Pemurnian Tanah dengan Pupuk Organik Mampu Meningkatkan Produksi Padi

Pemurnian Tanah dengan Pupuk Organik Mampu Meningkatkan Produksi Padi

NilaiKu.id – Para ahli pertanian mengatakan bahwa penggunaan pupuk kandang secara murni ataupun dikombinasikan dengan pupuk anorganik sangat berperan dalam meningkatkan produktivitas tanaman pertanian melalui perbaikan struktur tanah dan penyediaan unsur hara.

Dengan pupuk organik, diketahui mampu menjaga kualitas kesuburan tanah. Bahkan organisme dan zat-zat penting dalam tanah akan semakin baik dan bekerja lebih baik.

Hal tersebut menyebabkan tanah menjadi subur, memiliki unsur hara yang tinggi dan dapat digunakan secara jangka panjang dalam pertanian dan perkebunan, pupuk organik ini bersifat hayati, sehingga hasil produksi akan jauh lebih sehat. Dan di zaman sekarang, kecenderungan masyarakat untuk mendapatkan pangan yang sehat sangat tinggi.

Melansir laman jatengprov.go.id, ada satu program yang digagas Pemda Jawa Tengah, yakni Program pemurnian tanah melalui demplot sawah yang digagas Bupati Semarang Ngesti Nugraha, kini mulai menunjukkan hasil nyata.

Dilaporkan di laman tersebut, bahwa demplot sawah yang dikelola Kelompok tani Tani Makmur 1, Dusun Krajan, Desa Brongkol, Kecamatan Jambu ternyata mampu meraup keuntungan Rp21 juta lebih.

“Itu laba bersih dari hasil panen pada tiga bulan pertama atau seratus lima hari usai tanam,” kata Imroni, ketua Kelomtan usai mendampingi Bupati melakukan panen padi demplot sawah, Rabu (25/1/2023) siang.

Menurutnya, pemurnian tanah dengan pupuk organik mampu meningkatkan produksi padi. Kenaikan hasil panen berkisar antara 1 hingga 1,2 ton gabah kering panen per hektare. Dia berharap, program ini dapat terus berjalan untuk meningkatkan kesejahteraan petani.

Cobain NilaiKu

Bupati Semarang Ngesti Nugraha menyampaikan, program pemurnian tanah dilakukan dengan mengurangi penggunaan pupuk kimia. Saat ini, penggunaan pupuk kimia mencapai 130 kilogram per hektare dari sebelumnya 250 kilogram. Secara bertahap, penggunaan pupuk kimia bisa nol.

“Sehingga, beras yang dihasilkan nantinya lebih sehat dan bahkan menjadi beras organik yang berharga tinggi. Dengan konsep ini, petani akan semakin makmur,” jelasnya.

Selain itu, pemerintah setempat akan bekerja sama dengan pihak ketiga untuk mengintensifkan pola pertanian modern. Yakni, menggunakan alat dan mesin pertanian untuk menanam padi (transplanter) maupun penggunaan drone untuk pemupukan, di areal lahan yang luas. Selanjutnya, akan dilakukan intensifikasi pada sub sektor perikanan dan peternakan.

Kepala Dispertanikap Kabupaten Semarang Wigati Sunu menjelaskan, program pemurnian tanah dibiayai oleh APBD Kabupaten Semarang. Alokasi dana untuk bantuan benih, pupuk, dan obat-obatan, serta penyubur tanah. Ada 16 hektare demplot percontohan di 16 kecamatan, masing-masing seluas satu hektare.

“Dari hasil pengecekan panen perdana, demplot sawah di Desa Brongkol dinilai terbaik. Rata-rata terjadi kenaikan tingkat produksi sekitar 1 ton gabah kering panen per hektare,” tuturnya.

Keuntungan penggunaan pupuk organik juga dapat menghemat biaya produksi karena lebih ekonomis. Sederhananya jika kita menggunakan pupuk organik berupa hasil kotoran ternak bisa saja tanpa biaya. Berbeda jika kita menggunakan pupuk kimia yang tentu harus kita beli, meskipun ada subsidi dari pemerintah, namun tetap saja kita akan mengeluarkan dana. Selain itu juga ramah lingkungan karena tidak menggunakan bahan-bahan kimia yang dapat merusak tanah.

