NilaiKu.id – Melansir laman Pusat Informasi Harga Pangan Nasional, Senin (1/8), Harga bawang putih pada awal pekan ini dibanderol Rp37.500/kg dari sebelumnya Rp36.650. Harga rata-rata nasional untuk bawang putih Rp29.300/kg, sedikit lebih rendah dibandingkan sebelumnya Rp29.450/kg.
Bawang merah ukuran sedang dijual Rp51.700/kg, daging ayam ras segar dijual Rp35.800/kg. Daging sapi kualitas 1 dijual Rp137.650/kg, telur ayam ras segar Rp29.350/kg.
Cabai rawit merah dijual di angka Rp71.450/kg. Cabai merah besar dijual Rp71.350/kg. Minyak goreng curah dijual Rp15.350/kg. Cabai merah keriting dijual Rp71.000/kg. Cabai rawit hijau dijual Rp54.950/kg. Minyak goreng kemasan bermerek I dijual Rp23.900/kg dan minyak goreng kemasan bermerek 2 dijual Rp22.350/kg.
Sementara itu, untuk harga rata-rata nasional komoditas lainnya seperti beras kualitas super I dijual Rp13.100/kg.
Update Harga 02 Agustus2022
Minyak goreng kemasan bermerk 2 Rp22.750/kg Naik 1.79% – Rp400
Minyak goreng kemasan bermerk 1 Rp23.900 /kg harga tetap
Tanggapan Badan Pusat Statistik
Kepala Badan Pusat Statiskik (BPS) Margo Yuwono mewanti-wanti, peningkatan kenaikan harga pangan yang signifikan dikhawatirkan mempengaruhi jumlah masyarakat miskin ke depannya. Di mana, menurut BPS populasi referensi BPS saat menghitung tingkat kemiskinan sangat bergantung pada harga pangan.Sehingga, hal ini perlu diwaspadai.
Lebih lanjut dikatakan, bahwa dengan harga pangan yang tinggi, bukan tak mungkin jumlah masyarakat miskin bakal bertambah. Ketidakpastian global mendorong peningkatan harga (inflasi) pangan di dalam negeri. ***
Semoga bermanfaat, Sahabat NilaiKu! Pakai Terus NilaiKu Alat Promosimu Sehari-hari! Temukan di Google PlayStore
NilaiKu.id – Pada episode ke-51 Halo NilaiKu On the Spot (29/7), Danang Hamid, pembawa acara Halo NilaiKu mengunjungi kawasan Ciherang, Kecamatan Cisayong Kabupaten Tasikmalaya. Bertemu dengan Anggun Bachtiar, Kepala RPH Cisayong dan Awan, Polhut Mobile di Wilayah Kabupaten Tasikmalaya.
Kedua personel Perhutani tersebut menyempatkan diri berbagi pengalaman sebagai Rimbawan Perhutani dan rasa cinta mereka terhadap lingkungan, yang kebetulan saatnya berdekatan dengan Hari Sungai.
Pengelolaan Hutan Bersama Masyarakat (PHBM)
Pulau Jawa yang hanya memiliki luasan 6% saja dari luas wilayah Indonesia, tetapi 60% dari jumlah penduduk Indonesia tinggal di Jawa. Nampak, dengan kepadatan populasi dan pemukimannya, maka bisa diatrik kesimpulan bahwa kondisi ini tidak seimbang bila melihat sedikitnya ruang terbuka hijau. Sementara Undang-undang mengamanatkan sebuah kawasan harus memiliki RTH 30% atau lebih. UU Penataan Ruang juga menyebut harus ada minimal 20 persen RTH.
Perum Perhutani, BUMN yang diberi mandat untuk mengelola ruang hijau bernama hutan negara, dituntut memberikan perhatian yang besar terkait masalah sosial ekonomi masyarakat, terutama masyarakat pedesaan yang tinggal di sekitar hutan.
Interaksi antara masyarakat dengan hutan tidak mungkin dapat dipisahkan. Karenanya para Rimbawan di RPH Cisayong ini melakukan Komsos atau Komunikasi Sosial secara intens, di mana pendekatan yang dilakukan dalam pengelolaan hutan wajib memperhatikan keberlanjutan ekosistem hutan dan kelestariannya namun tetap peduli dengan pertumbuhan ekonomi masyarakat di sekitar hutan, terutama golongan masyarakat yang ekonominya rendah.
Masyarakat Sudah & Sedang Merasakan Manfaat PHBM
Dian (20) Warga Ciherang, seorang petani dan pengangkut getah pinus mengatakan kepada nilaiku.id melalui Halo NilaiKu, dirinya yang hanya tamatan sekolah menengah pertama, bisa mengantongi 100ribu Rupiah atau lebih per harinya bila sedang musim angkut getah untuk dibawa ke Tempat penampungan getah (TPG) dari hutan.
“Kebetulan saya ketua paguyuban penyadap yang namanya Squad Cisayong, saya sangat terbantu selama bertahun-tahun dengan adanya PHBM ini, saya juga sekarang sedang membangun rumah,” ungkap Dian. Hal senada juga diamini warga Ciherang lainnya yang rata-rata berprofesi sebagai Petani.
“Kalau palawija dan sayuran ada yang nampung, tapi kalau untuk beras saya tidak jual hasil panen padi, itu untuk kebutuhan logistik kami, income lainnya ya ini, kami dapat dari honor ngangkut getah,” kata Dian.
Kunjungan Wisata Menopang Ekonomi Warga
Hutan pinus Ciherang kerap dijadikan tempat wisata, secara geografis dataran tinggi di Kecamatan Cisayong ini menyuguhkan kesegaran oksigen murni hasil vegetasi hutan, Terlebih dengan adanya Air Terjun di sekitarnya, bisa memberi atraksi wisata yang memukau dengan keindahan alamnya. Hal ini turut mendorong geliat ekonomi dengan adanya pengelolaan kawasan wisata bersama Perhutani.
Harapan Bagi Kelestarian Hutan
Hutan yang merupakan daerah resapan air dan sumber mata air selayaknya dijaga, dirawat dan dilestarikan. “Harapannya, kita bisa mewarisi hutan ini kepada anak-anak dan cucu kita di kemudian hari jangan sampai hutan itu nantinya hanya ada di lukisan saja,” ungkap Awan.
Senada dengan Awan, Anggun Bachtiar juga berharap vegetasi yang telah ada tidak terganggu oleh hal lainnya yang berorientasi bisnis yang cenderung merusak. Menurutnya, memanfaatkan hutan masih bisa dilakukan dengan cara-cara yang lebih baik dan menjaga ekosistem demi kelestariannya.
Kata Mereka tentang Aplikasi NilaiKu
Anggun Bachtiar dan Awan, adalah bapak-bapak yang jarang melakukan kegiatan belanja online. Mereka beralasan untuk urusan tersebut merupakan tugas istri-istrinya, berhubung wanita memang lebih sering dan menyukai belanja ketimbang laki-laki. Meski demikian, mereka berdua berbagi pengalaman online-nya (Tonton Halo NilaiKu EDC 51).
Ketika ditanya pendapatnya tentang aplikasi NilaiKu, saat Danang Hamid memnperkenalkan dan memberikan penjelasan, begini kata mereka:
“Saya pikir, NilaiKu bagus bisa membantu para UMK dan petani melakukan promosi, hanya saja ke depannya perlu ada pembenahan-pembenahan yang lebih baik,” kata Awan.
“NilaiKu itu simple, kalau menurut saya tapi lebih atraktif, dengan begitu pembeli dan penjual bisa terkoneksi langsung secara personal dan melakukan jual beli secara sah melalui ijba kabul, kan jual beli itu menurut sunah harus ada ijab kabulnya. Nah, NilaiKu memungkinkan itu. Kalau pembelian dalam jumlah besar juga bisa tawar menawar, kan? karena terhubung lansung melalui WhatsApp,” terang Anggun.
NilaiKu.id – Sebagai acara berbagi inspirasi dan pengalaman baik, Halo NilaiKu menghadirkan narasumber dari berbagai kalangan, baik petani, pelaku usaha mikro kecil dan nara sumber lainnya dari berbagai profesi.
Berikut daftar narasumber Halo NilaiKu:
Gern Boriel
Gern adalah Sahabat NilaiKu Kabupaten Garut yang aktif di sosial media, akunnya ada di berbagai platform sosmed mulai dari Facebook, Youtube, Instgram hingga TikTok. Gern bergabung dengan NilaiKu berkat sosialilasi aplikasi NilaiKu yang dilakukan oleh Warsito, petani pelopor di Kabupaten Garut.
Ketika menjadi narsum Halo NilaiKu, Gern berbicara banyak tentang hobi yang mendatangkan income berupa kesenangannya terhadap tanaman bonsai. Pria yang gaya bernyanyinya disebut-sebut mirip Ariel Noah ini memiliki produk usaha furniture yang dipromosikan melalui aplikasi NilaiKu. Gern juga turut ambil bagian dalam pengenalan NilaiKu kepada warga di sekitarnya dengan berbagai cara, salah satunya membuat layang-layang bergambar logo NilaiKu dan membuat sejumlah video promosi secara sukarela di akun sosmednya karena menyadari NilaiKu telah memberikan faedah bagi usahanya.
Suhartini
Sosok wanita aktif di bidang pertanian di Wilayah Lombok Timur ini didapuk menjadi narsum Halo NilaiKu, selain ia merupakan petugas PPL di daerah setempat. Ibu rumah tangga ini rajin menyuarakan pemanfaatan halaman dan lahan kosong agar ditanami dengan berbagai tanaman yang mempunyai nilai jual. Sehingga, masyarakat yang terkait bisa lebih berdaya secara ekonomi dan mendukung program ketahanan pangan lokal.
Suhartini juga merupakan sosok pengusaha pupuk organik di Lombok Timur, sudah lebih dari setahun ia menggunakan NilaiKu sebagai aplikasi untuk memasarkan produk, menjalin pertemanan dan aktif berinteraksi di WAG NilaiKu Lombok Timur. Suhartini berharap masyarakat petani bisa lebih maju bersama NilaiKu.
WarsitoSejati
Bapak yang satu ini, selain petani yang sukses dengan beras merahnya, memiliki segudang prestasi di dunia pertanian, salah satunya dinobatkan menjadi petani berprestasi di tingkat Provinsi Jawa Barat. Petani kolotnial juga disematkan media bagi petani yang berada di kawasan Samarang, Kabupaten Garut ini karena dirinya melek digital dan memberikan inspirasi positif bagi petani lainnya.
Menurut Warsito, program pengenalan ICT ini dapat merubah perilaku petani dan khususnya petani milenial yang notabene anak-anak muda sebagai generasi selanjutnya, sehingga menambah keingintahuan mereka di dunia pertanian. Pengalamannya di masa pandemi, Warsito bisa menjual hasil pertaniannya ( Beras Merah ) secara signifikan lewat aplikasi NilaiKu.
Anak-anak muda di daerah Samarang cukup banyak yang menggunakan aplikasi NilaiKu berkat Warsito, sebut saja Alvi Alawiyah, Gern, Nendi Randiana, Ayat,Hera Absuki dan lain-lain.
Kang Ogi
C. Fathuzzaman atau Kang Ogi, didapuk menjadi narsum Halo NilaiKu di edisi 13. Mantan penyiar radio dan jurnalis aktif ini berbagi pengalaman usaha kopi dan bercerita komunitas Kampung Kolecer, Cisayong Kabupaten Tasikmalaya, yang justru lahir dari kondisi pandemi ketika orang-orang membutuhkan ruang yang lebih lapang dan sehat untuk relaks, maka lahir Kopi Kolecer dan Kampung Kolecer. Kini, Ogi aktif dengan dunia kopi dan konten media.
NilaiKu.id – Bila kamu kesulitan dalam mengolah kata-kata promosi di kotak deskripsi yang akan kamu sebar lewat KBD, kita kasih tipsnya, nih! Singkat saja.
Pendekatan copywriting dalam menuliskan caption promosi yang bisa kamu coba untuk menawarkan produk usahamu diantaranta dengan cara memberi solusi dan janji yang bisa kamu tawarkan.
