Di Ciwalk Bandung Ada Gerai Petani Milenial

Di Ciwalk Bandung Ada Gerai Petani Milenial

NilaiKu.id – Melansir laman pemerintahan Provinsi Jawa Barat (jabarprov.go.id). Kini, para petani milenial kini boleh berbangga hati. Pasalnya,  produk para petani milenial Jawa Barat seperti madu, kopi, gula aren, abon, dan jus jeruk nipis, mulai dipasarkan di pusat perbelanjaan di Kota Bandung, di Cihampelas Walk (Ciwalk) lewat ‘Gerai Petani Milenial’.

“Gerai ini untuk memfasilitasi para petani nilenial atau Petmil memasarkan produknya secara langsung. Dan bukan hanya di sini, gerai serupa juga ada di stasiun KA Bandung dan Botanical Square Bogor” kata Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jawa Barat Iendra Sofyan, di acara Temu Pemimpin untuk Aspirasi Masyarakat (Tepas), usai pembukaan Gerai Petani Milenial Ciwalk Kota Bandung, Jumat (9/12/2022).

Program Petani milenial adalah program pengembangan untuk para petani muda Jawa Barat di berbagai komoditas agrikultur. Iendra mengatakan kehadiran Gerai Petani Milenial adalah hasil kolaborasi dari berbagai Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang didukung oleh DPRD hingga pembeli.

“Kami sengaja memilih di lokasi yang sangat strategis yaitu yang bisa langsung dilihat oleh para calon pembeli atau konsumen, ini salah satu keuntungannya,” kata dia.

Produk Petani Milenial yang ditampilkan di gerai tersebut telah dikurasi oleh OPD terkait dibantu Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo).

“Semua produknya yang bisa masuk ke sini sudah melalui hasil kurasi, bahkan yang mengkurasinya itu kami dibantu atau mengundang dari Aprindo,” kata dia.

Dengan hadirnya produk dari Petani Milenial di gerai tersebut, kata Iendra, menunjukkan bahwa produk mereka sudah bisa dipasarkan dan bersaing dengan produk dari pengusaha lainnya.

Plh. Sekda Provinsi Jabar Dewi Sartika mengungkapkan, bahwa penyediaan gerai ini sudah sesuai tahapan dan harapan Pak Gubernur. Membentuk petani milenial dari awal sudah dipikirkan dengan langkah pemasaran hasil produknya.

“Jadi, kita tidak hanya membentuk para petani milenial saja, tetapi kita bina, bantuan modal dan termasuk pemasarannya. Nah gerai ini Saya kira adalah salah satu langkah wujud nyata dari fasilitasi pemasarannya” ujar Dewi.

Cobain NilaiKu!

Sementara itu Sekretaris Komisi II DPRD Provinsi Jawa Barat R Yunandar Rukhiadi Eka Perwira berharap Program Petani Milenial bisa terus dikembangkan oleh Pemprov Jawa Barat. DPRD Jawa Barat mendorong adanya peningkatan tambahan anggaran untuk Program Petani Milenial pada tahun 2023 agar cakupannya bisa menjangkau hingga ratusan ribu orang.

“Kita sedang mencoba menciptakan satu generasi unggul, khususnya di bidang ketahanan pangan. Sehingga suatu saat kita tidak kekurangan petani,” kata Yunandar.

Selain itu Yunandar juga mengusulkan agar dibuat platform khusus petani milenial, yang bisa menjadi wadah pertukaran informasi, pelatihan dan sekaligus pemasaran.

Lihat Sumber,: Mantap, Petani Milenial Difasilitasi Gerai di Ciwalk Bandung

Halo NilaiKu edisi 50: Milenials Coba Berdaya dengan Beternak Domba di Tasikmalaya

Halo NilaiKu edisi 50: Milenials Coba Berdaya dengan Beternak Domba di Tasikmalaya
YouTube player

Salah satu jenis ternak yang bisa menjadi lahan bisnis menjanjikan di Indonesia adalah domba. Usaha ternak domba dapat dijadikan pilihan agribisnis untuk meningkatkan pemasukan atau pendapatan Anda baik dalam skala kecil atau menengah.

Itulah sebabnya, beberapa anak muda melirik ternak domba sebagai salah satu jalan usaha yang mandiri. Namanya Jemmy, seorang milenials di Kampung Sukahurip, Desa Sinagar Sukaratu, Kabupaten Tasikmalaya beternbak domba dan mengitegrasikannya dengan pemanfaatan kotoran hewan menjadi pupuk organik yang digunakan dalam pemberdayaan beberapa keluarga di wilayah setempat agar mendapatkan income dengan arahan Pak RT setempat dan pihak-pihak terkait.

Selengkapnya, langsung saja simak! Pakai Terus NilaiKu, alat Promosi Usahamu Sehari-hari. Instal di PlayStore atau klik di; https://nilai.to/nilaiku7

Cetak Petani Milenials, Tumbuhkan Rasa Cinta Anak pada Pertanian.

Cetak Petani Milenials, Tumbuhkan Rasa Cinta Anak pada Pertanian.

Nilaiku.id– Pembangunan pertanian di Indonesia masih dihadapkan pada permasalahan regenerasi sumber daya manusia (SDM) yang tidak berjalan dengan baik. Padahal, untuk menjadi negara yang mandiri dalam hal pangan, peran petani menjadi sangat sentral. Sayangnya, profesi menjadi petani nampaknya cukup menurun di era digital ini.

Meskipun ada sebagian kecil saja yang mau bertani. Pada kenyataanya milenial, sebagai generasi dengan populasi usia kerja terbanyak mayoritas lebih memilih menjadi ASN, bekerja di perusahaan-perusahaan dan lain-lain.

Generasi Milenials calon penerus bangsa

Rendahnya minat generasi muda untuk mengelola usaha dan terjun di bidang pertanian terlihat dari Data Badan Pusat Statistik Nasional yang menunjukkan penurunan jumlah angkatan kerja pertanian,34 persen pada 2014, 31.9 persen pada 2017, dan 29.5 persen pada 2019.

Generasi Milenials

Berdasarkan tingkat pendidikan, tenaga kerja pertanian didominasi oleh tamatan, sementara yang tamat Perguruan tinggi yang terjun pada usaha tanii, menurut data tahun 2019 tidak lebih dari 2 persen. Hal ini menjadi keresahan tersendiri bagi berbagai pihak baik secara lembaga maupun perorangan, termasuk founder MicroAid-NilaiKu, Richard Beresford.

Richard Beresford memberi caption pada sebuah foto yang dibagikan, “Calon petani milenial, ada cerita apa di baliknya,?” kata Richard.

Generasi Milenials

Foto tersebut menunjukan anak-anak tengah berada di kebun dengan ajir bambu yang berjejer rapi di atas gundukan tanah yang tertutup mulsa, salah satu anak memegang bibit tanaman dan mengacungkannya, nampak rasa senang dengan apa yang mereka lakukan.

Jika mau mau mengambil kesimpulan sepintas, nampaknya anak-anak tersebut memiliki ketertarikan terhadap kebun di lokasi di mana foto tersebut di ambil. Hal ini, menjadi pertanda milenials bisa saja diarahkan untuk menekuni dunia pertanian sejak dini dengan menumbuhkan kecintaannya melalui pendidikan baik formal dan non formal.

Pendidikan pertanian penting untuk menumbuhkan petani yang handal, mampu menumbuhkembangkan pertanian di sektor lain, seperti bisnis hingga teknologi.

Anak-anak Didik Asuhan DT Peduli sedang Belajar Bertani

Dengan pendidikan sedini mungkin pada usia sekolah juga bisa mengubah mindset milenial tentang petani, bahwa usaha pertanian memungkinkan adanya jaminan kesejahteraan petani bila dikelola dengan profesional dan menggunakan teknologi yang baik.

Yuk! Kita cetak Petani Milenial di daerah masing-masing, terlebih anak-anak muda kita melek gadget dan teknologi, sehingga tak akan sulit untuk bisa melakukan marketing sesuai dengan eranya, yakni era digital. Semoga bermanfaat! Pakai Terus NilaiKu alat Promosi Usahamu Sehar-hari. Unduh di PlayStore! Klik DI SINI.

Apa itu Petani Kolotnial,Sahabat NilaiKu?

Apa itu Petani Kolotnial,Sahabat NilaiKu?

Bagaimana cara mendapatkan nilai lebih dari apa yang kita tanam  untuk tidak menjual ke tengkulak dengan hasil yang segitu-gitu aja. Dari hasil padi menjadi gabah saya olah menjadi beras premium. Alhamdulillah di Desa Cintakarya 80% tidak tergantung lagi dengan tengkulak. Saya ada beras, benih, padi, kopi dan produk singkong yang saya jual online. Petani harus melek digital, saya menggunakan sosmed dan aplikasi. Di era teknologi kita harus melihat peluang, Kalau untuk usaha taninya saya kasih tahu, pakai partner IPDMIP, yaitu pakai NilaiKu,  di situ kita bisa kita bisa langsung posting, kita bisa langsung upload, dan bisa dilihat petani seluruh Indonesia, tinggal download ada arahan (cara penggunaannya) dan verifikasinya,”

-Warsito Sejati, Petani Kolotnial Kabupaten Garut-

YouTube player