Penyakit Bawang Bakung & Cara Mengatasinya

Penyakit Bawang Bakung & Cara Mengatasinya

NilaiKu.id – Bawang daun atau bawang bakung atau Allium fistulosum merupakan jenis tanaman yang sering dijadikan bumbu atau bahan penyedap masakan. Sering ditemukan pada masakan Sop, Tumis, sebagian pedagang menggunakannya sebagai pelengkap taburan mie ayam atau bakso dan berbagai jenis masakan lainnya.

Diketahui, ada dua jenis bawang daun yakni Allium fistulosum atau bawang daun bakung dan Allium porum bawang daun prei. Saat ini yang banyak dibudidayakan di Indonesia adalah jenis bawang daun bakung. Selain karena mudah pemeliharaannya, Bawang Daun termasuk jenis tanaman yang tumbuh singkat. Di mana budidayanya bisa diperbanyak secara generatif maupun vegetatif.

Perbanyakan generatif adalah perbanyakan bibit tanaman melalui biji atau benih. Sedangkan perbanyakan vegetatif adalah perbanyakan tanaman dengan cara memecah anakan dari rumpun utama. Perbanyakan generatif dilakukan dengan menyemai biji atau benih terlebih dahulu.

Bentuk daunnya bulat panjang, berongga seperti pipa. Ujungnya meruncing sedangkan pangkalnya padat berwarna putih. Pada jenis yang lain seperti Allium porum bentuk daunnya pipih seperti pita.

Idealnya untuk menanam bawang daun adalah dataran tinggi dengan rentang ketinggian 900-1700 meter dpl dengan suhu ideal berkisar 19-24oCelcius dengan kelembaban 80-90%.

Meskipun demikian, bawang daun masih bisa tumbuh di dataran rendah yang bersuhu panas. Maka tak jarang bawang daun ini biasa dibudidayakan secara rumahan oleh para ibu yang rajin menanam atau cenderung menyukai dapur hidup.

Namun, tanaman ini juga sering terganggu hama dan penyakit bila cara penanamannya kurang baik. Gangguannya seperti jamur, layu menguning pada ujung daun, karat dan membusuknya bagian batang terutama pada saat musim penghujan.

Hama bawang daun dapat merusak seluruh bagian tanaman, akibatkannya terjadi penurunan hasil panen, kualitas daun dan meningkatnya biaya produksi yang akhirnya merusak income usaha tani Anda. Oleh karenanya, pengendalian hama dan penyakit harus dilakukan dengan baik dan sedini mungkin agar serangan hama dan penyakit dapat ditekan dan kerusakan yang terjadi tidak menimbulkan kerugian besar.

Hama yang biasanya menyerang tanaman Bawang Daun, antara lain adalah Ulat Tanah (Agrotis ipsilon Hfn.) Ulat tanah ini merupakan larva dari kupu-kupu atau yang biasa disebut ngengat, ia menyerang tanaman muda yang berumur antara satu hingga puluhan hari setelah masa tanam, bagian yang diserang adalah daun dan pucuk tanaman.

Pencegahan dan pengendalian ulat tanah dapat dilakukan dengan beberapa cara, antara lain: Pergiliran tanaman dengan tanaman yang bukan inang hama ini. Pengendalian secara mekanis dengan menangkap ulat pada sore atau malam hari untuk dimusnahkan. Selain itu, penting memperhatikan sanitasi kebun.
Pemasangan perangkap berupa umpan yang disukai ulat yang diberi lem atau racun adalah cara lainnya dalam mengendalikan hama ini. Sahabat NilaiKu juga bisa melakukan penyemprotan insektisida seperti Hastathion 40 EC, Furadan 3 G, Dursban 20 EC, atau Matador, di sekitar pangkal batang tanaman.

Hama lainnya adalah spesies ulat daun atau ulat grayak yang sering menyerang bawang daun yaitu Spodoptera exiqua Hbn. Ulat ini sangat berbahaya bagi tanaman bawang- bawangan karena serangannya memiliki daya rusak sangat tinggi dan perkembangannya ulat sangat cepat.

Hama ini memakan daging daun sebelah dalam (endodermis) sehingga daun tampak berwarna putih transparan memanjang. Daun yang diserang ulat ini akan layu terkulai.

Penggerekan daun biasanya dimulai dari ujung, menuju pangkal daun. Hama ini aktif menyerang tanaman pada malam hari. Pencegahan dan pengendalian hama ini dapat dilakukan dengan beberapa cara, antara lain: Sanitasi kebun, Penanaman dilakukan serempak, Pergiliran tanaman dengan tanaman yang bukan inang hama.

Dan Pengendalian secara mekanis bisa Sahabat NilaiKu lakukan dengan memunguti telur vang terdapat di ujung daun dan ulat-ulat yang terdapat di permukaan daun bagian dalam. Terakhir, Anda bisa lalukan penyemprotan dengan insektisida. Misalnya, Larvin 375 AS, Atabron 50 EC, atau Cascade 50 EC. Penyemprotan 2-3 kali sehari.
Penggenangan air sesaat.

Hama lainnya adalah Kutu Bawang atau Thrips tabaci Lind, kutu ini juga dikenal dengan sebutan gurem. Thrips menyerang dengan mengisap cairan sel tanaman, baik pada daun maupun pada bagian tanaman yang lain.

Bawang daun yang diserang hama thrips pada mulanya tampak berwarna kuning, kemudian berubah menjadi putih mengilat atau keperak-perakan (pucat), daun berkerut atau mengeriting, dan akhirnya menjadi layu, mengering, dan mati.

Pencegahan dan pengendalian hama ini dapat dilakukan dengan beberapa cara seperti: Sanitasi kebun, Pergiliran tanaman dengan tanaman yang bukan tanaman inang.
Penerapan teknik budidaya bawang daun dengan sistem mulsa plastik hitam perak, Penyebaran musuh alami seperti kumbang macan atau Menochilus sp, Penggenangan air sesaat dan Penyemprotan insektisida, seperti Sevin 5D, Bayrusil 250 EC, Mesurol 50 WP, atau Meathrin 50 EC.

Semoga bermanfaat! Pakai NilaiKu, alat promosi online-mu sehari-hari! DOWNLOAD SEKARANG!

Harga Pangan akan Terdampak Kenaikan BBM, Cek Harga Hari Ini!

Harga Pangan akan Terdampak Kenaikan BBM, Cek Harga Hari Ini!

NilaiKu.id – Sejumlah harga komoditas pangan terpantau mengalami kenaikan pada hari ini, Selasa (6/9). Salah satu komoditas pangan yang mengalami kenaikan harga adalah cabai merah. Kenaikan harga tertinggi pada cabai merah besar sebesar Rp 1.300 rupiah/Kg.

Berikut harga rata-rata dan perubahan 06 september 2022  di semua provinsi dan pasar tradisional berdasrkan data PIHPS Nasional:

Cabai Merah keriting Rp71.800/kg

Cabai Rawit Merah Rp64.300/kg

Daging ayam ras segar Rp34.300/kg

Daging sapi kualitas 1 Rp137.200/kg

Telur Ayam ras segar Rp30.850/kg

Bawang Merah ukuran sedang Rp36.400/kg

Bawang Putih ukuran sedang Rp28.450/kg

Cabai Rawit hijau Rp51.000/kg

Minyak Goreng curah Rp14.650/kg

Minyak Goreng kemasan bermerk 2 Rp21.050/kg

Gula Pasir lokal Rp14.450/kg

Gula Pasir kualitas premium Rp15.850/kg

Perubahan harga menurut data EWS Kemendag bisa Anda lihat pada link berikut: SP2KP Kemendag

Harga Pangan akan Terdampak Kenaikan BBM

Harga sejumlah komoditas pangan diprediksi akan mengalami kenaikan kembali dalam beberapa waktu mendatang. Hal ini imbas kenaikan harga BBM Pertalite dan Solar yang berlaku sejak 3 September 2022.

“Tentu ini (kenaikan BBM) sangat berpotensi terhadap kenaikan harga bahan pokok karena ada faktor angkutan logistik dari tempat produksi ke pasar,” kata Ketua Umum Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI) Sudaryono kepada detikcom, Minggu (4/9).

Kata Mereka tentang WAG Sahabat NilaiKu

Kata Mereka tentang WAG Sahabat NilaiKu

NilaiKu.id – Para pengguna aplikasi NilaiKu di berbagai daerah di Indonesia yang biasanya tergabung di WhatsApp Grup daerah masing-masing seperti Lombok Timur, Garut, Sukabumi, Pasaman Barat, Indramayu, Pati dan daerah lainnya, kini bisa berinteraksi lebih luas lagi karena berkumpul dalam satu grup WhatsApp.

“Sekarang WhatsApp Grup bisa menampung lebih dari 500 anggota, kita tanyakan kepada tim petani apakah sebaiknya grup WA digabungkan saja? Rupanya, mereka setuju,” kata Jalu Wardhana, Head Office Customer Support NilaiKu MicroAid.

Tangkapan Layar Percakapan

Tanggapan baik pun datang dari para penghuni WhatsApp Grup Sahabat NilaiKu,

“Terimakasih untuk semuanya, saya masih bisa bergabung di grup ini, setiap hari saya perhatikan perkembangan NilaiKu semakin berkembang,” kata Akhmad Shabri.

