Tanah Kurang Subur? Pakai Cara Ini untuk Media Tanam

Tanah Kurang Subur? Pakai Cara Ini untuk Media Tanam

NilaiKu.id – Indonesia terkenal dengan suburnya tanah, sehingga tongkat, kayu dan batu pun jadi tanaman kat Koes Ploes. Namun beberapa daerah di Indonesia ada yang tandus dan tidak subur. Berdasarkan beragam informasi yang dihimpun nilaiku.id kondisi tanah yang kering atau tandus bisa disebabkan oleh berbagai faktor, mulai dari cuaca, struktur dengan porositas rendah, kekurangan mineral, kekurangan organik ataupun kurangnya rongga udara pada permukaan media tanam ini.

Tetapi, ada cara bagaimana mengembalikan tanah, mislanya di pekarangan hunian sekitar rumah Anda agar kembali subur kemudian dapat dijadikan sebagai media tanam secara maksimal.

Ciri-ciri tanah tidak subur tampak dari permukaannya yang kering, menandakan kadar air yang kurang karena intensitas hujan rendah dan jauh dari sumber air, saat musim kemarau curah hujan amat kecil, tanah tentu saja akan menjadi gersang.

Berikut beberapa cara mengakali tanah agar bisa dijadikan media tanam:

Menggunakan Polybag yanbg disi campuran sekam, tanah dan pupuk kandang

Gemburkan Tanah

Penggemburan tanah dengan cara mencangkul dan membolak-balikan tanah membantu mengembalikan kondisi media tanam ini dari tandus menjadi subur. Anda juga bisa memanfaatkan alat seperti cangkul, garpu tanah atau sekop untuk membalikkan permukaan tanah sehingga tekstur menjadi lebih lunak sehingga tanaman terutama di bagian akar lebih mudah menembusnya. Selain itu fungsi penggemburan juga dimaksudkan agar udara bisa mengalir dan membuat media tanam itu sendiri bisa bernafas dengan cukup.

Menambah Pupuk Kandang atau Kompos

Lakukan penambahan pupuk kandang atau kompos untuk menggemburkan tanah. Anda bisa memilih menambahkan pupuk kandang baik kotoran ayam atau sapi dan lain-lain yang cukup efektif untuk membuat tanah menjadi lebih gembur.

Kurangi pemakaian pupuk kimia dan pelihara organisme penyubur tanah.

Selain menggunakan pupuk kompos, pupuk kimia seperti NPK, urea ataupun ZA biasa digunakan menutrisi tanah yang tandus. Pupuk kimia dapat diserap langsung oleh tanaman sehingga tumbuh secara subur, namun batasi penggunaannya karena akan mencemari air tanah dan bisa menyebabkan tanah menjadi asam dan keras.

Organisme tanah berperan dalam penguraian (dekomposisi) bahan-bahan organik yang berasal dari sisa makhluk hidup. Misalnya, daun-daun yang telah jatuh ke tanah, ranting-ranting, dan jasad hewan yang telah mati akan diuraikan menjadi materi organik yang lebih sederhana.

Kebun Hanjeli di Kampung Hanjeli Sukabumi

Selain menguraikan materi organik, organisme tanah juga dapat membantu pelapukan batuan menjadi bahan-bahan anorganik atau yang biasa kita sebut mineral tanah.

Materi organik dan mineral yang ada di tanah inilah yang disebut dengan zat hara atau nutrisi bagi tanaman. Keberadaan organisme tanah sebagai dekomposer dimanfaatkan untuk membuat pupuk kompos, yaitu pembuatan pupuk dari bahan organik.

Tanah yang subur dapat ditandai dengan hidupnya organisme tanah seperti cacing, belut (bila tanahnya berair seperti sawah) dan lain-lain. Cacing tanah adalah hewan yang bisa meningkatkan pemadatan tanah.

Anda bisa menambahkan cacing tanah di media tanam atau tanah Anda yang memiliki masalah dengan pemadatan tanah. Cacing-cacing tersebut akan membuka jalan dan meninggalkan lobang juga kotoran yang membantu menganginkan dan menyuburkan tanah

Gunakan Dolomite

Menurut para ahli pertanian, tanah yang kering cenderung memiliki tingkat keasaman atau pH yang tinggi, sehingga tingkat pH perlu diseimbangkan agar tidak terlalu rendah ataupun tinggi. Caranya, taburkan kapur dolomite pada permukaan media tanam sehingga pH tetap stabil.

Selain itu, Sahabat NilaiKu juga bisa melakukan tindakan lainnya seperti melakukan rotasi tanam dan tanaman memberi nutri tanah berupa mineral, menggunakan mulsa untuk pelindung tanah di sekitar tanaman, menambahkan batuan halus, hingga menyiram tanaman dengan teratur.

