Tim Petani NilaiKu

Tim Petani NilaiKu

NilaiKu.id – NilaiKu mempunyai beberapa personil, sekaligus Sahabat NilaiKu yang gencar melakukan sosialiasi penggunaan aplikasi NilaiKu di wilayah Garut, Pasaman Barat, Sukabumi dan Lombok Timur yang terdiri dari para pelaku UMK dan Petani.

Sebut saja Annie Mariah & Cucu, Sahabat NilaiKu Sukabumi, Warsito Sejati & Alvie Alawiyah, Garut, Lusi Inntansari & Fitri di Pasaman Barat dan Mahani di Lombok Timur yang kini menggandeng Suhartini sebagai rekan satu tim di Tim Petani NilaiKu yang menggantikan Wahyudi, karena berbagai kesibukannya.

Selamat bergabung menjadi Tim Petani NilaiKu kepada Ibu Suhartini, Sahabat NilaiKu dari Lombok Timur. Mudah²an menjadikan kahasanah peronline-an menjadi kian semarak dan berbagi pengetahuan yang inspiratif dan bermanfaat.

Terimakasih telah bersedia menjadi bagian dari Tim Petani NilaiKu.
Salam Lima Jari, Kita adalah Keluarga!

Suhartini, Tim Petani NilaiKu Lombok Timur

Ahsan Raup Untung Setengah Juta Lebih dari Hobi Tanam Selada Secara Hidroponik

Ahsan Raup Untung Setengah Juta Lebih dari Hobi Tanam Selada Secara Hidroponik

NilaiKu.id – Budidaya Selada yang dilakukan secara hidroponik adalah salah satu budidaya sayuran yang boleh dicoba, Sobat! Musabab, budidaya sayuran yang satu ini terbilang cukup mudah dan menguntungkan dan bisa dilakukan di lahan yang terbatas sekalipun, salah satunya dengan memanfaatkan bagian atas rumah atau roof top.

Selada juga merupakan salah satu jenis sayuran yang banyak dikonsumsi masyarakat Indonesia. Dikenal dengan sayuran yang biasanya tumbuh di daerah pegunungan dengan iklim yang dingin.

Namun, siapa sangka budidaya Selada juga bisa dilakukan di daerah dataran rendah bahkan di atap gedung atau bangunan.

Berpose di demplot Hidroponik

Dan salah satu tanaman yang paling sering ditanam menggunakan metode hidoponik adalah selada (Lactuca sativa). Selada mencapai usia siap panennya selama satu bulan atau sebulan lebih.

Adalah Ahsanul Azmi atau biasa disapa Ahsan, pria lulusan Universitas Mataram ini sejak tahun 2020 gemar melakukan budidaya selada secara hidroponik di atap rumahnya yang berukuran sekira 10 X 10 Meter saja. Hobi yang digelutinya ini telah lama membuahkan hasil dengan memanen selada tanpa kenal musim.

“Berangkat dari hobi, alhamdulillah kalau untuk saya menguntungkan, walaupun pendapatannya sekali panen kira-kira baru sampai 700ribuan jika dinominalkan. Karena tergantung lubang tanamnya. Semakin banyak ya bisa sampai jutaan,” kata Ahsan buka-bukaan kepada nilaiku.id ihwal hasil panen seladanya (7/9).

“Kebetulan saya manfaatkan lahan di atas rumah ya soalnya rumah sya 3 lantai jadinya itu saya manfaatkan daripada kosong. Dunia saya juga related sama latar belakang pendidikan, saya sarjana pertanian. Dan sekarang, kerja di UPT pertanian bersama ibu Suhartini,” kata pria domisili Pringgasela, Lombok Timur yang sedang menanti kelahiran bayinya ini.

“Maaf nggak bisa jadi narasumber, saya sedang menunggu kelahiran anak dalam waktu dekat ini,” lanjut dia ketika ditawari jadi narasumber Halo NilaiKu.

Ahsanul Azmi bersama tanaman Selada Hidroponikinya

Hidroponik tidak mahal

Menurut Ahsan, menanam secara hidroponik tidaklah mahal seperti anggapan sebagian orang selama ini. Karena instalasi dan peralatan yang dibutuhkan dalam mendukung budidaya secara hidroponik hanya dilakukan satu kali dengan instalasi yang berumur panjang.

Perawatannya pun mudah serta nutrisi yang diberikan terhadap tanaman pun sewajarnya saja alias berimbang.

“Kalo menurut saya perawatannya itu gak mahal-mahal amat sih karena media yang kita beli satu kali, kita pakainya dalam jangka waktu cukup lama,” kata Ahsan, “Nutrisinya sedang aja ya cukup ppm nya 750-1000.” lanjut dia memberi saran pemberian nutrisi pada tanaman Selada.

Lahan hanya 10×10 Meter saja tiap bulan panen

Tahap-tahap Menanam Selada dengan Metode Hidroponik

Untuk menanam selada dengan metode hidroponik, perhatikan langkah-langkah berikut:

Tahap Penyemaian:

  • Isi wadah penyemaian menggunakan media tanam yang bukan tanah, misalnya kompos, sekam bakar, atau cocopeat.
  • Basahilah media tanam hingga menjadi lembap. Jangan terlalu basah, agar biji bisa mengeluarkan akar.
  • Lubangilah media tanam menggunakan jari sedalam 0.5 – 1 cm.
  • Isi tiap lubang dengan dua atau tiga biji selada.
  • Tutup kembali menggunakan media tanam.
  • Sirami menggunakan semprotan.
  • Pastikan media semai selalu lembap saat kegiatan penyemaian berlangsung.
  • Untuk hasil terbaik, simpan di tempat bersuhu 15-20 derajat Celsius.
  • Simpan di tempat yang terkena sinar matahari.
  • Setelah tinggi selada mencapai 5 cm, selada bisa ditanam secara mandiri.

Alat yang dibutuhkan untuk membuat media hidroponik selain instalasi pipa atau paralon:

  • Tanaman selada yang telah disemaikan
  • Baskom (dengan kedalaman 15 cm)
  • Sterofom (tebalnya sektar 2.5 cm)
  • Net pot (5 cm)
  • Pisau (cutter)
  • Spidol (marker)
  • Air
  • Nutrisi tanaman

Cara membuat media tanam:

  • Siapkan wadah seperti baskom atau wadah lainnya yang memiliki kedalaman 15 cm.
  • Potonglah sterofom sesuai ukuran baskom. Lebihkan sedikit agar sterofom tidak tenggelam. Sterofom berfungsi sebagai penyangga pot tanaman.
  • Lubangilah sterofom sebesar net pot.
  • Pastikan bagian atas net pot nantinya tersangga oleh sterofom. Jadi, lubangilah sterofom sebesar bagian bawah net pot, bukan diameter atas net pot.
  • Lubang yang paling pinggir usahakan jaraknya 10 cm dari bibir baskom. Tiap lubang satu sama lain memiliki jarak sekitar 20 cm.
  • Gunakan spidol untuk menandai setiap lubang.
  • Lubangi sterofom sebesar bagian bawah net pot, sterofom yang telah dilubangi berfungsi sebagai penyangga net pot.
  • Masukkan net pot pada setiap lubang di sterofom.
  • Isi baskom dengan air dan campuran nutrisi khusus tanaman hidroponik. Ketinggian air sekitar 3 cm dari bibir baskom.Net pot yang telah dimasukkan ke dalam sterofom diletakkan di atas baskom yang sudah berisi air.
  • Letakkan sterofom yang telah diisi net pot di atas baskom.
  • Pindahkan tanaman selada ke dalam net pot.
  • Satu net pot satu tanaman.
  • Selipkan akarnya ke dalam lubang net pot agar akarnya bisa menjuntai dalam air.
  • Hati-hati agar akarnya tidak patah.
  • Simpan baskom di tempat yang terkena sinar matahari penuh.
  • Jika Anda menanam di lokasi di dalam rumah yang tidak terkena sinar matahari, gunakanlah lampu florescent, setidaknya 14 jam sehari.
  • Selada yang mulai tumbuh dengan menggunakan metode hidroponik.
  • Simpanlah baskom di tempat yang terkena sinar matahari penuh.
  • Selada membutuhkan waktu panen lima sampai enam minggu setelah ditanam dari biji. Tambahkanlah air jika air dalam baskom berkurang.
  • Setelah selada dipanen, gunakan sisa air dalam baskom untuk menyiram tanaman lain di kebun Anda.

Bila Anda membutuhkan instalasi hidroponik, hubungi penyedia layanannya, seperti Rida Warsa di Warsa Farm Pasaman Barat. Atau jika Anda ada di wilayah Pringgasela dan sekitarnya bisa menghubungi Ahsan atau yang menyediakan layanan pemasangan instalasi Hidroponik.

Tiap bulan panen! lumayan, kan? tambah-tambah penghasilannya? Semoga bermanfaat! Pakai terus NilaiKu! Perbaharui segera untuk kenyamanan Anda dalam berpromosi. Salam lima jari!

Harga Pangan akan Terdampak Kenaikan BBM, Cek Harga Hari Ini!

Harga Pangan akan Terdampak Kenaikan BBM, Cek Harga Hari Ini!

NilaiKu.id – Sejumlah harga komoditas pangan terpantau mengalami kenaikan pada hari ini, Selasa (6/9). Salah satu komoditas pangan yang mengalami kenaikan harga adalah cabai merah. Kenaikan harga tertinggi pada cabai merah besar sebesar Rp 1.300 rupiah/Kg.

Berikut harga rata-rata dan perubahan 06 september 2022  di semua provinsi dan pasar tradisional berdasrkan data PIHPS Nasional:

Cabai Merah keriting Rp71.800/kg

Cabai Rawit Merah Rp64.300/kg

Daging ayam ras segar Rp34.300/kg

Daging sapi kualitas 1 Rp137.200/kg

Telur Ayam ras segar Rp30.850/kg

Bawang Merah ukuran sedang Rp36.400/kg

Bawang Putih ukuran sedang Rp28.450/kg

Cabai Rawit hijau Rp51.000/kg

Minyak Goreng curah Rp14.650/kg

Minyak Goreng kemasan bermerk 2 Rp21.050/kg

Gula Pasir lokal Rp14.450/kg

Gula Pasir kualitas premium Rp15.850/kg

Perubahan harga menurut data EWS Kemendag bisa Anda lihat pada link berikut: SP2KP Kemendag

Harga Pangan akan Terdampak Kenaikan BBM

Harga sejumlah komoditas pangan diprediksi akan mengalami kenaikan kembali dalam beberapa waktu mendatang. Hal ini imbas kenaikan harga BBM Pertalite dan Solar yang berlaku sejak 3 September 2022.

“Tentu ini (kenaikan BBM) sangat berpotensi terhadap kenaikan harga bahan pokok karena ada faktor angkutan logistik dari tempat produksi ke pasar,” kata Ketua Umum Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI) Sudaryono kepada detikcom, Minggu (4/9).

Kata Mereka tentang WAG Sahabat NilaiKu

Kata Mereka tentang WAG Sahabat NilaiKu

NilaiKu.id – Para pengguna aplikasi NilaiKu di berbagai daerah di Indonesia yang biasanya tergabung di WhatsApp Grup daerah masing-masing seperti Lombok Timur, Garut, Sukabumi, Pasaman Barat, Indramayu, Pati dan daerah lainnya, kini bisa berinteraksi lebih luas lagi karena berkumpul dalam satu grup WhatsApp.

“Sekarang WhatsApp Grup bisa menampung lebih dari 500 anggota, kita tanyakan kepada tim petani apakah sebaiknya grup WA digabungkan saja? Rupanya, mereka setuju,” kata Jalu Wardhana, Head Office Customer Support NilaiKu MicroAid.

Tangkapan Layar Percakapan

Tanggapan baik pun datang dari para penghuni WhatsApp Grup Sahabat NilaiKu,

“Terimakasih untuk semuanya, saya masih bisa bergabung di grup ini, setiap hari saya perhatikan perkembangan NilaiKu semakin berkembang,” kata Akhmad Shabri.

Dheni, Sahabat NilaiKu Pasaman Barat juga merespon baik Grup WA Sahabat NilaiKu ini, malah dirinya mendapatkan pengalaman yang cukup menyenangkan, berkat produknya yang langsung mendapatkan pembeli setelah promosi di Grup WA Sahabat NilaiKu.

“Alhamdulillah, sudah dapat pelanggan. Terimakasih sudah menggabungkan ke Komunitas NilaiKu yang baru,” kata Dheni yang terlihat senang karena produknya laku terjual.

