Pesan Pendiri MicroAid kepada Para Petani & Pelaku Usaha Mikro.

Setelah dipersiapkan cukup lama dan matang oleh Tim IT NilaiKu dan melalui pembahasan pada setiap pertemuan antara Tim dan Sahabat NilaiKu yang notabene merupakan para petani dan pelaku usaha mikro, akhirnya NilaiKu versi 5 resmi diluncurkan pada Jumat, 19 Februari 2021 yang dihadiri tim customer service NilaiKu MicroAid, para petani dan pelaku usaha mikro.

Dalam kesempatan tersebut, Jalu Wardhana selaku Head Officer Customer service mewakili NilaiKu MicroAid mengucapkan terimakasih kepada para petani dan pelaku usaha yang telah banyak berperan mengembangkan NilaiKu 5 hingga seperti sekarang ini.

“Mari kita mengucap Basmallah! Bismillahirrohmanirrohim, saat ini NilaiKu 5 resmi diluncurkan ke publik,” ucap Jalu Wardhana dalam acara peluncuran NilaiKu 5 melalui zoom meeting bersama  perwakilan Sahabat NilaiKu di 4 Kabupaten, yakni Kabupaten Garut, Pasaman Barat, Lombok Timur dan Sukabumi (19/02).

Richard Beresford selaku pendiri MicroAid yang kebetulan sedang berasa di United Kingdom berpesan kepada para petani dan pelaku UMK melalui sebuah video dalam bahasa Indonesia yang sangat fasih, dirinya berharap agar para petani dan pelaku usaha mikro di Indonesia bisa menaikan taraf hidup dan pendapatan mereka dengan mengubah cara-cara konvensional dalam berbisnis, salah satunya dengan cara beralih ke pemanfaatan teknologi yang sudah ada dalam genggaman, yakni ponsel pintar.

 “Selamat datang ke NilaiKu 5, kami harap dengan NilaiKu 5 pendapatan Anda, keluarga Anda dan bisnis Anda bisa meningkat. NilaiKu 5 memiliki banyak fitur baru untuk membantu petani dan pengusaha mikro berubah dari bisnis offline ke bisnis online,” kata Richard dalam intro sambutannya,

“Anda sekarang dapat menjadi pemain utama dalam perkenomian pedesaan dimana anda tinggal.” lanjut Richard.

Selamat atas peluncuran NilaiKu 5 ke publik! Semoga pelaku usaha mikro dan para petani berjaya! Update dan install NilaiKu 5 di Playstore! Klik link berikut: NilaiKu MicroAid

YouTube player
“Perjalanan NilaiKu dan MicroAid baru saja dimulai” – Richard Beresford-

NilaiKu! Dari dan untuk Para Petani dan Pelaku UMK

Masyarakat Indonesia terbiasa bermusyawarah untuk mufakat dalam membuat kesepakatan dan kesamaan pandangan. Kata demokrasi biasanya merujuk pada aktivitas bernegara,pemerintahan, pemilu dan menyalurkan aspirasi.

Tetapi bila pendapat, saran, masukan, harapan dan keinginan  Sahabat NilaiKu diakomodir dalam sebuah aplikasi bernama NilaiKu, maka tak berlebihan bila NilaiKu boleh disebut juga sebagai aplikasi sangat demokratis? Karena semenjak dicetuskan dan dikembangkan oleh MicroAid selalu memperhatikan apa yang menjadi keinginan dan pendapat para penggunanya.

Bicara keterlibatan dan peran penting Sahabat NilaiKu dalam pengembangan aplikasi NilaiKu, Klik tautan berikut ini. https://bit.ly/3rXWJmh

Lusi: Saya Ketagihan Otak-atik NilaiKu

Lusi: Saya Ketagihan Otak-atik NilaiKu

NilaiKu.id – NilaiKu 5 memang memiliki tampilan yang jauh berbeda dari versi-versi sebelumnya, dengan tampilan yang lebih eye catching (baca: menarik). Selain sederhana namun lebih  hidup dan seru dengan menampilkan fitur-fitur baru diantaranya KabarKu, Promosi ProdukKu dan ruang komentar pada postingan ProdukKu yang membuat para pengguna aplikasi NilaiKu seperti sedang sibuk mengutak-atik mainan baru sejak peluncurannya secara perlahan pada Rabu, 28 Januari 2021.

