8 Alasan Bisnis di Bulan Ramadan merupakan Pilihan yang Cerdas

NilaiKu.id – Produk Abon Cabe Tetu-tetu kini lebih dekat ke Jabodetabek, padahal produksinya dilakukan oleh KWT Tetu-Tetu di Masbagik, Lombok Timur, Nusatenggara Barat. Hal tersebut bisa terealisasi berkat dukungan NilaiKu MicroAid dengan menjalankan model bisnis saling membantu memasarkan produk para pengguna aplikasi NilaiKu menjelang Ramadan ini. Kali ini, produk pengguna NilaiKu di Lombok Timur tersedia di pengguna NilaiKu Depok dan Bogor.

Dan berbicara tentang bisnis Ramadan, tentu saja semua orang tahu jika Ramadan adalah bulan penuh berkah, tak jarang momen ini menjadi saat bisnis yang tepat bagi pelaku usaha untuk menaikan penjualan. Ada beberapa alasan mengapa bulan Ramadan bisa menjadi waktu yang sangat tepat untuk memulai atau mengembangkan bisnis. Berikut beberapa alasan mengapa bisnis di bulan Ramadan bisa menjadi pilihan yang cerdas bagi Anda Keluarga Indonesia:

Permintaan yang Meningkat
Selama Ramadan banyak kebutuhan khusus yang muncul, seperti takjil untuk buka puasa, makanan sahur, pakaian baru untuk Lebaran, hingga hampers dan lain-lain menciptakan peluang besar bagi para pelaku usaha untuk memenuhi permintaan pasar yang meningkat. Tingkat konsumsi masyarakat pun cenderung lebih banyak selama Ramadan, baik untuk kebutuhan sehari-hari, makanan istimewa, maupun barang-barang untuk merayakan Lebaran.

Kesempatan Berbagi dan Beramal
Ramadan adalah bulan yang penuh berkah, dan banyak orang yang lebih suka berbelanja dengan niat untuk berbagi. Bisnis yang menawarkan produk untuk berbagi, seperti paket sembako atau hampers untuk disalurkan kepada keluarga atau orang yang membutuhkan, bisa menarik perhatian banyak orang yang ingin berbagi kebaikan. Selain itu, banyak bisnis yang berkolaborasi dengan organisasi amal atau mengadakan program donasi/charity, sehingga pelanggan bisa merasa lebih puas karena mereka juga berkontribusi pada kegiatan sosial dan bisa menebar kepedulian dan kebaikan.

Atmosfer Ramadan yang Menggugah
Ramadan menciptakan suasana yang lebih positif dan saling menghormati. Orang-orang lebih sering berkumpul bersama keluarga dan teman, yang bisa mendorong mereka untuk membeli makanan, hampers, atau pakaian baru untuk Lebaran. Bulan Ramadan juga merupakan waktu yang sangat spesial bagi umat Muslim, sehingga banyak orang lebih cenderung membeli sesuatu yang lebih bermakna, seperti hadiah untuk orang terkasih atau perlengkapan ibadah.

Potensi untuk Meningkatkan Penjualan
Ramadan adalah waktu yang sempurna untuk menawarkan promo-promo menarik seperti diskon atau paket bundling. Hal ini dapat menarik pembeli yang lebih sensitif terhadap harga, dan mendorong mereka untuk membeli lebih banyak. Di bulan Ramadan, banyak orang membeli lebih banyak untuk persiapan Lebaran, baik itu pakaian baru, makanan, atau dekorasi rumah. Peluang ini bisa dimanfaatkan dengan menawarkan produk yang sesuai dengan kebutuhan mereka.

Peluang untuk Memperkenalkan Produk Baru
Jika Anda memiliki produk baru, bulan Ramadan adalah waktu yang baik untuk memperkenalkan produk tersebut. Misalnya, Anda bisa meluncurkan menu berbuka puasa yang unik, atau koleksi pakaian dengan desain Ramadan. Bisnis yang bisa berinovasi dengan menawarkan sesuatu yang baru dan spesial selama Ramadan, akan lebih mudah menarik perhatian konsumen yang membantu bisnis Anda berkembang dan dikenal luas.

Kebiasaan Orang untuk Mencari Kenyamanan
Banyak orang yang mencari kemudahan selama Ramadan, terutama dalam hal makanan dan pengiriman. Misalnya, banyak yang memilih untuk membeli makanan siap saji atau takjil daripada memasak sendiri. Bisnis yang bisa menawarkan kenyamanan ini akan memiliki pasar yang luas. Dengan tren yang semakin meningkat, banyak orang yang memilih untuk memanfaatkan layanan antar makanan atau barang untuk menghindari keluar rumah. Ini menjadi peluang bisnis yang menguntungkan.

Meningkatkan Kesadaran Brand
Banyak peluang untuk menjalankan kampanye promosi khusus selama Ramadan, seperti memberikan diskon untuk pelanggan setia atau mengadakan giveaway. Hal ini dapat membantu meningkatkan kesadaran dan daya tarik bagi brand Anda. Selama Ramadan pun banyak orang aktif di media sosial untuk berbagi pengalaman dan inspirasi. Bisnis yang memiliki kampanye yang menarik bisa memanfaatkan momen ini untuk memperkenalkan produk lebih luas.

Kehangatan Komunitas dan Loyalitas Pelanggan
Ramadan adalah waktu yang baik untuk mempererat hubungan dengan pelanggan dan komunitas. Pelanggan merasa lebih terhubung dengan bisnis yang peduli pada nilai-nilai Ramadan dan memberi mereka pelayanan yang lebih personal.

Jika bisnis Anda memberikan layanan yang baik selama Ramadan, pelanggan akan lebih mungkin kembali berbelanja di masa depan, bahkan setelah bulan Ramadan berakhir. Dengan banyaknya peluang yang ada ini, bulan Ramadan tidak hanya bisa menjadi waktu yang tepat untuk mencari keuntungan, tetapi juga untuk membangun hubungan yang lebih baik dengan pelanggan serta memberikan nilai tambah yang lebih besar pada produk atau layanan yang kamu tawarkan. Bagaimana menurut Anda Keluarga Indonesia? Apakah Ramadan memang memberikan banyak peluang untuk bisnis bagi produk rumahan Anda? Ayo berbisnis dan pakai NilaiKu sebagai alat promosi Anda di berbagai platform sosial media.

Segudang Tantangan UMKM Indonesia, Bagaimana Mensiasatinya?

NilaiKu.id – Ada sebuah pernyataan di media masa, bahwa persaingan usaha bagi pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) serta ekonomi kreatif semakin ketat di tengah banjir barang impor pasar online. Akibatnya, produk dalam negeri kian terdesak.

Produk luar negeri yang membanjiri marketplace dengan harga yang sangat murah menjadi tantangan besar bagi pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di dalam negeri.

Mengapa demikian? Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor yang membuat barang impor lebih kompetitif, seperti biaya produksi yang lebih rendah di negara asalnya, penggunaan teknologi dan proses manufaktur yang efisien, serta skala ekonomi yang lebih besar.

Berikut beberapa alasan mengapa produk luar negeri bisa hadir dengan harga yang sangat murah di pasar online:

Biaya Produksi yang Lebih Murah: Banyak negara produsen memiliki biaya tenaga kerja yang lebih rendah dan akses ke bahan baku yang lebih murah, sehingga memungkinkan mereka untuk menawarkan harga yang lebih kompetitif.

Skala Ekonomi: Perusahaan besar dari luar negeri sering memproduksi dalam jumlah besar, yang memungkinkan mereka untuk mendapatkan diskon dan efisiensi dalam produksi. Ini mengurangi biaya per unit dan memungkinkan harga jual yang lebih rendah.

Pengiriman Langsung ke Konsumen: Dengan model bisnis direct-to-consumer, produk-produk luar negeri bisa dijual langsung ke konsumen melalui platform marketplace tanpa melalui banyak perantara, yang dapat menekan harga jual.

Dukungan Subsidi atau Insentif Pemerintah: Beberapa negara memberikan subsidi atau insentif kepada eksportir mereka, seperti pajak rendah atau subsidi transportasi, untuk membuat produk mereka lebih murah di pasar global.

Beragamnya Pilihan Produk: Marketplace internasional menawarkan beragam produk dengan variasi yang sangat luas, dari produk elektronik, pakaian, hingga aksesoris rumah tangga, yang semuanya bisa dijual dengan harga murah karena persaingan ketat di sana.

Dampak bagi UMKM di Indonesia, selain persaingan harga yang ketat, di mana UMKM yang tidak memiliki kapasitas produksi besar atau skala ekonomi yang sama akan kesulitan bersaing dalam hal harga, adalah penurunan daya saing, produk lokal sering kali lebih mahal karena biaya produksi yang lebih tinggi, sedangkan barang impor dapat bersaing dengan harga yang lebih rendah, meskipun kualitasnya sering kali tidak sebanding. Sementara itu, konsumen tergoda oleh harga murah. Tak heran jika Keluarga Indonesia sering melihat bahwa konsumen cenderung tertarik pada produk luar negeri yang lebih murah, yang mengarah pada turunnya permintaan terhadap produk dalam negeri.

Lalu, apa yang bisa dilakukan oleh UMKM untuk menghadapinya? Produk dalam negeri perlu menawarkan kualitas yang lebih baik atau keunikan tertentu yang tidak bisa ditemukan pada produk luar negeri. Misalnya, produk lokal dengan bahan baku alami, desain khas, atau ciri budaya lokal yang lebih bernilai bagi konsumen.

Meningkatkan pengalaman pelanggan, dengan menggunakan Pelayanan yang lebih personal, pengiriman cepat, dan kemudahan bertransaksi dapat menjadi nilai tambah yang tidak didapatkan dari pembelian produk luar negeri. Begitu pun dengan menciptakan produk yang unik, seperti produk handmade atau berbasis kerajinan tangan, UMKM dapat menarik konsumen yang mencari produk dengan nilai lebih dari sekadar harga.

Mendukung Kampanye “Cinta Produk Lokal” adalah satu cara mengatasi persaingan yang diakibatkan banjir produk luar. Pemerintah dan masyarakat dapat lebih aktif mendukung gerakan membeli produk lokal untuk memperkuat daya saing produk dalam negeri.

UMKM juga perlu mencari cara untuk meningkatkan efisiensi produksi dan memanfaatkan teknologi digital untuk pemasaran yang lebih efektif, termasuk menggunakan media sosial atau platform e-commerce untuk menjangkau pasar yang lebih luas. Dan NilaiKu, sebagai sebuah aplikasi promosi bagi Keluarga Indonesia menjadi bagian dari cara bagaimana memanfaatkan teknologi digital dalam pemasaran.

Walalupun tantangan ini cukup besar, sepantasnya Keluarga Indonesia punya keyakinan bahwa kita semua dan terutama pelaku UMKM yang mampu beradaptasi dengan perubahan pasar dan yang bisa memanfaatkan kekuatan produk lokal tetap memiliki peluang untuk berkembang.

Dan untuk mengimplementasikan strategi inovasi dan diferensiasi produk, pelaku UMKM perlu memahami pasar dan konsumen dengan baik, berani untuk berinovasi dalam desain dan kualitas produk, serta siap memanfaatkan berbagai saluran pemasaran digital untuk menarik perhatian. Selain itu, memperhatikan tren keberlanjutan dan kearifan lokal juga bisa menjadi keunggulan dalam menciptakan produk yang tidak hanya bersaing dengan produk luar negeri, tetapi juga mendapat tempat di hati konsumen. Semoga bermanfaat! Pakai terus NilaiKu!

Catatan Akhir Tahun 2024: Digitalisasi Produk keluarga Indonesia

NilaiKu.id – Tahun 2024, kita menyaksikan perkembangan yang cukup signifikan dalam digitalisasi produk UMKM di Indonesia. Melalui berbagai program pemerintah dan dukungan swasta, banyak pelaku UMKM yang kini memanfaatkan teknologi digital untuk memperluas pasar, meningkatkan efisiensi, dan mempermudah transaksi.

Platform e-commerce, media sosial, serta aplikasi berbasis cloud seperti aplikasi NilaiKu menjadi alat yang menghubungkan UMKM dengan konsumen di berbagai daerah, bahkan internasional. Untuk itu literasi digital terus dilakukan NilaiKu,meski tantangan keterbatasan akses internet di beberapa daerah masih terjadi.

Manfaatkan NilaiKu untuk menjaring pelanggan online!