Tak ketinggalan, Sukirno juga menyampaikan respon serupa. Petani di Pasaman Barat yang cukup aktif bermedia sosial ini turut mengapresiasi terbentuknya Grup WhatsApp yang baru tersebut. Di mana dalam grup ini Anda bisa memfungsikan WA Grup sebagai Media informasi dan komunikasi antar pengguna NilaiKu untuk saling mengenal, bertukar pengalaman, saling berpromosi mengenal produk teman dan bertransaksi

Anda ingin turut bergabung? Yuk manfaatkan grup WhatsApp dan grup-grup lainnya seperti Sahabat UMKMers di facebook agar kita mendapatkan dan memberi informasi lebih banyak dan bisa kerja sama dengan banyak orang lebih cepat dari pada sendirian, kan? Klik tautan ini untuk bergabung: WAG Sahabat NilaiKu Salam 5 Jari.

Cara Mengatasi Layu pada Sayuran Tomat

Cara Mengatasi Layu pada Sayuran Tomat

NilaiKu.id – Jaharudin, salah seorang Sahabat NilaiKu di Lombok Timur, baru saja mengeluhkan tanaman tomatnya yang tiba-tiba layu. Ia memposting sebuah foto yang memperlihatkan tanaman tomat yang dipeliharanya nampak mulai mengering dan terkulai. Padahal, sayuran tomat tersebut sudah mulai berbuah dengan cikal bakal buah lainnya yang realtif banyak.

“Mohon solusi tanaman tomat yang layu cara mengatasinya,” terang Jaharudin pada sebuah caption.

Di WhatsApp Grup NilaiKu Lombok Timur sering terjadi percakapan mengenai banyak hal, diantaranya persoalan seperti di atas. WAG NilaiKu sejatinya diperuntukan bagi para pengguna NilaiKu untuk saling berbagi informasi tentang dunia usaha dan pertanian, bahkan informasi yang umum tak jarang dibagikan.

Postingan Jaharudin tersebut mendapat tanggapan dari penghuni WAG NilaiKu Lombok Timur lainnya, “Pakai ini bos bisa di semprot dan di kocor insyaallah aman…” kata Lalu Suandi, “Interval 3 hari sekali” lanjutnya.

Lalu Suandi nampaknya merekomendasikan Nordox 56WP, yakni fungisida/bakterisida yang mengandung bahan aktif Copper Oxide 56% yang setara dengan Cu 50% dengan formulasi WP buatan NORDOX 56WP AS, Norwegia.

Ia bekerja sebagai fungisida, bakterisida dan sebagai pencegah serangan keong. Bahan aktif yang terkandung di dalamnya merupakan unsur mikro Cu dan Ca/mg, bisa berefek Tonic pada tanah yang telah kekurangan unsur hara.

Keunggulan

Berdasarkan hasil pencarian informasi dari beberapa sumber, Nordox 56WP memiliki keunggulan antara lain:

  • Tanaman akan tumbuh subur.
  • Tanaman akan menghasilkan anakan lebih banyak.
  • Tanaman bebas dari serangan keong mas.
  • Sebagai fungisida/bakterisida yang akan menekan perkembangan penyakit seperti kresek/blast.
  • Sebagai bahan alami sebab terbuat dari bahan-bahan alam.

Cara pengaplikasian:

Nordox bisa digunakan untuk berbagai jenis tanaman. Jika pada tanaman padi: Diaplikasikan bersamaan dengan pemupukan NPK/UREA sebelum tanam, yakni 15 dan 30 hari sejak tanam.

Pada beberapa tanaman seperti kakao, Nordox 56WP berperan sebagai fungisida terbaik dalam mengendalikan kanker batang, busuk buah, dan lumut. Hal ini juga berlaku pada beberapa tanaman sayuran seperti yang direkondasikan Lalu Suandi, Sahabat NilaiKu Lombok Timur. Tentu saja Lalu merekomendasikan berdasarkan pengalamannya.

Jika masih terdapat serangan tertular dari luar hamparan, maka semprotkan NORDOX 56 WP dengan interval sekali seminggu hingga serangan penyakit berhenti berkembang. Dapat digunakan sebagai perlakuan benih untuk tanaman jagung.

Discalimer: Artikel ini bukan iklan. Namun, bila Anda adalah pelaku usaha di bidang pertanian seperti penyedia obat-obatan, pupuk, nutrisi tanaman dan lain-lain, kami ajurkan Anda untuk menginstal NilaiKu sekarang juga dan temukan para pengguna produk pertanian di NilaiKu. Semoga bermanfaat!

Kenapa Ada Nasi Pulen dan Pera? Cek Jawabannya di Sini!