Dheni, Sahabat NilaiKu Pasaman Barat juga merespon baik Grup WA Sahabat NilaiKu ini, malah dirinya mendapatkan pengalaman yang cukup menyenangkan, berkat produknya yang langsung mendapatkan pembeli setelah promosi di Grup WA Sahabat NilaiKu.

“Alhamdulillah, sudah dapat pelanggan. Terimakasih sudah menggabungkan ke Komunitas NilaiKu yang baru,” kata Dheni yang terlihat senang karena produknya laku terjual.

Tak ketinggalan, Sukirno juga menyampaikan respon serupa. Petani di Pasaman Barat yang cukup aktif bermedia sosial ini turut mengapresiasi terbentuknya Grup WhatsApp yang baru tersebut. Di mana dalam grup ini Anda bisa memfungsikan WA Grup sebagai Media informasi dan komunikasi antar pengguna NilaiKu untuk saling mengenal, bertukar pengalaman, saling berpromosi mengenal produk teman dan bertransaksi

Anda ingin turut bergabung? Yuk manfaatkan grup WhatsApp dan grup-grup lainnya seperti Sahabat UMKMers di facebook agar kita mendapatkan dan memberi informasi lebih banyak dan bisa kerja sama dengan banyak orang lebih cepat dari pada sendirian, kan? Klik tautan ini untuk bergabung: WAG Sahabat NilaiKu Salam 5 Jari.

Cara Mengatasi Layu pada Sayuran Tomat

Cara Mengatasi Layu pada Sayuran Tomat

NilaiKu.id – Jaharudin, salah seorang Sahabat NilaiKu di Lombok Timur, baru saja mengeluhkan tanaman tomatnya yang tiba-tiba layu. Ia memposting sebuah foto yang memperlihatkan tanaman tomat yang dipeliharanya nampak mulai mengering dan terkulai. Padahal, sayuran tomat tersebut sudah mulai berbuah dengan cikal bakal buah lainnya yang realtif banyak.

“Mohon solusi tanaman tomat yang layu cara mengatasinya,” terang Jaharudin pada sebuah caption.

Di WhatsApp Grup NilaiKu Lombok Timur sering terjadi percakapan mengenai banyak hal, diantaranya persoalan seperti di atas. WAG NilaiKu sejatinya diperuntukan bagi para pengguna NilaiKu untuk saling berbagi informasi tentang dunia usaha dan pertanian, bahkan informasi yang umum tak jarang dibagikan.

Postingan Jaharudin tersebut mendapat tanggapan dari penghuni WAG NilaiKu Lombok Timur lainnya, “Pakai ini bos bisa di semprot dan di kocor insyaallah aman…” kata Lalu Suandi, “Interval 3 hari sekali” lanjutnya.

Lalu Suandi nampaknya merekomendasikan Nordox 56WP, yakni fungisida/bakterisida yang mengandung bahan aktif Copper Oxide 56% yang setara dengan Cu 50% dengan formulasi WP buatan NORDOX 56WP AS, Norwegia.

Ia bekerja sebagai fungisida, bakterisida dan sebagai pencegah serangan keong. Bahan aktif yang terkandung di dalamnya merupakan unsur mikro Cu dan Ca/mg, bisa berefek Tonic pada tanah yang telah kekurangan unsur hara.

Keunggulan

Berdasarkan hasil pencarian informasi dari beberapa sumber, Nordox 56WP memiliki keunggulan antara lain:

  • Tanaman akan tumbuh subur.
  • Tanaman akan menghasilkan anakan lebih banyak.
  • Tanaman bebas dari serangan keong mas.
  • Sebagai fungisida/bakterisida yang akan menekan perkembangan penyakit seperti kresek/blast.
  • Sebagai bahan alami sebab terbuat dari bahan-bahan alam.

Cara pengaplikasian:

Nordox bisa digunakan untuk berbagai jenis tanaman. Jika pada tanaman padi: Diaplikasikan bersamaan dengan pemupukan NPK/UREA sebelum tanam, yakni 15 dan 30 hari sejak tanam.

Pada beberapa tanaman seperti kakao, Nordox 56WP berperan sebagai fungisida terbaik dalam mengendalikan kanker batang, busuk buah, dan lumut. Hal ini juga berlaku pada beberapa tanaman sayuran seperti yang direkondasikan Lalu Suandi, Sahabat NilaiKu Lombok Timur. Tentu saja Lalu merekomendasikan berdasarkan pengalamannya.

Jika masih terdapat serangan tertular dari luar hamparan, maka semprotkan NORDOX 56 WP dengan interval sekali seminggu hingga serangan penyakit berhenti berkembang. Dapat digunakan sebagai perlakuan benih untuk tanaman jagung.