Meski demikian, digitalisasi produk keluarga terus menunjukkan potensi besar dalam menciptakan peluang ekonomi baru, meningkatkan daya saing, dan mempercepat upaya untuk memastikan bahwa semua orang atau kelompok, terutama yang terpinggirkan atau kurang beruntung memiliki kesempatan yang setara untuk berpartisipasi dalam berbagai aspek kehidupan, seperti ekonomi, pendidikan, dan sosial.

Dan terkhusus dalam masalah ekonomi, memastikan bahwa semua orang termasuk pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) atau kelompok masyarakat yang kurang mampu, dapat mengakses peluang, sumber daya, dan layanan NilaiKu, sehingga selalu ada kemajuan dalam perkembangan ekonomi Keluarga seperti yang tampak pada perkembangan usaha Abon Cabe Tetutetu di Lombok Timur yang dikelola oleh Mahani, pengguna aplikasi NilaiKu yang dari tahun ke tahun usahanya mengalami kemajuan.

Dan dii tahun 2025 ini, harapan kolaborasi antara pemerintah, swasta, dan komunitas UMKM yang semakin kuat untuk mempercepat transisi digital produk Keluarga Indonesia ini, sehingga bisa memastikan bahwa manfaat NilaiKu dapat dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat. Selamat tahun baru 2025, semoga pelaku usaha kecil semakin maju dan berkembang untuk mencapai kesejahteraan keluarga. Sukses selalu!

Mahani, Sahabat NilaiKu Lombok Timur, Nusatenggara Barat

Jika Ada Pameran Produk Lokal, Jangan Lewatkan!

NilaiKu.id – “Antrean cabe tomat bawang merah dan putih disapu bersih, Pameran lagi nih, di Dekranasda,” kata Mahani membagikan kabar tentang kegiatan usahanya.

Di setiap daerah memang terdapat Dekranasda atau Dewan Kerajinan Nasional Daerah lembaga yang berada di tingkat daerah (provinsi atau kabupaten/kota) yang berfungsi untuk memajukan dan mengembangkan sektor kerajinan tangan atau produk-produk lokal yang bernilai seni dan budaya.

Lembaga ini merupakan cabang dari Dekranas (Dewan Kerajinan Nasional) yang beroperasi di tingkat nasional. Tugas utamanya adalah membantu mengembangkan kerajinan lokal agar dapat dikenal lebih luas, baik di dalam negeri maupun internasional.

Salah satu contoh kegiatannya adalah Bazaar murah dan pameran UMKM, yang sangat positif dan bermanfaat untuk banyak pihak, di mana Pameran UMKM memberi kesempatan bagi pelaku usaha kecil dan menengah untuk mempromosikan produk, memperluas pasar, dan meningkatkan penjualan di lokasi dan Bazaar murah memungkinkan masyarakat mendapatkan produk berkualitas dengan harga yang lebih terjangkau, membantu mengurangi beban ekonomi masyarakat, terutama di kalangan masyarakat yang lebih membutuhkan.

Namun demikian pelaku UMKM didorong untuk lebih inovatif dalam menyediakan produk dan melakukan strategi pemasaran mereka. Adanya kesempatan untuk menampilkan produk di bazaar atau pameran secara langsung memberikan umpan balik langsung dari konsumen.

“Kemasan Abon cabe Tetutetu, kini juga berubah tampilan agar lebih atraktif dan bagian dari inovasi produk KWT Tetutetu,” ungkap Mahani, pengusaha abon cabe di Lendangnangka, Masbagik, Lombok Timur, Nusatenggara.

Selain itu pameran juga dapat meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya membeli produk lokal dan mendukung ekonomi kreatif dan produk-produk yang diproduksi oleh keluarga. “Alhamdulillah dengan adanya pameran langsung produk-produk khas-khas daerah yang mungkin sebelumnya kurang dikenal, bisa ada yang kenal. lebih bagus lagi jika produk kita terlebih dulu telah dikenal secara online juga,” ungkap Mahani, Sahabat NilaiKu Lombok timur yang sering wara-wari di pelbagai acara pameran menjelang akhir tahun 2024 ini.

bagi Mahani, selain berjualan langsung,kegiatan seperti ini menjadi tempat yang baik untuk bertemu dengan pelaku usaha lainnya, baik sesama UMKM maupun pihak yang bisa membantu pengembangan usaha, seperti distributor atau bahkan investor.

Pameran dan Bazaar berperanmendukung pertumbuhan ekonomi daerah, membantu masyarakat mendapatkan barang dengan harga lebih terjangkau, dan meningkatkan peran UMKM dalam perekonomian.

“Jadi sebaiknya, kita sebagai pelaku usaha tetap aktif di jalur online dan bila ada kesempatan jangan lewatkan event semacam bazaar atau pameran,” saran Mahani. Nah! Bagaimana dengan Anda, Keluarga Indonesia? Jangan lewatkan kesempatan yang sama di tempat Anda, selalu promosi online juga pakai NilaiKu! Semoga bermanfaat.

Modal Kecil, Bagaimana Cara Mengelolanya?

NilaiKu.id Memulai bisnis tidak hanya bergantung pada modal finansial saja. Modal pengetahuan, keahlian, sosial, waktu, kreativitas, dan kemampuan untuk mengelola risiko juga berperan sangat penting dalam kesuksesan jangka panjang. Namun dalam beberapa kasus, bisnis dengan modal kecil bisa berkembang dengan cepat jika dikelola dengan baik dan memanfaatkan potensi-potensi yang ada secara optimal.

Untuk memaksimalkan modal yang relatif sedikit bagi pelaku UMKM, ada beberapa strategi yang dapat diterapkan agar modal tersebut dapat digunakan secara efektif dan efisien. Berikut adalah beberapa cara yang dapat membantu:

Fokus pada Target Pasar Tertentu
Identifikasi pasar khusus yang memiliki kebutuhan yang belum banyak dilayani oleh pesaing besar. Dengan demikian, pelaku UMKM dapat menawarkan produk atau layanan yang lebih terfokus dan memiliki peluang pasar yang lebih besar meskipun dengan modal terbatas.

Pengelolaan Keuangan yang Tepat
Buat anggaran yang ketat dan rinci, serta lakukan pencatatan setiap transaksi. Mengelola uang dengan bijak akan membantu menghindari pemborosan.
Prioritaskan pengeluaran yang mendukung operasional langsung, seperti bahan baku atau alat yang diperlukan, dan hindari pengeluaran yang tidak perlu.

