Layang-layang NilaiKu terbang tinggi di Garut

Layang-layang NilaiKu terbang tinggi di Garut

“Kuambil bambu sebatang, kupotong sama panjang, kutimbang dan kuikat dengan benang, kujadikan layang-layang”.

Begitulah lirik lagu Layang-layang yang diciptakan oleh pak Kasur, komposer yang juga merupakan salah satu tokoh pendidikan di Indonesia, beliau menggambarkan betapa sederhananya proses membuat layang-layang dengan hanya berbahan dasar bambu, kertas dan benang.

Meski demikian butuh keahlian khusus dalam membuatnya agar seimbang pada saat diterbangkan.

Adalah Gern Boriel, Sahabat NilaiKu Garut, beberapa hari lalu mempromosikan layang-layang produk saudaranya, ia memposting gambar layang-layang melalui aplikasi NilaiKu dan kemudian secara spontan Jalu Wardhana memesan beberapa buah layangan, Gern bersaudara akhirnya membuat layang-layang sesuai pesanan Jalu Wardhana yang meminta gambar custom yakni bergambar logo NilaiKu.

Tak, berhenti di sana, Gern kembali membagikan layang-layangnya di WAG NilaiKu, gayung pun bersambut! Lusi Intan Sari, Sahabat NilaiKu di Pasaman Barat meminta Gern membuat 20 unit layangan bergambar logo PMI, dan mereka menyanggupi, akhirnya layang-layang pun terbang tinggi bersama NilaiKu ke pulau Sumatera. Lihat link Modal Sosial Gern: Klik di Sini

Anda ingin menikmati bagaimana susasana desa saat layang-layang diterbangkan? Tonton video berikut:

YouTube player

Hera Absuki: Berkat NilaiKu, Omset Jeruk Garut Saya Naik hingga 80%

Hera Absuki: Berkat NilaiKu, Omset Jeruk Garut Saya Naik hingga 80%

NilaiKu.id – Jeruk Garut pernah berjaya berpuluh-puluh tahun lamanya. Dan di era 80-an siapa yang tak kenal dengan jeruk Garut? Bahkan, bila Anda bepergian kemana-mana dengan menggunakan transportasi umum di Jawa Barat, maka dipastikan selalu ada pedagang asongan yang menawari Anda jeruk Garut, saking melimpahnya! Sebuah fakta, jeruk Garut pernah menjadi buah kebanggaan masyarakat  setempat, bahkan, ikon buah jeruk masih terpampang dalam logo kabupaten Garut hingga sekarang.

Perlahan tapi pasti,  pamor jeruk Garut kembali menggeliat karena para petani Jeruk Garut tetap membudidayakan jenis buah yang memiliki rasa asam manis dengan aroma yang segar ini pasca letusan Gunung Galunggung yang berdampak ke wilayah Garut dengan hujan abu-nya yang meluluh lantakan tanaman yang memupus cerita manis dan meninggalkan rasa asamnya.

Adalah Hera Absuki yang kini identik dengan jeruk Garut, produk yang ia promosikan dan ia jual melalui aplikasi NilaiKu. Sahabat NilaiKu Garut ini bercerita kepada nilaiku.id ikhwal mengapa dirinya selalu ditanya oleh calon pembeli dengan pertanyaan yang sama.

“Awal-awal saya menggunakan NilaiKu, saya mengupload foto jeruk dan jadi KBD (Kartu Bisnis Digital-red.) lalu saya share, Alhamdulillah waktu itu ada yang beli beberapa kilo. Besoknya lagi, banyak yang menayakan jeruk lagi kepada saya, padahal yang saya share produk lainnya, eh yang ditanyakan jeruk lagi, saya share lainnya, yang ditanyakan jeruk lagi,” ungkap Hera dalam sebuah pertemuan lewat zoom meeting.

Hera yang kini memiliki nilai modal sosial 1446 ini mengaku benar-benar merasakan manfaat NilaiKu sebagai sebuah aplikasi menjelaskan bhawa aplikasi NilaiKu berguna untuk mengembangkan usahanya terutama dalam mempromosikan produknya di berbagai platform sosial media.