Hal tersebut, salah satunya nampak dalam sebuah postingan milik salah seorang Sahabat NilaiKu Pasaman Barat, Lusi Intan Sari di WAG NilaiKu.

“Nggak beres-beres, nih! Nyortir telur. Ketagihan utak-atik NilaiKu” ungkap Lusi sambil memperlihatkan telur-telur yang harus ia sortir (29/01/21), dan nampaknya Lusi tak segan mengungkapkan bahwa dirinya sedang kecanduan NilaiKu versi 5 yang merubah tampilan KBD dengan tiga pilihan template dan bisa disebarkan lewat beranda teman dan berbagai platform sosial media.

KBD NilaiKu versi 5 pada akhirnya banyak berubah, dengan memberikan ruang lebih luas bagi gambar sebuah produk nampaknya banyak menyita perhatian, apa lagi jika Sahabat NilaiKu mampu menyajikan sebuah gambar produk hasil bidikannya sendiri dengan kreatif, lebih memikat dan jelas.

Tak salah, bila Dharmawan , Sahabat NilaiKu Lombok mengatakan, “NilaiKu 5 memang gokil,” ungkapnya beberapa saat setelah acara peluncuran terbatas NilaiK 5 yang hanya bisa dilakukan lewat zoom meeting, sebab seperti kita tahu bahwa berbagai aktivitas kita masih terkendala penyebaran wabah Covid-19.

Meski terkendala pandemic dalam proses soft launching, sebuah lompatan yang cukup jauh telah dilakukan NilaiKu dalam mengembangkan aplikasi yang diperuntukan bagi para petani dan pelaku UMKM di Indonesia. Lompatan jauh tersebut adalah sebuah prestasi yang tentu saja dicapai berkat keikutsertaan Sahabat NilaiKu yang terlibat dalam diskusi secara rutin dengan Tim NilaiKu setiap Minggunya.

Terimakasih Sahabat NilaiKu, Bersama NilaiKu Petani Mandiri.

Peluncuran Terbatas NilaiKu versi 5

Berawal dari hobi, banyak yang berhasil menjadi usahawan sukses, Sahabat NilaiKu. Petuah mengatakan bahwa bekerja dan berusaha dengan rasa senang akan melahirkan hal yang menyenangkan pula. NilaiKu Versi 5 ternyata lebih menyenangkan dan “Ajib” Kata Sahabat NilaiKu Garut, Pasaman Barat, Sukabumi dan Lombok Timur yang hari ini ikut serta launching terbatas lewat zoom meeting.

Dengan NilaiKu 5 aktivitas usaha jadi lebih menyenangkan, lho Sahabat! Penasaran? Install saja langsung NilaiKu 5, sudah tersedia di Google playstore. Klik tautan ini: https://cutt.ly/Oj4sSpD

Para peserta yang beruntung mengikuti Peluncuran Terbatas NilaiKu versi 5 kali perdana, terdiri dari Sahabat NilaiKu di berbagai daerah di Indonesia antara lain Garut, Sukabumi, Lombok Timur dan Pasaman Barat berfoto bersama usai menginstall aplikasi NilaiKu versi 5.

Sebatang Lidi Hanya Jadi Tusuk Gigi, Bagaimana jika Banyak & Diikat menjadi Satu?

Sapu lidi sering diibaratkan dengan yang paling relevan mengenai bersatunya sebuah kekuatan menjadi jauh lebih besar dibanding dengan ukuran fisiknya sendiri, dimana jika hanya sendirian nyaris tak menghasilkan apa-apa, sekalipun ada kemungkinan lidi bisa menjadi tusuk gigi atau tusukan sate.

Begitu pula dengan para petani, jika berjalan sendiri-sendiri kemungkinan berkembang pesat akan lebih sulit, adanya sebuah wadah niscaya diperlukan untuk mencapai target yang jauh lebih besar.

Adanya komunitas petani NilaiKu yang tergabung di Whatsapp Grup NilaiKu Pasaman Barat, Lombok, Sukabumi dan Garut diharapkan menjadi jembatan terbangunnya kekuatan bersama para petani dan pelaku usaha mikro kecil, sehingga bisa bangkit dalam kebersamaan menuju kesejahteraan yang lebih baik.

