Pemurnian Tanah dengan Pupuk Organik Mampu Meningkatkan Produksi Padi

Pemurnian Tanah dengan Pupuk Organik Mampu Meningkatkan Produksi Padi

NilaiKu.id – Para ahli pertanian mengatakan bahwa penggunaan pupuk kandang secara murni ataupun dikombinasikan dengan pupuk anorganik sangat berperan dalam meningkatkan produktivitas tanaman pertanian melalui perbaikan struktur tanah dan penyediaan unsur hara.

Dengan pupuk organik, diketahui mampu menjaga kualitas kesuburan tanah. Bahkan organisme dan zat-zat penting dalam tanah akan semakin baik dan bekerja lebih baik.

Hal tersebut menyebabkan tanah menjadi subur, memiliki unsur hara yang tinggi dan dapat digunakan secara jangka panjang dalam pertanian dan perkebunan, pupuk organik ini bersifat hayati, sehingga hasil produksi akan jauh lebih sehat. Dan di zaman sekarang, kecenderungan masyarakat untuk mendapatkan pangan yang sehat sangat tinggi.

Melansir laman jatengprov.go.id, ada satu program yang digagas Pemda Jawa Tengah, yakni Program pemurnian tanah melalui demplot sawah yang digagas Bupati Semarang Ngesti Nugraha, kini mulai menunjukkan hasil nyata.

Dilaporkan di laman tersebut, bahwa demplot sawah yang dikelola Kelompok tani Tani Makmur 1, Dusun Krajan, Desa Brongkol, Kecamatan Jambu ternyata mampu meraup keuntungan Rp21 juta lebih.

“Itu laba bersih dari hasil panen pada tiga bulan pertama atau seratus lima hari usai tanam,” kata Imroni, ketua Kelomtan usai mendampingi Bupati melakukan panen padi demplot sawah, Rabu (25/1/2023) siang.

Menurutnya, pemurnian tanah dengan pupuk organik mampu meningkatkan produksi padi. Kenaikan hasil panen berkisar antara 1 hingga 1,2 ton gabah kering panen per hektare. Dia berharap, program ini dapat terus berjalan untuk meningkatkan kesejahteraan petani.

Cobain NilaiKu

Bupati Semarang Ngesti Nugraha menyampaikan, program pemurnian tanah dilakukan dengan mengurangi penggunaan pupuk kimia. Saat ini, penggunaan pupuk kimia mencapai 130 kilogram per hektare dari sebelumnya 250 kilogram. Secara bertahap, penggunaan pupuk kimia bisa nol.

“Sehingga, beras yang dihasilkan nantinya lebih sehat dan bahkan menjadi beras organik yang berharga tinggi. Dengan konsep ini, petani akan semakin makmur,” jelasnya.

Selain itu, pemerintah setempat akan bekerja sama dengan pihak ketiga untuk mengintensifkan pola pertanian modern. Yakni, menggunakan alat dan mesin pertanian untuk menanam padi (transplanter) maupun penggunaan drone untuk pemupukan, di areal lahan yang luas. Selanjutnya, akan dilakukan intensifikasi pada sub sektor perikanan dan peternakan.

Kepala Dispertanikap Kabupaten Semarang Wigati Sunu menjelaskan, program pemurnian tanah dibiayai oleh APBD Kabupaten Semarang. Alokasi dana untuk bantuan benih, pupuk, dan obat-obatan, serta penyubur tanah. Ada 16 hektare demplot percontohan di 16 kecamatan, masing-masing seluas satu hektare.

“Dari hasil pengecekan panen perdana, demplot sawah di Desa Brongkol dinilai terbaik. Rata-rata terjadi kenaikan tingkat produksi sekitar 1 ton gabah kering panen per hektare,” tuturnya.

Keuntungan penggunaan pupuk organik juga dapat menghemat biaya produksi karena lebih ekonomis. Sederhananya jika kita menggunakan pupuk organik berupa hasil kotoran ternak bisa saja tanpa biaya. Berbeda jika kita menggunakan pupuk kimia yang tentu harus kita beli, meskipun ada subsidi dari pemerintah, namun tetap saja kita akan mengeluarkan dana. Selain itu juga ramah lingkungan karena tidak menggunakan bahan-bahan kimia yang dapat merusak tanah.

3 Wanita Pionir Desa Selaawi,Sukaraja, Kabupaten Sukabumi

3 Wanita Pionir Desa Selaawi,Sukaraja, Kabupaten Sukabumi

nilaiku.id – Ada perbedaan mendasar dalam memasarkan sebuah produk ketika seorang pelaku usaha belum mengenal Teknologi Informasi Komunikasi (TIK).

Jika sebelumnya hanya mengandalkan telpon dan berbagi informasi dari orang ke orang, kini tak lagi demikian. Tentu saja hasilnya pun akan berbeda.

Hal ini diungkap Yuyu Rohana, pelaku usaha penggilingan padi di Desa Selaawi, Kecamatan Sukaraja Kabupaten Sukabumi.

“Sebelum kita mengenal dunia digital, (pemasaran) agak lambat, tidak seperti saat sekarang setelah kita kenal aplikasi,” kata pengguna aplikasi NilaiKu ini dalam sebuah tayangan video Membangun Sukses Bersama NilaiKu.

Screen Shot 2023-02-09 at 05.20.46

Dari apa yang dipaparkannya, maka terlihat saat ini diperlukan strategi pemasaran yang tepat dan efektif untuk meluaskan jangkauan pasar, salah satunya adalah dengan go online.

Melalui online ia mengaku mendapatkan banyak relasi dan teman-teman yang bahkan menginspirasinya untuk membuat produk turunan beras ketan seperti peuyeum dan ulen (Tape Uli) untuk dipasarkan

“Kan kita terinspirasi dari teman-teman kita dari Sahabat NilaiKu,” kata dia.

