Sukirno Membuat Sendiri Pupuk Organik, Tanah Subur Ekonomi Makmur

Sukirno Membuat Sendiri Pupuk Organik, Tanah Subur Ekonomi Makmur

NilaiKu.id – Ketergantungan terhadap bahan kimia yang bersifat racun seperti insektisida, fungisida, bakterisida, sebaiknya harus segera ditinggalkan. Pun demikian dengan penggunaan pupuk kimia yang berlebihan, karena adanya dampak buruk yang ditimbulkan terhadap tanah dan lingkungan.

Untuk itu, Sukirno, seorang Sahabat NilaiKu Pasaman Barat, Sumatera Barat mencoba menggali bahan-bahan disekitarnya yang bisa dimanfaatkan. Yakni, memanfaatkan kotoran hewan sebagai bahan pupuk kandang yang difermentasi dan penggunaan Trichoderma.

“Tanah Subur ekonomi makmur,” kata Sukirno di akun Youtube-nya yang memperlihatkan bagaimana ia membuak pupuk organik untuk dimanfaatkan bagi usaha tani yang ia kelola. BagaimanaSukirno membuat pupuk organik dari limbah sapi, lihat video berikut:

YouTube player

Sedikit informasi mengenai Trichoderma, Trichodherma salah satu mikroorganisme fungsional yang dikenal luas sebagai pupuk biologis tanah dan biofungisida, jamur Trichoderma adalah jamur penghuni tanah yang dapat diisolasi dari perakaran tanaman lapangan.

Trichoderma disamping sebagai organisme pengurai, dapat berfungsi sebagai agen hayati dan stimulator pertumbuhan tanaman.

Ia dapat menghambat pertumbuhan serta penyebaran racun jamur penyebab penyakit bagi tanaman seperti cendawan Rigdiforus lignosus, Fusarium oxysporum, Rizoctonia solani, Fusarium monilifome, sclerotium rolfsii dan cendawan Sclerotium rilfisil. Dengan demikian, akan lebih aman untuk tanaman Anda.

Dalam video tersebut, Sukirno melakukan fermentasi dengan trichoderma, dan ia mengatakan bahwa pembuatan pupuk tersebut untuk melakukan pemupukan bagi tanaman cabe besar. Yuk, ikuti langkah Sukirno dan temukan produk usaha pertanian Sukirno di aplikasi NilaiKu. Unduh dan pakai NilaiKu! Alat Promosi Usahamu Sehari-hari. Download di SINI

Semoga bermanfaat! Sudah saatnya kita kembali ke alam, banyak mikroorganisme yang dapat kita manfaatkan untuk proses kelestarian lingkungan.

Cetak Petani Milenials, Tumbuhkan Rasa Cinta Anak pada Pertanian.

Cetak Petani Milenials, Tumbuhkan Rasa Cinta Anak pada Pertanian.

Nilaiku.id– Pembangunan pertanian di Indonesia masih dihadapkan pada permasalahan regenerasi sumber daya manusia (SDM) yang tidak berjalan dengan baik. Padahal, untuk menjadi negara yang mandiri dalam hal pangan, peran petani menjadi sangat sentral. Sayangnya, profesi menjadi petani nampaknya cukup menurun di era digital ini.

Meskipun ada sebagian kecil saja yang mau bertani. Pada kenyataanya milenial, sebagai generasi dengan populasi usia kerja terbanyak mayoritas lebih memilih menjadi ASN, bekerja di perusahaan-perusahaan dan lain-lain.

Generasi Milenials calon penerus bangsa

Rendahnya minat generasi muda untuk mengelola usaha dan terjun di bidang pertanian terlihat dari Data Badan Pusat Statistik Nasional yang menunjukkan penurunan jumlah angkatan kerja pertanian,34 persen pada 2014, 31.9 persen pada 2017, dan 29.5 persen pada 2019.

Generasi Milenials

Berdasarkan tingkat pendidikan, tenaga kerja pertanian didominasi oleh tamatan, sementara yang tamat Perguruan tinggi yang terjun pada usaha tanii, menurut data tahun 2019 tidak lebih dari 2 persen. Hal ini menjadi keresahan tersendiri bagi berbagai pihak baik secara lembaga maupun perorangan, termasuk founder MicroAid-NilaiKu, Richard Beresford.

