Mau Mudah Bertemu Banyak orang, Kenapa Tidak Online-kan Saja?

Mau Mudah Bertemu Banyak orang, Kenapa Tidak Online-kan Saja?

“Hanya Allah yang tau, yang jelas saya tetap Jualan

Begitulah judul yang disematkan dalam sebuah narasi yang ditulis oleh Sahabat NilaiKu di Pasaman Barat dalam sebuah postingan di salah satu Whatsapp Grup NilaiKu.

Apa yang disampaikan Lusi Intan Sari, ibu rumah tangga yang kerap menuliskan kalimat-kalimat inspiratif dalam berbagai hal, baik di KabarKu beranda aplikasi NilaiKu maupun di beberapa platform sosialmedia lainnya ini, mungkin merupakan sebuah kegundahannya yang bisa jadi merupakan kegundahan kita semua atas kondisi yang terjadi saat ini dalam menyikapi berbagai persoalan, termasuk sikap atas kondisi usaha bagi beberapa pelaku usaha di negeri kita dengan status pandemi yang tak kunjung usai, hal ini tampak dalam isi postingan tersebut:

“Setuju yaa teman-teman? Jangan jadikan faktor yang tidak bisa kita mengaturnya menjadi hambatan, jadi tidak semangat berusaha dan sebagainya. Jika khawatir ketemu banyak orang, kenapa tidak online saja. Masih banyak jalan menuju Roma, masih ada Nilaiku yang bisa digunakan dimana saja. Jika orang bisa, kenapa kita tidak bisa? Kalau ada kendala sampaikan ya Bapak/Ibu dan teman-teman semuanya,” tulis Lusi, solutif mencoba menyuntikan mood booster bagi kawan-kawannya.

Walaupun tidak bisa digerelasir, apa yang coba ia sampaikan adalah fakta, bahwa saat ini ada ketakutan dan rasa khawatir yang dirasakansebagian orang dalam menyikapi masa-masa sulit ini, takut bergerak, takut tertular wabah, takut memulai hal baru, takut mengambil keputusan, takut gagal dan lain sebagainya.

Tetapi, di balik itu semua sebagian lainnya ternyata tetap memiliki dan memupuk optimisme, rasa semangat dalam melangkah, dimana berbagai hambatan yang ada tidak dijadikannya penghalang, baik dalam melakukan aktivitas sehari-hari maupun dalam melakukan aktivitas usaha agar tetap memenuhi kebutuhan hidup dan mengais pundi-pundi rupiah.

Semua orang tentu faham dan bisa melihat kenyataan bahkan merasakan, bahwa usaha yang dilakukan secara offline terutama bagi para pelaku usaha kecil mikro adalah yang paling terdampak oleh adanya pandemik ini. Dan, solusinya adalah seperti apa yang dikatakan Sahabat NilaiKu Pasaman Barat tersebut, memupuk rasa optimis dan beralih ke cara-cara online dalam berusaha, dimana MicroAid mewadahi dan mensupport apa yang ingin dilakukan para petani dan pelaku UMK dalam mempromosikan produk usahanya agar tetap berjalan melalui aplikasi NilaiKu.

Masih banyak jalan menuju Roma, masih ada Nilaiku yang bisa digunakan dimana saja. Jika orang bisa, kenapa kita tidak bisa? pertayaan sederhana ini pasti ada jawabannya. Pakai terus NilaiKu, download di sini: NilaiKu MicroAid.

Cara Sahabat NilaiKu Mengajak untuk Usaha Maju

Komunikasi di era informasi digital seperti saat ini, telah berkembang menjadi sebuah fenomena bagi terbentuknya suatu komunitas atau masyarakat tertentu, dimana terbentuknya komunitas tersebut terintegrasi oleh adanya informasi. Dan pelaku penyebaran informasi itu adalah dari dan antar individu dalam komunitas, mereka sendiri-lah yang saling berbagi informasi.

Komunikasi bisa terjadi dengan adanya beberapa prasyarat dan kondisi, diantaranya apabila terdapat beberapa kesamaan baik itu minat, tempat, ketertarikan atau interest bahkan juga kesamaan kepentinganantara penyampai pesan dan orang yang menerima pesan. komunikasi ini terjadi baik melalui komunikasi nlisan dan tertulis.

“Bila tidak ada kesamaan-kesamaan itu, maka pesan kita akan diabaikan dan perlu pendekatan lain yang lebih menarik perhatian, walau kadang tidak selalu berhasil karena berbagai alasan,” terang salah seorang netizen, Mahasiswa Fikom di salah satu Universitas di Bandung yang enggan disebut namanya kepada nilaiku.id (28/5).

Media berkirim pesan dari masa ke masa

“Tetapi namanya juga usaha ya, misalnya, kita punya produk,nih! Dan kita harus tawarkan kepada calon konsumen, katakanlah memancing pakai umpan yang bagus, tidak harus juga to the point,” imbuh dia.

Berdasarkan keterangan tadi, setidaknya ada korelasinyadengan yang apa yang dilakukan Sahabat NilaiKu di Pasaman Barat, Lusi Intan Sari berusaha mengajak pengguna lama di daerahnya untuk mengupdate dan menginstall kembali aplikasi NilaiKu terbaru yakni NilaiKu versi 5 yang lebih mutakhir dengan berbagai fitur andalan yang menarik.

Mengapa Lusi melakukan hal tersebut? Terungkap! Lusi berusaha agar para petani dan pelaku usaha mikro kecil di sekitarnya juga mendapatkan manfaat yang sama dengan apa yang sudah dirasakannya, bahwa usaha yang ia geluti kini telah menampakan perubahan ke arah yang lebih baik dengan menggunakan aplikasi NilaiKu, selain itu Lusi bisa terkoneksi dengan para petani dan pelaku usaha di berbagai daerah, dengan begitu ada kemungkinan jalinan bisnis terbuka lebar dan luas.

Tangkapan layar pendekatan Lusi kepada penerima pesan

“Sambil menemani mami karena belum bisa tidur. (Saya) Mencoba menyapa Sahabat NilaiKu (yang termasuk kategori) Social Newbies. Saya coba juga membuat pesan perkenalan untuk saling save kontak supaya WA selanjutnya mereka sudah tau siapa kita,” ungkap Lusi yang memanfaatkan waktu luangnya di sela-sela merawat ibundanya yang tengah sakit.

Dari sebuah komunikasi yang ia sampaikan kepada salah satu pengguna WA  seperti yang terlihat dalam gambar, nampak beberapa point, yakni:

  1. Sapaan salam’
  2. Memperkenalkan diri
  3. Meminta Koreksi jika salah menyebutkan nama
  4. Meminta ijin untuk menyimpan nomor kontak yang bersangkutan

“Kenapa saya sebutkan darimana saya dapatkan nomer WA-nya, karena yang mau saya hubungi ini tidak saya temui di grup NilaiKu Pasaman Barat, kemungkinan sudah keluar dari grup. Hal ini untuk memberikan kepercayaan kepada mereka Jika nomer kontak ada di grup NilaiKu, maka saya akan sebutkan saya dapatkan dari grup nilaiku pasaman barat,” terang Lusi kepada Sahabat NilaiKu lainnya di sebuah Whatsapp Grup NilaiKu.

Apa yang dilakukan Lusi merupakan tahap awal dalam rangka pendekatan terhadap target untuk melakukan kampanye berikutnya, sehingga tujuan komunikasi dari isi pesan yang ia sampaikan bisa terarah dan mendapatkan tanggapan positif hingga berhasil. Hal ini membutuhkan waktu memang, tetapi segala sesuatu bukankah berproses? Dan Lusi Intan Sari melakukannya dengan baik sehingga ada reaksi baik dari penerima pesan dengan mengatakan “OK”. Pengalaman Lusi ini semoga bermanfaat! Salam Lima Jari, gunakan fitur PesanKu untuk mengirim pesan pribadi dan rahasia di aplikasi NilaiKu.

Lihat produk Lusi! Dengan mengunjungi link Modal Sosial di sini atau klik gambar di bawah ini:

Alasan Anggota DPR-RI Fraksi PKS Dukung aplikasi Nilaiku!

Alasan Anggota DPR-RI Fraksi PKS Dukung aplikasi Nilaiku!

NilaiKu.id – Ketika Forum UMKM Pasaman Barat memprakarsai sebuah pertemuan  bagi para pelaku usaha mikro  yang berada di wilayah Kabupaten Pasamana Barat, Sabtu (3/4/21) di Aula Kantor bupati Pasaman Barat.  Nevi Zuairina, selaku  Ketua Forum UMKM Sumatera Barat memberikan dorongan dan semangat bagi para pelaku usaha mikro agar tidak gampang patah semangat dalam menyikapi masa-masa sulit di masa pandemi ini.

Menurut Nevi Zuarina yang juga merupakan Anggota DPR RI Komisi VI, Fraksi PKS ini, bahwa Pelaku usaha harus memiliki managemen yang jelas dalam melakukan kegiatan usahanya, sehingga modal tidak bercampur dengan dengan penjualan. Ia pun memberikan arahan agar para pelaku usaha memiliki pangsa pasar dengan berpikir bagaimana dengan kemanakah produk akan dipasarkan.

Selain itu, menurut Nevi pelaku usaha harus memiliki komunitas tersendiri dengan harapan bisa saling bertukar informasi dan bertukar pikiran sehingga mampu menemukan jawaban dari permasalahan yang dihadapi oleh para pelaku UMKM.  Dan masih menurut Nevi di zaman internet seperti sekarang ini para pelaku usaha harus membuat (memiliki) situs penjualan online.

Dalam pertemuan tersebut Rida Warsa, Sahabat NilaiKu yang turut hadir dan memberikan pandangannya, mengatakan bahwa jika para pelaku UMKM tidak menggunakan aplikasi  NilaiKu, rugi! Hal tersebut bukan tanpa alasan, sebab Rida bersama Lusi sang istri adalah petani dan pelaku UMK di Pasaman Barat yang sudah merasakan faedah NilaiKu bagi usahanya. Tak ayal hal tersebut melahirkan dukungan dari Anggota DPR-RI Fraksi PKS tersebut bagi aplikasi NilaiKu yang susah dipungkiri sangat erat korelasinya dengan apa yang disampaikan dalam forum tersebut.

Dalam sebuah kesempatan Lusi mengatakan NilaiKu telah menjadi sebuah alat pemasaran yang efektif bagi hasil ternaknya yakni berupa telur ayam.

“Dalam kondisi tertentu, para peternak kadang ada yang berani banting harga telur serendah-rendanhya, hal ini berdampak pada penjualan hasil ternak kami. Maka dengan NilaiKu, kami bisa menjangkau konsumen terakhir, walaupun sebelumnya tak pernah ada yang berjualan telur secara online di daerah kami,” terang Lusi.

Pertemuan Forum UMKM Pasaman Barat digelar dalam rangka sharing motivasi dan silaturahmi antar para pelaku UMKM, dimana Ketua Forum UMKM Provinsi Sumatera Barat Nevi Zuairina mendorong kepada sekira 80 pelaku UMKM yang ditargetkan agar tetap memiliki daya juang dan pantang menyerah dalam berwirausaha sehingga produk yang diusahakan bisa diserap oleh pasar terutama di masa pandemi yang menuntut keterbatasan ruang gerak dan mobilitas manusia, maka penjualan online harus bisa dimaksimalkan.

“Di masa pandemi ini kita fokuskan untuk promosi online, tadi saya lihat sudah ada di Pasaman Barat, NilaiKu. Coba! Forum UMKM yang ada di Pasaman Barat bersatu untuk melakukan penjualan online lewat marketplace NilaiKu,”  ujar Nevi dalam sebuah video yang diambil oleh Sahabat NilaiKu.

Standing banner NilaiKu yang terpasang di aula Kantor Bupati pun  banyak mencuri perhatian yang hadir di acara tersebut termasuk Nevi Zuairina, sehingga tanya jawab seputar aplikasi NilaiKu pun terjadi dan beberapa peserta forum pun ada yang langsung menginstal aplikasi NilaiKu. Hal ini mendapat sambutan positif dari ketua Forum UMKM Sumatera Barat.

“Alhamdulillah, acara berjalan lancar. Terima kasih atas dukungan yang luar biasa dari Customer Support. Waktu penginstalan aplikasi dan pendaftaran, kode masuk dengan mulusnya tanpa hambatan,” terang Lusi.

“Para pengguna baru langsung “Terpesona” Melihat beranda Nilaiku. Beberapa pengguna lama  yang hadir langsung mendekati kami dan minta penjelasan bahkan ada yang langsung update,” imbuhnya.

Selamat atas terselenggaranya Forum UMKM di Pasaman Barat! Semoga kehadiran NilaiKu mampu menjawab kebutuhan para pelaku UMKM dalam memasuki era pasar digital secara lebih luas. Pakai terus NilaiKu…!

Lihat Modal Sosial Lusi! Klik di sini

Testimoni Fitri, Sahabat NilaiKu Pasaman Barat.

Alhamdulillah selama menggunakan Aplikasi Nilaiku sudah banyak yang memesan produk saya seperti Keripik Bayam, Takoyamie dan Konektor Masker.
Produk saya tidak hanya dipesan oleh sahabat NilaiKu di Pasaman Barat saja tetapi sudah sampai ke Sukabumi dan Depok. Total penjualan saya selama menggunakan Aplikasi nilaiku sebanyak Rp. 320.000,-. Terima Kasih NilaiKu dan semoga semua usaha kita lancar dan aplikasi NilaiKu semakin berkembang luas
,” Kata Fitri, pengguna NilaiKu di Pasaman Barat.

Selanjutnya, ia mempresentasikan sendiri pengalamannya menggunakan aplikasi NilaiKu lewat presentasi yang ia buat sendiri. Selengkapnya di tautan berikut ini: Presentasi Fitri tentang NilaiKu

NilaiKu! Dari dan untuk Para Petani dan Pelaku UMK

Masyarakat Indonesia terbiasa bermusyawarah untuk mufakat dalam membuat kesepakatan dan kesamaan pandangan. Kata demokrasi biasanya merujuk pada aktivitas bernegara,pemerintahan, pemilu dan menyalurkan aspirasi.

Tetapi bila pendapat, saran, masukan, harapan dan keinginan  Sahabat NilaiKu diakomodir dalam sebuah aplikasi bernama NilaiKu, maka tak berlebihan bila NilaiKu boleh disebut juga sebagai aplikasi sangat demokratis? Karena semenjak dicetuskan dan dikembangkan oleh MicroAid selalu memperhatikan apa yang menjadi keinginan dan pendapat para penggunanya.

Bicara keterlibatan dan peran penting Sahabat NilaiKu dalam pengembangan aplikasi NilaiKu, Klik tautan berikut ini. https://bit.ly/3rXWJmh

Bantu Promosi Produk Teman

Siapa saja yang bisa menggunakan aplikasi NilaiKu, Sahabat? Siapa pun bisa, selain pelaku UMKM dan para petani. Bagi yang tak memiliki produk pun tak ada salahnya, siapa tahu di lingkungan terdekat kita ada yang produknya bisa kita bantu promosikan, ya nggak? Selain itu Sahabat juga bisa melihat-lihat produk Sahabat NilaiKu dari Garut, Lombok Timur, Pasaman Barat dan Sukabumi yang pasti suatu saat dibutuhkan.

Nah, jika sudah berteman seperti itu jual beli jadi lancar, kan? Bahkan kadang kala kita ditawari harga ‘teman’ juga lho, bukan kita yang nawar! Membeli dagangan teman artinya mengistewakan perteman dan bisa saling bantu juga. Yuk! Berteman di NilaiKu 5 dan install aplikasi NilaiKu dengan mengklik tautan ini: Google PlayStore

Sebatang Lidi Hanya Jadi Tusuk Gigi, Bagaimana jika Banyak & Diikat menjadi Satu?

Sapu lidi sering diibaratkan dengan yang paling relevan mengenai bersatunya sebuah kekuatan menjadi jauh lebih besar dibanding dengan ukuran fisiknya sendiri, dimana jika hanya sendirian nyaris tak menghasilkan apa-apa, sekalipun ada kemungkinan lidi bisa menjadi tusuk gigi atau tusukan sate.

Begitu pula dengan para petani, jika berjalan sendiri-sendiri kemungkinan berkembang pesat akan lebih sulit, adanya sebuah wadah niscaya diperlukan untuk mencapai target yang jauh lebih besar.

Adanya komunitas petani NilaiKu yang tergabung di Whatsapp Grup NilaiKu Pasaman Barat, Lombok, Sukabumi dan Garut diharapkan menjadi jembatan terbangunnya kekuatan bersama para petani dan pelaku usaha mikro kecil, sehingga bisa bangkit dalam kebersamaan menuju kesejahteraan yang lebih baik.

Apa yang dilakukan Tim NilaiKu dengan membuka toko online khusus, bagi produk Sahabat NilaiKu di berbagai daerah melalui platform Tokopedia adalah sebuah langkah maju dalam menjawab kebutuhan lintas pengguna NilaiKu dan calon konsumen produk mereka, di luar pengguna aplikasi NilaiKu.

https://www.tokopedia.com/tokopetaninilaikugarut

Harapannya terbentuk pangsa pasar yang lebih besar sehingga tercipta iklim usaha yang semakin maju dan mendatangkan profit bagi para pelaku UMK dan petani NilaiKu.

“Pembukaan toko untuk para petani atau pelaku UMK di tiap lokasi pengguna NilaiKu itu sangat bagus pak, mereka akan terbantu dari segi pemasaran juga, cakupannya jadi lebih luas. Selain itu (saya terdorong) untuk mengajarkan mereka berbisnis mengikuti perkembangan teknologi saat ini,” ungkap Viana, Manager Toko Petani NilaiKu di Tokopedia kepada nilaiku.id (8/12).

Langkah membuka toko online di Tokopedia ini disambut baik oleh para pengguna aplikasi NilaiKu. Alhasil, berbagai macam produk hasil pertanian dari Kabupaten Lombok dan Garut pun seperti Kopi Lanang Lombok, Madu Hutan Lombok, Java Coffee dari Gunung Papandayan dan Cikuray Garut, aneka makanan industri skala rumah tangga, abon Cabe Lombok kini berjajar di katalog produk Toko Petani NilaiKu di Tokopedia.

Setali tiga uang dengan Viana, Jalu Wardhana, Head Officer Customer Service NilaiKu Microaid mengatakan bahwa selayaknya konvergensi media dilakukan untuk menjangkau pasar yang lebih luas dalam memasarkan sebuah produk. Dimana ekosistem digital yang kini semakin besar harus dimafaatkan sebaik mungkin bagi peningkatan kesejahteraan para petani dan pelaku UMK.

https://www.tokopedia.com/tokopetaninilaikulombok

“Untuk tahap awal baru Lombok dan Garut, kedepannya segera menyusul toko petani untuk pengguna NilaiKu di daerah lainnya dan tidak menutup kemungkinan juga untuk Kabupaten Tasikmalaya misalnya. Dan saya mengucapkan selamat  atas dibukanya toko Petani NilaiKu ini, harapannya semakin luas pasar yang bisa dijangkau, Yuk! dilarisin produk petani kita. Dengan membeli berarti membantu para petani,” tutur Jalu Wardhana.

Terungkap! Setidaknya, menurut pengguna aplikasi NilaiKu itu sendiri, bahwa NilaiKu merupakan aplikasi yang menjembatani para petani dan pelaku UMK dalam mengakses pasar digital yang dibangun melibatkan ide, saran, keinginan dan harapan para petani dalam mengembangkan bisnisnya. Hal ini tersirat dari apa yang disampaikan oleh Rida Warsa, Sahabat NilaiKu di Pasaman Barat, Sumatera Barat ia mengatakan bahwa dirinya dan para petani merasa ikut terlibat dalam pengembangan aplikasi ini.

“Saya penasaran sekali endingnya nanti sepeti apa NilaiKu versi lima ini, terus terang dengan adanya dialog antara kami para petani dan tim NilaiKu saya merasa sangat dilibatkan. Dengan kata lain saya merasa bahwa aplikasi ini benar-benar dari para petani dan untuk para petani,” jelas Rida.

Kembali ke sapu lidi, Soekarno, Presiden Indonesia pertama pada peringatan Harkitnas tahun 1963 mengatakan bahwa ratusan lidi akan tercerai berai tidak berguna dan mudah patah jika tidak diikat, tetapi bila lidi-lidi tersebut disatukan dalam ikatan maka tak akan ada yang mampu mematahkannya.

Yuk, Support lokal! dengan mengklik gambar Usaha Tani menuju tautan Toko Petani NilaiKu