Contoh:
Masalahnya, cuaca saat sekarang sedang dingin ekstrim. Akibatnya, rasa dingin menusuk kulit dan tulang, risiko rentan terhadap berbagai penyakit. Solusinya, yaitu konsumsi minuman hangat dan gunakan pakaian tebal atau jaket. Janji & Tawaran, dijamin rasanya enak! atau jaminan uang kembali jika jaket yang kami tawarkan membuat badan Anda masih kedinginan.
Dan untuk meyakinkan audiens, perjelas keterangan bahan-bahan yang dipakai untuk membuat produkmu, Sahabat NilaiKu. Pilih kata-kata sesuaikan dengan segmentasi pasar yang kamu bidik.
Selamat mencoba! Pakai Terus NilaiKu! Unduh & Update NilaiKu di PlayStore atau klik link ini: https://nilai.to/nilaiku7
NilaiKu.id – Ketergantungan terhadap bahan kimia yang bersifat racun seperti insektisida, fungisida, bakterisida, sebaiknya harus segera ditinggalkan. Pun demikian dengan penggunaan pupuk kimia yang berlebihan, karena adanya dampak buruk yang ditimbulkan terhadap tanah dan lingkungan.
Untuk itu, Sukirno, seorang Sahabat NilaiKu Pasaman Barat, Sumatera Barat mencoba menggali bahan-bahan disekitarnya yang bisa dimanfaatkan. Yakni, memanfaatkan kotoran hewan sebagai bahan pupuk kandang yang difermentasi dan penggunaan Trichoderma.
“Tanah Subur ekonomi makmur,” kata Sukirno di akun Youtube-nya yang memperlihatkan bagaimana ia membuak pupuk organik untuk dimanfaatkan bagi usaha tani yang ia kelola. BagaimanaSukirno membuat pupuk organik dari limbah sapi, lihat video berikut:
Sedikit informasi mengenai Trichoderma, Trichodherma salah satu mikroorganisme fungsional yang dikenal luas sebagai pupuk biologis tanah dan biofungisida, jamur Trichoderma adalah jamur penghuni tanah yang dapat diisolasi dari perakaran tanaman lapangan.
Trichoderma disamping sebagai organisme pengurai, dapat berfungsi sebagai agen hayati dan stimulator pertumbuhan tanaman.
Ia dapat menghambat pertumbuhan serta penyebaran racun jamur penyebab penyakit bagi tanaman seperti cendawan Rigdiforus lignosus, Fusarium oxysporum, Rizoctonia solani, Fusarium monilifome, sclerotium rolfsii dan cendawan Sclerotium rilfisil. Dengan demikian, akan lebih aman untuk tanaman Anda.
Dalam video tersebut, Sukirno melakukan fermentasi dengan trichoderma, dan ia mengatakan bahwa pembuatan pupuk tersebut untuk melakukan pemupukan bagi tanaman cabe besar. Yuk, ikuti langkah Sukirno dan temukan produk usaha pertanian Sukirno di aplikasi NilaiKu. Unduh dan pakai NilaiKu! Alat Promosi Usahamu Sehari-hari. Download di SINI
Semoga bermanfaat! Sudah saatnya kita kembali ke alam, banyak mikroorganisme yang dapat kita manfaatkan untuk proses kelestarian lingkungan.
Salah satu jenis ternak yang bisa menjadi lahan bisnis menjanjikan di Indonesia adalah domba. Usaha ternak domba dapat dijadikan pilihan agribisnis untuk meningkatkan pemasukan atau pendapatan Anda baik dalam skala kecil atau menengah.
Itulah sebabnya, beberapa anak muda melirik ternak domba sebagai salah satu jalan usaha yang mandiri. Namanya Jemmy, seorang milenials di Kampung Sukahurip, Desa Sinagar Sukaratu, Kabupaten Tasikmalaya beternbak domba dan mengitegrasikannya dengan pemanfaatan kotoran hewan menjadi pupuk organik yang digunakan dalam pemberdayaan beberapa keluarga di wilayah setempat agar mendapatkan income dengan arahan Pak RT setempat dan pihak-pihak terkait.
