Pesan Pendiri MicroAid kepada Para Petani & Pelaku Usaha Mikro.

Setelah dipersiapkan cukup lama dan matang oleh Tim IT NilaiKu dan melalui pembahasan pada setiap pertemuan antara Tim dan Sahabat NilaiKu yang notabene merupakan para petani dan pelaku usaha mikro, akhirnya NilaiKu versi 5 resmi diluncurkan pada Jumat, 19 Februari 2021 yang dihadiri tim customer service NilaiKu MicroAid, para petani dan pelaku usaha mikro.

Dalam kesempatan tersebut, Jalu Wardhana selaku Head Officer Customer service mewakili NilaiKu MicroAid mengucapkan terimakasih kepada para petani dan pelaku usaha yang telah banyak berperan mengembangkan NilaiKu 5 hingga seperti sekarang ini.

“Mari kita mengucap Basmallah! Bismillahirrohmanirrohim, saat ini NilaiKu 5 resmi diluncurkan ke publik,” ucap Jalu Wardhana dalam acara peluncuran NilaiKu 5 melalui zoom meeting bersama  perwakilan Sahabat NilaiKu di 4 Kabupaten, yakni Kabupaten Garut, Pasaman Barat, Lombok Timur dan Sukabumi (19/02).

Richard Beresford selaku pendiri MicroAid yang kebetulan sedang berasa di United Kingdom berpesan kepada para petani dan pelaku UMK melalui sebuah video dalam bahasa Indonesia yang sangat fasih, dirinya berharap agar para petani dan pelaku usaha mikro di Indonesia bisa menaikan taraf hidup dan pendapatan mereka dengan mengubah cara-cara konvensional dalam berbisnis, salah satunya dengan cara beralih ke pemanfaatan teknologi yang sudah ada dalam genggaman, yakni ponsel pintar.

 “Selamat datang ke NilaiKu 5, kami harap dengan NilaiKu 5 pendapatan Anda, keluarga Anda dan bisnis Anda bisa meningkat. NilaiKu 5 memiliki banyak fitur baru untuk membantu petani dan pengusaha mikro berubah dari bisnis offline ke bisnis online,” kata Richard dalam intro sambutannya,

“Anda sekarang dapat menjadi pemain utama dalam perkenomian pedesaan dimana anda tinggal.” lanjut Richard.

Selamat atas peluncuran NilaiKu 5 ke publik! Semoga pelaku usaha mikro dan para petani berjaya! Update dan install NilaiKu 5 di Playstore! Klik link berikut: NilaiKu MicroAid

YouTube player
“Perjalanan NilaiKu dan MicroAid baru saja dimulai” – Richard Beresford-

Pesanan pun Datang!

Menjalankan bisnis secara online sama halnya denngan bisnis konvensional, sama-sama butuh ketelatenan dan pantang menyerah, serta menghindari rasa takut bahwa produk kita nggak bakal laku. Sebuah kutipan mengatakan jika berniat jualan, lakukan saja dan jangan berpikir siapa nanti yang akan beli.

Saat terjun ke dunia online, sejatinya sejak awal kita telah memperkenalkan diri, memperkenalkan produk ke lebih banyak orang sekaligus memperluas jaringan. Dampak penggunaan internet yang semakin meningkat dan kepercayaan pelanggan dalam berbelanja online pun membuat bisnis online lebih menjanjikan.

Sudah seringkali Annie Mariah membagikan gambar tas rajutannya di beranda sebuah platform sosial media, ia berharap ada yang tertarik membeli dagangangnya. Tetapi, sekedar tanda suka serta beberapa komentar ia dapatkan, namun tak sekalipun terjadi transaksi saat itu.

Tetapi, setelah NilaiKu versi 5 rilis dan diluncurkan secara terbatas beberapa waktu lalu, Annie memanfaatkan KBD NilaiKu 5 dengan meng-upload tas slempang rajut yang dibanderol seharga Rp 200.000,- dan untung tak dapat ditolak! Akhirnya ia mendapatkan pesanan. “Aku pernah share (produk tas slempang rajut) ke Facebook pakai KBD…Alhamdulillah nyangkut…,” kata Annie di WhatsApp grup NilaiKu.

Sahabat NilaiKu Sukabumi ini Selasa (02/02) menjelaskan bahwa ia mendapatkan tiga transakasi pembelian. Anni memasarkan produk tas dan mendapatkan respon cukup baik setelah produknya di-share melalui KBD NilaiKu versi 5. Padahal, menurut pengakuan Annie dirinya baru pertama kali membagikan produk-nya dengan  KBD NilaiKu versi 5 melalui beranda Facebook, “Padahal kemarin2 pernah posting gambar itu juga, gambar sama persis,t api g ada yang nyangkut,” lanjut Annie.

Begitu pun halnya yang dialami Fitri, Sahabat NilaiKu di Pasaman Barat, Sumatera Barat. “Alhamdulillah saya juga sudah (dapat transaksi pembelian) tapi nggak klik link juga pak @Jalu Wardhana … hanya melihat gambar saja… produk takoyamie,” ungkap Fitri seraya me-mention Jalu Wardhana Head Office Costumer Support NilaiKu.

“Saya pak, udah coba Share di Medsos FB, Alhamdulillah orderan langsung 300.000,banyak jg Yg penasaran sm Aplikasi NILAIKU…..he heee,” kabar baik pun datang dari Bu Hikmah, ia mengalami hal yang sama setelah share KBD. Demikian halnya, dengan Lusi Intan Sari yang mendapatkan orderan telur ayam dan Mahani di Lombok yang mendapatkan pesanan Abon Cabe Tetu-tetu-nya.

Tak berhenti di Bu Mahani, cerita mengenai terjadinya transaksi jual beli ini juga dikabarkan oleh Hera Absuki,”Saya Pak.. Share KBD Di WA, Dan Di Fb.. Alhamdulillah ada Yang Minat Alpukat Nya.. Terima Kasih Nilaiku.” Respon Hera menanggapi pertanyaan Jalu Wardhana. Jalu menganalogikan seorang penjual bunga yang sudah dikenal orang, maka calon pembeli akan datang ke rumahnya sekalipun untuk membeli.

“Sekarang kita taruh bunga itu didalam pot yang cantik. Lalu kita foto dan masukkan ke KBD. Kita share ke teman. Teman lihat, bunga yg kita jual sekarang dilengkapi pot dan di foto serta diberi harga dan keterangan. Maka teman semakin yakin bahwa kita jualan dengan tampilan lebih profesional. Kalau produk yang sama dijual secara profesional, maka pembeli menjadi lebih percaya diri untuk membeli produk tsb,” ungkap Jalu.

Cerita factual di atas menjelaskan bahwa melalui aplikasi NilaiKu, ketika Anda secara teratur dan rajin membagikan KBD alias Kartu Bisnis Digital NilaiKu yang didesign khusus bagi para pengguna aplikasi NilaiKu, yang terdiri dari gambar produk, deskripsi dan nomor telpon, maka kemungkinan selanjutnya adalah orang mulai melirik lalu tertarik dengan KBD Anda dan mendorong terjadinya transaksi jual beli.

Bagikan KBD-mu, Pesanan pun Datang!

Lusi: Saya Ketagihan Otak-atik NilaiKu

Lusi: Saya Ketagihan Otak-atik NilaiKu

NilaiKu.id – NilaiKu 5 memang memiliki tampilan yang jauh berbeda dari versi-versi sebelumnya, dengan tampilan yang lebih eye catching (baca: menarik). Selain sederhana namun lebih  hidup dan seru dengan menampilkan fitur-fitur baru diantaranya KabarKu, Promosi ProdukKu dan ruang komentar pada postingan ProdukKu yang membuat para pengguna aplikasi NilaiKu seperti sedang sibuk mengutak-atik mainan baru sejak peluncurannya secara perlahan pada Rabu, 28 Januari 2021.

Hal tersebut, salah satunya nampak dalam sebuah postingan milik salah seorang Sahabat NilaiKu Pasaman Barat, Lusi Intan Sari di WAG NilaiKu.

“Nggak beres-beres, nih! Nyortir telur. Ketagihan utak-atik NilaiKu” ungkap Lusi sambil memperlihatkan telur-telur yang harus ia sortir (29/01/21), dan nampaknya Lusi tak segan mengungkapkan bahwa dirinya sedang kecanduan NilaiKu versi 5 yang merubah tampilan KBD dengan tiga pilihan template dan bisa disebarkan lewat beranda teman dan berbagai platform sosial media.

KBD NilaiKu versi 5 pada akhirnya banyak berubah, dengan memberikan ruang lebih luas bagi gambar sebuah produk nampaknya banyak menyita perhatian, apa lagi jika Sahabat NilaiKu mampu menyajikan sebuah gambar produk hasil bidikannya sendiri dengan kreatif, lebih memikat dan jelas.

Tak salah, bila Dharmawan , Sahabat NilaiKu Lombok mengatakan, “NilaiKu 5 memang gokil,” ungkapnya beberapa saat setelah acara peluncuran terbatas NilaiK 5 yang hanya bisa dilakukan lewat zoom meeting, sebab seperti kita tahu bahwa berbagai aktivitas kita masih terkendala penyebaran wabah Covid-19.

Meski terkendala pandemic dalam proses soft launching, sebuah lompatan yang cukup jauh telah dilakukan NilaiKu dalam mengembangkan aplikasi yang diperuntukan bagi para petani dan pelaku UMKM di Indonesia. Lompatan jauh tersebut adalah sebuah prestasi yang tentu saja dicapai berkat keikutsertaan Sahabat NilaiKu yang terlibat dalam diskusi secara rutin dengan Tim NilaiKu setiap Minggunya.

Terimakasih Sahabat NilaiKu, Bersama NilaiKu Petani Mandiri.

Sahabat NilaiKu, Apa itu IP-400?

Rata-rata masa tanam dan panen atau Indeks pertanaman/pertanian  (IP) dalam satu tahun pada lahan yang sama di Kabupaten Garut adalah tiga kali dalam setahun. Secara umum, IP di setiap wilayah di Indonesia masih dapat ditingkatkan melalui optimalisasi lahan tak terkecuali di Kabupaten Garut, terutama yang berkaitan dengan pengelolaan secara terpadu, baik itu sumber daya air, perbaikan pola tanam, iklim, dan unsur hara tanah bagi komoditas tanaman padi maupun tanaman pangan lainnya.