Discalimer: Artikel ini bukan iklan. Namun, bila Anda adalah pelaku usaha di bidang pertanian seperti penyedia obat-obatan, pupuk, nutrisi tanaman dan lain-lain, kami ajurkan Anda untuk menginstal NilaiKu sekarang juga dan temukan para pengguna produk pertanian di NilaiKu. Semoga bermanfaat!

Kenapa Ada Nasi Pulen dan Pera? Cek Jawabannya di Sini!

Kenapa Ada Nasi Pulen dan Pera? Cek Jawabannya di Sini!

NilaiKu.id – Indonesia merupakan salah satu negara agraris terbesar di dunia, maka tidak heran jika Indonesia kaya akan jenis padi. 

Padi, atau Oryza Sativa merupakan komoditas tanaman pangan di Indonesia yang paling banyak dibudidayakan oleh petani. Dengan nama dan jenis yang beragam, mulai dari jenis padi lokal hingga padi unggul. Rasanyapun berbeda-beda ketika menjadi nasi, ada yang pulen ada yang pera.

Masyarakat di Sumatera nampaknya lebih bisa menikmati padi jenis pera di banding pulen. Sehingga, jenis beras pera adalah yang paling laku di pasaran setempat. Beda halnya dengan di Jawa, penghuni Pulau Jawa lebih menyukai jenis beras pulen. Lantas mengapa bisa ada jenis pera dan pulen?

Beras Pera

Beras pera berasal dari Padi pera, yang apabila berasnya dimasak, akan menghasilkan nasi bertekstur tekstur nasi yang sedikit keras atau pera.

Padi pera populer di daerah Sumatera Barat dan Riau. Padi dengan kadar amilosa tinggi tak hanya dijadikan nasi, pun juga menjadi bahan utama pembuatan bihun dan tepung beras. Pembuatan nasi goreng pun lebih cocok menggunakan nasi dengan tekstur yang pera.

Penjelasan ilmiahnya, dikatakan bahwa tekstur ini berasal dari kadar amilosa yang tinggi. Semakin tinggi kadar amilosa, semakin terasa tekstur nasi tersebut. Kadar amilosa yang menghasilkan tesktur pera minimal 25%.

Contoh padi penhasil nasi pera: Inpara 1 (27,9%), Inpara 3, (28,6%), Inpara 4 (29%),  Inpari 12 (amilosa 26,4%), Inpari 17 (amilosa 26%), Hipa 4 (24,7%), dan Inpari 13.

Beras Pulen

Padi pulen adalah padi yang apabila berasnya dimasak, akan menghasilkan karakteristik nasi yang pulen. Karena tidak selengket nasi ketan, sebagian orang lebih menyukai nasi yang pulen, seperti rasa nasi yang biasanya disajikan di rumah makan Jepang, atau ala Jepang misalnya Hoka-hoka Bento.

Berdasarkan penjelasan ilmiahnya, rasa pulen berasal dari amilopektin yang tinggi di dalam padi dan kadar amilosa di bawah 25%. Apabila dimasak, nasi yang dihasilkan terasa sedikit lengket dan empuk.

Contoh padi penghasil nasi pulen: Ciherang, dan IR64.

Termasuk yang manakah Anda, Sahabat NilaiKu? Apakah Anda penyuka nasi pulen atau Pera? Temukan produk beras di aplikasi NilaiKu! Download di sini: NilaiKu MicroAid

Petani Pahlawan Pangan Kecamatan Samarang, Garut

Petani Pahlawan Pangan Kecamatan Samarang, Garut

NilaiKu.id – Saat dunia ramai-ramai mewaspadai serangan Corona pada awal tahun 2020 lalu dengan menjalankan berbagai metode cara mengatasi wabah penyakit, diantaranya dengan WFH, jaga jarak dan pembatasan pergerakan sosial atau mobilitas masa. Para petani tetap melakukan tugasnya tanpa lelah dan jenuh sebagai penyedia pangan dengan aktvitas tani seperti biasa.

Bisa Anda bayangkan, bukan? Bagaimana jadinya bila mereka berhenti melakukan kegiatan pertaniannya yang notabene demi keberlangsungan kehidupan.

Maka, tak heran jika Menteri Pertanian Republik Indonesia pernah memberikan predikat pahlawan kepada para petani di Indonesia saat peryaan HUT-RI 2021 lalu.

“Petani adalah pahlawan bagi pangan bangsa, tidak boleh sedikit pun pemerintah mengecewakan mereka,” ungkap Syahrul dalam keterangan tertulis, seperti dikutip detik.com, Selasa (17/8/2021).

Hal ini menjadi bukti bahwa petani punya peran penting pada besarnya kontribusi bagi masyarakat di sektor pertanian untuk keberlangsungan laju perekonomian nasional.