Atau Anda punya cara lain? Yuk berdiskusi di grup Sahabat NilaiKu dan selamat berbagi informasi dunia usaha dan tani. Pakai terus Nilaiku! Alat Promosimu Setiap Waktu, Temukan di PlayStore!

Peran Penyuluh BPP Sukaraja, Kabupaten Sukabumi di Era Digital

Peran Penyuluh BPP Sukaraja, Kabupaten Sukabumi di Era Digital

NilaiKu.id – Guru Besar Ilmu Penyuluhan IPB, Prof Sumardjo mengatakan di laman pertanian.go.id, agar pertanian bisa menang di era 4.0, kuncinya adalah sumberdaya manusia yaitu petani dan penyuluh. Dan sebagai ujung tombak dari pembangunan pertanian, penyuluh menjadi tumpuan harapan pertanian yang harus bisa menguasai teknologi dan paham sistem agribisnis yaitu apa yang dibutuhkan pasar dan menjadi titik tolak bagaimana mengembangkan materi penyuluhan untuk mendampingi petani.

Penyuluh pertanian bisa juga dikatakan sebagai penghubung utama dalam proses transfer teknologi kepada petani. Peran penyuluh pertanian sangat penting dalam meningkatkan produksi pertanian dan juga pengembangan pertanian.

Maka adanya bimbingan dan pelatihan dari penyuluh lapang kepada petani sangat dibutuhkan dengan peran aktif dan dukungan dari petani setempat.

“Kami penyuluh BPP Sukaraja concern terhadap pembinaan petani mnilenials, terutama dalam pengembangan kemitraan agribisnis, holtikultura….” kata Irma Nurlaela, Kepala BPP Sukaraja, Kabupaten Sukabumi Jawa Barat.

Hal itulah yang dilakukan para penyuluh dan petugas di BPP Sukaraja selamai ini, di mana Sukaraja merupakan salah satu basis pengguna aplikasi NilaiKu di Sukabumi. Berkat para penyuluh pula sebagian besar petani mampu beradaptasi dengan era digital di mana penggunaan ICT tak bisa dielakan bahkan harus dikuasai.

Diketahui, melalui sebuah postingan video reels di Instagram @bpp_sukaraja_sukabumi dengan caption “Peran penyuluh pertanian di era digital, KORPRI melayani, berkontribusi dan berinovasi untuk negeri #Vlogcompetitionhut51korprikabsukabumi @bpp_sukaraja_sukabumi @dinaspertaniankab.smi @korpri_kab_sukabumi” Nurlaela, SP Kepala BPP Sukaraja mengatakan beberapa aplikasi digunakan untuk memanfaatkan ICT di dunia pertanian setempat, termasuk NilaiKu yang mereka gunakan untuk alat pemasaran.

Selengkapnya, tonton video berikut:

YouTube player

Hama, Penyakit Tanaman Semangka & Cara Mengatasinya!

Hama, Penyakit Tanaman Semangka & Cara Mengatasinya!

NilaiKu.id – Semangka atau Citrulus lanatus banyak dibudidayakan untuk dimanfaatkan buahnya. Di Indonesia buah semangka sangat digemari masyarakat karena rasa manis yang mengandung banyak air, aromanya yang khas dan juga mengandung vitamin A.

Biji semangka pun dapat diolah menjadi makanan ringan seperti layaknya biji bunga matahari dan biji labu besar yakni kwaci. Tak hanya itu, kulit buah semangka pada masyarakat tertentu ternyata biasa diolah menjadi asinan atau acar.

Budidaya tanaman semangka cukup menjanjikan, karena kesadaran akan perlunya mengkonsumsi buah-buahan di Indonesia terus meningkat. Menanam semangka untuk dikonsumsi sendiri pun banyak dilakukan selain untuk bisnis. Hanya saja, selalu ada gangguan dalam teknik budidaya, termasuk masalah hama, penyakit tanaman, kondisi cuaca, kelembaban tanah dan lainnya yang harus dapat dikendalikan.

“Saya teringat dengan water melon yang saya besarkan sepenuh hati seperti anak sendiri, tapi sangat disayangkan saat ini kondisinya sangat mengkhawatikan dan memprihatikan,” kata Annie Mariah, Sahabat NilaiKu Sukabumi dalam sebuah obrolan di WAG Sahabat NilaiKu tentang tanaman melon.

Annie mengeluhkan tanaman semangkanya yang mengering padahal sudah berbuah namun selalu gagal panen. “Ini tamanan yang kedua kalinya, tapi tak pernah sampe Mateng, gagal panen…padahal baru setengah Mateng, gondok diakhir…sad ending,” keluh annie sambil menyertakan tanaman semangkanya yang sekarat.

Tanaman Semangka Annie Mariah

“10 polibag semuanya mati sama persis keadaan seperti itu…awalnya tumbuh subur, tidak tau salahnya dimana,” lanjut dia.

Hal ini mendapat tanggapan dari Mohamad Wahyudi, Sahabat NilaiKu Lombok Timur. “Tanamannya itu kedinginan bu. Seharusnya gunakan (penghangat) atau fungisida yang berbahan aktif Mangkozeb. Kalau bisa untuk di musim penghujan gunakan Fungisida yang berwarna Kuning karena lebih hangat dari pada yang berwarna Biru,” saran Wahyudi.

“Selain itu gunakan juga fungisida untuk mengatasi bercak akibat jamur,” imbuhnya.

Penyakit layu pada tanaman semangka di Indonesia seringkali ditemukan. Para ahli menyarankan Identifikasi jenis patogen dan perkembangan penyakit perlu diketahui sebagai tindakan awal dalam menentukan cara pengendalian penyakit yang tepat. Namun, Sahabat NilaiKu dapat mengenali berbagai gangguan tanaman semangka baik berupa penyakit dan hama agar dapat diatasi.

Mengutip laman http://cybex.pertanian.go.id/, berikut penjelasannya:

Hama
Hama tanaman semangka dapat digolongkan dalam 2 kelompok yakni : hama yang tahan dan tidak tahan terhadap pestisida. Hama yang tidak tahan terhadap pestisida (Kutu daun, bentuk seperti kutu), umumnya berwarna hijau pupus, hidup bergerombol, tidak bersayap, dan mudah berkembang biak.

Gejala yang terjadi daun bercak kuning, pertumbuhannya terhambat. Pengendalian dilakukan secara non kimiawi dan kimiawi dengan obat-obatan.

Hama kedua adalah hama yang tahan terhadap pestisida seperti: tikus, binatang piaraan (kucing, anjing dan ayam). Pengendalian: menjaga pematang selalu bersih, mendirikan pagar yang mengelilingi tanaman, pemasangan suatu alat yang menghasilkan bunyi-bunyian bila tertiup angin dan diadakan pergiliran jaga.

Thrips: Berukuran kecil ramping, warna kuning pucat kehitaman, mempunyai sungut badan beruas-ruas. Cara penularan secara mengembara dimalam hari, menetap dan berkembang biak. Pengendalian: menyemprotkan larutan insektisida sampai tanaman basah dan merata.

Ulat perusak daun: Berwarna hijau dengan garis hitam/berwarna hijau bergaris kuning, tanda serangan daun dimakan sampai tinggal lapisan lilinnya dan terlihat dari jauh seperti berlubang.
Pengendalian: dilakukan secara non kimiawi dan secara kimiawi.

Tungau

  Binatang kecil berwarna merah agak kekuningan/ kehijauan berukuran kecil mengisap cairan tanaman, membela diri dengan menggigit dan menyengat.

Tandanya, tampak jaring-jaring sarang binatang ini dibawah permukaan daun, warna dedaunan akan pucat. Pengendalian: dilakukan secara non-kimiawi dan dengan pestisida.

Ulat tanah: Berwarna hitam berbintik-bintik/bergaris-garis, panjang tubuh 2-5 cm, aktif merusak dan bergerak pada malam hari. Menyerang daun, terutama tunas-tunas
muda, ulat dewasa memangsa pangkal tanaman.

Pengendalian: (1) penanaman secara serempak pada daerah yang berdekatan untuk memutus siklus hidup hama dan pemberantasan sarang ngengat disekitarnya; (2) pengendalian secara kimiawi, dengan obat-obatan sesuai dengan aturan penanaman buah semangka.

Kutu putih dan Lalat buah

Ciri-ciri mempunyai sayap yang transparan berwarna kuning dengan bercak-bercak dan mempunyai belalai. Tanda-tanda serangan : terdapat bekas luka pada kulit buah (seperti tusukan belalai), daging buah beraroma sedikit masam dan terlihat memar.

Pengendalian : Dilakukan secara non kimiawi (membersihkan lingkungan terutama pada kulit buah, tanah bekas hama dibalikan dengan dibajak/dicangkul) Secara kimiawi : dengan obat-obatan.

Penyakit
Layu Fusarium: Penyebab :lingkungan/situasi yang memungkinkan tumbuh jamur (hawa yang terlalu lembab).
Gejala :timbul kebusukan pada tanaman yang tadinya lebat dan subur, lambat laun akan mati.
Pengendalian:
(1) Secara non kimiawi dengan pergiliran masa tanam dan menjaga kondisi lingkungan, menanam pada areal baru yang belum ditanami, atau menanam benih yang sudah direndam obat. (2) Secara kimiawi dilakukan penyemprotan bahan fungisida secara periodik.

Bercak daun. Penyebab : spora bibit penyakit terbawa angin dari tanaman lain yang terserang. Gejala : permukaan daun terdapat bercak-bercak kuning dan selanjutnya menjadi coklat akhirnya mengering dan mati, atau terdapat rumbai-rumbai halus berwarna abu-abu/ungu.