Hal tersebut terungkap dalam sebuah Rapat Koordinasi IP-400 untuk tanaman padi yang dilakukan oleh Dinas Pertanian Kabupaten Garut, Senin, 18 Januari 2021, bertempat di Sekretariat Kelompok Tani Sari Tani, Desa Cintakarya, Kecamatan Samarang, Kabupaten Garut, Jawa Barat.

Warsito Sejati, Koordinator Sahabat NilaiKu Kabupaten Garut mengatakan bahwa masa tanam dan panen padi yang awalnya tiga kali tersebuta akan  digenjot menjadi empat kali dalam setahun dengan beberapa teknik meningkatkan indeks pertanian (IP) yang meliputi:

  1. Semai di luar, benih berumur pendek (70-90 HST/Hari Setelah Tanam)
  2. Mekanisasi pra dan pasca panen, 5 hari olah lahan, pola dan waktu tanam sesuai kalender tanam
  3. Penggunaan pupuk kimia dikurangi secara bertahap selama 6 MT, sehingga tinggal 25 Kg/Ha/MT, ditambah pupuk organik sekitar 2 Ton/ Ha/MT
  4. Unsur hara dari kompos, limbah tanaman dan limbah ternak (kohe)
  5. Hemat air sawah, dari sumur pantek/embung/pompa dan air diputar untuk berbagai aktivitas pertanian terlebih dahulu.
  6. Integrated farming menuju zero waste, antisipasi dan mitigasi OPT (Organisme Pengganggu Tanaman)
  7. Hilirisasi dan skala kawasan korporasi sebagai off taker untuk akses KUR (Kredit Usaha Rakyat)

Dengan IP-400 maka diharapkan produktivitas padi akan semakin meningkat dan memberikan keuntungan kepada para petani karena masa panen yang bertambah satu kali dalam setahun.

“Melalui IP-400 ini, masa tebar dilakukan lebih awal,  dengan mengkombinasikan beberapa komponen seperti penggunaan bibit padi varietas genjah, optimalisasi pemanfaatan air, manajemen tanam dan panen yang efisien dan optimalisasi penerapan pengendalian hama terpadu,” ungkap Warsito Sejati.

Hadir dalam kesempatan tersebut, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Garut, Beny Yoga yang aktif melaksanakan berbagai kunjungan kerja ke beberapa desa di berbagai kecamatan di Kabupaten Garut untuk melakukan inovasi pertanian,sebut saja salah stunya inovasi closed loop yang dilakukan akhir tahun lalu, inovasi tersebut bahkan menjadi percontohan di tingkat nasional.

“Pak Kadis kemarin dua hari di sini, beliau juga sempat menanyakan NilaiKu itu apa? dan saya jelaskan, sampai menyinggung microAid sama Wifi yang ada di sini. Dan saya bilang ke beliau, makanya kami (anggota Poktan Sari Tani dan Sahabat NilaiKu)  bisa online terus dan mengakses pasar secara online, karena ada fasilitas Wifi gratis dari microAid,” terang Warsito. Menurut Warsito, Beny Yoga dan staff-nya pun sangat mengapresiasi dan menanggapi positif dengan adanya faisilitas Wifi yang disediakan oleh microAid tersebut.

Kabupaten Garut merupakan sentra berbagai komoditas pertanian termasuk padi

Sari Tani dipercaya menjadi Poktan yang ditunjuk dalam melaksanakan proyek percontohan Program IP-400 tersebut, karena dianggap telah berhasil mengembangkan sector pertanian di Kabupaten Garut dan selama satu tahun akan dikawal oleh Dinas Pertanian Kabupaten Garut untuk program yang sedang dilakukan. “Para penyuluh pun kumpulnya di sini di sekretariat, dan siapa pun yang datang kemari akses wifi-nya pakai wifi yang disediakan microAid.” Pungkas Warsito (19/01/21).

Hal tersebut terungkap dalam sebuah Rapat Koordinasi IP-400 untuk tanaman padi yang dilakukan oleh Dinas Pertanian Kabupaten Garut, Senin, 18 Januari 2021, bertempat di Sekretariat Kelompok Tani Sari Tani, Desa Cintakarya, Kecamatan Samarang, Kabupaten Garut, Jawa Barat.

Warsito Sejati, Koordinator Sahabat NilaiKu Kabupaten Garut mengatakan bahwa masa tanam dan panen padi yang awalnya tiga kali tersebuta akan  digenjot menjadi empat kali dalam setahun dengan beberapa teknik meningkatkan indeks pertanian (IP) yang meliputi:

  1. Semai di luar, benih berumur pendek (70-90 HST/Hari Setelah Tanam)
  2. Mekanisasi pra dan pasca panen, 5 hari olah lahan, pola dan waktu tanam sesuai kalender tanam
  3. Penggunaan pupuk kimia dikurangi secara bertahap selama 6 MT, sehingga tinggal 25 Kg/Ha/MT, ditambah pupuk organik sekitar 2 Ton/ Ha/MT
  4. Unsur hara dari kompos, limbah tanaman dan limbah ternak (kohe)
  5. Hemat air sawah, dari sumur pantek/embung/pompa dan air diputar untuk berbagai aktivitas pertanian terlebih dahulu.
  6. Integrated farming menuju zero waste, antisipasi dan mitigasi OPT (Organisme Pengganggu Tanaman)
  7. Hilirisasi dan skala kawasan korporasi sebagai off taker untuk akses KUR (Kredit Usaha Rakyat)

Dengan IP-400 maka diharapkan produktivitas padi akan semakin meningkat dan memberikan keuntungan kepada para petani karena masa panen yang bertambah satu kali dalam setahun.

