Ibu Mahani, Wanita Inspiratif

Ibu Mahani, Wanita Inspiratif

NilaiKu.id – Di Lendang Nangka atau Pringgayudha yang merupakan sebuah desa di kecamatan Masbagik kabupaten Lombok Timur, ada seorang wanita yang aktif bersosial media di berbagai platform.

Namanya Mahani. Dan sebagai seorang pengusaha pengolah hasil pertanian seperti cabe dan tomat menjadi makanan olahan ia sadar betul bahwa pemasaran secara online adalah sebuah keniscayaan di zaman ini.

Berkat abon cabe yang ia kelola bersama Kelompok Wanita Tani Tetu-Tetu, tak jarang dirinya disambangi para pejabat dari pemerintahan daerah dan pusat.

Kegiatan Pengguna NilaiKu Lombok Timur
Mahani Berbagi Pengetahuan Aplikasi NilaiKu

“Karena harga cabe anjlok waktu itu, saya coba mengolahnya menjadi abon cabe, saus dan sambal dalam kemasan, terkadang saya keliling juga tanya ke para petani, mau nggak nih sambalnya ditukar dengan cabe segar?” terang Mahani kilas balik ikhwal terpikir dirinya memproduksi abon cabe yang diberi merk Abon Cabe Tetutetu.

Sejak memproduksi Abon cabe, gayung bersambut! “Kebetulan saya pakai aplikasi NilaiKu untuk promosi dan menyebarkannya melalui sosial media, alhamdulillah kalau untuk produksi ada saja tergantung pesanan,” jelas Mahani yang kini sering diundang untuk mengikuti pameran kewirausahaan dan berbagai even lainnya.

”Kesempatan tersebut kadang saya kasihin ke orang agar mereka kebagian, atau jika mereka tidak bisa, paling tidak produknya kami ikutsertakan dalam pameran,” imbuh Mahani.

“Jika ada tamu datang, ada yang menarik perhatian mereka, yakni banner NilaiKu yang dipasang ini, mereka tanya apa itu? Ya saya jelaskan ini adalah salah satu aplikasi yang saya pakai untuk melakukan promosi secara online, saya juga tak henti mengajak siapa saja yang punya usaha untuk bergabung menggunakan aplikasi NilaiKu,” terang Mahani, “Saya pun mengajarkan penggunaannya semampu saya,” imbuh dia.

Transaksi Kue Kering Bu Suriati, Lombok Timur

Transaksi Kue Kering Bu Suriati, Lombok Timur

Suriati merupakan salah satu sahabat NilaiKu Lombok Timur yang membuat Kue Kering yaitu Kue Siput (Kue Keong). Baru-baru ini, ia kembali mempromosikan produk usahanya tersebut melalui aplikasi NilaiKu. Wanita asal Lombok Timur ini tidak hanya mempromosikan produk Kue Siput saja, ia juga mempromosikan Telur Ayam melalui NilaiKu.

Ia berpromosi menggunakan KBD dari NilaiKu dan dibagikan ke Whatsapp Grup NilaiKu Lombok Timur. Dari promosinya tersebut, ia mendapat pesanan dari Bu Suhartini yang membeli 50 bungkus kue siput. Pesanan dari pelanggan juga bisa diantar langsung ke rumah.

Transaksi melalui NilaiKu mudah dan praktis, hanya kirim KBD dan menunggu ada yang pesan. Yang penasaran dengan kue kering buatan Bu Suriati bisa langsung pesan melalui link di bawah: Modal Sosial Suriati

Cara Penanggulangan Hama Pada Tanaman Cabai

Cara Penanggulangan Hama Pada Tanaman Cabai

Pandemi covid-19 membuat aktivitas tatap muka menjadi terbatas sehingga dilakukan secara online. Bercocok tanam salah satu aktivitas pertanian yang tentunya tetap harus dijalankan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Namun, dalam pelaksanaannya kerap kali adanya serangan hama yang membuat petani mengalami gagal panen. Hasil panen dari budidaya cabe bisa terancam habis akibat serangan hama yang seringkali datang tiba-tiba. Hal serupa juga dialami oleh Sahabat NilaiKu Sukabumi yang diketahui melalui Whatsapp Group NilaiKu Sukabumi yaitu Teh Dina yang tanaman cabainya terserang hama

Teh Dina berbagi pengalaman buruk tanaman cabai terserang hama ke Whatsapp Group NilaiKu Sukabumi. Selanjutnya, terjadi pertukaran informasi cara untuk menanggulangi hama kuning yang dapat terjadi ke tanaman cabai.