Senada dengan Yuyu Rohana. Annie Mariah, penjahit pakaian dan pengusaha baju muslim skala rumahan juga mengaku terinspirasi oleh Sahabat NilaiKu atau jaringan kawan-kawannya sesama pengguna NilaiKu.

Annie mengaku setelah menggunakan aplikasi NilaiKu ia memiliki banyak relasi dan tak lagi malu-malu melakukan kegiatan promosi di sosial media. “Kita posting di facebook, dulu nggak pernah ada yang lirik. Lalu saya kenal aplikasi NilaiKu dan instal, terus membagikan ke facebook akhirnya orang mulai tertarik dan bertanya, apa nih? jualan teh?” kenang Annie.

Screen Shot 2023-02-09 at 05.18.38

“Di sana kan banyak juga pelaku UMK yang produknya bermacam-macam, saya bertanya pada diri saya sendiri, lha? kenapa orang lain bisa dan saya nggak bisa?” lanjt Annie antusias menantang dirinya sendiri untuk binangkit.

Akhirnya ia mulai merintis usaha pakaian secara serius, padahal awalnya hanya membuat baju-baju untuk dirinya sendiri dan keperluan keluarga. Dengan kemampuannya menjahit dan merubah pola pakaian kini ia beralih menjadi pengusaha sesuai dengan passion yang ia miliki.

“Saya buat baju nih, udah jadi, terus saya tanya pendapat keluarga atau orang lain dan dapat respon ok, terus saya promosikan,” kata annie sedikit menceritakan tentang poses pengecekan kualitas (QC) sederhana yang ia lakukan.

Setali tiga uang dengan dua wanita sebelumnya, Cucu Mabrur, Sahabat NilaiKu yang pernah jadi narasumber di Halo NilaiKu untuk berbagi inspirasi tentang pembuatan bunga artificial yang kemudian ia promosikan lewat aplikasi NilaiKu.

Screen Shot 2023-02-09 at 05.20.13

“Sebelum tahu (menggunakan) aplikasi NilaiKu, promosi hanya sebatas tetangga atau saudara dan teman-teman dekat. Tidak luas seperti sekarang, Sekarang kan lebih luas,” kata wanita dengan puluhan ribu followers di sebuah platform video pendek, ia pun kini tak hanya akrab dengan aplikasi NilaiKu, namun juga dengan dunia influencer.

Dari apa yang dikatakan ketiga wanita pionir di Desa Selaawi, Sukaraja tersebut nampak sekali perbedaan pengalaman usaha mereka jika dibandingkan dengan jualan dan promosi yang dilakukan secara konvensional tanpa TIK.

“Jelas online,lah! kan kalau produk saya terlihat dari jauh otomatis mainnya juga jauh,” kata Cucu yang berharap NilaiKu mampu menjadi pemberdaya UMK dan petani dari segi pemasaran. Yuyu Rohana pun berharap hal yang sama, semoga NilaiKu bisa dikenal lebih luas oleh masyarakat sehingga bisa memberdayakan para pelaku usaha di pedesaan.

Semoga menginspirasi! Pakai Terus NilaiKu, Alat Promosi & Pemberdaya UMK dan Petani. Temukan di PlayStore

Di Balik Kesuksesan 4 Koordinator Tim Petani NilaiKu

Di Balik Kesuksesan 4 Koordinator Tim Petani NilaiKu

Nilaiku.id – Apakah itu kesuksesan? Setiap orang punya definisi dan ukuran suksesnya masing-masing, latar belakang, pola pikir dan tujuan setiap orang pasti berbeda, maka beragamnya definisi sukses setiap orang adalah sah-sah saja, pemaknaan sukses juga tidak bisa dijadikan teori mutlak yang berlaku untuk semua orang.

Mahani, Warsito Sejati, Lusi Intan Sari dan Annie Mariah adalah sosok petani yang memiliki latar belakang dan pengalaman yang berbeda dalam dunia usaha. Nama-nama mereka termasuk UMK yang bisa dikatakan sukses, sebab dari hari ke hari selalu ada pencapaian yang tampak.

Sekilas tentang sosoknya; Mahani merupakan pengurus KWT Tetu-tetu di Lendangnangka, Masbagik, Lombok Timur. Ia aktif bersosialmedia dan menggunakan aplikasi NilaiKu sebagai alat promosi, Mahani dalam beberapa kesempatan mengatakan bahwa ia telah merasakan faedah NilaiKu sejak awal masa kemunculannya, Mahani bersama kelompok wanita tani di daerahnya membuat produk Abon Cabe yang kini dikenal luas hingga berbagai daerah di Indonesia.

Hal tersebut membuat KWT Tetu-tetu yang dikelolanya tak jarang kedatangan tamu dari luar daerah untuk melakukan studi banding melihat cara pengolahan abon cabe dan produk tani lainnya. Stasiun TV Swasta Nasional pun tak luput memberitakan keberhasilan dan inovasinya.

Koordinator Tim Petani

Warsito adalah petani pelopor di Samarang Garut yang namanya sudah banyak dikenal di kalangan Poktan dan lembaga pemerintahan, baik skala daerah maupun nasional. Dan berkat prestasinya sebagai petani yang menguasai kemampuan digital, pangsa pasar hasil tani produknyapun sudah terbentuk, di mana pasar yang ia capai kini tanpa melalui tengkulak untuk mendapatkan harga yang menguntungkan petani.

Lusi Intan Sari adalah sosok ibu rumah tangga yang inspiratif dengan manajemen keluarganya yang unik berhasil mengelola usaha peternakan skala kecil alias skala rumahtangga bersama suaminya Rida Warsa, di Pasaman Barat.

