Nikmati Khasiat Alami dari Rebusan Serai & Daun Salam!

NilaiKu.id – Rebusan serai dan daun salam merupakan minuman herbal tradisional yang dikenal luas karena kaya akan manfaat kesehatan. Kombinasi kedua bahan alami ini telah lama digunakan dalam pengobatan tradisional untuk membantu menjaga keseimbangan tubuh secara alami. Hal ini Sahabat NilaiKu, Pasaman Barat, Fitri baru saja membagikan khasiat daun salam dan serai bila dikonsumsi.

Kaya akan manfaat

Salah satu manfaat utamanya adalah untuk melancarkan pencernaan. Serai memiliki sifat karminatif yang membantu mengurangi gas berlebih di dalam perut, mengatasi kembung, serta memperbaiki fungsi pencernaan secara keseluruhan. Sementara itu, daun salam juga mendukung fungsi ini dengan membantu meredakan ketidaknyamanan pada perut akibat makanan berlemak atau tidak tercerna sempurna.

Selain itu, rebusan ini bermanfaat untuk menurunkan kadar kolesterol dan gula darah. Daun salam mengandung senyawa aktif seperti flavonoid dan tanin yang terbukti mampu membantu mengontrol kadar gula darah, sekaligus menurunkan kolesterol jahat (LDL) dalam tubuh. Ini menjadikannya cocok dikonsumsi oleh penderita diabetes atau orang yang ingin menjaga kadar lemak darah tetap sehat.

Rebusan serai dan daun salam juga memiliki efek anti-inflamasi dan antioksidan. Kandungan antioksidannya membantu melawan radikal bebas yang dapat merusak sel-sel tubuh, serta meredakan peradangan ringan yang dapat menyebabkan berbagai penyakit kronis.

Dari segi sistem peredaran darah, serai dikenal memiliki sifat diuretik ringan, yang bermanfaat untuk menurunkan tekanan darah. Dengan membantu mengeluarkan kelebihan cairan dan garam dari tubuh, tekanan pada pembuluh darah bisa berkurang secara alami.

minuman serai

Tak hanya itu, rebusan ini juga mendukung peningkatan daya tahan tubuh. Kandungan vitamin dan senyawa fitokimia dalam serai dan daun salam dapat merangsang sistem kekebalan tubuh agar lebih tangguh terhadap infeksi atau kelelahan.

Manfaat lainnya adalah sebagai agen detoksifikasi alami. Minuman ini membantu tubuh membersihkan racun melalui saluran pencernaan, hati, dan ginjal, sehingga fungsi organ-organ tersebut tetap optimal.

Cara penggunaannya pun cukup mudah. Rebus 2 batang serai yang sudah dimemarkan dan 4 lembar daun salam ke dalam 500 ml air bersih. Masak hingga mendidih dan biarkan selama 10–15 menit agar sarinya keluar. Setelah itu, saring dan minum dalam keadaan hangat, satu hingga dua kali sehari. Minuman ini bisa dikonsumsi secara rutin, namun sebaiknya tidak berlebihan. Jika perlu, tambahkan madu sebagai pemanis alami.

Sosialisasi Program Peningkatan Tata Guna Air 2025 di Jawa Barat: Garut, Indramayu dan Kuningan

NilaiKu.id – Berkat tata kelola air yang terintegrasi dan kolaboratif, Kementerian Pekerjaan Umum (KemenPU) berkomitmen kuat untuk mewujudkan ketahanan pangan dan air berkelanjutan di Jawa Barat. Pendekatan ini tidak hanya mengandalkan pembangunan infrastruktur, tetapi juga memperkuat sinergi dengan berbagai pihak, terutama para petani sebagai pengguna air utama.

Dalam serangkaian sosialisasi program peningkatan tata guna air 2025, KemenPU, melalui Balai Wilayah Sungai, menyasar tiga kabupaten lumbung pangan di Jawa Barat, yaitu Garut, Indramayu, dan Kuningan.

Kegiatan ini mengadopsi pendekatan Integrated Water Resources Management (IWRM) atau Pengelolaan Sumber Daya Air Terpadu. Kunci dari IWRM adalah pendekatan kolaborasi pentahelix, yang melibatkan lima unsur penting: pemerintah, akademisi, petani, swasta, dan masyarakat sipil.

“Saya sedang di sini.” kata Warsito Sejati, Sahabat NilaiKu Kabupaten Garut

Warsito Sejati, seorang perwakilan petani dari Garut yang diundang khusus, menyampaikan apresiasinya atas keterlibatan langsung ini. “Petani butuh kepastian ketersediaan air irigasi untuk mendukung produktivitas,” ujarnya. Keterlibatan petani secara langsung ini menunjukkan komitmen KemenPU untuk memahami kebutuhan di lapangan dan memastikan program yang dijalankan sesuai dengan harapan masyarakat.