Richard Beresford memberi caption pada sebuah foto yang dibagikan, “Calon petani milenial, ada cerita apa di baliknya,?” kata Richard.

Generasi Milenials

Foto tersebut menunjukan anak-anak tengah berada di kebun dengan ajir bambu yang berjejer rapi di atas gundukan tanah yang tertutup mulsa, salah satu anak memegang bibit tanaman dan mengacungkannya, nampak rasa senang dengan apa yang mereka lakukan.

Jika mau mau mengambil kesimpulan sepintas, nampaknya anak-anak tersebut memiliki ketertarikan terhadap kebun di lokasi di mana foto tersebut di ambil. Hal ini, menjadi pertanda milenials bisa saja diarahkan untuk menekuni dunia pertanian sejak dini dengan menumbuhkan kecintaannya melalui pendidikan baik formal dan non formal.

Pendidikan pertanian penting untuk menumbuhkan petani yang handal, mampu menumbuhkembangkan pertanian di sektor lain, seperti bisnis hingga teknologi.

Anak-anak Didik Asuhan DT Peduli sedang Belajar Bertani

Dengan pendidikan sedini mungkin pada usia sekolah juga bisa mengubah mindset milenial tentang petani, bahwa usaha pertanian memungkinkan adanya jaminan kesejahteraan petani bila dikelola dengan profesional dan menggunakan teknologi yang baik.

Yuk! Kita cetak Petani Milenial di daerah masing-masing, terlebih anak-anak muda kita melek gadget dan teknologi, sehingga tak akan sulit untuk bisa melakukan marketing sesuai dengan eranya, yakni era digital. Semoga bermanfaat! Pakai Terus NilaiKu alat Promosi Usahamu Sehar-hari. Unduh di PlayStore! Klik DI SINI.

Profile Singkat Narasumber Halo NilaiKu (Bag.1)

Profile Singkat Narasumber Halo NilaiKu (Bag.1)

NilaiKu.id – Sejak Jalu Wardhana, Head Office Customer Support NilaiKu MicroAid, mencetuskan ide untuk menyuguhkan acara Halo NilaiKu yang tayang melalui kanal Youtube NilaiKu. Halo NilaiKu kini sudah menjelang episode yang ke-50. Dengan menghadirkan berbagai nara sumber dari berbagai daerah.

Berikut daftar beberapa nara sumber Halo NilaiKu yang berhasil dirangkum NilaiKu.id:

Mahani,Lombok Timur.

Mahani

Mahani adalah seoranng ibu rumah tangga, petani, pengusaha Abon Cabe Tetu-tetu sekaligus pengurus Kelompok Wanita Tani di Desa Lendangnangka, Masbagik Lombok Timur. Ia adalah Sahabat NilaiKu yang terbilang aktif menggunakan NilaiKu dan mendapatkan banyak perhatian dari berbagai media pemberitaan dan juga pemerintah. Tak jarang, Rumah Produksi Abon Cabe Tetu-tetu di kampungnya sering disambangi tamu penting dan wisatawan.

Novian Abdurahman

Novian Adurahman, Tokoh Muda Sukabumi

Novian adalah seorang pengusaha di Jakarta, berdomisili di Bintaro yang berkenan diwawancarai di salah satu episode Halo NilaiKu, Pria yang pernah terjun di kancah perpolitikan Kabupaten Sukabumi ini juga merupakan pengembang sebuah aplikasi e-ticket untuk menonton film di sejumlah bioskop di kota-kota besar. Ia menyoroti bagaimana para pelaku usaha bisa terus beradaptasi dengan kemajuan zaman.

Lusi Intan Sari

Lusi Intansari, Sahabat NilaiKu Pasaman Barat

Istri dari Rida Warsa di Pasaman Barat ini didapuk menjadi narsum Halo NilaiKu tentang bagaimana ia mengelola ternak ayam petelur dengan manajemen keluarga yang baik dan unik. Ibu dari dua anak ini aktif  berbagi ilmu pengetahuan dan hal-hal inspiratif lainnya. Kini, Lusi aktif berjualan BP Propolis dengan promosi menggunakan aplikasi NilaiKu dan nampaknya kemampuan copy writing Lusi selalu meningkat, tampak dalam narasi promosi lewat aplikasi NilaiKu.

