Sahabat NilaiKu Jualan Apa Saja?

NilaiKu.id – Momentum besar Ramadhan yang baru saja berlalu tak bisa dipungkiri telah memberikan berkahnya tersendiri bagi para pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM), terutama saat menjelang perayaan Hari Raya Idul Fitri. Salah satunya, tingkat konsumsi yang meningkat dan ramainya pesanan berbagai produk untuk kebutuhan hari raya.

Tak terkecuali, para pengguna aplikasi NilaiKu pun kebanjiran order seperti penjahit dan pelaku usaha fashion di Sukabumi atau para pembuat produk makanan olahan dan sejenisnya, seperti Sahabat NilaiKu di Lombok Timur.

Lalu,produk apa sajakah yang biasa dipromosikan dengan menggunakan aplikasi NilaiKu? Berikut diantaranya:

Buah-buahan, jika Anda membutuhkan pemasok buah-buahan bisa Anda dapatkan melalui aplikasi NilaiKu seperti jeruk Garut, melom, duku, manggis dan lainnya yang tergantung musim.

Instalasi Hidroponik, tak hanya menjual produk Sahabat NilaiKu ada yang menjual jasa untuk melakukan instalasi hidroponik bagi kesulitan melakukannya lengkap dengan edukasi hidroponik, arahan dan pendampingan seperti yang dilakukan Rida Warsa, Sahabat NilaiKu Pasaman Barat. Berbagi Jenis Sayuran pun dipromosikan seperti cabe merah, selada, tomat dan berbagai jenis palawija. Tak hanya itu, Hasil ternak menjadi salah satu produk unggulan Warsa Farm di Pasaman Barat baik telur atau ayam potong. Produk pakaian pun, berikut jasa jahit pakaian digarap pengguna aplikasi NilaiKu di Sukabumi.

Abon Cabe Tetuteu. Produk ini merupakan produk olahan hasil pertanian dan perkebunan para petani di Lombok Timur, terkenal dengan cita rasa pedasnya yang khas. Tampil dalam bentuk murni cabe bubuk sebagai bahan dasar pemberi rasa pedas dan nikmat makanan yang alami. Ada pula varian cita rasa lainnya yang dikombinasikan dengan berbagai rempah dan bumbu hingga produk abon cabe yang telah dikombinasikan dengan ikan teri dari Nusa Tenggara Barat dan juga Kentang yang nyaris mirip kentang Mustofa tetapi lebih kering dan renyah.

Kopi. Siapa tak kenal kopi? Bahan minuman yang kini sangat digandrungi anak muda di Indonesia juga banyak dijual di aplikasi NilaiKu, misalnya Kopi Garut Selain terkenal karena keindahan alamnya, Gunung Papandayan di Kabupaten Garut juga menghasilkan kopi yang memiliki cita rasa yang khas, kopi Papandayan menjadi incaran banyak pecinta kopi.

Selain Kopi Garut dari Papandayan ada juga kopi Cikuray Garut, Karaha, Taraju, Galungung Tasikmalaya, kopi Robusta Nusa Tenggara, Pasaman Barat dan Aceh Gayo.

Beras dan Bibit Padi Sarinah. Padi Sarinah merupakan padi unggulan Kabupaten Garut, di mana berdasarkan laporan berbagai pihak dan pijhak terkait permintaan petani terhadap benih padi jenis sarinah belakangan ini meningkat.

Di Kabupaten Garut saja permintaan bibit padi Sarinah cukup tinggi hingga mencapai 173 ton. Begitu pun dengan daerah lainnya di Jawa Barat seperti Bandung, Tasikmalaya, dan Sumedang yang jumlahnya mencapai seratus ton benih setiap musim tanam. Sayangnya, pasar yang besar ini belum tergarap denganbaik karena keterbatasan lahan untuk penangkaran, sehingga permintaan pasar tak banyak terpenuhi.

Makan Tradisional. Ada beragam jenis makanan tradisional yang biasa dipromosikan para pengguna aplikasi NilaiKu di berbagai daerah yang cukup memberikan kekayaan produk keluarga yang bisa jadi pilihan dari berbagai jenis makanan olahan yang kita kenal selama ini seperti:

  1. Burayot, kudapan khas tradiosional Garur dengan aroma gula aren yang khas dan manis
  2. Cireng, Cireng isi dan berbagai varian lainnya.
  3. Burasak, makanan khas lombok timur
  4. Aneka kue/ Pastry
  5. Rengginang, Katapang, Kacang goreng dll.

Cemilan/Snack. C’milan Sultan yang merupakan merk dagang dari beberapa produk yang dijual oleh Sahabat NilaiKu di Tasikmalaya dengan tehnik menggoreng yang terdiri dari:

  1. Basreng, adalah Baso Goreng yang merupakan cemilan kekinian yang terbuat dari baso sapi goreng dengan tambahan rasa pedas yang ditaburkan pada baso goreng dengan tingkat kepedasan berbeda.
  2. Tahu Crispy, tahu yang digoreng garing dan renyah dengan taburan bumbu yang melahirkan rasa nikmat lebih dari sekedar tahu digoreng.
  3. SioMiker, Siomay Kering yang diperuntukan bagi para penyuka siomay dam bentuk kemasan yang cocok dijadikan cemilan.
  4. Pangker, Pangsit Kering.

Nah, itu dia diantaranya dan kita runut lagi nanti Sahabat NilaiKu di artikel berikutnya. Anda produk apa? Jangan sungkan untuk mempromosikan ke berbagai platform sosmec pakai aplikasi NilaiKu! Unduh Sekarang.

