3 Wanita Pionir Desa Selaawi,Sukaraja, Kabupaten Sukabumi

3 Wanita Pionir Desa Selaawi,Sukaraja, Kabupaten Sukabumi

nilaiku.id – Ada perbedaan mendasar dalam memasarkan sebuah produk ketika seorang pelaku usaha belum mengenal Teknologi Informasi Komunikasi (TIK).

Jika sebelumnya hanya mengandalkan telpon dan berbagi informasi dari orang ke orang, kini tak lagi demikian. Tentu saja hasilnya pun akan berbeda.

Hal ini diungkap Yuyu Rohana, pelaku usaha penggilingan padi di Desa Selaawi, Kecamatan Sukaraja Kabupaten Sukabumi.

“Sebelum kita mengenal dunia digital, (pemasaran) agak lambat, tidak seperti saat sekarang setelah kita kenal aplikasi,” kata pengguna aplikasi NilaiKu ini dalam sebuah tayangan video Membangun Sukses Bersama NilaiKu.

Screen Shot 2023-02-09 at 05.20.46

Dari apa yang dipaparkannya, maka terlihat saat ini diperlukan strategi pemasaran yang tepat dan efektif untuk meluaskan jangkauan pasar, salah satunya adalah dengan go online.

Melalui online ia mengaku mendapatkan banyak relasi dan teman-teman yang bahkan menginspirasinya untuk membuat produk turunan beras ketan seperti peuyeum dan ulen (Tape Uli) untuk dipasarkan

“Kan kita terinspirasi dari teman-teman kita dari Sahabat NilaiKu,” kata dia.

Senada dengan Yuyu Rohana. Annie Mariah, penjahit pakaian dan pengusaha baju muslim skala rumahan juga mengaku terinspirasi oleh Sahabat NilaiKu atau jaringan kawan-kawannya sesama pengguna NilaiKu.

Annie mengaku setelah menggunakan aplikasi NilaiKu ia memiliki banyak relasi dan tak lagi malu-malu melakukan kegiatan promosi di sosial media. “Kita posting di facebook, dulu nggak pernah ada yang lirik. Lalu saya kenal aplikasi NilaiKu dan instal, terus membagikan ke facebook akhirnya orang mulai tertarik dan bertanya, apa nih? jualan teh?” kenang Annie.

Screen Shot 2023-02-09 at 05.18.38

“Di sana kan banyak juga pelaku UMK yang produknya bermacam-macam, saya bertanya pada diri saya sendiri, lha? kenapa orang lain bisa dan saya nggak bisa?” lanjt Annie antusias menantang dirinya sendiri untuk binangkit.

Akhirnya ia mulai merintis usaha pakaian secara serius, padahal awalnya hanya membuat baju-baju untuk dirinya sendiri dan keperluan keluarga. Dengan kemampuannya menjahit dan merubah pola pakaian kini ia beralih menjadi pengusaha sesuai dengan passion yang ia miliki.

“Saya buat baju nih, udah jadi, terus saya tanya pendapat keluarga atau orang lain dan dapat respon ok, terus saya promosikan,” kata annie sedikit menceritakan tentang poses pengecekan kualitas (QC) sederhana yang ia lakukan.

Setali tiga uang dengan dua wanita sebelumnya, Cucu Mabrur, Sahabat NilaiKu yang pernah jadi narasumber di Halo NilaiKu untuk berbagi inspirasi tentang pembuatan bunga artificial yang kemudian ia promosikan lewat aplikasi NilaiKu.

Screen Shot 2023-02-09 at 05.20.13

“Sebelum tahu (menggunakan) aplikasi NilaiKu, promosi hanya sebatas tetangga atau saudara dan teman-teman dekat. Tidak luas seperti sekarang, Sekarang kan lebih luas,” kata wanita dengan puluhan ribu followers di sebuah platform video pendek, ia pun kini tak hanya akrab dengan aplikasi NilaiKu, namun juga dengan dunia influencer.

Dari apa yang dikatakan ketiga wanita pionir di Desa Selaawi, Sukaraja tersebut nampak sekali perbedaan pengalaman usaha mereka jika dibandingkan dengan jualan dan promosi yang dilakukan secara konvensional tanpa TIK.

“Jelas online,lah! kan kalau produk saya terlihat dari jauh otomatis mainnya juga jauh,” kata Cucu yang berharap NilaiKu mampu menjadi pemberdaya UMK dan petani dari segi pemasaran. Yuyu Rohana pun berharap hal yang sama, semoga NilaiKu bisa dikenal lebih luas oleh masyarakat sehingga bisa memberdayakan para pelaku usaha di pedesaan.

Semoga menginspirasi! Pakai Terus NilaiKu, Alat Promosi & Pemberdaya UMK dan Petani. Temukan di PlayStore

Di Balik Kesuksesan 4 Koordinator Tim Petani NilaiKu

Di Balik Kesuksesan 4 Koordinator Tim Petani NilaiKu

Nilaiku.id – Apakah itu kesuksesan? Setiap orang punya definisi dan ukuran suksesnya masing-masing, latar belakang, pola pikir dan tujuan setiap orang pasti berbeda, maka beragamnya definisi sukses setiap orang adalah sah-sah saja, pemaknaan sukses juga tidak bisa dijadikan teori mutlak yang berlaku untuk semua orang.

Mahani, Warsito Sejati, Lusi Intan Sari dan Annie Mariah adalah sosok petani yang memiliki latar belakang dan pengalaman yang berbeda dalam dunia usaha. Nama-nama mereka termasuk UMK yang bisa dikatakan sukses, sebab dari hari ke hari selalu ada pencapaian yang tampak.

Sekilas tentang sosoknya; Mahani merupakan pengurus KWT Tetu-tetu di Lendangnangka, Masbagik, Lombok Timur. Ia aktif bersosialmedia dan menggunakan aplikasi NilaiKu sebagai alat promosi, Mahani dalam beberapa kesempatan mengatakan bahwa ia telah merasakan faedah NilaiKu sejak awal masa kemunculannya, Mahani bersama kelompok wanita tani di daerahnya membuat produk Abon Cabe yang kini dikenal luas hingga berbagai daerah di Indonesia.

Hal tersebut membuat KWT Tetu-tetu yang dikelolanya tak jarang kedatangan tamu dari luar daerah untuk melakukan studi banding melihat cara pengolahan abon cabe dan produk tani lainnya. Stasiun TV Swasta Nasional pun tak luput memberitakan keberhasilan dan inovasinya.

Koordinator Tim Petani

Warsito adalah petani pelopor di Samarang Garut yang namanya sudah banyak dikenal di kalangan Poktan dan lembaga pemerintahan, baik skala daerah maupun nasional. Dan berkat prestasinya sebagai petani yang menguasai kemampuan digital, pangsa pasar hasil tani produknyapun sudah terbentuk, di mana pasar yang ia capai kini tanpa melalui tengkulak untuk mendapatkan harga yang menguntungkan petani.

Lusi Intan Sari adalah sosok ibu rumah tangga yang inspiratif dengan manajemen keluarganya yang unik berhasil mengelola usaha peternakan skala kecil alias skala rumahtangga bersama suaminya Rida Warsa, di Pasaman Barat.

Sementara, Annie Mariah merupakan sosok perempuan binangkit yang bergerak di bidang jasa jahit dan fashion di Kabupaten Sukabumi. “Semenjak pakai NilaiKu, saya jadi lebih percaya diri mempromosikan produk saya, yah! Dan pertemanan sayah juga semakin luas,” kata Annie pada sebuah kesempatan.

Keempatnya merupakan Koordinator tim petani di wilayahnya masing-masing, yakni di wilayah Kabupaten Lombok Timur, Garut, Pasaman Barat dan Sukabumi, mereka memiliki kontribusi terhadap pengenalan TIK khususnya pengenalan aplikasi NilaiKu dan melakukan pemberdayaan para petani dan UMK dalam mengakses dunia digital lewat berbagai program di daerahnya.

Mengutip Good News from Indonesia, laman website yang selalu menyebarkan berita baik dan inspiratif, Warsito Sejati mengungkap mengenai sistem harga penjualan hasil panen yang kini lebih masuk akal karena tak lagi bergantung pada tengkulak.

Bila ditarik kesimpulan, keempat koordinator tim petani tersebut telah merasakan manfaat secara nyata penggunaan aplikasi NilaiKu.

Hasil akhir dari sebuah langkah promosi adalah terciptanya pembeli atau terjalin kemitraan dan kerjasama, hal ini dimungkinkan di sebuah aplikasi yang bernama NilaiKu.

Mengutip pernyataan Tatang Haeruman, Sahabat NilaiKu Tasikmalaya, tentang aplikasi NilaiKu ia mengatakan, “NilaiKu mempertemukan penjual dengan pembeli secara online”.

Unduh NilaiKu, sekarang! Temukan pelaku UMK dan Petani di berbagai daerah di Indonesia untuk bermitra. Dan, jadilah bagian dari kemajuan, menyukseskan dan memajukan ekonomi warga pedesaan!

Baca Artikel terkait di Good News from Indonesia: Klik di sini

Dalam Sebuah Bisnis Butuh Kolaborasi

Dalam Sebuah Bisnis Butuh Kolaborasi

NilaiKu.id – Saat ini, bisnis kopi sedang mengalami era dinamis dalam proses transformasi bisnis dan budaya. Selain perubahan menyongsong fase digitalisasi yang tidak bisa dielakkan dan mau tak mau harus diikuti, juga diperlukan perubahan perilaku dan bisnis proses, kerjasama dan kolaborasi dari berbagai elemen di masyarakat, tak terkecuali para investor baik perorangan, lembaga atau pemerintah.

Bagi pegiat kopi Tasikmalaya yang  sehari-hari melakukan kegiatan roastery di Enggal Ngopi, Jalan Letjen Ibrahiem Adjie 14 Indihiang Kota Tasikmalaya ini, kehadiran pihak ketiga yang bersedia berkolaborasi, bekerjasama serta berinvestasi adalah upaya yang tepat untuk membangun petani kopi,  Masyarakat  Desa Hutan, prosesor kopi hingga ke penyeduh kopi di bagian bar sekalipun.

Kopi, baginya adalah ikhtiar dalam menata ekonomi masyarakat dari hulu ke hilir melalui sebuah skema yang ia beri nama Tenjobumi Kopi, harapannya Tenjobumi Kopi menjadi sentra Kopi di wilayah Priangan Timur, khususnya di Kabupaten Tasikmalaya. Tak hanya dari segi proses pasca panen hingga siap dikonsumsi di atas meja, namun segala hal yang berkaitan dengan kopi mulai dari menggrap lahan, petani, edukasi, agrobisnis dan agrowisata termasuk eduwisata.

“Ceritanya, suatu saat saya diminta orang untuk Perhutani menjalankan sebuah skema bisnis di mana saya berperan menjadi offtaker, diminta bersedia mengelola kopi dari seluruh LMDH yang ada di Tasikmalaya ini, awalnya gitu,” kata Mamet Nugraha, pegiat Kopi Tasikmalaya.

”Lalu saya tawarkan, kenapa nggak Tenjobumi Kopi saja, kata saya waktu itu,” lanjut Mamet ihwal Tenjobumi Kopi yang menurut ceritanya sedikit banyak telah melakukan pengembangan usaha kopi  dan pemberdayaan bagi sejumlah petani kopi Kabupaten Tasikmalaya. Ia pun tak segan menyediakan beberapa jenis kebutuhan petani kopi seperti green house, huller dan non benda seperti  edukasi kopi dan program pendampingan kepada petani.

“Nah, kata orang Perhutani, Sekarang mah nggak perlu ke kebun lagi kalau mau nyari kopi Tasik, cukup datang ke Mamet, Enggal Ngopi, begitu,” kata dia.

Menurut  Mamet, petani tak hanya cukup diberikan informasi dan contoh saja, jika perlu pihak-pihak terkait harus menunjukannya dengan melakukan kegiatan serupa yakni bertani (berkebun kopi), sehingga kegiatan yang sama bisa menjadi sebuah patokan (misalnya bagi Perhutani).

“Keuntungannya, Perhutani bisa tahu dari satu hektar lahan itu berapa banyak kopi yang dihasilkan, kan mereka butuh data untuk sharing profit itu yang nilainya bisa sampai sepuluh persen?” kata dia.

Mamet mengambarkan dengan adanya Tenjobumi Kopi, mungkin akan lebih baik bila para petani yang berkolaborasi dengan Perhutani cukup dimintai (sharing profit) hasil panen berupa kopi, bukan uang karena tidak semua petani bisa melakukan itu.

“Iya jika mereka berhasil menjadikannya uang, berhasil memproses kopi dengan baik, kalo ngga bisa, gimana?” kata lelaki tambun keturunan Aceh ini.

Untuk menata hal tadi, Mamet menegaskan bahwa dirinya tidak bisa berjalan sendirian, mutlak diperlukan adanya kerjasama dan kebersamaan dengan berbagai pihak dengan analogi; kopi saja pun butuh empat elemen dasar yakni petani, prosesor, roaster dan barista.

“Tadinya, bulan ini (Desember) mau diadain pertemuan 25 LMDH kopi yang ada di bawah naungan Perhutani Tasikmalaya. Cuman nggak keburu karena ini akhir tahun, mereka harus buat laporan dan lain-lain,” ujarnya. “Jadi mungkin akan bergeser ke awal tahun nanti, tapi saya berharap sebelum (bulan) puasa kami bisa menggaet calon investor walaupun nilainya nggak harus seratus persen,” imbuhnya.

“Kita mau bicarakan apa sih kesulitannya? Apa solusinya? Dan kita akan bicarakan kerjasama tiga lembaga ini, LMDH, Perhutani dan Tenjobumi Kopi (akan segera dilembagakan)”  tutur pria yang juga menceritakan dirinya adalah mantan penyiar radio ini.