Sementara, Annie Mariah merupakan sosok perempuan binangkit yang bergerak di bidang jasa jahit dan fashion di Kabupaten Sukabumi. “Semenjak pakai NilaiKu, saya jadi lebih percaya diri mempromosikan produk saya, yah! Dan pertemanan sayah juga semakin luas,” kata Annie pada sebuah kesempatan.

Keempatnya merupakan Koordinator tim petani di wilayahnya masing-masing, yakni di wilayah Kabupaten Lombok Timur, Garut, Pasaman Barat dan Sukabumi, mereka memiliki kontribusi terhadap pengenalan TIK khususnya pengenalan aplikasi NilaiKu dan melakukan pemberdayaan para petani dan UMK dalam mengakses dunia digital lewat berbagai program di daerahnya.

Mengutip Good News from Indonesia, laman website yang selalu menyebarkan berita baik dan inspiratif, Warsito Sejati mengungkap mengenai sistem harga penjualan hasil panen yang kini lebih masuk akal karena tak lagi bergantung pada tengkulak.

Bila ditarik kesimpulan, keempat koordinator tim petani tersebut telah merasakan manfaat secara nyata penggunaan aplikasi NilaiKu.

Hasil akhir dari sebuah langkah promosi adalah terciptanya pembeli atau terjalin kemitraan dan kerjasama, hal ini dimungkinkan di sebuah aplikasi yang bernama NilaiKu.

Mengutip pernyataan Tatang Haeruman, Sahabat NilaiKu Tasikmalaya, tentang aplikasi NilaiKu ia mengatakan, “NilaiKu mempertemukan penjual dengan pembeli secara online”.

Unduh NilaiKu, sekarang! Temukan pelaku UMK dan Petani di berbagai daerah di Indonesia untuk bermitra. Dan, jadilah bagian dari kemajuan, menyukseskan dan memajukan ekonomi warga pedesaan!

Baca Artikel terkait di Good News from Indonesia: Klik di sini

Proses shooting video: Membangun sukses Bersama NilaiKu

Proses shooting video: Membangun sukses Bersama NilaiKu

NilaiKu.id – Sebuah artikel telah tayang di laman Good News from Indonesia (GNI) dengan judul Upaya Memberdayakan Petani dan UMK di Indonesia Lewat Ekosistem Digital Nilaiku pada 28 Oktober 2022 lalu. Dikatakannya bahwa UMK adalah pihak yang memainkan peran penting dalam perputaran ekonomi di Indonesia dari sektor UMK, kalangan petani dan pelaku usaha skala rumah tangga perlu mendapatkan fasilitas pemberdayaan yang layak.

Harus diakui artikel tersebut merupakan sebuah bentuk perhatian awak media dalam hal ini GNI terhadap keberadaan para pelaku UMK dan petani yang notabene berada di lingkungan pedesaan dan dianggap masih kurang terdigitalisasi. Namun, di beberapa daerah pedesaan NilaiKu hadir memberikan perhatian dan turut memberdayakan masyarakat desa agar go digital sehingga tidak tertinggal dengan kemajuan zaman yang mau tidak mau harus diikuti.

Perhatian Good News from Indonesia tak berhenti di sana. Pada akhir Desember 2022 lalu, tepatnya sejak tanggal 28 Desember GNI kembali melakukan kegiatan peliputan selama dua hari dengan melibatkan pengguna aplikasi NilaiKu Sukabumi, yakni Cucu Mabrur, Annie Mariah dan Ibu Yuyu untuk membuat sebuah film dokumenter berdurasi singkat di Desa Selaawi, Sukaraja, Sukabumi, Jawa Barat.

Sesi pengambilan gambar, kegiatan pengguna NilaiKu Sukabumi

“Saya turut menyaksikan kegiatan shooting, setelah mengkondisikan terlebih dahulu dan berkoordinasi dengan teman-teman di Sukabumi dan GNI,” kata Jalu Wardhana, Head Officer Layanan Pengguna aplikasi NilaiKu.

Jalu menyatakan kekagumannya kepada Sahabat NilaiKu Sukabumi yang terlibat dalam pembuatan film dokumenter singkat ini, di mana ketiga ibu tadi tampil sangat natural dan bicara sesuai dengan apa yang mereka rasakan berdasarkan pengalaman dalam menjalani usaha kecil yang mereka tekuni.

“Ada pengalaman menarik, ternyata rumah Sahabat NilaiKu di Sukabumi ini memang benar-benar di tengah sawah yang jauh dari jalan raya. Harus dengan perjuangan juga sampai di sana, karena jalanan Offroad, sebagian besar infrastruktur jalan yang saya temui di Jawa Barat ternyata memang kurang bagus,” ungkap Jalu.”Tapi, alamnya benar-benar indah! saya bersama crew GNI memanfaatkan pondok di salah satu pesantren yang santrinya sebagian libur untuk menginap,” tambah Jalu.

Cucu Mabrur, Sahabat Nilaiku Sukabumi yang sejak mengenal NilaiKu menjadi tim petani yang turut berperan memperkenalkan NilaiKu di daerahnya, kini nampaknya sudah lebih terbiasa tampil di depan kamera dan memanfaatkan berbagai kanal sosial media seperti Instagram, Facebook dan TikTok bahkan Youtube, sehingga cukup berlasan jika ada kegiatan pengguna NilaiKu seperti ini dirinya tidak canggung lagi.

“Nervous, sih ada! kan beda shooting sama bikin video sendiri atau ngonten,” kata Cucu.

Berbekal pengalaman pertemanan di jejaring sosial, Annie Mariah pun mampu bekerjasama dengan crew GNI, ia tampil percaya diri bercerita tentang usaha pakaiannya. Begitu pula dengan Ibu Yuyu, ibu yang satu ini tak kalah tampil anggun dan smart saat menyampaikan narasi yang ucapkan saat shooting berdasarkan pemikiran dan pengalamannya selama ini mengenai pentingnya digitalisasi produk bagi para pelaku UMK dan Petani di daerah.

Wadidaw! Selain mereka pandai menggunakan aplikasi NilaiKu dan memanfaatkan sosial media untuk berbisnis. Ternyata, kemampuan public speaking mereka juga keren!

Tonton video:

YouTube player

Dalam Sebuah Bisnis Butuh Kolaborasi

Dalam Sebuah Bisnis Butuh Kolaborasi

NilaiKu.id – Saat ini, bisnis kopi sedang mengalami era dinamis dalam proses transformasi bisnis dan budaya. Selain perubahan menyongsong fase digitalisasi yang tidak bisa dielakkan dan mau tak mau harus diikuti, juga diperlukan perubahan perilaku dan bisnis proses, kerjasama dan kolaborasi dari berbagai elemen di masyarakat, tak terkecuali para investor baik perorangan, lembaga atau pemerintah.

Bagi pegiat kopi Tasikmalaya yang  sehari-hari melakukan kegiatan roastery di Enggal Ngopi, Jalan Letjen Ibrahiem Adjie 14 Indihiang Kota Tasikmalaya ini, kehadiran pihak ketiga yang bersedia berkolaborasi, bekerjasama serta berinvestasi adalah upaya yang tepat untuk membangun petani kopi,  Masyarakat  Desa Hutan, prosesor kopi hingga ke penyeduh kopi di bagian bar sekalipun.

Kopi, baginya adalah ikhtiar dalam menata ekonomi masyarakat dari hulu ke hilir melalui sebuah skema yang ia beri nama Tenjobumi Kopi, harapannya Tenjobumi Kopi menjadi sentra Kopi di wilayah Priangan Timur, khususnya di Kabupaten Tasikmalaya. Tak hanya dari segi proses pasca panen hingga siap dikonsumsi di atas meja, namun segala hal yang berkaitan dengan kopi mulai dari menggrap lahan, petani, edukasi, agrobisnis dan agrowisata termasuk eduwisata.

“Ceritanya, suatu saat saya diminta orang untuk Perhutani menjalankan sebuah skema bisnis di mana saya berperan menjadi offtaker, diminta bersedia mengelola kopi dari seluruh LMDH yang ada di Tasikmalaya ini, awalnya gitu,” kata Mamet Nugraha, pegiat Kopi Tasikmalaya.

”Lalu saya tawarkan, kenapa nggak Tenjobumi Kopi saja, kata saya waktu itu,” lanjut Mamet ihwal Tenjobumi Kopi yang menurut ceritanya sedikit banyak telah melakukan pengembangan usaha kopi  dan pemberdayaan bagi sejumlah petani kopi Kabupaten Tasikmalaya. Ia pun tak segan menyediakan beberapa jenis kebutuhan petani kopi seperti green house, huller dan non benda seperti  edukasi kopi dan program pendampingan kepada petani.

“Nah, kata orang Perhutani, Sekarang mah nggak perlu ke kebun lagi kalau mau nyari kopi Tasik, cukup datang ke Mamet, Enggal Ngopi, begitu,” kata dia.

Menurut  Mamet, petani tak hanya cukup diberikan informasi dan contoh saja, jika perlu pihak-pihak terkait harus menunjukannya dengan melakukan kegiatan serupa yakni bertani (berkebun kopi), sehingga kegiatan yang sama bisa menjadi sebuah patokan (misalnya bagi Perhutani).

“Keuntungannya, Perhutani bisa tahu dari satu hektar lahan itu berapa banyak kopi yang dihasilkan, kan mereka butuh data untuk sharing profit itu yang nilainya bisa sampai sepuluh persen?” kata dia.

Mamet mengambarkan dengan adanya Tenjobumi Kopi, mungkin akan lebih baik bila para petani yang berkolaborasi dengan Perhutani cukup dimintai (sharing profit) hasil panen berupa kopi, bukan uang karena tidak semua petani bisa melakukan itu.

“Iya jika mereka berhasil menjadikannya uang, berhasil memproses kopi dengan baik, kalo ngga bisa, gimana?” kata lelaki tambun keturunan Aceh ini.

Untuk menata hal tadi, Mamet menegaskan bahwa dirinya tidak bisa berjalan sendirian, mutlak diperlukan adanya kerjasama dan kebersamaan dengan berbagai pihak dengan analogi; kopi saja pun butuh empat elemen dasar yakni petani, prosesor, roaster dan barista.

“Tadinya, bulan ini (Desember) mau diadain pertemuan 25 LMDH kopi yang ada di bawah naungan Perhutani Tasikmalaya. Cuman nggak keburu karena ini akhir tahun, mereka harus buat laporan dan lain-lain,” ujarnya. “Jadi mungkin akan bergeser ke awal tahun nanti, tapi saya berharap sebelum (bulan) puasa kami bisa menggaet calon investor walaupun nilainya nggak harus seratus persen,” imbuhnya.

“Kita mau bicarakan apa sih kesulitannya? Apa solusinya? Dan kita akan bicarakan kerjasama tiga lembaga ini, LMDH, Perhutani dan Tenjobumi Kopi (akan segera dilembagakan)”  tutur pria yang juga menceritakan dirinya adalah mantan penyiar radio ini.

Mimpi Besar Tenjobumi Kopi

Tenjo dalam bahasa Sunda artinya lihat atau melihat, Bumi berati rumah, berarti juga sebutan untuk semesta ini. Bila diterjemahkan secara bebas, Tenjobumi Kopi bisa saja memiliki makna filosopis yang lebih dalam lagi dari sekedar “Lihat Rumah Kopi”.