3 Wanita Pionir Desa Selaawi,Sukaraja, Kabupaten Sukabumi

3 Wanita Pionir Desa Selaawi,Sukaraja, Kabupaten Sukabumi

nilaiku.id – Ada perbedaan mendasar dalam memasarkan sebuah produk ketika seorang pelaku usaha belum mengenal Teknologi Informasi Komunikasi (TIK).

Jika sebelumnya hanya mengandalkan telpon dan berbagi informasi dari orang ke orang, kini tak lagi demikian. Tentu saja hasilnya pun akan berbeda.

Hal ini diungkap Yuyu Rohana, pelaku usaha penggilingan padi di Desa Selaawi, Kecamatan Sukaraja Kabupaten Sukabumi.

“Sebelum kita mengenal dunia digital, (pemasaran) agak lambat, tidak seperti saat sekarang setelah kita kenal aplikasi,” kata pengguna aplikasi NilaiKu ini dalam sebuah tayangan video Membangun Sukses Bersama NilaiKu.

Screen Shot 2023-02-09 at 05.20.46

Dari apa yang dipaparkannya, maka terlihat saat ini diperlukan strategi pemasaran yang tepat dan efektif untuk meluaskan jangkauan pasar, salah satunya adalah dengan go online.

Melalui online ia mengaku mendapatkan banyak relasi dan teman-teman yang bahkan menginspirasinya untuk membuat produk turunan beras ketan seperti peuyeum dan ulen (Tape Uli) untuk dipasarkan

“Kan kita terinspirasi dari teman-teman kita dari Sahabat NilaiKu,” kata dia.

Senada dengan Yuyu Rohana. Annie Mariah, penjahit pakaian dan pengusaha baju muslim skala rumahan juga mengaku terinspirasi oleh Sahabat NilaiKu atau jaringan kawan-kawannya sesama pengguna NilaiKu.

Annie mengaku setelah menggunakan aplikasi NilaiKu ia memiliki banyak relasi dan tak lagi malu-malu melakukan kegiatan promosi di sosial media. “Kita posting di facebook, dulu nggak pernah ada yang lirik. Lalu saya kenal aplikasi NilaiKu dan instal, terus membagikan ke facebook akhirnya orang mulai tertarik dan bertanya, apa nih? jualan teh?” kenang Annie.

Screen Shot 2023-02-09 at 05.18.38

“Di sana kan banyak juga pelaku UMK yang produknya bermacam-macam, saya bertanya pada diri saya sendiri, lha? kenapa orang lain bisa dan saya nggak bisa?” lanjt Annie antusias menantang dirinya sendiri untuk binangkit.

Akhirnya ia mulai merintis usaha pakaian secara serius, padahal awalnya hanya membuat baju-baju untuk dirinya sendiri dan keperluan keluarga. Dengan kemampuannya menjahit dan merubah pola pakaian kini ia beralih menjadi pengusaha sesuai dengan passion yang ia miliki.

“Saya buat baju nih, udah jadi, terus saya tanya pendapat keluarga atau orang lain dan dapat respon ok, terus saya promosikan,” kata annie sedikit menceritakan tentang poses pengecekan kualitas (QC) sederhana yang ia lakukan.

Setali tiga uang dengan dua wanita sebelumnya, Cucu Mabrur, Sahabat NilaiKu yang pernah jadi narasumber di Halo NilaiKu untuk berbagi inspirasi tentang pembuatan bunga artificial yang kemudian ia promosikan lewat aplikasi NilaiKu.

Screen Shot 2023-02-09 at 05.20.13

“Sebelum tahu (menggunakan) aplikasi NilaiKu, promosi hanya sebatas tetangga atau saudara dan teman-teman dekat. Tidak luas seperti sekarang, Sekarang kan lebih luas,” kata wanita dengan puluhan ribu followers di sebuah platform video pendek, ia pun kini tak hanya akrab dengan aplikasi NilaiKu, namun juga dengan dunia influencer.

Dari apa yang dikatakan ketiga wanita pionir di Desa Selaawi, Sukaraja tersebut nampak sekali perbedaan pengalaman usaha mereka jika dibandingkan dengan jualan dan promosi yang dilakukan secara konvensional tanpa TIK.

“Jelas online,lah! kan kalau produk saya terlihat dari jauh otomatis mainnya juga jauh,” kata Cucu yang berharap NilaiKu mampu menjadi pemberdaya UMK dan petani dari segi pemasaran. Yuyu Rohana pun berharap hal yang sama, semoga NilaiKu bisa dikenal lebih luas oleh masyarakat sehingga bisa memberdayakan para pelaku usaha di pedesaan.

Semoga menginspirasi! Pakai Terus NilaiKu, Alat Promosi & Pemberdaya UMK dan Petani. Temukan di PlayStore

Di Balik Kesuksesan 4 Koordinator Tim Petani NilaiKu

Di Balik Kesuksesan 4 Koordinator Tim Petani NilaiKu

Nilaiku.id – Apakah itu kesuksesan? Setiap orang punya definisi dan ukuran suksesnya masing-masing, latar belakang, pola pikir dan tujuan setiap orang pasti berbeda, maka beragamnya definisi sukses setiap orang adalah sah-sah saja, pemaknaan sukses juga tidak bisa dijadikan teori mutlak yang berlaku untuk semua orang.

Mahani, Warsito Sejati, Lusi Intan Sari dan Annie Mariah adalah sosok petani yang memiliki latar belakang dan pengalaman yang berbeda dalam dunia usaha. Nama-nama mereka termasuk UMK yang bisa dikatakan sukses, sebab dari hari ke hari selalu ada pencapaian yang tampak.

Sekilas tentang sosoknya; Mahani merupakan pengurus KWT Tetu-tetu di Lendangnangka, Masbagik, Lombok Timur. Ia aktif bersosialmedia dan menggunakan aplikasi NilaiKu sebagai alat promosi, Mahani dalam beberapa kesempatan mengatakan bahwa ia telah merasakan faedah NilaiKu sejak awal masa kemunculannya, Mahani bersama kelompok wanita tani di daerahnya membuat produk Abon Cabe yang kini dikenal luas hingga berbagai daerah di Indonesia.

Hal tersebut membuat KWT Tetu-tetu yang dikelolanya tak jarang kedatangan tamu dari luar daerah untuk melakukan studi banding melihat cara pengolahan abon cabe dan produk tani lainnya. Stasiun TV Swasta Nasional pun tak luput memberitakan keberhasilan dan inovasinya.

Koordinator Tim Petani

Warsito adalah petani pelopor di Samarang Garut yang namanya sudah banyak dikenal di kalangan Poktan dan lembaga pemerintahan, baik skala daerah maupun nasional. Dan berkat prestasinya sebagai petani yang menguasai kemampuan digital, pangsa pasar hasil tani produknyapun sudah terbentuk, di mana pasar yang ia capai kini tanpa melalui tengkulak untuk mendapatkan harga yang menguntungkan petani.

Lusi Intan Sari adalah sosok ibu rumah tangga yang inspiratif dengan manajemen keluarganya yang unik berhasil mengelola usaha peternakan skala kecil alias skala rumahtangga bersama suaminya Rida Warsa, di Pasaman Barat.

Sementara, Annie Mariah merupakan sosok perempuan binangkit yang bergerak di bidang jasa jahit dan fashion di Kabupaten Sukabumi. “Semenjak pakai NilaiKu, saya jadi lebih percaya diri mempromosikan produk saya, yah! Dan pertemanan sayah juga semakin luas,” kata Annie pada sebuah kesempatan.

Keempatnya merupakan Koordinator tim petani di wilayahnya masing-masing, yakni di wilayah Kabupaten Lombok Timur, Garut, Pasaman Barat dan Sukabumi, mereka memiliki kontribusi terhadap pengenalan TIK khususnya pengenalan aplikasi NilaiKu dan melakukan pemberdayaan para petani dan UMK dalam mengakses dunia digital lewat berbagai program di daerahnya.

Mengutip Good News from Indonesia, laman website yang selalu menyebarkan berita baik dan inspiratif, Warsito Sejati mengungkap mengenai sistem harga penjualan hasil panen yang kini lebih masuk akal karena tak lagi bergantung pada tengkulak.

Bila ditarik kesimpulan, keempat koordinator tim petani tersebut telah merasakan manfaat secara nyata penggunaan aplikasi NilaiKu.

Hasil akhir dari sebuah langkah promosi adalah terciptanya pembeli atau terjalin kemitraan dan kerjasama, hal ini dimungkinkan di sebuah aplikasi yang bernama NilaiKu.

Mengutip pernyataan Tatang Haeruman, Sahabat NilaiKu Tasikmalaya, tentang aplikasi NilaiKu ia mengatakan, “NilaiKu mempertemukan penjual dengan pembeli secara online”.

Unduh NilaiKu, sekarang! Temukan pelaku UMK dan Petani di berbagai daerah di Indonesia untuk bermitra. Dan, jadilah bagian dari kemajuan, menyukseskan dan memajukan ekonomi warga pedesaan!