Apa yang dilakukan Tim NilaiKu dengan membuka toko online khusus, bagi produk Sahabat NilaiKu di berbagai daerah melalui platform Tokopedia adalah sebuah langkah maju dalam menjawab kebutuhan lintas pengguna NilaiKu dan calon konsumen produk mereka, di luar pengguna aplikasi NilaiKu.

https://www.tokopedia.com/tokopetaninilaikugarut

Harapannya terbentuk pangsa pasar yang lebih besar sehingga tercipta iklim usaha yang semakin maju dan mendatangkan profit bagi para pelaku UMK dan petani NilaiKu.

“Pembukaan toko untuk para petani atau pelaku UMK di tiap lokasi pengguna NilaiKu itu sangat bagus pak, mereka akan terbantu dari segi pemasaran juga, cakupannya jadi lebih luas. Selain itu (saya terdorong) untuk mengajarkan mereka berbisnis mengikuti perkembangan teknologi saat ini,” ungkap Viana, Manager Toko Petani NilaiKu di Tokopedia kepada nilaiku.id (8/12).

Langkah membuka toko online di Tokopedia ini disambut baik oleh para pengguna aplikasi NilaiKu. Alhasil, berbagai macam produk hasil pertanian dari Kabupaten Lombok dan Garut pun seperti Kopi Lanang Lombok, Madu Hutan Lombok, Java Coffee dari Gunung Papandayan dan Cikuray Garut, aneka makanan industri skala rumah tangga, abon Cabe Lombok kini berjajar di katalog produk Toko Petani NilaiKu di Tokopedia.

Setali tiga uang dengan Viana, Jalu Wardhana, Head Officer Customer Service NilaiKu Microaid mengatakan bahwa selayaknya konvergensi media dilakukan untuk menjangkau pasar yang lebih luas dalam memasarkan sebuah produk. Dimana ekosistem digital yang kini semakin besar harus dimafaatkan sebaik mungkin bagi peningkatan kesejahteraan para petani dan pelaku UMK.

https://www.tokopedia.com/tokopetaninilaikulombok

“Untuk tahap awal baru Lombok dan Garut, kedepannya segera menyusul toko petani untuk pengguna NilaiKu di daerah lainnya dan tidak menutup kemungkinan juga untuk Kabupaten Tasikmalaya misalnya. Dan saya mengucapkan selamat  atas dibukanya toko Petani NilaiKu ini, harapannya semakin luas pasar yang bisa dijangkau, Yuk! dilarisin produk petani kita. Dengan membeli berarti membantu para petani,” tutur Jalu Wardhana.

Terungkap! Setidaknya, menurut pengguna aplikasi NilaiKu itu sendiri, bahwa NilaiKu merupakan aplikasi yang menjembatani para petani dan pelaku UMK dalam mengakses pasar digital yang dibangun melibatkan ide, saran, keinginan dan harapan para petani dalam mengembangkan bisnisnya. Hal ini tersirat dari apa yang disampaikan oleh Rida Warsa, Sahabat NilaiKu di Pasaman Barat, Sumatera Barat ia mengatakan bahwa dirinya dan para petani merasa ikut terlibat dalam pengembangan aplikasi ini.

“Saya penasaran sekali endingnya nanti sepeti apa NilaiKu versi lima ini, terus terang dengan adanya dialog antara kami para petani dan tim NilaiKu saya merasa sangat dilibatkan. Dengan kata lain saya merasa bahwa aplikasi ini benar-benar dari para petani dan untuk para petani,” jelas Rida.

Kembali ke sapu lidi, Soekarno, Presiden Indonesia pertama pada peringatan Harkitnas tahun 1963 mengatakan bahwa ratusan lidi akan tercerai berai tidak berguna dan mudah patah jika tidak diikat, tetapi bila lidi-lidi tersebut disatukan dalam ikatan maka tak akan ada yang mampu mematahkannya.

Yuk, Support lokal! dengan mengklik gambar Usaha Tani menuju tautan Toko Petani NilaiKu

Gotong Royong Membenahi Saluran Irigasi

Gotong royong dimaknai sebagai sebuah aktivitas yang dilakukan bersama-sama dan sifatnya suka rela, dengan harapan apa  yang dikerjakan bisa berjalan lebih mudah, lebih ringan dan pengerjaannya pun lebih cepat alias tidak memakan waktu yang cukup lama.