Pahlawan Pangan Kecamatan Samarang

Di saat banyak sektor terpuruk, sektor pertanian tidak demikian. Sektor pertanian memberi peran positif bagi negara. Tentu saja berkat kerja keras para petani dan berbagai pihak yang terlibat, terutama petani di lapangan, di daerah-daerah yang menjadi lumbung pangan dan penghasil komoditas bahan pokok.

Demikian halnya di Kecamatan Samarang, Kabupaten Garut, Warsito dan rekan petani lainnya setiap hari melakukan kegiatan pertanian, berjibaku mengelola lahan, berinovasi dan menambah kemampuan di bidangnya masing-masing sehingga satu sama lain bisa memberikan sumbangsihnya. Bekerja sama tidak berarti melakukan hal yang sama bersama-sama, namun melakukan apa yang kita bisa dan orang lain tidak dan sebaliknya.

Masih dalam suasana peringatan HUT-RI ke 77. Melalui KBD yang dibagikan Warsito lewat Promosi di aplikasi NilaiKu, ia berusaha mengapresiasi rekan-rekannya dengan mengunggah sebuah foto dengan caption:

” Pahlawan Pangan kec samarang kab Garut
Lokasi: Kec. Samarang, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Indonesia”

Kartu Bisnis Digital NilaiKu, Warsito Sejati.

Kontemplasi Merdeka!

Punya bakat, minat atau kemampuan tertentu; ahli di bidang tani, wirausaha, seni, dunia digital dan lain-lain bila diasah dengan sungguh-sungguh bisa saja berbuah prestasi.

Cita-cita untuk bisa memiliki sebuah usaha yang bisa menghidupi keluarga, memberi dampak bagi lingkungan, tetangga dan kampung halaman, bila dikerjakan dengan kesungguhan, diperjuangkan dengan konsisten dan pantang menyerah hingga terwujud pun merupakan sikap kepahlawanan.

Ada atau tidak predikat pahlawan itu disematkan, nyatanya setiap orang yang berjuang bagi kemaslahatan bisa kita katakan pahlawan.

Terlebih, di era globalisasi ini, persaingan yang semakin terbuka lebar di banyak sisi kehidupan. Masyarakat petani dan pengusaha kecilpun harus bersaing dengan dunia global. Gempuran produk luar, impor barang yang masif adalah tantangan yang mesti dihadapi bersama sehingga negara ini tidak hanya berdaulat secara fisik, namun juga merdeka secara ekonomi.

“Pahlawan yang setia itu berkorban, bukan buat dikenal namanya, tetapi semata-semata untuk membela cita-cita”. Kata pendiri bangsa Mohammad Hatta.

Menjadi pahlawan tak menunggu momentum, tidak menanti aba-aba. Bisa saja semua mengalir semata-mata dilakukan tanpa berharap pengakuan. Pahlawan sejati tidak pernah kesiangan, karena mereka tak hanya hadir dalam sebuah rentang waktu, mereka ada kapan pun, dimana pun bekerja setiap saat tanpa kenal musim.

Apapun bisa dilakukan bila dengan semangat pahlawan. Takkan ada beban, jika semua diiringi dengan niat dan hati yang tulus, energi yang murni akan senantiasa jadi inspirasi. Dirgahau Republik Indonesia! Merdeka!

Kado HUT-RI 77 Membanggakan Petani di Kabupaten Garut

Kado HUT-RI 77 Membanggakan Petani di Kabupaten Garut

NilaiKu.id – Belum ada kata terlambat untuk mengatakan Dirgahayu Republik Indonesia yang ke-77. Meskipun peringatan HUT-RI 77, puncaknya telah dilaksanakan pada Rabu kemarin (17/8).

Dan di usianya yang tak lagi muda seharusnya sudah lebih tenang, kaya, makmur, gemah ripah loh jinawi.

Merdeka! Semoga bangsa besar ini menjadi lebih kokoh bersatu mengisi dan mempertahankan kemerdekaan.

Dalam mengisi kemerdekaan, masing-masing Warga Negara Indonesia punya peran, besar kecil tak bisa diabaikan. Begitu juga para petani yang berjibaku mempertahankan dan menopang kedaulatan pangan agar tidak bergantung pada impor.

Nusantara yang agraris menjadi sangat ironis bila kebutuhan pangan pokok saja masih dipasok dari luar negeri.

Adalah petani Kabupaten Garut, para pengguna NilaiKu di sana yang setiap hari mengurus ladangnya untuk menghasilkan padi dan beras demi memenuhi kebutuhan pangan daerah, regional bahkan nasional.