“Melalui IP-400 ini, masa tebar dilakukan lebih awal,  dengan mengkombinasikan beberapa komponen seperti penggunaan bibit padi varietas genjah, optimalisasi pemanfaatan air, manajemen tanam dan panen yang efisien dan optimalisasi penerapan pengendalian hama terpadu,” ungkap Warsito Sejati.

Hadir dalam kesempatan tersebut, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Garut, Beny Yoga yang aktif melaksanakan berbagai kunjungan kerja ke beberapa desa di berbagai kecamatan di Kabupaten Garut untuk melakukan inovasi pertanian,sebut saja salah stunya inovasi closed loop yang dilakukan akhir tahun lalu, inovasi tersebut bahkan menjadi percontohan di tingkat nasional.

“Pak Kadis kemarin dua hari di sini, beliau juga sempat menanyakan NilaiKu itu apa? dan saya jelaskan, sampai menyinggung microAid sama Wifi yang ada di sini. Dan saya bilang ke beliau, makanya kami (anggota Poktan Sari Tani dan Sahabat NilaiKu)  bisa online terus dan mengakses pasar secara online, karena ada fasilitas Wifi gratis dari microAid,” terang Warsito. Menurut Warsito, Beny Yoga dan staff-nya pun sangat mengapresiasi dan menanggapi positif dengan adanya faisilitas Wifi yang disediakan oleh microAid tersebut.

Sari Tani dipercaya menjadi Poktan yang ditunjuk dalam melaksanakan proyek percontohan Program IP-400 tersebut, karena dianggap telah berhasil mengembangkan sector pertanian di Kabupaten Garut dan selama satu tahun akan dikawal oleh Dinas Pertanian Kabupaten Garut untuk program yang sedang dilakukan. “Para penyuluh pun kumpulnya di sini di sekretariat, dan siapa pun yang datang kemari akses wifi-nya pakai wifi yang disediakan microAid.” Pungkas Warsito (19/01/21).

Barter Bakso Ikan dengan Sambal

Minggu, 20 Desember 2020, di Whatsapp Grup NilaiKu Lombok Timur. Salah seorang Sahabat NilaiKu yang juga berdomisili di Lombok Timur, Ilmy membagikan KBD (Kartu Bisnis Digital), kartu digital berupa ptoto produk usaha yang menginformasikan kepada calon pembeli mengenai produk usaha bakso ikan tuna miliknya.

Dari keterangan dan photo produk yang terpampang di KBD, Ilmy menjual bakso ikan tuna seharga 1000 rupiah  per satu butir bakso ikan tuna. Dan yang menarik  Mahani memberikan respon membeli dangangan Ilmy dengan sistem barter. Maka, Mahani menawarkan produk sambal Tetu-Tetu dengan 10.000 rupiah per 1 botol untuk ditukar dengan Bakso ikan tuna dengan nilai yang sama. Alhasil, terjadilah transaksi dengan sistem barter produk bakso ikan tuna sebanyak 10 butir dengan harga 10.000 rupiah dan sambal Tetu-tetu yang harganya 10.000 rupiah.

Barter Bakso Ikan dengan Sambal

“Transaksi dengan sistem barter ini bagus untuk menghemat pengeluaran dan bisa saling melengkapi, misalnya bakso ikan ini sangat cocok dikonsumsi dengan sambal tetu-tetu milik saya,” ungkap Mahani yang terbilang sering menawarkan dan  melakukan transaksi system barter produk pengguna NilaiKu di daerahnya.

Ilmy juga merasakan manfaat transaksi barter tersebut, “Selain bisa hemat modal, saya tertarik dengan produk sambal milik Bu Mahani yang pasti aman karena ia buat sendiri tanpa bahan pengawet,” Jelas Ilmy

Sahabat NilaiKu, pernah melakukan hal unik tersebut di masa kini? Kalau belum boleh dicoba, seru lho!

Dan lihat link Modal Sosial Bu Mahani dan Bu Ilmy untuk tahu apa saja produk yang mereka tawarkan: Mahani:https://nilaiku-rama.microaid.io/profile/2c7c4208-a7ec-4994-a469-08acaa6fec37 Ilmy: https://nilaiku-rama.microaid.io/profile/bc61fbb4-e7bf-44be-870d-bd0bb65be849

Abon Cabe, Karya Kita, Hati Kita.

Menumpuknya produksi saat panen raya membuka peluang terjadinya kerusakan pada beberapa komoditas hasil tani seperti mudah busuk dalam waktu tertentu yang berakibat pada turunnya kuantitas dan kualitas produk.

Disinilah pentingnya menguasai teknologi pengolahan dan penanganan pasca panen yang baik, menjadikan bahan baku sebagai produk olahan selain ada pertambahan nilai, membuat produk olahan adalah jalan keluar mengatasi over produksi hasil tani. Mengingat banyaknya produk hasil tani yang belum dapat langsung terjual atau diserap pasar, maka potensi hasil pertanian di pedesaan disikapi dengan lebih baik melalui kegiatan yang melibatkan wanita dalam memanfaatkan hasil pertanian dan mengelola lingkungan di sekitarnya melalui kelompok wanita tani (KWT).

Ibu Mahani bangga dengan aplikasi NilaiKu untuk mempromosikan produk abon cabenya.

Pada prakteknya, KWT ternyata mampu mengolah hasil tani yang biasanya hanya dijual begitu saja setelah panen, hanya sebatas bahan baku atau bahan mentah. Tetapi, di tangan para wanita bahan baku dilolah menjadi sebuah produk turunan atau produk olahan, contohnya dengan memproduksi keripik dari pisang atau singkong, membuat dodol dari beras ketan atau labu, memproduksi cireng dari tepung tapioka atau sagu, atau membuat ketapang yang berbahan dasar ubi dan sejenisnya, membuat abon cabe dan sambal dalam kemasan dari cabe dan masih banyak lagi jenis produk olahan yang lainnya.  

Sebut saja Kelompok Wanita Tani Tetu-tetu, mereka tak lagi risau bila sewaktu-waktu harga komoditas cabe menjadi rendah, sebab kini cabe telah berhasil mereka olah menjadi abon cabe.  “Ide awal pembuatan abon cabe ini, karena saya lihat hasil panen petani cabe yang melimpah tetapi harganya yang rendah. Dari situlah saya mulai berpikir untuk mengolah cabe agar harganya menjadi lebih baik lagi,” ungkap Mahani, Ketua KWT Tetu-tetu, Lombok Timur kepada nilaiku.id (14/12).

Sejak saat itu muncul-lah kesadaran Mahani bersama KWT Tetu-tetu yang kini beranggotakan 30 orang ini untuk mulai memproduksi Abon Cabe. “Kami memproduksi abon cabe ini sejak tahun 2107, awalnya sekilo aja dulu, baru naik dua kilo, naik lagi empat kilo, Sembilan kilo,” kenang Mahani ikhwal pertama kali memproduksi abon cabe. Kini, dalam satu bulan Mahani mengatakan bahan baku cabe yang ia produksi bersama anggotanya pernah mencapai satu kwintal dalam satu bulan.

“Promosinya pun dari mulut ke mulut, mas! Saya bawakan sambal, ya, abon cabe ke petani, saya datangi mereka, terus saya bilang mau ngga nih sambal, ada cabe ga? tapi saya tukar dengan cabe,” terang Mahani yang kini lebih memilih menggunakan aplikasi NilaiKu dalam memasarkan produk KWT Tetu-tetu. “Ya, kalau sekarang saya pakai NilaiKu-lah membagikan KBD,” imbuhnya.

Abon Cabe adalah cabe segar pilihan yang dikeringkan melalui proses yang higienis dan proses oven yang sangat lama, setelah pengovenan kemudian dicampurkan dengan berbagai rempah dan bumbu seperti bawang, gula, garam dan lain-lain sehingga lahir cita rasa yang khas dan nikmat untuk disantap dengan rasa yang gurih dan pedas.

Ibu-ibu anggota KWT Tetu-Tetu sedang belajar mempromosikan produk melalui NilaiKu

Abon Cabe KWT Tetu-tetu kini dibanderol dengan harga 20.000,-/70gram, dan Anda bisa mendapatkannya di Toko Petani Nilaiku Lombok. Dengan harga jual Rp20.000,-/Kg Mahani mengatakan dengan modal untuk pembelian bahan baku dan bumbu sebesar Rp2.000.000,-keuntungan yang didapat bervariasi antara Rp100.000,- per minggu, hingga Rp500.000,- bulan tergantung tinggi rendahnya bahan baku yang didapat, karena komoditas cabe merupakan salah satu jenis komoditi dengan harga yang sangat fluktuatif.

 “Kami juga mendapatkan beberapa pelatihan dari mulai membuat pupuk oeganik sampai ke pelatihan pengolahan hasil turunan cabe, produk kami juga sering mengikuti beberapa pameran dan event lainnya. Dan alhamdulillah saya juga mendapatkan beberapa bantuan peralatan pengolahan  di masa pandemic ini, produk Tetu-tetu tidak berhenti begitu saja, ada aplikasi NilaiKu yang membantu memasarkan secara online,” pungkas Mahani.

Video proses dapur produksi KWT Tetu-Tetu bisa dilihat di link berikut: https://youtu.be/NJYyBwmJVk0

Abon Cabe KWT Tetu-tetu

Sebatang Lidi Hanya Jadi Tusuk Gigi, Bagaimana jika Banyak & Diikat menjadi Satu?

Sapu lidi sering diibaratkan dengan yang paling relevan mengenai bersatunya sebuah kekuatan menjadi jauh lebih besar dibanding dengan ukuran fisiknya sendiri, dimana jika hanya sendirian nyaris tak menghasilkan apa-apa, sekalipun ada kemungkinan lidi bisa menjadi tusuk gigi atau tusukan sate.

Begitu pula dengan para petani, jika berjalan sendiri-sendiri kemungkinan berkembang pesat akan lebih sulit, adanya sebuah wadah niscaya diperlukan untuk mencapai target yang jauh lebih besar.