Pengendalian: (1) Secara non kimiawi seperti pada penyakit layu fusarium (2) Tanaman disemprot dengan fungisida yang terdiri dari Dithane M 45 dosis 1,8-2,4 gram/liter; Delsene MX 200 dengan dosis 2-4 gram/liter, Trimoltix 65 Wp dosis 2-3 gram/liter dan Daconil 75 Wp dosis 1-1,5 gram/liter.

Annie Mariah Pengguna NilaiKu, Sukabumi

Antraknosa. Penyebab : seperti penyakit layu fusarium.

Gejala : daun terlihat bercak-bercak coklat yang akhirnya berubah warna kemerahan dan akhirnya daun mati. Bila menyerang buah, tampak bulatan berwarna merah jambu yang lama kelamaan semakin meluas.
Pengendalian:
(1) Dilakukan secara non kimia sepeti pengendalian penyakit layu fusarium; (2) Menggunakan fungisida Velimex 80 WP dosis 2-2,5 gram/liter air.

Busuk semai: Menyerang pada benih yang sedang disemaikan. Gejala : batang bibit berwarna coklat, merambat dan rebah kemudian mati. Pengendalian: benih direndam di dalam obat Benlate 20 WP dosis 1-2 gram/liter air dan Difolathan 44 FF dosis 1-2cc/liter air.

Busuk buah: Penyebab : jamur/bakteri patogen yang menginfeksi buah menjelang masak dan aktif setelah buah mulai dipetik. Pengendalian: hindari dan cegah terjadinya kerusakan kulit buah, baik selama pengangkutan maupun penyimpanan, pemetikan buah dilakukan pada waktu siang hari tidak berawan/hujan.

Karat daun: Penyebab : virus yang terbawa oleh hama tanaman yang berkembang pada daun tanaman. Gejala: daun melepuh, belang-belang, cenderung berubah bentuk, tanaman kerdil dan timbul rekahan membujur pada batang. Pengendalian: sama seperti penyakit layu fusarium Belum ditemukan obat yang tepat, sehingga tanaman yang terlanjur terkena di cabut, supaya tidak menular pada tanaman sehat. Lihat Sumber: Cybex.Pertanian.go.id

Harga Pangan Hari Ini

Harga Pangan Hari Ini

NilaiKu.id – Harga komoditas pangan hari ini, Selasa (8/11) rata-rata terpantau mengalami kenaikan diantaranya, yaitu harga telur ayam ras, cabai, bawang, dan minyak goreng kemasan.

Kedelai Impor Harga Rata-Rata Nasional Rp14.460 /Kg. Harga Tertinggi Rp 16.490/Kg di Papua Barat dan Harga Terendah Rp12.960/Kg di DKI Jakarta

Beras premium secara Harga Rata-Rata Nasional dibanderol Rp12.690 /Kg. Harga beras tertinggi Rp15.850 /Kg di Papua Barat dan harga terendah Rp 11.020 /Kg di Sulawesi Selatan

Harga Rata-Rata Nasional Jagung Rp5.660/kg. Harga Tertinggi Rp9.000/kg di Kepulauan Riau. Harga Terendah Rp 4.850/kg di Sumatera Barat

Melansir Sistem Pemantauan Pasar dan Kebutuhan Pokok (SP2KP) Kementerian Perdagangan, harga telur ayam ras naik Rp200 menjadi Rp28.700 per kilogram (kg), sebelumnya komoditas ini dihargai Rp28.500 per kg.

Harga cabai merah besar dan cabai rawit merahmengalami kenaikan. Cabai merah besar naik hingga Rp400 menjadi Rp36.000/kg, sementara cabai rawit merah naik Rp1.000 menjadi Rp47.600/kg

Sementara itu, cabai merah keriting mengalami penurunan Rp300, yang semula Rp35.100/kg kini menjadi Rp34.800/kg.

Harga bawang merah dibanderol Rp35.600/kg dari sebelumnya Rp35.100/kg. Sementara itu, harga bawang putih naik menjadi Rp25.900/kg yang semula Rp25.800/kg.

Minyak goreng curah terpantau stabil. Akan tetapi, harga minyak goreng kemasan naik dari Rp15.900 per liter menjadi Rp16.100/liter. Di sisi lain, minyak goreng kemasan Minyakita turun dari Rp14.000 menjadi Rp13.900/liter hari ini.

Komoditas lainnya, seperti daging sapi turun dari Rp136.000/kg menjadi Rp135.800/kg. Sementara itu, tepung terigu stabil Rp13.000 per kg.

Untuk mengetahui detail harga berdasarkan komditas, pasar tradisional di wilayah masing-masing, sahabat NilaiKu dapat mengunjungi link berikut: Harga Pangan

Semoga bermanfaat dan pakai terus NilaiKu, Alat Promosimu Sehari-hari!

Istilah KBD Menjadi PBD, Apa Itu Pesan Bisnis Digital?

Istilah KBD Menjadi PBD, Apa Itu Pesan Bisnis Digital?

NilaiKu.id Secara berkala tim NilaiKu bertemu dengan Tim Petani NilaiKu dalam sebuah pertemuan online untuk membahas langkah apa saja yang harus dilakukan agar sesama pelaku usaha mikro kecil dan para petani mendapatkan manfaat yang sama dari aplikasi NilaiKu, yakni mampu meluaskan jangkauan pasar dengan melakukan promosi lewat aplikasi NilaiKu dan menemukan pembeli dari masing-masing produk serta menjajajaki terjalinnya kemitraan dam berbisnis.

Selain bersilaturahmi lewat zoom meeting, tim petani banyak memberikan saran dan masukan bagi pengembangan aplikasi NilaiKu selanjutnya, sehingga Tim Petani NilaiKu yang terdiri dari Sahabat NilaiKu di Pasaman Barat, Garut, Sukabumi dan Lombok Timur cukup banyak memberikan sumbangsih bagi kemajuan NilaiKu dan pemanfaatannya di masyarakat.

Pada pertemuan online dengan tim petani (2/11) diketahui ada perubahan istilah KBD menjadi PBD.

Seperti diketahui, Kartu Bisnis Digital atau KBD NilaiKu adalah kartu dalam bentuk digital (soft) yang berguna untuk mempromosikan produk atau usaha petani dan pelaku usaha kecil menengah di sosial media seperti facebook, whatsapp, messenger, Instagram dan platform sosial media lainnya.

Dibuat khusus bagi pengguna aplikasi NilaiKu dalam memudahkan jangkauan dan target pasar berisi foto produk, nama produk, penjual, deskripsi dan lain-lain. KBD ini bisa dibagikan ke sosial media sehingga khalayak akan mendapatkan informasi tentang produk dan usaha para petani dan pelaku UMK.

“Oh iya, kali ini kami menginformasikan bahwa istilah KBD kita ubah menjadi PBD atau Pesan Bisnis Digital,” kata Jalu Wardhana. “Namun sebetulnya sama saja, istilahnya saja yang kita ubah agar lebih bersahabat karena isi dari KBD ini kan pesan promosi,” lanjut Head Office Customer Support NilaiKu tersebut.

Perubahan istilan Kartu Bisnis Digital menjadi Pesan Bisnis Digital nampaknya cukup dimengerti dan diamini oleh Tim Petani yang hadir diantaranya, Lusi Intan, Cucu Mabruroh, Mahani, Alvi Alawiyah dan Fitri.

Dengan begitu, jangan heran ya! Sahabat NilaiKu bila istilah PBD ini menggantikan istilah KBD yang sudah lebih dulu dikenal. Ingat promosi, ingat Pesan Bisnis Digital NilaiKu! Pakai terus NilaiKu, Alat Promosimu Sehari-hari.

Larutan Pupuk Urea Bikin Cabe Tua Produktif Lagi

Larutan Pupuk Urea Bikin Cabe Tua Produktif Lagi

NilaiKu.id – Saat usia tanaman cabai mulai menua pertumbuhannya melambat, kaibatnya produktivitas buah cabai menurun atau tidak berproduksi maksimal.

Namun ternyata, produktivitas cabe yang tua bisa diakali agar kembali produktif dan berbuah banyak, yakni dengan melakukan peremajaan agar tanaman cabai yang sudah tua bisa tumbuh dan berbuah kembali tanpa harus mengganti dengan benih baru dari awal yang tentu saja memakan waktu dan perlakuan yang sama saat baru ditanam.

Ada sebuah cara untuk peremajaan tanaman cabai agar tumbuh subur kembali, Melalui kanal Youtube Rumah Petani TV diterangkan bahwa fungsi peremajaan pada tanaman cabai antara lain untuk merangsang pertumbuhan tunas-tunas baru yang nantinya akan berbunga kembali.

Peremajaan tanaman cabai bisa menggunakan pupuk urea untuk merangsang pertumbuhan agar daun tanaman cabai kembali hijau serta memunculkan tunas-tunas baru.

Rumah Petani TV menjelaskan, bahwa Sahabat NilaiKu hanya perlu melarutkan pupuk urea dengan air, selanjutnya tinggal kamu siramkan ke media tanam tanaman cabai.

Begini langkahnya:

Gunakan dosis yang rendah, campurkan 1,5 sendok makan pupuk urea ke dalam 8 liter air. Lalu aduk air bersama urea hinngga urea larut merata dan tidak menghasilkan sisa-sisa. Setelah itu selesai? Betul, semnudah itu dan kini Anda bisa langsung menyiramkan air larutan pupuk urea ke tanaman cabai.

