Apa Itu Biosaka? Revolusi Hijau dari Kearifan Lokal Petani Indonesia

NilaiKu.id – Di tengah tingginya ketergantungan petani pada pupuk dan pestisida kimia, sebuah inovasi sederhana bernama Biosaka hadir sebagai angin segar. Biosaka bukanlah produk pabrikan, melainkan formula alami yang diciptakan dari ramuan berbagai jenis rumput dan tanaman liar yang diambil dari sekitar lingkungan pertanian.

Konsep ini digagas oleh almarhum Mbah Lasiyo, seorang petani dari Jember, Jawa Timur, dan disebarluaskan oleh para penyuluh pertanian. Prinsip dasarnya adalah “mengobati tanaman dengan tanaman”, dengan memanfaatkan memori ketahanan yang dimiliki oleh tanaman liar yang sudah adaptif terhadap tekanan lingkungan.

Cara Buat Biosaka: Racikan Tanaman Liar Pemicu Kekebalan Tanaman. Buktikan Sendiri Hasilnya di Lahan Anda!

Pembuatan Biosaka sangat mudah, murah, dan ramah lingkungan. Petani hanya perlu mengumpulkan setidaknya 40 jenis rumput dan tanaman liar, seperti alang-alang, rumput gajah, atau daun bambu.

Bahan-bahan tersebut kemudian dicacah, diremas-remas untuk diambil sarinya, dan dicampur dengan air serta gula merah sebagai sumber energi untuk mikroorganisme. Setelah disaring, larutan inilah yang disebut Biosaka. Yang membedakannya dari pupuk biasa adalah proses pembuatannya yang seringkali disertai dengan nuansa kearifan lokal, seperti doa dan rasa syukur, yang menambah nilai spiritual dalam praktik pertanian.

Cara aplikasinya pun sangat praktis.

Biosaka yang telah jadi diencerkan dengan air dalam takaran sangat kecil (sekitar 100-200 ml untuk 15-17 liter air) lalu disemprotkan ke daun tanaman. Larutan ini tidak berfungsi sebagai pupuk yang memberikan unsur hara, melainkan sebagai elicitor atau pemicu yang mengaktifkan gen-gen ketahanan alami dalam tanaman budidaya. Dengan demikian, tanaman menjadi lebih kuat, sehat, dan mampu menghadapi serangan hama maupun penyakit secara mandiri.

Manfaat penggunaan Biosaka sudah dibuktikan secara empiris oleh ribuan petani di berbagai daerah. Mereka melaporkan penurunan serangan hama, pemulihan kesehatan tanah, dan yang terpenting, pengurangan drastis biaya produksi karena tidak lagi bergantung pada input kimiawi. Biosaka tidak hanya membantu petani secara ekonomi, tetapi juga mendukung kelestarian lingkungan dengan menghindari residu bahan kimia berbahaya di tanah dan air.

Meskipun belum banyak didukung oleh penelitian ilmiah formal, popularitas Biosaka terus menyebar bak virus positif di kalangan petani. Inovasi ini tidak hanya dilihat sebagai sekadar teknik, tetapi juga sebagai gerakan kembali ke alam dan membangun kemandirian pertanian. Biosaka membuktikan bahwa solusi untuk tantangan pertanian modern seringkali bersumber dari kearifan lokal yang sederhana, murah, dan berkelanjutan.

Audah Coba NilaiKu? Cobain!

Cerita Sukses Jualan Lemon dengan Aplikasi NilaiKu, Cara Petani & UMKM Go Digital dengan Strategi Tepat dan Personal 

Cerita Sukses Jualan Lemon dengan Aplikasi NilaiKu, Cara Petani & UMKM Go Digital dengan Strategi Tepat dan Personal 

NilaiKu.id – Ini cerita sukses Lusi yang tidak perlu berpanas-panas ke pasar atau membawa dagangannya dari rumah ke rumah, melainkan Hanya dari genggaman handphone-nya, ia berhasil menjual 10 kilogram lemon segar kepada pemilik usaha Es Durian Maknyoss. Rahasianya? Sebuah aplikasi bernama NilaiKu yang memberdayakannya menjadi seorang marketer digital yang cerdas. Kisahnya adalah bukti nyata dari visi platform ini.

“Pagi ini saya kirim promosi jeruk lemon ke owner es durian Maknyoss.. Alhamdulillah, dibeli 10 kg.” Kata Lusi, Sahabat NilaiKu di Grup WAG (21/8/2025).

Kesuksesan Lusi bukanlah sebuah kebetulan. Ini adalah hasil dari sebuah misi yang diemban oleh NilaiKu untuk mendemokratisasikan akses pasar bagi semua pelaku usaha. Sebagaimana ditegaskan oleh sang founder, Richard Berresford  “NilaiKu bantu usaha keluarga tembus pasar digital.”   

Dari aktivitas Lusi berbagi informasi ini terlihat di aplikasi NilaiKu AI berhasil membuat slogan yang sangat efektif. Slogannya pendek, langsung ke point of value (kelebihan produk), dan menyentuh kebutuhan utama calon pembeli: segar, alami, dan kaya vitamin C (kesehatan). Ini bukan sekadar “jual lemon”, tapi “jual gaya hidup sehat”.

Tangkapan Layar Obrolan Chat WA: Cerita sukses Lusi jualan pakai NilaiKu

Menghemat waktu Lusi untuk memikirkan copywriting yang menarik. AI langsung menangkap esensi produk dan merangkumnya dalam kalimat yang menjual. Visi inilah yang diwujudkan dalam fitur-fitur canggih namun mudah digunakan, dirancang khusus untuk memberdayakan usaha mikro dan keluarga seperti milik Lusi.

Berikut adalah 4 Manfaat Utama Aplikasi NilaiKu

1.Slogan Promosi Auto-Generated dengan AI 

Tidak semua orang jago membuat kalimat promosi. NilaiKu mengatasi masalah ini dengan kecerdasan buatan (AI) yang mampu menghasilkan slogan yang menjual. Dalam kasus Lusi, AI membuat slogan     “Lemon Segar Alami, Sumber Vitamin C”    . Slogan ini singkat, mudah diingat, dan langsung menyoroti keunggulan utama produk. Fitur ini adalah contoh bagaimana teknologi digunakan untuk menyamakan kedudukan UMKM dengan pemain besar.

2. Desain Profesional dalam Genggaman: Template Menarik   

Penampilan promosi sangat penting untuk menarik perhatian. NilaiKu menyediakan beragam template desain yang dapat disesuaikan dengan mudah. Lusi tidak perlu keahlian desain grafis untuk membuat gambar promosi yang rapi, informatif, dan profesional. Ini merealisasikan misi     “tembus pasar digital”     dengan memastikan setiap usaha dapat tampil profesional dan kompetitif.

3. Peta Pelanggan Online: Jangan Tebak, TARGET!   

Ini adalah fitur inti yang menjawab langsung tantangan terbesar UMKM: menemukan pasar. Alih-alih menyebar promosi secara luas, NilaiKu membantu pengguna menemukan     prospek yang paling tepat    . Lusi bisa menargetkan pemilik usaha “Es Durian Maknyoss” – sebuah bisnis yang jelas membutuhkan lemon. Inilah cara NilaiKu mentransformasi     “usaha keluarga”     agar tidak hanya menunggu pembeli, tetapi aktif menemukan pelanggan potensial yang paling relevan.

4. Toko Virtual: Etalase Digital 24 Jam   

Setiap promosi dilengkapi dengan link yang mengarah ke Toko Virtual penjual. Toko ini berfungsi sebagai etalase digital yang selalu buka, memberikan kredibilitas dan memudahkan pembelian ulang. Fitur ini adalah fondasi untuk     “tembus pasar digital”     yang berkelanjutan, menyediakan sebuah platform permanen bagi usaha untuk berkembang melampaui transaksi sekali jadi.

Kisah Lusi dan kutipan Richard Berresford saling berkorelasi erat. Kesuksesan Lusi adalah bukti nyata dari visi yang diucapkan Richard. NilaiKu berhasil menjadi jembatan yang menghubungkan produk-produk terbaik dari usaha keluarga dengan pasar digital yang luas.

Dengan tools yang mudah digunakan ini, setiap pengusaha seperti Lusi bisa fokus pada apa yang mereka kuasai  menghasilkan produk berkualitas  sementara aplikasi yang membantu mereka menemukan pasar yang tepat. Inilah esensi dari pemberdayaan UMKM di era digital, memudarkan batas antara kebun dan pasar global, hanya dengan satu aplikasi di handphone, mewujudkan mimpi untuk benar-benar tembus pasar digital. Sudah instal NilaiKu? Instal sekarang di HP-mu! Klik: PlayStore

NilaiKu AI Baru Saja Rilis! Kata Pengguna: “Simpel, Nggak Perlu Ribet Mikir Kata-Kata Promosi”

NilaiKu.id – NilaiKu resmi meluncurkan pembaruan besar dengan menghadirkan Fitur AI Generator di versi sekarang. Pembaruan yang sudah tersedia untuk di-download di Google Play Store ini langsung mendapatkan respons positif dari para pengguna yang telah mencobanya pertama kali.

Berdasarkan obrolan langsung di forum pengguna di WAG Sahabat NilaiKu, fitur baru yang memudahkan pembuatan slogan dan desain promosi ini dipuji karena kemudahan dan keefektifannya.

“Desain-desainnya Menggemaskan. Simpel, nggak perlu ribet mikir kata-kata promosi pak,” tutur Lusi, seorang pengguna dari Pasaman Barat, Sumatera Barat yang langsung membagikan promosi “Anak Ayam Sehat” dari tokonya menggunakan fitur tersebut.

Tidak hanya dari sisi desain, proses edit produk yang menjadi lebih intuitif juga mendapat apresiasi. “Lebih simpel. Bagus,” ujar Cucu Sukaraja, seorang pengguna lain, setelah berhasil mengganti foto produk di tokonya dengan panduan dari Customer Service NilaiKu.

AI yang Membantu, Strategi Anda yang Berbicara

Yang paling menarik adalah diskusi strategi pemasaran yang muncul. Lusi membagikan kunci suksesnya mendapatkan respons cepat dari pelanggan: “Disini, saya tambahkan salam dan menjelaskan saya kirim promosi, baru setelah itu ada respon.”

Jalu Wardhana dari Tim NilaiKu menanggapi positif strategi ini. “Iya betul. Ada ‘pendekatan’ khusus untuk melengkapi Pesan Promosi. Malahan obrolan receh itu biasanya yang membuat orang lebih tertarik membeli, dengan banyak emoticon dan sapaan keakraban,” jelasnya.

Peluncuran ini juga disertai tips dari para pengguna awal: meskipun fitur AI-nya powerful, sentuhan personal tetap tak tergantikan. Jika hasil AI terasa berulang, pengguna bisa memvariasikan dan mengeditnya secara manual untuk menciptakan kesan yang lebih personal dan akrab.

Ayo Update dan Mulai Berpromosi!

Tim Customer Service NilaiKu mengingatkan para pengguna untuk segera menghapus versi lama dan mengupdate aplikasi NilaiKu mereka melalui Google Play Store untuk mendapatkan semua fitur terbaru, termasuk AI Generator dan sistem edit produk yang lebih simpel ini. Dengan fitur ini, berpromosi bukan lagi hal yang rumit. Update aplikasimu sekarang, buat promosi yang menggemaskan, dan jangan lupa untuk menyapa pelangganmu dengan akrab!

Dan, bagi Anda pelaku UMKM yang belum bergabung, kini saatnya beralih ke cara berjualan yang lebih modern dan efektif! Segera instal aplikasi NilaiKu di Play Store dan jadilah bagian dari komunitas pedagang lokal yang sedang naik daun. Dengan fitur AI terbaru yang dapat membantu membuatkan slogan dan desain promosi secara instan, serta kemudahan mengelola toko secara keseluruhan, NilaiKu hadir untuk memberdayakan usaha Anda. Dapatkan lebih banyak pelanggan dan raih kesuksesan bersama platform yang didesain khusus untuk kebutuhan bisnis lokal Indonesia. Download NilaiKu sekarang dan mulai berkembang!

Stok Menumpuk Tapi Susah Laku? Data Ini Bikin Anda Terkejut!

NilaiKu.id – Menurut riset Nielsen, 72% konsumen lebih memilih membeli dari seller yang sudah mereka kenal. Fakta ini membuktikan bahwa kedekatan dengan pelanggan adalah kunci utama meningkatkan penjualan. Seller yang aktif berpromosi 2-3 kali seminggu mengalami peningkatan transaksi hingga 40% dibanding yang jarang promosi.

Data dari Kemenparekraf menunjukkan produk dengan varian lebih dari 5 jenis memiliki tingkat konversi 35% lebih tinggi. Ini karena pembeli suka punya banyak pilihan jika tidak tertarik dengan produk A, mereka bisa beralih ke produk B atau C. Seller yang mengupload minimal 10 produk mengalami lonjakan omset 2x lipat dalam 3 bulan.