Secara umum, rumah adalah tempat tinggal yang biasanya dibuat sebagus mungkin sesuai dengan kemampuan yang menghendakinya, rumah juga akan menjadi istana bagi penghuninya walau bagaimanapun wujudnya dalah tempat kembali yang paling nyaman, bukan juga sekedar tempat tinggal, bahkan, barangkali untuk sebagian orang adalah alat untuk menunjukkan starata sosial atau kapasitas mereka secara finansial.

Soal mimpi besar yang Mamet kejar, ia pun berujar, untuk menghasilkan kopi yang bagus dan berkualitas, maka perlu adanya edukasi dan pendampingan terus menerus kepada para petani dalam berbagai asfek, sehingga skema bisnis yang dijalankan perputaran roda ekonominya bisa berjalan dengan baik.

“Jadi tempat ini tuh (Tenjobumi Kopi) akan jadi agribisnis, agriwisata, agriedu kali ya! Kalau bisa mimpi besarnya adalah Tenjobumi ini akan jadi Cofee Lab-nya Tasikmalaya, lembaga pelatihan kejuruan yang bisa mengeluarkan sertifikat, kalau perlu internasional dan itu sangat memungkinakan untuk saat ini.” Terang pria lulusan Itenas & Uninus ini.

Mimpi itu cukup beralasan, ketika kita bisa melihat sinergitas dibangun secara harmonis antara Perhutani dengan LMDH di berbagai wilayah kerjanya, di mana LMDH yang merupakan wadah dari masyarakat sekitar hutan hendaknya mampu menjadi jembatan yang baik untuk mewujudkan tujuan bersama, seperti Hutan yang Aman dan Lestari dengan pemanfaatan sesuai fungsinya bagi terciptanya kesejahteraan masyarakat yang berkeadilan. (Lihat Sumber: Kompasiana)

Kolaborasi, kerjasama, pandai memanfaatkan peluang dan mengikuti kemajuan jaman adalah beberapa hal yang menjadi kunci dalam pengembangan usaha di masa kini. Mari bergabung dengan ribuan petani dan pelaku usaha mikro kecil lainnya di aplikasi NilaiKu! Temukan di Google PlayStore sekarang!

Pemerintah Perkuat Usaha Mikro Kecil & Menengah Lewat KUR

Pemerintah Perkuat Usaha Mikro Kecil & Menengah Lewat KUR

NilaiKu.id – Indonesia masih memiliki peluang besar dalam menjaga pertumbuhan ekonomi nasional salah satunya dengan terus memperkuat usaha mikro, kecil, dan menengah melalui program kredit usaha rakyat (KUR).

Demikian, dikatakan Presiden Joko Widodo dalam acara Penyerahan Kredit Usaha Rakyat (KUR) Klaster dan Penyaluran Dana Melalui Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (LPDB KUMKM) yang diselenggarakan di Istana Negara, Jakarta, Senin (19/12).

“Kredit usaha rakyat KUR total sudah 39,4 juta UKM yang memanfaatkan ini dan saya senang sekarang ada model KUR klaster ini, benar memang harus diklasterkan,” ujar Presiden, seperti dilansir dari laman setneg.go.id.

Foto:Katadata

Menurutnya, model KUR klaster dapat memberikan keuntungan bagi para pelaku UMKM dengan adanya kejelasan mulai dari produksi hingga sampai ke tangan konsumen. Di sisi lain, model KUR klaster juga memudahkan bank ataupun lembaga non bank lainnya dalam mengelola pinjaman per klaster.

“Ini juga klaster kopi. Tadi ada klaster holtikultura yang kalau sudah ngumpul itu enak, yang minjamkan juga enggak ngurusi satu per satu, ngurusi Rp10 juta, Rp10 juta,” lanjutnya.

Presiden juga mendorong lembaga keuangan lain untuk turut berkontribusi dalam upaya mengembangkan UMKM di Indonesia yang juga berdampak pada pertumbuhan ekonomi nasional tumbuh dengan baik dan berkeadilan.

“Kalau kita urus, yang kecil bisa jadi menengah, yang menengah kalau kita urus bisa jadi gede. Inilah nanti yang akan mendorong ekonomi kita tumbuh dengan baik dan berkeadilan,” kata Presiden.

Ke depan, Presiden meyakini program pembiayaan model klaster seperti ini akan berdampak baik dan dapat menghubungkan kelompok usaha dengan model konsolidasi dengan para penjamin pembeli atau offtaker. Presiden pun mendorong model KUR klaster untuk dilaksanakan di semua sektor usaha mulai dari perkebunan, perikanan, hingga industri.

“KUR klaster ini dapat dilaksanakan di semua sektor baik perkebunan rakyat, peternakan rakyat, perikanan rakyat, industri UMKM, dan usaha-usaha lain yang memiliki peluang pasar yang besar atau produk-produk unggulan di dalam negeri kita agar daya saing semuanya meningkat dan bisa masuk ke pasar global,” tandasnya.

355 Anggota Gapoktan Kabupaten Garut Menerima Kartu Tani

355 Anggota Gapoktan Kabupaten Garut Menerima Kartu Tani

NilaiKu.id– Sebanyak 355 petani termasuk petani milenials di Kecamatan Samarang, Kabupaten Garut, Jawa Barat mendapatkan Kartu Tani pada Kamis, 22 Desember 2022. Kartu diserahkan secara simbolis kepada para petani secara simbolis dari Dinas Pertanian & Pemerintahan Daerah setempat melalui Warsito Sejati, Sahabat NilaiKu Garut, yang merupakan pengurus Gapoktan Cintakarya dan membawahi 5 kelompok tani yang ada di wilayah tersebut.