Untuk satu polybag tanaman cabai, Anda bisa siramkan air larutan pupuk urea sebanyak 150 ml. Dan sebaiknya lakukan penyiraman larutan pupuk urea ini pada sore hari, sehingga penyiraman dan pemupukan dilakukan secara bersamaan. Dan lakukan penyiraman larutan pupuk urea cukup 3 kali dalam kurun waktu 2 minggu. Karena dosis pupuk yang diberikan cukup rendah, maka Anda tak perlu khawatir kelebihan pemupukan.

Selamat mencoba! Dan jangan lupa promosi terus lewat aplikasi NilaiKu, beri tahu mitra Anda jika tanaman cabe Anda akan segera panen. Downlad di sini: PlayStore

Lihat Video:

YouTube player
Cara Pupuk Cabe Setelah Panen, Agar Tetap Berbuah Lebat

Kumpulkan Ulasan/Review dari Konsumen Tunjang Promosi Produkmu

Kumpulkan Ulasan/Review dari Konsumen Tunjang Promosi Produkmu

NilaiKu.id – Bila Anda ingin produk yang Anda tawarkan diminati oleh pasar. Untuk itu, promosi produk adalah terbaik yang harus Anda lakukan. Dengan promosi produk melalui aplikasi NilaiKu dengan Pesan Bisnis Digital yang bisa Anda sebarkan ke berbagi platform sosmed adalah merupakan proses memasarkan sebuah produk Anda, baik berupa barang atau jasa atau apapun yang berhubungan dengan usaha Anda.

Mempromosikan produk merupakan hal yang sangat penting dalam bisnis untuk meningkatkan penjualan dan pendapatan.

Promosi produk membuat konsumen jadi lebih tertarik untuk mengetahui dan mencoba produk yang Anda tawarkan dibanding milik orang lain.

Hal yang juga menarik bagi konsumen untuk selanjutnya melakukan pembelian adalah ulasan produk, review atau pemberian bintang pada produk Anda.

Ulasan dapat membantu calon pembeli mendapatkan gambaran tentang kualitas atau rasa produk yang Anda jual.

Banyak pelanggan menggunakan review untuk mencari tahu bahkan mengevaluasi dan meneliti produk Anda sebelum melakukan kontak dan melakukan pembelian. Karena itu perbanyak membagikan link produk Anda untuk mendapatkan ulasan.

Ulasan yang positif bisa menjadi sumber terpercaya bagi konsumen lainnya. Selain itu, ulasan dari konsumen atau orang yang juga pernah mengenal dan tertarik dengan produk Anda bisa menjadi bahan evaluasi bagi Anda sendiri dalam pengembangan kualitas produk dan memberikan layanan bagi konsumen.

Caranya, Anda bisa meminta konsumen yang sudah melakukan pembelian untuk memberikan review produk Anda, bahkan Anda bisa meminta testimoni dari yang bersangkutan mengenai tingkat kepuasaannya, seperti rasa, mutu, pelayanan, manfaat, kecepatan pengiriman, respon baik Anda terhadap pelanggan dan lain-lain.

Agar lebih menarik, mungkin Anda bisa membagikan voucher cuma-cuma atau langkah-langkah promo lainnya dengan menggratiskan ongkir, memberi diskon besar sebagai imbalan bagi yang bersangkutan atas kesediaannya memberikan testimoni.

Selamat mencoba dan semoga bermanfaat! Pakai Terus Nilaiku, Alat Promosimu Sehari-hari. Download di PlayStore

Info Harga Pangan 28 Oktober 2022

Info Harga Pangan 28 Oktober 2022

NilaiKu.id – Harga beberapa kebutuhan pangan terpantau stabil berdasarkan data laporan SP2KP EWS Kemendag pada Jumat, 28 Oktober 2022.

Harga bawang merah dan bawang putih menurun tipis dibanding hari sebelumnya,begitupun dengan minyak goreng kemasan sederhana, daging sapi dan cabe merah. Sementara itu, cabe merah besar mengalami kenaikan 1% saja dan cabe rawit keriting mengalami kenaikan di bawah 1 persen saja.

Berikut perubahan harga berdasarkan perbandingan tanggal 26 dan 27 Oktober 2022:

Beras Premium Rp12.800/kg
Beras Medium Rp10.900/kg
Gula Pasir Rp14.300/kg
Minyak Goreng Curah Rp13.800/Lt
Minyak Goreng Kemasan Sederhana Rp16.000/Lt
Minyak Goreng Kemasan Premium Rp20.800/Lt
Minyak Goreng, MINYAKITA Rp14.000/Lt


Kedelai Impor Rp14.600/kg
Tepung Terigu Rp13.000/kg
Daging Sapi Paha Belakang Rp135.700/kg
Daging Ayam Ras Rp34.200/kg
Telur Ayam Ras Rp28.600/kg


Cabe Merah Besar Rp38.100/kg
Cabe Merah Keriting Rp39.500/kg
Cabe Rawit Merah Rp51.100/kg
Bawang Merah Rp34.400/kg
Bawang Putih Honan Rp26.200/kg
Telur Ayam Rp22,572/kg (di Tingkat Peternak)

Untuk melihat data harga lebih detail berdasarkan komoditi dan daerah masing-masing Sahabat NilaiKu, bisa mengunjungi tautan berikut: PIHPS Nasional

Semoga bermanfaat! Pakai Terus NilaiKu Alat Promosimu Sehari-hari. Download di PlayStore!

