Beda Hampers & Parcel yang Membingungkan, Begini Penjelasannya!

NilaiKu.id- Perbedaan antara hampers dan parcel memang sering kali membingungkan banyak orang, terutama karena keduanya digunakan untuk tujuan yang serupa yakni memberikan bingkisan atau hadiah pada perayaan tertentu. Namun, ada beberapa perbedaan mendasar yang membedakan kedua istilah tersebut.

Ukuran dan Isi
Hampers: Cenderung lebih besar, berisi berbagai barang yang lebih banyak dan beragam dalam satu wadah. Hampers bisa mencakup berbagai jenis produk, seperti makanan, minuman, atau barang-barang premium lainnya, dan biasanya dikemas dalam keranjang anyaman atau wadah besar.
Parcel: Biasanya lebih kecil, seringkali berisi satu atau dua jenis barang yang lebih sederhana. Parcel sering kali dikemas dengan bahan penutup seperti kertas, plastik, atau kain, dan ukurannya lebih kecil dibandingkan hampers.

Kemasan
Hampers: Menggunakan kemasan yang lebih terbuka, seperti keranjang anyaman atau kotak besar, dengan plastik bening atau bahan lain yang memperlihatkan isi bingkisan. Tujuan kemasan ini adalah untuk memperlihatkan berbagai barang yang ada di dalamnya dan membuat tampilan hampers lebih menarik.
Parcel: Umumnya dibungkus lebih rapat, dengan tujuan agar tampilan yang rapi dan cantik lebih diutamakan. Parcel seringkali dibungkus dengan kertas atau kain yang rapat, sehingga tidak memperlihatkan isinya secara langsung.

Sejarah
Hampers: Berasal dari kata “hanapier” dalam bahasa Perancis yang berarti keranjang anyaman. Pada awalnya, hampers digunakan untuk membawa bekal makanan dan minuman selama perjalanan panjang atau berburu. Seiring waktu, pengertian hampers berkembang, terutama di Inggris, menjadi bingkisan yang dikirimkan tidak hanya untuk sumbangan, tetapi juga sebagai hadiah dan simbol perayaan.
Parcel: Berasal dari kata “parcelle” dalam bahasa Perancis lama, yang berarti bagian kecil atau potongan. Dalam sejarah, parcel lebih sering dikaitkan dengan pengiriman barang dalam bentuk paket yang lebih kecil dan sederhana, bukan hanya bingkisan hadiah.

Fungsi dan Tujuan
Hampers: Awalnya digunakan untuk mengirimkan makanan atau barang-barang yang dapat disimpan selama perjalanan panjang, dan seiring waktu, hampers berubah menjadi bingkisan hadiah untuk acara tertentu. Kini hampers digunakan untuk merayakan berbagai perayaan, terutama di negara-negara barat dan juga di Indonesia pada perayaan besar seperti Idul Fitri, Natal, dan Tahun Baru.
Parcel: Biasanya lebih sering digunakan untuk mengirimkan barang atau hadiah dalam bentuk paket yang lebih kecil, dan meskipun terkadang digunakan dalam perayaan seperti Idul Fitri, sifat parcel lebih umum dan lebih sering digunakan dalam pengiriman barang sehari-hari.

Tren dan Perkembangan
Hampers, terutama dikenal di kalangan kalangan menengah ke atas dan menjadi populer sebagai bagian dari gaya hidup modern. Hampers sering kali dianggap lebih mewah atau berkelas karena isi dan kemasannya yang lebih variatif dan elegan. Sementara Parcel, lebih dikenal sebagai bingkisan sederhana yang seringkali berisi makanan atau barang sehari-hari yang lebih mudah didapatkan dan lebih sederhana dari segi kemasan.

Meskipun hampers dan parcel keduanya digunakan untuk memberi hadiah atau bingkisan, mereka berbeda dalam ukuran, kemasan, dan sejarah asal usulnya. Hampers lebih besar, lebih mewah, dan lebih kompleks dalam isi dan kemasan, sementara parcel lebih kecil dan sederhana. Namun, seiring waktu, keduanya telah menjadi bagian penting dari tradisi pemberian hadiah di Indonesia, terutama saat perayaan hari-hari besar seperti Idul Fitri, Natal, dan Tahun Baru.

Beda Hampers dan Parcel, Seringkali Membingungkan!

NilaiKu.id – Ada sebuah tradisi pada perayaan hari-hari besar, seperti Idul Fitri, orang mulai memberikan bingkisan berupa hampers maupun parcel pada orang-orang terdekat. Namun, selama ini seringkali orang mengira bahwa hampers dan parcel merupakan hal yang sama. Dan, kini istilah hampers terasa lebih hypes dibandingkan parcel.

