NilaiKu.id – Sahabat NilaiKu, tentu pernah mendengar istilah Mina Tani. Tapi, apa itu Mina Tani? Secara sederhana, mina tani dapat diartikan sebagai bercocok tanam, baik menanam padi atau palawija di sawah sambil beternak ikan. Ada juga yang menamakannya Mina Padi, karena beternak ikan di sawah yang berbarengan dengan menanam padi.

Mina Padi yang merupakan integrasi antara pertanian dan budidaya ikan ini dilakukan dalam satu lahan, hal ini bertujuan untuk meningkatkan omset para petani, bahkan disebut-sebut bisa sampai tiga kali lipat. Meski demikian, ternyata tak banyak petani yang dengan mudah beralih ke Mina Padi.

Mina Padi (Mediatani)

Mengenai tata letaknya dalam melakukan Mina Padi, satu sisi digunakan bertani, sedangkan di bagian yang lain pembibitan atau pembesaran benih ikan.

Tanam Padi dengan Sijarwo atau sistem Jajar Legowo yang biasa dilakukan oleh beberapa Poktan di Kabupaten Garut, seperti di Kecamatan Poktan Sari Tani Samarang, sistem ini terbilang merupakan sistem yang tepat bila Sahabat NilaiKu ingin mencoba Mina Tani ini dikarenakan ikan-ikan yang dipelihara pun bisa dengan leluasa bergerak.

Sigit Paryono adalah salah satu contoh petani Mina Padi, yang beternak ikan di lahan sawahnya di Dusun Cibluk, Margoluwih Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Menurutnya, budidaya ikan di lahan persawahan tersebut sudah dilakukan secara tradisional oleh kakeknya, tetapi dia baru mengembangkannya beberapa tahun terakhir. Kepada BBC Sigit mengatakan bahwa Mina padi lebih menguntungkan dibandingkan sawah konvensional.

Dia mengaku pernah mendapatkan omset sekitar 120 juta rupiah dari satu hektar sawah dari padi dan ikan. “Kalau padi biasa (keuntungan) per 1.000 (meter) itu sampai 1,5 sampai 2 juta itu sudah bagus, untuk mina padi keuntungan 4-5 juta jadi sekitar 3 kali lipat,” jelas Sigit (BBC.com 10/11/2015).

Dirjen Perikanan Budidaya KKP Slamet Soebjakto mengatakan secara ekonomi, keuntungan petani dapat meningkat tergantung dari komoditasnya. “

Kalau dengan udang galah bisa besar lagi, bisa menghasilkan 1-2 ton per hektar dengan harga sekitar 90 ribu untuk size 40 centimeter, bisa mencapai keuntungan 80-100 jutaan,” jelas Slamet. Dia memperkirakan integrasi padi dan budidaya ikan bisa meningkatkan pendapatkan petani sampai RP 60 juta per hektar.

Simbiosis Mutualisme

Mina padi merupakan pengoptimalan lahan sawah dengan melakukan penggabungan antara pertanian dan perikanan dalam satu lahan sebagai upaya agar pemanfaatan lahan pertanian tanaman padi lebih menguntungkan.

Secara teknis, mina padi pada lahan pertanian dilakukan dengan pemeliharaan ikan pada sela-sela tanaman padi di sawah yang memanfaatkan genangan air sawah sebagai tempat budidaya ikan.

Dengan sistem pemeliharaan tersebut menjadikan tanaman padi dan ikan mengalami simbiosis mutalisme. Di mana padi memperoleh pupuk alami yang berasal dari kotoran ikan dan sisa makanan ikan, serta mendapat perlindungan ikan dari hama-hama tanaman padi. Sedangkan ikan menjadikan tanaman padi sebagai tempat perlindungan terhadap predator dan memperoleh makanan alami dari hama.

Dari gambaran tersebut di atas, nampaknya bertani Mina Padi cukup menjanjikan ya, Sahabat? terlebih bila di daerah Sahabat NilaiKu kondisi airnya memungkinkan untuk melakukan Mina Padi. Jangan lupa saat panren promosikan langsung produkmu dengan aplikasi NilaiKu.

Semoga bermanfaat! Pakai Terus NilaiKu! Alat Promosimu Sehari-hari, Download di PlayStore.

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *