Komunikasi di era informasi digital seperti saat ini, telah berkembang menjadi sebuah fenomena bagi terbentuknya suatu komunitas atau masyarakat tertentu, dimana terbentuknya komunitas tersebut terintegrasi oleh adanya informasi. Dan pelaku penyebaran informasi itu adalah dari dan antar individu dalam komunitas, mereka sendiri-lah yang saling berbagi informasi.

Komunikasi bisa terjadi dengan adanya beberapa prasyarat dan kondisi, diantaranya apabila terdapat beberapa kesamaan baik itu minat, tempat, ketertarikan atau interest bahkan juga kesamaan kepentinganantara penyampai pesan dan orang yang menerima pesan. komunikasi ini terjadi baik melalui komunikasi nlisan dan tertulis.

“Bila tidak ada kesamaan-kesamaan itu, maka pesan kita akan diabaikan dan perlu pendekatan lain yang lebih menarik perhatian, walau kadang tidak selalu berhasil karena berbagai alasan,” terang salah seorang netizen, Mahasiswa Fikom di salah satu Universitas di Bandung yang enggan disebut namanya kepada nilaiku.id (28/5).

Media berkirim pesan dari masa ke masa

“Tetapi namanya juga usaha ya, misalnya, kita punya produk,nih! Dan kita harus tawarkan kepada calon konsumen, katakanlah memancing pakai umpan yang bagus, tidak harus juga to the point,” imbuh dia.

Berdasarkan keterangan tadi, setidaknya ada korelasinyadengan yang apa yang dilakukan Sahabat NilaiKu di Pasaman Barat, Lusi Intan Sari berusaha mengajak pengguna lama di daerahnya untuk mengupdate dan menginstall kembali aplikasi NilaiKu terbaru yakni NilaiKu versi 5 yang lebih mutakhir dengan berbagai fitur andalan yang menarik.

Mengapa Lusi melakukan hal tersebut? Terungkap! Lusi berusaha agar para petani dan pelaku usaha mikro kecil di sekitarnya juga mendapatkan manfaat yang sama dengan apa yang sudah dirasakannya, bahwa usaha yang ia geluti kini telah menampakan perubahan ke arah yang lebih baik dengan menggunakan aplikasi NilaiKu, selain itu Lusi bisa terkoneksi dengan para petani dan pelaku usaha di berbagai daerah, dengan begitu ada kemungkinan jalinan bisnis terbuka lebar dan luas.

Tangkapan layar pendekatan Lusi kepada penerima pesan

“Sambil menemani mami karena belum bisa tidur. (Saya) Mencoba menyapa Sahabat NilaiKu (yang termasuk kategori) Social Newbies. Saya coba juga membuat pesan perkenalan untuk saling save kontak supaya WA selanjutnya mereka sudah tau siapa kita,” ungkap Lusi yang memanfaatkan waktu luangnya di sela-sela merawat ibundanya yang tengah sakit.

Dari sebuah komunikasi yang ia sampaikan kepada salah satu pengguna WA  seperti yang terlihat dalam gambar, nampak beberapa point, yakni:

  1. Sapaan salam’
  2. Memperkenalkan diri
  3. Meminta Koreksi jika salah menyebutkan nama
  4. Meminta ijin untuk menyimpan nomor kontak yang bersangkutan

“Kenapa saya sebutkan darimana saya dapatkan nomer WA-nya, karena yang mau saya hubungi ini tidak saya temui di grup NilaiKu Pasaman Barat, kemungkinan sudah keluar dari grup. Hal ini untuk memberikan kepercayaan kepada mereka Jika nomer kontak ada di grup NilaiKu, maka saya akan sebutkan saya dapatkan dari grup nilaiku pasaman barat,” terang Lusi kepada Sahabat NilaiKu lainnya di sebuah Whatsapp Grup NilaiKu.

Apa yang dilakukan Lusi merupakan tahap awal dalam rangka pendekatan terhadap target untuk melakukan kampanye berikutnya, sehingga tujuan komunikasi dari isi pesan yang ia sampaikan bisa terarah dan mendapatkan tanggapan positif hingga berhasil. Hal ini membutuhkan waktu memang, tetapi segala sesuatu bukankah berproses? Dan Lusi Intan Sari melakukannya dengan baik sehingga ada reaksi baik dari penerima pesan dengan mengatakan “OK”. Pengalaman Lusi ini semoga bermanfaat! Salam Lima Jari, gunakan fitur PesanKu untuk mengirim pesan pribadi dan rahasia di aplikasi NilaiKu.

Lihat produk Lusi! Dengan mengunjungi link Modal Sosial di sini atau klik gambar di bawah ini:

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *