Cara Mengatasi Layu pada Sayuran Tomat

Cara Mengatasi Layu pada Sayuran Tomat

NilaiKu.id – Jaharudin, salah seorang Sahabat NilaiKu di Lombok Timur, baru saja mengeluhkan tanaman tomatnya yang tiba-tiba layu. Ia memposting sebuah foto yang memperlihatkan tanaman tomat yang dipeliharanya nampak mulai mengering dan terkulai. Padahal, sayuran tomat tersebut sudah mulai berbuah dengan cikal bakal buah lainnya yang realtif banyak.

“Mohon solusi tanaman tomat yang layu cara mengatasinya,” terang Jaharudin pada sebuah caption.

Di WhatsApp Grup NilaiKu Lombok Timur sering terjadi percakapan mengenai banyak hal, diantaranya persoalan seperti di atas. WAG NilaiKu sejatinya diperuntukan bagi para pengguna NilaiKu untuk saling berbagi informasi tentang dunia usaha dan pertanian, bahkan informasi yang umum tak jarang dibagikan.

Postingan Jaharudin tersebut mendapat tanggapan dari penghuni WAG NilaiKu Lombok Timur lainnya, “Pakai ini bos bisa di semprot dan di kocor insyaallah aman…” kata Lalu Suandi, “Interval 3 hari sekali” lanjutnya.

Lalu Suandi nampaknya merekomendasikan Nordox 56WP, yakni fungisida/bakterisida yang mengandung bahan aktif Copper Oxide 56% yang setara dengan Cu 50% dengan formulasi WP buatan NORDOX 56WP AS, Norwegia.

Ia bekerja sebagai fungisida, bakterisida dan sebagai pencegah serangan keong. Bahan aktif yang terkandung di dalamnya merupakan unsur mikro Cu dan Ca/mg, bisa berefek Tonic pada tanah yang telah kekurangan unsur hara.

Keunggulan

Berdasarkan hasil pencarian informasi dari beberapa sumber, Nordox 56WP memiliki keunggulan antara lain:

  • Tanaman akan tumbuh subur.
  • Tanaman akan menghasilkan anakan lebih banyak.
  • Tanaman bebas dari serangan keong mas.
  • Sebagai fungisida/bakterisida yang akan menekan perkembangan penyakit seperti kresek/blast.
  • Sebagai bahan alami sebab terbuat dari bahan-bahan alam.

Cara pengaplikasian:

Nordox bisa digunakan untuk berbagai jenis tanaman. Jika pada tanaman padi: Diaplikasikan bersamaan dengan pemupukan NPK/UREA sebelum tanam, yakni 15 dan 30 hari sejak tanam.

Pada beberapa tanaman seperti kakao, Nordox 56WP berperan sebagai fungisida terbaik dalam mengendalikan kanker batang, busuk buah, dan lumut. Hal ini juga berlaku pada beberapa tanaman sayuran seperti yang direkondasikan Lalu Suandi, Sahabat NilaiKu Lombok Timur. Tentu saja Lalu merekomendasikan berdasarkan pengalamannya.

Jika masih terdapat serangan tertular dari luar hamparan, maka semprotkan NORDOX 56 WP dengan interval sekali seminggu hingga serangan penyakit berhenti berkembang. Dapat digunakan sebagai perlakuan benih untuk tanaman jagung.

Discalimer: Artikel ini bukan iklan. Namun, bila Anda adalah pelaku usaha di bidang pertanian seperti penyedia obat-obatan, pupuk, nutrisi tanaman dan lain-lain, kami ajurkan Anda untuk menginstal NilaiKu sekarang juga dan temukan para pengguna produk pertanian di NilaiKu. Semoga bermanfaat!

Sayuran yang Cocok Ditanam di Musim Penghujan

Sayuran yang Cocok Ditanam di Musim Penghujan

NilaiKu.id – Sahabat NilaiKu, saat ini Indonesia dalam musim suasana penghujan yang biasanya hingga awal tahun dan curah hujan yang tinggi di beberapa daerah telah mengakibatkan banjir seperti di Kabupaten Lombok  Barat, Garut, Pati, Indramayu dan daerah lainnya, semoga kondisinya telah berangsur membaik.

 Di saat musim hujan seperti sekarang, menjadikan melimpahnya air sehingga tanaman pun terkenba dampaknya, ada yang jauh menjadi lebih subur dan hijau, para pakar pertanian mengatakan hal tersebut diakibatkan adanya nitrogen bebas yang dihasilkan dari air hujan.

Musim penghujan menjadi saat yang tepat bagi kamu yang ingin bercocok tanam di sekitar halaman rumahmu, untuk sekedar memenuhi kebutuhan konsumsi sendiri atau untuk digarap dengan serius agar menghasilkan rupiah.

Saat musim hujan tanaman mampu bertumbuh lebih cepat, tanaman juga tidak mudah layu. Namun demikian, tanaman apakah yang cocok untuk ditanam saat musim penghujan? Berikut penelusuran nilaiku.id mengenai tanaman yang cocok ditanam saat musim hujan:

1.Kangkung

Kangkung termasuk salah satu tanaman yang membutuhkan banyak air setelah bibitnya tertancap di tanah, selain itu juga kangkung mampu hidup di atas permukaan air seperti kolam atau rawa-rawa dan pinggiran empang, hal ini membuktikan kakngkung merupakan tanaman yang cocok ditanama di musim hujan.

Selain pertumbuhannya yang cepat, kangkung juga disukai oleh kebanyakan orang untuk dijadikan olahan makanan seperti plecing kangkung, tumis, oseng-oseng atau pecel.

2.Selada

Tanaman lainnya dari jenis sayuran yang cukup kuat menerima limpahan air karena derasnya hujan adalah selada, pertumbuhan selada saat musim hujan juga menghasilkan kualitas selada yang baik, selain harganya yang terbilang stabil dengan cukup banyak permintaan pasar sebagai bahan campuran makanan lainnya seperti burger, selada banyak diminati sebagai lalapan.

3.Kemangi/Surawung

Kemangi atau juga disebut surawung dalam bahasa Sunda merupakan tanaman yang cukup kuat saat musim apa pun, tetapi pada saat musim hujan pertumbuhannya akan jauh lebih baik dibandingkan saat musim kemarau.

Daun-daunnya akan semakin lebar dengan limpahan air hujan, tanaman ini juga mudah dipalikasikan pada tambulapot dan benihnya mudah didapat.

Rasa yang hangat dan aroma wanginya sebagai bumbu rempah untuk beberapa jenis masakan sangat dibutuhkan sebagai penyedap. Kemani pun jadi lalapn yang menyertai mentimun dan kubis dalam menu pecel lele khas pedagang kaki lima. Setiap harinya akan selalu ada permintaan terhadap jenis tanaman yang satu ini.

4. Bawang Daun atau Daun Bawang dan Seledri

Daun bawang sangat dibutuhkan untuk membuat sop dalam budaya Indonesia, ia mampu tumbuh optimal dengan curah hujan yang tinggi, suhu tumbuh untuk tanaman bawang daun ini sekira 18-25 derajat celsius.

Daun bawang pun dapat ditanam di pekarangan rumah ataupun di dalam polybag dengan media tanam tanah, kompos, dan arang dengan perbandingan 2:1:1.

Selain daun bawang, seledri adalah jenis sayuran yang menjadi pelengkap utama dalam membuat sop, baik itu sop ayam atau pun daging dan lainnya. Kurang lengkap rasanya jika soup tidak dibubuhi taburan potongan seledri, seledri juga baik untuk kesehatan kemih dan menurunkan tekanan darah tinggi. Ia sanggup tumbuh optimal di musim penghujan.