Cara Membuat Pupuk Organik Cair

NilaiKu.id – Pada pelatihan pembuatan pupuk organik cair yang dilakukan oleh Rida Warsa dan pihak-pihak terkait lainnya bagi para anggota kelompok tani di Kecamatan Kinali, Kabupaten Pasaman Barat (25/10) meski secara teknis telah mampu memproduksi pupuk organik cair untuk keperluan sendiri, namun dalam rangka meningkatkan kualitas pupuk yang mereka hasilkan tampak antusiasme peserta.

Menurut penuturan Rida Warsa, pupuk adalah bahan yang memiliki kandungan satu atau lebih unsur hara yang diberikan pada tanaman atau media tanam untuk mendukung proses pertumbuhannya agar bisa berkembang secara maksimal.

Tanaman membutuhkan 13 macam unsur hara   makro (N, P, K, S, Mg, Ca), unsur hara mikro (Cl, Fe, Mn, Zn, Cu, B, Mo)  . Ke 13 unsur hara essensial wajib diperlukan tanaman untuk metabolisme yang sempurna,

“Nah, kali ini kita coba mengurai, nanti kita buat pupuk ada yang khusus N, ada P, ada yang khusus K. Pupuk cair itu kan dia lengkap, kali ini kita spesifikan ada nanti, bisa dia untuk jadi substitusi pupuk tunggal seperti urea, kcl, sp, yang harganya bisa mencapai satu juta, separuhnya,’ terang Rida Warsa.

Baca Juga: Dana Desa Dorong Standardisasi Pupuk Cair Organik Para Petani

Ia pun membagikan beberapa langkah yang harus dilakukan dalam proses pembuatan pupuk organik cair, bagi Sahabat NilaiKu pembaca NilaiKu.id . Berikut langkah-langkahnya:

Jenis Pupuk Organik

Jenis-jenis pupuk organik dibedakan dari bahan baku, metode pembuatan dan wujudnya.

1.Dari sisi bahan baku ada yang terbuat dari kotoran hewan, hijauan atau campuran keduanya.

2. Dari metode pembuatan ada banyak ragam seperti kompos aerob, bokashi, dan lain sebagainya.

3.Dari sisi wujud ada yang berwujud serbuk, cair maupun granul atau tablet.

Pembuatan Pupuk Organik Cair

Alat dan Bahan yang digunakan (untuk 30 liter Rotan):

Bahan bahan :

  1. Buah Pisang : 30 buah
  2. Buah Pepaya: 10 buah
  3. Buah Nanas:10 bh
  4. Buah mangga: 10 buah
  5. Buah Semangka: 5 buah
  6. Kangkung air:10 ikat
  7. Kacang panjang: 10 ikat
  8. Jagung muda: 10 buah
  9. Ragi : 15 butr
  10. Air Kelapa: 15 litr
  11. Air Cucian beras: 10 liter
  12. Air Nira : 3 liter
  13. Usus ikan nila: 3 ons

Alat-alat

  1. Drum/tong  besar  : 3 buah (untuk , N,P, K
  2. Drum/tong menengah   : 2 buah (Untuk Rotandan Mol
  3. Panci anti pecah  : 6 buah
  4. Ember  : 3 buah
  5. Gayung tangkai panjang  : 5 buah
  6. Saringan   : 5 buah
  7. Corong  : 5 buah
  8. Terpal  6×6 m  : 2 buah
  9. Blender   : 1 buah
  10. Pisau    : 8 buah
  11. Dandang/panci air panas  : 1 buah

Cara Pembuatan

  1. Bahan bahan dari no 1 -8 direndam terlebih dahulu dengan air hangat 60 s/d 70 C sekitar 5 menit Setelah disterilkan bahan tersebut di blender sampai halus
  2. Air nira direbus tambahkan dengan 15 liter air hingga mendidih dan biarkan sampai dingin
  3. Campurkan semua bahan dan diaduk merata sampai ke   bahan no 13 Simpan pada wadah yang sudah disiapkan.
  4. Fermentasi selama 14 hari dan diaduk aduk setiap 2 hari sekali selama 5 menit untuk menghindari gelembung/gas.
  5. Jika berhasil akan mengeluarkan bau tapai.
  6. Fermentasi selesai jika tidak ada lagi gelembung/gas yang terbentuk.

Setelah berhasil, maka pupuk cair pun siap digunakan dan diaplikasikan kepada tanaman, selamat mencoba! Semoga bermanfaat, Pakai Terus NilaiKu, Alat Promosimu Sehari-hari. Unduh di PlayStore!

