Nilaiku.id – Melalui sebuah gambar, Jaharudin membagikan foto dirinya setelah panen tomat pada Minggu, 25 September 2022 dalam percakapan antar sesama pelaku usaha mikro dan para petani di WhatsApp Grup Sahabat NilaiKu, yang kini dihuni lebih dari tiga ratus orang.

“Panen melimpah, harganya parah,” kata Sahabat  NilaiKu Lombok Timur ini menyertakan keterangan di caption foto yang ia bagikan.

Rupanya, Jaharudin mengeluhkan harga tomat yang terjun bebas hingga ia tak kuasa membagikan rasa kecewanya atas kondisi pasar yang tidak menguntungkan.

Jaharudin nampaknya sekedar ingin berbagi pengalaman, informasi dan membandingkan kondisi yang terjadi di wilayah lainnya di Indonesia, apakah harga tomat juga turun tajam.

“Memang berapa harganya sekarang di sana, pak?” tanya Annie Mariah, Sahabat NilaiKu Sukabumi.

Diketahui, menurut Jaharudin, Tomat-tomat di Lombok Timur saat ini dihargai Rp500,- hingga Rp.2000,- saja perkilogramnya. Kondisi yang cukup memprihatinkan bagi para petani, karena biaya menanam, perawatan,pemberian nutrisi dan pupuk untuk jenis beberapa jenis tanaman palawija cukup tinggi, terutama para petani yang mengolah lahan relatif banyak.

Klik Gambar untuk Download NilaiKu

Pertanyaan Annie Mariah itu, memunculkan pertanyaan lain dari Tuti Hartati, Sahabat NilaiKu Sukabumi,”Kalau jagung berapa pasaran sekarang? Ada yang tahu?” tanya dia.

“Pasaman Barat, baru selesai panen 3.600rupiah perkilo,” jawab Hadi MJ Nursery, Sahabat NilaiKu yang berdomisili di pulau Sumatera. Hal tersebut ditanggapi positif oleh Tuti, “Waduh, udah panen harga bagus,” kata dia. Hal ini menandakan bahwa harga jagung di Sukabumi kemungkinan lebih rendah dari harga jagung di Wilayah Pasaman Barat.

Jaharudin dan Tomat yang harganya turun

Pertukaran Informasi

Apa yang disampaikan di atas merupakan gambaran bahwa WAG Sahabat NilaiKu sesuai dengan peruntukannya, yakni sebagai Media informasi dan komunikasi antar pengguna NilaiKu untuk saling mengenal, bertukar pengalaman, saling berpromosi mengenal produk teman dan bertransaksi.

Terjadinya pertukaran informasi ini menjadi salah satu hal penting dalam berinteraksi di WAG Sahabat NilaiKu.

Dengan adanya pertukaran informasi, diharapkan para pelaku UMK dan Petani NilaiKu bisa mengetahui kondisi ekonomi di masing-masing daerah, memungkinkan adanya manfaat atas informasi yang diserap setiap anggotanya, lalu mengetahui langkah antisipatif yang harus dilakukan bila terjadi hal serupa dengan usahanya.

Seperti Mahani, Sahabat NilaiKu Lombok Timur yang memproduksi abon cabe Tetutetu dan saus/sambal tomat. Mengantisipasi turunnya harga hasil tani dengan menjadikannya bahan baku saus, sambal dan abon cabe.

Hal lain yang tampak di WAG Sahabat NilaiKu adalah, terjadinya transaksi antar pengguna aplikasi NilaiKu, yang selain bertindak sebagai penjual produknya masing-masing, mereka juga saling mensupport dengan melakukan pembelian produk sesama pengguna NilaiKu.

Tak jarang produk Garut terbang ke Pasaman Barat, produk dari Lombok Timur terbang ke Jakarta, dari Sukabumi ke Garut dan Tasikmalaya, begitu juga sebaliknya, produk dari Pasaman Barat, Indramayu, Pati, dan lain-lain terbang ke luar daerahnya. Dan ini merupakan gambaran spirit di NilaiKu bahwa kita adalah keluarga.

Tak jarang pula, berita penting di luar dunia usaha dan tani tersebar di WhatsApp Grup NilaiKu, contonya; seperti kabar banjir Garut atau musibah gempa di Sumatera Barat yang saat kejadian membutuhkan penanganan dan bantuan khusus.

Begitu banyak informasi yang di WAG, selain hal-hal tadi, tak jarang sesuatu yang inspiratif, trik dan tips, bahkan komunikasi  yang bisa menghibur sekalipun hadir di grup.

Anda berniat untuk bergabung? Klik tautan berikut: WAG Sahabat NilaiKu.

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *