Masyarakat: Kami Sangat Terbantu PHBM di RPH Cisayong, Kabupaten Tasikmalaya.

Masyarakat: Kami Sangat Terbantu PHBM di RPH Cisayong, Kabupaten Tasikmalaya.

NilaiKu.id – Pada episode ke-51 Halo NilaiKu On the Spot (29/7), Danang Hamid, pembawa acara Halo NilaiKu mengunjungi kawasan Ciherang, Kecamatan Cisayong Kabupaten Tasikmalaya. Bertemu dengan Anggun Bachtiar, Kepala RPH Cisayong dan Awan, Polhut Mobile di Wilayah Kabupaten Tasikmalaya.

Kedua personel Perhutani tersebut menyempatkan diri berbagi pengalaman sebagai Rimbawan Perhutani dan rasa cinta mereka terhadap lingkungan, yang kebetulan saatnya berdekatan dengan Hari Sungai.

Pengelolaan Hutan Bersama Masyarakat (PHBM)

Pulau Jawa yang hanya memiliki luasan 6% saja dari luas wilayah Indonesia, tetapi 60% dari jumlah penduduk Indonesia tinggal di Jawa. Nampak, dengan kepadatan populasi dan pemukimannya, maka bisa diatrik kesimpulan bahwa kondisi ini tidak seimbang bila melihat sedikitnya ruang terbuka hijau. Sementara Undang-undang mengamanatkan sebuah kawasan harus memiliki RTH 30% atau lebih. UU Penataan Ruang juga menyebut harus ada minimal 20 persen RTH.

Perum Perhutani, BUMN yang diberi mandat untuk mengelola ruang hijau bernama hutan negara, dituntut memberikan perhatian yang besar terkait masalah sosial ekonomi masyarakat, terutama masyarakat pedesaan yang tinggal di sekitar hutan.

Interaksi antara masyarakat dengan hutan tidak mungkin dapat dipisahkan. Karenanya para Rimbawan di RPH Cisayong ini melakukan Komsos atau Komunikasi Sosial secara intens, di mana pendekatan yang dilakukan dalam pengelolaan hutan wajib memperhatikan keberlanjutan ekosistem hutan dan kelestariannya namun tetap peduli dengan pertumbuhan ekonomi masyarakat di sekitar hutan, terutama golongan masyarakat yang ekonominya rendah.

Bekerja adalah panggilan alam

Masyarakat Sudah & Sedang Merasakan Manfaat PHBM

Dian (20) Warga Ciherang, seorang petani dan pengangkut getah pinus mengatakan kepada nilaiku.id melalui Halo NilaiKu, dirinya yang hanya tamatan sekolah menengah pertama, bisa mengantongi 100ribu Rupiah atau lebih per harinya bila sedang musim angkut getah untuk dibawa ke Tempat penampungan getah (TPG) dari hutan.

“Kebetulan saya ketua paguyuban penyadap yang namanya Squad Cisayong, saya sangat terbantu selama bertahun-tahun dengan adanya PHBM ini, saya juga sekarang sedang membangun rumah,” ungkap Dian. Hal senada juga diamini warga Ciherang lainnya yang rata-rata berprofesi sebagai Petani.

“Kalau palawija dan sayuran ada yang nampung, tapi kalau untuk beras saya tidak jual hasil panen padi, itu untuk kebutuhan logistik kami, income lainnya ya ini, kami dapat dari honor ngangkut getah,” kata Dian.

Berbincang di Halo NilaiKu

Kunjungan Wisata Menopang Ekonomi Warga

Hutan pinus Ciherang kerap dijadikan tempat wisata, secara geografis dataran tinggi di Kecamatan Cisayong ini menyuguhkan kesegaran oksigen murni hasil vegetasi hutan, Terlebih dengan adanya Air Terjun di sekitarnya, bisa memberi atraksi wisata yang memukau dengan keindahan alamnya. Hal ini turut mendorong geliat ekonomi dengan adanya pengelolaan kawasan wisata bersama Perhutani.