Mimpi Besar Tenjobumi Kopi

Tenjo dalam bahasa Sunda artinya lihat atau melihat, Bumi berati rumah, berarti juga sebutan untuk semesta ini. Bila diterjemahkan secara bebas, Tenjobumi Kopi bisa saja memiliki makna filosopis yang lebih dalam lagi dari sekedar “Lihat Rumah Kopi”.

Secara umum, rumah adalah tempat tinggal yang biasanya dibuat sebagus mungkin sesuai dengan kemampuan yang menghendakinya, rumah juga akan menjadi istana bagi penghuninya walau bagaimanapun wujudnya dalah tempat kembali yang paling nyaman, bukan juga sekedar tempat tinggal, bahkan, barangkali untuk sebagian orang adalah alat untuk menunjukkan starata sosial atau kapasitas mereka secara finansial.

Soal mimpi besar yang Mamet kejar, ia pun berujar, untuk menghasilkan kopi yang bagus dan berkualitas, maka perlu adanya edukasi dan pendampingan terus menerus kepada para petani dalam berbagai asfek, sehingga skema bisnis yang dijalankan perputaran roda ekonominya bisa berjalan dengan baik.

“Jadi tempat ini tuh (Tenjobumi Kopi) akan jadi agribisnis, agriwisata, agriedu kali ya! Kalau bisa mimpi besarnya adalah Tenjobumi ini akan jadi Cofee Lab-nya Tasikmalaya, lembaga pelatihan kejuruan yang bisa mengeluarkan sertifikat, kalau perlu internasional dan itu sangat memungkinakan untuk saat ini.” Terang pria lulusan Itenas & Uninus ini.

Mimpi itu cukup beralasan, ketika kita bisa melihat sinergitas dibangun secara harmonis antara Perhutani dengan LMDH di berbagai wilayah kerjanya, di mana LMDH yang merupakan wadah dari masyarakat sekitar hutan hendaknya mampu menjadi jembatan yang baik untuk mewujudkan tujuan bersama, seperti Hutan yang Aman dan Lestari dengan pemanfaatan sesuai fungsinya bagi terciptanya kesejahteraan masyarakat yang berkeadilan. (Lihat Sumber: Kompasiana)

Kolaborasi, kerjasama, pandai memanfaatkan peluang dan mengikuti kemajuan jaman adalah beberapa hal yang menjadi kunci dalam pengembangan usaha di masa kini. Mari bergabung dengan ribuan petani dan pelaku usaha mikro kecil lainnya di aplikasi NilaiKu! Temukan di Google PlayStore sekarang!

Pemerintah Perkuat Usaha Mikro Kecil & Menengah Lewat KUR

Pemerintah Perkuat Usaha Mikro Kecil & Menengah Lewat KUR

NilaiKu.id – Indonesia masih memiliki peluang besar dalam menjaga pertumbuhan ekonomi nasional salah satunya dengan terus memperkuat usaha mikro, kecil, dan menengah melalui program kredit usaha rakyat (KUR).

Demikian, dikatakan Presiden Joko Widodo dalam acara Penyerahan Kredit Usaha Rakyat (KUR) Klaster dan Penyaluran Dana Melalui Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (LPDB KUMKM) yang diselenggarakan di Istana Negara, Jakarta, Senin (19/12).

“Kredit usaha rakyat KUR total sudah 39,4 juta UKM yang memanfaatkan ini dan saya senang sekarang ada model KUR klaster ini, benar memang harus diklasterkan,” ujar Presiden, seperti dilansir dari laman setneg.go.id.

Foto:Katadata

Menurutnya, model KUR klaster dapat memberikan keuntungan bagi para pelaku UMKM dengan adanya kejelasan mulai dari produksi hingga sampai ke tangan konsumen. Di sisi lain, model KUR klaster juga memudahkan bank ataupun lembaga non bank lainnya dalam mengelola pinjaman per klaster.

“Ini juga klaster kopi. Tadi ada klaster holtikultura yang kalau sudah ngumpul itu enak, yang minjamkan juga enggak ngurusi satu per satu, ngurusi Rp10 juta, Rp10 juta,” lanjutnya.

Presiden juga mendorong lembaga keuangan lain untuk turut berkontribusi dalam upaya mengembangkan UMKM di Indonesia yang juga berdampak pada pertumbuhan ekonomi nasional tumbuh dengan baik dan berkeadilan.

“Kalau kita urus, yang kecil bisa jadi menengah, yang menengah kalau kita urus bisa jadi gede. Inilah nanti yang akan mendorong ekonomi kita tumbuh dengan baik dan berkeadilan,” kata Presiden.

Ke depan, Presiden meyakini program pembiayaan model klaster seperti ini akan berdampak baik dan dapat menghubungkan kelompok usaha dengan model konsolidasi dengan para penjamin pembeli atau offtaker. Presiden pun mendorong model KUR klaster untuk dilaksanakan di semua sektor usaha mulai dari perkebunan, perikanan, hingga industri.

“KUR klaster ini dapat dilaksanakan di semua sektor baik perkebunan rakyat, peternakan rakyat, perikanan rakyat, industri UMKM, dan usaha-usaha lain yang memiliki peluang pasar yang besar atau produk-produk unggulan di dalam negeri kita agar daya saing semuanya meningkat dan bisa masuk ke pasar global,” tandasnya.

Di Ciwalk Bandung Ada Gerai Petani Milenial

Di Ciwalk Bandung Ada Gerai Petani Milenial

NilaiKu.id – Melansir laman pemerintahan Provinsi Jawa Barat (jabarprov.go.id). Kini, para petani milenial kini boleh berbangga hati. Pasalnya,  produk para petani milenial Jawa Barat seperti madu, kopi, gula aren, abon, dan jus jeruk nipis, mulai dipasarkan di pusat perbelanjaan di Kota Bandung, di Cihampelas Walk (Ciwalk) lewat ‘Gerai Petani Milenial’.

“Gerai ini untuk memfasilitasi para petani nilenial atau Petmil memasarkan produknya secara langsung. Dan bukan hanya di sini, gerai serupa juga ada di stasiun KA Bandung dan Botanical Square Bogor” kata Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jawa Barat Iendra Sofyan, di acara Temu Pemimpin untuk Aspirasi Masyarakat (Tepas), usai pembukaan Gerai Petani Milenial Ciwalk Kota Bandung, Jumat (9/12/2022).

Program Petani milenial adalah program pengembangan untuk para petani muda Jawa Barat di berbagai komoditas agrikultur. Iendra mengatakan kehadiran Gerai Petani Milenial adalah hasil kolaborasi dari berbagai Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang didukung oleh DPRD hingga pembeli.

“Kami sengaja memilih di lokasi yang sangat strategis yaitu yang bisa langsung dilihat oleh para calon pembeli atau konsumen, ini salah satu keuntungannya,” kata dia.

Produk Petani Milenial yang ditampilkan di gerai tersebut telah dikurasi oleh OPD terkait dibantu Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo).

“Semua produknya yang bisa masuk ke sini sudah melalui hasil kurasi, bahkan yang mengkurasinya itu kami dibantu atau mengundang dari Aprindo,” kata dia.

Dengan hadirnya produk dari Petani Milenial di gerai tersebut, kata Iendra, menunjukkan bahwa produk mereka sudah bisa dipasarkan dan bersaing dengan produk dari pengusaha lainnya.

Plh. Sekda Provinsi Jabar Dewi Sartika mengungkapkan, bahwa penyediaan gerai ini sudah sesuai tahapan dan harapan Pak Gubernur. Membentuk petani milenial dari awal sudah dipikirkan dengan langkah pemasaran hasil produknya.

“Jadi, kita tidak hanya membentuk para petani milenial saja, tetapi kita bina, bantuan modal dan termasuk pemasarannya. Nah gerai ini Saya kira adalah salah satu langkah wujud nyata dari fasilitasi pemasarannya” ujar Dewi.

Cobain NilaiKu!

Sementara itu Sekretaris Komisi II DPRD Provinsi Jawa Barat R Yunandar Rukhiadi Eka Perwira berharap Program Petani Milenial bisa terus dikembangkan oleh Pemprov Jawa Barat. DPRD Jawa Barat mendorong adanya peningkatan tambahan anggaran untuk Program Petani Milenial pada tahun 2023 agar cakupannya bisa menjangkau hingga ratusan ribu orang.

“Kita sedang mencoba menciptakan satu generasi unggul, khususnya di bidang ketahanan pangan. Sehingga suatu saat kita tidak kekurangan petani,” kata Yunandar.

Selain itu Yunandar juga mengusulkan agar dibuat platform khusus petani milenial, yang bisa menjadi wadah pertukaran informasi, pelatihan dan sekaligus pemasaran.

Lihat Sumber,: Mantap, Petani Milenial Difasilitasi Gerai di Ciwalk Bandung

Alat Penjernih Minyak Jelantah Mahasiswa UGM

Alat Penjernih Minyak Jelantah Mahasiswa UGM

NilaiKu.id – Alat peniris dan penjernih minyak jelantah telah dikembangkan oleh mahasiswa UGM berlatar permasalahan pada kerupuk di Indonesia. Umumnya kerupuk cepat tengik, melempem, dan cita rasa berubah dibandingkan saat digoreng dengan minyak yang baru.

Permasalahan tersebut menyebabkan kerupuk rusak dan tidak terjual, dari sinilah akhirnya mereka berupaya mencari solusi untuk mengatasi persoalan tersebut. Dan pada akhirnya Mahasiswa UGM mengembangkan alat peniris kerupuk terintegrasi dengan penjernih minyak jelantah. Demikian dikutip dari laman ugm.ac.id

Pada laman tersebut dijelaskan dikatakan ketua tim pemgembang alat, Ahmad Sirrullah bahwa alat ini mudah digunakan dan membantu UMKM yang memproduksi kerupuk untuk meningkatkan daya tahan serta kualitas kerupuk. “Harapannya, melalui implementasi alat ini produsen kerupuk dapat memperoleh keuntungan maksimal,” tutur mahasiswa Kimia UGM ini.

Ahmad bersama empat rekannya yaitu Dzulfiqar Rafli Haryanto (Kimia), Dinda Iffana Silma (Teknik Kimia), Baihaqi Ghozali Hidayat (Teknik Mesin), dan Rangga Satria Wicaksana (Teknik Mesin).

Ahmad menjelaskan alat peniris yang dijual di pasaran pada umumnya tidak dilengkapi dengan fitur penjernih minyaknya. Sementara alat yang mereka kembangkan mempunyai tambahan fitur penjernih minyak dengan tiga bahan adsorben yaitu arang aktif, zeolit, dan bentonit.

Mudah digunakan

Cara penggunaan alat tergolong mudah. Kerupuk yang telah digoreng akan dimasukkan ke dalam alat peniris agar kerupuk tidak banyak mengandung minyak. Kerupuk yang telah ditiriskan akan menjadi kerupuk yang tidak berminyak, renyah, tidak mudah melempem, dan tidak tengik.

 “Alat peniris ini berbeda dengan peniris pada umumnya. Terdapat modifikasi 4 tiang penyangga yang tersambung dengan mesin peniris, memudahkan saringan mudah dilepas pasang dan praktis,” imbuh Baihaqi.

Lalu, minyak hasil penirisan akan dijernihkan dengan tiga tabung penjernih dengan masing-masing tabung berisi arang aktif, zeolit, dan bentonit. Minyak yang telah dijernihkan aman dan dapat digunakan untuk penggorengan kembali dengan ketentuan standar SNI.

Baihaqi mengatakan untuk mencegah remuknya kerupuk, mereka menambahkan dimmer untuk mengatur kecepatan putar mesin peniris. Getaran dari alat baik dan sesuai, ditandai dengan saat kecepatan maksimal, memiliki getarannya minim sehingga kerupuk tidak akan rusak.

Alat peniris dan penjernih minyak jelantah karya mahasiswa UGM telah diterapkan langsung di UMKM Matahari yang berlokasi di Dusun Gandu, Desa Sendangtirto, Kecamatan Berbah, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta untuk meningkatkan kualitas kerupuk dan kualitas minyak jelantah. Hasilnya, kualitas kerupuk meningkat dan keuntungan yang diperoleh mitra semakin meningkat.

“Alat peniris sangat meningkatkan kualitas kerupuk karena mampu menghasilkan 167 ml minyak dari 1 kg kerupuk dengan pemutaran mesin peniris selama 1 menit.  Penirisan minyak yang dihasilkan lebih banyak daripada ditiriskan tanpa alat yaitu 36 ml/kg,”ungkapnya.

Inovasi yang dihasilkan para mahasiswa muda ini tidak hanya membantu dalam mengurai persoalan dalam produksi kerupuk. Alat yang dikembangkan juga berhasil mendapatkan dana hibah pelaksanaan program dari Program Kreativitas Mahasiswa Penerapan IPTEK (PKM-PI) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi RI tahun 2022 dan lolos melaju ke PIMNAS di Malang pada awal Desember mendatang.

Endin Syaifuddin S.Ag selaku pemilik UMKM Kerupuk Matahari mengungkapkan hadirnya alat peniris dan penjernih minyak jelantah menjadikan kerupuk lebih renyah, tidak cepat melempem, dan tidak tengik. Dengan ketahanan kerupuk yang baik, tidak ada kerupuk rusak meningkatkan daya jual kerupuk.

“Dengan ketahanan yang baik dan tidak ada kerupuk yang rusak menjadikan semua kerupuk laku terjual. Selain itu, UMKM Kerupuk Matahari mampu menghemat pembelian minyak goreng sampai 30 liter/bulan,” paparnya.

Lihat Sumber: UGM

Melihat Pengalaman PMI Kabupaten Pasaman Barat akan Kebutuhan Huntara bagi Korban Gempa

Melihat Pengalaman PMI Kabupaten Pasaman Barat akan Kebutuhan Huntara bagi Korban Gempa

NilaiKu.id Melnasir kompas.com Korban jiwa akibat gempa bumi yang melanda Kabupaten Cianjur dan wilayah sekitarnya pada Senin (21/11/2022) terus bertambah. Data terbaru dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) hingga Selasa (22/11/2022) pukul 17.00 WIB, korban jiwa akibat gempa Cianjur mencapai 268.

Selain korban jiwa, jumlah korban luka menurut data BNPB mencapai 1.083. Sementara itu, jumlah pengungsi mencapai 58.362 orang.

Terkait dengan infrastruktur, total 22.198 unit rumah rusak akibat gempa Cianjur. Maka perlu adanya penanggulangan masalah hunian bagi warga setempat yang keadaannya menjadi darurat dan tidak memiliki tempat tinggal kecuali mengunsi ke saudara dan lain-lain.

Berkaca dari gempa yang terjadi di Pasaman Barat, pada 25 Februari 2022 lalu. PMI berserta segenap elemen di masyarakat dan pemerintah bersatu padu turut meringankan beban korban gempa dengan membangun Huntara atau hunian sementara karena masyarakat tidak bisa berlama-lama tinggal dalam tenda pengungsian agar kesehatannya tetap baik.

“Huntara yang dibangun ini sudah bisa menampung satu KK dengan jumlah 5 sampai 6 orang, ketinggian 40 senti dari tanah sehingga secara kesehatan bisa lebih sehat dibandingkan tenda,” kata Rida Warsa, Pengurus PMI Pasaman Barat yang juga pengguna aplikasi NilaiKu, pada sebuah unggahan video di kanal youtube yang berjudul PMI Kabupaten Pasaman Barat Perkirakan Kebutuhan Huntara 2.500 Unit untuk Korban Gempa.

Dalam deskripsinya dikatakan bahwa PMI kabupaten Pasaman Barat menargetkan 2.500 Unit Hunian Sementara (HUNTARA) untuk Masyarakat yang terdampak Bencana Alam Gempa Bumi yang terjadi di kabupaten Pasaman Barat.

Huntara ini diprioritaskan untuk rumah yang rusak berat, tidak bisa ditinggali lagi, dalam proses pembangunan HUNTARA ini PMi Kab. Pasaman Barat membuka Donasi agar program Hunian Sementara ini bisa terealisasi dengan cepat.

Hal yang serupa mungkin bisa dilakukan untuk menanggulangi warga Cianjur yang menjadi korban gempa pada Senin (21/11). Selengakapnya simak dalam video berikut:

YouTube player

Wasapada Longsor & Gempa susulan.

Melansir situs BMKG.go.id Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) meminta masyarakat di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat mewaspasai bencana lanjutan berupa tanah longsor dan banjir bandang usai guncangan gempa magnitudo 5,6.

Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati mengatakan imbauan ini dikhususkan bagi masyarakat Cianjur yang bermukim di daerah lereng-lereng perbukitan dan di lembah atau bantaran sungai.

Menurutnya, besar kemungkinan lereng-lereng perbukitan di Cianjur menjadi rapuh usai terjadinya gempa bumi. Hal ini dapat semakin diperparah dengan tingginya intensitas hujan yang berpotensi mengguyur Cianjur.

“Lereng-lereng yang rapuh ini ditambah hujan deras dapat memicu terjadinya longsor dan banjir bandang dengan membawa material runtuhan lereng. Jadi masyarakat dan pemerintah setempat juga perlu mewaspadai adanya kolateral hazard atau bahaya ikutan usai gempa kemarin,” imbuhnya.

Dwikorita menyampaikan, banyaknya korban jiwa dalam peristiwa gempa Cianjur akibat tertimpa bangunan yang tidak mampu menahan guncangan gempa. Sebagai informasi, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengonfirmasikan ada sebanyak 162 korban yang meninggal dunia dan 326 luka-luka akibat gempa Cianjur.

“Sebenarnya gempa tidak membunuh dan melukai. Justru, bangunanlah yang membunuh dan melukai manusia.

Lebih lanjut, Dwikorita meminta masyarakat untuk menghindari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa bumi. Karena dikhawatirkan tidak kuat menopang dan ambruk jika sewaktu-waktu terjadi gempa susulan.

“Untuk sementara jangan memaksakan kembali ke rumah jika bangunannya rusak atau retak-retak. Hingga pukul 06.00 WIB, 22 November 2022, telah terjadi 117 gempa susulan dengan terbesar tinggi getaran 4.2 dan terkecil 1.5 magnitudo,” ujarnya.

Dwikorita juga meminta masyarakat untuk tetap tenang namun waspada dan tidak serta-merta mempercayai informasi ataupun berita yang tidak jelas asal-usulnya dan tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.

“Pastikan informasi resmi hanya bersumber dari BMKG yang disebarkan melalui kanal-kanal komunikasi resmi BMKG,” ujarnya.

Sejak kejadian kemarin, tambah Dwikorita, Tim BMKG terjun ke lokasi bencana bersama BPBD Kota Cianjur untuk melakukan sosialisasi dan menenangkan warga masyarakat yang terdampak. Sedangkan, mulai hari ini, Selasa (22/11) Tim Survey BMKG melakukan perekaman gempa-gempa susulan dan tingkat kerusakan, untuk menghasilkan peta makrozonasi dan mikrozonasi yang diperlukan untuk mendukung proses rekonstruksi dan penyempurnaan tata ruang (Lihat Sumber: Gempa Cianjur, BMKG)

Markisa atau Erbis Kaya akan Manfaat

Markisa atau Erbis Kaya akan Manfaat

NilaiKu.id – Mungkin, tidak banyak orang yang mengetahui jenis buah yang satu ini, selain bentuknya lonjong, besar dan mirip timun suri, tak banyak juga buah-buahan yang namanya diawali dengan huruf e. Di Indonesia pun tak banyak para petani yang menanam buah yang satu ini.

Salah satu bukti yang menguatkan dugaan di atas terjadi pada obrolan pagi (Kamis,17/11) di WAG Sahabat NilaiKu, tempat terjadinya imteraksi dan pertukaran informasi para pengguna aplikasi NilaiKu di Seluruh Indonesia.

“Ini buah apa, pak Warsito?’ tanya Mahani, Sahabat NilaiKu Lombok Timur pengurus KWT Tetu-teu yang sukses dengan olahan abon cabenya. Jika Anda berjalan-jalan ke pasar pun, belum tentu Anda bisa menemukan buah tersebut dengan mudah.

Namanya buah erbis, yang merupakan jenis buah yang sebetulnya sudah umum beredar di Indonesia. Pada dasarnya, erbis menyerupai markisa, namun berbentuk lebih besar dan lonjong, tumbuhnya merambat, sehingga dapat ditanam di dalam pot atau di dekat pohon dan cocok ditanam di wilayah yang curah hujannya cukup tinggi seperti Indonesia.

“Di tempat kami namanya markisa,” kata Cucu dan Ani Mariah, Sahabat NilaiKu Sukabumi, Begitu pun Warsito petani pelopor di Garut menyebuynya sebagai markisa.

Erbis memang sering dikenal sebagai markisa jumbo atau passiflora guadrangularis merupakan tanaman yang memiliki buah dengan ukuran besar yang berasal dari keluarga passifloraceae. Biasa erbis bisa ditemukan di sekitar wilayah neotropis.

Erbis dapat biasa ditemukan di India, Afrika Selatan, Amerika Selatan, dan Australia. Buah erbis dapat kamu konsumsi dengan dibuat menjadi jus atau kamu bisa tambahkan buah erbis ke dalam jus buah lain. Selain itu, ternyata erbis punya banyak manfaat yang mendukung kesehatan tubuh seperti mengurangi kulit wajah kering dengan cara mengoleskan cairannya pada wajah, memberikan asupan antioksidan, sumber serat yang baik, mendukung kesehatan jantung, bahkan bisa sebagai suplemen yang mengurangi tingkat kecemasan.

Wikipedia menjelaskan bahwa buah erbis yang sudah matang memiliki aroma yang harum baunya dan enak rasanya. Buah erbis jarang dimakan langsung. Biasanya daging buah erbis yang sudah dipotong-potong dicampur dengan sirup dan es untuk dijadikan es buah atau jus.Teh dari daun erbis dimanfaatkan sebagai obat tekanan darah tinggi dan kencing manis.

Dan ternyata, Sahabat NilaiKu di Garut menjual buah erbis ini, lho! Yuk cari produknya dengan menginstal aplikasi NilaiKu dan berteman dengan Sahabat NilaiKu Garut. Selamat bergabung di keluarga NilaiKu.

Berikut enjelasan beberapa manfaat buah erbis yang dilansir dari pertanianku.com:

  1. Menjaga kesehatan usus

Dalam setiap 100 gram buah erbis mengandung sekitar 64 gram serat larut. Jenis serat ini sangat baik untuk menjaga kesehatan usus. Manfaat serat larut dalam buah erbis sangat baik untuk meningkatkan proses amilase usus, yaitu sebuah proses yang bisa membantu mengubah gula kompleks dari makanan menjadi gula sederhana yang bisa langsung masuk ke sistem pencernaan. Serat juga menurunkan kadar pH dan amoniak pada usus sehingga sangat baik untuk menjaga kesehatan usus.

Buah erbis juga bisa mengatasi masalah ketidakseimbangan bakteri dalam usus dan mencegah kemungkinan timbulnya tumos atau kanker usus besar. Serat juga baik untuk mencegah sembelit dan wasir.

  1. Mencegah asma

Menurut sebuah penelitian yang dikembangkan di Iran diketahui bahwa jeli dan kulit erbis mengandung senyawa dan asam khusus yang bisa mencegah serangan asma bagi penderita asma dalam berbagai skala.

Buah erbis juga mengandung manfaat anti-oksidan tinggi yang bisa mengatasi kanker dan penyakit jantung. Kandungan manfaat senyawa flavonoid buah erbis juga bisa menjadi antihistamin alami yang mencegah sakit dan sesak pada penderita asma. Bahkan, buah erbis juga bisa mengatasi alergi dan demam pada penderita asma.

  1. Mencegah penyakit jantung

Kandungan polifenol dalam biji buah erbis memiliki manfaat yang sangat besar untuk menjaga kesehatan jantung. Kandungan senyawa ini bisa mengatasi masalah pada pembuluh darah dan menjaga agar pembuluh darah tetap rileks sehingga mengurangi stres pada pembuluh darah. Senyawa dan nutrisi pada buah erbis ini juga bisa menjaga kesehatan jantung karena mampu mendukung pekerjaan pembuluh darah dan mengatasi kerusakan sistem pembuluh darah.

  1. Mencegah kanker

Buah erbis mengandung senyawa alkaloid dan anti-oksidan yang tinggi dan bisa bertindak sebagai agen kesehatan yang mengatasi zat radikal bebas. Selain itu, buah erbis juga mengandung fitokimia seperti karotenoid dan polifenol yang bisa mencegah munculnya sel kanker. Jenis asam yang ditemukan pada buah erbis seperti asam linoleat, oleat, palmitat, dan strearat bisa mencegah risiko kanker payudara.

Buah erbis juga penting untuk mengatasi berbagai jenis pertumbuhan jamur dalam tubuh. Selain itu, dapat pula mencegah timbulnya berbagai jenis kemungkinan penyakit yang disebabkan oleh zat radikal bebas.

  1. Mengatasi gangguan tidur

Gangguan kesulitan untuk tidur seperti insomnia bisa menyebabkan beberapa jenis penyakit seperti serangan jantung dan juga kanker. Hal ini disebabkan organ tubuh dan sel-sel dalam tubuh tidak mendapatkan suplai manfaat oksigen yang tepat. Buah erbis bisa mengatasi gangguan tidur karena memberikan efek yang menenangkan untuk pikiran dan perasaan. Konsumsi buah erbis disarankan untuk semua orang yang memiliki masalah gangguan tidur.

  1. Mengatasi rasa cemas

Rasa cemas menjadi salah satu perasaan yang bisa meningkatkan stres dan bisa memengaruhi kerja organ tubuh secara umum. Banyak orang yang kemudian menderita penyakit serius hanya karena sering merasa cemas sepanjang waktu. Gangguan cemas yang berlangsung dalam waktu lama juga bisa menyebabkan masalah pada tekanan darah seperti menjadi hipertensi.

Kandungan buah erbis yang penuh dengan efek menenangkan bisa mengatasi masalah gangguan kecemasan. Menikmati buah erbis dalam bentuk jus atau dibekukan bisa menjadi solusi yang baik untuk mengatasi rasa cemas.

  1. Mencegah anemia

Anemia disebabkan kurangnya kandungan hemoglobin dalam darah. Anemia banyak menyerang wanita dan remaja yang sudah mengalami masa siklus menstruasi. Jika anemia tidak diobati, bisa menyebabkan penderita kehilangan masa-masa produktif. Ini karena anemia akan membuat tubuh menjadi lebih lemah.

Buah erbis memiliki manfaat zat besi dan fosfor yang sangat baik untuk meningkatkan kandungan hemoglobin dalam darah. Konsumsi secara teratur bisa mengurangi risiko anemia dan mencegah anemia agar tidak kembali lagi.

  1. Sumber anti-oksidan

Buah erbis juga mengandung sumber antioksidan yang sangat tinggi. Kandungan bahan antioksidan tinggi bisa mengatasi pertumbuhan berbagai jenis kanker. Selain itu, antioksidan juga sangat baik untuk mencegah masalah penuaan dini dan menjaga kesehatan kulit, kuku, dan rambut.

Kerusakan berbagai jenis zat radikal bebas dalam tubuh tidak hanya menyebabkan kanker, tetapi juga bisa memengaruhi kesehatan kulit, menyebabkan gangguan kehilangan memori, dan berbagai masalah kesehatan umum pada organ tubuh. Jadi, manfaat buah erbis sangat disarankan sebagai sumber anti-oksidan alami.

Tanah Kurang Subur? Pakai Cara Ini untuk Media Tanam

Tanah Kurang Subur? Pakai Cara Ini untuk Media Tanam

NilaiKu.id – Indonesia terkenal dengan suburnya tanah, sehingga tongkat, kayu dan batu pun jadi tanaman kat Koes Ploes. Namun beberapa daerah di Indonesia ada yang tandus dan tidak subur. Berdasarkan beragam informasi yang dihimpun nilaiku.id kondisi tanah yang kering atau tandus bisa disebabkan oleh berbagai faktor, mulai dari cuaca, struktur dengan porositas rendah, kekurangan mineral, kekurangan organik ataupun kurangnya rongga udara pada permukaan media tanam ini.

Tetapi, ada cara bagaimana mengembalikan tanah, mislanya di pekarangan hunian sekitar rumah Anda agar kembali subur kemudian dapat dijadikan sebagai media tanam secara maksimal.

Ciri-ciri tanah tidak subur tampak dari permukaannya yang kering, menandakan kadar air yang kurang karena intensitas hujan rendah dan jauh dari sumber air, saat musim kemarau curah hujan amat kecil, tanah tentu saja akan menjadi gersang.

Berikut beberapa cara mengakali tanah agar bisa dijadikan media tanam:

Menggunakan Polybag yanbg disi campuran sekam, tanah dan pupuk kandang

Gemburkan Tanah

Penggemburan tanah dengan cara mencangkul dan membolak-balikan tanah membantu mengembalikan kondisi media tanam ini dari tandus menjadi subur. Anda juga bisa memanfaatkan alat seperti cangkul, garpu tanah atau sekop untuk membalikkan permukaan tanah sehingga tekstur menjadi lebih lunak sehingga tanaman terutama di bagian akar lebih mudah menembusnya. Selain itu fungsi penggemburan juga dimaksudkan agar udara bisa mengalir dan membuat media tanam itu sendiri bisa bernafas dengan cukup.

Menambah Pupuk Kandang atau Kompos

Lakukan penambahan pupuk kandang atau kompos untuk menggemburkan tanah. Anda bisa memilih menambahkan pupuk kandang baik kotoran ayam atau sapi dan lain-lain yang cukup efektif untuk membuat tanah menjadi lebih gembur.

Kurangi pemakaian pupuk kimia dan pelihara organisme penyubur tanah.

Selain menggunakan pupuk kompos, pupuk kimia seperti NPK, urea ataupun ZA biasa digunakan menutrisi tanah yang tandus. Pupuk kimia dapat diserap langsung oleh tanaman sehingga tumbuh secara subur, namun batasi penggunaannya karena akan mencemari air tanah dan bisa menyebabkan tanah menjadi asam dan keras.

Organisme tanah berperan dalam penguraian (dekomposisi) bahan-bahan organik yang berasal dari sisa makhluk hidup. Misalnya, daun-daun yang telah jatuh ke tanah, ranting-ranting, dan jasad hewan yang telah mati akan diuraikan menjadi materi organik yang lebih sederhana.

Kebun Hanjeli di Kampung Hanjeli Sukabumi

Selain menguraikan materi organik, organisme tanah juga dapat membantu pelapukan batuan menjadi bahan-bahan anorganik atau yang biasa kita sebut mineral tanah.

Materi organik dan mineral yang ada di tanah inilah yang disebut dengan zat hara atau nutrisi bagi tanaman. Keberadaan organisme tanah sebagai dekomposer dimanfaatkan untuk membuat pupuk kompos, yaitu pembuatan pupuk dari bahan organik.

Tanah yang subur dapat ditandai dengan hidupnya organisme tanah seperti cacing, belut (bila tanahnya berair seperti sawah) dan lain-lain. Cacing tanah adalah hewan yang bisa meningkatkan pemadatan tanah.

Anda bisa menambahkan cacing tanah di media tanam atau tanah Anda yang memiliki masalah dengan pemadatan tanah. Cacing-cacing tersebut akan membuka jalan dan meninggalkan lobang juga kotoran yang membantu menganginkan dan menyuburkan tanah

Gunakan Dolomite

Menurut para ahli pertanian, tanah yang kering cenderung memiliki tingkat keasaman atau pH yang tinggi, sehingga tingkat pH perlu diseimbangkan agar tidak terlalu rendah ataupun tinggi. Caranya, taburkan kapur dolomite pada permukaan media tanam sehingga pH tetap stabil.

Selain itu, Sahabat NilaiKu juga bisa melakukan tindakan lainnya seperti melakukan rotasi tanam dan tanaman memberi nutri tanah berupa mineral, menggunakan mulsa untuk pelindung tanah di sekitar tanaman, menambahkan batuan halus, hingga menyiram tanaman dengan teratur.

Atau Anda punya cara lain? Yuk berdiskusi di grup Sahabat NilaiKu dan selamat berbagi informasi dunia usaha dan tani. Pakai terus Nilaiku! Alat Promosimu Setiap Waktu, Temukan di PlayStore!

Hama, Penyakit Tanaman Semangka & Cara Mengatasinya!

Hama, Penyakit Tanaman Semangka & Cara Mengatasinya!

NilaiKu.id – Semangka atau Citrulus lanatus banyak dibudidayakan untuk dimanfaatkan buahnya. Di Indonesia buah semangka sangat digemari masyarakat karena rasa manis yang mengandung banyak air, aromanya yang khas dan juga mengandung vitamin A.

Biji semangka pun dapat diolah menjadi makanan ringan seperti layaknya biji bunga matahari dan biji labu besar yakni kwaci. Tak hanya itu, kulit buah semangka pada masyarakat tertentu ternyata biasa diolah menjadi asinan atau acar.

Budidaya tanaman semangka cukup menjanjikan, karena kesadaran akan perlunya mengkonsumsi buah-buahan di Indonesia terus meningkat. Menanam semangka untuk dikonsumsi sendiri pun banyak dilakukan selain untuk bisnis. Hanya saja, selalu ada gangguan dalam teknik budidaya, termasuk masalah hama, penyakit tanaman, kondisi cuaca, kelembaban tanah dan lainnya yang harus dapat dikendalikan.

“Saya teringat dengan water melon yang saya besarkan sepenuh hati seperti anak sendiri, tapi sangat disayangkan saat ini kondisinya sangat mengkhawatikan dan memprihatikan,” kata Annie Mariah, Sahabat NilaiKu Sukabumi dalam sebuah obrolan di WAG Sahabat NilaiKu tentang tanaman melon.

Annie mengeluhkan tanaman semangkanya yang mengering padahal sudah berbuah namun selalu gagal panen. “Ini tamanan yang kedua kalinya, tapi tak pernah sampe Mateng, gagal panen…padahal baru setengah Mateng, gondok diakhir…sad ending,” keluh annie sambil menyertakan tanaman semangkanya yang sekarat.

Tanaman Semangka Annie Mariah

“10 polibag semuanya mati sama persis keadaan seperti itu…awalnya tumbuh subur, tidak tau salahnya dimana,” lanjut dia.

Hal ini mendapat tanggapan dari Mohamad Wahyudi, Sahabat NilaiKu Lombok Timur. “Tanamannya itu kedinginan bu. Seharusnya gunakan (penghangat) atau fungisida yang berbahan aktif Mangkozeb. Kalau bisa untuk di musim penghujan gunakan Fungisida yang berwarna Kuning karena lebih hangat dari pada yang berwarna Biru,” saran Wahyudi.

“Selain itu gunakan juga fungisida untuk mengatasi bercak akibat jamur,” imbuhnya.

Penyakit layu pada tanaman semangka di Indonesia seringkali ditemukan. Para ahli menyarankan Identifikasi jenis patogen dan perkembangan penyakit perlu diketahui sebagai tindakan awal dalam menentukan cara pengendalian penyakit yang tepat. Namun, Sahabat NilaiKu dapat mengenali berbagai gangguan tanaman semangka baik berupa penyakit dan hama agar dapat diatasi.

Mengutip laman http://cybex.pertanian.go.id/, berikut penjelasannya:

Hama
Hama tanaman semangka dapat digolongkan dalam 2 kelompok yakni : hama yang tahan dan tidak tahan terhadap pestisida. Hama yang tidak tahan terhadap pestisida (Kutu daun, bentuk seperti kutu), umumnya berwarna hijau pupus, hidup bergerombol, tidak bersayap, dan mudah berkembang biak.

Gejala yang terjadi daun bercak kuning, pertumbuhannya terhambat. Pengendalian dilakukan secara non kimiawi dan kimiawi dengan obat-obatan.

Hama kedua adalah hama yang tahan terhadap pestisida seperti: tikus, binatang piaraan (kucing, anjing dan ayam). Pengendalian: menjaga pematang selalu bersih, mendirikan pagar yang mengelilingi tanaman, pemasangan suatu alat yang menghasilkan bunyi-bunyian bila tertiup angin dan diadakan pergiliran jaga.

Thrips: Berukuran kecil ramping, warna kuning pucat kehitaman, mempunyai sungut badan beruas-ruas. Cara penularan secara mengembara dimalam hari, menetap dan berkembang biak. Pengendalian: menyemprotkan larutan insektisida sampai tanaman basah dan merata.

Ulat perusak daun: Berwarna hijau dengan garis hitam/berwarna hijau bergaris kuning, tanda serangan daun dimakan sampai tinggal lapisan lilinnya dan terlihat dari jauh seperti berlubang.
Pengendalian: dilakukan secara non kimiawi dan secara kimiawi.

Tungau

  Binatang kecil berwarna merah agak kekuningan/ kehijauan berukuran kecil mengisap cairan tanaman, membela diri dengan menggigit dan menyengat.

Tandanya, tampak jaring-jaring sarang binatang ini dibawah permukaan daun, warna dedaunan akan pucat. Pengendalian: dilakukan secara non-kimiawi dan dengan pestisida.

Ulat tanah: Berwarna hitam berbintik-bintik/bergaris-garis, panjang tubuh 2-5 cm, aktif merusak dan bergerak pada malam hari. Menyerang daun, terutama tunas-tunas
muda, ulat dewasa memangsa pangkal tanaman.

Pengendalian: (1) penanaman secara serempak pada daerah yang berdekatan untuk memutus siklus hidup hama dan pemberantasan sarang ngengat disekitarnya; (2) pengendalian secara kimiawi, dengan obat-obatan sesuai dengan aturan penanaman buah semangka.

Kutu putih dan Lalat buah

Ciri-ciri mempunyai sayap yang transparan berwarna kuning dengan bercak-bercak dan mempunyai belalai. Tanda-tanda serangan : terdapat bekas luka pada kulit buah (seperti tusukan belalai), daging buah beraroma sedikit masam dan terlihat memar.

Pengendalian : Dilakukan secara non kimiawi (membersihkan lingkungan terutama pada kulit buah, tanah bekas hama dibalikan dengan dibajak/dicangkul) Secara kimiawi : dengan obat-obatan.

Penyakit
Layu Fusarium: Penyebab :lingkungan/situasi yang memungkinkan tumbuh jamur (hawa yang terlalu lembab).
Gejala :timbul kebusukan pada tanaman yang tadinya lebat dan subur, lambat laun akan mati.
Pengendalian:
(1) Secara non kimiawi dengan pergiliran masa tanam dan menjaga kondisi lingkungan, menanam pada areal baru yang belum ditanami, atau menanam benih yang sudah direndam obat. (2) Secara kimiawi dilakukan penyemprotan bahan fungisida secara periodik.

Bercak daun. Penyebab : spora bibit penyakit terbawa angin dari tanaman lain yang terserang. Gejala : permukaan daun terdapat bercak-bercak kuning dan selanjutnya menjadi coklat akhirnya mengering dan mati, atau terdapat rumbai-rumbai halus berwarna abu-abu/ungu.

Pengendalian: (1) Secara non kimiawi seperti pada penyakit layu fusarium (2) Tanaman disemprot dengan fungisida yang terdiri dari Dithane M 45 dosis 1,8-2,4 gram/liter; Delsene MX 200 dengan dosis 2-4 gram/liter, Trimoltix 65 Wp dosis 2-3 gram/liter dan Daconil 75 Wp dosis 1-1,5 gram/liter.

Annie Mariah Pengguna NilaiKu, Sukabumi

Antraknosa. Penyebab : seperti penyakit layu fusarium.

Gejala : daun terlihat bercak-bercak coklat yang akhirnya berubah warna kemerahan dan akhirnya daun mati. Bila menyerang buah, tampak bulatan berwarna merah jambu yang lama kelamaan semakin meluas.
Pengendalian:
(1) Dilakukan secara non kimia sepeti pengendalian penyakit layu fusarium; (2) Menggunakan fungisida Velimex 80 WP dosis 2-2,5 gram/liter air.

Busuk semai: Menyerang pada benih yang sedang disemaikan. Gejala : batang bibit berwarna coklat, merambat dan rebah kemudian mati. Pengendalian: benih direndam di dalam obat Benlate 20 WP dosis 1-2 gram/liter air dan Difolathan 44 FF dosis 1-2cc/liter air.

Busuk buah: Penyebab : jamur/bakteri patogen yang menginfeksi buah menjelang masak dan aktif setelah buah mulai dipetik. Pengendalian: hindari dan cegah terjadinya kerusakan kulit buah, baik selama pengangkutan maupun penyimpanan, pemetikan buah dilakukan pada waktu siang hari tidak berawan/hujan.

Karat daun: Penyebab : virus yang terbawa oleh hama tanaman yang berkembang pada daun tanaman. Gejala: daun melepuh, belang-belang, cenderung berubah bentuk, tanaman kerdil dan timbul rekahan membujur pada batang. Pengendalian: sama seperti penyakit layu fusarium Belum ditemukan obat yang tepat, sehingga tanaman yang terlanjur terkena di cabut, supaya tidak menular pada tanaman sehat. Lihat Sumber: Cybex.Pertanian.go.id