Selengkapnya, langsung saja simak! Pakai Terus NilaiKu, alat Promosi Usahamu Sehari-hari. Instal di PlayStore atau klik di; https://nilai.to/nilaiku7
Nilaiku.id– Pembangunan pertanian di Indonesia masih dihadapkan pada permasalahan regenerasi sumber daya manusia (SDM) yang tidak berjalan dengan baik. Padahal, untuk menjadi negara yang mandiri dalam hal pangan, peran petani menjadi sangat sentral. Sayangnya, profesi menjadi petani nampaknya cukup menurun di era digital ini.
Meskipun ada sebagian kecil saja yang mau bertani. Pada kenyataanya milenial, sebagai generasi dengan populasi usia kerja terbanyak mayoritas lebih memilih menjadi ASN, bekerja di perusahaan-perusahaan dan lain-lain.
Rendahnya minat generasi muda untuk mengelola usaha dan terjun di bidang pertanian terlihat dari Data Badan Pusat Statistik Nasional yang menunjukkan penurunan jumlah angkatan kerja pertanian,34 persen pada 2014, 31.9 persen pada 2017, dan 29.5 persen pada 2019.
Berdasarkan tingkat pendidikan, tenaga kerja pertanian didominasi oleh tamatan, sementara yang tamat Perguruan tinggi yang terjun pada usaha tanii, menurut data tahun 2019 tidak lebih dari 2 persen. Hal ini menjadi keresahan tersendiri bagi berbagai pihak baik secara lembaga maupun perorangan, termasuk founder MicroAid-NilaiKu, Richard Beresford.
Richard Beresford memberi caption pada sebuah foto yang dibagikan, “Calon petani milenial, ada cerita apa di baliknya,?” kata Richard.
Foto tersebut menunjukan anak-anak tengah berada di kebun dengan ajir bambu yang berjejer rapi di atas gundukan tanah yang tertutup mulsa, salah satu anak memegang bibit tanaman dan mengacungkannya, nampak rasa senang dengan apa yang mereka lakukan.
Jika mau mau mengambil kesimpulan sepintas, nampaknya anak-anak tersebut memiliki ketertarikan terhadap kebun di lokasi di mana foto tersebut di ambil. Hal ini, menjadi pertanda milenials bisa saja diarahkan untuk menekuni dunia pertanian sejak dini dengan menumbuhkan kecintaannya melalui pendidikan baik formal dan non formal.
Pendidikan pertanian penting untuk menumbuhkan petani yang handal, mampu menumbuhkembangkan pertanian di sektor lain, seperti bisnis hingga teknologi.
Dengan pendidikan sedini mungkin pada usia sekolah juga bisa mengubah mindset milenial tentang petani, bahwa usaha pertanian memungkinkan adanya jaminan kesejahteraan petani bila dikelola dengan profesional dan menggunakan teknologi yang baik.
Yuk! Kita cetak Petani Milenial di daerah masing-masing, terlebih anak-anak muda kita melek gadget dan teknologi, sehingga tak akan sulit untuk bisa melakukan marketing sesuai dengan eranya, yakni era digital. Semoga bermanfaat! Pakai Terus NilaiKu alat Promosi Usahamu Sehar-hari. Unduh di PlayStore! Klik DI SINI.
NilaiKu.id – Sobat NilaiKu, dalam satu minggu terakhir, harga cabai mengalami penurunan cukup signifikan. Seperti diketahui, bahwa pada awal pekan, Senin (11/7) harga cabai rawit hijau berada di posisi Rp77.400/kg.
Awal Minggu ketiga bulan Juli 2022 ini, Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS) Nasional melaporkan harga cabai rawit dan cabai merah turun cukup signifikan pada Senin (18/7).
Terpantau harga cabai rawit merah secara rata-rata nasional jam 13.45 WIB berada di angka Rp87.200 per kilogram (kg), turun 7,82 persen (Rp7.400) jika dibandingkan dari Jumat (15/7).