Mereka “memperkaya” diri dengan kemampuan bertani, menambah pengetahuan, mencari wawasan baru sehingga bisa berinovasi dan memajukan pertanian. Bahkan menggunakan ragam aplikasi seperti NilaiKu agar ikut serta dalam perubahan dan beradaptasi dengna zaman sehingga tidak tertinggal.

Desa Juara!

Di hari Kemerdekan RI ke-77, para anggota Kelompok Tani Sari Tani, Cintakarya, Samarang, Kabupaten Garut mendapatkan kado terindah setelah dinobatkan menjadi juara pada beragam acara peringatan HUT RI tahun 2022 ini.

“Petani Desa Cintakarya hebat-hebat, keren menjadi juara umum dari 13 Desa sebagian mau meniru, belajar ke Cintakarya,” komentar kelompok tani di Kecamatan Samarang, Kabupaten Garut.

“Alhamdulilah, jika selama ini kami dianggap bisa memberikan motivasi kepada para anggota, dan berhasil. Semoga bisa menular ke kelompok yang lain khususnya di kecamatan Samarang, Kabupaten Garut,” ungkap Warsito Sejati, Sahabat NilaiKu pengurus Poktan Sari Tani.

Subkor Dinas Pertanian Kab Garut, Komara tak luput memberikan apresiasinya terhadap keberhasilan Poktan Sari Tani.

“Luar biasa mas, mudah-mudahan ke depan prestasi dan kompetensinya bisa terus ditingkatkan untuk pembangunan pertanian di kabupaten Garut,” kata Komara, Sub Koordinator Metodologi dan Informasi pada Bidang Penyuluhan dan pengembangan Sumberdaya Manusia Pertanian.

Hal senada juga disampaiikan pihak lainnya, “Bagus atuh, berarti IPDMIP berhasil diterapkan dan ada dampaknya khusus di Poktan Sari Tani,” kata Konsultan IPDMIP.

“Sangat bangga dengan petani Cintakarya, Para petani hebat dan bisa menjuarai berbagai perlombaan. Semoga menjadi motivasi untuk jadi lebih baik lagi,” kata PPL Wilayah Binaan Desa Cintakarya, Susan Kurniasih.

Menyabet berbagai tropi

Ucapan Berbagai Pihak untuk Desa Cintakarya

“Meraih juara itu suatu hal yg membanggakan, juara wujud dari usaha yang sungguh sungguh, kerja keras , kebersamaan, selamat meraih juara umum semoga kedepan lebih maju,” kata Koordinator fungsional Penyuluh Dinas Pertanian Kabupaten Garut.

“Assalamualaikum Wr.Wb. Kami mengucapkan terimakasih atas prestasi yang di raih menjadi juara umum dari berbagai perlombaan yang diselenggarakan oleh camat, UPT, BPP, KTNA Kecamatan Samarang, ini semua atas kerjasama yang baik antar kelompok yang ada di Desa Cintakarya semoga tetap mempertahankan hasil terbaiknya sampai di kemudian hari ada perlombaan lagi mulai dari tingkat kecamatan dan harus bisa maju ke tingkat yang lebih tinggi lagi, sekali lagi kami atas nama KTNA Kecamatan Samarang mengucapkan selamat atas prestasinya, terimakasih. Wassalamualaikum Wr.Wb,” ucap Asep Rustiana, Ketua KTNA Kecamatan Samarang, Kabupaten.

“Selamat untuk Desa Cinta Karya atas raihan prestasinya di Acara Peringatan HUT RI 77 . Semoga kelompok tani desa Cintakarya khususnya Sari Tani lebih baik dan lebih maju lagi. Mantap,” kata Soheh Maulid, Pendamping IPDMIP.

Selamat mengisi kemerdekaan dengan karya nyata, Cintakarya desa Cinta Karya! Pakai terus NilaiKu temukan di PlayStore! Update di sini.

Peningkatan Kapasitas Penyuluh Melalui PKPP Swadaya

Peningkatan Kapasitas Penyuluh Melalui PKPP Swadaya

NilaiKu.id – Peran penyuluh dalam penyebarluasan informasi sangat penting dalam proses perubahan sosial pada mansyarakat petani. Penyuluhan pertanian memberikan pembelajaran kepada para petani agar mereka mengetahui informasi terbaru dalam dunia pertanian, dari segi apapun.

Penyuluh pertanian mampu menggiring masyarakat petani dalam upaya pengembangan peran kelompok tani supaya lebih berkembang dan maju. Di mana sektor pertanian memegang peranan penting dan strategis dalam pembangunan nasional, khususnya bidang pertanian yang telah memberikan kontribusi nyata terhadap penyediaan dan ketahanan pangan.

Kelompok tani sebagai wadah bagi petani untuk berorganisasi, dimana kelompok tani memiliki tujuan mensejahterakan masyarakat petani, termasuk di wilayah Kecamatan Samarang, Kabupaten Garut.