Sukirno: Dari Dulu Sampai Sekarang Saya Pakai NilaiKu

Sukirno: Dari Dulu Sampai Sekarang Saya Pakai NilaiKu

nilaiku.id – Berbagai jenis hasil pertanian, pupuk, produk kesehatan dan produk lainnya dipromosikan oleh Sukirno menggunakan aplikasi NilaiKu. Sukirno yang berdomisili di Pasaman Barat ini merupakan pengguna setia aplikasi NilaiKu hingga sekarang. Ia mengucapkan terimakasih kepada MicroAid yang telah mendorong mengembangkan bisnisnya dan aplikasi NilaiKu.

Simak! Apa kata pak Kirno dalam video berikut ini:

YouTube player

Sebagai petani dan pebisnis kecil, Pak Sukirno mengerti benar bahwa dengan promosi yang berkelanjutan dan konsisten adalah salah satu cara yang bisa membuat beragam produknya dikenali dan alhamdulillah, mendapatkan tanggapan dari calon pelanggan.

Kenali! 4 Jenis Cabe Indonesia Paling Pedas

Kenali! 4 Jenis Cabe Indonesia Paling Pedas

Nilaiku.id – Masyarakat Indonesia mengenal beragam jenis sambal yang seringkali melengkapi hidangan saat makan, dengan rasa pedas sambal yang berasal dari cabai menjadikan acara makan lebih bergairah, nikmat dan lahap. Bahkan, pada tradisi masakan Sumatera, rasa pedas seperti sebuah keharusan ada pada banyak jenis masakan pelengkap nasi dan lain-lain. Tak heran, masakan Sumatera pun banyak digemari oleh masyarakat etnis lainnya di Indonesia. Apakah hal ini menandakan masyarakat Indonesia penggemar rasa pedas?

Bila dilihat dari konsumsi cabai dan mahalnya harga ketika sedang langka, kemungkinan bisa dikatakan demikian. Tapi, tahukah Anda? Jenis cabai apa yang paling pedas di Indonesia? Mari kita runut satu persatu.

1.Cabai Gendot.

Cabe Gendot

Melansir urbanina.id, Cabai gendol atau cabai gendot (Capsicum chinense; dikenal pula dengan sebutan Habanero) adalah salah satu spesies cabai dari Capsicum.

Cabai ini berasal dari semenanjung Yucatan. Cabai ini sangat pedas bahkan melebihi pedas cabai rawit. Tingkat kepedasan cabai habareno mencapai 100.000-350.000 skala Scoville.

Di Indonesia, cabai jenis ini di Jawa Barat dinamakan cabai gendot atau cabai bendot, sedangkan di Jawa Tengah dinamakan cabai gendol.

Dinamakan cabai gendol karena bentuk cabai ini yang bengkak atau mengembung. Untuk penanaman di Pulau Jawa sendiri persebaran cabai ini sebatas perkebunan di sekitar Bandung dan di sekitar Dieng, Jawa Tengah. Beberapa literatur menyebutkan, level kepedasan cabai gendot mencapai 100.000-350.000 SHU (skala Scoville), maka bisa dibayangkan, satu buah cabe saja akan membuat lidah kepanasan bila Anda memakannya langung bersama tahu Sumedang, misalnya.

2. Cabai Domba

Diantara sekian banyak cabe yang populer di Indonesia dengan tingkat pedas luar biasa adalah yang biasa disebut cabe rawit domba atau cabai Domba. Cabe ini punya ciri khas warna merah oranye cerah dengan ukuran yang lebih besar dari cabai rawit kampung berwarna hijau. Cabai yang banyak ditemukan di Jawa Barat ini memiliki tampilan agak gemuk memanjang dengan ujung yang tumpul. Warnanya pun lebih beraneka ragam, ada yang oranye, hijau pucat, hingga putih. Level kepedasan cabe Domba mulai dari 50.000-100.000 SHU, rasa pedasnya lebih bisa diterima oleh lidah dan banyak digunakan para pedagang makanan seperti Pecel Lele dan ayam Geprek.

3. Cabai Hiyung

Cabai Hiyung ( Sumber: Goodnews From Indonesia)

Sesuai namanya, cabai ini berasal dari Desa Hiyung, Kecamatan Tapin Tengah, Kabupaten Tapin, Kalimantan Selatan, sehingga cabai tersebut diberi nama cabai Hiyung. Saat ditanam di tempat lain, menurut beberapa keterangan seperti para petani mengatakan rasanya menjadi kurang pedas, bahkan cenderung tidak pedas. Sehingga Jika Anda ingin merasakan pedasnya Cabai Hiyung secara otentik harus mendapatkan cabai Hiyung dari daerah asalnya.

Penanaman Cabai Hiyung juga terbilang lebih unik dibandingkan penanaman cabai rawit pada umumnya, karena mulsa sebagai material penutup tanaman budidaya yang digunakan berasal dari rumput rawa yang ada di sekitar areal penanaman, bukan dari plastik. Fungsinya adalah untuk menekan pertumbuhan gulma, mengurangi evaporasi tanah, dan melindungi tanaman dari terik matahari yang menyengat.

4. Cabai Jawa

Cabe Jawa

Apakah Anda cukup familiar dengan jenis Cabe Jawa? Cabe Jawa dikenal juga sebagai cabai jamu, bentuknya ramping memanjang dengan permukaan yang berbulir kasar. Cabe Jawa pun tidak tampak seperti jenis cabai pada umumnya, tumbuhnya pun seperti sirih.