Informasi ini dibagikan oleh Teh Anni Mariah, wanita asal Sukabumi yang juga ternyata aktif merajut. Cara untuk menangani hama kuning tersebut adalah dengan mencampur dua botol obat dengan takaran sebanyak 1 tutup botol masing-masing dan dicampur.

Begitulah cara penanggulangan hama tanaman cabai yang dibagikan oleh Sahabat NilaiKu Sukabumi. Untuk mengenal berbagai jenis hama dan pengendaliannya pada tanaman cabai lebih lengkap bisa langsung mengunjungi pertanian.go.id . Atau kamu mau bertukar informasi dengan teh Anni dan teh Dina langsung? Bisa klik: Anni Mariah: Modal Sosial & Dina: Profil Dina

NilaiKu di Dada Tim Bola Voli

NilaiKu di Dada Tim Bola Voli

Ada sebuah permainan olahraga  bola besar yang menggunakan tangan dan anggota tubuh lainnya, di mana dalam olahraga ini  para pemainnya sama sekali tidak pernah kontak fisik seperti layaknya kita temukan dalam permainan sepak bola karena para pemainnya hanya boleh berada di area permainannya sendiri, sehingga adanya pertandingan persabatan sangat cocok dalam olah raga ini, ituah olah raga volly Ball atau Bola Voli.

Bola Volley ini awalnya bernama Mintonette, diciptakan dengan mengkombinasikan beberapa jenis permainan dengan mengadopsi empat macam karakter olahraga, yakni baseball, bola tangan, bola basket dan tenis,

Di desa-desa, olahraga bola voli ini masih menjadi kegemaran, tak jarang dilakukan oleh anak-anak muda dan para orang tua yang masih sanggup melakukannya.  

Voli Cilik Sahabat NilaiKu Garut

Selain menjadi salah satu olah raga dalam menunjang kebugaran, bola voli di kampung-kampung menjadi pilihan sebagai hiburan warga, terutama ketika ada turnamen dan kompetisi antar kampung, warga akan dengan ska cita menyempatan diri menonton turnamen tersebut guna memberikan dukungan bagi tim kampung kesayangannya masing-masing.

Salah satunya tampak di daerah Garut, tepatnya di Kecamatan Samarang, grup bola voli El-Visi masih sangat aktif melakukan kegiatan bola voli ini.

“Jika tidak diundang, kami yang giliran mengundang untuk melakukan pertandingan persahabatan antar kampung. Undang pun bisa datang ari luar kecamatan, misalnya kecamatan Tarogong, Pasir Wangi dan lain-lain. Awalnya Elvisi bernama Ladok, dua tahun ini kita ganti biar nggak kalah melulu! hahaha,” ucap Warstito, Sahabat NilaiKu Garut sambil berkelakar menjelaskan ikhwal pergantian nama grup.

Kegiatan Olahraga Voli dari Sahabat NilaiKu Garut

Ketika ditanya ikhwal memasang logo NilaiKu di kaos tim voli Warsito menjawab, “Oh, iya! Kami ini kan pemainnya rata-rata para pengguna aplikasi NilaiKu, jadi dengan memasang logo NilaiKu di kaos tim Elvisi, kami ingin membuat orang penasaran dan tahu apa sih NilaiKu, setidaknya selalu ada yang bertanya seusai pertandingan, saya bilang NilaiKu adalah aplikasi untuk promosi bagi para petani dan UMK, cari aja di PlayStore dan instal,” terang Warsito kepada nilaiku.id (1/10/21).

Warsito menjelaskan bahwa tim voli dibentuk kembali dalam rangka mempersatukan dan menguatkan ikatan silaturahmi warga, terutama para petani yang tergabung di kelompok Sari Tani yang telah berhasil menghasilkan padi terbaik di Kabupaten Garut.

“Sengaja kita pasang logo secara swadaya di kaos tim voli, biar yang lain juga pakai NilaiKu gitu, karena kita telah merasakan manfaat aplikasi ini,” pungkas Warsito. Terimakasih banyak atas logo yang terpasang di kaos tim voli Elvisi. Semoga Elvisi semakin maju berprestasi! Olahraga selalu mengandung nilai-nilai sportivitas, kebersamaan, kekeluargaan dan semangat kerjasama. Salam olahraga, Salam Lima Jari! Pakai Terus NilaiKu.

Unduh NilaiKu di sini

Yulia Butuh Nabung Dua Kali Panen Agar Bisa Pakai NilaiKu

Yulia Butuh Nabung Dua Kali Panen Agar Bisa Pakai NilaiKu

NilaiKu-id Pandemi yang terjadi menimbulkan berbagai problem, beberapa diantaranya adalah berimbas pada dunia pendidikan dan dunia usaha. Di dunia pendidikan siswa diharuskan belajar dari rumah dengan metode daring  dan guru pun menjalani kebiasaan dan metode pembelajaran baru. Demikian halnya dengan dunia usaha, iklim usaha yang lesu harus disiasati termasuk dengan cara berbisnis yang meninggalkan cara-cara konvensional, yakni berbisnis dalam jaringan menjadi sebuah pilihan.

Adalah Yulia (30), warga Kampung Pasir, Desa Cintakarya Kecamatan Samarang, Kabupaten Garut yang juga terkena imbas dari adanya pandemi ini. Sejak pandemi terjadi pendapatan keluarganya menjadi tidak menentu, dan ia harus memutar otak bagaimana caranya bisa melampaui masa-masa sulit seperti ini, yang terbersit dalam pemikirannya adalah jualan online, Yulia pun mengidam-idamkan handphone baru yang memadai agar dirinya bisa berbisnis online seperti halnya Sahabat NilaiKu lainnya yang berada di Kabupaten Garut.

Sahabt NilaiKu Garut

Sebetulnya, Yulia pernah menggunakan aplikasi NilaiKu pada tahun 2020 saat program Jago Tani. Dan saat ada versi NilaiKu 5, Yulia tidak bisa lagi menggunakan NilaiKu karena keterbatasan versi android dibawah 7. Akhirnya Yulia menunggu 2 kali panen baru dapat menabung untuk membeli handphone dengan spesifikasi versi android diatas 7. Hal ini dibenarkan oleh Warsito Sejati yang mengenalkan Yulia pada aplikasi NilaiKu.

“Hape lama saya kan RAM-nya kecil, dipakai anak saya yang belajar daring saja kadang bermasalah, apa lagi anak kan ingin install ini-itu, games dan lain-lain” terang ibu dari satu anak yang sebentar lagi naik kelas dua SD ini.

Temukan Yulia di NilaiKu, instal NilaiKu sekarang!

“Tapi, Alhamdulillah! Sekarang saya sudah punya Vivo yang memorinya 32 kalau tidak salah, dan itu juga saya dapat setelah saya menabung cukup lama. Sekarang saya bisa install aplikasi NilaiKu untuk bisa jualan online seperti yang lain, karena saya tahu NilaiKu sudah lama dari si mas (Warsito Sejati),” terang Yulia yang bersusah payah mengumpulkan dana untuk membeli handphone baru dengan cara menabung selama lebih dari setahun ini agar bisa mendownload aplikasi NilaiKu.

“Maklum, jika menginginkan sesuatu ya harus ada sisa dulu dari kebutuhan harian, sedikit-sedikit saya tabung dan akhirnya bisa beli. Saya juga gantian pakainya sama anak, karena buat saya apa yang penting saya dahulukan seperti kebutuhan anak  yang sekolah daring, kita kan perlu laporan, absen dan lain-lain, baru saya bisa online untuk jualan,” imbuh Yulia.

