NilaiKu.id – NilaiKu mempunyai beberapa personil, sekaligus Sahabat NilaiKu yang gencar melakukan sosialiasi penggunaan aplikasi NilaiKu di wilayah Garut, Pasaman Barat, Sukabumi dan Lombok Timur yang terdiri dari para pelaku UMK dan Petani.
Sebut saja Annie Mariah & Cucu, Sahabat NilaiKu Sukabumi, Warsito Sejati & Alvie Alawiyah, Garut, Lusi Inntansari & Fitri di Pasaman Barat dan Mahani di Lombok Timur yang kini menggandeng Suhartini sebagai rekan satu tim di Tim Petani NilaiKu yang menggantikan Wahyudi, karena berbagai kesibukannya.
Selamat bergabung menjadi Tim Petani NilaiKu kepada Ibu Suhartini, Sahabat NilaiKu dari Lombok Timur. Mudah²an menjadikan kahasanah peronline-an menjadi kian semarak dan berbagi pengetahuan yang inspiratif dan bermanfaat.
Terimakasih telah bersedia menjadi bagian dari Tim Petani NilaiKu. Salam Lima Jari, Kita adalah Keluarga!
NilaiKu.id – Budidaya Selada yang dilakukan secara hidroponik adalah salah satu budidaya sayuran yang boleh dicoba, Sobat! Musabab, budidaya sayuran yang satu ini terbilang cukup mudah dan menguntungkan dan bisa dilakukan di lahan yang terbatas sekalipun, salah satunya dengan memanfaatkan bagian atas rumah atau roof top.
Selada juga merupakan salah satu jenis sayuran yang banyak dikonsumsi masyarakat Indonesia. Dikenal dengan sayuran yang biasanya tumbuh di daerah pegunungan dengan iklim yang dingin.
Namun, siapa sangka budidaya Selada juga bisa dilakukan di daerah dataran rendah bahkan di atap gedung atau bangunan.
Dan salah satu tanaman yang paling sering ditanam menggunakan metode hidoponik adalah selada (Lactuca sativa). Selada mencapai usia siap panennya selama satu bulan atau sebulan lebih.
Adalah Ahsanul Azmi atau biasa disapa Ahsan, pria lulusan Universitas Mataram ini sejak tahun 2020 gemar melakukan budidaya selada secara hidroponik di atap rumahnya yang berukuran sekira 10 X 10 Meter saja. Hobi yang digelutinya ini telah lama membuahkan hasil dengan memanen selada tanpa kenal musim.
“Berangkat dari hobi, alhamdulillah kalau untuk saya menguntungkan, walaupun pendapatannya sekali panen kira-kira baru sampai 700ribuan jika dinominalkan. Karena tergantung lubang tanamnya. Semakin banyak ya bisa sampai jutaan,” kata Ahsan buka-bukaan kepada nilaiku.id ihwal hasil panen seladanya (7/9).
“Kebetulan saya manfaatkan lahan di atas rumah ya soalnya rumah sya 3 lantai jadinya itu saya manfaatkan daripada kosong. Dunia saya juga related sama latar belakang pendidikan, saya sarjana pertanian. Dan sekarang, kerja di UPT pertanian bersama ibu Suhartini,” kata pria domisili Pringgasela, Lombok Timur yang sedang menanti kelahiran bayinya ini.
“Maaf nggak bisa jadi narasumber, saya sedang menunggu kelahiran anak dalam waktu dekat ini,” lanjut dia ketika ditawari jadi narasumber Halo NilaiKu.
Hidroponik tidak mahal
Menurut Ahsan, menanam secara hidroponik tidaklah mahal seperti anggapan sebagian orang selama ini. Karena instalasi dan peralatan yang dibutuhkan dalam mendukung budidaya secara hidroponik hanya dilakukan satu kali dengan instalasi yang berumur panjang.
Perawatannya pun mudah serta nutrisi yang diberikan terhadap tanaman pun sewajarnya saja alias berimbang.
“Kalo menurut saya perawatannya itu gak mahal-mahal amat sih karena media yang kita beli satu kali, kita pakainya dalam jangka waktu cukup lama,” kata Ahsan, “Nutrisinya sedang aja ya cukup ppm nya 750-1000.” lanjut dia memberi saran pemberian nutrisi pada tanaman Selada.
Tahap-tahap Menanam Selada dengan Metode Hidroponik
Untuk menanam selada dengan metode hidroponik, perhatikan langkah-langkah berikut:
Tahap Penyemaian:
Isi wadah penyemaian menggunakan media tanam yang bukan tanah, misalnya kompos, sekam bakar, atau cocopeat.
Basahilah media tanam hingga menjadi lembap. Jangan terlalu basah, agar biji bisa mengeluarkan akar.
Lubangilah media tanam menggunakan jari sedalam 0.5 – 1 cm.
Isi tiap lubang dengan dua atau tiga biji selada.
Tutup kembali menggunakan media tanam.
Sirami menggunakan semprotan.
Pastikan media semai selalu lembap saat kegiatan penyemaian berlangsung.
Untuk hasil terbaik, simpan di tempat bersuhu 15-20 derajat Celsius.
Simpan di tempat yang terkena sinar matahari.
Setelah tinggi selada mencapai 5 cm, selada bisa ditanam secara mandiri.
Alat yang dibutuhkan untuk membuat media hidroponik selain instalasi pipa atau paralon:
Tanaman selada yang telah disemaikan
Baskom (dengan kedalaman 15 cm)
Sterofom (tebalnya sektar 2.5 cm)
Net pot (5 cm)
Pisau (cutter)
Spidol (marker)
Air
Nutrisi tanaman
Cara membuat media tanam:
Siapkan wadah seperti baskom atau wadah lainnya yang memiliki kedalaman 15 cm.
Potonglah sterofom sesuai ukuran baskom. Lebihkan sedikit agar sterofom tidak tenggelam. Sterofom berfungsi sebagai penyangga pot tanaman.
Lubangilah sterofom sebesar net pot.
Pastikan bagian atas net pot nantinya tersangga oleh sterofom. Jadi, lubangilah sterofom sebesar bagian bawah net pot, bukan diameter atas net pot.
Lubang yang paling pinggir usahakan jaraknya 10 cm dari bibir baskom. Tiap lubang satu sama lain memiliki jarak sekitar 20 cm.
Gunakan spidol untuk menandai setiap lubang.
Lubangi sterofom sebesar bagian bawah net pot, sterofom yang telah dilubangi berfungsi sebagai penyangga net pot.
Masukkan net pot pada setiap lubang di sterofom.
Isi baskom dengan air dan campuran nutrisi khusus tanaman hidroponik. Ketinggian air sekitar 3 cm dari bibir baskom.Net pot yang telah dimasukkan ke dalam sterofom diletakkan di atas baskom yang sudah berisi air.
Letakkan sterofom yang telah diisi net pot di atas baskom.
Pindahkan tanaman selada ke dalam net pot.
Satu net pot satu tanaman.
Selipkan akarnya ke dalam lubang net pot agar akarnya bisa menjuntai dalam air.
Hati-hati agar akarnya tidak patah.
Simpan baskom di tempat yang terkena sinar matahari penuh.
Jika Anda menanam di lokasi di dalam rumah yang tidak terkena sinar matahari, gunakanlah lampu florescent, setidaknya 14 jam sehari.
Selada yang mulai tumbuh dengan menggunakan metode hidroponik.
Simpanlah baskom di tempat yang terkena sinar matahari penuh.
Selada membutuhkan waktu panen lima sampai enam minggu setelah ditanam dari biji. Tambahkanlah air jika air dalam baskom berkurang.
Setelah selada dipanen, gunakan sisa air dalam baskom untuk menyiram tanaman lain di kebun Anda.
Bila Anda membutuhkan instalasi hidroponik, hubungi penyedia layanannya, seperti Rida Warsa di Warsa Farm Pasaman Barat. Atau jika Anda ada di wilayah Pringgasela dan sekitarnya bisa menghubungi Ahsan atau yang menyediakan layanan pemasangan instalasi Hidroponik.
Tiap bulan panen! lumayan, kan? tambah-tambah penghasilannya? Semoga bermanfaat! Pakai terus NilaiKu! Perbaharui segera untuk kenyamanan Anda dalam berpromosi. Salam lima jari!
NilaiKu.id – Sejumlah harga komoditas pangan terpantau mengalami kenaikan pada hari ini, Selasa (6/9). Salah satu komoditas pangan yang mengalami kenaikan harga adalah cabai merah. Kenaikan harga tertinggi pada cabai merah besar sebesar Rp 1.300 rupiah/Kg.
Berikut harga rata-rata dan perubahan 06 september 2022 di semua provinsi dan pasar tradisional berdasrkan data PIHPS Nasional:
Cabai Merah keriting Rp71.800/kg
Cabai Rawit Merah Rp64.300/kg
Daging ayam ras segar Rp34.300/kg
Daging sapi kualitas 1 Rp137.200/kg
Telur Ayam ras segar Rp30.850/kg
Bawang Merah ukuran sedang Rp36.400/kg
Bawang Putih ukuran sedang Rp28.450/kg
Cabai Rawit hijau Rp51.000/kg
Minyak Goreng curah Rp14.650/kg
Minyak Goreng kemasan bermerk 2 Rp21.050/kg
Gula Pasir lokal Rp14.450/kg
Gula Pasir kualitas premium Rp15.850/kg
Perubahan harga menurut data EWS Kemendag bisa Anda lihat pada link berikut: SP2KP Kemendag
Harga Pangan akan Terdampak Kenaikan BBM
Harga sejumlah komoditas pangan diprediksi akan mengalami kenaikan kembali dalam beberapa waktu mendatang. Hal ini imbas kenaikan harga BBM Pertalite dan Solar yang berlaku sejak 3 September 2022.
“Tentu ini (kenaikan BBM) sangat berpotensi terhadap kenaikan harga bahan pokok karena ada faktor angkutan logistik dari tempat produksi ke pasar,” kata Ketua Umum Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI) Sudaryono kepada detikcom, Minggu (4/9).
NilaiKu.id – Para pengguna aplikasi NilaiKu di berbagai daerah di Indonesia yang biasanya tergabung di WhatsApp Grup daerah masing-masing seperti Lombok Timur, Garut, Sukabumi, Pasaman Barat, Indramayu, Pati dan daerah lainnya, kini bisa berinteraksi lebih luas lagi karena berkumpul dalam satu grup WhatsApp.
“Sekarang WhatsApp Grup bisa menampung lebih dari 500 anggota, kita tanyakan kepada tim petani apakah sebaiknya grup WA digabungkan saja? Rupanya, mereka setuju,” kata Jalu Wardhana, Head Office Customer Support NilaiKu MicroAid.
Tanggapan baik pun datang dari para penghuni WhatsApp Grup Sahabat NilaiKu,
“Terimakasih untuk semuanya, saya masih bisa bergabung di grup ini, setiap hari saya perhatikan perkembangan NilaiKu semakin berkembang,” kata Akhmad Shabri.
Dheni, Sahabat NilaiKu Pasaman Barat juga merespon baik Grup WA Sahabat NilaiKu ini, malah dirinya mendapatkan pengalaman yang cukup menyenangkan, berkat produknya yang langsung mendapatkan pembeli setelah promosi di Grup WA Sahabat NilaiKu.
“Alhamdulillah, sudah dapat pelanggan. Terimakasih sudah menggabungkan ke Komunitas NilaiKu yang baru,” kata Dheni yang terlihat senang karena produknya laku terjual.
Tak ketinggalan, Sukirno juga menyampaikan respon serupa. Petani di Pasaman Barat yang cukup aktif bermedia sosial ini turut mengapresiasi terbentuknya Grup WhatsApp yang baru tersebut. Di mana dalam grup ini Anda bisa memfungsikan WA Grup sebagai Media informasi dan komunikasi antar pengguna NilaiKu untuk saling mengenal, bertukar pengalaman, saling berpromosi mengenal produk teman dan bertransaksi
Anda ingin turut bergabung? Yuk manfaatkan grup WhatsApp dan grup-grup lainnya seperti Sahabat UMKMers di facebookagar kita mendapatkan dan memberi informasi lebih banyak dan bisa kerja sama dengan banyak orang lebih cepat dari pada sendirian, kan? Klik tautan ini untuk bergabung: WAG Sahabat NilaiKu Salam 5 Jari.
NilaiKu.id – Jaharudin, salah seorang Sahabat NilaiKu di Lombok Timur, baru saja mengeluhkan tanaman tomatnya yang tiba-tiba layu. Ia memposting sebuah foto yang memperlihatkan tanaman tomat yang dipeliharanya nampak mulai mengering dan terkulai. Padahal, sayuran tomat tersebut sudah mulai berbuah dengan cikal bakal buah lainnya yang realtif banyak.
“Mohon solusi tanaman tomat yang layu cara mengatasinya,” terang Jaharudin pada sebuah caption.
Di WhatsApp Grup NilaiKu Lombok Timur sering terjadi percakapan mengenai banyak hal, diantaranya persoalan seperti di atas. WAG NilaiKu sejatinya diperuntukan bagi para pengguna NilaiKu untuk saling berbagi informasi tentang dunia usaha dan pertanian, bahkan informasi yang umum tak jarang dibagikan.
Postingan Jaharudin tersebut mendapat tanggapan dari penghuni WAG NilaiKu Lombok Timur lainnya, “Pakai ini bos bisa di semprot dan di kocor insyaallah aman…” kata Lalu Suandi, “Interval 3 hari sekali” lanjutnya.
Lalu Suandi nampaknya merekomendasikan Nordox 56WP, yakni fungisida/bakterisida yang mengandung bahan aktif Copper Oxide 56% yang setara dengan Cu 50% dengan formulasi WP buatan NORDOX 56WP AS, Norwegia.
Ia bekerja sebagai fungisida, bakterisida dan sebagai pencegah serangan keong. Bahan aktif yang terkandung di dalamnya merupakan unsur mikro Cu dan Ca/mg, bisa berefek Tonic pada tanah yang telah kekurangan unsur hara.
Keunggulan
Berdasarkan hasil pencarian informasi dari beberapa sumber, Nordox 56WP memiliki keunggulan antara lain:
Tanaman akan tumbuh subur.
Tanaman akan menghasilkan anakan lebih banyak.
Tanaman bebas dari serangan keong mas.
Sebagai fungisida/bakterisida yang akan menekan perkembangan penyakit seperti kresek/blast.
Sebagai bahan alami sebab terbuat dari bahan-bahan alam.
Cara pengaplikasian:
Nordox bisa digunakan untuk berbagai jenis tanaman. Jika pada tanaman padi: Diaplikasikan bersamaan dengan pemupukan NPK/UREA sebelum tanam, yakni 15 dan 30 hari sejak tanam.
Pada beberapa tanaman seperti kakao, Nordox 56WP berperan sebagai fungisida terbaik dalam mengendalikan kanker batang, busuk buah, dan lumut. Hal ini juga berlaku pada beberapa tanaman sayuran seperti yang direkondasikan Lalu Suandi, Sahabat NilaiKu Lombok Timur. Tentu saja Lalu merekomendasikan berdasarkan pengalamannya.
Jika masih terdapat serangan tertular dari luar hamparan, maka semprotkan NORDOX 56 WP dengan interval sekali seminggu hingga serangan penyakit berhenti berkembang. Dapat digunakan sebagai perlakuan benih untuk tanaman jagung.
Discalimer: Artikel ini bukan iklan. Namun, bila Anda adalah pelaku usaha di bidang pertanian seperti penyedia obat-obatan, pupuk, nutrisi tanaman dan lain-lain, kami ajurkan Anda untuk menginstal NilaiKu sekarang juga dan temukan para pengguna produk pertanian di NilaiKu. Semoga bermanfaat!
NilaiKu.id – Indonesia merupakan salah satu negara agraris terbesar di dunia, maka tidak heran jika Indonesia kaya akan jenis padi.
Padi, atau Oryza Sativa merupakan komoditas tanaman pangan di Indonesia yang paling banyak dibudidayakan oleh petani. Dengan nama dan jenis yang beragam, mulai dari jenis padi lokal hingga padi unggul. Rasanyapun berbeda-beda ketika menjadi nasi, ada yang pulen ada yang pera.
Masyarakat di Sumatera nampaknya lebih bisa menikmati padi jenis pera di banding pulen. Sehingga, jenis beras pera adalah yang paling laku di pasaran setempat. Beda halnya dengan di Jawa, penghuni Pulau Jawa lebih menyukai jenis beras pulen. Lantas mengapa bisa ada jenis pera dan pulen?
Beras Pera
Beras pera berasal dari Padi pera, yang apabila berasnya dimasak, akan menghasilkan nasi bertekstur tekstur nasi yang sedikit keras atau pera.
Padi pera populer di daerah Sumatera Barat dan Riau. Padi dengan kadar amilosa tinggi tak hanya dijadikan nasi, pun juga menjadi bahan utama pembuatan bihun dan tepung beras. Pembuatan nasi goreng pun lebih cocok menggunakan nasi dengan tekstur yang pera.
Penjelasan ilmiahnya, dikatakan bahwa tekstur ini berasal dari kadar amilosa yang tinggi. Semakin tinggi kadar amilosa, semakin terasa tekstur nasi tersebut. Kadar amilosa yang menghasilkan tesktur pera minimal 25%.
Padi pulen adalah padi yang apabila berasnya dimasak, akan menghasilkan karakteristik nasi yang pulen. Karena tidak selengket nasi ketan, sebagian orang lebih menyukai nasi yang pulen, seperti rasa nasi yang biasanya disajikan di rumah makan Jepang, atau ala Jepang misalnya Hoka-hoka Bento.
Berdasarkan penjelasan ilmiahnya, rasa pulen berasal dari amilopektin yang tinggi di dalam padi dan kadar amilosa di bawah 25%. Apabila dimasak, nasi yang dihasilkan terasa sedikit lengket dan empuk.
Contoh padi penghasil nasi pulen: Ciherang, dan IR64.
Termasuk yang manakah Anda, Sahabat NilaiKu? Apakah Anda penyuka nasi pulen atau Pera? Temukan produk beras di aplikasi NilaiKu! Download di sini: NilaiKu MicroAid
Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura (DTPH) Jawa Barat menyelenggarakan Bimbingan Teknis bagi para peserta Petani Milenial dari berbagai daerah di Jawa Barat, pada 25-26 Agustus 2022, di Hotel Golden Flower Bandung, 25-26 Agustus 2022.
Sebanyak 34 orang dari 18 Kabupaten dan 3 kota di Jawa Barat mendapat kesempatan untuk ikut serta pada Bimtek tersebut. Diantaranya Warsito Sejati, Sahabat NilaiKu Kabupaten Garut.
NilaiKu.id – Saat dunia ramai-ramai mewaspadai serangan Corona pada awal tahun 2020 lalu dengan menjalankan berbagai metode cara mengatasi wabah penyakit, diantaranya dengan WFH, jaga jarak dan pembatasan pergerakan sosial atau mobilitas masa. Para petani tetap melakukan tugasnya tanpa lelah dan jenuh sebagai penyedia pangan dengan aktvitas tani seperti biasa.
Bisa Anda bayangkan, bukan? Bagaimana jadinya bila mereka berhenti melakukan kegiatan pertaniannya yang notabene demi keberlangsungan kehidupan.
Maka, tak heran jika Menteri Pertanian Republik Indonesia pernah memberikan predikat pahlawan kepada para petani di Indonesia saat peryaan HUT-RI 2021 lalu.
“Petani adalah pahlawan bagi pangan bangsa, tidak boleh sedikit pun pemerintah mengecewakan mereka,” ungkap Syahrul dalam keterangan tertulis, seperti dikutip detik.com, Selasa (17/8/2021).
Hal ini menjadi bukti bahwa petani punya peran penting pada besarnya kontribusi bagi masyarakat di sektor pertanian untuk keberlangsungan laju perekonomian nasional.
Pahlawan Pangan Kecamatan Samarang
Di saat banyak sektor terpuruk, sektor pertanian tidak demikian. Sektor pertanian memberi peran positif bagi negara. Tentu saja berkat kerja keras para petani dan berbagai pihak yang terlibat, terutama petani di lapangan, di daerah-daerah yang menjadi lumbung pangan dan penghasil komoditas bahan pokok.
Demikian halnya di Kecamatan Samarang, Kabupaten Garut, Warsito dan rekan petani lainnya setiap hari melakukan kegiatan pertanian, berjibaku mengelola lahan, berinovasi dan menambah kemampuan di bidangnya masing-masing sehingga satu sama lain bisa memberikan sumbangsihnya. Bekerja sama tidak berarti melakukan hal yang sama bersama-sama, namun melakukan apa yang kita bisa dan orang lain tidak dan sebaliknya.
Masih dalam suasana peringatan HUT-RI ke 77. Melalui KBD yang dibagikan Warsito lewat Promosi di aplikasi NilaiKu, ia berusaha mengapresiasi rekan-rekannya dengan mengunggah sebuah foto dengan caption:
” Pahlawan Pangan kec samarang kab Garut Lokasi: Kec. Samarang, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Indonesia”
Kontemplasi Merdeka!
Punya bakat, minat atau kemampuan tertentu; ahli di bidang tani, wirausaha, seni, dunia digital dan lain-lain bila diasah dengan sungguh-sungguh bisa saja berbuah prestasi.
Cita-cita untuk bisa memiliki sebuah usaha yang bisa menghidupi keluarga, memberi dampak bagi lingkungan, tetangga dan kampung halaman, bila dikerjakan dengan kesungguhan, diperjuangkan dengan konsisten dan pantang menyerah hingga terwujud pun merupakan sikap kepahlawanan.
Ada atau tidak predikat pahlawan itu disematkan, nyatanya setiap orang yang berjuang bagi kemaslahatan bisa kita katakan pahlawan.
Terlebih, di era globalisasi ini, persaingan yang semakin terbuka lebar di banyak sisi kehidupan. Masyarakat petani dan pengusaha kecilpun harus bersaing dengan dunia global. Gempuran produk luar, impor barang yang masif adalah tantangan yang mesti dihadapi bersama sehingga negara ini tidak hanya berdaulat secara fisik, namun juga merdeka secara ekonomi.
“Pahlawan yang setia itu berkorban, bukan buat dikenal namanya, tetapi semata-semata untuk membela cita-cita”. Kata pendiri bangsa Mohammad Hatta.
Menjadi pahlawan tak menunggu momentum, tidak menanti aba-aba. Bisa saja semua mengalir semata-mata dilakukan tanpa berharap pengakuan. Pahlawan sejati tidak pernah kesiangan, karena mereka tak hanya hadir dalam sebuah rentang waktu, mereka ada kapan pun, dimana pun bekerja setiap saat tanpa kenal musim.
Apapun bisa dilakukan bila dengan semangat pahlawan. Takkan ada beban, jika semua diiringi dengan niat dan hati yang tulus, energi yang murni akan senantiasa jadi inspirasi. Dirgahau Republik Indonesia! Merdeka!
