Sukirno Membuat Sendiri Pupuk Organik, Tanah Subur Ekonomi Makmur

Sukirno Membuat Sendiri Pupuk Organik, Tanah Subur Ekonomi Makmur

NilaiKu.id – Ketergantungan terhadap bahan kimia yang bersifat racun seperti insektisida, fungisida, bakterisida, sebaiknya harus segera ditinggalkan. Pun demikian dengan penggunaan pupuk kimia yang berlebihan, karena adanya dampak buruk yang ditimbulkan terhadap tanah dan lingkungan.

Untuk itu, Sukirno, seorang Sahabat NilaiKu Pasaman Barat, Sumatera Barat mencoba menggali bahan-bahan disekitarnya yang bisa dimanfaatkan. Yakni, memanfaatkan kotoran hewan sebagai bahan pupuk kandang yang difermentasi dan penggunaan Trichoderma.

“Tanah Subur ekonomi makmur,” kata Sukirno di akun Youtube-nya yang memperlihatkan bagaimana ia membuak pupuk organik untuk dimanfaatkan bagi usaha tani yang ia kelola. BagaimanaSukirno membuat pupuk organik dari limbah sapi, lihat video berikut:

YouTube player

Sedikit informasi mengenai Trichoderma, Trichodherma salah satu mikroorganisme fungsional yang dikenal luas sebagai pupuk biologis tanah dan biofungisida, jamur Trichoderma adalah jamur penghuni tanah yang dapat diisolasi dari perakaran tanaman lapangan.

Trichoderma disamping sebagai organisme pengurai, dapat berfungsi sebagai agen hayati dan stimulator pertumbuhan tanaman.

Ia dapat menghambat pertumbuhan serta penyebaran racun jamur penyebab penyakit bagi tanaman seperti cendawan Rigdiforus lignosus, Fusarium oxysporum, Rizoctonia solani, Fusarium monilifome, sclerotium rolfsii dan cendawan Sclerotium rilfisil. Dengan demikian, akan lebih aman untuk tanaman Anda.

Dalam video tersebut, Sukirno melakukan fermentasi dengan trichoderma, dan ia mengatakan bahwa pembuatan pupuk tersebut untuk melakukan pemupukan bagi tanaman cabe besar. Yuk, ikuti langkah Sukirno dan temukan produk usaha pertanian Sukirno di aplikasi NilaiKu. Unduh dan pakai NilaiKu! Alat Promosi Usahamu Sehari-hari. Download di SINI

Semoga bermanfaat! Sudah saatnya kita kembali ke alam, banyak mikroorganisme yang dapat kita manfaatkan untuk proses kelestarian lingkungan.

Cerita Sore Tasikmalaya

Cerita Sore Tasikmalaya

KALI INI HALO NILAIKU EDISI 49 ON THE SPOT BERKESEMPATAN BINCANG-BINCANG DENGAN TEH WILDAN DI CAFE CERITA SORE TASIKMALAYA.

YouTube player

iNews.id – Senang berbagi atau sharing berkenaan dengan ilmu, pengalaman, serta bimbingan terhadap pelaku usaha, hingga kini masih tetap dijalankan Komunitas Melek Bisnis (MelBi) Tasikmalaya yang menginjak usia 5 tahun sejak berdiri pada tanggal 16 Desember 2016 silam. Menurut Founder Komunitas MelBi Teguh Nugraha, awal berdirinya komunitas tersebut hanya sekitar delapan orang saja yang diawali dengan keinginan untuk mencari ilmu tentang bisnis yang saat itu masih langka.

Susah mendapatkan mentor yang bagus, atau bahkan harus rela merogoh saku lebih dalam untuk bisa belajar dengan baik. Banyaknya pelaku usaha yang terpaksa gulung tikar atau roda bisnis yang jalan ditempat, menjadi dasar pula dari komunitas ini untuk kemudian menjadi volunteer agar pelaku usaha bisa menemukan model bisnis yang tepat bagi sektor usaha yang digelutinya.

Agar makin berkembang dan maju, hingga beberapa diantaranya justru mengawali usahanya setelah bergabung di komunitas tersebut. “Filosofi dasarnya MelBi itu membantu atau volunteer, maka diharapkan keberadaannya bisa banyak memberikan manfaat atau banyak para pelaku usaha yang terbantu dengan keberadaannya. Karena disini memang diisi oleh orang-orang yang senang berbagi ilmu, pengalaman, serta strategi dalam menjalankan berbagai usaha,” ungkap Teguh

Halo NilaiKu edisi 50: Milenials Coba Berdaya dengan Beternak Domba di Tasikmalaya

Halo NilaiKu edisi 50: Milenials Coba Berdaya dengan Beternak Domba di Tasikmalaya
YouTube player

Salah satu jenis ternak yang bisa menjadi lahan bisnis menjanjikan di Indonesia adalah domba. Usaha ternak domba dapat dijadikan pilihan agribisnis untuk meningkatkan pemasukan atau pendapatan Anda baik dalam skala kecil atau menengah.