Yulia yang saat ini baru saja memasarkan produk rumahan di aplikasi NilaiKu merasa sangat senang, karena akhirnya berhasil menginstal aplikasi NilaiKu dan mempromosikan produknya berupa makanan tradisional Kedempling Beras dan Sale Pisang, dirinya berharap bisnisnya bisa berkembang  dan menjangkau pasar yang lebih luas.

“Alhamdulillah, ya kangge abdi  (untuk saya) senang sekali dengan adanya aplikasi NilaiKu (di HP saya) karena selama ini jualan hanya ke warung-warung diantar langsung. Setelah terpasang NilaiKu di HP abdi, abdi kan tiasa majangkeun produk abdi di NilaiKu (Saya kan bisa mempromosikannya lewat NilaiKu, saya pikir usaha harus dijalankan dengan berbagai langkah, termasuk pakai NilaiKu, namanya juga rezeki itu urusan yang lainpungkas Yulia.

Anda sudah pernah mencoba rasa kedempling beras? Lihat Modal Sosial Yulia untuk membeli produknya klik di sini: MODAL SOSIAL YULIA

Apa itu Petani Kolotnial,Sahabat NilaiKu?

Apa itu Petani Kolotnial,Sahabat NilaiKu?

Bagaimana cara mendapatkan nilai lebih dari apa yang kita tanam  untuk tidak menjual ke tengkulak dengan hasil yang segitu-gitu aja. Dari hasil padi menjadi gabah saya olah menjadi beras premium. Alhamdulillah di Desa Cintakarya 80% tidak tergantung lagi dengan tengkulak. Saya ada beras, benih, padi, kopi dan produk singkong yang saya jual online. Petani harus melek digital, saya menggunakan sosmed dan aplikasi. Di era teknologi kita harus melihat peluang, Kalau untuk usaha taninya saya kasih tahu, pakai partner IPDMIP, yaitu pakai NilaiKu,  di situ kita bisa kita bisa langsung posting, kita bisa langsung upload, dan bisa dilihat petani seluruh Indonesia, tinggal download ada arahan (cara penggunaannya) dan verifikasinya,”

-Warsito Sejati, Petani Kolotnial Kabupaten Garut-

YouTube player

Hera Absuki: Berkat NilaiKu, Omset Jeruk Garut Saya Naik hingga 80%

Hera Absuki: Berkat NilaiKu, Omset Jeruk Garut Saya Naik hingga 80%

NilaiKu.id – Jeruk Garut pernah berjaya berpuluh-puluh tahun lamanya. Dan di era 80-an siapa yang tak kenal dengan jeruk Garut? Bahkan, bila Anda bepergian kemana-mana dengan menggunakan transportasi umum di Jawa Barat, maka dipastikan selalu ada pedagang asongan yang menawari Anda jeruk Garut, saking melimpahnya! Sebuah fakta, jeruk Garut pernah menjadi buah kebanggaan masyarakat  setempat, bahkan, ikon buah jeruk masih terpampang dalam logo kabupaten Garut hingga sekarang.

Perlahan tapi pasti,  pamor jeruk Garut kembali menggeliat karena para petani Jeruk Garut tetap membudidayakan jenis buah yang memiliki rasa asam manis dengan aroma yang segar ini pasca letusan Gunung Galunggung yang berdampak ke wilayah Garut dengan hujan abu-nya yang meluluh lantakan tanaman yang memupus cerita manis dan meninggalkan rasa asamnya.

Adalah Hera Absuki yang kini identik dengan jeruk Garut, produk yang ia promosikan dan ia jual melalui aplikasi NilaiKu. Sahabat NilaiKu Garut ini bercerita kepada nilaiku.id ikhwal mengapa dirinya selalu ditanya oleh calon pembeli dengan pertanyaan yang sama.