Pada periode yang sama, harga cabai rawit hijau juga turun dari Rp75.700 menjadi Rp68.000 per kilogram.
Awal pekan ini harga cabai merah besar berada di angka Rp81.350/kg (dari Rp83.300) dan harga cabai merah keriting sebesar Rp81.150 per kilogram (dari Rp83.250).
Sementara itu, berdasarkan informasi laman PIHPS harga perubahan 19 Juli terpantau Harga Rata-Rata dan Perubahan pada 19 Juli 2022 di Semua Provinsi sebagai berikut:
Minyak goreng curahrp16.650/kg Minyak goreng kemasan bermerk 2 Rp23.800/kg Daging ayam ras segar Rp35.700/ kg Daging sapi kualitas 1 Rp136.200/kg Daging sapi kualitas 2 Rp129.550/kg Telur ayam ras segar Rp29.000/kg Bawang putih ukuran sedang Rp28.600/kg Cabai merah keriting Rp78.000/kg Cabai rawit hijau Rp64.950/kg Cabai rawit merah Rp82.750/kg Gula pasir kualitas premium Rp15.800/kg Gula pasir lokal Rp14.550/kg
Untuk mengetahui detail harga menurut komoditas dan berdasarkan lokasi pasar di daerah masing-masing, Anda dapat memantaunya lewat link berikut: Pusat Informasi Harga Pangan. Semoga bermanfaat, unduh dan pakai terus Nilaiku sebagai alat promosimu sehari-hari. Temukan di Google PlayStore: https://nilai.to/nilaiku7
Temukan Produk Cabai dan Petani Cabai di aplikasi NilaiKu!
Nilaiku.id – Sahabat NilaiKu Pasaman Barat baru saja membagikan Kartu Bisnis Digital yang seyogyannya dipakai untuk mempromosikan produk. Namu, Sahabat NilaiKu yang satu ini memang kreatif dan inspiratif, apa pasal?
Musabab, ada seorang rekannya yang menikah saat ini bernama Deri, Lusi pun memanfaatkan KBD untuk mengucapkan selamat atas pernikahan Deri, dengan menyertakan sebuah foto yang bertuliskan lafal doa yang diriwayatkan oleh Abu Daud, yakni doa Baginda Nabi SAW untuk pengantin baru.
“Barokallah laka wa baraka ‘alaik, wa jama’a baina kuma fii khoir”
Dalam gambar tersebut disertakan pula arti lafalan doa dalam bahasa Arab dengan tulisan Latin tersebut; ” Semoga Allah SWT memberkahimu, baik ketika senang maupun sulit dan selalu mengumpulkan kamu berdua pada kebaikan.
“Cocok banget nih, di hari bahagia untuk update/unduh aplikasi NilaiKu MicroAid https://nilai.to/nilaiku7 karena siapa tau menjadi wasilah untuk usaha keluarga,” tulis Lusi dalam caption yang ia bagikan ke beberapa anggota WAG.
Selain produk baru yang diunggah menjadi KBD NilaiKu, ternyata Lusi bisa kepikiran juga, ya pakai KBD aplikasi NilaiKu untuk memberi ucapan selamat kepada pengantin baru. Menarik sekali, Sahabat! Sontak saja Jalu Wardhana, Sahabat NilaiKu Depok memberikan Bintang Lima dan mengomentarinya.
“Keren sekali doa dan kartu ucapannya” tulis Jalu.
Kenapa Lusi Mengajak Update?
Oh, ya! Info penging buat kamu, nih! yang belum instal dan update NilaiKu, sekarang NilaiKu sudah di Versi.7 dengan berbagai perbaikan bugs bikin caramu berpromosi makin anteng dengan hadirnnya Jendela Toko, di mana kamu bisa menuliskan berbagai deskripsi produk secara lengkap dengan hanya mengisi kotak-kotak yang sudah disediakan. Selain itu Jendela Toko juga bikin calon pelangganmu mendapatkan informasi yang lebih lengkap tentang produkmu. Pakai Terus NilaiKu, Alat Promosi Ushamau sehari-hari!
Ayo instal dan update NilaiKu sekarang juga! Klik di sini: PlayStore