Adanya komunitas petani NilaiKu yang tergabung di Whatsapp Grup NilaiKu Pasaman Barat, Lombok, Sukabumi dan Garut diharapkan menjadi jembatan terbangunnya kekuatan bersama para petani dan pelaku usaha mikro kecil, sehingga bisa bangkit dalam kebersamaan menuju kesejahteraan yang lebih baik.

Apa yang dilakukan Tim NilaiKu dengan membuka toko online khusus, bagi produk Sahabat NilaiKu di berbagai daerah melalui platform Tokopedia adalah sebuah langkah maju dalam menjawab kebutuhan lintas pengguna NilaiKu dan calon konsumen produk mereka, di luar pengguna aplikasi NilaiKu.

https://www.tokopedia.com/tokopetaninilaikugarut

Harapannya terbentuk pangsa pasar yang lebih besar sehingga tercipta iklim usaha yang semakin maju dan mendatangkan profit bagi para pelaku UMK dan petani NilaiKu.

“Pembukaan toko untuk para petani atau pelaku UMK di tiap lokasi pengguna NilaiKu itu sangat bagus pak, mereka akan terbantu dari segi pemasaran juga, cakupannya jadi lebih luas. Selain itu (saya terdorong) untuk mengajarkan mereka berbisnis mengikuti perkembangan teknologi saat ini,” ungkap Viana, Manager Toko Petani NilaiKu di Tokopedia kepada nilaiku.id (8/12).

Langkah membuka toko online di Tokopedia ini disambut baik oleh para pengguna aplikasi NilaiKu. Alhasil, berbagai macam produk hasil pertanian dari Kabupaten Lombok dan Garut pun seperti Kopi Lanang Lombok, Madu Hutan Lombok, Java Coffee dari Gunung Papandayan dan Cikuray Garut, aneka makanan industri skala rumah tangga, abon Cabe Lombok kini berjajar di katalog produk Toko Petani NilaiKu di Tokopedia.

Setali tiga uang dengan Viana, Jalu Wardhana, Head Officer Customer Service NilaiKu Microaid mengatakan bahwa selayaknya konvergensi media dilakukan untuk menjangkau pasar yang lebih luas dalam memasarkan sebuah produk. Dimana ekosistem digital yang kini semakin besar harus dimafaatkan sebaik mungkin bagi peningkatan kesejahteraan para petani dan pelaku UMK.

https://www.tokopedia.com/tokopetaninilaikulombok

“Untuk tahap awal baru Lombok dan Garut, kedepannya segera menyusul toko petani untuk pengguna NilaiKu di daerah lainnya dan tidak menutup kemungkinan juga untuk Kabupaten Tasikmalaya misalnya. Dan saya mengucapkan selamat  atas dibukanya toko Petani NilaiKu ini, harapannya semakin luas pasar yang bisa dijangkau, Yuk! dilarisin produk petani kita. Dengan membeli berarti membantu para petani,” tutur Jalu Wardhana.

Terungkap! Setidaknya, menurut pengguna aplikasi NilaiKu itu sendiri, bahwa NilaiKu merupakan aplikasi yang menjembatani para petani dan pelaku UMK dalam mengakses pasar digital yang dibangun melibatkan ide, saran, keinginan dan harapan para petani dalam mengembangkan bisnisnya. Hal ini tersirat dari apa yang disampaikan oleh Rida Warsa, Sahabat NilaiKu di Pasaman Barat, Sumatera Barat ia mengatakan bahwa dirinya dan para petani merasa ikut terlibat dalam pengembangan aplikasi ini.

“Saya penasaran sekali endingnya nanti sepeti apa NilaiKu versi lima ini, terus terang dengan adanya dialog antara kami para petani dan tim NilaiKu saya merasa sangat dilibatkan. Dengan kata lain saya merasa bahwa aplikasi ini benar-benar dari para petani dan untuk para petani,” jelas Rida.

Kembali ke sapu lidi, Soekarno, Presiden Indonesia pertama pada peringatan Harkitnas tahun 1963 mengatakan bahwa ratusan lidi akan tercerai berai tidak berguna dan mudah patah jika tidak diikat, tetapi bila lidi-lidi tersebut disatukan dalam ikatan maka tak akan ada yang mampu mematahkannya.

Yuk, Support lokal! dengan mengklik gambar Usaha Tani menuju tautan Toko Petani NilaiKu

Promosi Produk melalui NilaiKu

Promosi Produk melalui NilaiKu

NilaiKu.id – Mahani, seorang petani cabai dan produsen abon cabe dari Desa Masbagik, Kecamatan Lendang Nangka, Kabupaten Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat adalah pengguna setia aplikasi NilaiKu.

Sebagai petani, Ketua Kelompok Wanita Tani “Tetu-Tetu” ini, Mahani menanam Cabai dan Tomat yang selanjutnya diolah menjadi produk seperti Abon Cabe Super Pedas dan Sambal Tetu-Tetu yang sering dipromosikan melalui KBD (Kartu Bisnis Digital) dari aplikasi NilaiKu.

Sebagai pengguna NilaiKu, ia kerap kali mempromosikan produk usahanya dengan media KBD yang dibagikan lewat media sosial seperti Facebook dan Whatsapp. Selain promosi produk usaha miliknya, Mahani aktif mengajak Sahabat NilaiKu di Lombok Timur untuk ikut serta promosi produk usahanya sehingga terjadi transaksi dengan aplikasi NilaKu yang dapat membantu menambah penghasilan teman.

Dalam beberapa waktu terakhir, Mahani menjual produk olahannya berupa abon cabe super pedas dengan jumlah transaksi sebesar Rp.100.000 yang dibeli oleh Esa Wibowo dan Lalu Jaswandi yang berkunjung ke KWT Tetu-tetu untuk dijadikan oleh-oleh untuk temannya yang ada di Sumbawa.

Mahani juga sering kali membeli produk usaha dari Sahabat NilaiKu di Lombok Timur melalui KBD yang dibagikan temannya, yaitu:Dari Baiq Laely, Mahani membeli gula pasir, ebi rebon, bawang putih, minyak goreng, beras, dan gas elpiji dengan total belanja sebesar Rp 758.000. Dinataranya dari Wahyudi, ia membeli bibit selada, bibit tomat, dan bibit pakcoy dengan total belanja sebesar Rp. 45.000

“Saya melakukan transaksi jual beli dengan aplikasi NilaiKu karena dengan menggunakan KBD lebih lengkap ada informasi harga dan ada juga foto produk punya kita. Selain itu, saya mengenalkan aplikasi NilaiKu biar orang lain tahu manfaat dari aplikasi NilaiKu itu banyak. Dan juga sekarang lebih milih belanja online pakai NilaiKu sekalian membantu teman dan diantar ke rumah jadi lebih aman dan waktunya fleksibel”, Terang Mahani.

Yuk yang mau kerja sama dengan ibu Mahani atau beli produk olahannya, bisa lihat Modal Sosial Mahani

Cara Pembuatan Pupuk Kompos ala Sahabat NilaiKu

Bagi manusia tanah yang subur memberikan hasil yang baik dari apa yang ditanamnya, dan bagi tanaman tanah yang subur berperan memberikan nutrisi yang baik sehingga pertumbuhannya maksimal.

Adanya perbedaan tingkat kesuburan tanah di berbagai daerah menjadikan pupuk sangat dibutuhkan sebagai bahan tambahan yang berguna dalam menopang  tumbuhan-kembangnya tanaman karena mengandung  unsur hara atau nutrisi. Pemberian pupuk kimia secara berlebihan dan kurang bijaksana justru akan memperburuk kondisi fisik tanah. Maka, sebaiknya memilih pupuk yang baik dan ramah bagi tanah seperti pupuk organik.

Pupuk kompos merupakan salah satu jenis pupuk organik  yang berasal dari sisa-sisa tanaman itu sendiri atau berasal dari kotoran hewan yang diurai dengan bantuan organisme hidup. Pupuk kompos dapat dengan mudah dibuat karena  teknologinya sangat sederhana sehingga setiap orang bisa melakukannya, baik untuk skala pertanian maupun sekadar keperluan dengan skala kecil misalnya untuk memupuk tanaman di halaman rumah.

“Kawasan di sini, kan sentra jagung. Kalau rekomendasi pertanian kan menggunakan pupuk kandang, untuk lima sampai sepuluh ton per hektar, siapa coba yang mau sampai lima ton ke tengah-tengah kebun, ya kan?” ungkap Rida Warsa, Sahabat NilaiKu Pasaman Barat yang tengah getol memberikan pelatihan teknologi pertanian kepada sejumlah warga binaan Lapas Kelas II.B Pasaman Barat ini.

Kompos bisa berasal dari segala jenis sisa tanaman yang dimanfaatkan sebagai nutrisi tanaman

Dengan jumlah yang sedemikian banyak dalam mendistribusikan pupuk kandang adalah hal yang dirasa kurang memungkinkan dan memakan waktu  dan tenaga para petani,“Maka kita buatkan alternatif agar mudah dikerjakan,” imbuhnya.

Maka dibuatlah lobang tunggal untuk pembuatan pupuk kompos dengan trichoderma, dimana satu karung pupuk kandang digunakan untuk satu lobang tunggal dengan rincian satu hektar lahan hanya membutuhkan 30 karung pupuk kandang.  

“Hasilnya pun sangat signifikan, walaupun untuk sifat biologi dan fisika tanahnya tidak terlalu tinggi, tapi bagi tanamannya itu sendiri sangat membantu pertumbuhannya, karena jagung termasuk tanaman yang cukup responsif terhadap pemupukan, kan?” jelas Rida, dengan aplikasi tersebut maka diyakini bisa menaikan tingkat produktivitas tanaman.

Menurutnya proses pembuatan pupuk kompos  dengan pupuk kandang ini hanya memakan waktu 21 hari dengan syarat kadar air (tingkat kebasahan kotoran hewan/pupuk kandang) tidak terlalu tinggi, dan dengan menjadikannya pupuk kompos dengan trichoderma pula maka pupuk kandang bisa diurai menjadi pupuk yang sangat berguna bagi tanaman dalam menaikan produksi. Selain itu aroma tidak sedap dari kotoran hewan bisa diminimalisir, “bau kotorannya pun berkurang, nggak terlal sangit,” jelas Rida.