Datangnya musim penghujan menjadi berkah tersendiri bagi para petani, terutama di daerah-daerah yang sangat membutuhkan hujan seperti Lombok, dan curah hujan di Lombok masih belum merata di musim penghujan tahun ini, hal tersebut disampaikan oleh Wahyudi, salah seorang Sahabat NilaiKu Lombok kepada nilaku.id beberapa waktu lalu.

BMKG

Walaupun demikian prakiraan BMKG (Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika) mengatakan adanya hujan dari mulai hujan ringan hingga terjadi hujan petir di sekitar Lombok Timur cukup potensial dengan kondisi cuaca yang rata-rata berawan dalam satu minggu ke depan (1-7 Desember 2020).

Kondisi tersebut berbanding terbalik dengan curah hujan di wilayah Priangan Timur seperti Kabupaten Garut, Tasikmalaya, Ciamis dan Pangandaran dalam beberapa hari terakhir yang intesitasnya cukup tinggi, menjadikan debit air di sungai-sungai dan irigasi berlebih.

Daerah-daerah yang ada di sekitar tebing sungai, bebukitan dan di bawah gunung setidaknya harus lebih waspada atas segala kemungkinan dalam menyikapi kondisi cuaca di akhir tahun yang identik dengan musim penghujan, terlebih bila pepohonan dan daerah resapan air sangat sedikit.

Curah hujan yang tinggi pun mengakibatkan abrasi di sekitar irigasi  Desa Cintakarya, Kecamatan Samarang, Kabupaten Garut, Jawa Barat. “Berkah segalanya, jadi longsor solokan irigasi tersier,” tulis Warsito Sejati, pengurus Poktan Saritani mengabarkan sambil menunjukan sebuah photo rusaknya irigasi hujan di daerahnya.

Setelah ada tanggapan dari Triatmoko, Sahabat NilaiKu yang menyarankan agar melapor ke PUPR, tak berapa lama kemudian ia mengunggah photo yang memperlihatkan warga tengah bergotong-royong memperbaiki saluran air yang longsor tersebut. “lapor kemana lagi?” tanya Warsito.

Hingga saat ini, gotong royong masih melekat erat dalam diri masyarakat kita, salah satunya nampak dari aktivitas kerja bakti saat melakukan pembangunan fasilitas umum seperti membenahi saluran irigasi tadi. Gotong royong bukan sekedar menyelesaikan pekerjaan secara cepat dan ringan, tetapi juga bisa mempererat hubungan masyarakat dengan beragam manfaat dan tujuan yang positif dalam kehidupan bermasyarakat.

“Kami selalu gotong royong alias kerja bakti,” terang Warsito mengkonter anjuran melapor ke PUPR.

Warga bahu membahu membenahi saluran irigasi

Sebelum Komersil dengan Hidroponik Kita Bisa Memenuhi Kebutuhan Skala Rumah Tangga.

NilaiKu.id – “Hal yang paling membahagiakan bagi petani pemula seperti saya, melihat tanaman menunjukan bakal berbuah,” Demikian Lusi Intan Sari, Sahabat NilaiKu Pasamanbarat, Sumatera Barat mengungkapakan rasa senangnya ketika tanaman hidroponik yang ia rawat berupa sayuran mentimun telah menunjukan tanda-tanda bisa segera dipetik hasilnya.

Dalam beberapa bulan terakhir Lusi nampak menyibukan diri dengan bertanam hidroponik dengan memanfaatkan lahan yang ada di sekitar rumahnya. Bermodal paralon sebagai yang telah diinstalasi sedemikian rupa ia menyediakan kebutuhan sayurannya sendiri dengan metode tanam hidroponik yaitu sistem pertanian yang dilakukan dengan menggunakan media tanam air.

“Instalasi hidroponik it ada dua, yang dialiri oleh tandon yang tadi nih, kita tanam seledri, kemangi, mint dan beberapa selada merah ya, sahabat! Ya..,” jelas Lusi dalam sebuah video yang di diunggah di chanel youtube.com/microaidnilaiku.

Selanjutnya ia menerangkan bagaimana sistem tanam hidroponik yang menggunakan atap dengan berbagai macam sayuran diantaranya mentimun, seledri dan berbagai jenis sayuran lainnya. Atap berfungsi melindungi tanaman dari tetesan air hujan bisa saja membuat tanaman menjadi  rusak secara fisik, terlebih bila tanaman masih berukuran sangat kecil, dan dengan adanya atap, masuknya air hujan ke pipa atau tempat media hidroponik bisa dihindari.