Rida Warsa

Rida Warsa dengan Twibonnya

Alumnus IPB ini pernah didapuk menjadi narasumber di awal-awal kemunculan Halo NilaiKu dengan pembahasan seputar usahanya di bidang instalasi dan penyedian alat-alat  Hidroponik. Suami dari Lusi Intansari ini adalah pengurus dan aktivis Palang Merah Indonesia Pasaman Barat, mantan penyiar radio kampus dan pemuda yang cinta kampung halaman dengan mendedikasikan diri di tanah kelahirannya.

Cucu & Annie Mariah

Dua wanita cantik asal Sukabumi ini memang kompakan! Mereka punya passion sama di bidang kerajinan tangan membuat bunga. Cucu dan Annie pernah menampakan diri di Halo NilaiKu di episode yang berbeda dengan berbagi cara bagaimana membuat bunga artificial, rajutan dan berbagi cerita kesibukannya sebagai Ibu rumah tangga yang aktif di aplikasi NilaiKu dengan menjual beragam produk di daerahnya.

Nah itu, tadi Sahabat NilaiKu! Beberapa narasumber Halo NilaiKu yang bersedia bincang-bincang di acara Berbagi Insiprasi dan Pengalaman Baik di bersama NilaiKu-MicroAid ini. Tunggu kemunculan profile lainnya, ya!

Pakai Terus NilaiKu sebagai alat Promosi Usahamu Sehari-hari. Temukan di PlayStore.

(Bersambung)

Informasi Harga Pangan 19 Juli 2022

Informasi Harga Pangan 19 Juli 2022

NilaiKu.id – Sobat NilaiKu, dalam satu minggu terakhir, harga cabai mengalami penurunan cukup signifikan. Seperti diketahui, bahwa pada awal pekan, Senin (11/7) harga cabai rawit hijau berada di posisi Rp77.400/kg.

Awal Minggu ketiga bulan Juli 2022 ini, Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS) Nasional melaporkan harga cabai rawit dan cabai merah turun cukup signifikan pada Senin (18/7).

Terpantau harga cabai rawit merah secara rata-rata nasional jam 13.45 WIB berada di angka Rp87.200 per kilogram (kg), turun 7,82 persen (Rp7.400) jika dibandingkan dari Jumat (15/7).

Pada periode yang sama, harga cabai rawit hijau juga turun dari Rp75.700 menjadi Rp68.000 per kilogram.

Awal pekan ini harga cabai merah besar berada di angka Rp81.350/kg (dari Rp83.300) dan harga cabai merah keriting sebesar Rp81.150 per kilogram (dari Rp83.250).

Sementara itu, berdasarkan informasi laman PIHPS harga perubahan 19 Juli terpantau Harga Rata-Rata dan Perubahan pada 19 Juli 2022 di Semua Provinsi sebagai berikut:

Minyak goreng curahrp16.650/kg
Minyak goreng kemasan bermerk 2 Rp23.800/kg
Daging ayam ras segar Rp35.700/ kg
Daging sapi kualitas 1 Rp136.200/kg
Daging sapi kualitas 2 Rp129.550/kg
Telur ayam ras segar Rp29.000/kg
Bawang putih ukuran sedang Rp28.600/kg
Cabai merah keriting Rp78.000/kg
Cabai rawit hijau Rp64.950/kg
Cabai rawit merah Rp82.750/kg
Gula pasir kualitas premium Rp15.800/kg
Gula pasir lokal Rp14.550/kg

Untuk mengetahui detail harga menurut komoditas dan berdasarkan lokasi pasar di daerah masing-masing, Anda dapat memantaunya lewat link berikut: Pusat Informasi Harga Pangan. Semoga bermanfaat, unduh dan pakai terus Nilaiku sebagai alat promosimu sehari-hari. Temukan di Google PlayStore: https://nilai.to/nilaiku7

Temukan Produk Cabai dan Petani Cabai di aplikasi NilaiKu!

Selamat Menempuh Hidup Baru & Update NilaiKu

Nilaiku.id – Sahabat NilaiKu Pasaman Barat baru saja membagikan Kartu Bisnis Digital yang seyogyannya dipakai untuk mempromosikan produk. Namu, Sahabat NilaiKu yang satu ini memang kreatif dan inspiratif, apa pasal?