Menurut riset Nielsen, 72% konsumen lebih memilih membeli dari seller yang sudah mereka kenal

Survei Google Consumer Insights mengungkapkan 68% pembeli mengaku sering membeli barang karena tergiur promo atau diskon. Bahkan, diskon 10% saja bisa meningkatkan minat beli hingga 50%. Di NilaiKu, produk yang ditawarkan dengan promo flash sale atau bundling terjual 3x lebih cepat daripada harga normal.

Terakhir, data dari Asosiasi E-Commerce Indonesia (idEA) menunjukkan 80% transaksi sukses berasal dari seller yang aktif membagikan link toko mereka di media sosial dan WhatsApp. Seller yang rajin share link produk ke minimal 5 grup WA per hari melaporkan penjualan naik 25% dalam sebulan. Jadi, jangan ragu untuk promosi kapan dan di mana saja! Jangan lupa pakai NilaiKu! Alat promosi produk keluarga Indonesia.

Salam sukses! Pakai Terus NilaiKu! Alat Promosi Usahamu Sehari-hari. Download dan Update di PlayStore!

Bank Indonesia Dorong UMKM Berdaya Saing Global melalui Program “UMKM Berdaya, Siap Mendunia” di Nusatenggara Barat

Nilaiku.id – “Mohon ijin saya sedang di sini dulu,” kata Mahani beberapa saat setelah membagikan postingan promosi dan sapaan selamat pagi di WAG Sahabat NilaiKu, ia kembali membagikan sebuah foto bahwa dirinya sedang berada pada sebuah kegiatan yang digagas Bank Indonesia, yakni Boot Camp UMKM Siap Mendunia.

Bank Indonesia meluncurkan program “UMKM Berdaya, Siap Mendunia” sebagai upaya strategis untuk meningkatkan daya saing Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di pasar global pada  12-14 Agustus 2023 di Mataram. Nusatenggara Barat. Program ini dirancang untuk mengatasi berbagai tantangan klasik yang dihadapi UMKM, seperti keterbatasan akses pembiayaan, rendahnya produktivitas, dan minimnya penetrasi pasar internasional. Dengan dukungan menyeluruh, Bank Indonesia bertujuan menciptakan ekosistem yang memungkinkan UMKM tumbuh lebih kompetitif dan berkelanjutan.

“Mohon ijin, saya di sini dulu,” kata Mahani

Salah satu fokus utama program ini adalah peningkatan kualitas produk UMKM agar memenuhi standar internasional. Bank Indonesia memberikan pendampingan dalam hal sertifikasi, inovasi produk, serta pengemasan yang menarik. Selain itu, akses pembiayaan diperluas melalui skema Kredit Usaha Rakyat (KUR) dan kolaborasi dengan fintech, sehingga UMKM dapat memperoleh modal dengan lebih mudah dan terjangkau.

Untuk memperkuat kapasitas SDM, Bank Indonesia menyelenggarakan berbagai pelatihan dan bootcamp, seperti Bootcamp UMKM 2025 di Mataram. Pelatihan ini mencakup manajemen bisnis, pemasaran digital, dan pemanfaatan teknologi. Dengan demikian, pelaku UMKM diharapkan mampu mengoptimalkan platform e-commerce dan memperluas jaringan pemasaran hingga ke tingkat global.

Ke depan, Bank Indonesia akan terus mendorong UMKM untuk go digital dan berpartisipasi dalam pameran dagang internasional. Dukungan teknologi seperti QRIS dan kemitraan logistik juga disediakan untuk memudahkan ekspor. Melalui program ini, Bank Indonesia berkomitmen menciptakan UMKM yang tidak hanya berdaya saing tinggi, tetapi juga berkontribusi signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi nasional.

Nikmati Khasiat Alami dari Rebusan Serai & Daun Salam!

NilaiKu.id – Rebusan serai dan daun salam merupakan minuman herbal tradisional yang dikenal luas karena kaya akan manfaat kesehatan. Kombinasi kedua bahan alami ini telah lama digunakan dalam pengobatan tradisional untuk membantu menjaga keseimbangan tubuh secara alami. Hal ini Sahabat NilaiKu, Pasaman Barat, Fitri baru saja membagikan khasiat daun salam dan serai bila dikonsumsi.

Kaya akan manfaat

Salah satu manfaat utamanya adalah untuk melancarkan pencernaan. Serai memiliki sifat karminatif yang membantu mengurangi gas berlebih di dalam perut, mengatasi kembung, serta memperbaiki fungsi pencernaan secara keseluruhan. Sementara itu, daun salam juga mendukung fungsi ini dengan membantu meredakan ketidaknyamanan pada perut akibat makanan berlemak atau tidak tercerna sempurna.

Selain itu, rebusan ini bermanfaat untuk menurunkan kadar kolesterol dan gula darah. Daun salam mengandung senyawa aktif seperti flavonoid dan tanin yang terbukti mampu membantu mengontrol kadar gula darah, sekaligus menurunkan kolesterol jahat (LDL) dalam tubuh. Ini menjadikannya cocok dikonsumsi oleh penderita diabetes atau orang yang ingin menjaga kadar lemak darah tetap sehat.

Rebusan serai dan daun salam juga memiliki efek anti-inflamasi dan antioksidan. Kandungan antioksidannya membantu melawan radikal bebas yang dapat merusak sel-sel tubuh, serta meredakan peradangan ringan yang dapat menyebabkan berbagai penyakit kronis.

Dari segi sistem peredaran darah, serai dikenal memiliki sifat diuretik ringan, yang bermanfaat untuk menurunkan tekanan darah. Dengan membantu mengeluarkan kelebihan cairan dan garam dari tubuh, tekanan pada pembuluh darah bisa berkurang secara alami.

minuman serai

Tak hanya itu, rebusan ini juga mendukung peningkatan daya tahan tubuh. Kandungan vitamin dan senyawa fitokimia dalam serai dan daun salam dapat merangsang sistem kekebalan tubuh agar lebih tangguh terhadap infeksi atau kelelahan.

Manfaat lainnya adalah sebagai agen detoksifikasi alami. Minuman ini membantu tubuh membersihkan racun melalui saluran pencernaan, hati, dan ginjal, sehingga fungsi organ-organ tersebut tetap optimal.

Cara penggunaannya pun cukup mudah. Rebus 2 batang serai yang sudah dimemarkan dan 4 lembar daun salam ke dalam 500 ml air bersih. Masak hingga mendidih dan biarkan selama 10–15 menit agar sarinya keluar. Setelah itu, saring dan minum dalam keadaan hangat, satu hingga dua kali sehari. Minuman ini bisa dikonsumsi secara rutin, namun sebaiknya tidak berlebihan. Jika perlu, tambahkan madu sebagai pemanis alami.

Sosialisasi Program Peningkatan Tata Guna Air 2025 di Jawa Barat: Garut, Indramayu dan Kuningan

NilaiKu.id – Berkat tata kelola air yang terintegrasi dan kolaboratif, Kementerian Pekerjaan Umum (KemenPU) berkomitmen kuat untuk mewujudkan ketahanan pangan dan air berkelanjutan di Jawa Barat. Pendekatan ini tidak hanya mengandalkan pembangunan infrastruktur, tetapi juga memperkuat sinergi dengan berbagai pihak, terutama para petani sebagai pengguna air utama.

Dalam serangkaian sosialisasi program peningkatan tata guna air 2025, KemenPU, melalui Balai Wilayah Sungai, menyasar tiga kabupaten lumbung pangan di Jawa Barat, yaitu Garut, Indramayu, dan Kuningan.

Kegiatan ini mengadopsi pendekatan Integrated Water Resources Management (IWRM) atau Pengelolaan Sumber Daya Air Terpadu. Kunci dari IWRM adalah pendekatan kolaborasi pentahelix, yang melibatkan lima unsur penting: pemerintah, akademisi, petani, swasta, dan masyarakat sipil.

“Saya sedang di sini.” kata Warsito Sejati, Sahabat NilaiKu Kabupaten Garut

Warsito Sejati, seorang perwakilan petani dari Garut yang diundang khusus, menyampaikan apresiasinya atas keterlibatan langsung ini. “Petani butuh kepastian ketersediaan air irigasi untuk mendukung produktivitas,” ujarnya. Keterlibatan petani secara langsung ini menunjukkan komitmen KemenPU untuk memahami kebutuhan di lapangan dan memastikan program yang dijalankan sesuai dengan harapan masyarakat.

Program ini merupakan bagian dari strategi besar Direktorat Jenderal Sumber Daya Air (Ditjen SDA) untuk mendukung swasembada pangan. Beberapa program unggulan yang telah dan sedang berjalan meliputi:

Pembangunan Infrastruktur Air: Sejak 2015 hingga 2024, telah dibangun 61 bendungan, dengan 53 di antaranya difokuskan untuk irigasi. Langkah ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas penyimpanan air dan menjamin pasokan air irigasi yang stabil.
Pengembangan Jaringan Irigasi: upaya terus dilakukan untuk mengembangkan jaringan irigasi seluas 10,38 juta hektare di seluruh Indonesia, yang merupakan target strategis untuk mendukung pertanian modern.


Program P3-TGAI (Program Percepatan Peningkatan Tata Guna Air Irigasi): Program padat karya ini melibatkan 10 hingga 12 ribu kelompok tani setiap tahunnya. Melalui program ini, petani tidak hanya menjadi objek, melainkan subjek pembangunan yang aktif, memperbaiki dan membangun infrastruktur irigasi kecil secara mandiri dengan pendampingan dari KemenPU.

Melalui sinergi ini, KemenPU mengajak seluruh pihak untuk bersama-sama melestarikan sumber daya air. “Mari wariskan sumber air yang lestari untuk generasi mendatang. Swasembada air adalah kunci mencapai ASTA CITA: ketahanan pangan, air, dan energi berkelanjutan.” Informasi lebih lanjut dapat diakses melalui: Situs resmi Ditjen Sumber Daya Air KemenPU: sda.pu.go.id.Kontak Balai Wilayah Sungai setempat.

Berbagi Kabar Lewat Obrolan WhatsApp Grup Sahabat NilaiKu

NilaiKu.id – Di tengah kesibukan sebagai petani di Samarang, Kabupaten Garut, Warsito Sejati tak pernah lupa untuk tetap terhubung dengan rekan-rekannya melalui grup WhatsApp Sahabat Nilaiku. WAG ini menjadi wadah berbagi kabar, tips pertanian, berpromosi, membeli atau menawarkan barang dan saling mengingatkan tentang kegiatan penting.

Warsito nampaknya tengah beraktivitas bersama warga lainnya dalam sebuah gerakan yang bernama Gerdal (Gerakan Pengendalian) Hama Tikus, yakni upaya bersama petani dan petugas pertanian untuk menekan populasi tikus di lahan pertanian.

Warsto dalam Gardal

Tikus menjadi musuh utama petani karena merusak tanaman, terutama padi, sehingga bisa menurunkan hasil panen. Melalui Gerdal, petani melakukan pengendalian secara serentak, seperti pemasangan perangkap, penggunaan umpan beracun (rodentisida), atau pembersihan sarang tikus di sekitar sawah dengan semangat gotong royong.

Sebuah foto yang dibagikan Warsito seolah mengatakan “Bersama kita bisa lawan tikus, jangan sampai hasil panen kita habis!”. Dengan semangat gotong royong dan komunikasi yang baik, petani Garut terus berupaya mempertahankan hasil panen optimal. Bersama, mereka membuktikan bahwa hama tikus bisa sedang diupayakan untuk dikendalikan!

Basmi tikus!

Tikus bisa bikin petani stress! Mereka merusak padi, bikin hasil panen anjlok. Tapi jangan khawatir, ini tips simpel dan efektif untuk bikin tikus minggat dari sawahmu:

  1. Bersihkan Sarang & Persembunyian Tikus
    Potong rumput liar di pematang & sekitar sawah, biar tikus nggak ada tempat sembunyi. Bersihkan jerami sisa panen, karena bisa jadi sarang tikus.
  2. Pasang Perangkap (Bubu/Emposan)
    Gunakan bubu bambu atau perangkap jepit yang diberi umpan (ikan asin, kelapa, atau nasi basi). Pasang di jalur tikus (biasanya di pematang atau dekat lubang).
  3. Gali & Tutup Lubang Tikus. Cari lubang aktif (ada jejak kaki/kotoran), gali lalu basmi tikusnya atau semprot air + sabun
    biar mati. Tutup rapat lubangnya dengan tanah atau batu.
  4. Pakai Pengusir Alami
    Tanam serai wangi di pematang – aromanya nggak disukai tikus. Taruh kotoran ular/sisik ular di sawah – tikus takut predator.
  5. Basmi dengan Rodentisida (Racun Tikus)Pakai racun umpan (seperti Klerat atau Racumin), tapi hati-hati jangan sampai termakan hewan lain. Gunakan sistem “umpan beracun dalam pipa” biar aman dari hewan peliharaan.
  6. Lakukan Gropyokan (Pengendalian Massal) Ajak petani lain berburu tikus bersama saat sore/malam hari (biasanya pakai tongkat atau jaring). Bakar atau kubur tikus mati biar nggak jadi penyakit.
  7. Jaga Sawah Tetap Terairi. Tikus suka bersarang di tanah kering, jadi pertahankan genangan air
    di sawah (kecuali saat padi mau panen).
  8. Pasang Pagar Plastik/Penghalang
    Bentangkan plastik licin setinggi 50-60 cm di sekeliling sawah – tikus kesulitan memanjat. Bonus: Pakai Predator Alami. Biarkan burung hantu, ular, atau kucing berkeliaran di sekitar sawah – tikus bakal takut!