“NilaiKu itu jadi kayak pengganti aplikasi pemasaran, untuk memosting barang, kan lebih mudah! Kita nggak perlu tanya jawab lagi soal harga dan deskripsi produknya sudah tertera, lebih fleksibel gituh. Kalau posting begitu saja di fesbuk misalnya di status tanpa jadi KBD terlebih duli, kan orang tanya-tanya lagi jadi makin panjang prosesnya,” kata hera kepada nilaiku.id (07/06).  

Hera yang sangat menyukai fitur KBD NilaiKu ini menjelaskan bahwa ia telah berhasil mengingkatkan penjualan jeruk Garut secara langsung kepada konsumen yang merupakan end user, dimana selama ini biasanya tergantung kepada para tengkulak dan harga yang tidak terlalu menguntungkan.

“Alhamdulillah sekarang, kenaikan pendapatan saya sekira 80% karena langsung jual ke konsumen tanpa perantara lagi dari produk andalan saya.  Produk saya ya biasa…ya! itu jeruk Garut! Produk lain pun ada peningkatan tapi tak sebesar produk Jeruk Garut yang saya jual lewat NilaiKu,” terang Sahabat NiaiKu di wilayah Kecamatan Samarang ini.

“Kalau ke bandar kan antara delapan sampai sepuluh ribu, saya jual sendiri kan bisa lima belas ribu atau lebih perkilonya, kalo di pasar duapuluh ribu, saya bisa jula tujuhbelas atau lima belas kitu,tah! Sekali panen kita bisa jual sampai tiga kuintal, karena sekarang nggak terlalu musim buah,” pungkas Hera.

Lihat Modal Sosial dan beli produk Hera Absuki! Klik di sini

Sahabat NilaiKu Lombok Timur Ikut Serta Menggelar Pasar Murah Ramadhan

Sahabat NilaiKu Lombok Timur Ikut Serta Menggelar Pasar Murah Ramadhan

Salah satu yang dilakukan pemerintah daerah kabupaten Lombok Timur,  dalam rangka stabilisasi harga pangan di daerah setempat, pada Ramadhan 1442 Hijiyah kali ini melalui Pengembangan usaha pangan masyarakat (PUPM) Mitra Tani Mitra, bersama Pemerintah daerah Lombok Timur dan Dinas Ketahanan Pangan Provinsi NTT menggelar pasar murah guna mengantisipasi lonjakan harga beberapa kebutuhan pokok, seperti beras, minyak, bawang, cabe dan lain-lain.

“Rencananya kita akan lakukan selama satu minggu ke depan. Untuk tahap awal ini, dan nanti kita  akan lihat reaksi masyarakat seperti apa, apakah perlu waktu tambahan” jelas Padli, Sahabat NilaiKu Lombok Timur kepada nilaiku.id (14/04).

Namun demikian, di hari pertama gelaran pasar murah yang digelar di halaman PUPM Mitra Tani Jalan Pejanggik , Pancor Selong, Kabupatepen Lombok Timur ini, nampaknya mendapatkan sambutan cukup baik dari wraga, terbukti masyarakat sekitar dan beberapa orang yang melewati daerah tersebut antusias mendatangi halaman Toko Mitra Tani.

“Entah kenapa, cabe selalu yang paling mahal! Dan masyarakat yang berbelanja di sini bisa mendapatkan selisih harga yang lebih baik, semisal harga beras yang bisanya sepuluh ribu rupiah, di sini bisa Sembilan ribu rupiah perkilo. Selisihnya bisa sampai dua atau tiga ribu rupiah lah untuk kebutuhan pangan lainnya,” terang Padli  yang merupakan pengguna NilaiKu di Lombok Timur sejak Oktober 2009.

Harga sejumlah kebutuhan pangan terutama Sembilan bahan pokok cenderung mengalami kenaikan menjelang Ramadhan hingga Idul Fitri,  dan pergerakan harga mulai terasa pada satu bulan sebelumnya.