Tonton Video berikut ini:

YouTube player

Dana Desa Dorong Standardisasi Kualitas Pupuk Cair

Dana Desa Dorong Standardisasi Kualitas Pupuk Cair

NilaiKu.id – Pupuk subsidi langka, sementara pupuk non subsidi terbilang mahal bagi para petani kecil yang ada di berbagai wilayah di Indonesia. Sebuah ironi yang terjadi di negara agraris, petani tidak leluasa mendapatkan pupuk untuk menyuburkan tanamannya.

Harusnya petani dapat membeli pupuk non subsidi, tapi hal ini bukan cara yang murah karena harga pupuk non subsidi di beberapa daerah malah melambung tinggi sampai 400% dari harga pupuk bersubsidi.

Tetapi petani tetaplah petani yang ingin tetap bisa bercocok tanam, beberapa petani terpaksa membeli pupuk non subsidi meskipun saat ini harganya mahal seperti yang terjadi pada para petani di daerah Pamekasan, Jawa Timur.

Namun mahalnya harga pupuk non subsidi tak sepebuhnya menjadi ganjalan bagi para pelaku usaha tani. Kabar baiknya, ada alternatif yang bisa dipilih sebagai jalan keluar yakni dengan pembuatan pupuk cair, pupuk ini bisa diproduksi sendiri oleh para petani dengan menggunakan bahan-bahan organik yang tersedia di lingkungan masing-masing.

“Hari ini ada program pelatihan pembuatan pupuk cair, program dana desa dan diikuti oleh sekitar 30 peserta dari beberapa kelompok tani yang ada di Kinali dengan harapan mutu pupuk cair buatan petani itu bisa terjaga, jangan sampai hari ini bagus, tapi besok lusa standard-nya turun,” kata Rida Warsa, Sahabat NilaiKu Pasaman Barat kepada NilaiKu.id (25/10).

Rida menuturkan, secara teori dan praktek pembuatan pupuk cair organik para petani di wilayah Kecamatan Kinali, Kabupaten Pasaman Barat, Sumbar telah menguasainya, namun untuk menjaga standard pupuk yang bagus maka dilakukan program pelatihan lanjutan agar para petani bisa memproduksi pupuk cair dengan kualitas bagus.

“Sehingga, pupuk-pupuk dari para produsen (petani) tersebut dapat didistribusikan ke petani lainnya dan bisa mencukupi secara periodik dengan kadar mutu yang bagus,” kata fasilitator yang masih disibukan dengan aktivitas kemanusiaan kondisi pasca gempa Pasaman Barat beberapa waktu lalu.

Pembuatan Pupuk Cair Organik

SOP pembuatan pupuk yang baku menjadi target pelatihan kali ini, dengan harapan pupuk cair tersebut bisa dikemas dan diajukan ke laboratorium.

“Jadi dari sni kita harapkan mereka dapat SOP-nya, sehingga nanti produk mereka bisa dengan mutu yang sama, dia buat sekarang, minggu depan, bulan depan mutunya sama,” tegas Rida, “Dan nanti kita ujikan ke Lab,” sambung dia.

Setelah diuji laboratorium diharapkan para petani bisa jadi produsen pupuk dan produknya bisa kembali dibeli tahun depan oleh dana desa kembali.

“Jadi produk mereka dibeli dana desa untuk dibagikan ke petani-petani yang lain, sehingga nanti konsepnya dari dana desa itu bisa multiefek, ada manfaat bagi petani produsen pupuk organik ada juga manfaat bagi petani yang dapat bantuan pupuk organik itu, desa juga nantinya bisa membiayai produk percontohan-percontohan di tempat yang diberikan bantuan pupuk organik,” terang Rida.

Masih menurut Rida Warsa, dengan demikian para petani bisa menyadari bahwa ternyata bantuan pupuk organik cair ini ternyata bermanfaat, memilik dampak yang baik juga untuk pertumbuhan sebagai alternatif dari berkurangnya pupuk subsidi.

Pupuk cair produksi Pemuda Muhamadiyah Trenggalek

“Sekarang pupuk subsidi kan banyak dikurangi ,nih! jadi itu kita bisa buktikan targetnya ke depan cukup satu atau dua siklus yang akan dibantu oleh dana desa, selanjutnya para petani itu sudah bisa belajar langsung,” terang Rida.

Setiap tanaman punya kapasitasnya tersendiri dalam menyerap nutrisi sebagai makanannya. Menurut teori, tanaman hanya sanggup menyerap unsur hara yang tersedia dalam tanah tidak lebih dari 2% per hari.

Oleh karena itu, perlu pemberian pupuk pada tanaman agar pertumbuhannya baik dan produktivitas tanaman sesuai dengan yang diharapkan, maka pelaku usaha tani mensiasatinya dengan pemberian pupuk organik cair agar nutrisi mudah diserap tanaman.

(Bersambung)