“Yang menarik di sini timun dan tomat, timunnya sudah berbuah. Masya Allah…! Untuk benih timun saya beli di pertanian dan tomatnya saya beli di pasar.” Lusi mengungkap asal muasal benih tanamannya. Tetapi yang lebih menarik lagi, bibit cabe dan tomat yang ia tanam secara hidroponik adalah limbah dapur yang ia semaikan sendiri “nanti saya akan coba juga wortel dan beberapa cabai, cabai rawit dan cabai merah,” kata dia.

Di bagian berikutnya, Lusi memperlihatkan tanaman instalasi di atas kolam yang khusus untuk bertanam selada merah.  Instalasi tersebut dikatakan Lusi merupakan instalasi awal bagaimana ia belajar bercocok tanam secara hidroponik. Terlihat beberapa media penunjang metode tanam hidroponik lainnya seperti tandon air dan pompa yang bertugas mengaliri air dan mendistribusikan nutrisi bagi tanaman di instalasi pipa yang dibangun oleh suaminya sendiri, Rida Warsa.

“Kalau pelatihan itu bagiannya Pak Rida, kalau saya cukp bagian rawat-rawat aja seperti ini,” terang Lusi sembari menerangkan apa saja yang dibutuhkan jika kita tertarik bercocok tanam secara hidroponik.

“Masya Allah, tanamannya sudah berbuah! Lumayan kan, kita bisa dapat sekilo dua kilo untk memenuhi kebutuhan rumah tangga kita, nggak beli lagi, ya…!Nanti kita bisa kembangkan lagi untuk lebih komersil.” Lusi mengapresiasi dengan sumringah.

Bagaimana, Sahabat NilaiKu, tertarik dengan hidroonik? Simak Video selengkapnya di tautan berikut Selamat bercocok tanam, Sahabat.

YouTube player

Sekolah Lapang Akses Pemasaran Digital dengan NilaiKu di Desa Cintakarya Kabupaten Garut

Sekolah Lapang Akses Pemasaran Digital dengan NilaiKu di Desa Cintakarya Kabupaten Garut

NilaiKu.id – Cara petani di Kabupaten Garut dalam mengupayakan peningkatan produktivitas di sektor pertanian dan meningkatkan kemampuan untuk mengakses pasar digital patut diacungi jempol.

Pasalnya, upaya itu nampak dalam kegiatan sekolah lapang yang dihadiri 90 orang petani dan pelaku usaha kecil dari tiga kecamatan di Kabupaten Garut yakni Kecamatan Leles, Tarogong Kidul dan Samarang pada Jumat, 27 November 2020, bertempat di Sekretariat Kelompok Tani Sari Tani, Desa Cintakarya, Kecamatan Samarang, Kabupaten Garut, Jawa Barat.

“Hari ini, kebetulan kami menjadi tuan rumah mengenai kunjungan daerah lintas irigasi beserta sekolah lapang,” jelas Warsito Sejati, pengurus Poktan, kepada nilaiku.id Jumat (27/11).

Warsito yang merupakan pegiat dan pengusaha di bidang pertanian ini didapuk dalam memberikan materi mengenai akses pemasaran digital terutama dalam menyikapi iklim usaha di masa pandemik seperti saat ini.

Warsito Sejati

Hal tersebut mendapatkan tanggapan dari Dinas Pertanian Kabupaten Garut yang mengusulkan agar NilaiKu bisa menyambangi para petani di beberapa Kecamatan lainnya seperti Kecamatan Leles, Kadungora dan Leuwigoong untuk memberikan pelatihan penggunaan aplikasi.

“Kami berharap aplikasi NilaiKu bisa digunakan oleh semua petani di Kabupaten Garut untuk meningkatkan penjualan secara online,” ungkap petugas fungsional penyuluh pertanian Dinas Pertanian Kabupaten Garut

Instal NilaiKu, Temukan di PlayStore!