Demikian, Sahabat NilaiKu beberapa contoh jenis tanaman yang mampu tumbuh baik ketika air sedang melimpah seperti di bulan Desember ini, tertarik untuk menanam di halaman rumah, Sahabat?  Yuk! Tanam dan temukan penjual atau pemasok bibit tanaman di aplikasi NilaiKu! Download di sini: NilaiKu MicroAid

Sebelum Komersil dengan Hidroponik Kita Bisa Memenuhi Kebutuhan Skala Rumah Tangga.

NilaiKu.id – “Hal yang paling membahagiakan bagi petani pemula seperti saya, melihat tanaman menunjukan bakal berbuah,” Demikian Lusi Intan Sari, Sahabat NilaiKu Pasamanbarat, Sumatera Barat mengungkapakan rasa senangnya ketika tanaman hidroponik yang ia rawat berupa sayuran mentimun telah menunjukan tanda-tanda bisa segera dipetik hasilnya.

Dalam beberapa bulan terakhir Lusi nampak menyibukan diri dengan bertanam hidroponik dengan memanfaatkan lahan yang ada di sekitar rumahnya. Bermodal paralon sebagai yang telah diinstalasi sedemikian rupa ia menyediakan kebutuhan sayurannya sendiri dengan metode tanam hidroponik yaitu sistem pertanian yang dilakukan dengan menggunakan media tanam air.

“Instalasi hidroponik it ada dua, yang dialiri oleh tandon yang tadi nih, kita tanam seledri, kemangi, mint dan beberapa selada merah ya, sahabat! Ya..,” jelas Lusi dalam sebuah video yang di diunggah di chanel youtube.com/microaidnilaiku.

Selanjutnya ia menerangkan bagaimana sistem tanam hidroponik yang menggunakan atap dengan berbagai macam sayuran diantaranya mentimun, seledri dan berbagai jenis sayuran lainnya. Atap berfungsi melindungi tanaman dari tetesan air hujan bisa saja membuat tanaman menjadi  rusak secara fisik, terlebih bila tanaman masih berukuran sangat kecil, dan dengan adanya atap, masuknya air hujan ke pipa atau tempat media hidroponik bisa dihindari.

“Yang menarik di sini timun dan tomat, timunnya sudah berbuah. Masya Allah…! Untuk benih timun saya beli di pertanian dan tomatnya saya beli di pasar.” Lusi mengungkap asal muasal benih tanamannya. Tetapi yang lebih menarik lagi, bibit cabe dan tomat yang ia tanam secara hidroponik adalah limbah dapur yang ia semaikan sendiri “nanti saya akan coba juga wortel dan beberapa cabai, cabai rawit dan cabai merah,” kata dia.

Di bagian berikutnya, Lusi memperlihatkan tanaman instalasi di atas kolam yang khusus untuk bertanam selada merah.  Instalasi tersebut dikatakan Lusi merupakan instalasi awal bagaimana ia belajar bercocok tanam secara hidroponik. Terlihat beberapa media penunjang metode tanam hidroponik lainnya seperti tandon air dan pompa yang bertugas mengaliri air dan mendistribusikan nutrisi bagi tanaman di instalasi pipa yang dibangun oleh suaminya sendiri, Rida Warsa.

“Kalau pelatihan itu bagiannya Pak Rida, kalau saya cukp bagian rawat-rawat aja seperti ini,” terang Lusi sembari menerangkan apa saja yang dibutuhkan jika kita tertarik bercocok tanam secara hidroponik.

“Masya Allah, tanamannya sudah berbuah! Lumayan kan, kita bisa dapat sekilo dua kilo untk memenuhi kebutuhan rumah tangga kita, nggak beli lagi, ya…!Nanti kita bisa kembangkan lagi untuk lebih komersil.” Lusi mengapresiasi dengan sumringah.

Bagaimana, Sahabat NilaiKu, tertarik dengan hidroonik? Simak Video selengkapnya di tautan berikut Selamat bercocok tanam, Sahabat.

YouTube player