“Awal-awal saya menggunakan NilaiKu, saya mengupload foto jeruk dan jadi KBD (Kartu Bisnis Digital-red.) lalu saya share, Alhamdulillah waktu itu ada yang beli beberapa kilo. Besoknya lagi, banyak yang menayakan jeruk lagi kepada saya, padahal yang saya share produk lainnya, eh yang ditanyakan jeruk lagi, saya share lainnya, yang ditanyakan jeruk lagi,” ungkap Hera dalam sebuah pertemuan lewat zoom meeting.

Hera yang kini memiliki nilai modal sosial 1446 ini mengaku benar-benar merasakan manfaat NilaiKu sebagai sebuah aplikasi menjelaskan bhawa aplikasi NilaiKu berguna untuk mengembangkan usahanya terutama dalam mempromosikan produknya di berbagai platform sosial media.

“NilaiKu itu jadi kayak pengganti aplikasi pemasaran, untuk memosting barang, kan lebih mudah! Kita nggak perlu tanya jawab lagi soal harga dan deskripsi produknya sudah tertera, lebih fleksibel gituh. Kalau posting begitu saja di fesbuk misalnya di status tanpa jadi KBD terlebih duli, kan orang tanya-tanya lagi jadi makin panjang prosesnya,” kata hera kepada nilaiku.id (07/06).  

Hera yang sangat menyukai fitur KBD NilaiKu ini menjelaskan bahwa ia telah berhasil mengingkatkan penjualan jeruk Garut secara langsung kepada konsumen yang merupakan end user, dimana selama ini biasanya tergantung kepada para tengkulak dan harga yang tidak terlalu menguntungkan.

“Alhamdulillah sekarang, kenaikan pendapatan saya sekira 80% karena langsung jual ke konsumen tanpa perantara lagi dari produk andalan saya.  Produk saya ya biasa…ya! itu jeruk Garut! Produk lain pun ada peningkatan tapi tak sebesar produk Jeruk Garut yang saya jual lewat NilaiKu,” terang Sahabat NiaiKu di wilayah Kecamatan Samarang ini.

“Kalau ke bandar kan antara delapan sampai sepuluh ribu, saya jual sendiri kan bisa lima belas ribu atau lebih perkilonya, kalo di pasar duapuluh ribu, saya bisa jula tujuhbelas atau lima belas kitu,tah! Sekali panen kita bisa jual sampai tiga kuintal, karena sekarang nggak terlalu musim buah,” pungkas Hera.

Lihat Modal Sosial dan beli produk Hera Absuki! Klik di sini

Cara Sahabat NilaiKu Mengajak untuk Usaha Maju

Komunikasi di era informasi digital seperti saat ini, telah berkembang menjadi sebuah fenomena bagi terbentuknya suatu komunitas atau masyarakat tertentu, dimana terbentuknya komunitas tersebut terintegrasi oleh adanya informasi. Dan pelaku penyebaran informasi itu adalah dari dan antar individu dalam komunitas, mereka sendiri-lah yang saling berbagi informasi.

Komunikasi bisa terjadi dengan adanya beberapa prasyarat dan kondisi, diantaranya apabila terdapat beberapa kesamaan baik itu minat, tempat, ketertarikan atau interest bahkan juga kesamaan kepentinganantara penyampai pesan dan orang yang menerima pesan. komunikasi ini terjadi baik melalui komunikasi nlisan dan tertulis.

“Bila tidak ada kesamaan-kesamaan itu, maka pesan kita akan diabaikan dan perlu pendekatan lain yang lebih menarik perhatian, walau kadang tidak selalu berhasil karena berbagai alasan,” terang salah seorang netizen, Mahasiswa Fikom di salah satu Universitas di Bandung yang enggan disebut namanya kepada nilaiku.id (28/5).

Media berkirim pesan dari masa ke masa

“Tetapi namanya juga usaha ya, misalnya, kita punya produk,nih! Dan kita harus tawarkan kepada calon konsumen, katakanlah memancing pakai umpan yang bagus, tidak harus juga to the point,” imbuh dia.