Cabai ini lebih sering digunakan sebagai obat-obatan herbal untuk menyembuhkan demam, meluruhkan batu ginjal, hingga meningkatkan stamina pria. Untuk itu, maka cabe Jawa sering disebut dengan cabe Jamu. Cabai Jawa juga dapat menghasilkan rasa hangat di badan sehingga cocok dikonsumsi untuk menghalau rasa dingin.

Selain rasa pedasnya yang disebut mirip seperti cabai rawit, keunikan cabai Jawa terletak pada penyajiannya yang harus dikeringkan terlebih dahulu.

Selain itu, ada juga cabe Japlak yang terkenal cukup pedas! Namun, pedasnya cabe-cabe tersebut bisakah mengalahkan pedasnya komentar netizen?

Cabe Japlak

Aplikasi NilaiKu Mudah Digunakan, Yuk! Dibeli Ayam Gorengnya!

Aplikasi NilaiKu Mudah Digunakan, Yuk! Dibeli Ayam Gorengnya!

NilaiKu.id -Tampilan halaman usaha online yang meyakinkan calon konsumen adalah daya tarik besar untuk menggaet pembeli. Faktor utama yang mendorong seseorang akhirnya memutuskan berbelanja adalah atas dasar kebutuhan dan harga yang sesuai, sehingga tampilan halaman online shop sangat penting untuk menampilkan daya tarik dan membuat calon pembeli merasa cocok, lalu ada niatan untuk langsung membeli.

Tetapi tidak semua pedagang online memiliki website sendiri dengan berbagai alasan dan keterbatasan. Untuk itu NilaiKu hadir sebagai sebuah solusi mudah bagi mereka yang ingin melakukan bisnis secara online.

Ayam Gorem di Jendela NilaiKu
Lihat Modal Sosial Suwanto Klik di Sini!

Aplikasi NilaiKu memang cukup mudah digunakan, bahkan bila Anda menginstal lalu menjalankan fitur-fitunya pun bisa Anda lakukan tanpa bantuan. Cukup dengan mengikuti langkah-langkah apa saja yang seharusnya dilakukan, diantaranya dengan mengupload foto produk, memberi keterangan harga dan deskripsi lalu menyelipkan kata-kata promosi dan membagikannya ke kontak WhatsApp atau sosial media.

Contoh Nyata Mudahnya Penggunaan Aplikasi NilaiKu

Adalah Suwanto, pengudsaha kuliner di Daerah Istimewa Yogyakarta yang merupakan salah satu contoh pengguna baru yang langsung bisa membagikan Pesan Promosi dengan baik dan lengkap dengan deskripsi, harga dan kalimat penawarannnya ke sebuah grup WhatsApp tanpa menggunakan panduan dan bantuan orang lain ataupun customer support. Secara naluriah ia mampu mengoperasikan aplikasi NilaiKu hingga membidik target pasar produknya.

Suwanto membagikan Pesan Promosi NilaiKu dengan menawarkan produknya berupa Ayam Goreng Kampung Utuh. Bahkan ketika ditanya oleh Siti, Customer Support NilaiKu, Suwanto langsung mengirim promosinya kepada Siti.

“Wah, sudah bisa ya pak? Mantap!” Siti memberikan tanggapan.

Suwanto yang merupakan Pengguna NilaiKu di daerah Yogyakarta ini biasa menjual daganganya secara offline di Jalan Kantil No 50 Desa Cokrobedog RT 07/12 Sidoarum Godean, Sleman, Yogyakarta. Dan ia kini melakukan kegiatan promosi online-nya melalui aplikasi NilaiKu yang kemudian ia sebar ke berbagai platform sosial media dan WhatsApp.
“Untuk promosi berbayar, saya tidak pernah (melakukan), (sebelum kenal NilaiKu) hanya (promosi) di Istagram, TikTok dan FB,” kata Suwanto kepada nilaiku.id (10/5).

NilaiKu sebagai aplikasi yang diperuntukan bagi Pelaku UMK & Petani dalam berpromosi dan mengembangkan jaringan usaha pastinya akan memberikan kemudahan dan cara tercepat untuk melakukan langkah promosi bagi para penggunanya, sehingga tujuan promosi bisa tercapai. Anda sudah pakai NilaiKu? Yuk, instal sekarang juga! Klik: PlayStore

Selamat bergabung di keluarga NilaiKu pak Suwanto, semoga bisnis ayam goreng kampung utuhnya makin lancar dan sukses serta mendapatkan ragam manfaat dari NilaiKu, Lihat Produk Suwanto, jangan lupa untuk yang ada di sekitar Yogyakarta, jika ingin ayam goreng kampung yang utuh! Hubungi alamat tertera atau unduh NilaiKu dan temukan Suwanto, pengguna NilaiKu di Yogyakarta.

Sebelum Bisnis Kurma,Kenali 7 Jenis Kurma Ini!

Sebelum Bisnis Kurma,Kenali 7 Jenis Kurma Ini!

NilaiKu.id – Ramadan identik dengan Kurma, salah satu makanan pembuka atau tajil di bulan puasa yang biasanya selalu disediakan saat menjelang Maghrib. Selain anjuran berbuka dengan yang manis, kurma juga praktis dan bisa mengembalikan kesegaran tubuh sebelum makanan berat masuk ke mulut. Buah khas dari Timur Tengah itu memang tak hanya sedap untuk di makan tetapi juga kaya akan manfaat bagi kesehatan.

Karena Buah kurma seakan menjadi salah satu makanan yang “wajib” tersedia pada bulan Ramadan. Maka permintaan pun akan menjadi banyak jumlahnya di bulan puasa, khususnya di Indonesia yang populasi muslimnya merupakan salkah satu yang terbanyak di dunia.