Dan untuk meredam kenaikan tersebut dengan harapan harga tetap terjangkau oleh masyarakat, wajar, dan tidak memberatkan, maka gelaran pasar murah, operasi pasar murah, pasar Ramdahan dan kegiatan serupa biasanya dilakukan saat Ramadhan.

“Dan kita akan jualan keliling setiap sore untuk menstabilkan harga di pasar agar masyarakat menengah ke bawah  bisa terjangkau untuk membeli, kegiatan ini salah satu jalan untuk menstabilkan harga barang sembako yang melonjak naik di bulan ramadhan ini,” kata Padli.

Padli, yang juga merupakan Bendahara PUPM ini mengatakan sore ini akan mengunjungi perempatan Lendang Nangka, Masbagik dan beberapa titik yang selanjutnya akan diikondisikan sesuai dengan kebutuhan.

“Saya senang berada di banyak komunitas, termasuk di NilaiKu. Jika kita ikut banyak kegiatan ‘kan kita senang banyak teman juga, saya nimbrung di grup NilaiKu jadi kalau ada apa-apa selalu saya posting” pungkas petani yang mengaku dirinya sering terlibat dalam kegiatan kedinasan di daerah setempat.

Ada banyak program yang bisa dijankan selama Ramadhan ini, gelaran pasar murah merupakan salah satunya yang bisa membantu masyarakat terbantu daya belinya. Selamat Bulan Ramadhan, Shabat NilaiKu! Dan selamat menjalankan ibadah puasa.

Lihat Modal Sosial Padli, klik di sini: https://nilaiku-rama.microaid.io/profile

Kata Lusi kepada Mahasiswa Universitas Trunojoyo: Cari Inspirasi Usaha? Cari di Aplikasi NilaiKu!

Kata Lusi kepada Mahasiswa Universitas Trunojoyo: Cari Inspirasi Usaha? Cari di Aplikasi NilaiKu!

Setelah lulus kuliah tak harus jadi PNS, menjadi pegawai atau bekerja di perusahaan orang lain karena seseorang bisa  memilih berwirausaha bagi kesuksesan di masa depannya.

Dengan demikian seorang pengusaha bisa bebas memutuskan kapan ia ingin sukses dan dimana ia akan bekerja, dengan siapa ia akan berbisnis, menentukan kebebasannya sendiri, membuat strategi  dan memikirkan bagaimana cara menambah jaringan dan meluaskan pasar dengan mengikuti perkembangan zaman serta tidak takut gagal.

Meskipun tak memiliki latar belakang atau basic tertentu dam berwirausaha, setiap orang sejatinya bisa memulai sebuah usaha, karena dunia usaha adalah hal yang bisa dipelajari. Hal tersebut  diungkap oleh Lusi Intan Sari, Sahabat NilaiKu Pasaman Barat dalam penguatan materi kuliah Universitas Trunojoyo, Madura ( dulu, Universitas Bangkalan).

“Jadi, saya diminta sama Ibu Iffan Maflahah, S.TP untuk jadi pemateri kuliah tamu secara daring lewat zoom, salah satu Dosen Universitas Trunojoyo ini ingin mahasiswanya tahu bahwa setamat kuliah itu gak harus jadi PNS, jadi ia ingin membagikan pengalaman kepada mahasiswa-mahasiswanya bahwa berwirausaha itu bisa menjanjikan untuk masa depan,” jelas Lusi kepada nilaiku.id (10/3/21).

Bersama suami aktif memberikan edukasi dan inspirasi dalam sebuah kegiatan sekolah lapang

Awalnya Lusi menolak menjadi dosen tamu, karena seharusnya yang berbicara di hadapan mahasiswa Universitas Trunojoyo tersebut  adalah pengusaha sukses dan ia merasa dirinya belum seberapa dibanding kesuksesan teman-temannya.