Musabab, ada seorang rekannya yang menikah saat ini bernama Deri, Lusi pun memanfaatkan KBD untuk mengucapkan selamat atas pernikahan Deri, dengan menyertakan sebuah foto yang bertuliskan lafal doa yang diriwayatkan oleh Abu Daud, yakni doa Baginda Nabi SAW untuk pengantin baru.

“Barokallah laka wa baraka ‘alaik, wa jama’a baina kuma fii khoir”

Dalam gambar tersebut disertakan pula arti lafalan doa dalam bahasa Arab dengan tulisan Latin tersebut; ” Semoga Allah SWT memberkahimu, baik ketika senang maupun sulit dan selalu mengumpulkan kamu berdua pada kebaikan.

“Cocok banget nih, di hari bahagia untuk update/unduh aplikasi NilaiKu MicroAid https://nilai.to/nilaiku7 karena siapa tau menjadi wasilah untuk usaha keluarga,” tulis Lusi dalam caption yang ia bagikan ke beberapa anggota WAG.

Selain produk baru yang diunggah menjadi KBD NilaiKu, ternyata Lusi bisa kepikiran juga, ya pakai KBD aplikasi NilaiKu untuk memberi ucapan selamat kepada pengantin baru. Menarik sekali, Sahabat! Sontak saja Jalu Wardhana, Sahabat NilaiKu Depok memberikan Bintang Lima dan mengomentarinya.

“Keren sekali doa dan kartu ucapannya” tulis Jalu.

Klik Gambar Untuk Instal NilaiKu

Kenapa Lusi Mengajak Update?

Oh, ya! Info penging buat kamu, nih! yang belum instal dan update NilaiKu, sekarang NilaiKu sudah di Versi.7 dengan berbagai perbaikan bugs bikin caramu berpromosi makin anteng dengan hadirnnya Jendela Toko, di mana kamu bisa menuliskan berbagai deskripsi produk secara lengkap dengan hanya mengisi kotak-kotak yang sudah disediakan. Selain itu Jendela Toko juga bikin calon pelangganmu mendapatkan informasi yang lebih lengkap tentang produkmu.
Pakai Terus NilaiKu, Alat Promosi Ushamau sehari-hari!

Ayo instal dan update NilaiKu sekarang juga! Klik di sini: PlayStore

Mau Mudah Bertemu Banyak orang, Kenapa Tidak Online-kan Saja?

Mau Mudah Bertemu Banyak orang, Kenapa Tidak Online-kan Saja?

“Hanya Allah yang tau, yang jelas saya tetap Jualan

Begitulah judul yang disematkan dalam sebuah narasi yang ditulis oleh Sahabat NilaiKu di Pasaman Barat dalam sebuah postingan di salah satu Whatsapp Grup NilaiKu.

Apa yang disampaikan Lusi Intan Sari, ibu rumah tangga yang kerap menuliskan kalimat-kalimat inspiratif dalam berbagai hal, baik di KabarKu beranda aplikasi NilaiKu maupun di beberapa platform sosialmedia lainnya ini, mungkin merupakan sebuah kegundahannya yang bisa jadi merupakan kegundahan kita semua atas kondisi yang terjadi saat ini dalam menyikapi berbagai persoalan, termasuk sikap atas kondisi usaha bagi beberapa pelaku usaha di negeri kita dengan status pandemi yang tak kunjung usai, hal ini tampak dalam isi postingan tersebut:

“Setuju yaa teman-teman? Jangan jadikan faktor yang tidak bisa kita mengaturnya menjadi hambatan, jadi tidak semangat berusaha dan sebagainya. Jika khawatir ketemu banyak orang, kenapa tidak online saja. Masih banyak jalan menuju Roma, masih ada Nilaiku yang bisa digunakan dimana saja. Jika orang bisa, kenapa kita tidak bisa? Kalau ada kendala sampaikan ya Bapak/Ibu dan teman-teman semuanya,” tulis Lusi, solutif mencoba menyuntikan mood booster bagi kawan-kawannya.

Walaupun tidak bisa digerelasir, apa yang coba ia sampaikan adalah fakta, bahwa saat ini ada ketakutan dan rasa khawatir yang dirasakansebagian orang dalam menyikapi masa-masa sulit ini, takut bergerak, takut tertular wabah, takut memulai hal baru, takut mengambil keputusan, takut gagal dan lain sebagainya.

