Harga Pangan Hari Ini

Harga Pangan Hari Ini

NilaiKu.id – Harga komoditas pangan hari ini, Selasa (8/11) rata-rata terpantau mengalami kenaikan diantaranya, yaitu harga telur ayam ras, cabai, bawang, dan minyak goreng kemasan.

Kedelai Impor Harga Rata-Rata Nasional Rp14.460 /Kg. Harga Tertinggi Rp 16.490/Kg di Papua Barat dan Harga Terendah Rp12.960/Kg di DKI Jakarta

Beras premium secara Harga Rata-Rata Nasional dibanderol Rp12.690 /Kg. Harga beras tertinggi Rp15.850 /Kg di Papua Barat dan harga terendah Rp 11.020 /Kg di Sulawesi Selatan

Harga Rata-Rata Nasional Jagung Rp5.660/kg. Harga Tertinggi Rp9.000/kg di Kepulauan Riau. Harga Terendah Rp 4.850/kg di Sumatera Barat

Melansir Sistem Pemantauan Pasar dan Kebutuhan Pokok (SP2KP) Kementerian Perdagangan, harga telur ayam ras naik Rp200 menjadi Rp28.700 per kilogram (kg), sebelumnya komoditas ini dihargai Rp28.500 per kg.

Harga cabai merah besar dan cabai rawit merahmengalami kenaikan. Cabai merah besar naik hingga Rp400 menjadi Rp36.000/kg, sementara cabai rawit merah naik Rp1.000 menjadi Rp47.600/kg

Sementara itu, cabai merah keriting mengalami penurunan Rp300, yang semula Rp35.100/kg kini menjadi Rp34.800/kg.

Harga bawang merah dibanderol Rp35.600/kg dari sebelumnya Rp35.100/kg. Sementara itu, harga bawang putih naik menjadi Rp25.900/kg yang semula Rp25.800/kg.

Minyak goreng curah terpantau stabil. Akan tetapi, harga minyak goreng kemasan naik dari Rp15.900 per liter menjadi Rp16.100/liter. Di sisi lain, minyak goreng kemasan Minyakita turun dari Rp14.000 menjadi Rp13.900/liter hari ini.

Komoditas lainnya, seperti daging sapi turun dari Rp136.000/kg menjadi Rp135.800/kg. Sementara itu, tepung terigu stabil Rp13.000 per kg.

Untuk mengetahui detail harga berdasarkan komditas, pasar tradisional di wilayah masing-masing, sahabat NilaiKu dapat mengunjungi link berikut: Harga Pangan

Semoga bermanfaat dan pakai terus NilaiKu, Alat Promosimu Sehari-hari!

Harga Masih Rp200,- Hingga Kini, Petani Caisim Sukabumi Rugi Besar!

NilaiKu.id – Petani sayuran jenis Caisim di Kabupaten Sukabumi harus menanggung rugi besar akibat harga caisim di Kabupaten tersebut masih sangat rendah, terutama di wilayah Sukaraja. Hingga kini harga caisim atau sawi hijau masih dihargai 200rupiah perkilogramnya.

Hal tersebut diketahui, berdasarkan obrolan di WhatsApp Grup Sahabat NilaiKu, saat pengguna baru aplikasi NilaiKu bernama Ijay dari Garut menanyakan berapa harga sosin alias caisim di wilayah masing-masing pengguna NilaiKu.

” Assalamualikum, bapak ibu yang ada di grup ini, butuh inpo dong kalau haga sayuran ini berapa yah …kalau di kampung sayah namanya sosin? harganya di daerah bapak ibu berapa yah kalau dari petani,” tanya Ijay

“Kalau di lombok hanya 3000/kg kalau di pasar lokal tempat saya paling hanya di ikat ikat limaratusan,” jawab bu Mahani, Sahabat NilaiKu Lombok Timur.

“5000/kg.” Jawab Agus, Sahabat NilaiKu Sumedang

“Masih Rp200,-,” kata Annie Mariah, Sahabat NilaiKu Sukabumi.

Dari obrolan tersebut, harga caisim berbeda di tiap daerah, Petani di Sumedang terbilang cukup beruntung karena harga sawi hijau terbilang cukup istimewa di banding Tasikmalaya di angka Rp2000-3000-, Garut Rp3000,-, Lombok Timur Rp3000,-/kg.

3 Bulan Harga Anjlok Bertahan

Berdasarkan penelusuran nilaiku.id petani sayuran di Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Sukabumi, sudah lama mengeluhkan harga jual sawi caisim ke pasar hanya dihargai Rp200,- perkilogramnya sejak bulan Juli 2022 lalu.

Kondisi tersebut juga sempat membuat para petani memilih untuk membiarkan caisim membusuk di ladang hingga membabatnya tanpa dipanen. Hal ini pun berkaitan dengan panen raya sayuran di Kabupaten Sukabumi.

Melansir Sukabumiupdate.com, Dinas Pertanian Kabupaten Sukabumi mengingatkan para petani untuk melakukan diversifikasi produk pertanian dengan tujuan supaya harga bisa terjaga saat memasuki musim panen sehingga petani tidak merugi. Imbauan tersebut merespons harga jual sawi caisim yang menurun drastis di pasaran hingga Rp 200 per kilogram.

Kondisi ini bahkan menyebabkan puluhan hektare lahan caisim di Desa/Kecamatan Kebonpedes, Kabupaten Sukabumi, dibiarkan membusuk di ladang. Turunnya harga Caisim ini dipengaruhi banyaknya pasokan sayuran dari berbagai daerah. Akibat harga jual sawi ke pasar yang begitu rendah Petani pun mengalami kerugian

“Pupuk naraek, ari harga panen murah bae….rek hasil ti mana petani?” ungkap Ijay, menanggapi murahnya harga caisim di Sukabumi.

Saya Pengguna Baru NilaiKu

Ijay, Sahabat NilaiKu Garut bukan tanpa sebab menanyakan berapa harga caisim di berbagai daerah. Kepada nilaiku.id ia menjelaskan bahwa dirinya adalah pengguna baru NilaiKu yang ingin membantu orang tuanya yang notabene adalah petani kecil dan sudah sepuh di daerah Cikajang, Kabupaten Garut.

Menurutnya, para orang tua yang berprofesi sebagai petani perlu banyak informasi yang tersebar di internet dan sosial media, termasuk bagaimana ia mengetahui berapa harga hasil pertanian di pasaran dan saling bertukar informasi.

“Saya kaget sekali, caisim di Sukabumi harganya cuma duaratus. Di garut sih Rp2000,- perkilo. Nantilah saya belum bisa memberikan pendapat soal NilaiKu. Karena baru kali instal, saya ini mondok, kebetulan saya sedang ada di rumah bantu-bantu orang tua yang punya lahan sedikit. Makanya saya pakai NilaiKu ingin tahu seperti apa,” terang Ijay, yang masih berstatus anak pondok di salah satu pesantren di Kabupaten Garut. Ia berharap dengan instal NilaiKu bisa membantu orangtuanya.

Lihat produk Ijay di aplikasi NilaiKu, klik: Jendela Toko

Harga Telur Melonjak, Cek di Sini!

Harga Telur Melonjak, Cek di Sini!

NilaiKu.id – Melansir laman data Pusat Informasi Harga Pangan Strategis Nasional (PIHPS Nasional), sejumlah bahan pangan diantaranya telur, cabai rawit sampai minyak goreng curah masih dijual di atas harga eceran tertinggi (HET), Senin (22/8). Harga telur melonjak sampai Rp30.000/kg pada hampir seluruh provinsi di Pulau Jawa.

Harga telur di Nusa Tenggara Timur Rp32.150/kg, Gorontalo Rp34.000/kg, Papua Barat Rp34.000/kg, Sulawesi Tengah/kg Rp34.600/kg, Maluku Rp39.600/kg, Papua Rp39.650/kg. Padahal harga telur di periode normal hanya dijual dengan harga Rp24.000/kg di kawasan Pulau Jawa.

Di DKI Jakarta Rp31.350/kg, Jawa Barat Rp30.800/kg, Banten Rp30.850/kg, Jawa Timur Rp29.550/kg, Jawa Tengah Rp29.700/kg, DI Yogyakarta Rp28.750/kg.

Selain telur cabai rawit masih mengalami lonjakan harga. Misalnya, Di DKI Jakarta Rp60.000/kg, Riau Rp61.250/kg, Sumatera Selatan Rp62.450/kg.

Sementara itu, minyak goreng curah di DKI Jakarta dijual dengan harga Rp15.250/liter Nusa Tenggara Barat Rp15.450/liter, Lampung Rp15.650/liter, Sulawesi Tenggara Rp15.900/liter.

Di Kalimantan Timur minyak goreng curah dijual Rp16.050/liter, Sulawesi Barat Rp16.150/liter, Kalimantan Utara Rp17.500/liter, Papua Rp18.500/liter. Sementara HET minyak goreng curah masih jauh di bawah harga saat ini yaitu Rp10.500-11.000/liter.

Untuk mengetahui detail perubahan harga berdasarkan tanggal, komiditas dan wilayah masing-masing. Sahabat NilaiKu bisa mengunjungi laman berikut ini: PIHPS Nasional.

Sementara itu Sistem Pemantauan Pasar dan Kebutuhan Pokok Kementerian Perdagangan mencatat perubahan harga di pasar tradisional, sebagai berikut:

Beras Premium/kg Rp12.500,-
Beras Medium/kg Rp0.500,-
Gula Pasir/kg Rp14.400,-
Minyak Goreng Curah/Lt Rp14.000,-
Minyak Goreng Kemasan Sederhana/Lt Rp17.800,-
Minyak Goreng Kemasan Premium/Lt Rp22.300,-
Kedelai Impor/kg Rp14.200,-
Tepung Terigu/kg Rp12.400,-
Daging Sapi Paha Belakang/kg Rp135.400,-
Daging Ayam Ras/kg Rp35.000,-
Telur Ayam Ras/kg Rp30.900,-
Cabe Merah Besar/kg Rp60.500,-
Cabe Merah Keriting/kg Rp59.600,-
Cabe Rawit Merah/kg Rp63.800,-
Bawang Merah/kg Rp38.100,-
Bawang Putih Honan/kg Rp26.400,-

Semoga bermanfaat! Pakai terus NilaiKu! Update segera dan Download di PlayStore klik: NilaiKu MicroAid

Cek Harga Sembako Pekan Ini

Cek Harga Sembako Pekan Ini

NilaiKu.id – Organisasi Pangan dan Pertanian PBB (FAO) mengatakan, pada Juli 2022 harga pangan dunia turun drastis. Data FAO menunjukkan bahwa pada Juli 2022 Indeks bulanan harga pangan dunia mengalami penurunan sebesar 8,6 persen. Penurunan tersebut merupakan penurunan satu bulan terbesar sejak tahun 2008.

FAO menyebut penurunan harga karena adanya kesepakatan untuk memberikan izin pengiriman biji-bijian dari Ukraina serta penyesuaian rantai pasokan global. Penurunan pada indeks bulanan harga komoditas tersebut termasuk ke dalam tiga bulan terakhir, tetapi bulan Juli ini merupakan periode penurunan yang paling signifikan.

Di dalam negeri, beberapa harga harga bahan pangan nampak pula mengalami penurunan.Namun, beberapa masih belum terlihat turun, yakni telur ayam yang harganya cukup fluktuatif di kisaran Rp28.000/kg hingga Rp30.000/kg.

Di bebera pasar tradisional DKI Jakarta harga minyak goreng curah mendekati HET atau harga eceran tertinggi yakni Rp16.000/kg. Sementara, HET minyak goreng curah saat ini Rp15.500/kg atau Rp14.000/liter.

Sementara itu di daerah lainnya,tekanan inflasi dari komoditas pangan strategis di NTB terus mereda. Menurut Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Nusa Tenggara Barat Heru Saptaji, dampak kondisi ini, harga pun kembali menuju normal seiring dengan awal musim panen di beberapa sentra produksi.

“Tekanan inflasi dari komoditas pangan strategis seperti cabai rawit, bawang merah, tomat dan sayur-sayuran serta minyak goreng terus mereda seiring dengan awal musim panen di beberapa sentra produksi, seperti di Kabupaten Lombok Timur sebagai sentra cabai, dan Kabupaten Bima sentra bawang merah,” katanya di Mataram seperti dilansir Kantor Berita Antara (5/8).

Berikut perkembangan harga pangan per 09 Augustus 2022, berdasarkan data Pusat Informasi Harga Pangan Nasional.

Bawang merah ukuran sedang Rp44.600/Kg Turun 4.9% – Rp2.300
Bawang putih ukuran sedang Rp28.650/Kg Turun 2.05% -Rp600
Cabai merah besar Rp65.000/Kg Turun 5.11% – Rp3.500
Cabai merah keritingRp62.750/Kg Turun 9.32% -Rp6.450
Cabai rawit hijau Rp44.900/Kg Turun 17.01% – Rp9.200
Cabai rawit merah Rp65.650/Kg Turun 8.63% – Rp6.200
Gula pasir kualitas premium Rp15.800/Kg Naik 0.94% – Rp150
Gula pasir lokal Rp14.550/Kg harga tetap
Minyak goreng curah Rp15.300/Kg Naik 0.99% – Rp150
Minyak goreng kemasan bermerk 1 Rp23.850/Kg Naik 1.49% – Rp350
Minyak goreng kemasan bermerk 2 Rp23.000/Kg Naik 4.78% – Rp1.050
Daging sapi kualitas 2 Rp126.600/Kg Turun 1.13% – Rp1.450

Untuk mengetahui informasi perkembangan harga berdasarkan komoditi dan daerah masing-masing kunjungi laman: PIHPS Nasional. Semoga bermanfaat! Pakai terus NilaiKu alat Promosimu Sehari-hari! Download di PlayStore.

Info Harga Pangan 2 Agustus

Info Harga Pangan 2 Agustus

NilaiKu.id – Melansir laman Pusat Informasi Harga Pangan Nasional, Senin (1/8), Harga bawang putih pada awal pekan ini dibanderol Rp37.500/kg dari sebelumnya Rp36.650. Harga rata-rata nasional untuk bawang putih Rp29.300/kg, sedikit lebih rendah dibandingkan sebelumnya Rp29.450/kg.

Bawang merah ukuran sedang dijual Rp51.700/kg, daging ayam ras segar dijual Rp35.800/kg. Daging sapi kualitas 1 dijual Rp137.650/kg, telur ayam ras segar Rp29.350/kg.

Cabai rawit merah dijual di angka Rp71.450/kg. Cabai merah besar dijual Rp71.350/kg. Minyak goreng curah dijual Rp15.350/kg. Cabai merah keriting dijual Rp71.000/kg. Cabai rawit hijau dijual Rp54.950/kg. Minyak goreng kemasan bermerek I dijual Rp23.900/kg dan minyak goreng kemasan bermerek 2 dijual Rp22.350/kg.

Sementara itu, untuk harga rata-rata nasional komoditas lainnya seperti beras kualitas super I dijual Rp13.100/kg.

Update Harga 02 Agustus 2022

Minyak goreng kemasan bermerk 2 Rp22.750/kg Naik 1.79% – Rp400

Daging sapi kualitas 2 Rp125.350/kg Naik 2.15% – Rp2.750

Telur ayam ras segar Rp29.200/kg  Naik 0.51% – Rp150

Bawang merah ukuran sedang Rp48.300 /kg Naik 6.58% – Rp3.400

Bawang putih ukuran sedang Rp28.000/kg  Naik 4.44% – Rp1.300

Cabai merah besar Rp69.750/kg  Naik 2.24% – Rp1.600

Cabai merah keriting Rp66.250/kg Naik 6.69% – Rp4.750

Cabai rawit hijau Rp51.250/kg Naik 6.73% – Rp3.700

Cabai rawit merah Rp69.250/kg  Naik 3.08% – Rp2.200

Gula pasir kualitas premium Rp15.550/kg Naik 2.51% – Rp400

Gula pasir lokal Rp14.450/kg Naik 0.69% – Rp100

Minyak goreng kemasan bermerk 1 Rp23.900 /kg harga tetap

Tanggapan Badan Pusat Statistik

Kepala Badan Pusat Statiskik (BPS) Margo Yuwono mewanti-wanti, peningkatan kenaikan harga pangan yang signifikan dikhawatirkan mempengaruhi jumlah masyarakat miskin ke depannya. Di mana, menurut BPS populasi referensi BPS saat menghitung tingkat kemiskinan sangat bergantung pada harga pangan.Sehingga, hal ini perlu diwaspadai.

Lebih lanjut dikatakan, bahwa dengan harga pangan yang tinggi, bukan tak mungkin jumlah masyarakat miskin bakal bertambah. Ketidakpastian global mendorong peningkatan harga (inflasi) pangan di dalam negeri. ***

Semoga bermanfaat, Sahabat NilaiKu! Pakai Terus NilaiKu Alat Promosimu Sehari-hari! Temukan di Google PlayStore