Mengenal 6 Jenis Penyakit Tanaman Tomat

Mengenal 6 Jenis Penyakit Tanaman Tomat

NilaiKu.id – Tomat merupakan tanaman yang bisa tumbuh di segala tempat, dapat tumbuh baik di dataran tinggi hingga dataran rendah (kurang dari 200 hingga di atas 700 mdpl), kadar keasaman pH antara lain 5-6, tanah sedikit mengandung pasir, dan banyak mengandung humus, serta pengairan yang teratur dan cukup.

Pada temperatur tinggi (di atas 32 derajat celcius) warna buah tomat cenderung kuning, sedangkan pada temperatur tidak tetap warna buah cenderung tidak merata. Temperatur ideal dan berpengaruh baik terhadap warna buah tomat adalah antara 24 – 28 derajat celcius yang umumnya merah merata.Keadaan temperatur dan kelembaban yang tinggi, berpengaruh kurang baik terhadap pertumbuhan, produksi dan kualitas buah tomat. Kelembaban yang relatip diperlukan untuk tanaman tomat adalah 80%.

Tanaman tomat memerlukan intensitas cahaya matahari sekitar 10-12 jam tiap hari.Berikut merupakan tahap-tahap yang perlu dilakukan ketika akan melakukan budi daya tanaman tomat.

Tanaman tomat merupakan salah satu tanaman yang cukup mudah dibudidayakan sendiri di rumah. Akan tetapi, sama seperti tanaman lainnya, tanaman tomat pun memiliki beberapa penyakit yang bisa menyebabkan terganggunya produktivitasnya.

Berikut ini adalah beberapa penyakit yang bisa hinggap pada tanaman tomat:

  1. Daun Keriting. Keriting daun pada tanaman tomat salah satunya disebabkan oleh serangan hama thrips. Hama Thrips atau biasa disebut sebagai kutu daun merupakan organisme pengganggu tanaman (OPT) yang biasa menyerang tanaman tomat. Hama Thrips ini menyerang daun pupus tanaman tomat yang masih muda seperti pucuk, tunas dan bunga dengan cara menghisap cairan dari tanaman tersebut. sehingga pertumbuhan tanaman terganggu dan akibatnya tidak dapat berbuah. Hama thrips ini bersembunyi pada permukaan bagian bawah daun muda. Daun yang terserang akan berwarna keperakan dan daun mengkerut ke arah atas.
  2. Bercak daun spetoria. Jamur yang menyebabkan penyakit bercak daun septoria akan menyebabkan timbulnya bercak melingkar kecil dengan bagian tengah berwarna putih keabuan, serata pinggiran yang berwarna gelap pada daun.Daun yang terkena penyakit ini akan menguning, layu dan rontok. Cuaca yang hangat dan lembap dapat menyebabkan timbulnya penyakit ini. Selain itu cipratan air juga dapat membuat spora dari jamur ini menyebar ke daun lain.
  3. Busuk buah. antraknosa Jamur ini biasanya muncul dengan bentuk kecil, bulat, dan melekuk pada buah tomat. Daging buah bisa membusuk seluruhnya, jika terkena jamur ini. Terutama pada tomat yang terlalu matang. Jadi petik buah saat matang. Spora juga akan menyebar melalui cipratan air, dan jamur akan paling sering muncul pada suasana yang basah dan lembap.
  4. Penyakit layu fusarium dan verticilium. Penyakit layu ini disebabkan oleh jamur di dalam tanah yang masuk melalui akar muda, kemudian mulai menyumbat pembuluh yang mengalirkan air ke akar dan batang tanaman. Tanpa air yang cukup, tanaman akan terlihat layu pada pagi dan siang hari meskipun terlihat akan tampak segar kembali pada malam hari. Layu tomat mungkin pertama kali muncul di bagian atas atau bawah daun tanaman. Sehingga menyebabkan mereka kehilangan warna, kemudian akan mati dari ujung tanamannya.
  5. Penyakit bercak coklat. Penyakit tanaman tomat lainnya disebabkan oleh jamur Alternatia yang menyebabkan busuk daun. Daun bagian bawah menunjukkan bintik-bintik coklat atau hitam dengan tepi gelap. Bagian ujung batang buah juga mungkin terkena, menyebabkan cekungan besar dengan area berwarna hitam dengan lingkaran yang konsentris. Jamur ini biasanya menyerang setelah tanaman menghasilkan buah.
  6. Penyakit busuk daun. Penyakit busuk daun yang disebabkan oleh jamur Phytophthora infestans, terjadi selama periode musim dingin atau hujan yang biasanya datang pada akhir musim tanam. Penyakit ini terlihat seperti kerusakan akibat embun beku pada daun, menyebabkan bercak hijau-hitam yang tidak teratur. Buah mungkin memiliki bercak coklat besar berbentuk tidak beraturan yang dengan cepat menjadi busuk

Cek Harga Pangan Hari Ini, di Sini!

Cek Harga Pangan Hari Ini, di Sini!

NilaiKu.id – Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan saat memantau harga barang kebutuhan pokok di Pasar Gede, Surakarta, Jawa Tengah, Kamis, dalam siaran persnya (15/9) menyebutkan Kenaikan BBM subsidi belum mempengaruhi harga barang kebutuhan pokok yang masih nampak stabil.

Zulhas mengatakan kepada sejumlah media bahwa, Presiden telah memerintahkan kepada kepala daerah untuk membantu biaya transportasi menuju daerah masing-masing.

“Jika harga barang kebutuhan pokok beranjak naik, maka pemerintah daerah menanggung biaya transportasi. Untuk itu, harga barang kebutuhan pokok harus dipantau terus karena menyangkut hajat hidup orang banyak,” kata dia.

Perubahan Harga Pangan Hari ini

Melansir Pusat Informasi Harga Pangan Strategis Nasional (PIHPSN), Harga bahan pangan saat ini mayoritas mengalami penurunan pada hari ini, Selasa (20/9). Penurunan harga terjadi mulai dari beras, cabai, telur, hingga daging ayam.

Berikut perubahan harga selengkapnya, pada hari ini Selasa, 20 September 2022 di semua pasar, secara nasional:

Beras Rp11.800/Kg
Beras Kualitas Bawah I Rp10.750/Kg
Beras Kualitas Bawah II Rp10.550/Kg
Beras Kualitas Medium I Rp11.750/Kg
Beras Kualitas Medium II Rp11.600/kg
Beras Kualitas Super I Rp13.050/Kg
Beras Kualitas Super II (kg) Rp12.700/Kg

Tandur IP-400 Poktan Saritani, Samarang, Kabupaten Garut

Daging Ayam Rp34.250/Kg
Daging Ayam Ras Segar Rp34.250/Kg
Daging Sapi Rp132.450/Kg
Daging Sapi Kualitas 1 Rp135.300/Kg
Daging Sapi Kualitas 2 Rp126.500/Kg

Telur Ayam Rp31.050/Kg
Telur Ayam Ras Segar Rp31.050/Kg

Bawang Merah Rp35.550/kg
Bawang Merah Ukuran Sedang Rp35.550/kg
Bawang Putih Rp28.750/kg
Bawang Putih Ukuran Sedang Rp28.750/kg

Cabai Merah Rp59.150/kg
Cabai Merah Besar Rp59.000/kg
Cabai Merah Keriting Rp60.500/kg
Cabai Rawit Rp57.700/kg
Cabai Rawit Hijau Rp48.000/kg
Cabai Rawit Merah Rp65.950/kg

Minyak Goreng Rp19.700/kg
Minyak Goreng Curah Rp14.450/kg
Minyak Goreng Kemasan Bermerk 1 Rp22.650/kg
Minyak Goreng Kemasan Bermerk 2 Rp21.150/kg

Gula Pasir15.050
Gula Pasir Kualitas Premium Rp15.800/kg
Gula Pasir Lokal Rp14.450/kg

Untuk melihat perubahan harga selama satu pekan sebelumnya, Anda bisa melihat di laman berikut ini: PIHPS Nasional. Semoga bermanfaat! Pakai Terus NilaiKu, alat promosimu sehari-hari & temukan berbagai produk UMK & Petani di aplikasi NilaiKu.

BerapaTingkat Kelembaban Tanah yang Cocok untuk Tanamanmu?

BerapaTingkat Kelembaban Tanah yang Cocok untuk Tanamanmu?

NilaiKu.id – Kelembaban tanah merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam bidang pertanian, dengan begitu maka penting juga  untuk memperhatikan tingkat kelembaban tanah yang akan ditanami dengan bermacam-macam jenis tumbuhan sehingga para petani bisa menentukan tumbuhan apa yang cocok untuk dikembangkan dan memberikan hasil yang maksimal ketika panen. Selain itu, pola pengairan dan pengatutan kebutuha air bagi tanaman bisa diperhitungkan karena kelembaban tanah tentu sangat mempengaruhi tingkat kesuburan suatu komoditas  tanaman.

Definisi Kelembaban tanah sendiri bisa dikatakan merupakan kondisi air yang mengisi sebagian atau seluruh pori-pori tanah yang berada di suatu tempat atau wilayah. Dan definisi lain mengatakan bahwa kelembaban tanah menyatakan jumlah  atau ketersediaan air yang tersimpan di antara pori-pori tanah sebuah tempat

Sistem pengairan modern sederhana

Curah hujan merupakan salah satu pendukung tingkat kelembaban air sebuah kawasan, selain jenis tanah, dan laju evapotranspirasi (Gabungan evaporasi dan transpirasi tumbuhan yang hidup di permukaan bumi. Air yang diuapkan oleh tanaman dilepas ke atmosfer). Evaporasi merupakan pergerakan air ke udara dari berbagai sumber seperti tanah, atap, dan badan air., dimana kelembaban tanah akan menentukan ketersediaan air dalam tanah bagi pertumbuhan tanaman (Djumali & Mulyaningsih, 2014).

Alat pengukur tingkat kelembaban tanah

Kebutuhan air juga tergantung topografi lahan, misalnya  untuk lahan yang miring membutuhkan air lebih banyak daripada yang datar karena air akan lebih cepat mengalir menjadi aliran permukaan dan hanya sedikit yang mengalami infiltrasi.

Tanah yang memiliki tingkat kelembaban baik untuk usaha pertanian adalah tanah yang mudah dikerjakan, bersifat produktif serta subur. Tanah yang baik akan memberikan kesempatan pada akar tanaman untuk tumbuh dengan mudah, menjamin sirkulasi air dan udara serta baik pada zona perakaran dan secara relatif memiliki hara dan kelembaban tanah yang cukup.

Lantas berapakah prosentase kelembaban tanah yang diperlukan bagi tanamanmu? Berikut tabel kelembaban tanah untuk beberapa komoditas tanaman yang dibagikan Mahani (Lihat Link Modal Sosial Mahani), Sahabat NilaiKu Lombok di WAG NilaiKu Lombok Timur:

Tanaman apa yang Anda tanam?

Lalu, Bagaimana cara mengukur tingkat kelembaban tanah? cara yang paling mudah untuk mengukur kelembapan adalah dengan membeli Higrometer. Higrometer dapat mengukur kelembapan mulai dari 0% (kering) hingga 100% (ketika lebih banyak embun, maka akan muncul kabut atau hujan).