Selain bermanfaat bagi petani itu sendiri, kartu Tani bermanfaat dan memberikan kemudahan bagi pengecer, penyedia pupuk dan juga pemerintah. Tak hanya itu, pemegang Kartu Tani juga dapat akses layanan perbankan terintegrasi yang berfungsi sebagai simpanan, transaksi, penyaluran pinjaman hingga kartu subsidi (e-wallet).

“Pembaian Kartu Tani ini sebelumnya sudah peralihan dari bank BNI ke BRI. Untuk mempermudah petani mendapatkan pupuk bersubsidi. Manfaatnya bisa melihat kuwota setiap petani sesuai luas garapan dan bisa buat menabung,” ungkap Warsito kepada nilaiku.id (23/12).

Melansir laman Kementerian pertanian, keunggulan Kartu Tani antara lain; pertama adalah single entry data, proses validasi berjenjang secara online, transparan, multifungsi.  Ketersediaan data yang lengkap dan akurat dalam Kartu Tani digunakan untuk yang pertama sebagai dasar penyusunan kebijakan bagi Kementerian Pertanian.

Kedua, tranparansi penyaluran dana subsidi melalui sistem perbankan bagi Kementerian Keuangan. Ketiga, data kebutuhan pupuk secara akurat sampai tingkat pengecer bagi Pupuk Indonesia.

Keempat, bagi Bulog dapat memproyeksikan potensi panen di suatu daerah melalui data pupuk subsidi yang disalurkan, sehingga dapat segera menyerap hasil panennya, menerima dana secara utuh dan membeli pupuk subsidi sesuai kuota yang diberikan bagi petani.

Kelima,  bagi dinas pertanian dapat mengetahui produktifitas lahan suatu daerah. Kartu Tani  diharapkan menjadi era baru untuk mensejahterakan petani Indonesia.
“Dengan ada nya kartu tani petani bisa mendapatkan pupuk bersubsidi dan bisa mengakses perbankan terutama KUR (agar) bisa mendapatkan modal untuk usaha tani,” kata Warsito

Pada sebauh kesempatan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo pun pernah mengatakan Kartu Tani memiliki manfaat yang baik buat petani. Khususnya buat penerima pupuk subsidi. Menurutnya, pola pendistribusian pupuk subsidi akan terus diperbaiki. Sehingga data penerima pupuk subsidi bisa valid hingga 94% di tahun 2021.

Data tersebut akan semakin diperkuat dengan Kartu Tani yang kriterianya berdasarkan by name by address (Nama & Alamat). Dengan cara tersebut, pemerintah berharap pupuk bersubsidi benar-benar diterima oleh pihak yang membutuhkan atau tepat sasaran.

Selamat kepada Sahabat NilaiKu, para petani di Kabupaten Garut semoga semakin maju dan berjaya! Pakai Terus NilaiKu!

Di Ciwalk Bandung Ada Gerai Petani Milenial

Di Ciwalk Bandung Ada Gerai Petani Milenial

NilaiKu.id – Melansir laman pemerintahan Provinsi Jawa Barat (jabarprov.go.id). Kini, para petani milenial kini boleh berbangga hati. Pasalnya,  produk para petani milenial Jawa Barat seperti madu, kopi, gula aren, abon, dan jus jeruk nipis, mulai dipasarkan di pusat perbelanjaan di Kota Bandung, di Cihampelas Walk (Ciwalk) lewat ‘Gerai Petani Milenial’.

“Gerai ini untuk memfasilitasi para petani nilenial atau Petmil memasarkan produknya secara langsung. Dan bukan hanya di sini, gerai serupa juga ada di stasiun KA Bandung dan Botanical Square Bogor” kata Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jawa Barat Iendra Sofyan, di acara Temu Pemimpin untuk Aspirasi Masyarakat (Tepas), usai pembukaan Gerai Petani Milenial Ciwalk Kota Bandung, Jumat (9/12/2022).

Program Petani milenial adalah program pengembangan untuk para petani muda Jawa Barat di berbagai komoditas agrikultur. Iendra mengatakan kehadiran Gerai Petani Milenial adalah hasil kolaborasi dari berbagai Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang didukung oleh DPRD hingga pembeli.

“Kami sengaja memilih di lokasi yang sangat strategis yaitu yang bisa langsung dilihat oleh para calon pembeli atau konsumen, ini salah satu keuntungannya,” kata dia.

Produk Petani Milenial yang ditampilkan di gerai tersebut telah dikurasi oleh OPD terkait dibantu Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo).

“Semua produknya yang bisa masuk ke sini sudah melalui hasil kurasi, bahkan yang mengkurasinya itu kami dibantu atau mengundang dari Aprindo,” kata dia.

Dengan hadirnya produk dari Petani Milenial di gerai tersebut, kata Iendra, menunjukkan bahwa produk mereka sudah bisa dipasarkan dan bersaing dengan produk dari pengusaha lainnya.

Plh. Sekda Provinsi Jabar Dewi Sartika mengungkapkan, bahwa penyediaan gerai ini sudah sesuai tahapan dan harapan Pak Gubernur. Membentuk petani milenial dari awal sudah dipikirkan dengan langkah pemasaran hasil produknya.

“Jadi, kita tidak hanya membentuk para petani milenial saja, tetapi kita bina, bantuan modal dan termasuk pemasarannya. Nah gerai ini Saya kira adalah salah satu langkah wujud nyata dari fasilitasi pemasarannya” ujar Dewi.

Cobain NilaiKu!