Harapan Bagi Kelestarian Hutan

Hutan yang merupakan daerah resapan air dan sumber mata air selayaknya dijaga, dirawat dan dilestarikan. “Harapannya, kita bisa mewarisi hutan ini kepada anak-anak dan cucu kita di kemudian hari jangan sampai hutan itu nantinya hanya ada di lukisan saja,” ungkap Awan.

Senada dengan Awan, Anggun Bachtiar juga berharap vegetasi yang telah ada tidak terganggu oleh hal lainnya yang berorientasi bisnis yang cenderung merusak. Menurutnya, memanfaatkan hutan masih bisa dilakukan dengan cara-cara yang lebih baik dan menjaga ekosistem demi kelestariannya.

Instal Sekarang!

Kata Mereka tentang Aplikasi NilaiKu

Anggun Bachtiar dan Awan, adalah bapak-bapak yang jarang melakukan kegiatan belanja online. Mereka beralasan untuk urusan tersebut merupakan tugas istri-istrinya, berhubung wanita memang lebih sering dan menyukai belanja ketimbang laki-laki. Meski demikian, mereka berdua berbagi pengalaman online-nya (Tonton Halo NilaiKu EDC 51).

Ketika ditanya pendapatnya tentang aplikasi NilaiKu, saat Danang Hamid memnperkenalkan dan memberikan penjelasan, begini kata mereka:

“Saya pikir, NilaiKu bagus bisa membantu para UMK dan petani melakukan promosi, hanya saja ke depannya perlu ada pembenahan-pembenahan yang lebih baik,” kata Awan.

“NilaiKu itu simple, kalau menurut saya tapi lebih atraktif, dengan begitu pembeli dan penjual bisa terkoneksi langsung secara personal dan melakukan jual beli secara sah melalui ijba kabul, kan jual beli itu menurut sunah harus ada ijab kabulnya. Nah, NilaiKu memungkinkan itu. Kalau pembelian dalam jumlah besar juga bisa tawar menawar, kan? karena terhubung lansung melalui WhatsApp,” terang Anggun.

Mari rawat dan jaga hutan bersama-sama!

Baca Juga: Profile Sahabat NilaiKu Indonesia Berprestasi

Profile Singkat Narsum Halo NilaiKu (Bag.2)

Profile Singkat Narsum Halo NilaiKu (Bag.2)

NilaiKu.id – Sebagai acara berbagi inspirasi dan pengalaman baik, Halo NilaiKu menghadirkan narasumber dari berbagai kalangan, baik petani, pelaku usaha mikro kecil dan nara sumber lainnya dari berbagai profesi.

Berikut daftar narasumber Halo NilaiKu:

Gern Boriel

Gern, Sahabat NilaiKu Garut

Gern adalah Sahabat NilaiKu Kabupaten Garut yang aktif di sosial media, akunnya ada di berbagai platform sosmed mulai dari Facebook, Youtube, Instgram hingga TikTok. Gern bergabung dengan NilaiKu berkat sosialilasi aplikasi NilaiKu yang dilakukan oleh Warsito, petani pelopor di Kabupaten Garut.

Ketika menjadi narsum Halo NilaiKu, Gern berbicara banyak tentang hobi yang mendatangkan income berupa kesenangannya terhadap tanaman bonsai. Pria yang gaya bernyanyinya disebut-sebut mirip Ariel Noah ini memiliki produk usaha furniture yang dipromosikan melalui aplikasi NilaiKu. Gern juga turut ambil bagian dalam pengenalan NilaiKu kepada warga di sekitarnya dengan berbagai cara, salah satunya membuat layang-layang bergambar logo NilaiKu dan membuat sejumlah video promosi secara sukarela di akun sosmednya karena menyadari NilaiKu telah memberikan faedah bagi usahanya.

Suhartini

Suhartini, Lombok Timur

Sosok wanita aktif di bidang pertanian di Wilayah Lombok Timur ini didapuk menjadi narsum Halo NilaiKu, selain ia merupakan petugas PPL di daerah setempat. Ibu rumah tangga ini rajin menyuarakan pemanfaatan halaman dan lahan kosong agar ditanami dengan berbagai tanaman yang mempunyai nilai jual. Sehingga, masyarakat yang terkait bisa lebih berdaya secara ekonomi dan mendukung program ketahanan pangan lokal.