Tetapi, di balik itu semua sebagian lainnya ternyata tetap memiliki dan memupuk optimisme, rasa semangat dalam melangkah, dimana berbagai hambatan yang ada tidak dijadikannya penghalang, baik dalam melakukan aktivitas sehari-hari maupun dalam melakukan aktivitas usaha agar tetap memenuhi kebutuhan hidup dan mengais pundi-pundi rupiah.

Semua orang tentu faham dan bisa melihat kenyataan bahkan merasakan, bahwa usaha yang dilakukan secara offline terutama bagi para pelaku usaha kecil mikro adalah yang paling terdampak oleh adanya pandemik ini. Dan, solusinya adalah seperti apa yang dikatakan Sahabat NilaiKu Pasaman Barat tersebut, memupuk rasa optimis dan beralih ke cara-cara online dalam berusaha, dimana MicroAid mewadahi dan mensupport apa yang ingin dilakukan para petani dan pelaku UMK dalam mempromosikan produk usahanya agar tetap berjalan melalui aplikasi NilaiKu.

Masih banyak jalan menuju Roma, masih ada Nilaiku yang bisa digunakan dimana saja. Jika orang bisa, kenapa kita tidak bisa? pertayaan sederhana ini pasti ada jawabannya. Pakai terus NilaiKu, download di sini: NilaiKu MicroAid.

Layang-layang NilaiKu terbang tinggi di Garut

Layang-layang NilaiKu terbang tinggi di Garut

“Kuambil bambu sebatang, kupotong sama panjang, kutimbang dan kuikat dengan benang, kujadikan layang-layang”.

Begitulah lirik lagu Layang-layang yang diciptakan oleh pak Kasur, komposer yang juga merupakan salah satu tokoh pendidikan di Indonesia, beliau menggambarkan betapa sederhananya proses membuat layang-layang dengan hanya berbahan dasar bambu, kertas dan benang.

Meski demikian butuh keahlian khusus dalam membuatnya agar seimbang pada saat diterbangkan.

Adalah Gern Boriel, Sahabat NilaiKu Garut, beberapa hari lalu mempromosikan layang-layang produk saudaranya, ia memposting gambar layang-layang melalui aplikasi NilaiKu dan kemudian secara spontan Jalu Wardhana memesan beberapa buah layangan, Gern bersaudara akhirnya membuat layang-layang sesuai pesanan Jalu Wardhana yang meminta gambar custom yakni bergambar logo NilaiKu.

Tak, berhenti di sana, Gern kembali membagikan layang-layangnya di WAG NilaiKu, gayung pun bersambut! Lusi Intan Sari, Sahabat NilaiKu di Pasaman Barat meminta Gern membuat 20 unit layangan bergambar logo PMI, dan mereka menyanggupi, akhirnya layang-layang pun terbang tinggi bersama NilaiKu ke pulau Sumatera. Lihat link Modal Sosial Gern: Klik di Sini

Anda ingin menikmati bagaimana susasana desa saat layang-layang diterbangkan? Tonton video berikut:

YouTube player

Hera Absuki: Berkat NilaiKu, Omset Jeruk Garut Saya Naik hingga 80%

Hera Absuki: Berkat NilaiKu, Omset Jeruk Garut Saya Naik hingga 80%

NilaiKu.id – Jeruk Garut pernah berjaya berpuluh-puluh tahun lamanya. Dan di era 80-an siapa yang tak kenal dengan jeruk Garut? Bahkan, bila Anda bepergian kemana-mana dengan menggunakan transportasi umum di Jawa Barat, maka dipastikan selalu ada pedagang asongan yang menawari Anda jeruk Garut, saking melimpahnya! Sebuah fakta, jeruk Garut pernah menjadi buah kebanggaan masyarakat  setempat, bahkan, ikon buah jeruk masih terpampang dalam logo kabupaten Garut hingga sekarang.

Perlahan tapi pasti,  pamor jeruk Garut kembali menggeliat karena para petani Jeruk Garut tetap membudidayakan jenis buah yang memiliki rasa asam manis dengan aroma yang segar ini pasca letusan Gunung Galunggung yang berdampak ke wilayah Garut dengan hujan abu-nya yang meluluh lantakan tanaman yang memupus cerita manis dan meninggalkan rasa asamnya.