Kotoran ternak jadi salah satu sumber bahan pembuatan kompos

Jika Sahabat NilaiKu ingin mencoba sendiri bagaimana caranya membuat pupuk kompos dengan trichoderma, yang lazim juga disebut trichokompos, persiapakan bahan-bahannya dan ikuti langkah berikut:

  1. Siapkan bahan-bahan pupuk kompos dalam hal ini pupuk kandang  atau bisa juga sisa-sisa tanaman.
  2. Aduk sampai rata  bahan-bahan tersebut diatas tanah dan ratakan didalam lubang dengan ketebalan 20 cm
  3. Taburkan kapur dolomit di atasnya untuk menjaga ph pupu
  4. Larutkan gula merah dalam 10 liter air
  5. Masukkan EM-4 ke dalam larutan gula merah dan diaduk hingga rata
  6. Siramkan larutan EM4 dan gula merah di atas campuran pupuk kompos dan pupuk kandang menggunakan gembor  atau penyiram tanaman berbentuk seperti cerek besar yang biasanya memiliki pegangan dan corong.
  7. Aduk menggunakan cangkul hingga merata, kemudian ditutup rapat dengan plastik atau terpal selama kurang lebih 7 hari
  8. Setelah 7 hari buka plastik penutup dan dimasukkan biang/bibit Trichoderma sebanyak 250 gram dan diaduk kembali kemudian Plastik kembali ditutup dan dibiarkan kurang lebih selama 21 hari.

Setelah 21 hari pupuk kompos pun siap diaplikasikan pada tanaman, dan kompos pun ditandai dengan jamur Trichoderma yang tumbuh dengan munculnya benang halus berwarna putih pada media kompos. Selamat mencoba.

Lihat link modal sosial Rida Warsa: https://nilai.to/kbd.ridawarsa

Pupuk organik kini banyak dijual dalam berbagai kemasan seperti yang terlihat dalam gambar di Kampung kolecer, Cisayong Tasikmalaya, namun tak ada salahnya jika Anda mencoba membuat kompos sendiri dengan memanfatkan limbah organik dari dapur Anda.

Manfaat Internet Wifi di Desa Cintakarya

Manfaat Internet Wifi di Desa Cintakarya

NilaiKu.id – Mengakses Internet kini merupakan kebutuhan sehari-hari masyarakat, tak terkecuali di pedesaan dan pelosok-pelosok daerah di tanah air. Dimana data, Informasi dan privasi sekalipun telah menjadi bagian yang tak terpisahkan di dunia maya yang sudah mengglobal ini. Mengakses internet pun menjadi sebuah kegiatan membuka jendela pengetahuan dengan menjelajah informasi dunia. Internet bukan lagi merupakan kebutuhan tambahan semata, di era informasi ini telah bergeser menjadi kebutuhan mutlak berbagai pihak dalam menjalankan aktivitas termasuk di sektor pertanian dan usaha kecil menengah.

“Jadi, Sahabat NilaiKu seperti Alvi, Rian atau Rohmat dan lainnya suka datang ke rumah memanfaatkan WI-FI, biasanya mereka mencari tahu banyak hal, misalnya nyari informasi, kalau tanaman lagi kena hama mereka suka sharing minta pendapat di internet, bagaimana mengatasinya, umur sekian harusnya bagaimana, jadi benar-benar untuk cari informasi, membuka aplikasi NilaiKu dan lain-lain” jelas Warsito kepada NilaiKu (16/11/20). 

Untuk mempermudah kebutuhan internet Sabahat NilaiKu di Kampung Pasir, Desa Cintakarya RT.03/RW.02 Kecamatan Samarang Kabupaten Garut, sejak beberapa bulan lalu microAid turun tangan agar Sahabat NilaiKu Garut yang berdomisili di daerah tersebut bisa menikmati akses internet lebih yang baik lagi, yaitu berupa instalasi WI-FI dengan koneksi internet yang memadai.

Warsito Sejati, Sahabat NilaiKu yang aktif menjadi penggerak masyarakat petani setempat mengaku sangat terbantu dengan adanya WiFi bantuan microAid tersebut.

Warsito mengaku sangat terbantu dengan bantuan Wi-Fi yang diberikan microAid, karena manfaatnya bisa dirasakan sahabat NilaiKu secara nyata dalam menggunakan internet secara lebih positif dan terarah bagi kemajuan warga petani, utamanya dalam menggali informasi dunia tani dan usaha.

“Waktu kemarin ada staff menteri ke sini pun, mereka bilang; wah! bagus sekali pak Warsito ada Wi-Fi di sini untuk warga. Malah sebelum wabah Covid-19 anak-anak sekolah suka nebeng juga di sini, saya juga suka pantau apa yang mereka lihat, takutnya macam-macam. Tapi, Alhamdulillah kegiatannya positif ngerjain tugas sekolah, cuman sekarang kan ada kuota (Kemendikbud), mereka punya kuota sendiri,” jelas Warsito.

Lebih lanjut Warsito menuturkan bahwa kehadiran Wi-Fi yang disediakan microAid sangat bermanfaat, khususnya bagi warga petani, anggota petani sangat terbantu dengan adanya Wi-Fi.

“Saya sebagai pengurus kelompok tani sangat berterimakasih kepada microAid atas partisipasinya mau membantu menyediakan fasilitas internet untuk Poktan Sari Tani,” pungkasnya.