Baca Artikel terkait di Good News from Indonesia: Klik di sini

Proses shooting video: Membangun sukses Bersama NilaiKu

Proses shooting video: Membangun sukses Bersama NilaiKu

NilaiKu.id – Sebuah artikel telah tayang di laman Good News from Indonesia (GNI) dengan judul Upaya Memberdayakan Petani dan UMK di Indonesia Lewat Ekosistem Digital Nilaiku pada 28 Oktober 2022 lalu. Dikatakannya bahwa UMK adalah pihak yang memainkan peran penting dalam perputaran ekonomi di Indonesia dari sektor UMK, kalangan petani dan pelaku usaha skala rumah tangga perlu mendapatkan fasilitas pemberdayaan yang layak.

Harus diakui artikel tersebut merupakan sebuah bentuk perhatian awak media dalam hal ini GNI terhadap keberadaan para pelaku UMK dan petani yang notabene berada di lingkungan pedesaan dan dianggap masih kurang terdigitalisasi. Namun, di beberapa daerah pedesaan NilaiKu hadir memberikan perhatian dan turut memberdayakan masyarakat desa agar go digital sehingga tidak tertinggal dengan kemajuan zaman yang mau tidak mau harus diikuti.

Perhatian Good News from Indonesia tak berhenti di sana. Pada akhir Desember 2022 lalu, tepatnya sejak tanggal 28 Desember GNI kembali melakukan kegiatan peliputan selama dua hari dengan melibatkan pengguna aplikasi NilaiKu Sukabumi, yakni Cucu Mabrur, Annie Mariah dan Ibu Yuyu untuk membuat sebuah film dokumenter berdurasi singkat di Desa Selaawi, Sukaraja, Sukabumi, Jawa Barat.

Sesi pengambilan gambar, kegiatan pengguna NilaiKu Sukabumi

“Saya turut menyaksikan kegiatan shooting, setelah mengkondisikan terlebih dahulu dan berkoordinasi dengan teman-teman di Sukabumi dan GNI,” kata Jalu Wardhana, Head Officer Layanan Pengguna aplikasi NilaiKu.

Jalu menyatakan kekagumannya kepada Sahabat NilaiKu Sukabumi yang terlibat dalam pembuatan film dokumenter singkat ini, di mana ketiga ibu tadi tampil sangat natural dan bicara sesuai dengan apa yang mereka rasakan berdasarkan pengalaman dalam menjalani usaha kecil yang mereka tekuni.

“Ada pengalaman menarik, ternyata rumah Sahabat NilaiKu di Sukabumi ini memang benar-benar di tengah sawah yang jauh dari jalan raya. Harus dengan perjuangan juga sampai di sana, karena jalanan Offroad, sebagian besar infrastruktur jalan yang saya temui di Jawa Barat ternyata memang kurang bagus,” ungkap Jalu.”Tapi, alamnya benar-benar indah! saya bersama crew GNI memanfaatkan pondok di salah satu pesantren yang santrinya sebagian libur untuk menginap,” tambah Jalu.

Cucu Mabrur, Sahabat Nilaiku Sukabumi yang sejak mengenal NilaiKu menjadi tim petani yang turut berperan memperkenalkan NilaiKu di daerahnya, kini nampaknya sudah lebih terbiasa tampil di depan kamera dan memanfaatkan berbagai kanal sosial media seperti Instagram, Facebook dan TikTok bahkan Youtube, sehingga cukup berlasan jika ada kegiatan pengguna NilaiKu seperti ini dirinya tidak canggung lagi.

“Nervous, sih ada! kan beda shooting sama bikin video sendiri atau ngonten,” kata Cucu.

Berbekal pengalaman pertemanan di jejaring sosial, Annie Mariah pun mampu bekerjasama dengan crew GNI, ia tampil percaya diri bercerita tentang usaha pakaiannya. Begitu pula dengan Ibu Yuyu, ibu yang satu ini tak kalah tampil anggun dan smart saat menyampaikan narasi yang ucapkan saat shooting berdasarkan pemikiran dan pengalamannya selama ini mengenai pentingnya digitalisasi produk bagi para pelaku UMK dan Petani di daerah.

Wadidaw! Selain mereka pandai menggunakan aplikasi NilaiKu dan memanfaatkan sosial media untuk berbisnis. Ternyata, kemampuan public speaking mereka juga keren!

Tonton video:

YouTube player