Fitri: Berkat NilaiKu Produk Saya Dikenal Luas

Kali ini, kabar baik kembali datang dari Pasaman Barat, Fitri yang sehari-hari sibuk dengan tugasnya sebagai salah seorang staff keuangan di PMI Pasaman Barat yang memiliki semangat wirausaha yang tinggi mengabarkan kepada nilaiku.id, bahwa dirinya sangat senang dengan aplikasi NilaiKu, terlebih setelah diperkenalkannya NilaiKu versi 5 secara terbatas beberapa minggu lalu. “(NilaiKu versi 5) makin mantap dg tampilan (fitur) promosi produk yang menarik,” aku Fitri.

Fitri mengatakan bahwa produk-produk yang ia promosikan melalui aplikasi NilaiKu, kini lebih dikenal luas oleh masyarakat, bahkan tidak hanya dikenal di wilayah tempat ia tinggal di Pasaaman Barat namun juga ke luar Pulau Sumatera.

Saya sangat senang sekali, semenjak saya pake aplikasi nilaiku, saya lebih gampang untuk promosi produk saya, dan produk yang saya promosikan bukan hanya dipesan oleh orang-orang pasaman barat saja lo…. ,seperti Keripik bayam saya dipesan oleh orang sukabumi,” terang Fitri melalui pesan Whatsapp kepada nilaiku.id (09/02/21).

Fitri menjelaskan ia sudah meraup uang sekira Rp 350.000,-  dari penjualan konektor masker dan kripik  bayam yang ia produksi sendiri selepas bekerja di PMI Pasaman Barat, semenjak menggunakan NilaiKu ia telah berhasil mendapatkan transaksi jual beli sebanyak empat kali, Fitri pun merasa akan terjadi lonjakan transaksi jual beli dengannya di kemudian hari.

Optimisme Fitri sangat beralasan, selain NilaiKu versi 5 memiliki tampilan yang lebih menarik dan seru, tambahan fitur promosi produk di NilaiKu versi 5 seperti mengarahkan bidikan pada sasaran yang tepat dengan beberapa pesan promosi, tawaran diskon dan laian-lain.

Perasaan senang Fitri dengan aplikasi NilaiKu nampaknya belum kelar diungkapkan semua, menurut Fitri kesan awal ia berkenalan dengan NilaiKu adalah biasa saja, namun setelah ia telah merasakan manfaatnya perasaan senangnya dengan NilaiKu bisa saja berubah jadi cinta.

Konektor masker saya juga sudah dipesan oleh orang Depok. Senang sekali saya rasanya! terimakasih Nilaiku…,” kata Fitri, sumringah. “Untuk itu saya sarankan gabung dengan Nilaiku buruan kita nikmati fasilitasnya bersama, rasakan faedahnya dan in syaa Allah jatuh cinta pada aplikasi NilaiKu,” pungkas Fitri.

Cara Pembuatan Pupuk Kompos ala Sahabat NilaiKu

Bagi manusia tanah yang subur memberikan hasil yang baik dari apa yang ditanamnya, dan bagi tanaman tanah yang subur berperan memberikan nutrisi yang baik sehingga pertumbuhannya maksimal.

Adanya perbedaan tingkat kesuburan tanah di berbagai daerah menjadikan pupuk sangat dibutuhkan sebagai bahan tambahan yang berguna dalam menopang  tumbuhan-kembangnya tanaman karena mengandung  unsur hara atau nutrisi. Pemberian pupuk kimia secara berlebihan dan kurang bijaksana justru akan memperburuk kondisi fisik tanah. Maka, sebaiknya memilih pupuk yang baik dan ramah bagi tanah seperti pupuk organik.

Pupuk kompos merupakan salah satu jenis pupuk organik  yang berasal dari sisa-sisa tanaman itu sendiri atau berasal dari kotoran hewan yang diurai dengan bantuan organisme hidup. Pupuk kompos dapat dengan mudah dibuat karena  teknologinya sangat sederhana sehingga setiap orang bisa melakukannya, baik untuk skala pertanian maupun sekadar keperluan dengan skala kecil misalnya untuk memupuk tanaman di halaman rumah.