Dalam rangka peningkatan Kapasitas Penyuluh Pertanian dan mempercepat peningkatan produksi dan produktivitas, Pemerintah melakukan upaya khusus bagi penyuluh swadaya dengan melakukan Bimtek PPS dalam meningkatkan kapasitas penyuluh swadaya.

Warsito Sejati, Sahabat NilaiKu Kabupaten Garut merupakan salah satu peserta yang dinyatakan berperan aktif pada kegiatan bimbingan teknis Penguatan Kapasitas Kelembagaan Ekonomi Petani, yang diselenggarakan pada 28 hingga 30 Juli 2022 lalu, bertempat di Hotel Aryaduta Palembang, Sumatera Selatan.

“Alhamdulillah, saya bisa mengikuti Bimtek ini, secara teknis banyak hal yang bermanfaat dan insyaAllah kita aplikasikan di tempat saya,” ungkap Warsito (15/8)

Warsito Sejati, Petugas PPS, Sahabat NilaiKu Garut

Penyuluh Pertanian Swadaya

Penyuluh Pertanian Swadaya merupakan pelaku utama yang berhasil dalam usahanya dan warga masyarakat lainnya yang dengan kesadarannya sendiri mau dan mampu menjadi penyuluh.

Penyuluh Pertanian Swasta adalah penyuluh yang berasal dari dunia usaha dan/atau lembaga yang mempunyai kompetensi dalam bidang penyuluhan.

Menurut Kementerian Pertanian, PPS merupakan petani yang berhasil dan mau melakukan penyuluhan kepada petani lain bersinergi dengan penyuluh pegawai negeri sipil. Sebagai bukti legal keberadaan PPS telah terseleksi dan terdaftar oleh Dinas Pertanian setempat.

Demi mewujudkan dan menjalankan peran penyuluhan dalam mengaktifkan kelompok tani harus ada peran serta lintas sektoral agar kegiatan berjalan dengan lancar termasuk adanya dukungan pemerintah sehingga harapan majunya para petani akan lebih mudah terwujud.

Selamat, Pak Warsito! Dengan tugas tambahan barunya.

10 Hal Penting Bergabung di Sosial Media Aplikasi NilaiKu

10 Hal Penting Bergabung di Sosial Media Aplikasi NilaiKu

NilaiKu.id – Sebagai sebuah platform Promosi usaha, NilaiKu berusaha menjawab kebutuhan para penggunanya dengan melakukan berbagai inovasi dari sisi aplikasi. Maka di Versi terbaru Anda bisa menikmati Fitur Jendela Toko.

Di sisi lain, NilaiKu berusaha mewadahi para petani dan pelaku UMK di berbagai platform sosial media seperti layanan perpesanan Whatsapp, salah satu aplikasi perpesanan yang paling banyak digunakan di dunia saat ini. Dengan menyediakan WhatsApp Grup NilaiKu Lombok Timur, Sukabumi, Pasaman Barat, Garut, Pati, Indramayu dan Forum NilaiKu.

Sebuah survei menyatakan bahwa sekitar 2.5 miliar orang di seluruh dunia menggunakan Whatsapp, sebuah data tentang audiens yang besar yang bisa Anda gunakan untuk menaikan pendapatan, karena memungkinkan Anda untuk berbicara dengan orang-orang secara individu maupun dalam kelompok. Di WhatsApp Grup NilaiKu, Anda bisa menggunakan Whatsapp untuk mengobrol tentang apa pun, bertukar pikiran, berbagi media, dan bahkan melakukan transaksi.

NilaiKu juga menyediakan laman fanpage NilaiKu-MicroAid dan grup Sahabat UMKMers yang memungkinkan Anda melakukan upaya pendekatan terhadap sesama anggota atas market produk dan usaha yang Anda miliki.

Berikut beberapa hal yang patut Anda pertimbangkan bila bergabung dengan WAG & Sosial Media NilaiKu:

  • 1. Menjalin pertemanan lebih banyak
  • 2. Menciptakan kemungkinan terjalinnya kemitraan dalam berbisnis.
  • 3. Menciptakan peluang usaha baru dan membentuk komunitas.
  • 4. Meningkatkan peluang bisnis baik dari sisi penjualan langsung ataupun kemungkinan adanya kerjasama.
  • 5. Berbagi pengalaman dalam berbisnis, bertani, ilmu pengetahuan dan teknologi
  • 6. Bertambahnya daftar kontak WhatsApp Anda. Dengan demikian Anda bisa melakukan promosi dengan share KBD ke kontak baru Anda.
  • 7. Anggota grup yang tersebar di berbagai daerah bisa pula menjadi target market Anda.
  • 8. Menemukan kesamaan dalam minat dan menumbuhkan rasa kekeluargaan.
  • 9. Saling memberi dukungan dan menguatkan sesama anggota grup dalam berbagai hal. 
  • 10. Terjalinya Silaturahim dan persaudaraan.

