NilaiKu.id – Setiap orang bisa menjadi pelaku uasaha atau pebisnis. Tidak masalah jika kamu adalah seorang pelajar atau mahasiswa.
Begitu juga dengan Anda yang tercatat sebagai karyawan, petani, atau ibu rumah tangga. Dengan menjalankan bisnis bisa membuat seseorang menjadi lebih berdaya dalam kehidupannya.
Sahabat NilaiKu, inovasi dan kreativitas dalam berbisnis tidak akan ada habisnya. Banyak sekali ide bisnis kreatif yang hingga kini bisa dijalani, diproduksi dan dipasarkan.
Bahkan hanya dengan cara mendandani barang yang sudah jadi seperti sandal jepit yang identik dengan harga murah.
Namun, bagaimana jadinya bila sandal jepit itu berubah tampilan dengan pernak-pernik sana sini? tak hanya menjadi cantik dan menarik, tetapi harganyapun bisa lebih tinggi dan naik kelas dari sekedar sandal untuk alas kaki ke kamar mandi.
Melalui obrolan di WAG (NilaiKu) Kerajinan Industri Rumah, Cucu memposting sandal-sandal jepit yang telah dimodifikasi sedemikian rupa, sehingga jauh dari kesan sandal murah. Dan di daerah Sukaraja, Sukabumi sendiri terdapat pengrajin sandal manik-manik.
“Sendal swalow 10k jadi mahaaal karna kreatif,” demikian bunyi caption yang cucu buat di bawah foto-foto sandal itu yang ditimpali Anie Mariah bahwa sandal tersebut bisa saja dipakai untuk pergi kondangan, ia pun terinspirasi dengan mengatakan: “Manik2nya mahal teh yang kaya gitu teh…jadi berkualitas,” kata dia. “Sendal 10 jadi 500rbu,” timpal Cucu.
Kretatifitas tak berbatas
Menyoal sandal jepit yang disulap menjadi lebih cantik, mengingatkan akan seorang pemuda pengangguran di Desa Wanatirta, Kecamatan Paguyangan, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah.
Namanya Lukman, saat itu tahun 2019 usianya baru 28 tahun, ia mengubah sandal jepit menjadi barang yang bernilai ekonomi tinggi. Sepak terjangnya pun menjadi sorotan banyak orang termasuk berbagai media.
Melansir Media Indonesia, Lukman di rumahnya yang sederhana melakukan aktivitas mengukir sandal jepit dengan aneka tulisan berupa kata ataupun kalimat yang sedang tren. Ada kata Tronjol yang artinya mirip dengan Grasa-grusu, lalu paling banyak yakni tulisan Sandal Wudhu.
Dengan inovasi itu, Lukman mampu meraih omzet jutaan rupiah per bulan. Peminat karyanya pun banyak dan datang dari berbagai penjuru Nusantara mulai dari Sumatra hingga Papua.
Sementara, pemasarannya hanya mengandalkan jejaring sosial seperti facebook dan instagram. Dan hal ini membuktikan betapa sosial media dan aplikasi promosi dan pemasaran ampuh untuk menaikan penjualan. Konsumennya mengetahui karya Lukman melalui media sosial.
Setelah percaya dengan hasil karyanya, warganet yang tertarik bisa langsung memesan sandal ukir sesuai dengan permintaan.
“Yang paling banyak pemesannya kalimat yang bertuliskan wudu. Karena memang sandal jepit ini kan lebih banyak dipakai untuk salat baik di masjid maupun musala,” kata Lukman kepada Media Indonesia.
Berbeda dengan apa yang diposting oleh Sahabat NilaiKu di grup WA NilaiKu (Klik di sini untuk bergabung) sandal ini nampaknya diperuntukan untuk kaum wanita dan bisa dipakai dalam berbagai acara dan kesempatan.
Bagaimana, Sahabat NilaiKu? Cantik Bukan? Semoga menginspirasi! Lihat video tutorial cara menjadikan sandal jepitmu jadi cantik di video berikut: Youtube & Modifikasi Sandal Jepit dan Rajutan
Komentar