“Kawasan di sini, kan sentra jagung. Kalau rekomendasi pertanian kan menggunakan pupuk kandang, untuk lima sampai sepuluh ton per hektar, siapa coba yang mau sampai lima ton ke tengah-tengah kebun, ya kan?” ungkap Rida Warsa, Sahabat NilaiKu Pasaman Barat yang tengah getol memberikan pelatihan teknologi pertanian kepada sejumlah warga binaan Lapas Kelas II.B Pasaman Barat ini.

Kompos bisa berasal dari segala jenis sisa tanaman yang dimanfaatkan sebagai nutrisi tanaman

Dengan jumlah yang sedemikian banyak dalam mendistribusikan pupuk kandang adalah hal yang dirasa kurang memungkinkan dan memakan waktu  dan tenaga para petani,“Maka kita buatkan alternatif agar mudah dikerjakan,” imbuhnya.

Maka dibuatlah lobang tunggal untuk pembuatan pupuk kompos dengan trichoderma, dimana satu karung pupuk kandang digunakan untuk satu lobang tunggal dengan rincian satu hektar lahan hanya membutuhkan 30 karung pupuk kandang.  

“Hasilnya pun sangat signifikan, walaupun untuk sifat biologi dan fisika tanahnya tidak terlalu tinggi, tapi bagi tanamannya itu sendiri sangat membantu pertumbuhannya, karena jagung termasuk tanaman yang cukup responsif terhadap pemupukan, kan?” jelas Rida, dengan aplikasi tersebut maka diyakini bisa menaikan tingkat produktivitas tanaman.

Menurutnya proses pembuatan pupuk kompos  dengan pupuk kandang ini hanya memakan waktu 21 hari dengan syarat kadar air (tingkat kebasahan kotoran hewan/pupuk kandang) tidak terlalu tinggi, dan dengan menjadikannya pupuk kompos dengan trichoderma pula maka pupuk kandang bisa diurai menjadi pupuk yang sangat berguna bagi tanaman dalam menaikan produksi. Selain itu aroma tidak sedap dari kotoran hewan bisa diminimalisir, “bau kotorannya pun berkurang, nggak terlal sangit,” jelas Rida.

Kotoran ternak jadi salah satu sumber bahan pembuatan kompos

Jika Sahabat NilaiKu ingin mencoba sendiri bagaimana caranya membuat pupuk kompos dengan trichoderma, yang lazim juga disebut trichokompos, persiapakan bahan-bahannya dan ikuti langkah berikut:

  1. Siapkan bahan-bahan pupuk kompos dalam hal ini pupuk kandang  atau bisa juga sisa-sisa tanaman.
  2. Aduk sampai rata  bahan-bahan tersebut diatas tanah dan ratakan didalam lubang dengan ketebalan 20 cm
  3. Taburkan kapur dolomit di atasnya untuk menjaga ph pupu
  4. Larutkan gula merah dalam 10 liter air
  5. Masukkan EM-4 ke dalam larutan gula merah dan diaduk hingga rata
  6. Siramkan larutan EM4 dan gula merah di atas campuran pupuk kompos dan pupuk kandang menggunakan gembor  atau penyiram tanaman berbentuk seperti cerek besar yang biasanya memiliki pegangan dan corong.
  7. Aduk menggunakan cangkul hingga merata, kemudian ditutup rapat dengan plastik atau terpal selama kurang lebih 7 hari
  8. Setelah 7 hari buka plastik penutup dan dimasukkan biang/bibit Trichoderma sebanyak 250 gram dan diaduk kembali kemudian Plastik kembali ditutup dan dibiarkan kurang lebih selama 21 hari.

Setelah 21 hari pupuk kompos pun siap diaplikasikan pada tanaman, dan kompos pun ditandai dengan jamur Trichoderma yang tumbuh dengan munculnya benang halus berwarna putih pada media kompos. Selamat mencoba.

Lihat link modal sosial Rida Warsa: https://nilai.to/kbd.ridawarsa

Pupuk organik kini banyak dijual dalam berbagai kemasan seperti yang terlihat dalam gambar di Kampung kolecer, Cisayong Tasikmalaya, namun tak ada salahnya jika Anda mencoba membuat kompos sendiri dengan memanfatkan limbah organik dari dapur Anda.

Sebelum Komersil dengan Hidroponik Kita Bisa Memenuhi Kebutuhan Skala Rumah Tangga.

NilaiKu.id – “Hal yang paling membahagiakan bagi petani pemula seperti saya, melihat tanaman menunjukan bakal berbuah,” Demikian Lusi Intan Sari, Sahabat NilaiKu Pasamanbarat, Sumatera Barat mengungkapakan rasa senangnya ketika tanaman hidroponik yang ia rawat berupa sayuran mentimun telah menunjukan tanda-tanda bisa segera dipetik hasilnya.

Dalam beberapa bulan terakhir Lusi nampak menyibukan diri dengan bertanam hidroponik dengan memanfaatkan lahan yang ada di sekitar rumahnya. Bermodal paralon sebagai yang telah diinstalasi sedemikian rupa ia menyediakan kebutuhan sayurannya sendiri dengan metode tanam hidroponik yaitu sistem pertanian yang dilakukan dengan menggunakan media tanam air.

“Instalasi hidroponik it ada dua, yang dialiri oleh tandon yang tadi nih, kita tanam seledri, kemangi, mint dan beberapa selada merah ya, sahabat! Ya..,” jelas Lusi dalam sebuah video yang di diunggah di chanel youtube.com/microaidnilaiku.

Selanjutnya ia menerangkan bagaimana sistem tanam hidroponik yang menggunakan atap dengan berbagai macam sayuran diantaranya mentimun, seledri dan berbagai jenis sayuran lainnya. Atap berfungsi melindungi tanaman dari tetesan air hujan bisa saja membuat tanaman menjadi  rusak secara fisik, terlebih bila tanaman masih berukuran sangat kecil, dan dengan adanya atap, masuknya air hujan ke pipa atau tempat media hidroponik bisa dihindari.

“Yang menarik di sini timun dan tomat, timunnya sudah berbuah. Masya Allah…! Untuk benih timun saya beli di pertanian dan tomatnya saya beli di pasar.” Lusi mengungkap asal muasal benih tanamannya. Tetapi yang lebih menarik lagi, bibit cabe dan tomat yang ia tanam secara hidroponik adalah limbah dapur yang ia semaikan sendiri “nanti saya akan coba juga wortel dan beberapa cabai, cabai rawit dan cabai merah,” kata dia.

Di bagian berikutnya, Lusi memperlihatkan tanaman instalasi di atas kolam yang khusus untuk bertanam selada merah.  Instalasi tersebut dikatakan Lusi merupakan instalasi awal bagaimana ia belajar bercocok tanam secara hidroponik. Terlihat beberapa media penunjang metode tanam hidroponik lainnya seperti tandon air dan pompa yang bertugas mengaliri air dan mendistribusikan nutrisi bagi tanaman di instalasi pipa yang dibangun oleh suaminya sendiri, Rida Warsa.

“Kalau pelatihan itu bagiannya Pak Rida, kalau saya cukp bagian rawat-rawat aja seperti ini,” terang Lusi sembari menerangkan apa saja yang dibutuhkan jika kita tertarik bercocok tanam secara hidroponik.

“Masya Allah, tanamannya sudah berbuah! Lumayan kan, kita bisa dapat sekilo dua kilo untk memenuhi kebutuhan rumah tangga kita, nggak beli lagi, ya…!Nanti kita bisa kembangkan lagi untuk lebih komersil.” Lusi mengapresiasi dengan sumringah.

Bagaimana, Sahabat NilaiKu, tertarik dengan hidroonik? Simak Video selengkapnya di tautan berikut Selamat bercocok tanam, Sahabat.

YouTube player