Selain para petani yang tergabung dalam beberapa kelompok tani yang hadir dalam sekolah lapang tersebut, turut hadir para penyuluh fungsional kabupaten Garut, dan puluhan petugas BPP Kabupaten Garut,

“Alhamdulillah, seluruh peserta merespon positif, mereka mengerti manfaat aplikasi NilaiKu. Mereka menginginkan sosialisasi untuk urusan teknis penggunaan, agar bisa tahu lebih detail mengenai aplikasi dalam mengakses pasar, petani yang sudah sepuh pun minta diajari penggunaan android,” imbuh Warsito.

Sekolah lapang  IPDMIP  (Integrated Participatory Development and Management of Irrigation Program) dibagi dalam beberapa sesi yang berakhir dengan tanya jawab antar petani dan sharing pengetahuan tentang akses pemasaran secara online.  

Dalam kesempatan itu Warsito menjelaskan kepada para peserta sekolah lapang bahwa dengan membagikan Kartu Bisnis Digital NilaiKu di beberapa platform media sosial adalah  salah satu cara menggaet pembeli dan meluaskan pasar bagi tercapainya tujuan meningkatkan hasil penjualan produk usaha para petani.

“Harapan petani, dalam hal ini mengingat waktu yang terbatas dan usia mereka yang rata-rata sudah tua, mengenai android tidak paham, nah! apabila diajarkan di kelompok terdekat artinya bisa mengirim anaknya untuk memahami aplikasi Niaiku, mereka berharap agar diajarkan secara langsung, kan kalau via WA atau telpon agak repot, sulit dimengertinya,” jelas Warsito.

Wahyudi Untung 5 Juta Rupiah dari Melon Korea.

Wahyudi Untung 5 Juta Rupiah dari Melon Korea.

NilaiKu.id – Wahyudi mengunggah beberapa photo buah melon, sangat menarik perhatian, warna kuning cerah  dan menggoda, air liur pun jadi menetes.

Postingannya di WAG Sahabat NilaiKu Lombok ini mendapat cukup banyak respon, kata dia sebentar lagi akan panen.

“Itu melon baru sekitar lima hari lagi bisa dipanen setelah tester brix,” jelas Wahyudi yang berprofesi sebagai petani dan penyalur bibit tanaman di sekitar Lombok, Nusa Tenggara.

Menurut pengguna aplikasi NilaiKu ini Brix tester adalah alat pengukur tingkat kadar gula dan kemanisan dalam buah atau sebuah produk minuman. Alat tersebut banyak digunakan di bidang pertanian dan perkebunan, khususnya pada budidaya tanaman buah buahan dan industri gula tebu.

Dengan alat pengukur tingkat kemanisan ini, petani bisa mengetahui kematangan buah-buahan dengan cara mengetahui persentase tingkat kemanisan dalam buah yang akan segera dipanen, termasuk buah melon para petani Lombok.

Buah melon, selain juicey-nya bisa menghilangkan haus karena mengandung banyak air dan rasa manis yang menyegarkan, aroma khas dari buah melon sangat menggoda, segar! Terlebih dikonsumsi saat siang hari pada saat cuaca panas sedang terik-teriknya.

Setelah melon matang bisa dikonsumsi begitu saja atau dijadikan bahan campuran sop buah, es teler dan cocktail atau dijadikan produk turunan seperti sirup dan permen.

Budidaya Melon di Indonesia

Di Indonesia melon tumbuh dengan baik terutama di daerah beriklim panas, tak salah jika petani Lombok membudidayakannya karena secara iklim sangat cocok di beberapa daerah tersebut.

Jenis melon yang paling banyak dijual di pasaran Indonesia adalah musk melon yang harganya berkisar antara Rp10 hingga Rp15 ribu.

“Betul, melon ini cocok ditanam di daerah panas. Tapi, tetap harus ada air yang mencukupi, sekarang di tempat kami hujan masih belum merata, musim keringnya masih sering. Yang sekarang banyak ditanam diantaranya jenis Golden Melon,” terang Mohamad Wahyudi, Sahabat NilaiKu Lombok kepada NilaiKu.id.

Menurut Wahyudi yang sehari-harinya aktif melakukan pendampingan secara swadaya tentang budidaya tanaman kepada para petani, masyarakat Indonesia mengenal beragam jenis  melon seperti rock melon, Korean melon dan Golden Langkawi, melon jenis terakhir termasuk yang mudah ditanam dan cepat berbuah, bentuknya lonjong dengan warna kulit kuning seperti namanya golden.

Golden Langkawi memiliki keunggulan dengan tekstur rasa yang renyah, tak mudah busuk sehingga tahan lama dan menguntungkan.“Sayangngya, sekarang harga sedang kurang bagus, kadang sampai 3000rupiah saja perkilo,” terang pria yang tinggal di Karang Baru Desa Rempung Kecamatan Pringgasela, kabupaten Lombok Timur, provinsi Nusa Tenggara Barat.

Meski tak sampai behektar-hektar lahan yang ditanami melon oleh seorang petani Lombok seperti Wahyudi dan rekan-rekannya dengan waktu tanam hingga 65 hari, pada saat panen melon Lombok termasuk paling banyak diminati oleh masyarakat lokal dan luar daerah, pengepul besar banyak mencari melon ke Lombok.

“Banyak yang dijual ke Pulau jawa kalau partainya, besar. Masyarakat lokal pun cukup berminat. Saya juga jual eceran dengan Aplikasi NilaiKu, saya juga jual benih unggulan di NilaiKu,” ungkapnya.

Beberapa produk yang dijualnya melalui aplikasi NilaiKu antara lain; Benih tomat, cabai keriting, bibit kangkung dan beberapa jenis sayuran seperti pak choy atau bokcoy dan juga beberapa jenis melon seperti Melon Rock atau melon berjaring, melon madu New Alya.

Wahyudi mengatakan bahwa melalui share KBD di medsos ia mendapatkan pembeli dan tak jarang adalah warga sekitar daerahnya, beberapa diantaranya dari instansi dan dinas pertanian setempat.

“Komentar pembeli, bagus-bagus saja. Nggak pernah ada yang komplain, bahkan mereka bilang buahnya enak, manis!” jelas pria kelahiran Juli 1980 yang telah dikaruniai tiga anak ini.

Dalam kondisi normal sebelum masa pandemi, ia mengatakan pendapatan bersih usaha taninya hampir sama dengan total biaya pengeluaran.

“Jadi kalau kalau dalam penanaman 1200 pohon biaya maksimal Rp 4.800.000, sedangkan penjualan minimal Rp 9.600.000,- sehingga keuntungan bersih Rp 4.800.000 selama 2 bulan sehingga/bulannya pendapatan petani Rp 2.400.000,-“ Pungkasnya.

Hubungi Wahyudi di Link Modal sosial: modalsosial.wahyudi

Beda Kartu Tani dengan Kartu NilaiKu, Manfaatnya juga beda!

Beda Kartu Tani dengan Kartu NilaiKu, Manfaatnya juga beda!

NilaiKu.id – Kartu Tani, adalah identitas petani yang digunakan sebagai dasar penyusunan kebijakan bagi Kementerian Pertanian dan tranparansi penyaluran dana subsidi melalui sistem perbankan, di perlukan petani untuk mendapatkan layanan pemerintah untuk kelancaran dalam memproduksi komoditi pertanian. Selain itu, kartu tani bisa digunakan untuk akses perban kan dalam mendapatkan Kredit Usaha Rakyat.
Bagi para petani yang telah mendapatkan Kartu Tani, dapat melakukan pembelian pupuk subsidi ke agen atau pengecer yang telah ditunjuk. Transaksi yang dilakukan dengan menggunakan mesink husus bernama Electronic Data Capture (EDC) di pengecer resmi.

Kartu NilaiKu

Kartu NilaiKu adalah yang berguna untuk mempromosikan produk atau usaha petani dan pelaku usaha kecil menengah di sosial media seperti facebook, whatsapp, messenger, Instagram dan platform sosial media lainnya yang dibuat khusus bagi pengguna aplikasi NilaiKu dalam memudahkan jangkauan dan target pasar. Dengan cara membagikan Kartu NilaiKu ke sosial media, khalayak akan mendapatkan informasi tentang produk dan usahayang dibuat petani atau pelaku UMKM.

Kartu NilaiKu terdiri dari foto produk, harga dan satuan produk yang Anda jual dengan tingkat kepercayaan tinggi karena telah melalui verifikasi dengan mitra verifikator, verifikasi bisa diperoleh dari orang yang sudah membeli produk Anda atau orang yang mengenal siapa Anda. Sehingga memberi keyakinan kepada calon pembeli bahwa produk yang dijual melalui Kartu NilaiKu dapat dipercaya.