“Dia tertariknya mungkin karena melihat jatuh bangunnya saya dalam  berwirausaha, dia kan tahu juga tuh saya pengen banget jadi PNS sampai-sampai pernah sepuluh tahun jadi honorer di Dinas Pertanian,” kenang  alumni Teknologi Industri Pertanian IPB ini yang kini menekuni usaha hidroponik dan ternak ayam petelur di kampung halamannya Pasaman Barat, padahal sebelumnya ia tak memiliki basic dan keahlian sebagai peternak.

Dalam pemaparannya Lusi menjelaskan kepada para Mahasiswa bahwa sebagai pengusaha, ia memanfaatkan aplikasi NilaiKu untuk memasarkan produknya, inspirasi yang ia bagikan pun sebagian dalam bentuk video yang ditonton bersama para mahasiswa secara langsung melalui link youtube diantaranya liputan TVRI tentang Indonesia Membangun yang berjudul Beternak Ayam di Lahan Terbatas (2018), dan  Keluarga Bahagia, IPDMIP (Dokumenter, 2020).

“Di video itu kan pak Rida menjelaskan yang menarik dari IPDMIP ini adalah program Jago Tani dan kita memakai aplikasi NilaiKu,” kata Lusi.

Lusi Intan

Dan ketika ditanya oleh mahasiswa bagaimana jika terkendala pemasaran Lusi menjelaskan bahwa kita harus mengikuti perkembangan zaman, internet dan media sosial adalah jawabannya, “Salah satunya yang saya gunakan adalah aplikasi NilaiKu,” lanjut Lusi.

Dalam kesempatan tersebut, Lusi juga menjelaskan bagaimana membangun kemitraan dengan orang yang sudah berpengalaman jika seseorang memiliki modal yang cukup, atau sebaliknya jika seseorang memiliki kemampuan dalam membangun sebuah usaha atau membuat produk ia pasti membutuhkan modal membangun usahanya, ini bisa dilakukan dengan kemitraan.

“Karena punya uang berlebih, kita inginnya skala besar, misalnya populasinya ingin lebih banyak kalau saya kan peternak ayam nih, Alhamdulillah pertanyaan mahasiswa terjawab semua sampai pertanyaan yang paling ekstrim, itu tadi saya banget, saya nggak ada kompetensi dan nggak hobi, tapi akhirnya jadi pengusaha” Kata Lusi.

Lusi menjelaskan kepada mahasiswa bahwa untuk masuk market share biasanya harus ada produk yang cukup, namun bagaimana dengan beberapa lainnya yang memiliki modal dan produk terbatas? Bisa memasarkan produknya secara online.

“Di aplikasi NilaiKu, ga perlu punya produk banyak, nggak perlu punya produk sendiri malah, saya bilang kalau mau mencari inspirasi usaha juga bisa tuh di aplikasi NilaiKu, baru launching tuh, cari aja di playstore, saya bilang itu ke mahasiswa” pungkas Lusi.

Kuat Mana antara Telur Cangkang Putih dan Cokelat, hayo..?

Telur merupakan salah satu sumber nutrisi yang baik bagi tubuh dan sekaligus menjadi salah satu makanan terpavorit di dunia. Selain karena bisa diolah dengan cara yang paling sederhana seperti direbus begitu saja atau digoreng ceplok, telur juga mudah didapat dan rasa yang enak menjadikan telur banyak digemari oleh masyarakat, terutama telur ayam, baik itu telur ayam kampung ataupun ayam ras.

Dengan Fitur Tambah KaburKu di NilaiKu 5 tetap bisa eksis berbagi Informasi

Telur pun  memiliki warna yang berbeda-beda, umumnya yang kita ketahui ada dua jenis warna telur yakni putih dan cokelat.

Beberapa orang percaya jika telur dengan cangkang coklat lebih alami dan lebih sehat, sementara yang lainnya merasa bahwa telur dengan cangkang putih lebih bersih dan higienis.

Namun, telur yang berwarna putih konon gampang retak atau pecah, perbedaan warna telur ternyata memiliki ketahanan yang berbeda.

“Perbedaan warna kerabang (cangkang) telur ayam ternyata mempengaruhi daya simpan. Kerabang telur ayam berwarna cokelat lebih lama daya simpannya,” tulis Lusi Intan Sari, Sahabat NilaiKu Pasaman Barat yang membagikan pengetahuannya di fitur KabarKu aplikasi NilaiKu.

Selanjutnya, ia menjelaskan bahwa jika kita ingin menyimpan telur ayam sebagai cadangan konsumsi rumah tangga atau pun dijual, maka sebaiknya kita memilih yang berwarna cokelat tua, karena telur warna cokelat muda atau pucat dan putih memiliki pori-pori yang cenderung besar, menurut Lusi hal tersebutlah yang membuat telur gampang retak.

 Soal gampang retak ini, sebagian lainnya menganggap bahwa tidak ada bedanya antara telur berkulit cokelat atau putih. Tetapi menurut beberapa penjelasan para peternak ayam petelur di Kabupaten Tasikmalaya, kulit yang lebih tipis sebenarnya berasal dari ayam yang lebih tua dan kulit yang sangat tipis sekali berasal dari telur ayam yang belum siap untuk keluar atau premature “Mungkin karena ayamnya stress, telur keluar sebelum waktunya,” jelas Amin.

“Jadi, kalau menurut saya baik cokelat atau putih tak ada perbedaan di rasa, dan setahu saya semakin tua ayam bertelur biasanya semakin tipis juga kulit telur yang dihasilkan. Dan biasanya telur yang berkulit tipis warna cangkang telurnya cenderung menjadi lebih pucat,” terang Amin, salah seorang peternak ayam di Tasikmalaya yang juga pengguna aplikasi NilaiKu ini.

Dari kedua penjelasan tadi, baik Amin dan Lusi yang sama-sama peternak, ada kesamaan yang bisa dijadikan patokan Sahabat NilaiKu saat berniat menyimpan atau memilih telur ayam dalam jumlah banyak agar tidak mudah pecah atau retak, maka sebaiknya pilihlah telur yang berwarna cokelat tua. Menurutmu, mana yang lebih kuat antara telur bercangkang putih dan cokelat?

Keripik Bayamku Terbang ke Jawa Barat

Keripik Bayamku Terbang ke Jawa Barat

Fitri merupakan salah satu sahabat NilaiKu dari Pasaman Barat yang mempunyai produk usahanya yang berupa makanan seperti keripik bayam dan takoyamie serta kerajinan tangannya yang berupakonektor masker rajut.

Seringkali, Fitri mempromosikan usahanya dengan fitur Promosi ProdukKu di aplikasi NilaiKu. Media yang digunakan untuk promosikan pun beragam mulai dari media sosial seperti Whatsapp, Facebook, Beranda Aplikasi NilaiKu sampai di promosikan lewat Toko PetaniNilaiKu di Tokopedia. Proses daritransaksi di aplikasi NilaiKu diawali dengan Promosi Produk melalui Beranda dan Whatsapp Grup.

Pada tanggal 28 Februari 2021, pakJalu Wardhana yang merupakan Sahabat NilaiKu di Depok melihat promosi produk dari kak Fitri di Grup NilaiKu Sukabumi. Lalu tertarik untuk membeli dengan cara klik link dari produk keripik bayam. Proses pembelian adalah sebagai berikut:

Transaksi pembelian dilakukan melalui aplikasi NilaiKu bagian Halaman TokoKu yang merupakan fitur baru dari NilaiKuversi 5. Pak Jalu memesan 3 bungkus untuk dikirim ke Depok. Harga untuk 1 bungkus keripik bayam adalah Rp. 20.000. Setelah memesan, pak Jalu (Pembeli) dan Fitri (Penjual) melanjutkan obrolan transaksi melalui perpesanan di aplikasi NilaiKu. Total keseluruhan dari transaksi bisnis ini, Fitri mendapat penghasilan sebesar Rp. 114.000.