Berdasarkan keterangan tadi, setidaknya ada korelasinyadengan yang apa yang dilakukan Sahabat NilaiKu di Pasaman Barat, Lusi Intan Sari berusaha mengajak pengguna lama di daerahnya untuk mengupdate dan menginstall kembali aplikasi NilaiKu terbaru yakni NilaiKu versi 5 yang lebih mutakhir dengan berbagai fitur andalan yang menarik.

Mengapa Lusi melakukan hal tersebut? Terungkap! Lusi berusaha agar para petani dan pelaku usaha mikro kecil di sekitarnya juga mendapatkan manfaat yang sama dengan apa yang sudah dirasakannya, bahwa usaha yang ia geluti kini telah menampakan perubahan ke arah yang lebih baik dengan menggunakan aplikasi NilaiKu, selain itu Lusi bisa terkoneksi dengan para petani dan pelaku usaha di berbagai daerah, dengan begitu ada kemungkinan jalinan bisnis terbuka lebar dan luas.

Tangkapan layar pendekatan Lusi kepada penerima pesan

“Sambil menemani mami karena belum bisa tidur. (Saya) Mencoba menyapa Sahabat NilaiKu (yang termasuk kategori) Social Newbies. Saya coba juga membuat pesan perkenalan untuk saling save kontak supaya WA selanjutnya mereka sudah tau siapa kita,” ungkap Lusi yang memanfaatkan waktu luangnya di sela-sela merawat ibundanya yang tengah sakit.

Dari sebuah komunikasi yang ia sampaikan kepada salah satu pengguna WA  seperti yang terlihat dalam gambar, nampak beberapa point, yakni:

  1. Sapaan salam’
  2. Memperkenalkan diri
  3. Meminta Koreksi jika salah menyebutkan nama
  4. Meminta ijin untuk menyimpan nomor kontak yang bersangkutan

“Kenapa saya sebutkan darimana saya dapatkan nomer WA-nya, karena yang mau saya hubungi ini tidak saya temui di grup NilaiKu Pasaman Barat, kemungkinan sudah keluar dari grup. Hal ini untuk memberikan kepercayaan kepada mereka Jika nomer kontak ada di grup NilaiKu, maka saya akan sebutkan saya dapatkan dari grup nilaiku pasaman barat,” terang Lusi kepada Sahabat NilaiKu lainnya di sebuah Whatsapp Grup NilaiKu.

Apa yang dilakukan Lusi merupakan tahap awal dalam rangka pendekatan terhadap target untuk melakukan kampanye berikutnya, sehingga tujuan komunikasi dari isi pesan yang ia sampaikan bisa terarah dan mendapatkan tanggapan positif hingga berhasil. Hal ini membutuhkan waktu memang, tetapi segala sesuatu bukankah berproses? Dan Lusi Intan Sari melakukannya dengan baik sehingga ada reaksi baik dari penerima pesan dengan mengatakan “OK”. Pengalaman Lusi ini semoga bermanfaat! Salam Lima Jari, gunakan fitur PesanKu untuk mengirim pesan pribadi dan rahasia di aplikasi NilaiKu.

Lihat produk Lusi! Dengan mengunjungi link Modal Sosial di sini atau klik gambar di bawah ini:

Alasan Anggota DPR-RI Fraksi PKS Dukung aplikasi Nilaiku!

Alasan Anggota DPR-RI Fraksi PKS Dukung aplikasi Nilaiku!

NilaiKu.id – Ketika Forum UMKM Pasaman Barat memprakarsai sebuah pertemuan  bagi para pelaku usaha mikro  yang berada di wilayah Kabupaten Pasamana Barat, Sabtu (3/4/21) di Aula Kantor bupati Pasaman Barat.  Nevi Zuairina, selaku  Ketua Forum UMKM Sumatera Barat memberikan dorongan dan semangat bagi para pelaku usaha mikro agar tidak gampang patah semangat dalam menyikapi masa-masa sulit di masa pandemi ini.

Menurut Nevi Zuarina yang juga merupakan Anggota DPR RI Komisi VI, Fraksi PKS ini, bahwa Pelaku usaha harus memiliki managemen yang jelas dalam melakukan kegiatan usahanya, sehingga modal tidak bercampur dengan dengan penjualan. Ia pun memberikan arahan agar para pelaku usaha memiliki pangsa pasar dengan berpikir bagaimana dengan kemanakah produk akan dipasarkan.