Selain itu, tentu masih banyak lagi hal baik yang mungkin saja terjadi bila Anda bergabung bersama Sahabat NilaiKu di berbagai daerah. Anda berminta bergabung di dalam komunitas kami? Ikuti tautan berikut:

Forum NilaiKu Klik: Forum NilaiKu

Sahabat UMKMers Klik: Sahabat UMKMers

Facebook NilaiKu: NilaiKu MicroAid

Fan Page: NilaiKu4Bussiness (NilaiKu MicroAid)

Instagram: MicroAid.nilaiku

Nata Janeeta: Orang Meniru Keberhasilan, Bukan Kegagalan.

Nata Janeeta: Orang Meniru Keberhasilan, Bukan Kegagalan.

NilaiKu.id – Siapapun berhak mencapai kesuksesan. Orang sukses punya ciri-ciri yang gampang terlihat, salah satunya keinginannya untuk selalu belajar. Belajar dalam berproses yang bisa dilakukan kapan saja, dimana saja, dan dari siapa saja.

Hal baru selalu tersedia di segala tempat, potensi selalu ada bila mampu melihat peluang, dan itulah yang mendorong orang sukses untuk terus belajar lalu berkarya. “Dalam istilah Sunda ada Pok, Pek Prak! ketika ada ide Pok terucapkan! Pek! Niatkan bergerak lalu Prak bertindak,” kata Nata Janeeta, nara sumber Halo NilaiKu di edisi ke-52.

Pok, Pek, Prak! adalah kata yang sulit ditemukan padanannya dalam bahasa Indonesia, tetapi secara garis besar merupakan sebuah dasar ketika ada ide atau inspirasi baik untuk berbuat sesuatu maka hendaknya langsung direalisasikan dan diimplementasikan pada sebuah karya nyata, terang Nata yang sering didapuk jadi dosen tamu untuk penguatan materi kuliah di beberapa perguruan tinggi di Kabupaten Tasikmalaya.

Pria yang sehari-harinya bekerja di Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Tasikmalaya ini, mengatakan kepada Halo NilaiKu, bahwa kita sering menerima petuah bijak, tetapi bila petuah itu hanya sebatas petuah maka tak ada gunanya. Untuk itu dirinya berusaha mengedukasi sekelilingnya dengan hal yang lebih terlihat dan nyata.

“Di sini banyak lahan kosong, luas dan tak terurus, rumputnya banyak. Maka saya pergunakan lahan tersebut untuk menggembalakan kambing. Awalnya hanya dua ekor, sekarang sudah lebih dari duapuluh ekor. Semoga bisa menginspirasi yang lainnya, jika saya bisa berhasil beternak kambing. Karena dengan keberhasilan orang akan meniru, kalau gagal kan tidak dilirik orang,” terang Nata yang memanfaatkan setiap waktu luangnya dengan kegiatan berfaedah. Terbukti, selepas jam kantor berlalu, ia kembali ke kediamannya dan langsung menggembalakan kambing-kambingnya agar mendapat pakan.

Menurut Nata, umumnya, orang akan memandang seseorang ketika ia berhasil mewujudkan sesuatu. Nilainya bukan pada kegagalan. Ia menyadari bahwa ia harus berusaha melakukan sesuatu secara langsung melalui tindakannya agar bisa berhasil mengelola dan memanfaatkan potensi lingkungan dengan baik dan ramah. Sehingga dampak yang terjadi di kemudian hari bisa terasa dengan sebuah edukasi bagi sekelilingnya.

Selengkapnya, tonton di sini:

YouTube player
Halo NilaiKu edisi 52

Pendapat Nata tentang NilaiKu

Menurut Nata, era sosial media dan kemajuan teknologi terutama pesatnya perkembangan internet memberikan dampak poistif bagi banyak sisi kehidupan. Adapun dampak negatif adalah perihal karakter manusianya itu sendiri apakah ia akan menjadi bagian yang terdampak baik atau buruk.

“Secara keseluruhan aplikasi NilaiKu ini cukup bagus! Apalagi tujuannya membantu petani dan para pelaku usaha kecil. Tinggal bagaimana NilaiKu bisa disosialisasikan ke masyarakat. Agar yang tidak mengenal NilaiKu bisa tahu jika ada aplikasi ini, Baguslah aplikasi ini bisa bermanfaat.” ucap Nata.

Semoga bermanfaat! Pakai Terus NilaiKu! Alat Promosimu Sehari-hari! Download dan Perbarui deng klik link: Google Playstore.