Adalah Hera Absuki yang kini identik dengan jeruk Garut, produk yang ia promosikan dan ia jual melalui aplikasi NilaiKu. Sahabat NilaiKu Garut ini bercerita kepada nilaiku.id ikhwal mengapa dirinya selalu ditanya oleh calon pembeli dengan pertanyaan yang sama.

“Awal-awal saya menggunakan NilaiKu, saya mengupload foto jeruk dan jadi KBD (Kartu Bisnis Digital-red.) lalu saya share, Alhamdulillah waktu itu ada yang beli beberapa kilo. Besoknya lagi, banyak yang menayakan jeruk lagi kepada saya, padahal yang saya share produk lainnya, eh yang ditanyakan jeruk lagi, saya share lainnya, yang ditanyakan jeruk lagi,” ungkap Hera dalam sebuah pertemuan lewat zoom meeting.

Hera yang kini memiliki nilai modal sosial 1446 ini mengaku benar-benar merasakan manfaat NilaiKu sebagai sebuah aplikasi menjelaskan bhawa aplikasi NilaiKu berguna untuk mengembangkan usahanya terutama dalam mempromosikan produknya di berbagai platform sosial media.

“NilaiKu itu jadi kayak pengganti aplikasi pemasaran, untuk memosting barang, kan lebih mudah! Kita nggak perlu tanya jawab lagi soal harga dan deskripsi produknya sudah tertera, lebih fleksibel gituh. Kalau posting begitu saja di fesbuk misalnya di status tanpa jadi KBD terlebih duli, kan orang tanya-tanya lagi jadi makin panjang prosesnya,” kata hera kepada nilaiku.id (07/06).  

Hera yang sangat menyukai fitur KBD NilaiKu ini menjelaskan bahwa ia telah berhasil mengingkatkan penjualan jeruk Garut secara langsung kepada konsumen yang merupakan end user, dimana selama ini biasanya tergantung kepada para tengkulak dan harga yang tidak terlalu menguntungkan.

“Alhamdulillah sekarang, kenaikan pendapatan saya sekira 80% karena langsung jual ke konsumen tanpa perantara lagi dari produk andalan saya.  Produk saya ya biasa…ya! itu jeruk Garut! Produk lain pun ada peningkatan tapi tak sebesar produk Jeruk Garut yang saya jual lewat NilaiKu,” terang Sahabat NiaiKu di wilayah Kecamatan Samarang ini.

“Kalau ke bandar kan antara delapan sampai sepuluh ribu, saya jual sendiri kan bisa lima belas ribu atau lebih perkilonya, kalo di pasar duapuluh ribu, saya bisa jula tujuhbelas atau lima belas kitu,tah! Sekali panen kita bisa jual sampai tiga kuintal, karena sekarang nggak terlalu musim buah,” pungkas Hera.

Lihat Modal Sosial dan beli produk Hera Absuki! Klik di sini

Kadistan Pasaman Barat: Para Penyuluh di Pasaman Barat Harus Instal NilaiKu

Sukarli, S.Pt, M.Si, Kepala Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Peternakan Kabupaten Pasaman Barat, kali ini kedatangan Sahabat NilaiKu, Rida Warsa dan Lusi Intan sari, Fitri dan Komunitas Peternak Ayam Petelur Pasaman Barat, Kelompok Wanita Tani Mandiri (KWT) dan Komunitas Pecinta Bunga, guna menyampaikan aspirasinya masing-masing.

Bertempat di Kantor Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Peternakan Jalan Pertanian Sukamenanti, Aua Kuniang, Pasaman, Sukarli pun mendengarkan apa yang disampaikan oleh para tamunya tentang masalah yang dihadapi dalam menjalankan usahanya sehingga bisa dicarikan solusi dan jalan keluar.

Terungkap, bahwa para petani bunga sulit mendapatkan bibit tanaman yang mereka perlukan dan para pelaku usaha mikro pun merasa kesulitan menjual produk usahanya.

“Dari komunitas peternak ayam petelur menyampaikan soal harga pakan yang mahal, sulitnya bersaing dengan telur-telur yang datang dari luar daerah Pasaman, tapi itu kan masalah supply demand dan kebutuhan memang cukup besar di Pasaman, nggak bisa juga kita tahan, dijelaskan sama pak Kadis, dan peternak di sini juga belum terlalu banyak, terus tentang KWT yang sudah jarang dikunjungi penyuluh dan rusaknya alat bantuan, banyak sih” ungkap Lusi Intan Sari kepada nilaiku.id (12/04).

Salam Lima Jari! berarti Instal dan Update segera aplikasi NilaiKu versi 5

“Kalau dari kita  sih! Dari Sahabat NilaiKu Gak ada keluhan. Malah tadi Fitri sempat menjelaskan, tentang manfaat NilaiKu kepada kepala dinas. Dan harapannya sih, di NilaiKu seperti yang tadi Pak Rida sampaikan di awal karena selanjutnya ia ada tugas pemakaman Covid, saya jelaskan harapan kita, para penyuluh di wilayah IPDMIP wajib install aplikasi NilaiKu,” lanjut Lusi sambil memperlihatkan peta JalinanKu di aplikasi NilaiKu kepada Kadistan, yang menggambarkan kondisi pengguna NilaiKu di sekitar wilayahnya.

JalinanKu adalah salah satu fitur di aplikasi NilaiKu yang bisa mendeteksi keberadaan Sahabat NilaiKu di daerah masing-masing sehingga bisa  terjalin pertemanan,komunikasi intens, bisnis dan bahkan membuat grup dan forum sesuai dengan yang diinginkan Sahabat NilaiKu berdasarkan kesamaan tempat atau usaha, minat, interest dan lain-lain.

Setelah mengurai berbagai persoalan yang dihadapi para petani dan pelaku UMK, terutama dalam hal pemasaran, menurut Lusi, Sukarli selaku Kepala Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Peternakan Kabupaten Pasaman Baratkan segera  menginstruksikan para petani dan pelaku UMK di Pasaman Barat agar menggunakan aplikasi NilaiKu.

“Kalau masalah pemasaran pakai NilaiKu! Kata bapak Kadis, tuh!” kata Lusi. Bahkan, setelah mendengar penjelasan dan sharing pengetahuan dari Sahabat NilaiKu tentang manfaat aplikasi NilaiKu, Sukarli selaku kepala dinas berencana menginstuksikan agar semua penyuluh yang ada di wilayah kerjanya menginstal aplikasi NilaiKu.

Pertemuan terbatas para petani, komunitas dan pelaku usaha di kantor dinas

“Saya, tanya kapan tuh, pak? Jawab pak kadis nanti sekalian bila ada pertemuan para penyuluh agar kita menginstal aplikasi NilaiKu, serentakl!” ungkap Lusi sumringah, karena ia merasa bahwa ini adalah pertanda baik, sebab ia menginginkan para petani dan pelaku usaha lainnya bisa merasakan faedah yang sama dengan dirinya dalam hal pemasaran dan meluaskan jaringan usaha.

Bila kita teliti lebih seksama, betapa banyak manfaat sebuah aplikasi bisa kita dapa secara langsungt, dalam hal ini manfaat NilaiKu secara langsung, dinataranya  selain kita bisa meningkatkan kredibilitas usaha kita, mempermudah penyebaran  Informasi produk secara langsung, berbagi pengetahuan, saling bertukar informasi teknologi, menjalin pertemanan dan merangkul mitra bisnis, kita pun bisa meluaskan pasar sehingga omset meningkat.

Bravo Pasaman Barat! Segera nikmati manfaat aplikasi NilaiKu dan semoga usahanya semakin bertambah maju dan berkembang dengan NilaiKu.

Alasan Anggota DPR-RI Fraksi PKS Dukung aplikasi Nilaiku!

Alasan Anggota DPR-RI Fraksi PKS Dukung aplikasi Nilaiku!

NilaiKu.id – Ketika Forum UMKM Pasaman Barat memprakarsai sebuah pertemuan  bagi para pelaku usaha mikro  yang berada di wilayah Kabupaten Pasamana Barat, Sabtu (3/4/21) di Aula Kantor bupati Pasaman Barat.  Nevi Zuairina, selaku  Ketua Forum UMKM Sumatera Barat memberikan dorongan dan semangat bagi para pelaku usaha mikro agar tidak gampang patah semangat dalam menyikapi masa-masa sulit di masa pandemi ini.