Selain itu, menurut Nevi pelaku usaha harus memiliki komunitas tersendiri dengan harapan bisa saling bertukar informasi dan bertukar pikiran sehingga mampu menemukan jawaban dari permasalahan yang dihadapi oleh para pelaku UMKM.  Dan masih menurut Nevi di zaman internet seperti sekarang ini para pelaku usaha harus membuat (memiliki) situs penjualan online.

Dalam pertemuan tersebut Rida Warsa, Sahabat NilaiKu yang turut hadir dan memberikan pandangannya, mengatakan bahwa jika para pelaku UMKM tidak menggunakan aplikasi  NilaiKu, rugi! Hal tersebut bukan tanpa alasan, sebab Rida bersama Lusi sang istri adalah petani dan pelaku UMK di Pasaman Barat yang sudah merasakan faedah NilaiKu bagi usahanya. Tak ayal hal tersebut melahirkan dukungan dari Anggota DPR-RI Fraksi PKS tersebut bagi aplikasi NilaiKu yang susah dipungkiri sangat erat korelasinya dengan apa yang disampaikan dalam forum tersebut.

Dalam sebuah kesempatan Lusi mengatakan NilaiKu telah menjadi sebuah alat pemasaran yang efektif bagi hasil ternaknya yakni berupa telur ayam.

“Dalam kondisi tertentu, para peternak kadang ada yang berani banting harga telur serendah-rendanhya, hal ini berdampak pada penjualan hasil ternak kami. Maka dengan NilaiKu, kami bisa menjangkau konsumen terakhir, walaupun sebelumnya tak pernah ada yang berjualan telur secara online di daerah kami,” terang Lusi.

Pertemuan Forum UMKM Pasaman Barat digelar dalam rangka sharing motivasi dan silaturahmi antar para pelaku UMKM, dimana Ketua Forum UMKM Provinsi Sumatera Barat Nevi Zuairina mendorong kepada sekira 80 pelaku UMKM yang ditargetkan agar tetap memiliki daya juang dan pantang menyerah dalam berwirausaha sehingga produk yang diusahakan bisa diserap oleh pasar terutama di masa pandemi yang menuntut keterbatasan ruang gerak dan mobilitas manusia, maka penjualan online harus bisa dimaksimalkan.

“Di masa pandemi ini kita fokuskan untuk promosi online, tadi saya lihat sudah ada di Pasaman Barat, NilaiKu. Coba! Forum UMKM yang ada di Pasaman Barat bersatu untuk melakukan penjualan online lewat marketplace NilaiKu,”  ujar Nevi dalam sebuah video yang diambil oleh Sahabat NilaiKu.

Standing banner NilaiKu yang terpasang di aula Kantor Bupati pun  banyak mencuri perhatian yang hadir di acara tersebut termasuk Nevi Zuairina, sehingga tanya jawab seputar aplikasi NilaiKu pun terjadi dan beberapa peserta forum pun ada yang langsung menginstal aplikasi NilaiKu. Hal ini mendapat sambutan positif dari ketua Forum UMKM Sumatera Barat.

“Alhamdulillah, acara berjalan lancar. Terima kasih atas dukungan yang luar biasa dari Customer Support. Waktu penginstalan aplikasi dan pendaftaran, kode masuk dengan mulusnya tanpa hambatan,” terang Lusi.

“Para pengguna baru langsung “Terpesona” Melihat beranda Nilaiku. Beberapa pengguna lama  yang hadir langsung mendekati kami dan minta penjelasan bahkan ada yang langsung update,” imbuhnya.

Selamat atas terselenggaranya Forum UMKM di Pasaman Barat! Semoga kehadiran NilaiKu mampu menjawab kebutuhan para pelaku UMKM dalam memasuki era pasar digital secara lebih luas. Pakai terus NilaiKu…!

Lihat Modal Sosial Lusi! Klik di sini