Maka, bisnis kurma pun cukup menjanjinkan di bulan puasa. Dan sebagai pedagan, bila Anda tertarik untuk menjual kurma baik secara online atau pun online, maka kenali terlevih dulu jenis-jenis kurma berikut ini yang merupakan jenis kurma favorit di Indonesia. Yuk, simak saja langsung Sahabat NilaiKu!

Melansir laman ilovelife.co.id dikatakan bahwa di dunia ini ternyata ada sekitar 3.000 jenis kurma lho. Wah! Banyak juga ya Sahabat NilaiKu!

Namun, berdasarkan informasi dari Food and Agriculture Organization (FAO) dari jumlah tersebut hanya 200-400 jenis kurma yang bisa dikonsumsi.

Di Indonesia sendiri jenis kurma yang dapat dijumpai di pasaran cukup beragam. Setidaknya ada tujuh jenis kurma yang paling populer di Indonesia. Apa saja? Berikut rinciannya:

Kurma Ajwa
Kurma Ajwa ini juga dikenal dengan sebutan kurma Nabi karena disebut-sebut sebagai jenis kurma yang paling disukai oleh Nabi Muhammad SAW. Berdasarkan Arab News.com, Kurma Ajwa disebutkan merupakan kurma pertama yang ditanam Nabi Muhammad SAW dan setelah itu banyak dibudidayakan di hampir di seluruh wilayah Arab. Sementara itu, Desi Sayyidati Rahimah dalam bukunya yang berjudul “Kurma dari Gurun ke Tropis” seperti dikutip dari Kompas.com menyebutkan bahwa Kurma Ajwa ini merupakan kurma premium yang berasal dari Madinah.

Kurma ajwa ini berbentuk bulat dengan tekstur kulit yang halus tetapi mengerut. Rasanya agak manis seperti kismis. Kurma ini memiliki banyak manfaat diantaranya adalah sebagai anti-inflamasi yang bisa mencegah kerusakan sel. Kurma ajwa ini juga memiliki manfaat sebagai antioksidan untuk mencegah radikal bebas seiring dengan tingginya kandungan glikosida dan flavonoid yang dimiliki. Kurma yang bermanfaat untuk menjaga kesehatan otak ini juga memiliki kandungan gula yang bersifat monosakarida, sehingga aman dikonsumsi oleh orang dengan diabetes tipe-2.

Kurma Sukkari
Kurma Sukkari juga dikenal sebagai “Ratu Kurma”. Kurma ini disebut-sebut menjadi kurma keluarga kerajaan Arab Saudi. Kurma Sukkari memiliki warna yang lebih terang dibandingkan dengan kurma lainnya. Rasanya cukup manis dan legit. Saat digigit dagingnya juga cukup lembut.

Berdasarkan sejumlah penelitian, kurma Sukkarijuga diketahui memiliki manfaat bagi kesehatan diantaranya sebagai antioksidan, menjaga sistem imunitas tubuh, serta meningkatkan energi. Kurma sukari memiliki kandungan gula alami seperti glukosa, sukrosa, dan fruktosa yang mudah dicerna oleh tubuh. Selain itu, kurma sukari mengandung nutrisi penting bagi tubuh lainnya seperti magnesium, klorida, zat besi, serta asam amino.

Kurma Medjool
Kurma Medjool juga dikenal sebagai “Raja Kurma” karena ukurannya yang relatif lebih besar dibandingkan dengan kurma lainnya. Kurma ini banyak berasal dari Maroko dan mulai ditanam di Amerika Serikat hingga Afrika. Kurma yang berwarna coklat gelap dan memiliki daging yang tebal ini memiliki aroma yang harum. Rasanya juga cukup manis bahkan ada yang mengatakan rasanya seperti karamel.

Kurma Medjool ini juga memiliki banyak manfaat bagi kesehatan diantaranya sebagai antioksidan, baik untuk jantung, dan memiliki serat yang tinggi yang baik untuk membantu melancarkan pencernaan serta membantu menurunkan kolesterol jahat (LDL). Kurma Medjool juga mengandung sejumlah zat penting seperti karbohidrat, gula, kalium, protein, lemak, zat besi, dan tembaga

Kurma Khalas
Kurma Khalas memiliki tekstur yang sangat lembut dan cenderung lengket. Kurma yang berukuran tidak terlalu besar ini memiliki warna yang cenderung coklat kemerahan. Rasanya cukup manis, apalagi jika sudah matang, rasa manisnya bisa seperti karamel. Kurma khalas ini juga memiliki sejumlah manfaat bagi kesehatan diantaranya baik untuk pencernaan, memiliki antioksidan dan vitamin A, serta memiliki kandungan zat besi yang baik bagi orang-orang dengan riwayat darah rendah. Di Timur Tengah dan Afrika Utara, kurma Khalas ini biasa dikonsumsi sebagai buah sehari-hari lho.

Kurma Bam
Kurma Bam ini sering disebut juga sebagai kurma anggur atau kurma madu. Jika dilihat sekilas, kurma bam ini mirip dengan kurma Ajwa, tetapi bentuknya lebih besar dan memiliki tekstur yang lebih lembut. Rasanya juga lebih manis. Kurma yang banyak tumbuh di Iran ini juga memiliki manfaat bagi kesehatan diantaranya untuk meningkatkan imunitas tubuh, mengurangi tekanan darah, serta memiliki kandungan mineral dan lemak baik bagi tubuh.

Kurma Safawi
Kurma Safawi merupakan salah satu kurma terbaik yang kaya akan manfaat bagi kesehatan tubuh. Bahkan ada yang mengatakan kurma Safawi ini merupakan jenis kurma terbaik setelah kurma Ajwa. Pohon kurma Safawi juga dikenal produktif, sehingga kurma ini lebih mudah dijumpai dibandingkan dengan kurma Ajwa.

Kurma Safawi ini memiliki tekstur kulit luar yang kering dan keriput. Namun, setelah digigit dagingnya tebal, legit, dan kenyal. Rasanya cukup manis sehingga bisa sebagai penambah sumber energi bagi tubuh. Adapun manfaat kesehatan yang dimiliki kurma safawi antara lain mengandung mineral yang tinggi dan beragam vitamin. Bahkan kurma ini bisa dijadikan sebagai obat alami untuk yang cacingan. Kandungan seratnya juga tinggi, dan memiliki kadar vitamin A dan B yang tinggi sehingga baik untuk mata, rambut, hingga kulit.

Kurma Barhi
Kurma Barhi merupakan salah satu kurma yang juga cukup terkenal. Kurma ini biasanya berwarna cokelat kekuningan. Memiliki tekstur yang renyah serta memiliki rasa manis yang seperti karamel. Daging kurma Bahri ini juga terasa lembut.

Kurma Bahri ini juga memiliki banyak manfaat diantaranya untuk mengurangi risiko diabetes, alzheimer, hingga kanker. Kurma jenis ini juga kaya akan serat, zat besi, kalium, vitamin B, flavonoid, dan antioksidan. Selain itu, kurma Bahri juga baik untuk mengontrol gula darah karena memiliki pemanis alami.

Selain banyak jenisnya, kurma juga bisa diolah menjadi aneka makanan lho, lihat sumber: Astralife Semoga bermanfaat dan pakai Terus NilaiKu untuk promosi usahamu.

Proses shooting video: Membangun sukses Bersama NilaiKu

Proses shooting video: Membangun sukses Bersama NilaiKu

NilaiKu.id – Sebuah artikel telah tayang di laman Good News from Indonesia (GNI) dengan judul Upaya Memberdayakan Petani dan UMK di Indonesia Lewat Ekosistem Digital Nilaiku pada 28 Oktober 2022 lalu. Dikatakannya bahwa UMK adalah pihak yang memainkan peran penting dalam perputaran ekonomi di Indonesia dari sektor UMK, kalangan petani dan pelaku usaha skala rumah tangga perlu mendapatkan fasilitas pemberdayaan yang layak.

Harus diakui artikel tersebut merupakan sebuah bentuk perhatian awak media dalam hal ini GNI terhadap keberadaan para pelaku UMK dan petani yang notabene berada di lingkungan pedesaan dan dianggap masih kurang terdigitalisasi. Namun, di beberapa daerah pedesaan NilaiKu hadir memberikan perhatian dan turut memberdayakan masyarakat desa agar go digital sehingga tidak tertinggal dengan kemajuan zaman yang mau tidak mau harus diikuti.

Perhatian Good News from Indonesia tak berhenti di sana. Pada akhir Desember 2022 lalu, tepatnya sejak tanggal 28 Desember GNI kembali melakukan kegiatan peliputan selama dua hari dengan melibatkan pengguna aplikasi NilaiKu Sukabumi, yakni Cucu Mabrur, Annie Mariah dan Ibu Yuyu untuk membuat sebuah film dokumenter berdurasi singkat di Desa Selaawi, Sukaraja, Sukabumi, Jawa Barat.

Sesi pengambilan gambar, kegiatan pengguna NilaiKu Sukabumi

“Saya turut menyaksikan kegiatan shooting, setelah mengkondisikan terlebih dahulu dan berkoordinasi dengan teman-teman di Sukabumi dan GNI,” kata Jalu Wardhana, Head Officer Layanan Pengguna aplikasi NilaiKu.

Jalu menyatakan kekagumannya kepada Sahabat NilaiKu Sukabumi yang terlibat dalam pembuatan film dokumenter singkat ini, di mana ketiga ibu tadi tampil sangat natural dan bicara sesuai dengan apa yang mereka rasakan berdasarkan pengalaman dalam menjalani usaha kecil yang mereka tekuni.

“Ada pengalaman menarik, ternyata rumah Sahabat NilaiKu di Sukabumi ini memang benar-benar di tengah sawah yang jauh dari jalan raya. Harus dengan perjuangan juga sampai di sana, karena jalanan Offroad, sebagian besar infrastruktur jalan yang saya temui di Jawa Barat ternyata memang kurang bagus,” ungkap Jalu.”Tapi, alamnya benar-benar indah! saya bersama crew GNI memanfaatkan pondok di salah satu pesantren yang santrinya sebagian libur untuk menginap,” tambah Jalu.

Cucu Mabrur, Sahabat Nilaiku Sukabumi yang sejak mengenal NilaiKu menjadi tim petani yang turut berperan memperkenalkan NilaiKu di daerahnya, kini nampaknya sudah lebih terbiasa tampil di depan kamera dan memanfaatkan berbagai kanal sosial media seperti Instagram, Facebook dan TikTok bahkan Youtube, sehingga cukup berlasan jika ada kegiatan pengguna NilaiKu seperti ini dirinya tidak canggung lagi.

“Nervous, sih ada! kan beda shooting sama bikin video sendiri atau ngonten,” kata Cucu.

Berbekal pengalaman pertemanan di jejaring sosial, Annie Mariah pun mampu bekerjasama dengan crew GNI, ia tampil percaya diri bercerita tentang usaha pakaiannya. Begitu pula dengan Ibu Yuyu, ibu yang satu ini tak kalah tampil anggun dan smart saat menyampaikan narasi yang ucapkan saat shooting berdasarkan pemikiran dan pengalamannya selama ini mengenai pentingnya digitalisasi produk bagi para pelaku UMK dan Petani di daerah.

Wadidaw! Selain mereka pandai menggunakan aplikasi NilaiKu dan memanfaatkan sosial media untuk berbisnis. Ternyata, kemampuan public speaking mereka juga keren!

Tonton video:

YouTube player

Hama, Penyakit Tanaman Semangka & Cara Mengatasinya!

Hama, Penyakit Tanaman Semangka & Cara Mengatasinya!

NilaiKu.id – Semangka atau Citrulus lanatus banyak dibudidayakan untuk dimanfaatkan buahnya. Di Indonesia buah semangka sangat digemari masyarakat karena rasa manis yang mengandung banyak air, aromanya yang khas dan juga mengandung vitamin A.

Biji semangka pun dapat diolah menjadi makanan ringan seperti layaknya biji bunga matahari dan biji labu besar yakni kwaci. Tak hanya itu, kulit buah semangka pada masyarakat tertentu ternyata biasa diolah menjadi asinan atau acar.

Budidaya tanaman semangka cukup menjanjikan, karena kesadaran akan perlunya mengkonsumsi buah-buahan di Indonesia terus meningkat. Menanam semangka untuk dikonsumsi sendiri pun banyak dilakukan selain untuk bisnis. Hanya saja, selalu ada gangguan dalam teknik budidaya, termasuk masalah hama, penyakit tanaman, kondisi cuaca, kelembaban tanah dan lainnya yang harus dapat dikendalikan.

“Saya teringat dengan water melon yang saya besarkan sepenuh hati seperti anak sendiri, tapi sangat disayangkan saat ini kondisinya sangat mengkhawatikan dan memprihatikan,” kata Annie Mariah, Sahabat NilaiKu Sukabumi dalam sebuah obrolan di WAG Sahabat NilaiKu tentang tanaman melon.

Annie mengeluhkan tanaman semangkanya yang mengering padahal sudah berbuah namun selalu gagal panen. “Ini tamanan yang kedua kalinya, tapi tak pernah sampe Mateng, gagal panen…padahal baru setengah Mateng, gondok diakhir…sad ending,” keluh annie sambil menyertakan tanaman semangkanya yang sekarat.

Tanaman Semangka Annie Mariah

“10 polibag semuanya mati sama persis keadaan seperti itu…awalnya tumbuh subur, tidak tau salahnya dimana,” lanjut dia.

Hal ini mendapat tanggapan dari Mohamad Wahyudi, Sahabat NilaiKu Lombok Timur. “Tanamannya itu kedinginan bu. Seharusnya gunakan (penghangat) atau fungisida yang berbahan aktif Mangkozeb. Kalau bisa untuk di musim penghujan gunakan Fungisida yang berwarna Kuning karena lebih hangat dari pada yang berwarna Biru,” saran Wahyudi.

“Selain itu gunakan juga fungisida untuk mengatasi bercak akibat jamur,” imbuhnya.

Penyakit layu pada tanaman semangka di Indonesia seringkali ditemukan. Para ahli menyarankan Identifikasi jenis patogen dan perkembangan penyakit perlu diketahui sebagai tindakan awal dalam menentukan cara pengendalian penyakit yang tepat. Namun, Sahabat NilaiKu dapat mengenali berbagai gangguan tanaman semangka baik berupa penyakit dan hama agar dapat diatasi.

Mengutip laman http://cybex.pertanian.go.id/, berikut penjelasannya:

Hama
Hama tanaman semangka dapat digolongkan dalam 2 kelompok yakni : hama yang tahan dan tidak tahan terhadap pestisida. Hama yang tidak tahan terhadap pestisida (Kutu daun, bentuk seperti kutu), umumnya berwarna hijau pupus, hidup bergerombol, tidak bersayap, dan mudah berkembang biak.

Gejala yang terjadi daun bercak kuning, pertumbuhannya terhambat. Pengendalian dilakukan secara non kimiawi dan kimiawi dengan obat-obatan.

Hama kedua adalah hama yang tahan terhadap pestisida seperti: tikus, binatang piaraan (kucing, anjing dan ayam). Pengendalian: menjaga pematang selalu bersih, mendirikan pagar yang mengelilingi tanaman, pemasangan suatu alat yang menghasilkan bunyi-bunyian bila tertiup angin dan diadakan pergiliran jaga.

Thrips: Berukuran kecil ramping, warna kuning pucat kehitaman, mempunyai sungut badan beruas-ruas. Cara penularan secara mengembara dimalam hari, menetap dan berkembang biak. Pengendalian: menyemprotkan larutan insektisida sampai tanaman basah dan merata.

Ulat perusak daun: Berwarna hijau dengan garis hitam/berwarna hijau bergaris kuning, tanda serangan daun dimakan sampai tinggal lapisan lilinnya dan terlihat dari jauh seperti berlubang.
Pengendalian: dilakukan secara non kimiawi dan secara kimiawi.

Tungau

  Binatang kecil berwarna merah agak kekuningan/ kehijauan berukuran kecil mengisap cairan tanaman, membela diri dengan menggigit dan menyengat.

Tandanya, tampak jaring-jaring sarang binatang ini dibawah permukaan daun, warna dedaunan akan pucat. Pengendalian: dilakukan secara non-kimiawi dan dengan pestisida.

Ulat tanah: Berwarna hitam berbintik-bintik/bergaris-garis, panjang tubuh 2-5 cm, aktif merusak dan bergerak pada malam hari. Menyerang daun, terutama tunas-tunas
muda, ulat dewasa memangsa pangkal tanaman.

Pengendalian: (1) penanaman secara serempak pada daerah yang berdekatan untuk memutus siklus hidup hama dan pemberantasan sarang ngengat disekitarnya; (2) pengendalian secara kimiawi, dengan obat-obatan sesuai dengan aturan penanaman buah semangka.

Kutu putih dan Lalat buah

Ciri-ciri mempunyai sayap yang transparan berwarna kuning dengan bercak-bercak dan mempunyai belalai. Tanda-tanda serangan : terdapat bekas luka pada kulit buah (seperti tusukan belalai), daging buah beraroma sedikit masam dan terlihat memar.

Pengendalian : Dilakukan secara non kimiawi (membersihkan lingkungan terutama pada kulit buah, tanah bekas hama dibalikan dengan dibajak/dicangkul) Secara kimiawi : dengan obat-obatan.

Penyakit
Layu Fusarium: Penyebab :lingkungan/situasi yang memungkinkan tumbuh jamur (hawa yang terlalu lembab).
Gejala :timbul kebusukan pada tanaman yang tadinya lebat dan subur, lambat laun akan mati.
Pengendalian:
(1) Secara non kimiawi dengan pergiliran masa tanam dan menjaga kondisi lingkungan, menanam pada areal baru yang belum ditanami, atau menanam benih yang sudah direndam obat. (2) Secara kimiawi dilakukan penyemprotan bahan fungisida secara periodik.

Bercak daun. Penyebab : spora bibit penyakit terbawa angin dari tanaman lain yang terserang. Gejala : permukaan daun terdapat bercak-bercak kuning dan selanjutnya menjadi coklat akhirnya mengering dan mati, atau terdapat rumbai-rumbai halus berwarna abu-abu/ungu.

Pengendalian: (1) Secara non kimiawi seperti pada penyakit layu fusarium (2) Tanaman disemprot dengan fungisida yang terdiri dari Dithane M 45 dosis 1,8-2,4 gram/liter; Delsene MX 200 dengan dosis 2-4 gram/liter, Trimoltix 65 Wp dosis 2-3 gram/liter dan Daconil 75 Wp dosis 1-1,5 gram/liter.

Annie Mariah Pengguna NilaiKu, Sukabumi

Antraknosa. Penyebab : seperti penyakit layu fusarium.

Gejala : daun terlihat bercak-bercak coklat yang akhirnya berubah warna kemerahan dan akhirnya daun mati. Bila menyerang buah, tampak bulatan berwarna merah jambu yang lama kelamaan semakin meluas.
Pengendalian:
(1) Dilakukan secara non kimia sepeti pengendalian penyakit layu fusarium; (2) Menggunakan fungisida Velimex 80 WP dosis 2-2,5 gram/liter air.

Busuk semai: Menyerang pada benih yang sedang disemaikan. Gejala : batang bibit berwarna coklat, merambat dan rebah kemudian mati. Pengendalian: benih direndam di dalam obat Benlate 20 WP dosis 1-2 gram/liter air dan Difolathan 44 FF dosis 1-2cc/liter air.

Busuk buah: Penyebab : jamur/bakteri patogen yang menginfeksi buah menjelang masak dan aktif setelah buah mulai dipetik. Pengendalian: hindari dan cegah terjadinya kerusakan kulit buah, baik selama pengangkutan maupun penyimpanan, pemetikan buah dilakukan pada waktu siang hari tidak berawan/hujan.

Karat daun: Penyebab : virus yang terbawa oleh hama tanaman yang berkembang pada daun tanaman. Gejala: daun melepuh, belang-belang, cenderung berubah bentuk, tanaman kerdil dan timbul rekahan membujur pada batang. Pengendalian: sama seperti penyakit layu fusarium Belum ditemukan obat yang tepat, sehingga tanaman yang terlanjur terkena di cabut, supaya tidak menular pada tanaman sehat. Lihat Sumber: Cybex.Pertanian.go.id

Burayot Produk Istimewa Sahabat NilaiKu Garut.

Burayot Produk Istimewa Sahabat NilaiKu Garut.

NilaiKu.id – Selain terkenal dengan Dodol Garut, Domba Garut, Jaket Kulit dan Jeruk Garutnya, Garut Juga punya burayot. Hidangan makanan tradisional seperti burayot adalah salah satu tradisi kuliner yang menunjukan kekayaan kuliner Indonesia. Dan setiap daerah punya keunikan tersendiri dalam budaya kulinernya.

Rasa burayot yang manis beraroma sedap mengandung gula kawung atau aren, dibuat dari tepung beras pilihan sehingga membuat tekstur burayot manja di lidah. Sangat cocok menjadi teman ngopi atau ngeteh tanpa gula. Bahan-bahan dasar burayot yang terdiri dari tepung beras dan gula.

Setelah diolah, ada pula jenis burayot  lainnya yang menambahakan kacang tanah, dan juga beras merah.

Proses pembuatannya pun sederhana; tumbuk beras merah menjadi tepung beras, gula merah terlebih dahulu dicairkan, kacang merah digoreng tanpa minyak atau dalam bahasa Sunda istilahnya disangrai/roasting.

Kemudian, kacang ditumbuk sampai halus lalu jadi adonan. kemudian dibentuk bulat pipih lalu digoreng dengan menggunakan  minyak panas dengan suhu yang pas agar tidak gosong.

Setelah terlihat matang lalu ditiriskan untuk mengurangi kandungan minyaknya  dengan menusuk burayot matang dengan batang bambu sekira sebesar kelingking anak kecil, ujung bambu pun dibuat tajam dan mengecil di ujungnya agar mudah menusuk burayot, lalu diangkat ditiriskan.

Ketika diangkat itulah bentuknya kemudian mengerucut di bagian atasnya dan sekaligus membesar di bawahnya menyerupai sesuatu yang menggelantung.

Asal-usul nama Burayot

Dalam bahasa Sunda Burayot bila bersanding dengan awalan nga menjadi ngaburayot, jika diterjemahkan secara bebas artinya menggantung ke bawah karena beban berat.

Mungkin dari sanalah awal nama burayot ini berasal, nama yang sederhana, unik, menarik dan jenaka yang biasa dijumpai dalam istilah-istilah makanan khas Jawa Barat.

Temukan Makanan Khas Di NilaiKu

Ada ragam makanan khas daerah Jawa Barat yang dijual melalui aplikai NilaiKu oleh Sahabat NiaiKu Garut dan Sukabumi, sebut saja beberapa diantaranya adalah cimin, cireng, dodol, moci, bolu batik dan lain-lain.

Bila Anda belum pernah merasakan bagaimana nikmatnya menyantap burayot saat ngeteh atau ngopi panas, sambil bersantai di beranda rumah Anda, maka Anda wajib mencobanya beberapa hidangan kuliner khas ini! Dijamin Wow rasanya.

Anda bisa mendapatkan produk khas Garut ini dengan menghubungi produsen dan penjualnya dengan cara mengunduh aplikasi Nilaiku di PlayStore.

Klik Link PlayStore atau kik link pengguna NilaiKu berikut ini untuk membeli: Produk Burayot

Hubungi Ridwan, penjual burayot yang merupakan salah satu pengguna NilaiKu di Garut. Ia berprofesi sebagai pelaku usaha kecil mikro yang mempromosikan dan menjual berbagai produk lainnya melalui aplikasi NilaiKu.

Lihat Modal Sosial Ridwan: nilai.to/modalsosial_ridwanjr

Burayot

Tim Petani NilaiKu

Tim Petani NilaiKu

NilaiKu.id – NilaiKu mempunyai beberapa personil, sekaligus Sahabat NilaiKu yang gencar melakukan sosialiasi penggunaan aplikasi NilaiKu di wilayah Garut, Pasaman Barat, Sukabumi dan Lombok Timur yang terdiri dari para pelaku UMK dan Petani.

Sebut saja Annie Mariah & Cucu, Sahabat NilaiKu Sukabumi, Warsito Sejati & Alvie Alawiyah, Garut, Lusi Inntansari & Fitri di Pasaman Barat dan Mahani di Lombok Timur yang kini menggandeng Suhartini sebagai rekan satu tim di Tim Petani NilaiKu yang menggantikan Wahyudi, karena berbagai kesibukannya.

Selamat bergabung menjadi Tim Petani NilaiKu kepada Ibu Suhartini, Sahabat NilaiKu dari Lombok Timur. Mudah²an menjadikan kahasanah peronline-an menjadi kian semarak dan berbagi pengetahuan yang inspiratif dan bermanfaat.

Terimakasih telah bersedia menjadi bagian dari Tim Petani NilaiKu.
Salam Lima Jari, Kita adalah Keluarga!

Suhartini, Tim Petani NilaiKu Lombok Timur

Kata Mereka tentang WAG Sahabat NilaiKu

Kata Mereka tentang WAG Sahabat NilaiKu

NilaiKu.id – Para pengguna aplikasi NilaiKu di berbagai daerah di Indonesia yang biasanya tergabung di WhatsApp Grup daerah masing-masing seperti Lombok Timur, Garut, Sukabumi, Pasaman Barat, Indramayu, Pati dan daerah lainnya, kini bisa berinteraksi lebih luas lagi karena berkumpul dalam satu grup WhatsApp.

“Sekarang WhatsApp Grup bisa menampung lebih dari 500 anggota, kita tanyakan kepada tim petani apakah sebaiknya grup WA digabungkan saja? Rupanya, mereka setuju,” kata Jalu Wardhana, Head Office Customer Support NilaiKu MicroAid.

Tangkapan Layar Percakapan

Tanggapan baik pun datang dari para penghuni WhatsApp Grup Sahabat NilaiKu,

“Terimakasih untuk semuanya, saya masih bisa bergabung di grup ini, setiap hari saya perhatikan perkembangan NilaiKu semakin berkembang,” kata Akhmad Shabri.

Dheni, Sahabat NilaiKu Pasaman Barat juga merespon baik Grup WA Sahabat NilaiKu ini, malah dirinya mendapatkan pengalaman yang cukup menyenangkan, berkat produknya yang langsung mendapatkan pembeli setelah promosi di Grup WA Sahabat NilaiKu.

“Alhamdulillah, sudah dapat pelanggan. Terimakasih sudah menggabungkan ke Komunitas NilaiKu yang baru,” kata Dheni yang terlihat senang karena produknya laku terjual.

Tak ketinggalan, Sukirno juga menyampaikan respon serupa. Petani di Pasaman Barat yang cukup aktif bermedia sosial ini turut mengapresiasi terbentuknya Grup WhatsApp yang baru tersebut. Di mana dalam grup ini Anda bisa memfungsikan WA Grup sebagai Media informasi dan komunikasi antar pengguna NilaiKu untuk saling mengenal, bertukar pengalaman, saling berpromosi mengenal produk teman dan bertransaksi

Anda ingin turut bergabung? Yuk manfaatkan grup WhatsApp dan grup-grup lainnya seperti Sahabat UMKMers di facebook agar kita mendapatkan dan memberi informasi lebih banyak dan bisa kerja sama dengan banyak orang lebih cepat dari pada sendirian, kan? Klik tautan ini untuk bergabung: WAG Sahabat NilaiKu Salam 5 Jari.