Menurut Fitri, Transaksi di NilaiKu 5 “menurut saya transaksi dinilaiku itumenyenangkan sekali karena dilengkapi dengan tombol hubungi pembeli jadi kita langsung bisa untuk komunikasi dengan pembeli. Setelah terjadi transaksi, pak Jalu (Pembeli) menerima paket Keripik dan memberi testimoni melalui Whatsapp Grup Sukabumi. Untuk testimoni dari keripik bayamnya: Kemasan sangat rapih, banyak bubble wrap dan kartonnya keras, pengiriman cepat, hanya 2 hari lintas Sumatra Jawa, dan Harga terjangkau.

Kue Bolu Beras Merah, Lezat!

Kue Bolu Beras Merah, Lezat!

Di Indonesia terdapat banyak jenis sumber pangan lokal  yang bisa diolah menjadi produk pangan lainnya, baik beras dan non beras seperti jagung, ubi jalar, pisang, ubi kayu, kentang, sorgum, dan sagu yang biasanya hanya dijadikan makanan pokok dan harus disertai lauk pauk. Namun, di tangan Hikmah, Sahabat NilaiKu Lombok Timur, bersa merah bisa menjadi bolu panggang yang lezat!.

Beberapa waktu lalu, Hikmah mendapat kiriman paket  dari sesama pengguna NilaiKu di Garut berupa  beras merah hasil tani Warsito Sejati bersama kelompok tani Saritani, Kabupaten Garut. Ketika beras merah ia terima, Hikmah tidak serta merta menjadikannya sebagai nasi yang ia hidangkan di meja makan. Tetapi kali ini ia mencoba berinovasi dengan membuat panganan lain, yakni bolu beras merah.

Pembuatan bolu beras merah cukup mudah dan sederhana, seperti layaknya membuat kue berbahan dasar terigu, rasanya pun tak kalah menarik di lidah. “Alhamdulillah, (bolu) rasanya  itu lebih berisi! Pokoknya punya rasa khas, jauh lebih enak dari cake yang biasa kita olah dari terigu,” kata Hikmah kepada NilaiKu.id membandingkan rasa kue yang ia buat dengan kue lain yang berbahan dasar terigu.

Sahabat NilaiKu juga bisa membuat kue yang sama atau memodifikasinya sesuai selera, dengan dasar resep pembuatan bolu panggang beras merah ala Hikmah, begini resep dan langkah pembuatannya:

Bahan-bahan yang dibutuhkan:

  1. 250 gram tepung beras merah Saritani Garut
  2. Setengah sendok soda kue/ Baking powder
  3. 4 butir telur
  4. Setengah sendok vanili
  5. Setengah sendok garam
  6. Setengah gelas minyak goreng/ 70-90 mililiter
  7. 10 sendok gula pasir

Cara membuat

  1. Campurkan, tepung beras merah, vanili, garam, baking powder ke dalam wadah
  2. Mixing telur dan gua lpasir hingga mengembang
  3. Masukan campuran tepung dann bahan lainnya  ke dalam adonan telur dan gula pasir, sambil dituangkan minyak goreng.
  4. Aduk rata pakai sipatula, atau mixer kembali dgn kecepatan rendah
  5. Siapkan Loyang dan oleskan minyak lalu masukan adonan
  6. Panaskan panggangan/Oven dan masukan loyang
  7. Bila ingin dikukus , lakukan  selama25-30 menit

“Setelah matang, angkat lalu dinginkan, bolu beras merah pun siap disajikan, selamat mencoba!” ucap Hikmah menantang Anda untuk mencoba resepnya. Mudah bukan? Atau temukan Hikmah di aplikasi NilaiKu dan berteman dengannya bisa berbagi resep masakan lainnya, lho! Lihat modal sosial Hikmah d isini: Modal Sosial Hikmah

Oh, ya! sekedar informasi, bahwa beras merah sangat baik untuk kesehatan terutama bagi mereka yang tengah diet, dan mengurangi stress. Para ahli gizi mengatakan kandungan antosianin di dalam beras merah termasuk ke dalam golongan antioksidan yang kuat, yakni senyawa yang mampu melindungi tubuh dari stres oksidatif akibat radikal bebas.  Yuk Konsumsi beras merah! Temukan di Toko Petani NilaiKu Garut, klik! Disini.