Kenapa Ada Nasi Pulen dan Pera? Cek Jawabannya di Sini!

NilaiKu.id – Indonesia merupakan salah satu negara agraris terbesar di dunia, maka tidak heran jika Indonesia kaya akan jenis padi. 

Padi, atau Oryza Sativa merupakan komoditas tanaman pangan di Indonesia yang paling banyak dibudidayakan oleh petani. Dengan nama dan jenis yang beragam, mulai dari jenis padi lokal hingga padi unggul. Rasanyapun berbeda-beda ketika menjadi nasi, ada yang pulen ada yang pera.

Masyarakat di Sumatera nampaknya lebih bisa menikmati padi jenis pera di banding pulen. Sehingga, jenis beras pera adalah yang paling laku di pasaran setempat. Beda halnya dengan di Jawa, penghuni Pulau Jawa lebih menyukai jenis beras pulen. Lantas mengapa bisa ada jenis pera dan pulen?

Beras Pera

Beras pera berasal dari Padi pera, yang apabila berasnya dimasak, akan menghasilkan nasi bertekstur tekstur nasi yang sedikit keras atau pera.

Padi pera populer di daerah Sumatera Barat dan Riau. Padi dengan kadar amilosa tinggi tak hanya dijadikan nasi, pun juga menjadi bahan utama pembuatan bihun dan tepung beras. Pembuatan nasi goreng pun lebih cocok menggunakan nasi dengan tekstur yang pera.

Penjelasan ilmiahnya, dikatakan bahwa tekstur ini berasal dari kadar amilosa yang tinggi. Semakin tinggi kadar amilosa, semakin terasa tekstur nasi tersebut. Kadar amilosa yang menghasilkan tesktur pera minimal 25%.

Contoh padi penhasil nasi pera: Inpara 1 (27,9%), Inpara 3, (28,6%), Inpara 4 (29%),  Inpari 12 (amilosa 26,4%), Inpari 17 (amilosa 26%), Hipa 4 (24,7%), dan Inpari 13.

Beras Pulen

Padi pulen adalah padi yang apabila berasnya dimasak, akan menghasilkan karakteristik nasi yang pulen. Karena tidak selengket nasi ketan, sebagian orang lebih menyukai nasi yang pulen, seperti rasa nasi yang biasanya disajikan di rumah makan Jepang, atau ala Jepang misalnya Hoka-hoka Bento.

Berdasarkan penjelasan ilmiahnya, rasa pulen berasal dari amilopektin yang tinggi di dalam padi dan kadar amilosa di bawah 25%. Apabila dimasak, nasi yang dihasilkan terasa sedikit lengket dan empuk.

Contoh padi penghasil nasi pulen: Ciherang, dan IR64.

Termasuk yang manakah Anda, Sahabat NilaiKu? Apakah Anda penyuka nasi pulen atau Pera? Temukan produk beras di aplikasi NilaiKu! Download di sini: NilaiKu MicroAid

Teknologi Pertanian di Negara Jepang

Teknologi Pertanian di Negara Jepang

NilaiKu.id – Penerapan teknologi berlaku juga di bidang pertanian, sehingga pertanian di negara maju yang terkenal dengan industri otomotif dan lain-lain ini jauh lebih produktif , efisien dan dapat menghasilkan panen yang terbaik.

Teknologi pertanian Jepang dapat dibilang sangat lengkap baik dari proses penanaman hingga proses pemanenan.

Selain itu dukungan dari pemerintah dan peneliti juga memiliki pengaruh yang sangat besar dalam kesuksesan bidang pertanian di negara ini. Teknologi ini membantu pertanian jepang mulai dari menanam sampai panen.

Lantas, teknologi apa saja yang mereka gunakan? Melansir sanberfoundation, inilah daftar teknologi pertanian yang Jepang gunakan, diantaranya:

Rekayasa Genetik Pembibitan Padi

Jepang memiliki hasil pangan yang berkualitas tinggi tidak luput dari pengembangan mereka di bidang penelitian, khususnya dalam melakukan rekayasa genetika. Meskipun langkah seperti ini sudah mulai berkembang di negara-negara lainnya, tetapi Jepang adalah satu-satunya negara yang berhasil memaksimalkan rekayasa genetik ini.