Suhartini juga merupakan sosok pengusaha pupuk organik di Lombok Timur, sudah lebih dari setahun ia menggunakan NilaiKu sebagai aplikasi untuk memasarkan produk, menjalin pertemanan dan aktif berinteraksi di WAG NilaiKu Lombok Timur. Suhartini berharap masyarakat petani bisa lebih maju bersama NilaiKu.

Warsito Sejati

Warsito Sejati

Bapak yang satu ini, selain petani yang sukses dengan beras merahnya, memiliki segudang prestasi di dunia pertanian, salah satunya dinobatkan menjadi petani berprestasi di tingkat Provinsi Jawa Barat. Petani kolotnial juga disematkan media bagi petani yang berada di kawasan Samarang, Kabupaten Garut ini karena dirinya melek digital dan memberikan inspirasi positif bagi petani lainnya.

Menurut Warsito, program pengenalan ICT ini dapat merubah perilaku petani dan khususnya petani milenial yang notabene anak-anak muda sebagai generasi selanjutnya, sehingga menambah keingintahuan mereka di dunia pertanian. Pengalamannya di masa pandemi, Warsito bisa menjual hasil pertaniannya ( Beras Merah ) secara signifikan lewat aplikasi NilaiKu.

Anak-anak muda di daerah Samarang cukup banyak yang menggunakan aplikasi NilaiKu berkat Warsito, sebut saja Alvi Alawiyah, Gern, Nendi Randiana, Ayat,Hera Absuki dan lain-lain.

Kang Ogi

Kang Ogi Kopi Kolecer

C. Fathuzzaman atau Kang Ogi, didapuk menjadi narsum Halo NilaiKu di edisi 13. Mantan penyiar radio dan jurnalis aktif ini berbagi pengalaman usaha kopi dan bercerita komunitas Kampung Kolecer, Cisayong Kabupaten Tasikmalaya, yang justru lahir dari kondisi pandemi ketika orang-orang membutuhkan ruang yang lebih lapang dan sehat untuk relaks, maka lahir Kopi Kolecer dan Kampung Kolecer. Kini, Ogi aktif dengan dunia kopi dan konten media.

Baca Juga: Profile Singkat Narasumber Halo NilaiKu (Bag.1)

Temukan NilaiKu di Google PlayStore! Unduh Sekarang: NilaiKu MicroAid/PlayStore

Caption yang Bisa Kamu Coba untuk Promosi Pakai NilaiKu

Caption yang Bisa Kamu Coba untuk Promosi Pakai NilaiKu

NilaiKu.id – Bila kamu kesulitan dalam mengolah kata-kata promosi di kotak deskripsi yang akan kamu sebar lewat KBD, kita kasih tipsnya, nih! Singkat saja.

Pendekatan copywriting dalam menuliskan caption promosi yang bisa kamu coba untuk menawarkan produk usahamu diantaranta dengan cara memberi solusi dan janji yang bisa kamu tawarkan.

Contoh:

Masalahnya, cuaca saat sekarang sedang dingin ekstrim. Akibatnya, rasa dingin menusuk kulit dan tulang, risiko rentan terhadap berbagai penyakit. Solusinya, yaitu konsumsi minuman hangat dan gunakan pakaian tebal atau jaket. Janji & Tawaran, dijamin rasanya enak! atau jaminan uang kembali jika jaket yang kami tawarkan membuat badan Anda masih kedinginan.

Dan untuk meyakinkan audiens, perjelas keterangan bahan-bahan yang dipakai untuk membuat produkmu, Sahabat NilaiKu. Pilih kata-kata sesuaikan dengan segmentasi pasar yang kamu bidik.

Selamat mencoba! Pakai Terus NilaiKu! Unduh & Update NilaiKu di PlayStore atau klik link ini: https://nilai.to/nilaiku7

Sayuran yang Cocok Ditanam di Musim Penghujan

Sayuran yang Cocok Ditanam di Musim Penghujan

NilaiKu.id – Sahabat NilaiKu, saat ini Indonesia dalam musim suasana penghujan yang biasanya hingga awal tahun dan curah hujan yang tinggi di beberapa daerah telah mengakibatkan banjir seperti di Kabupaten Lombok  Barat, Garut, Pati, Indramayu dan daerah lainnya, semoga kondisinya telah berangsur membaik.

 Di saat musim hujan seperti sekarang, menjadikan melimpahnya air sehingga tanaman pun terkenba dampaknya, ada yang jauh menjadi lebih subur dan hijau, para pakar pertanian mengatakan hal tersebut diakibatkan adanya nitrogen bebas yang dihasilkan dari air hujan.

Musim penghujan menjadi saat yang tepat bagi kamu yang ingin bercocok tanam di sekitar halaman rumahmu, untuk sekedar memenuhi kebutuhan konsumsi sendiri atau untuk digarap dengan serius agar menghasilkan rupiah.

Saat musim hujan tanaman mampu bertumbuh lebih cepat, tanaman juga tidak mudah layu. Namun demikian, tanaman apakah yang cocok untuk ditanam saat musim penghujan? Berikut penelusuran nilaiku.id mengenai tanaman yang cocok ditanam saat musim hujan:

1.Kangkung

Kangkung termasuk salah satu tanaman yang membutuhkan banyak air setelah bibitnya tertancap di tanah, selain itu juga kangkung mampu hidup di atas permukaan air seperti kolam atau rawa-rawa dan pinggiran empang, hal ini membuktikan kakngkung merupakan tanaman yang cocok ditanama di musim hujan.

Selain pertumbuhannya yang cepat, kangkung juga disukai oleh kebanyakan orang untuk dijadikan olahan makanan seperti plecing kangkung, tumis, oseng-oseng atau pecel.

2.Selada

Tanaman lainnya dari jenis sayuran yang cukup kuat menerima limpahan air karena derasnya hujan adalah selada, pertumbuhan selada saat musim hujan juga menghasilkan kualitas selada yang baik, selain harganya yang terbilang stabil dengan cukup banyak permintaan pasar sebagai bahan campuran makanan lainnya seperti burger, selada banyak diminati sebagai lalapan.

3.Kemangi/Surawung

Kemangi atau juga disebut surawung dalam bahasa Sunda merupakan tanaman yang cukup kuat saat musim apa pun, tetapi pada saat musim hujan pertumbuhannya akan jauh lebih baik dibandingkan saat musim kemarau.

Daun-daunnya akan semakin lebar dengan limpahan air hujan, tanaman ini juga mudah dipalikasikan pada tambulapot dan benihnya mudah didapat.

Rasa yang hangat dan aroma wanginya sebagai bumbu rempah untuk beberapa jenis masakan sangat dibutuhkan sebagai penyedap. Kemani pun jadi lalapn yang menyertai mentimun dan kubis dalam menu pecel lele khas pedagang kaki lima. Setiap harinya akan selalu ada permintaan terhadap jenis tanaman yang satu ini.

4. Bawang Daun atau Daun Bawang dan Seledri

Daun bawang sangat dibutuhkan untuk membuat sop dalam budaya Indonesia, ia mampu tumbuh optimal dengan curah hujan yang tinggi, suhu tumbuh untuk tanaman bawang daun ini sekira 18-25 derajat celsius.

Daun bawang pun dapat ditanam di pekarangan rumah ataupun di dalam polybag dengan media tanam tanah, kompos, dan arang dengan perbandingan 2:1:1.

Selain daun bawang, seledri adalah jenis sayuran yang menjadi pelengkap utama dalam membuat sop, baik itu sop ayam atau pun daging dan lainnya. Kurang lengkap rasanya jika soup tidak dibubuhi taburan potongan seledri, seledri juga baik untuk kesehatan kemih dan menurunkan tekanan darah tinggi. Ia sanggup tumbuh optimal di musim penghujan.

Demikian, Sahabat NilaiKu beberapa contoh jenis tanaman yang mampu tumbuh baik ketika air sedang melimpah seperti di bulan Desember ini, tertarik untuk menanam di halaman rumah, Sahabat?  Yuk! Tanam dan temukan penjual atau pemasok bibit tanaman di aplikasi NilaiKu! Download di sini: NilaiKu MicroAid

Sukirno Membuat Sendiri Pupuk Organik, Tanah Subur Ekonomi Makmur

Sukirno Membuat Sendiri Pupuk Organik, Tanah Subur Ekonomi Makmur

NilaiKu.id – Ketergantungan terhadap bahan kimia yang bersifat racun seperti insektisida, fungisida, bakterisida, sebaiknya harus segera ditinggalkan. Pun demikian dengan penggunaan pupuk kimia yang berlebihan, karena adanya dampak buruk yang ditimbulkan terhadap tanah dan lingkungan.

Untuk itu, Sukirno, seorang Sahabat NilaiKu Pasaman Barat, Sumatera Barat mencoba menggali bahan-bahan disekitarnya yang bisa dimanfaatkan. Yakni, memanfaatkan kotoran hewan sebagai bahan pupuk kandang yang difermentasi dan penggunaan Trichoderma.

“Tanah Subur ekonomi makmur,” kata Sukirno di akun Youtube-nya yang memperlihatkan bagaimana ia membuak pupuk organik untuk dimanfaatkan bagi usaha tani yang ia kelola. BagaimanaSukirno membuat pupuk organik dari limbah sapi, lihat video berikut:

YouTube player

Sedikit informasi mengenai Trichoderma, Trichodherma salah satu mikroorganisme fungsional yang dikenal luas sebagai pupuk biologis tanah dan biofungisida, jamur Trichoderma adalah jamur penghuni tanah yang dapat diisolasi dari perakaran tanaman lapangan.

Trichoderma disamping sebagai organisme pengurai, dapat berfungsi sebagai agen hayati dan stimulator pertumbuhan tanaman.

Ia dapat menghambat pertumbuhan serta penyebaran racun jamur penyebab penyakit bagi tanaman seperti cendawan Rigdiforus lignosus, Fusarium oxysporum, Rizoctonia solani, Fusarium monilifome, sclerotium rolfsii dan cendawan Sclerotium rilfisil. Dengan demikian, akan lebih aman untuk tanaman Anda.

Dalam video tersebut, Sukirno melakukan fermentasi dengan trichoderma, dan ia mengatakan bahwa pembuatan pupuk tersebut untuk melakukan pemupukan bagi tanaman cabe besar. Yuk, ikuti langkah Sukirno dan temukan produk usaha pertanian Sukirno di aplikasi NilaiKu. Unduh dan pakai NilaiKu! Alat Promosi Usahamu Sehari-hari. Download di SINI

Semoga bermanfaat! Sudah saatnya kita kembali ke alam, banyak mikroorganisme yang dapat kita manfaatkan untuk proses kelestarian lingkungan.

Cerita Sore Tasikmalaya

Cerita Sore Tasikmalaya

KALI INI HALO NILAIKU EDISI 49 ON THE SPOT BERKESEMPATAN BINCANG-BINCANG DENGAN TEH WILDAN DI CAFE CERITA SORE TASIKMALAYA.

YouTube player

iNews.id – Senang berbagi atau sharing berkenaan dengan ilmu, pengalaman, serta bimbingan terhadap pelaku usaha, hingga kini masih tetap dijalankan Komunitas Melek Bisnis (MelBi) Tasikmalaya yang menginjak usia 5 tahun sejak berdiri pada tanggal 16 Desember 2016 silam. Menurut Founder Komunitas MelBi Teguh Nugraha, awal berdirinya komunitas tersebut hanya sekitar delapan orang saja yang diawali dengan keinginan untuk mencari ilmu tentang bisnis yang saat itu masih langka.

Susah mendapatkan mentor yang bagus, atau bahkan harus rela merogoh saku lebih dalam untuk bisa belajar dengan baik. Banyaknya pelaku usaha yang terpaksa gulung tikar atau roda bisnis yang jalan ditempat, menjadi dasar pula dari komunitas ini untuk kemudian menjadi volunteer agar pelaku usaha bisa menemukan model bisnis yang tepat bagi sektor usaha yang digelutinya.

Agar makin berkembang dan maju, hingga beberapa diantaranya justru mengawali usahanya setelah bergabung di komunitas tersebut. “Filosofi dasarnya MelBi itu membantu atau volunteer, maka diharapkan keberadaannya bisa banyak memberikan manfaat atau banyak para pelaku usaha yang terbantu dengan keberadaannya. Karena disini memang diisi oleh orang-orang yang senang berbagi ilmu, pengalaman, serta strategi dalam menjalankan berbagai usaha,” ungkap Teguh

Halo NilaiKu edisi 50: Milenials Coba Berdaya dengan Beternak Domba di Tasikmalaya

Halo NilaiKu edisi 50: Milenials Coba Berdaya dengan Beternak Domba di Tasikmalaya
YouTube player

Salah satu jenis ternak yang bisa menjadi lahan bisnis menjanjikan di Indonesia adalah domba. Usaha ternak domba dapat dijadikan pilihan agribisnis untuk meningkatkan pemasukan atau pendapatan Anda baik dalam skala kecil atau menengah.

Itulah sebabnya, beberapa anak muda melirik ternak domba sebagai salah satu jalan usaha yang mandiri. Namanya Jemmy, seorang milenials di Kampung Sukahurip, Desa Sinagar Sukaratu, Kabupaten Tasikmalaya beternbak domba dan mengitegrasikannya dengan pemanfaatan kotoran hewan menjadi pupuk organik yang digunakan dalam pemberdayaan beberapa keluarga di wilayah setempat agar mendapatkan income dengan arahan Pak RT setempat dan pihak-pihak terkait.

Selengkapnya, langsung saja simak! Pakai Terus NilaiKu, alat Promosi Usahamu Sehari-hari. Instal di PlayStore atau klik di; https://nilai.to/nilaiku7

Cetak Petani Milenials, Tumbuhkan Rasa Cinta Anak pada Pertanian.

Cetak Petani Milenials, Tumbuhkan Rasa Cinta Anak pada Pertanian.

Nilaiku.id– Pembangunan pertanian di Indonesia masih dihadapkan pada permasalahan regenerasi sumber daya manusia (SDM) yang tidak berjalan dengan baik. Padahal, untuk menjadi negara yang mandiri dalam hal pangan, peran petani menjadi sangat sentral. Sayangnya, profesi menjadi petani nampaknya cukup menurun di era digital ini.

Meskipun ada sebagian kecil saja yang mau bertani. Pada kenyataanya milenial, sebagai generasi dengan populasi usia kerja terbanyak mayoritas lebih memilih menjadi ASN, bekerja di perusahaan-perusahaan dan lain-lain.

Generasi Milenials calon penerus bangsa

Rendahnya minat generasi muda untuk mengelola usaha dan terjun di bidang pertanian terlihat dari Data Badan Pusat Statistik Nasional yang menunjukkan penurunan jumlah angkatan kerja pertanian,34 persen pada 2014, 31.9 persen pada 2017, dan 29.5 persen pada 2019.

Generasi Milenials

Berdasarkan tingkat pendidikan, tenaga kerja pertanian didominasi oleh tamatan, sementara yang tamat Perguruan tinggi yang terjun pada usaha tanii, menurut data tahun 2019 tidak lebih dari 2 persen. Hal ini menjadi keresahan tersendiri bagi berbagai pihak baik secara lembaga maupun perorangan, termasuk founder MicroAid-NilaiKu, Richard Beresford.

Richard Beresford memberi caption pada sebuah foto yang dibagikan, “Calon petani milenial, ada cerita apa di baliknya,?” kata Richard.

Generasi Milenials

Foto tersebut menunjukan anak-anak tengah berada di kebun dengan ajir bambu yang berjejer rapi di atas gundukan tanah yang tertutup mulsa, salah satu anak memegang bibit tanaman dan mengacungkannya, nampak rasa senang dengan apa yang mereka lakukan.

Jika mau mau mengambil kesimpulan sepintas, nampaknya anak-anak tersebut memiliki ketertarikan terhadap kebun di lokasi di mana foto tersebut di ambil. Hal ini, menjadi pertanda milenials bisa saja diarahkan untuk menekuni dunia pertanian sejak dini dengan menumbuhkan kecintaannya melalui pendidikan baik formal dan non formal.

Pendidikan pertanian penting untuk menumbuhkan petani yang handal, mampu menumbuhkembangkan pertanian di sektor lain, seperti bisnis hingga teknologi.

Anak-anak Didik Asuhan DT Peduli sedang Belajar Bertani

Dengan pendidikan sedini mungkin pada usia sekolah juga bisa mengubah mindset milenial tentang petani, bahwa usaha pertanian memungkinkan adanya jaminan kesejahteraan petani bila dikelola dengan profesional dan menggunakan teknologi yang baik.

Yuk! Kita cetak Petani Milenial di daerah masing-masing, terlebih anak-anak muda kita melek gadget dan teknologi, sehingga tak akan sulit untuk bisa melakukan marketing sesuai dengan eranya, yakni era digital. Semoga bermanfaat! Pakai Terus NilaiKu alat Promosi Usahamu Sehar-hari. Unduh di PlayStore! Klik DI SINI.

Profile Singkat Narasumber Halo NilaiKu (Bag.1)

Profile Singkat Narasumber Halo NilaiKu (Bag.1)

NilaiKu.id – Sejak Jalu Wardhana, Head Office Customer Support NilaiKu MicroAid, mencetuskan ide untuk menyuguhkan acara Halo NilaiKu yang tayang melalui kanal Youtube NilaiKu. Halo NilaiKu kini sudah menjelang episode yang ke-50. Dengan menghadirkan berbagai nara sumber dari berbagai daerah.

Berikut daftar beberapa nara sumber Halo NilaiKu yang berhasil dirangkum NilaiKu.id:

Mahani,Lombok Timur.

Mahani

Mahani adalah seoranng ibu rumah tangga, petani, pengusaha Abon Cabe Tetu-tetu sekaligus pengurus Kelompok Wanita Tani di Desa Lendangnangka, Masbagik Lombok Timur. Ia adalah Sahabat NilaiKu yang terbilang aktif menggunakan NilaiKu dan mendapatkan banyak perhatian dari berbagai media pemberitaan dan juga pemerintah. Tak jarang, Rumah Produksi Abon Cabe Tetu-tetu di kampungnya sering disambangi tamu penting dan wisatawan.

Novian Abdurahman

Novian Adurahman, Tokoh Muda Sukabumi

Novian adalah seorang pengusaha di Jakarta, berdomisili di Bintaro yang berkenan diwawancarai di salah satu episode Halo NilaiKu, Pria yang pernah terjun di kancah perpolitikan Kabupaten Sukabumi ini juga merupakan pengembang sebuah aplikasi e-ticket untuk menonton film di sejumlah bioskop di kota-kota besar. Ia menyoroti bagaimana para pelaku usaha bisa terus beradaptasi dengan kemajuan zaman.

Lusi Intan Sari

Lusi Intansari, Sahabat NilaiKu Pasaman Barat

Istri dari Rida Warsa di Pasaman Barat ini didapuk menjadi narsum Halo NilaiKu tentang bagaimana ia mengelola ternak ayam petelur dengan manajemen keluarga yang baik dan unik. Ibu dari dua anak ini aktif  berbagi ilmu pengetahuan dan hal-hal inspiratif lainnya. Kini, Lusi aktif berjualan BP Propolis dengan promosi menggunakan aplikasi NilaiKu dan nampaknya kemampuan copy writing Lusi selalu meningkat, tampak dalam narasi promosi lewat aplikasi NilaiKu.

Rida Warsa

Rida Warsa dengan Twibonnya

Alumnus IPB ini pernah didapuk menjadi narasumber di awal-awal kemunculan Halo NilaiKu dengan pembahasan seputar usahanya di bidang instalasi dan penyedian alat-alat  Hidroponik. Suami dari Lusi Intansari ini adalah pengurus dan aktivis Palang Merah Indonesia Pasaman Barat, mantan penyiar radio kampus dan pemuda yang cinta kampung halaman dengan mendedikasikan diri di tanah kelahirannya.

Cucu & Annie Mariah

Dua wanita cantik asal Sukabumi ini memang kompakan! Mereka punya passion sama di bidang kerajinan tangan membuat bunga. Cucu dan Annie pernah menampakan diri di Halo NilaiKu di episode yang berbeda dengan berbagi cara bagaimana membuat bunga artificial, rajutan dan berbagi cerita kesibukannya sebagai Ibu rumah tangga yang aktif di aplikasi NilaiKu dengan menjual beragam produk di daerahnya.

Nah itu, tadi Sahabat NilaiKu! Beberapa narasumber Halo NilaiKu yang bersedia bincang-bincang di acara Berbagi Insiprasi dan Pengalaman Baik di bersama NilaiKu-MicroAid ini. Tunggu kemunculan profile lainnya, ya!

Pakai Terus NilaiKu sebagai alat Promosi Usahamu Sehari-hari. Temukan di PlayStore.

(Bersambung)

Informasi Harga Pangan 19 Juli 2022

Informasi Harga Pangan 19 Juli 2022

NilaiKu.id – Sobat NilaiKu, dalam satu minggu terakhir, harga cabai mengalami penurunan cukup signifikan. Seperti diketahui, bahwa pada awal pekan, Senin (11/7) harga cabai rawit hijau berada di posisi Rp77.400/kg.

Awal Minggu ketiga bulan Juli 2022 ini, Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS) Nasional melaporkan harga cabai rawit dan cabai merah turun cukup signifikan pada Senin (18/7).

Terpantau harga cabai rawit merah secara rata-rata nasional jam 13.45 WIB berada di angka Rp87.200 per kilogram (kg), turun 7,82 persen (Rp7.400) jika dibandingkan dari Jumat (15/7).

Pada periode yang sama, harga cabai rawit hijau juga turun dari Rp75.700 menjadi Rp68.000 per kilogram.

Awal pekan ini harga cabai merah besar berada di angka Rp81.350/kg (dari Rp83.300) dan harga cabai merah keriting sebesar Rp81.150 per kilogram (dari Rp83.250).

Sementara itu, berdasarkan informasi laman PIHPS harga perubahan 19 Juli terpantau Harga Rata-Rata dan Perubahan pada 19 Juli 2022 di Semua Provinsi sebagai berikut:

Minyak goreng curahrp16.650/kg
Minyak goreng kemasan bermerk 2 Rp23.800/kg
Daging ayam ras segar Rp35.700/ kg
Daging sapi kualitas 1 Rp136.200/kg
Daging sapi kualitas 2 Rp129.550/kg
Telur ayam ras segar Rp29.000/kg
Bawang putih ukuran sedang Rp28.600/kg
Cabai merah keriting Rp78.000/kg
Cabai rawit hijau Rp64.950/kg
Cabai rawit merah Rp82.750/kg
Gula pasir kualitas premium Rp15.800/kg
Gula pasir lokal Rp14.550/kg

Untuk mengetahui detail harga menurut komoditas dan berdasarkan lokasi pasar di daerah masing-masing, Anda dapat memantaunya lewat link berikut: Pusat Informasi Harga Pangan. Semoga bermanfaat, unduh dan pakai terus Nilaiku sebagai alat promosimu sehari-hari. Temukan di Google PlayStore: https://nilai.to/nilaiku7

Temukan Produk Cabai dan Petani Cabai di aplikasi NilaiKu!