Program ini merupakan bagian dari strategi besar Direktorat Jenderal Sumber Daya Air (Ditjen SDA) untuk mendukung swasembada pangan. Beberapa program unggulan yang telah dan sedang berjalan meliputi:

Pembangunan Infrastruktur Air: Sejak 2015 hingga 2024, telah dibangun 61 bendungan, dengan 53 di antaranya difokuskan untuk irigasi. Langkah ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas penyimpanan air dan menjamin pasokan air irigasi yang stabil.
Pengembangan Jaringan Irigasi: upaya terus dilakukan untuk mengembangkan jaringan irigasi seluas 10,38 juta hektare di seluruh Indonesia, yang merupakan target strategis untuk mendukung pertanian modern.


Program P3-TGAI (Program Percepatan Peningkatan Tata Guna Air Irigasi): Program padat karya ini melibatkan 10 hingga 12 ribu kelompok tani setiap tahunnya. Melalui program ini, petani tidak hanya menjadi objek, melainkan subjek pembangunan yang aktif, memperbaiki dan membangun infrastruktur irigasi kecil secara mandiri dengan pendampingan dari KemenPU.

Melalui sinergi ini, KemenPU mengajak seluruh pihak untuk bersama-sama melestarikan sumber daya air. “Mari wariskan sumber air yang lestari untuk generasi mendatang. Swasembada air adalah kunci mencapai ASTA CITA: ketahanan pangan, air, dan energi berkelanjutan.” Informasi lebih lanjut dapat diakses melalui: Situs resmi Ditjen Sumber Daya Air KemenPU: sda.pu.go.id.Kontak Balai Wilayah Sungai setempat.

Musim Jagung di Garut? Cerita di Balik Hamparan Emas Hijau

NilaiKu.id – Garut sedang bersiap menjadi surganya jagung. Kabupaten ini ternyata menyumbang 50% dari total produksi jagung di Jawa Barat, sebuah kontribusi besar yang diakui oleh Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi (KDM) dalam berbagai kunjungan kerjanya. Angka ini bukan sekadar statistik, tapi bukti nyata bahwa Garut adalah jantung penghasil jagung di wilayah Priangan.

Diketahui hamparan kebun jagung yang membentang luas seperti lautan emas hijau. Menurut data terbaru, produksi jagung Garut mencapai 1,2 juta ton per tahun, dengan luas lahan mencapai 120.000 hektar. Ini menjadikan Garut sebagai salah satu sentra jagung terpenting di Indonesia.

Dedi Mulyadi sendiri sangat mendukung pengembangan pertanian jagung di Garut. Dalam berbagai kesempatan, ia menekankan pentingnya nilai tambah bagi hasil pertanian. “Jangan hanya menjual jagung pipilan, tapi bisa diolah menjadi produk bernilai tinggi seperti tepung jagung atau makanan olahan,” pesannya kepada petani Garut.

Bagi petani Garut, musim jagung adalah momen yang dinanti. Mereka sudah terbiasa dengan ritme alam: menanam di awal musim hujan, merawat dengan sabar, lalu menuai hasilnya saat jagung-jagung itu mencapai puncak kemanisannya. Wilayah seperti Cikajang, Cisurupan, dan Pasirwangi dikenal sebagai penyumbang utama produksi jagung Garut.

Karena Hidup Terlalu Singkat untuk Sekedar Menikmati Jagung Rebus, Ayo Bakar!

Berkunjung ke Garut di musim jagung memberikan pengalaman berbeda. Pagi yang cerah di kebun jagung seringkali mengundang rasa penasaran para pelancong. Tak jarang, mereka ikut mencoba memetik sendiri. Tapi hati-hati, salah memilih jagung bisa berujung pada tawa renyah para petani. “Ini belum matang, yang itu terlalu tua,” begitu mereka biasa mengingatkan dengan ramah.

Setelah puas melihat proses panen, saatnya menikmati hasilnya. Jagung Garut terkenal karena teksturnya yang padat dan rasanya yang manis alami. Di tangan pengolah lokal, jagung segar bisa berubah menjadi hidangan yang menggoda:

-Jagung bakar dengan olesan mentega atau sambal goang
-Bajigur jagung, minuman hangat dari santan dan jagung parut
-Gejos, jagung muda bakar khas Sunda
-Emping jagung sebagai oleh-oleh khas

Musim jagung juga menjadi waktu yang tepat untuk berburu produk olahan. Dengan produksi yang melimpah, harga jagung di Garut pun terjangkau. Bagi yang ingin membawa pulang jagung segar, pasar tradisional seperti Pasar Cipanas atau Pasar Tarogong menyediakan pilihan yang melimpah.

Di balik keseruan musim jagung, ada cerita panjang tentang ketekunan petani Garut. Mereka menghadapi tantangan seperti fluktuasi harga atau cuaca yang tak menentu, tapi semangatnya tak pernah pudar. Dengan dukungan dari pemimpin seperti Kang Dedi Mulyadi, masa depan jagung Garut semakin cerah.

Download NilaiKu

Jadi, kalau Anda sedang merencanakan perjalanan ke Garut, pastikan untuk menyempatkan diri mampir ke kebun jagung. Tak hanya bisa menikmati rasanya yang lezat, tapi juga belajar langsung dari petani yang dengan bangga menyumbang **separuh produksi jagung Jawa Barat. Gimana, makin penasaran untuk menikmati langsung jagung Garut itu?