Itulah sebabnya, beberapa anak muda melirik ternak domba sebagai salah satu jalan usaha yang mandiri. Namanya Jemmy, seorang milenials di Kampung Sukahurip, Desa Sinagar Sukaratu, Kabupaten Tasikmalaya beternbak domba dan mengitegrasikannya dengan pemanfaatan kotoran hewan menjadi pupuk organik yang digunakan dalam pemberdayaan beberapa keluarga di wilayah setempat agar mendapatkan income dengan arahan Pak RT setempat dan pihak-pihak terkait.

Selengkapnya, langsung saja simak! Pakai Terus NilaiKu, alat Promosi Usahamu Sehari-hari. Instal di PlayStore atau klik di; https://nilai.to/nilaiku7

Cetak Petani Milenials, Tumbuhkan Rasa Cinta Anak pada Pertanian.

Cetak Petani Milenials, Tumbuhkan Rasa Cinta Anak pada Pertanian.

Nilaiku.id– Pembangunan pertanian di Indonesia masih dihadapkan pada permasalahan regenerasi sumber daya manusia (SDM) yang tidak berjalan dengan baik. Padahal, untuk menjadi negara yang mandiri dalam hal pangan, peran petani menjadi sangat sentral. Sayangnya, profesi menjadi petani nampaknya cukup menurun di era digital ini.

Meskipun ada sebagian kecil saja yang mau bertani. Pada kenyataanya milenial, sebagai generasi dengan populasi usia kerja terbanyak mayoritas lebih memilih menjadi ASN, bekerja di perusahaan-perusahaan dan lain-lain.

Generasi Milenials calon penerus bangsa

Rendahnya minat generasi muda untuk mengelola usaha dan terjun di bidang pertanian terlihat dari Data Badan Pusat Statistik Nasional yang menunjukkan penurunan jumlah angkatan kerja pertanian,34 persen pada 2014, 31.9 persen pada 2017, dan 29.5 persen pada 2019.

Generasi Milenials

Berdasarkan tingkat pendidikan, tenaga kerja pertanian didominasi oleh tamatan, sementara yang tamat Perguruan tinggi yang terjun pada usaha tanii, menurut data tahun 2019 tidak lebih dari 2 persen. Hal ini menjadi keresahan tersendiri bagi berbagai pihak baik secara lembaga maupun perorangan, termasuk founder MicroAid-NilaiKu, Richard Beresford.

Richard Beresford memberi caption pada sebuah foto yang dibagikan, “Calon petani milenial, ada cerita apa di baliknya,?” kata Richard.

Generasi Milenials

Foto tersebut menunjukan anak-anak tengah berada di kebun dengan ajir bambu yang berjejer rapi di atas gundukan tanah yang tertutup mulsa, salah satu anak memegang bibit tanaman dan mengacungkannya, nampak rasa senang dengan apa yang mereka lakukan.

Jika mau mau mengambil kesimpulan sepintas, nampaknya anak-anak tersebut memiliki ketertarikan terhadap kebun di lokasi di mana foto tersebut di ambil. Hal ini, menjadi pertanda milenials bisa saja diarahkan untuk menekuni dunia pertanian sejak dini dengan menumbuhkan kecintaannya melalui pendidikan baik formal dan non formal.

Pendidikan pertanian penting untuk menumbuhkan petani yang handal, mampu menumbuhkembangkan pertanian di sektor lain, seperti bisnis hingga teknologi.

Anak-anak Didik Asuhan DT Peduli sedang Belajar Bertani

Dengan pendidikan sedini mungkin pada usia sekolah juga bisa mengubah mindset milenial tentang petani, bahwa usaha pertanian memungkinkan adanya jaminan kesejahteraan petani bila dikelola dengan profesional dan menggunakan teknologi yang baik.

Yuk! Kita cetak Petani Milenial di daerah masing-masing, terlebih anak-anak muda kita melek gadget dan teknologi, sehingga tak akan sulit untuk bisa melakukan marketing sesuai dengan eranya, yakni era digital. Semoga bermanfaat! Pakai Terus NilaiKu alat Promosi Usahamu Sehar-hari. Unduh di PlayStore! Klik DI SINI.

Profile Singkat Narasumber Halo NilaiKu (Bag.1)

Profile Singkat Narasumber Halo NilaiKu (Bag.1)

NilaiKu.id – Sejak Jalu Wardhana, Head Office Customer Support NilaiKu MicroAid, mencetuskan ide untuk menyuguhkan acara Halo NilaiKu yang tayang melalui kanal Youtube NilaiKu. Halo NilaiKu kini sudah menjelang episode yang ke-50. Dengan menghadirkan berbagai nara sumber dari berbagai daerah.

Berikut daftar beberapa nara sumber Halo NilaiKu yang berhasil dirangkum NilaiKu.id:

Mahani,Lombok Timur.

Mahani

Mahani adalah seoranng ibu rumah tangga, petani, pengusaha Abon Cabe Tetu-tetu sekaligus pengurus Kelompok Wanita Tani di Desa Lendangnangka, Masbagik Lombok Timur. Ia adalah Sahabat NilaiKu yang terbilang aktif menggunakan NilaiKu dan mendapatkan banyak perhatian dari berbagai media pemberitaan dan juga pemerintah. Tak jarang, Rumah Produksi Abon Cabe Tetu-tetu di kampungnya sering disambangi tamu penting dan wisatawan.

Novian Abdurahman

Novian Adurahman, Tokoh Muda Sukabumi

Novian adalah seorang pengusaha di Jakarta, berdomisili di Bintaro yang berkenan diwawancarai di salah satu episode Halo NilaiKu, Pria yang pernah terjun di kancah perpolitikan Kabupaten Sukabumi ini juga merupakan pengembang sebuah aplikasi e-ticket untuk menonton film di sejumlah bioskop di kota-kota besar. Ia menyoroti bagaimana para pelaku usaha bisa terus beradaptasi dengan kemajuan zaman.

Lusi Intan Sari

Lusi Intansari, Sahabat NilaiKu Pasaman Barat

Istri dari Rida Warsa di Pasaman Barat ini didapuk menjadi narsum Halo NilaiKu tentang bagaimana ia mengelola ternak ayam petelur dengan manajemen keluarga yang baik dan unik. Ibu dari dua anak ini aktif  berbagi ilmu pengetahuan dan hal-hal inspiratif lainnya. Kini, Lusi aktif berjualan BP Propolis dengan promosi menggunakan aplikasi NilaiKu dan nampaknya kemampuan copy writing Lusi selalu meningkat, tampak dalam narasi promosi lewat aplikasi NilaiKu.

Rida Warsa

Rida Warsa dengan Twibonnya

Alumnus IPB ini pernah didapuk menjadi narasumber di awal-awal kemunculan Halo NilaiKu dengan pembahasan seputar usahanya di bidang instalasi dan penyedian alat-alat  Hidroponik. Suami dari Lusi Intansari ini adalah pengurus dan aktivis Palang Merah Indonesia Pasaman Barat, mantan penyiar radio kampus dan pemuda yang cinta kampung halaman dengan mendedikasikan diri di tanah kelahirannya.

Cucu & Annie Mariah

Dua wanita cantik asal Sukabumi ini memang kompakan! Mereka punya passion sama di bidang kerajinan tangan membuat bunga. Cucu dan Annie pernah menampakan diri di Halo NilaiKu di episode yang berbeda dengan berbagi cara bagaimana membuat bunga artificial, rajutan dan berbagi cerita kesibukannya sebagai Ibu rumah tangga yang aktif di aplikasi NilaiKu dengan menjual beragam produk di daerahnya.

Nah itu, tadi Sahabat NilaiKu! Beberapa narasumber Halo NilaiKu yang bersedia bincang-bincang di acara Berbagi Insiprasi dan Pengalaman Baik di bersama NilaiKu-MicroAid ini. Tunggu kemunculan profile lainnya, ya!

Pakai Terus NilaiKu sebagai alat Promosi Usahamu Sehari-hari. Temukan di PlayStore.

(Bersambung)

Informasi Harga Pangan 19 Juli 2022

Informasi Harga Pangan 19 Juli 2022

NilaiKu.id – Sobat NilaiKu, dalam satu minggu terakhir, harga cabai mengalami penurunan cukup signifikan. Seperti diketahui, bahwa pada awal pekan, Senin (11/7) harga cabai rawit hijau berada di posisi Rp77.400/kg.

Awal Minggu ketiga bulan Juli 2022 ini, Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS) Nasional melaporkan harga cabai rawit dan cabai merah turun cukup signifikan pada Senin (18/7).