Sementara itu Sekretaris Komisi II DPRD Provinsi Jawa Barat R Yunandar Rukhiadi Eka Perwira berharap Program Petani Milenial bisa terus dikembangkan oleh Pemprov Jawa Barat. DPRD Jawa Barat mendorong adanya peningkatan tambahan anggaran untuk Program Petani Milenial pada tahun 2023 agar cakupannya bisa menjangkau hingga ratusan ribu orang.

“Kita sedang mencoba menciptakan satu generasi unggul, khususnya di bidang ketahanan pangan. Sehingga suatu saat kita tidak kekurangan petani,” kata Yunandar.

Selain itu Yunandar juga mengusulkan agar dibuat platform khusus petani milenial, yang bisa menjadi wadah pertukaran informasi, pelatihan dan sekaligus pemasaran.

Lihat Sumber,: Mantap, Petani Milenial Difasilitasi Gerai di Ciwalk Bandung

Alat Penjernih Minyak Jelantah Mahasiswa UGM

Alat Penjernih Minyak Jelantah Mahasiswa UGM

NilaiKu.id – Alat peniris dan penjernih minyak jelantah telah dikembangkan oleh mahasiswa UGM berlatar permasalahan pada kerupuk di Indonesia. Umumnya kerupuk cepat tengik, melempem, dan cita rasa berubah dibandingkan saat digoreng dengan minyak yang baru.

Permasalahan tersebut menyebabkan kerupuk rusak dan tidak terjual, dari sinilah akhirnya mereka berupaya mencari solusi untuk mengatasi persoalan tersebut. Dan pada akhirnya Mahasiswa UGM mengembangkan alat peniris kerupuk terintegrasi dengan penjernih minyak jelantah. Demikian dikutip dari laman ugm.ac.id

Pada laman tersebut dijelaskan dikatakan ketua tim pemgembang alat, Ahmad Sirrullah bahwa alat ini mudah digunakan dan membantu UMKM yang memproduksi kerupuk untuk meningkatkan daya tahan serta kualitas kerupuk. “Harapannya, melalui implementasi alat ini produsen kerupuk dapat memperoleh keuntungan maksimal,” tutur mahasiswa Kimia UGM ini.

Ahmad bersama empat rekannya yaitu Dzulfiqar Rafli Haryanto (Kimia), Dinda Iffana Silma (Teknik Kimia), Baihaqi Ghozali Hidayat (Teknik Mesin), dan Rangga Satria Wicaksana (Teknik Mesin).

Ahmad menjelaskan alat peniris yang dijual di pasaran pada umumnya tidak dilengkapi dengan fitur penjernih minyaknya. Sementara alat yang mereka kembangkan mempunyai tambahan fitur penjernih minyak dengan tiga bahan adsorben yaitu arang aktif, zeolit, dan bentonit.

Mudah digunakan

Cara penggunaan alat tergolong mudah. Kerupuk yang telah digoreng akan dimasukkan ke dalam alat peniris agar kerupuk tidak banyak mengandung minyak. Kerupuk yang telah ditiriskan akan menjadi kerupuk yang tidak berminyak, renyah, tidak mudah melempem, dan tidak tengik.

 “Alat peniris ini berbeda dengan peniris pada umumnya. Terdapat modifikasi 4 tiang penyangga yang tersambung dengan mesin peniris, memudahkan saringan mudah dilepas pasang dan praktis,” imbuh Baihaqi.

Lalu, minyak hasil penirisan akan dijernihkan dengan tiga tabung penjernih dengan masing-masing tabung berisi arang aktif, zeolit, dan bentonit. Minyak yang telah dijernihkan aman dan dapat digunakan untuk penggorengan kembali dengan ketentuan standar SNI.

Baihaqi mengatakan untuk mencegah remuknya kerupuk, mereka menambahkan dimmer untuk mengatur kecepatan putar mesin peniris. Getaran dari alat baik dan sesuai, ditandai dengan saat kecepatan maksimal, memiliki getarannya minim sehingga kerupuk tidak akan rusak.

Alat peniris dan penjernih minyak jelantah karya mahasiswa UGM telah diterapkan langsung di UMKM Matahari yang berlokasi di Dusun Gandu, Desa Sendangtirto, Kecamatan Berbah, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta untuk meningkatkan kualitas kerupuk dan kualitas minyak jelantah. Hasilnya, kualitas kerupuk meningkat dan keuntungan yang diperoleh mitra semakin meningkat.

“Alat peniris sangat meningkatkan kualitas kerupuk karena mampu menghasilkan 167 ml minyak dari 1 kg kerupuk dengan pemutaran mesin peniris selama 1 menit.  Penirisan minyak yang dihasilkan lebih banyak daripada ditiriskan tanpa alat yaitu 36 ml/kg,”ungkapnya.

Inovasi yang dihasilkan para mahasiswa muda ini tidak hanya membantu dalam mengurai persoalan dalam produksi kerupuk. Alat yang dikembangkan juga berhasil mendapatkan dana hibah pelaksanaan program dari Program Kreativitas Mahasiswa Penerapan IPTEK (PKM-PI) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi RI tahun 2022 dan lolos melaju ke PIMNAS di Malang pada awal Desember mendatang.

Endin Syaifuddin S.Ag selaku pemilik UMKM Kerupuk Matahari mengungkapkan hadirnya alat peniris dan penjernih minyak jelantah menjadikan kerupuk lebih renyah, tidak cepat melempem, dan tidak tengik. Dengan ketahanan kerupuk yang baik, tidak ada kerupuk rusak meningkatkan daya jual kerupuk.

“Dengan ketahanan yang baik dan tidak ada kerupuk yang rusak menjadikan semua kerupuk laku terjual. Selain itu, UMKM Kerupuk Matahari mampu menghemat pembelian minyak goreng sampai 30 liter/bulan,” paparnya.