Bicara tentang sejarahnya, parcel dan hampers di Indonesia berakar pada tradisi memberi hadiah, yang konon katanya telah ada sejak zaman kolonial, meskipun penggunaan kedua istilah ini mungkin baru populer dalam beberapa dekade terakhir. Pada awalnya, parcel di Indonesia sering kali merujuk pada bingkisan atau hadiah yang berisi berbagai barang, seperti makanan, minuman, atau barang-barang kebutuhan lainnya. Biasanya, parcel diberikan pada saat perayaan tertentu seperti Idul Fitri, Natal, Tahun Baru, atau acara penting lainnya.

Menurut beberapa sumber, pada masa kolonial, masyarakat kelas atas di Indonesia, terutama yang memiliki hubungan dengan penguasa atau bangsa kolonial, cenderung memberikan parcel sebagai simbol penghormatan dan hubungan sosial. Setelah Indonesia merdeka, tradisi pemberian parcel mulai berkembang lebih luas, dengan semakin banyak orang memberikan parcel kepada keluarga, teman, atau kolega mereka, terutama pada saat-saat perayaan besar.

Hampers adalah istilah yang lebih modern dan sering digunakan untuk menggambarkan bingkisan yang terdiri dari berbagai produk, mulai dari makanan, minuman, hingga barang-barang premium lainnya yang dikemas dalam keranjang atau kotak elegan. Hampers mulai populer di Indonesia sekitar tahun 1990-an dan 2000-an, seiring dengan perubahan gaya hidup dan kemajuan dalam industri gift packaging. Hampers menjadi pilihan bagi banyak orang yang ingin memberikan hadiah yang lebih mewah atau berkelas, terutama pada hari raya seperti Lebaran atau Natal. Hampers biasanya lebih mahal dan lebih terperinci daripada parcel tradisional, dengan pilihan produk yang lebih bervariasi dan kemasan yang lebih menarik.

Pada intinya, baik parcel maupun hampers di Indonesia berasal dari tradisi memberikan hadiah sebagai bentuk penghormatan atau tanda kasih sayang, tetapi seiring waktu, kedua istilah ini mengalami evolusi yang mencerminkan perkembangan sosial dan budaya di Indonesia. Pemberian hampers, khususnya, menjadi lebih lazim di kalangan kalangan menengah ke atas dan menjadi bagian dari gaya hidup modern yang lebih memprioritaskan estetika dan kualitas dalam pemberian hadiah.

(Bersambung:Beda Hampers & Parcel yang Membingungkan, Begini Penjelasannya!)

8 Alasan Bisnis di Bulan Ramadan merupakan Pilihan yang Cerdas

NilaiKu.id – Produk Abon Cabe Tetu-tetu kini lebih dekat ke Jabodetabek, padahal produksinya dilakukan oleh KWT Tetu-Tetu di Masbagik, Lombok Timur, Nusatenggara Barat. Hal tersebut bisa terealisasi berkat dukungan NilaiKu MicroAid dengan menjalankan model bisnis saling membantu memasarkan produk para pengguna aplikasi NilaiKu menjelang Ramadan ini. Kali ini, produk pengguna NilaiKu di Lombok Timur tersedia di pengguna NilaiKu Depok dan Bogor.

Dan berbicara tentang bisnis Ramadan, tentu saja semua orang tahu jika Ramadan adalah bulan penuh berkah, tak jarang momen ini menjadi saat bisnis yang tepat bagi pelaku usaha untuk menaikan penjualan. Ada beberapa alasan mengapa bulan Ramadan bisa menjadi waktu yang sangat tepat untuk memulai atau mengembangkan bisnis. Berikut beberapa alasan mengapa bisnis di bulan Ramadan bisa menjadi pilihan yang cerdas bagi Anda Keluarga Indonesia:

Permintaan yang Meningkat
Selama Ramadan banyak kebutuhan khusus yang muncul, seperti takjil untuk buka puasa, makanan sahur, pakaian baru untuk Lebaran, hingga hampers dan lain-lain menciptakan peluang besar bagi para pelaku usaha untuk memenuhi permintaan pasar yang meningkat. Tingkat konsumsi masyarakat pun cenderung lebih banyak selama Ramadan, baik untuk kebutuhan sehari-hari, makanan istimewa, maupun barang-barang untuk merayakan Lebaran.

Kesempatan Berbagi dan Beramal
Ramadan adalah bulan yang penuh berkah, dan banyak orang yang lebih suka berbelanja dengan niat untuk berbagi. Bisnis yang menawarkan produk untuk berbagi, seperti paket sembako atau hampers untuk disalurkan kepada keluarga atau orang yang membutuhkan, bisa menarik perhatian banyak orang yang ingin berbagi kebaikan. Selain itu, banyak bisnis yang berkolaborasi dengan organisasi amal atau mengadakan program donasi/charity, sehingga pelanggan bisa merasa lebih puas karena mereka juga berkontribusi pada kegiatan sosial dan bisa menebar kepedulian dan kebaikan.

Atmosfer Ramadan yang Menggugah
Ramadan menciptakan suasana yang lebih positif dan saling menghormati. Orang-orang lebih sering berkumpul bersama keluarga dan teman, yang bisa mendorong mereka untuk membeli makanan, hampers, atau pakaian baru untuk Lebaran. Bulan Ramadan juga merupakan waktu yang sangat spesial bagi umat Muslim, sehingga banyak orang lebih cenderung membeli sesuatu yang lebih bermakna, seperti hadiah untuk orang terkasih atau perlengkapan ibadah.

Potensi untuk Meningkatkan Penjualan
Ramadan adalah waktu yang sempurna untuk menawarkan promo-promo menarik seperti diskon atau paket bundling. Hal ini dapat menarik pembeli yang lebih sensitif terhadap harga, dan mendorong mereka untuk membeli lebih banyak. Di bulan Ramadan, banyak orang membeli lebih banyak untuk persiapan Lebaran, baik itu pakaian baru, makanan, atau dekorasi rumah. Peluang ini bisa dimanfaatkan dengan menawarkan produk yang sesuai dengan kebutuhan mereka.

Peluang untuk Memperkenalkan Produk Baru
Jika Anda memiliki produk baru, bulan Ramadan adalah waktu yang baik untuk memperkenalkan produk tersebut. Misalnya, Anda bisa meluncurkan menu berbuka puasa yang unik, atau koleksi pakaian dengan desain Ramadan. Bisnis yang bisa berinovasi dengan menawarkan sesuatu yang baru dan spesial selama Ramadan, akan lebih mudah menarik perhatian konsumen yang membantu bisnis Anda berkembang dan dikenal luas.

Kebiasaan Orang untuk Mencari Kenyamanan
Banyak orang yang mencari kemudahan selama Ramadan, terutama dalam hal makanan dan pengiriman. Misalnya, banyak yang memilih untuk membeli makanan siap saji atau takjil daripada memasak sendiri. Bisnis yang bisa menawarkan kenyamanan ini akan memiliki pasar yang luas. Dengan tren yang semakin meningkat, banyak orang yang memilih untuk memanfaatkan layanan antar makanan atau barang untuk menghindari keluar rumah. Ini menjadi peluang bisnis yang menguntungkan.

Meningkatkan Kesadaran Brand
Banyak peluang untuk menjalankan kampanye promosi khusus selama Ramadan, seperti memberikan diskon untuk pelanggan setia atau mengadakan giveaway. Hal ini dapat membantu meningkatkan kesadaran dan daya tarik bagi brand Anda. Selama Ramadan pun banyak orang aktif di media sosial untuk berbagi pengalaman dan inspirasi. Bisnis yang memiliki kampanye yang menarik bisa memanfaatkan momen ini untuk memperkenalkan produk lebih luas.

Kehangatan Komunitas dan Loyalitas Pelanggan
Ramadan adalah waktu yang baik untuk mempererat hubungan dengan pelanggan dan komunitas. Pelanggan merasa lebih terhubung dengan bisnis yang peduli pada nilai-nilai Ramadan dan memberi mereka pelayanan yang lebih personal.

Jika bisnis Anda memberikan layanan yang baik selama Ramadan, pelanggan akan lebih mungkin kembali berbelanja di masa depan, bahkan setelah bulan Ramadan berakhir. Dengan banyaknya peluang yang ada ini, bulan Ramadan tidak hanya bisa menjadi waktu yang tepat untuk mencari keuntungan, tetapi juga untuk membangun hubungan yang lebih baik dengan pelanggan serta memberikan nilai tambah yang lebih besar pada produk atau layanan yang kamu tawarkan. Bagaimana menurut Anda Keluarga Indonesia? Apakah Ramadan memang memberikan banyak peluang untuk bisnis bagi produk rumahan Anda? Ayo berbisnis dan pakai NilaiKu sebagai alat promosi Anda di berbagai platform sosial media.