Menurut Nevi Zuarina yang juga merupakan Anggota DPR RI Komisi VI, Fraksi PKS ini, bahwa Pelaku usaha harus memiliki managemen yang jelas dalam melakukan kegiatan usahanya, sehingga modal tidak bercampur dengan dengan penjualan. Ia pun memberikan arahan agar para pelaku usaha memiliki pangsa pasar dengan berpikir bagaimana dengan kemanakah produk akan dipasarkan.

Selain itu, menurut Nevi pelaku usaha harus memiliki komunitas tersendiri dengan harapan bisa saling bertukar informasi dan bertukar pikiran sehingga mampu menemukan jawaban dari permasalahan yang dihadapi oleh para pelaku UMKM.  Dan masih menurut Nevi di zaman internet seperti sekarang ini para pelaku usaha harus membuat (memiliki) situs penjualan online.

Dalam pertemuan tersebut Rida Warsa, Sahabat NilaiKu yang turut hadir dan memberikan pandangannya, mengatakan bahwa jika para pelaku UMKM tidak menggunakan aplikasi  NilaiKu, rugi! Hal tersebut bukan tanpa alasan, sebab Rida bersama Lusi sang istri adalah petani dan pelaku UMK di Pasaman Barat yang sudah merasakan faedah NilaiKu bagi usahanya. Tak ayal hal tersebut melahirkan dukungan dari Anggota DPR-RI Fraksi PKS tersebut bagi aplikasi NilaiKu yang susah dipungkiri sangat erat korelasinya dengan apa yang disampaikan dalam forum tersebut.

Dalam sebuah kesempatan Lusi mengatakan NilaiKu telah menjadi sebuah alat pemasaran yang efektif bagi hasil ternaknya yakni berupa telur ayam.

“Dalam kondisi tertentu, para peternak kadang ada yang berani banting harga telur serendah-rendanhya, hal ini berdampak pada penjualan hasil ternak kami. Maka dengan NilaiKu, kami bisa menjangkau konsumen terakhir, walaupun sebelumnya tak pernah ada yang berjualan telur secara online di daerah kami,” terang Lusi.

Pertemuan Forum UMKM Pasaman Barat digelar dalam rangka sharing motivasi dan silaturahmi antar para pelaku UMKM, dimana Ketua Forum UMKM Provinsi Sumatera Barat Nevi Zuairina mendorong kepada sekira 80 pelaku UMKM yang ditargetkan agar tetap memiliki daya juang dan pantang menyerah dalam berwirausaha sehingga produk yang diusahakan bisa diserap oleh pasar terutama di masa pandemi yang menuntut keterbatasan ruang gerak dan mobilitas manusia, maka penjualan online harus bisa dimaksimalkan.

“Di masa pandemi ini kita fokuskan untuk promosi online, tadi saya lihat sudah ada di Pasaman Barat, NilaiKu. Coba! Forum UMKM yang ada di Pasaman Barat bersatu untuk melakukan penjualan online lewat marketplace NilaiKu,”  ujar Nevi dalam sebuah video yang diambil oleh Sahabat NilaiKu.

Standing banner NilaiKu yang terpasang di aula Kantor Bupati pun  banyak mencuri perhatian yang hadir di acara tersebut termasuk Nevi Zuairina, sehingga tanya jawab seputar aplikasi NilaiKu pun terjadi dan beberapa peserta forum pun ada yang langsung menginstal aplikasi NilaiKu. Hal ini mendapat sambutan positif dari ketua Forum UMKM Sumatera Barat.

“Alhamdulillah, acara berjalan lancar. Terima kasih atas dukungan yang luar biasa dari Customer Support. Waktu penginstalan aplikasi dan pendaftaran, kode masuk dengan mulusnya tanpa hambatan,” terang Lusi.

“Para pengguna baru langsung “Terpesona” Melihat beranda Nilaiku. Beberapa pengguna lama  yang hadir langsung mendekati kami dan minta penjelasan bahkan ada yang langsung update,” imbuhnya.

Selamat atas terselenggaranya Forum UMKM di Pasaman Barat! Semoga kehadiran NilaiKu mampu menjawab kebutuhan para pelaku UMKM dalam memasuki era pasar digital secara lebih luas. Pakai terus NilaiKu…!

Lihat Modal Sosial Lusi! Klik di sini