Neneng: Berkat NilaiKu Saya Punya Brand Sendiri, Raos!

Inovasi merupakan salah satu langkah dalam menyelesaikan sebuah persoalan, ketika kata jadul dianggap ‘masalah’ tetapi bisa ditanggapi dengan positif dan inovatif oleh Neneng, salah seorang Sahabat NilaiKu di Sukabumi. Neneng salah satu wanita inspiratif yang mengalihkan cara pandang dan dari cara dagang konvesional ke marketing online dengan aplikasi NilaiKu. Dengan begitu, ibu rumah tangga yang memberi nama Raos pada produknya ini menjadi wanita yang berdaya dan membuat perubahan besar untuk kehidupan ekonomi keluarganya.

Raos dalam Bahasa Sunda jika diterjemahkan secara bebas berarti enak, lezat, nikmat atau delicious dalam Bahasa Inggris, yang merujuk pada makanan atau minuman sedap ketika dikonsumsi. Kata Raos sendiri biasanya digunakan seseorang untuk mengekspresikan rasa dan perasaan. Dengan berbagai alasan itu pula, Neneng memilih kata Raos sebagai merk produk usahanya. “Alhamdulilllah, sekarang saya punya brand sendiri,” ungkap Neneng.

Dengan Raos pulaia memproduksi ketapang dan kacang goreng, selain karena pengolahannya cukup mudah, bahan baku pun tidak sulit ia dapat, dan kedua makanan ini relatif tahan lama tanpa bahan pengawet, menurut Neneng bisa tahan hingga satu bulan lebih tanpa aroma yang mengganggu dengan rasa yang stabil.

Ketapang yang ia buat pun memiliki banyak varian, karena ia mencoba hal yang inovatif dengan menggunakan bahan dasar pembuatan ketapang mulai dari ubi jalar berwarna ungu, kuning hingga tempe dan lain-lain.

“Ah, apaan produknya jadul! Awlanya disepekean. Tapi, saya bilang saya bikinnya ketapang kekinian, yang mungkin belum dibuat orang lain, ketapang tempe misalnya, itu pun ada yang bilang tempe koq dibikin ketapang? Tapi akhirnya diterima lidah banyak orang juga,” Neneng menjelaskan tanggapan orang-orang ketika ia memperkenalkan ketapang dan kacang goreng yang ia tawarkan melalui sosial media.

“Mungkin karena dianggap makanan jadul saat lebaran mereka bilang begitu, makanya saya mencoba kombinasinya dengan tempe, kentang atau ubi,” jelas Neneng. Dan, siapa sangka ketapang Raos-nya ternyata sudah ada yang terbang sampai ke Inggris akhir tahun lalu. Hal ini pula yang mendorong rekan-rekan di kampungya tertarik untuk mengenal dan menggunakan aplikasi NilaiKu.

“Ada sekitar lima orang yang sepertinya serius ingin tahu apa itu NilaiKu, tapi karena waktu itu NilaiKu 5 belum launching ke publik, jadi belum saya lanjutkan. Nah, kalau sekarang kan sudah launching, in syaa Allah saya bisa memperkenalkan kepada mereka cara penggunaannya,” kata dia Ibu dari dua anak asal Cianjur yang kini menetap di daerah Sukaraja, Kabupaten Sukabumi kepada nilaiku.id (23/02).

Istri dari seorang buruh tani dan merbot masjid ini menceritakan, sekira tiga bulan ini hari-harinya disibukan dengan proses produksi untuk meladeni para pembeli, “Selalu ada lah (yang beli), ya kan tetangga-tetangga sekarang tahu, sedikit-sedikit juga ada beli. Dari yang dekat-dekat ini lumayan juga, mereka tahunya saya jualan dari status KBD NilaiKu yang saya posting di fesbuk, atau lewat grup WA,” jelas Neneng.