Optimalkan Pemasaran Digital
Gunakan media sosial dan platform digital (seperti Instagram, Facebook, atau TikTok) untuk promosi dengan biaya rendah. Manfaatkan konten visual dan video untuk menarik perhatian pelanggan potensial. Bangun website sederhana atau landing page untuk memudahkan calon pelanggan menemukan informasi tentang produk atau layanan Anda. Anda bisa gunakan aplikasi NilaiKu sebagai pengganti website.

Perkuat Relasi dan Kerja Sama
Jalin hubungan baik dengan supplier, untuk mendapatkan bahan baku dengan harga lebih murah atau lebih fleksibel dalam pembayaran.
Cari peluang untuk berkolaborasi dengan bisnis lain yang memiliki target pasar yang serupa namun bukan pesaing langsung, seperti melakukan promosi bersama atau penjualan produk secara bundling.

Skalakan Usaha Secara Bertahap
Mulailah dengan memproduksi dalam skala kecil, kemudian fokus pada peningkatan kualitas dan layanan. Ketika permintaan meningkat, baru pertimbangkan untuk meningkatkan kapasitas produksi.
Manfaatkan model bisnis yang berfokus pada peminjamannya (seperti penyewaan atau dropshipping) yang tidak memerlukan investasi besar di awal.

Menggunakan Prinsip Lean Startup
Terapkan prinsip minimal viable product (MVP), yaitu mulai dengan produk atau layanan yang cukup sederhana, namun masih memenuhi kebutuhan pasar. Setelah itu, kumpulkan umpan balik dan terus perbaiki produk tanpa harus mengeluarkan banyak biaya pada awalnya.

Perhatikan Pengelolaan Persediaan
Jaga agar stok barang tetap efisien, hindari menumpuk stok terlalu banyak yang bisa menyebabkan uang terjebak dalam persediaan. Pilih metode pemesanan yang dapat meminimalkan biaya inventaris, seperti pre-order atau made-to-order.

Manfaatkan Pembiayaan Alternatif
Jika membutuhkan tambahan modal, pelaku UMKM dapat mencari pembiayaan berbasis crowdfunding atau pinjaman mikro yang lebih mudah diakses dan memiliki bunga yang lebih rendah dibandingkan pinjaman konvensional.
Penyertaan modal atau kerjasama dengan investor yang tertarik dengan produk atau bisnis Anda juga bisa menjadi opsi.

Selain itu, Keluarga Indonesia juga jangan ragu untuk meminta umpan balik dari pelanggan untuk meningkatkan produk atau layanan yang ditawarkan oleh Keluarga Indonesia. Pelanggan yang puas ini tentunya dapat menjadi duta yang efektif untuk mempromosikan bisnis Anda lebih lanjut. Mudah-mudahan dengan menerapkan strategi tersebut, pelaku UMKM dapat memaksimalkan modal yang terbatas dan mengembangkan usaha secara berkelanjutan tanpa harus mengeluarkan biaya besar. Semoga Bermanfaat dan terimakasih telah menjadi pengguna setia aplikasi NilaiKu! Promosikan terus produk Anda Pakai NilaiKu!

Peran UMKM untuk Kesejahteraan Keluarga Indonesia

Nilaiku.id – UMKM memiliki peran yang sangat besar dalam meningkatkan kesejahteraan keluarga di Indonesia. Melalui penciptaan lapangan pekerjaan, peningkatan kemandirian ekonomi, pemberdayaan perempuan, serta peningkatan akses pendidikan dan kesehatan, UMKM menjadi pilar penting dalam mendukung kehidupan keluarga Indonesia.

Dengan adanya dukungan dari pemerintah dan kemajuan teknologi, UMKM diharapkan dapat terus berkembang dan memberikan manfaat yang lebih besar bagi kesejahteraan keluarga Indonesia. Selain sebagai penyumbang utama Produk Domestik Bruto (PDB), UMKM juga berperan besar dalam peningkatan kesejahteraan keluarga. Banyak keluarga di Indonesia yang bergantung pada UMKM sebagai sumber pendapatan utama.

Lantas, bagaimana UMKM berkontribusi pada kesejahteraan keluarga di Indonesia?

Coba NilaiKu!

Sumber Pendapatan Keluarga

UMKM di Indonesia menyerap tenaga kerja dalam jumlah besar. Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS), sekitar 97% dari total lapangan kerja di Indonesia disumbangkan oleh sektor UMKM. Banyak keluarga yang bergantung pada usaha kecil atau mikro untuk mencukupi kebutuhan hidup sehari-hari. Sebagai contoh, para pedagang kecil, pengrajin, hingga petani yang mengelola usaha kecil, memberikan lapangan pekerjaan bagi anggota keluarganya serta meningkatkan pendapatan mereka.

Keberadaan UMKM memungkinkan anggota keluarga yang memiliki keterampilan khusus atau keterbatasan akses ke pekerjaan formal untuk tetap memperoleh pendapatan. Dengan demikian, UMKM memberikan peluang bagi keluarga untuk keluar dari jeratan kemiskinan, terutama di daerah-daerah pedesaan dan pinggiran kota.

Meningkatkan Kemandirian Ekonomi Keluarga

UMKM memberikan peluang bagi keluarga untuk memiliki usaha sendiri yang dapat memberikan pendapatan yang lebih stabil. Ini tidak hanya mengurangi ketergantungan pada sektor formal, tetapi juga memberikan kesempatan bagi keluarga untuk merencanakan masa depan dengan lebih baik. Dengan memiliki usaha sendiri, keluarga bisa merasakan kontrol lebih besar terhadap pendapatan dan arus kas mereka.

Beberapa sektor yang berkembang pesat seperti kuliner, kerajinan tangan, fashion, dan teknologi informasi, memberikan peluang bagi keluarga untuk memulai usaha dengan modal kecil namun dengan potensi penghasilan yang besar. UMKM memberikan kesempatan untuk berinovasi dan menciptakan produk atau layanan yang sesuai dengan kebutuhan pasar lokal atau bahkan internasional.

Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga

UMKM juga memainkan peran penting dalam pemberdayaan perempuan di Indonesia. Banyak perempuan yang menjalankan usaha mikro dan kecil, baik sebagai pemilik usaha atau sebagai pekerja. Ini memberikan dampak yang sangat positif terhadap kesejahteraan keluarga, karena perempuan yang memiliki pendapatan tetap cenderung memiliki kontrol lebih besar dalam pengelolaan keuangan keluarga, pendidikan anak, dan kesehatan keluarga.

Di banyak daerah, perempuan yang menjalankan UMKM mampu meningkatkan kualitas hidup keluarga, bahkan mengangkat status sosial mereka. Beberapa program pemerintah, seperti kredit usaha rakyat (KUR) dan pelatihan kewirausahaan, juga membantu perempuan untuk memulai dan mengembangkan usaha mereka, yang pada gilirannya meningkatkan ekonomi keluarga.

NilaiKu tidak sekedar alat promosi

Mendorong Ketahanan Ekonomi Keluarga di Masa Krisis

UMKM juga berperan penting dalam menjaga ketahanan ekonomi keluarga saat terjadi krisis ekonomi atau bencana alam. Sifat usaha kecil yang fleksibel dan dapat beradaptasi dengan cepat memungkinkan pelaku UMKM untuk tetap bertahan meskipun dalam situasi sulit. Banyak keluarga yang dapat bertahan hidup berkat keberadaan usaha mikro yang mereka jalankan, bahkan mampu mengembangkan usaha mereka selama periode krisis.

Contoh nyata, sejak beberapa tahun lalu di masa krisis banyak UMKM yang berinovasi dengan beralih ke penjualan online atau menawarkan produk yang relevan dengan kebutuhan masyarakat saat itu. Keberhasilan ini tidak hanya membantu pemilik usaha tetap bertahan, tetapi juga memberikan lapangan pekerjaan kepada anggota keluarga lainnya.

Pemerintah juga memiliki berbagai program untuk mendukung pengembangan UMKM, yang pada akhirnya berkontribusi pada kesejahteraan keluarga. Program-program seperti Kredit Usaha Rakyat (KUR), pelatihan kewirausahaan, dan bantuan modal usaha membantu UMKM untuk tumbuh dan berkembang.

Pemerintah juga mendorong UMKM untuk mengakses pasar digital melalui berbagai platform e-commerce, yang membuka peluang pasar yang lebih luas. Bantuan pemerintah ini tidak hanya meningkatkan kesejahteraan pelaku UMKM, tetapi juga menguntungkan keluarga yang bergantung pada usaha tersebut.

Dan dengan adanya dukungan teknologi pemasaran seperti NilaiKu, UMKM dapat memperluas jangkauan pasar yang berdampak pada peningkatan penjualan untuk kesejahteraan keluarga. Anda sudah coba NilaiKu? Temukan di PlayStore.

Inilah Perbedaan Izin Edar PIRT dan BPOM

NilaiKu.id – Hampir setiap usaha perlu izin, meskipun jenis izin yang diperlukan dapat bervariasi tergantung pada jenis usaha, lokasi, dan peraturan setempat. Izin usaha ini penting untuk memastikan bahwa usaha yang kita geluti beroperasi sesuai dengan peraturan yang berlaku, baik dari segi keamanan, kesehatan, pajak, dan perlindungan konsumen, bahkan untuk mempermudah bantuan modal.

Dan tahukah Anda apa perbedaan izin edar antara PIRT (Pangan Industri Rumah Tangga) dan BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan)? Perbedaanya terletak pada lingkup produk dan produksi, proses pengajuan izin, serta standar yang diterapkan.

Produk UMKM

Berikut penjelasan lebih rinci mengenai perbedaan tersebut:

1. Lingkup Produk yang Dikeluarkan

  • PIRT: Izin PIRT diberikan untuk produk makanan dan minuman yang diproduksi secara rumah tangga atau industri kecil. Produk ini biasanya berskala kecil, dan umumnya ditujukan untuk konsumsi lokal atau daerah terbatas. Contoh produk yang bisa mengajukan izin PIRT: jajanan pasar, keripik, minuman tradisional, atau makanan olahan yang diproduksi oleh usaha kecil atau rumah tangga.
  • BPOM: Izin BPOM berlaku untuk produk pangan, obat-obatan, kosmetik, suplemen, atau produk kesehatan lainnya yang lebih komersial dan berskala besar. BPOM memberikan izin edar untuk produk yang memiliki distribusi lebih luas, baik nasional maupun internasional. Produk yang memerlukan izin BPOM umumnya sudah lebih kompleks, seperti makanan olahan besar, obat, dan kosmetik.

2. Proses Pengajuan Izin

  • PIRT: Proses pengajuan izin PIRT lebih sederhana dan praktis dibandingkan BPOM. Pengajuan izin PIRT bisa dilakukan di dinas kesehatan setempat dan tidak membutuhkan uji klinis atau laboratorium yang rumit. PIRT lebih menekankan pada pemenuhan standar kebersihan dan keamanan produk pada skala rumah tangga atau industri kecil.
  • BPOM: Pengajuan izin BPOM memerlukan proses yang lebih panjang dan ketat. Proses ini melibatkan pemeriksaan laboratorium untuk memastikan bahwa produk aman dan memenuhi standar kualitas yang ditetapkan oleh BPOM. Produk yang diajukan untuk izin BPOM harus melalui uji bahan baku, pengujian keamanan, dan uji klaim manfaat (khusus untuk produk obat dan kosmetik).

3. Kewajiban dan Pengawasan

  • PIRT: Izin PIRT lebih fokus pada pengawasan oleh dinas kesehatan daerah dan melibatkan penilaian terhadap aspek kebersihan dan cara produksi. PIRT tidak seketat BPOM dalam hal pengawasan di lapangan.
  • BPOM: BPOM melakukan pengawasan lebih ketat terhadap produk yang sudah mendapat izin edar, termasuk melakukan inspeksi rutin dan pengambilan sampel untuk diuji di laboratorium. BPOM juga mengatur tentang labelisasi, klaim kesehatan, dan pengawasan distribusi produk agar tidak membahayakan konsumen.
Unduh NilaiKu! Jangan Penasaran

4. Tujuan dan Target Pengawasan

  • PIRT: Bertujuan untuk membantu usaha kecil dan rumah tangga agar produk mereka tetap memenuhi standar keamanan dan kualitas dasar. Target pasar produk dengan izin PIRT umumnya terbatas pada skala lokal atau regional.
  • BPOM: Bertujuan untuk memastikan bahwa produk yang beredar di masyarakat memiliki standar kualitas yang tinggi dan aman digunakan oleh konsumen secara luas, dan BPOM lebih berfokus pada produk yang berskala besar dan memiliki distribusi yang lebih luas, baik secara nasional maupun internasional.