Penggunaan Mesin Penanam Padi

Sebagian besar kegiatan yang dilakukan masyarakat Jepang tidak terlepas dari penggunaan peralatan canggih, tidak terkecuali dalam bidang pertanian. Jepang memiliki mesin penanam padi canggih yang bernama Rice Transplanter dengan alat ini dapat memudahkan petani dalam menanam padi, selain lebih mudah, mesin yang digunakan mampu memberikan hasil yang rapi. Indonesia sebenarnya sudah mulai mengembangkan mesin serupa, namun belum banyak petani yang menggunakan teknologi yang satu ini. Saat ini hampir semua jenis mesin penanam padi di Jepang sudah menerapkan teknologi Self- Propulsion Type yang dapat dioperasikan dengan didorong maupun dikendarai tergantung dari jarak alur tanam.

Perawatan

Sebagian besar petani di Indonesia dalam melakukan perawatan seperti penyemprotan pestisida dan pemberian pupuk dilakukan dengan cara manual dan membutuhkan waktu lama. Hal berbeda ditunjukan oleh para petani Jepang. Di negara ini, pemberian pupuk dan perawatan lainnya hanya dilakukan oleh satu orang dengan bantuan sebuah traktor yang didesain sedemikian rupa, drone untuk menyiram pupuk. Dengan mesin ini mereka hanya membutuhkan waktu lebih singkat dan mudah dalam perawatan.

Alat Pemanen Padi

Alat pemanen padi bernama Indo Combine Harvester yang sudah ada di Indonesia, alat ini membutuhkan setidaknya tiga orang untuk mengoperasikannya dalam proses memanen. Teknologi dari pertanian Jepang memiliki alat pertanian yang hanya membutuhkan satu orang operator dalam mengoperasikannya. Dengan menggunakan alat ini pekerjaan tentunya lebih maksimal.

Cloud Computing Untuk Pertanian

Ternyata selain memanfaatkan peralatan yang canggih, pertanian di Jepang juga memiliki mereka komputerisasi dalam pertanian mereka. Salah satunya adalah dengan penggunaan Cloud Computing. Sistem yang dibuat oleh Fujitsu ini, konon sudah digunakan oleh beberapa instansi pertanian yang beroperasi di Jepang seperti Fukuhara, Shinpuku Seika, Aeon Agri Create dan Sowakajeun.

Cloud Computing merupakan mereka yang dibuat untuk mendeteksi prediksi hujan tingkat kelembaban lingkungan dengan cara meletakan sejumlah sensor di area tanaman. Data yang diterima oleh sensor tersebut di sinkronisasi dalam satu mereka dan dapat dipantau melalui smartphone maupun tablet PC. Dengan teknologi ini, diharapkan mampu meminimalisir terjadinya gagal panen akibat kondisi cuaca Jepang yang tidak terduga, selain itu juga diharapkan mampu meningkatkan kualitas hasil panen.

Pertanian dalam Gedung

Jepang khususnya Kota Tokyo merupakan kota metropolitan terbesar di dunia yang memiliki banyak gedung-gedung pencakar langit. Namun siapa sangka jika di kota Tokyo memiliki lahan pertanian yang memiliki area cukup luas. Area pertanian tersebut terdapat di dalam gedung.

Walaupun negara jepang tidak seluas di Indonesia,tapi pertaniannya menjadi yang terbaik di dunia, mereka memaksimalkan lahan sedemikian rupa serta penerapan teknologi , semoga Indonesia bisa meniru apa yang dilakukan jepang, kebijakan pemerintah yang mendukung petani dan pemberdaayan sumber daya petani yang mulai melek teknologi dalam bidang pertanian, serta penelitian di bidang pertanian di Indonesia bisa diterapkan secara nyata

Kegiatan Bimtek TPH Jawa Barat, Jabar Juara

Kegiatan Bimtek TPH Jawa Barat, Jabar Juara

Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura (DTPH) Jawa Barat menyelenggarakan Bimbingan Teknis bagi para peserta Petani Milenial dari berbagai daerah di Jawa Barat, pada 25-26 Agustus 2022, di Hotel Golden Flower Bandung, 25-26 Agustus 2022.

Sebanyak 34 orang dari 18 Kabupaten dan 3 kota di Jawa Barat mendapat kesempatan untuk ikut serta pada Bimtek tersebut. Diantaranya Warsito Sejati, Sahabat NilaiKu Kabupaten Garut.

YouTube player
Bimbingan Teknis Kep Dinas TPH Jawa Barat, Jabar Juara Hotel Golden Flower Bandung, 25-26 Agustus 2022

Tekan Inflasi Toko Tani Center Indonesia Pasaman Barat Gelar Pangan Murah

Tekan Inflasi Toko Tani Center Indonesia Pasaman Barat Gelar Pangan Murah

NilaiKu.id – Kenaikan harga kebutuhan pokok tak jarang memusingkan kepala, terutama bagi ibu tumah tangga yang mengelola keuangan dan mengatur belanja.

Idealnya kenaikan harga dibarengi dengan kenaikan pendapatan. Namun, tidak semua orang seberuntung itu. Tak jarang, ada yang harus bertahan sampai akhir bulan dengan hanya mengandalkan pendapatan yang itu-itu saja, dan berakhir dengan gali lobang tutup lobang akibat tingginya harga kebutuhan.

Bagi yang punya pendapatan lebih, mungkin bukan persoalan besar. Lain halnya dengan mereka yang kondisi keuangannya terbatas, bisa saja ada perasaan tertekan yang memicu stres. Masalah eksternal yang tidak bisa dikendalikan.

Gelar Pangan Murah TTIC Pasaman Barat

Beberapa komoditi pertanian yang harganya melonjak termasuk hasil peternakan seperti telur ditanggapi sigap dengan Gelar Pangan Murah yang diprakarsai Toko Tani Center Indonesia (TTIC) Pasbar, Dinas Ketahanan Pangan Pasaman Barat, Sumatera Barat.

“Untuk mengatasi lonjakan harga beberapa komoditi pertanian di Kab.Pasaman Barat, maka dari Toko Tani Center Indonesia (TTIC) PasBar pada Dinas Ketahanan mengadakan Gelar Pangan Murah agar Masyarakat kita tetap mendapatkan komoditi/Pangan berkualitas baik dengan harga terjangkau,” kata Mirtha, Sahabat NilaiKu Pasaman Barat di WAG NilaiKu Pasbar, merespon informasi perubahan harga pangan yang terjadi hari ini (22/8).

Baca Juga: Harga Telur Melonjak, Cek di Sini!

Berdasarkan informasi dari Mirtha, beberapa komoditi yang dijual dalam gelaran pasar murah tersebut antara lain:

1. Telur Rp45.000/tray.

2. Beras IR Rp64 Rp100.000/10Kg.

3. Bawang merah Solok kualitas sedang Rp.26.000/Kg.

4. Gula Pasir Rp13.000/Kg.

5. Minyak goreng Sari Murni Rp32.000/2Kg.

6. Minyak curah kemasan Rp13.000/Kg.

7. Bawang putih Rp20.000/Kg

“Bagi sahabat NilaiKu yg ingin berbelanja bisa dipesan ke TTIC Pasbar di Dinas Ketahanan Pangan Kab.Pasaman Barat. Terimakasih,” kata Mirtha mengundang Sahabat NilaiKu dan warga Pasaman Barat untuk datang ke Gelar Pasar Murah Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Pasaman Barat.

Gelar Pangan Murah TTIC Pasbar

Ihwal TTIC yang menggelar pasar murah tersebut Mirtha mengatakan, untuk mengatasi tingginya inflasi di Pasaman Barat, pihaknya mencoba menghidupkan kembali TTIC yang ada Dinas Ketahanan Pangan setempat. Di mana setiap minggunya mereka melakukan updating harga pasar sehingga mengetahui adanya inflasi yang tinggi di Pasaman Barat.

“Kami tetap update harga pasar besar se-Kabupaten, jadi kami tahu akan adanya inflasi tersebut. Maka dengan beberapa teman minta izin pada pimpinan untuk menghidupkan kembali kegiatan ini. Alhamdulillah pimpinan support dan Gelar Pangan murah ini kita gelar d daerah terpencil yg akses k sana agak sulit, karena sudah pasti disana harga juga sangat tinggi,” kata Mirtha

Menurut Mirtha, pihaknya berkoordinasi dengan Camat setempat, Wali Nagari dan Jorong dalam menetapkan target pasar untuk menggelar pasar pangan murah yang mereka sebut dengan kegiatan Gelar Pangan Murah.