Menurut pengakuan Neneng, sejak NilaiKu versi 4 terakhir, ia mulai merasakan dampak penggunaan aplikasi NilaiKu, order pertama ketapangnya bahkan hingga laku 12Kg. Neneng pun tak menyia-nyiakan kesempatan memajang produknya di Toko Petani NilaiKu yang ada di Tokopedia, “Ada beberapa produk saya di Toko Petani NilaiKu, sebagian ada produk titipan teman seperti ringining dan rengginang dan seblak,” tuturnya.

Selamat bu Neneng! Semoga bisnisnya semakin berkembang bersama NilaiKu dan Kayu Manis Tanjung Kimpul! dagangnya laris manis uang ngumpul! Lihat Modal Sosial Neneng di sini: Neneng

Abon Ikan Tuna dipesan Lewat Toko Petani NilaiKu!

Ilmy Ahmad merupakan salah satu sahabat NilaiKu yang berasal dari Lombok Timur. Ilmy memiliki berbagai macam produk yang dipromosikan melalui NilaiKu mulai dari makanan ringan seperti kue khas Lombok yang bernama Kue Temerodok, Kue Kering Taker hingga Abon Ikan Tuna.

Produk abon Ikan Tuna yang dibuat Ilmy sudah pernah dibeli oleh sahabat NilaiKu di Bogor dan Lombok. Untuk promosi produk usahanya, bu Ilmy sering membagikan KBD (Kartu Bisnis Digital) ke Whatsapp Grup NilaiKu Lombok Timur. Selain lewat Whatsapp, produk abon Ikan Tuna ini sudah dipasarkan lewat Toko Petani NilaiKu dengan aplikasi Tokopedia.

Baru-baru ini tepatnya pada tanggal 13 Februari 2021, Bu Ilmy mendapat pesanan untuk produk Abon Ikan Tuna miliknya dikirimke Kalimantan Selatan sebanyak 2 kilogram dengan Total Belanja sebesar Rp. 291.500. Nah, Sahabat NilaiKu yang mau pesan produk olahan Abon Ikan Tuna yang gurih dan enak langsung aja klik link: 

  1. Modal Sosial Bu Ilmy: https://nilaiku-rama.microaid.io/profile/bc61fbb4-e7bf-44be-870d-bd0bb65be849
  2. Dan Toko Petani NilaiKu di link berikut: https://www.tokopedia.com/tokopetaninilaikulombok

Kue Ketapangku, Rejekiku.

Neneng merupakan salah satu sahabat NilaiKu Sukabumi yang memiliki produk olahan Kue Ketapang Raos dan Kacang. Produk olahan kue Ketapang dari Bu Neneng memiliki 3 varian rasa mulai dari Ketapang ubi ungu, Ketapang tempe, hingga Ketapang jintan hitam. Kue Ketapang ini adalah makanan yang terbuat dari sagu yang diaduk bercampur santan dan gula pasir. Cara bu Neneng dalam mempromosikan produknya adalah dengan membagikan KBD (Kartu Bisnis Digital) aplikasi NilaiKu. KBD tersebut dibagikannya melalui sosial media seperti Whatsapp.

Tepatnya pada tanggal 6 Februari, bu Neneng Kembali mendapat pesanan dari salah satu kerabatnya yang akan pulang ke Bogor. Ketapang olahan Bu Neneng ini dijadikan salah satu oleh-oleh dari Sukabumi. Kerabatnya tersebut membeli Ketapang rasa Jintan Hitam sebanyak 1 kilogram dengan harga Rp. 50.000. “Kue Ketapangnya enak Bu, ibu mertua aku suka sampai lupa foto.” Kata Bu Risa (Pembeli Kue Ketapang Bu Neneng).

Nah, Sahabat NilaiKu yang mau pesan produk olahan Ketapang yang enak dan renyah ini yuk langsung aja lihat di Modal Sosial bu Neneng lewat link berikut: https://nilaiku-rama.microaid.io/profile/d4264385-9c7d-4da1-b182-8b8e0d7f8e07