Kuncinya: Lakukan terus-menerus & kerja sama dengan petani lain, gaspol basmi tikus!

Dari Garam Hingga Freezer, Kisah Manusia Melawan Pembusukan

NilaiKu.id – Mahani baru saja membagikan tips bagaiman cara mengawetkan cabe di WAG Sahabat NilaiKu, beberapa tips agar cabe tetap segar. Pertama, Anda bisa menimpanya impan di tempat kering: Cabe lebih awet jika disimpan di tempat yang kering dan teduh dan gunakan wadah tertutup untuk menjaga kesegarannya. Jangan cuci sebelum simpan, karena kelembaban dapat menyebabkan cabe menjadi busuk, Cabe dapat disimpan di kulkas untuk menjaga kesegarannya lebih lama atau Anda bisa gunakan kertas koran membungkusnya untuk menjaga kelembaban dan kesegarannya.

Bahan pangan yang diawetkan

Tips yang dibagikan di atas merupakan salah satu cara agar manusia bisa memanfaatkan bahan pangan dengan baik. Dan, bayangkan hidup di zaman dahulu, saat belum ada kulkas atau supermarket. Bagaimana manusia menyimpan daging agar tak busuk berbulan-bulan? Atau mengawetkan ikan untuk pelayaran panjang? Ternyata, nenek moyang kita adalah ahli food preservation alami! Yuk, telusuri ragam cara mengawetkan makanan yang telah menyelamatkan peradaban dari kelaparan.

Sejak zaman purba, manusia selalu menemukan cara cerdik mengawetkan makanan. Garam menjadi pahlawan pertama dengan menarik air dari daging atau ikan, bakteri tak bisa berkembang. Hasilnya? Ikan asin yang tahan berbulan-bulan atau bacon yang jadi stok musim dingin. Tak ketinggalan fermentasi, di mana mikroba dijadikan sekutu: tempe, kimchi, dan yogurt adalah bukti bahwa bakteri bisa jadi sahabat, bukan musuh.

Ketika garam dan mikroba tak cukup, muncul teknik pengeringan dan pengasaman. Dendeng yang dijemur atau buah yang jadi keripik bertahan berkat hilangnya air, sementara cuka dalam acar menciptakan lingkungan asam yang mematikan bagi kuman. Bahkan gula pun bisa jadi pengawet—selai dan dodol adalah contoh bagaimana rasa manis mengunci kesegaran. Nenek moyang kita mungkin tak paham sains di baliknya, tetapi mereka tahu: makanan harus bertahan!

Di era modern, teknologi seperti pembekuan dan pengalengan mengubah segalanya. Freezer membuat daging awet bertahun-tahun, sementara kaleng memungkinkan sup atau sarden siap santap kapan saja. Tapi jangan lupa: di balik kemudahan ini, semua berawal dari perjuangan manusia melawan waktu dan pembusukan. Jadi, lain kali Anda membuka kulkas atau menikmati acar, ingatlah bahwa itu adalah warisaan peradaban yang tak ternilai. Semoga bermanfaat!

Musim Tanam dan Teknologi Geospasial: Kunci Ketahanan Pangan Indonesia

Nialiku.id – Tampaknya para anggota grup Sahabat NilaiKu di WhatsApp, sedang dalam masa-masa sibuk menanam. Hal tersebut tampak dari obrolan grup, berawal dari Warsito sejati yang mengirimkan foto tanaman padi lengkap deng teks di foto berupa lokasi, koordinat dan lain-lain. Laalu disambut Cucu, Alvi, Mahani dan lainnya.

Bicara musim tanam. Indonesia, sebagai negara agraris dengan kekayaan alam melimpah, memiliki potensi besar dalam sektor pertanian, terutama pada komoditas utama seperti padi dan hortikultura. Namun, untuk mengoptimalkan potensi tersebut, pemahaman terhadap musim tanam dan pemanfaatan teknologi seperti analisis geospasial (misalnya GPS) menjadi sangat penting. Hal ini semakin relevan di wilayah-wilayah strategis seperti Garut, Lombok Timur, Pasaman Barat, dan Sukabumi, yang memiliki karakteristik agroklimat dan tantangan tersendiri.

Musim Tanam Menentukan Keberhasilan Panen

Musim tanam padi umumnya dimulai saat musim hujan tiba (Oktober–April), karena saat itulah ketersediaan air maksimal. Di daerah yang memiliki irigasi teknis seperti sebagian wilayah di Sukabumi dan Garut, petani bisa menanam hingga tiga kali dalam setahun. Namun, di daerah tadah hujan seperti bagian dari Pasaman Barat, musim tanam hanya bisa dilakukan satu kali setahun, membuat hasil panen sangat bergantung pada kestabilan cuaca.

Untuk tanaman hortikultura seperti cabai dan tomat, musim tanam lebih fleksibel, tetapi tetap dipengaruhi oleh kelembapan udara dan risiko serangan hama. Di Lombok Timur, misalnya, petani hortikultura lebih memilih menanam saat musim kemarau karena cuaca lebih bersahabat dan hasil panen lebih berkualitas. Berikut studi kasusnya:

Lombok Timur Adaptasi Musim Tanam Cabai

Di Lombok Timur, NTB, petani cabai di Kecamatan Sakra Timur mulai mengatur pola tanam mereka dengan bantuan informasi cuaca dari aplikasi dan pelatihan berbasis teknologi.

JIka dulu petani hanya mengandalkan insting dan pengalaman orang tua. Sekarang, lewat pelatihan, sebagian petani diajari membaca pola cuaca dari aplikasi dan GPS. Harapannya panen lebih teratur dan harga cabai juga lebih stabil. Lantas, para pengusaha kecil seperti Mahani pun bisa mengolahnya menjadi Abon Cabe dengan ketersedian bahan baku yang memadai. Penerapan sistem tanam bergilir bisa dilakuakn berdasarkan prediksi cuaca mikro membantu mengurangi kerugian akibat hujan lebat yang sering datang mendadak.

Mahani memanfaatkan halaman untuk menanam

Garut Digitalisasi dan Geospasial di Lahan Padi

“Kami mungkin perlu penggunaan drone dan pemetaan digital untuk menentukan jadwal tanam yang optimal. Petani bisa mengetahui kapan waktu terbaik tanam berdasarkan data real-time, bukan sekadar perkiraan,” kata salah satu petani.

Teknologi geospasial memainkan peran penting dalam membantu petani, karena:

  1. Memetakan lahan berdasarkan kondisi tanah dan curah hujan
    Menentukan varietas tanaman paling cocok untuk mikroklimat tertentu
  2. Menghindari tumpang-tindih masa tanam yang bisa menyebabkan kelebihan pasokan dan anjloknya harga
  3. Sistem informasi pertanian digital, seperti SIAP (Sistem Informasi Agroklimat dan Pangan), mulai diujicobakan di beberapa kabupaten untuk membantu pemerintah daerah membuat keputusan lebih tepat terkait distribusi bantuan, jadwal tanam serempak, dan mitigasi bencana.

Masa Depan Pertanian Indonesia, Teknologi dan Kebijakan Berkelanjutan

Meskipun tantangan perubahan iklim dan kerusakan lingkungan terus membayangi, peluang untuk meningkatkan produktivitas dan ketahanan pangan masih terbuka lebar. Hal ini bisa dicapai dengan meningkatkan edukasi bagi para petani dalam penggunaan teknologi ramah iklim dan mendorong kolaborasi antar daerah berbasis data pertanian dan mewujudkan kebijakan pertanian yang tanggap terhadap dinamika musim tanam dan variabilitas cuaca

Dengan pengelolaan musim tanam yang lebih presisi dan berbasis teknologi, Indonesia tidak hanya dapat meningkatkan produktivitas pertanian, tetapi juga memperkuat ketahanan pangan nasional. Dukungan dari pemerintah, swasta, dan masyarakat dalam menghadirkan inovasi pertanian inklusif akan menjadi pondasi penting bagi masa depan sektor pertanian Indonesia.