Lihat Sumber: UGM

Melihat Pengalaman PMI Kabupaten Pasaman Barat akan Kebutuhan Huntara bagi Korban Gempa

Melihat Pengalaman PMI Kabupaten Pasaman Barat akan Kebutuhan Huntara bagi Korban Gempa

NilaiKu.id Melnasir kompas.com Korban jiwa akibat gempa bumi yang melanda Kabupaten Cianjur dan wilayah sekitarnya pada Senin (21/11/2022) terus bertambah. Data terbaru dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) hingga Selasa (22/11/2022) pukul 17.00 WIB, korban jiwa akibat gempa Cianjur mencapai 268.

Selain korban jiwa, jumlah korban luka menurut data BNPB mencapai 1.083. Sementara itu, jumlah pengungsi mencapai 58.362 orang.

Terkait dengan infrastruktur, total 22.198 unit rumah rusak akibat gempa Cianjur. Maka perlu adanya penanggulangan masalah hunian bagi warga setempat yang keadaannya menjadi darurat dan tidak memiliki tempat tinggal kecuali mengunsi ke saudara dan lain-lain.

Berkaca dari gempa yang terjadi di Pasaman Barat, pada 25 Februari 2022 lalu. PMI berserta segenap elemen di masyarakat dan pemerintah bersatu padu turut meringankan beban korban gempa dengan membangun Huntara atau hunian sementara karena masyarakat tidak bisa berlama-lama tinggal dalam tenda pengungsian agar kesehatannya tetap baik.

“Huntara yang dibangun ini sudah bisa menampung satu KK dengan jumlah 5 sampai 6 orang, ketinggian 40 senti dari tanah sehingga secara kesehatan bisa lebih sehat dibandingkan tenda,” kata Rida Warsa, Pengurus PMI Pasaman Barat yang juga pengguna aplikasi NilaiKu, pada sebuah unggahan video di kanal youtube yang berjudul PMI Kabupaten Pasaman Barat Perkirakan Kebutuhan Huntara 2.500 Unit untuk Korban Gempa.

Dalam deskripsinya dikatakan bahwa PMI kabupaten Pasaman Barat menargetkan 2.500 Unit Hunian Sementara (HUNTARA) untuk Masyarakat yang terdampak Bencana Alam Gempa Bumi yang terjadi di kabupaten Pasaman Barat.

Huntara ini diprioritaskan untuk rumah yang rusak berat, tidak bisa ditinggali lagi, dalam proses pembangunan HUNTARA ini PMi Kab. Pasaman Barat membuka Donasi agar program Hunian Sementara ini bisa terealisasi dengan cepat.

Hal yang serupa mungkin bisa dilakukan untuk menanggulangi warga Cianjur yang menjadi korban gempa pada Senin (21/11). Selengakapnya simak dalam video berikut:

YouTube player

Wasapada Longsor & Gempa susulan.

Melansir situs BMKG.go.id Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) meminta masyarakat di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat mewaspasai bencana lanjutan berupa tanah longsor dan banjir bandang usai guncangan gempa magnitudo 5,6.

Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati mengatakan imbauan ini dikhususkan bagi masyarakat Cianjur yang bermukim di daerah lereng-lereng perbukitan dan di lembah atau bantaran sungai.

Menurutnya, besar kemungkinan lereng-lereng perbukitan di Cianjur menjadi rapuh usai terjadinya gempa bumi. Hal ini dapat semakin diperparah dengan tingginya intensitas hujan yang berpotensi mengguyur Cianjur.

“Lereng-lereng yang rapuh ini ditambah hujan deras dapat memicu terjadinya longsor dan banjir bandang dengan membawa material runtuhan lereng. Jadi masyarakat dan pemerintah setempat juga perlu mewaspadai adanya kolateral hazard atau bahaya ikutan usai gempa kemarin,” imbuhnya.

Dwikorita menyampaikan, banyaknya korban jiwa dalam peristiwa gempa Cianjur akibat tertimpa bangunan yang tidak mampu menahan guncangan gempa. Sebagai informasi, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengonfirmasikan ada sebanyak 162 korban yang meninggal dunia dan 326 luka-luka akibat gempa Cianjur.

“Sebenarnya gempa tidak membunuh dan melukai. Justru, bangunanlah yang membunuh dan melukai manusia.

Lebih lanjut, Dwikorita meminta masyarakat untuk menghindari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa bumi. Karena dikhawatirkan tidak kuat menopang dan ambruk jika sewaktu-waktu terjadi gempa susulan.

“Untuk sementara jangan memaksakan kembali ke rumah jika bangunannya rusak atau retak-retak. Hingga pukul 06.00 WIB, 22 November 2022, telah terjadi 117 gempa susulan dengan terbesar tinggi getaran 4.2 dan terkecil 1.5 magnitudo,” ujarnya.

Dwikorita juga meminta masyarakat untuk tetap tenang namun waspada dan tidak serta-merta mempercayai informasi ataupun berita yang tidak jelas asal-usulnya dan tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.

“Pastikan informasi resmi hanya bersumber dari BMKG yang disebarkan melalui kanal-kanal komunikasi resmi BMKG,” ujarnya.

Sejak kejadian kemarin, tambah Dwikorita, Tim BMKG terjun ke lokasi bencana bersama BPBD Kota Cianjur untuk melakukan sosialisasi dan menenangkan warga masyarakat yang terdampak. Sedangkan, mulai hari ini, Selasa (22/11) Tim Survey BMKG melakukan perekaman gempa-gempa susulan dan tingkat kerusakan, untuk menghasilkan peta makrozonasi dan mikrozonasi yang diperlukan untuk mendukung proses rekonstruksi dan penyempurnaan tata ruang (Lihat Sumber: Gempa Cianjur, BMKG)