Terpantau harga cabai rawit merah secara rata-rata nasional jam 13.45 WIB berada di angka Rp87.200 per kilogram (kg), turun 7,82 persen (Rp7.400) jika dibandingkan dari Jumat (15/7).

Pada periode yang sama, harga cabai rawit hijau juga turun dari Rp75.700 menjadi Rp68.000 per kilogram.

Awal pekan ini harga cabai merah besar berada di angka Rp81.350/kg (dari Rp83.300) dan harga cabai merah keriting sebesar Rp81.150 per kilogram (dari Rp83.250).

Sementara itu, berdasarkan informasi laman PIHPS harga perubahan 19 Juli terpantau Harga Rata-Rata dan Perubahan pada 19 Juli 2022 di Semua Provinsi sebagai berikut:

Minyak goreng curahrp16.650/kg
Minyak goreng kemasan bermerk 2 Rp23.800/kg
Daging ayam ras segar Rp35.700/ kg
Daging sapi kualitas 1 Rp136.200/kg
Daging sapi kualitas 2 Rp129.550/kg
Telur ayam ras segar Rp29.000/kg
Bawang putih ukuran sedang Rp28.600/kg
Cabai merah keriting Rp78.000/kg
Cabai rawit hijau Rp64.950/kg
Cabai rawit merah Rp82.750/kg
Gula pasir kualitas premium Rp15.800/kg
Gula pasir lokal Rp14.550/kg

Untuk mengetahui detail harga menurut komoditas dan berdasarkan lokasi pasar di daerah masing-masing, Anda dapat memantaunya lewat link berikut: Pusat Informasi Harga Pangan. Semoga bermanfaat, unduh dan pakai terus Nilaiku sebagai alat promosimu sehari-hari. Temukan di Google PlayStore: https://nilai.to/nilaiku7

Temukan Produk Cabai dan Petani Cabai di aplikasi NilaiKu!

Selamat Menempuh Hidup Baru & Update NilaiKu

Nilaiku.id – Sahabat NilaiKu Pasaman Barat baru saja membagikan Kartu Bisnis Digital yang seyogyannya dipakai untuk mempromosikan produk. Namu, Sahabat NilaiKu yang satu ini memang kreatif dan inspiratif, apa pasal?

Musabab, ada seorang rekannya yang menikah saat ini bernama Deri, Lusi pun memanfaatkan KBD untuk mengucapkan selamat atas pernikahan Deri, dengan menyertakan sebuah foto yang bertuliskan lafal doa yang diriwayatkan oleh Abu Daud, yakni doa Baginda Nabi SAW untuk pengantin baru.

“Barokallah laka wa baraka ‘alaik, wa jama’a baina kuma fii khoir”

Dalam gambar tersebut disertakan pula arti lafalan doa dalam bahasa Arab dengan tulisan Latin tersebut; ” Semoga Allah SWT memberkahimu, baik ketika senang maupun sulit dan selalu mengumpulkan kamu berdua pada kebaikan.

“Cocok banget nih, di hari bahagia untuk update/unduh aplikasi NilaiKu MicroAid https://nilai.to/nilaiku7 karena siapa tau menjadi wasilah untuk usaha keluarga,” tulis Lusi dalam caption yang ia bagikan ke beberapa anggota WAG.

Selain produk baru yang diunggah menjadi KBD NilaiKu, ternyata Lusi bisa kepikiran juga, ya pakai KBD aplikasi NilaiKu untuk memberi ucapan selamat kepada pengantin baru. Menarik sekali, Sahabat! Sontak saja Jalu Wardhana, Sahabat NilaiKu Depok memberikan Bintang Lima dan mengomentarinya.

“Keren sekali doa dan kartu ucapannya” tulis Jalu.

Klik Gambar Untuk Instal NilaiKu

Kenapa Lusi Mengajak Update?

Oh, ya! Info penging buat kamu, nih! yang belum instal dan update NilaiKu, sekarang NilaiKu sudah di Versi.7 dengan berbagai perbaikan bugs bikin caramu berpromosi makin anteng dengan hadirnnya Jendela Toko, di mana kamu bisa menuliskan berbagai deskripsi produk secara lengkap dengan hanya mengisi kotak-kotak yang sudah disediakan. Selain itu Jendela Toko juga bikin calon pelangganmu mendapatkan informasi yang lebih lengkap tentang produkmu.
Pakai Terus NilaiKu, Alat Promosi Ushamau sehari-hari!

Ayo instal dan update NilaiKu sekarang juga! Klik di sini: PlayStore

Layang-layang PMI Pasaman Barat

Layang-layang PMI Pasaman Barat

Hari Relawan yang diperingati setiap tanggal 26 Desember 2021 dirayakan juga oleh Relawan PMI di Pasaman Barat. Untuk memperingati hari bersejarah tersebut, para relawan di PMI Pasbar ini melakukan penerbangan layang-layang yang khusus dipesan dari Sahabat NilaiKu Garut yaitu Gern Boriel.

Sepuluh layangan berlogo PMI ini dipesan langsung oleh Bu Lusi di Pasaman Barat melalui aplikasi NilaiKu. Walau jarak yang cukup jauh, namun transaksi secara online masih banyak dilakukan, salah satunya, pembelian Layang-layang yang ternyata bisa juga lewat online.

Keren yaa… Geren dan temannya juga bisa membuat layangan dengan logo berbeda sesuai permintaan dari pembeli.

Yang mau pesan layang-layang bisa hubungi Geren melalui NilaiKu ya: Gern Boriel Garut 

Penjualan Kue Sus dari Sukabumi

Penjualan Kue Sus dari Sukabumi

Ela Nurlela atau biasa dipanggil Bu Ela merupakan ibu rumah tangga yang juga membuka warung usaha yaitu Kue Bolu Batik Bu Ela di rumahnya dan kader di Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) di Desa Selaawi, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Sukabumi.

Di tengah kesibukannya menjadi kader di PKK, Bu Ela tetap aktif melakukan promosi produk usaha makanan melalui media sosial. Produk usaha makanan milik Bu Ela, diantaranya ada bolu batik, kue sus, moci, katimus, dan aneka kue basah.

Produk utama yang sering dipromosikan Bu Ela adalah Kue Bolu Batik. Berbagai motif batik dapat dipesan sesuai keinginan pengguna. Bahkan pernah juga Bu Ela membuat bolu dengan Logo NilaiKu.

Kue Sus

Untuk warga Sukabumi yang penasaran dengan kue sus atau kue bolu batik dari Bu Ela bisa langsung cicipi dengan beli langsung lewat NilaiKu juga, mudah lho: Modal Sosial Ela

Ibu Mahani, Wanita Inspiratif

Ibu Mahani, Wanita Inspiratif

NilaiKu.id – Di Lendang Nangka atau Pringgayudha yang merupakan sebuah desa di kecamatan Masbagik kabupaten Lombok Timur, ada seorang wanita yang aktif bersosial media di berbagai platform.

Namanya Mahani. Dan sebagai seorang pengusaha pengolah hasil pertanian seperti cabe dan tomat menjadi makanan olahan ia sadar betul bahwa pemasaran secara online adalah sebuah keniscayaan di zaman ini.

Berkat abon cabe yang ia kelola bersama Kelompok Wanita Tani Tetu-Tetu, tak jarang dirinya disambangi para pejabat dari pemerintahan daerah dan pusat.

Kegiatan Pengguna NilaiKu Lombok Timur
Mahani Berbagi Pengetahuan Aplikasi NilaiKu

“Karena harga cabe anjlok waktu itu, saya coba mengolahnya menjadi abon cabe, saus dan sambal dalam kemasan, terkadang saya keliling juga tanya ke para petani, mau nggak nih sambalnya ditukar dengan cabe segar?” terang Mahani kilas balik ikhwal terpikir dirinya memproduksi abon cabe yang diberi merk Abon Cabe Tetutetu.

Sejak memproduksi Abon cabe, gayung bersambut! “Kebetulan saya pakai aplikasi NilaiKu untuk promosi dan menyebarkannya melalui sosial media, alhamdulillah kalau untuk produksi ada saja tergantung pesanan,” jelas Mahani yang kini sering diundang untuk mengikuti pameran kewirausahaan dan berbagai even lainnya.

”Kesempatan tersebut kadang saya kasihin ke orang agar mereka kebagian, atau jika mereka tidak bisa, paling tidak produknya kami ikutsertakan dalam pameran,” imbuh Mahani.

“Jika ada tamu datang, ada yang menarik perhatian mereka, yakni banner NilaiKu yang dipasang ini, mereka tanya apa itu? Ya saya jelaskan ini adalah salah satu aplikasi yang saya pakai untuk melakukan promosi secara online, saya juga tak henti mengajak siapa saja yang punya usaha untuk bergabung menggunakan aplikasi NilaiKu,” terang Mahani, “Saya pun mengajarkan penggunaannya semampu saya,” imbuh dia.