NilaiKu.id – Belum ada kata terlambat untuk mengatakan Dirgahayu Republik Indonesia yang ke-77. Meskipun peringatan HUT-RI 77, puncaknya telah dilaksanakan pada Rabu kemarin (17/8).
Dan di usianya yang tak lagi muda seharusnya sudah lebih tenang, kaya, makmur, gemah ripah loh jinawi.
Merdeka! Semoga bangsa besar ini menjadi lebih kokoh bersatu mengisi dan mempertahankan kemerdekaan.
Dalam mengisi kemerdekaan, masing-masing Warga Negara Indonesia punya peran, besar kecil tak bisa diabaikan. Begitu juga para petani yang berjibaku mempertahankan dan menopang kedaulatan pangan agar tidak bergantung pada impor.
Nusantara yang agraris menjadi sangat ironis bila kebutuhan pangan pokok saja masih dipasok dari luar negeri.
Adalah petani Kabupaten Garut, para pengguna NilaiKu di sana yang setiap hari mengurus ladangnya untuk menghasilkan padi dan beras demi memenuhi kebutuhan pangan daerah, regional bahkan nasional.
Mereka “memperkaya” diri dengan kemampuan bertani, menambah pengetahuan, mencari wawasan baru sehingga bisa berinovasi dan memajukan pertanian. Bahkan menggunakan ragam aplikasi seperti NilaiKu agar ikut serta dalam perubahan dan beradaptasi dengna zaman sehingga tidak tertinggal.
Di hari Kemerdekan RI ke-77, para anggota Kelompok Tani Sari Tani, Cintakarya, Samarang, Kabupaten Garut mendapatkan kado terindah setelah dinobatkan menjadi juara pada beragam acara peringatan HUT RI tahun 2022 ini.
“Petani Desa Cintakarya hebat-hebat, keren menjadi juara umum dari 13 Desa sebagian mau meniru, belajar ke Cintakarya,” komentar kelompok tani di Kecamatan Samarang, Kabupaten Garut.
“Alhamdulilah, jika selama ini kami dianggap bisa memberikan motivasi kepada para anggota, dan berhasil. Semoga bisa menular ke kelompok yang lain khususnya di kecamatan Samarang, Kabupaten Garut,” ungkap Warsito Sejati, Sahabat NilaiKu pengurus Poktan Sari Tani.
Subkor Dinas Pertanian Kab Garut, Komara tak luput memberikan apresiasinya terhadap keberhasilan Poktan Sari Tani.
“Luar biasa mas, mudah-mudahan ke depan prestasi dan kompetensinya bisa terus ditingkatkan untuk pembangunan pertanian di kabupaten Garut,” kata Komara, Sub Koordinator Metodologi dan Informasi pada Bidang Penyuluhan dan pengembangan Sumberdaya Manusia Pertanian.
Hal senada juga disampaiikan pihak lainnya, “Bagus atuh, berarti IPDMIP berhasil diterapkan dan ada dampaknya khusus di Poktan Sari Tani,” kata Konsultan IPDMIP.
“Sangat bangga dengan petani Cintakarya, Para petani hebat dan bisa menjuarai berbagai perlombaan. Semoga menjadi motivasi untuk jadi lebih baik lagi,” kata PPL Wilayah Binaan Desa Cintakarya, Susan Kurniasih.
Ucapan Berbagai Pihakuntuk Desa Cintakarya
“Meraih juara itu suatu hal yg membanggakan, juara wujud dari usaha yang sungguh sungguh, kerja keras , kebersamaan, selamat meraih juara umum semoga kedepan lebih maju,” kata Koordinator fungsional Penyuluh Dinas Pertanian Kabupaten Garut.
“Assalamualaikum Wr.Wb. Kami mengucapkan terimakasih atas prestasi yang di raih menjadi juara umum dari berbagai perlombaan yang diselenggarakan oleh camat, UPT, BPP, KTNA Kecamatan Samarang, ini semua atas kerjasama yang baik antar kelompok yang ada di Desa Cintakarya semoga tetap mempertahankan hasil terbaiknya sampai di kemudian hari ada perlombaan lagi mulai dari tingkat kecamatan dan harus bisa maju ke tingkat yang lebih tinggi lagi, sekali lagi kami atas nama KTNA Kecamatan Samarang mengucapkan selamat atas prestasinya, terimakasih. Wassalamualaikum Wr.Wb,” ucap Asep Rustiana, Ketua KTNA Kecamatan Samarang, Kabupaten.
“Selamat untuk Desa Cinta Karya atas raihan prestasinya di Acara Peringatan HUT RI 77 . Semoga kelompok tani desa Cintakarya khususnya Sari Tani lebih baik dan lebih maju lagi. Mantap,” kata Soheh Maulid, Pendamping IPDMIP.
Selamat mengisi kemerdekaan dengan karya nyata, Cintakarya desa Cinta Karya! Pakai terus NilaiKu temukan di PlayStore! Update di sini.
NilaiKu.id – Peran penyuluh dalam penyebarluasan informasi sangat penting dalam proses perubahan sosial pada mansyarakat petani. Penyuluhan pertanian memberikan pembelajaran kepada para petani agar mereka mengetahui informasi terbaru dalam dunia pertanian, dari segi apapun.
Penyuluh pertanian mampu menggiring masyarakat petani dalam upaya pengembangan peran kelompok tani supaya lebih berkembang dan maju. Di mana sektor pertanian memegang peranan penting dan strategis dalam pembangunan nasional, khususnya bidang pertanian yang telah memberikan kontribusi nyata terhadap penyediaan dan ketahanan pangan.
Kelompok tani sebagai wadah bagi petani untuk berorganisasi, dimana kelompok tani memiliki tujuan mensejahterakan masyarakat petani, termasuk di wilayah Kecamatan Samarang, Kabupaten Garut.
Dalam rangka peningkatan Kapasitas Penyuluh Pertanian dan mempercepat peningkatan produksi dan produktivitas, Pemerintah melakukan upaya khusus bagi penyuluh swadaya dengan melakukan Bimtek PPS dalam meningkatkan kapasitas penyuluh swadaya.
Warsito Sejati, Sahabat NilaiKu Kabupaten Garut merupakan salah satu peserta yang dinyatakan berperan aktif pada kegiatan bimbingan teknis Penguatan Kapasitas Kelembagaan Ekonomi Petani, yang diselenggarakan pada 28 hingga 30 Juli 2022 lalu, bertempat di Hotel Aryaduta Palembang, Sumatera Selatan.
“Alhamdulillah, saya bisa mengikuti Bimtek ini, secara teknis banyak hal yang bermanfaat dan insyaAllah kita aplikasikan di tempat saya,” ungkap Warsito (15/8)
Penyuluh Pertanian Swadaya
Penyuluh Pertanian Swadaya merupakan pelaku utama yang berhasil dalam usahanya dan warga masyarakat lainnya yang dengan kesadarannya sendiri mau dan mampu menjadi penyuluh.
Penyuluh Pertanian Swasta adalah penyuluh yang berasal dari dunia usaha dan/atau lembaga yang mempunyai kompetensi dalam bidang penyuluhan.
Menurut Kementerian Pertanian, PPS merupakan petani yang berhasil dan mau melakukan penyuluhan kepada petani lain bersinergi dengan penyuluh pegawai negeri sipil. Sebagai bukti legal keberadaan PPS telah terseleksi dan terdaftar oleh Dinas Pertanian setempat.
Demi mewujudkan dan menjalankan peran penyuluhan dalam mengaktifkan kelompok tani harus ada peran serta lintas sektoral agar kegiatan berjalan dengan lancar termasuk adanya dukungan pemerintah sehingga harapan majunya para petani akan lebih mudah terwujud.
Selamat, Pak Warsito! Dengan tugas tambahan barunya.