“Sedangkan untuk di Kabupaten tetap kita buka di kantor, kegiatan ini sebenarnya sudah kita mulai dari bulan Maret 2022. Ketika harga minyak goreng sangat mahal sekali” terang Mirtha

“Kita punyo TTIC di Padang tujuh tapi karena Gempa kemarin gedungnya belum diperbaiki, jadi untuk sementara kita mengambil ruangan d Dinas Ketahanan pangan Padang Tujuh. Silakan datang dan kami tunggu dengan Bahagia. Untuk teman teman kita yang jauh dari pusat kota maka akan kami jadwalkan kesana untuk Gelar Pangan Murah,” terang Mirtha kepada nilaiku.id (22/8).

“Karena kami semua pemain baru d Dinas Ketahanan Pangan ini, maka struktur organisasi kami msh dlm proses mas, dan kami ditunjuk sabagai pelasana kegiatan,” pungkasnya.

Bravo! TTIC Pasbar, Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Pasaman Barat atas Gelar Pangan Murahnya, semoga banyak masyarakat yang terbantu dan merasakan manfaatnya. Pakai Terus NilaiKu

TTIC Pasaman Barat Gelar Pangan Murah

Harga Telur Melonjak, Cek di Sini!

Harga Telur Melonjak, Cek di Sini!

NilaiKu.id – Melansir laman data Pusat Informasi Harga Pangan Strategis Nasional (PIHPS Nasional), sejumlah bahan pangan diantaranya telur, cabai rawit sampai minyak goreng curah masih dijual di atas harga eceran tertinggi (HET), Senin (22/8). Harga telur melonjak sampai Rp30.000/kg pada hampir seluruh provinsi di Pulau Jawa.

Harga telur di Nusa Tenggara Timur Rp32.150/kg, Gorontalo Rp34.000/kg, Papua Barat Rp34.000/kg, Sulawesi Tengah/kg Rp34.600/kg, Maluku Rp39.600/kg, Papua Rp39.650/kg. Padahal harga telur di periode normal hanya dijual dengan harga Rp24.000/kg di kawasan Pulau Jawa.

Di DKI Jakarta Rp31.350/kg, Jawa Barat Rp30.800/kg, Banten Rp30.850/kg, Jawa Timur Rp29.550/kg, Jawa Tengah Rp29.700/kg, DI Yogyakarta Rp28.750/kg.

Selain telur cabai rawit masih mengalami lonjakan harga. Misalnya, Di DKI Jakarta Rp60.000/kg, Riau Rp61.250/kg, Sumatera Selatan Rp62.450/kg.

Sementara itu, minyak goreng curah di DKI Jakarta dijual dengan harga Rp15.250/liter Nusa Tenggara Barat Rp15.450/liter, Lampung Rp15.650/liter, Sulawesi Tenggara Rp15.900/liter.

Di Kalimantan Timur minyak goreng curah dijual Rp16.050/liter, Sulawesi Barat Rp16.150/liter, Kalimantan Utara Rp17.500/liter, Papua Rp18.500/liter. Sementara HET minyak goreng curah masih jauh di bawah harga saat ini yaitu Rp10.500-11.000/liter.

Untuk mengetahui detail perubahan harga berdasarkan tanggal, komiditas dan wilayah masing-masing. Sahabat NilaiKu bisa mengunjungi laman berikut ini: PIHPS Nasional.

Sementara itu Sistem Pemantauan Pasar dan Kebutuhan Pokok Kementerian Perdagangan mencatat perubahan harga di pasar tradisional, sebagai berikut:

Beras Premium/kg Rp12.500,-
Beras Medium/kg Rp0.500,-
Gula Pasir/kg Rp14.400,-
Minyak Goreng Curah/Lt Rp14.000,-
Minyak Goreng Kemasan Sederhana/Lt Rp17.800,-
Minyak Goreng Kemasan Premium/Lt Rp22.300,-
Kedelai Impor/kg Rp14.200,-
Tepung Terigu/kg Rp12.400,-
Daging Sapi Paha Belakang/kg Rp135.400,-
Daging Ayam Ras/kg Rp35.000,-
Telur Ayam Ras/kg Rp30.900,-
Cabe Merah Besar/kg Rp60.500,-
Cabe Merah Keriting/kg Rp59.600,-
Cabe Rawit Merah/kg Rp63.800,-
Bawang Merah/kg Rp38.100,-
Bawang Putih Honan/kg Rp26.400,-

Semoga bermanfaat! Pakai terus NilaiKu! Update segera dan Download di PlayStore klik: NilaiKu MicroAid