5. Biaya dan Waktu Proses

  • PIRT: Pengajuan PIRT lebih murah dan cepat. Biaya dan waktu yang dibutuhkan lebih sedikit karena persyaratan yang lebih ringan.
  • BPOM: Pengajuan BPOM memerlukan biaya yang lebih tinggi dan waktu yang lebih lama karena melibatkan uji laboratorium dan proses verifikasi yang lebih kompleks.

Maka, dengan demikian Keluarga Indonesia bisa simpulkan bahwa PIRT lebih cocok untuk usaha kecil, rumah tangga, atau produk pangan yang diproduksi dalam skala terbatas dan hanya membutuhkan izin untuk memastikan keamanan dasar produk. Sementara itu, BPOM diberikan kepada produk yang lebih besar, baik dalam hal distribusi maupun jenis produk, dan memerlukan prosedur yang lebih ketat serta pengujian lebih mendalam untuk menjamin kualitas dan keamanannya.

Jika Anda memproduksi makanan atau minuman skala kecil dan hanya di pasarkan di daerah lokal, maka izin PIRT sudah cukup. Namun, jika produk yang dibuat lebih besar skala produksinya atau melibatkan klaim kesehatan tertentu, maka izin dari BPOM adalah yang dibutuhkan. Semoga bermanfaat! Pakai terus NilaiKu, promosi online produk Keluarga Indonesia.

10 Hal yang Mempengaruhi Kualitas Tanaman

NilaiKu.id – “Mengapa kualitas tanaman dan buahnya tidak sesuai ekspektasi walalupun tanahnya subur?” tanya seorang netizen pada sebuah grup diskusi di laman facebook. Dan mari kita cari tahu jawabannya.

Berdasarkan penelusuran nilaiku.id, diketahui bahwa untuk mendapatkan hasil yang optimal, penting untuk memperhatikan kombinasi dari faktor-faktor berikut dan melakukan manajemen yang cermat terhadap seluruh proses budidaya tanaman.

Ternyata,tanah yang subur hanya salah satu faktor dan pengelolaan yang tepat juga sangat diperlukan untuk memastikan tanaman tumbuh dengan baik dan menghasilkan buah yang berkualitas.

Ada beberapa faktor yang bisa menjelaskan mengapa kualitas tanaman dan buahnya tidak sesuai dengan ekspektasi, meskipun tanahnya subur. Beberapa di antaranya adalah:

1. Kondisi Iklim dan Cuaca

Perubahan Cuaca: Tanaman sangat terpengaruh oleh cuaca, terutama suhu, kelembapan, dan pola hujan. Perubahan iklim yang ekstrem, seperti kekeringan atau hujan berlebih, bisa memengaruhi pertumbuhan tanaman dan kualitas buah.

Kelembapan dan Suhu yang Tidak Stabil: Kelembapan yang terlalu tinggi atau suhu yang terlalu panas atau dingin dapat mengganggu proses fotosintesis dan mengurangi hasil pertanian.

2. Kualitas Air

Air Irigasi: Meskipun tanahnya subur, kualitas air yang digunakan untuk irigasi sangat penting. Air yang mengandung bahan kimia berbahaya (seperti garam atau logam berat) dapat mempengaruhi kesehatan tanaman dan kualitas buah.

Penyiraman yang Tidak Tepat: Terlalu banyak atau terlalu sedikit air bisa merusak akar tanaman dan mengurangi kualitas hasil pertanian.

3. Pengelolaan Tanaman yang Kurang Tepat

Pemupukan yang Tidak Seimbang: Meskipun tanahnya subur, penggunaan pupuk yang tidak seimbang atau berlebihan bisa menyebabkan tanaman tumbuh tidak optimal. Pupuk yang tidak sesuai dengan kebutuhan spesifik tanaman bisa merusak sistem akar atau menyebabkan penurunan kualitas buah.

Pemangkasan yang Salah: Pemangkasan yang tidak tepat bisa mempengaruhi bentuk tanaman, distribusi nutrisi, dan kualitas buah yang dihasilkan.

Penyakit dan Hama: Tanaman mungkin terpapar oleh hama atau penyakit yang tidak terlihat secara kasat mata. Hama atau patogen seperti jamur atau bakteri dapat merusak tanaman dan mengurangi hasil atau kualitas buahnya.

4. Kepadatan Tanaman

Overcrowding: Menanam tanaman terlalu rapat bisa menyebabkan kompetisi antara tanaman untuk mendapatkan cahaya matahari, air, dan nutrisi. Hal ini dapat menghambat pertumbuhan tanaman dan menurunkan kualitas buah.

Keterbatasan Ruang Akar: Tanah subur tidak akan efektif jika tanaman tidak memiliki cukup ruang untuk akar mereka berkembang dengan baik.

5. Kekurangan Unsur Mikro

Meskipun tanah mungkin subur dan kaya unsur makro seperti nitrogen, fosfor, dan kalium, kekurangan unsur mikro seperti boron, mangan, atau seng bisa mempengaruhi kualitas tanaman dan buah yang dihasilkan.

6. Manajemen Pengendalian Tanaman

Penyemprotan Pestisida yang Tidak Tepat: Penggunaan pestisida yang salah atau berlebihan dapat memengaruhi kualitas buah, mengubah rasa, atau bahkan menyebabkan residu berbahaya di buah.

Pengendalian Gulma yang Buruk: Gulma yang tidak terkendali bisa bersaing dengan tanaman utama untuk mendapatkan nutrisi, air, dan cahaya, yang dapat mengurangi kualitas dan kuantitas hasil pertanian.

7. Faktor Genetik

Varietas Tanaman: Beberapa varietas tanaman memiliki kualitas buah yang lebih rendah meskipun mereka tumbuh di tanah subur. Jika varietas tanaman tidak sesuai dengan kondisi lingkungan atau tidak dipilih berdasarkan kualitas yang diinginkan, hasilnya mungkin tidak memenuhi harapan.

Adaptasi Tanaman: Tanaman yang tidak teradaptasi dengan baik pada lingkungan tertentu mungkin tidak dapat memaksimalkan potensi pertumbuhannya, meskipun tanahnya subur.

8. Teknik Tanam yang Tidak Sesuai

Penanaman yang Salah: Kedalaman tanam, jarak tanam, dan teknik penanaman lainnya sangat berpengaruh pada pertumbuhan dan hasil tanaman. Tanaman yang tidak ditanam dengan benar mungkin tidak mendapatkan akses optimal ke cahaya, air, dan nutrisi.

9. Manajemen Waktu dan Pemanenan

Waktu Pemanenan yang Salah: Memanen terlalu dini atau terlalu terlambat dapat memengaruhi rasa, tekstur, dan ukuran buah. Pemupukan yang tidak disesuaikan dengan fase pertumbuhan tanaman juga bisa menyebabkan masalah kualitas.

Stres Akibat Proses Pemanenan: Teknik pemanenan yang kasar atau tidak tepat bisa merusak buah atau tanaman dan menurunkan kualitas hasil.

10. Rotasi Tanaman dan Keanekaragaman Tanaman

Monokultur: Menanam satu jenis tanaman dalam jangka waktu lama bisa menyebabkan penurunan kualitas tanah dan kelebihan patogen tertentu, yang berujung pada kualitas buah yang tidak optimal.

Kekurangan Keanekaragaman Tanaman: Tanaman yang ditanam secara beragam (polikultur) bisa lebih tahan terhadap hama dan penyakit, serta lebih efisien dalam memanfaatkan nutrisi tanah.

Semoga bermanfaat! Pakai terus NilaiKu alat promosi produk keluarga Indonesia dan menemukan jaringan usaha mikro.

.

10 Langkah Mengatasi Tantangan Dapatkan Pendanaan bagi Ide Bisnis Baru

NilaiKu.id – Sebagian besar dari Anda pasti memiliki ide-ide yang unik dan dapat menjadi awal bisnis yang luar biasa. Namun, sebagus apa pun ide itu, ternyata pada ujungnya akan selalu membutuhkan keuangan dan pendanaan yang stabil dari investor untuk memulai proses dan menjalankan ide usaha ini.

Mendapatkan investasi atau pendanaan keuangan yang sehat pun tidak mudah lalu dapat menjadi salah satu Hambatan terbesar dalam berwirausaha karena para investor, Bank atau organisasi atau mereka yang memiliki dana perorangan merasa cukup sulit diyakinkan akan ide usaha Anda karena risiko kegagalan dan kerugian, atau modal tidak kembali.

Untuk mengatasi tantangan mendapatkan pendanaan bagi ide bisnis baru, ada beberapa solusi yang dapat membantu meningkatkan peluang mendapatkan investasi:

1. Persiapkan pitching bisnis yang menarik, jelas, dan singkat.

Pitching adalah proses menyampaikan ide, produk, atau layanan kepada audiens dengan tujuan untuk mendapatkan dukungan, investasi, atau perhatian. Dalam konteks bisnis, pitching sering dilakukan dalam presentasi kepada calon investor, mitra, atau klien. Pitching bisa meliputi penjelasan tentang nilai unik yang ditawarkan, target pasar, dan rencana pengembangan. Jelaskan dengan detail bagaimana ide Anda bisa menghasilkan keuntungan dan menawarkan solusi unik. Investor ingin melihat bagaimana bisnis Anda akan berkembang dan mengurangi risiko kegagalan.

2. Buktikan dengan Data dan Riset Pasar

Investor merasa lebih percaya jika Anda memiliki data yang menunjukkan potensi pasar, target audiens, tren pasar, dan strategi monetisasi yang jelas. Dengan riset pasar yang kuat, Anda menunjukkan bahwa ide bisnis Anda memiliki dasar yang kuat dan peluang untuk sukses.

Perlu Modal Awal dama Usaha

3. Validasi Produk

Jika memungkinkan, cobalah untuk memulai bisnis dengan dana pribadi (bootstrapping) dalam skala kecil untuk memvalidasi ide Anda. Produk atau layanan yang sudah ada di pasaran dengan sedikit pengguna atau pelanggan akan lebih mudah menarik investor karena menunjukkan bahwa ada permintaan nyata.

4. Bergabung dengan Inkubator atau Akselerator

Program ini tidak hanya menawarkan pembiayaan, tetapi juga bimbingan, jaringan, dan peluang untuk bertemu dengan calon investor. Inkubator dan akselerator sering kali membantu bisnis tahap awal mengasah ide mereka dan mempersiapkan mereka untuk pertumbuhan lebih lanjut.

5. Crowdfunding

Platform seperti Kickstarter, Indiegogo, atau platform crowdfunding lokal dapat membantu mengumpulkan dana dari publik. Ini juga bisa menjadi cara untuk memvalidasi produk di pasar awal dan membangun basis pelanggan awal.

6. Kemitraan Strategis

Carilah mitra atau kolaborator yang memiliki sumber daya atau jaringan yang bisa membantu mengembangkan bisnis Anda. Dengan membangun hubungan bisnis yang strategis, Anda dapat mengurangi biaya operasional dan membuka peluang pendanaan.

Mahani, UMKM Sukses bersama NilaiKu

7. Menghadirkan Rencana Keuangan yang Kuat

Investor selalu tertarik untuk mengetahui bagaimana dana yang mereka berikan akan digunakan dan seberapa cepat bisnis Anda dapat menghasilkan profit. Rencana keuangan yang baik mencakup proyeksi pendapatan, pengeluaran, dan jalur menuju profitabilitas.

9. Gunakan Alternatif Pendanaan Seperti Pinjaman Mikro

Jika kesulitan mendapatkan investor tradisional, pertimbangkan opsi seperti pinjaman mikro (microloans) atau peer-to-peer (P2P) lending yang bisa memberikan modal dalam skala kecil namun signifikan untuk tahap awal bisnis. P2P dalah suatu bentuk pinjaman di mana individu dapat meminjam uang langsung dari individu lainnya tanpa melalui lembaga keuangan tradisional seperti bank. Dalam sistem ini, platform P2P berfungsi sebagai perantara yang menghubungkan peminjam dan pemberi pinjaman.

10.Memahami risiko dan meyakinkan investor

Yakinkan investor bahwa ide Anda adalah investasi yang aman adalah kunci untuk mendapatkan pendanaan. Solusi ini dapat membantu meningkatkan peluang Anda mendapatkan dana yang diperlukan untuk memulai dan mengembangkan bisnis. Selamat mencoba, semoga berhasil, Keluarga Indonesia!

Unduh NiliaKu!

Tren Kopi di Indonesia dan Sejarah Kopi Dunia

NilaiKu.id– Tren kopi di Indonesia kian menunjukkan perkembangan yang dinamis dan menarik, terlihat dengan bermunculannya kedai-kedai kopi di berbagai tempat dengan segmentasinya pasarnya masing-masing, muncul juga roastery yang memberikan pengalaman berbeda dan edukatif kepada pelanggan, termasuk café atau kedai yang memberikan pengetahuan tentang proses penyajian kopi dengan informasi asal-usul kopi, metode pengolahan, dan teknik penyajian.

Brand kopi lokal pun bermunculan dengan identitas yang kuat dan beragam seperti yang dijual Keluarga Indonesia para pengguna aplikasi NilaiKu di beberapa daerah, sebut saja Khalayak Kopi, Tenjobumi Kopi, Kopi Lestari, Barkaliqo Kopi, Kopi Robusta Lombok, Temanggung, Cikuray, Karaha, Kopi Sumtera, Kopi Priangan dan lain sebagainya. Selain itu, panyak para pelaku kopi lokal yang berinovasi dengan pendekatan baru dalam hal produk, pemasaran, dan layanan pelanggan, seringkali juga mencerminkan budaya dan identitas lokal, seperti kopi scahet lokal dengan gula terpisah atau hanya kopi saja pun mulai dijual.

Kopi Minuman Paling Populer di Dunia

Tren-tren ini mencerminkan bagaimana industri kopi di Indonesia terus berkembang dan menyesuaikan diri dengan kebutuhan dan preferensi konsumen yang berubah. Perubahan ini juga menunjukkan bagaimana kopi, yang telah lama menjadi bagian budaya Indonesia, terus beradaptasi dengan era modern sambil tetap menghargai tradisi. Bebeapa jenis kopi itu pun bisa Anda temukan produknya lewat aplikasi NilaiKu dengan melihat produk teman lewat Jendela Toko dan atau Pelanggan Online

Roastery

Sejarah Panjang Kopi

Bicara sejarahnya, kopi memiliki sejarah panjang dan menarik untuk ditelisik, melibatkan banyak aspek budaya dan keagamaan. Kopi sudah jadi topik ilmuwan Islam sejak lama, dalam beberapa catatan dikatakan Ibnu Sina, saintis Muslim abad ke-10, membahas manfaat kopi dalam karyanya. Kopi Yaman disebutnya terbaik karena menjaga kesehatan tubuh dan pikiran. Dari kelompok-kelompok sufi hingga jamaah haji, kopi menyebar ke Makkah pada abad ke-15 menciptakan tren kedai kopi sebagai pusat diskusi publik. Pada abad ke-17, popularitasnya meluas ke Eropa, menjadikannya minuman global yang kita nikmati hingga hari ini.

Legenda populer tentang penemuan kopi yang berasal dari Ethiopia. Dikatakan bahwa seorang gembala bernama Kaldi menemukan kopi setelah melihat kambing-kambingnya menjadi sangat energik setelah memakan buah dari pohon kopi. Kaldi kemudian membawa buah tersebut ke seorang biarawan, yang pada awalnya skeptis tetapi akhirnya menemukan cara untuk membuat minuman dari buah tersebut. Kopi kemudian menyebar ke dunia Islam, dan peranannya sangat penting dalam budaya keagamaan dan intelektual.

Kopi pertama kali dipopulerkan di Yaman pada abad ke-15. Para sufi, yang dikenal dengan praktik malam mereka dan upaya untuk mencapai pencerahan spiritual, para sufi mulai menggunakan kopi untuk membantu mereka tetap terjaga selama doa dan ibadah malam. Pada abad ke-16, kopi mulai menyebar ke dunia Islam dan Eropa.

Di Eropa, minuman ini menarik perhatian para ilmuwan dan alkemis. Kopi dianggap sebagai bahan yang dapat memicu aktivitas mental dan fisik, dan beberapa ilmuwan mengkaji efeknya terhadap tubuh dan pikiran. Di banyak universitas di Eropa, kedai kopi menjadi tempat bertemunya para ilmuwan, pemikir, dan pelajar, seringkali mendiskusikan teori dan ide.

Kopi Tasik

Selama Abad Pencerahan, kopi menjadi minuman yang populer di kalangan intelektual. Kedai kopi di kota-kota Eropa seperti London dan Paris sering kali berfungsi sebagai tempat pertemuan bagi para ilmuwan, filsuf, dan penulis untuk berdiskusi dan bertukar ide. Kopi, dengan efeknya yang merangsang atau memberikan stimulasi, dianggap sebagai salah satu faktor yang berkontribusi pada suasana intelektual yang berkembang pada masa itu.

Kopi dalam konteks Sufi memiliki historis yang lebih menarik, di mana para sufi di Timur Tengah awalnya menggunakan kopi untuk membantu mereka tetap terjaga selama doa malam dan praktik spiritual. Dalam konteks ini, kopi bukan hanya dianggap sebagai minuman stimulan tetapi juga sebagai alat untuk memperdalam pengalaman spiritual. Hal ini mencerminkan bagaimana kopi telah menjadi bagian penting dalam praktik keagamaan dan ritual di berbagai budaya.

Robusta Galunggung

Ada beberapa kontroversi mengenai konsumsi kopi di kalangan pemimpin agama. Beberapa berpendapat bahwa kopi dapat merusak disiplin spiritual dan fokus, sementara yang lain melihatnya sebagai alat yang bermanfaat untuk menjaga konsentrasi selama ibadah. Kontroversi ini mencerminkan ketegangan antara praktik keagamaan tradisional dan inovasi budaya baru.

Kopi telah memainkan peran penting dalam sejarah intelektual dan spiritual. Bagi para ilmuwan, kopi menjadi simbol dari pertukaran ide dan inovasi, sedangkan bagi para sufi, ia merupakan alat untuk mendalami praktik spiritual. Sejarah kopi mencerminkan bagaimana minuman ini telah melintasi batasan budaya dan agama, mempengaruhi berbagai aspek kehidupan manusia di seluruh dunia.

Dan kini, kopi merupakan komoditas yang menghidupi jutaan manusia dari hulu ke hilir, dari mulai petani hingga prosesor, penyaji dan industri kuliner tak terkecuali para pedagang online kopi seperti Keluarga Indonesia yang melakukan kegiatan bisnis kecil-kecilan dengan mengolah kopi menjadi bahan minuman siap seduh. Apakah Anda termasuk penikmat kopi, Sahabat? Yuk dukung produk lokal dengan mengkonsumsi produk UMK dan temukan NilaiKu di PlayStore. Unduh sekarang!