Kata Lusi kepada Mahasiswa Universitas Trunojoyo: Cari Inspirasi Usaha? Cari di Aplikasi NilaiKu!

Kata Lusi kepada Mahasiswa Universitas Trunojoyo: Cari Inspirasi Usaha? Cari di Aplikasi NilaiKu!

Setelah lulus kuliah tak harus jadi PNS, menjadi pegawai atau bekerja di perusahaan orang lain karena seseorang bisa  memilih berwirausaha bagi kesuksesan di masa depannya.

Dengan demikian seorang pengusaha bisa bebas memutuskan kapan ia ingin sukses dan dimana ia akan bekerja, dengan siapa ia akan berbisnis, menentukan kebebasannya sendiri, membuat strategi  dan memikirkan bagaimana cara menambah jaringan dan meluaskan pasar dengan mengikuti perkembangan zaman serta tidak takut gagal.

Meskipun tak memiliki latar belakang atau basic tertentu dam berwirausaha, setiap orang sejatinya bisa memulai sebuah usaha, karena dunia usaha adalah hal yang bisa dipelajari. Hal tersebut  diungkap oleh Lusi Intan Sari, Sahabat NilaiKu Pasaman Barat dalam penguatan materi kuliah Universitas Trunojoyo, Madura ( dulu, Universitas Bangkalan).

“Jadi, saya diminta sama Ibu Iffan Maflahah, S.TP untuk jadi pemateri kuliah tamu secara daring lewat zoom, salah satu Dosen Universitas Trunojoyo ini ingin mahasiswanya tahu bahwa setamat kuliah itu gak harus jadi PNS, jadi ia ingin membagikan pengalaman kepada mahasiswa-mahasiswanya bahwa berwirausaha itu bisa menjanjikan untuk masa depan,” jelas Lusi kepada nilaiku.id (10/3/21).

Bersama suami aktif memberikan edukasi dan inspirasi dalam sebuah kegiatan sekolah lapang

Awalnya Lusi menolak menjadi dosen tamu, karena seharusnya yang berbicara di hadapan mahasiswa Universitas Trunojoyo tersebut  adalah pengusaha sukses dan ia merasa dirinya belum seberapa dibanding kesuksesan teman-temannya.

“Dia tertariknya mungkin karena melihat jatuh bangunnya saya dalam  berwirausaha, dia kan tahu juga tuh saya pengen banget jadi PNS sampai-sampai pernah sepuluh tahun jadi honorer di Dinas Pertanian,” kenang  alumni Teknologi Industri Pertanian IPB ini yang kini menekuni usaha hidroponik dan ternak ayam petelur di kampung halamannya Pasaman Barat, padahal sebelumnya ia tak memiliki basic dan keahlian sebagai peternak.

Dalam pemaparannya Lusi menjelaskan kepada para Mahasiswa bahwa sebagai pengusaha, ia memanfaatkan aplikasi NilaiKu untuk memasarkan produknya, inspirasi yang ia bagikan pun sebagian dalam bentuk video yang ditonton bersama para mahasiswa secara langsung melalui link youtube diantaranya liputan TVRI tentang Indonesia Membangun yang berjudul Beternak Ayam di Lahan Terbatas (2018), dan  Keluarga Bahagia, IPDMIP (Dokumenter, 2020).

“Di video itu kan pak Rida menjelaskan yang menarik dari IPDMIP ini adalah program Jago Tani dan kita memakai aplikasi NilaiKu,” kata Lusi.

Lusi Intan

Dan ketika ditanya oleh mahasiswa bagaimana jika terkendala pemasaran Lusi menjelaskan bahwa kita harus mengikuti perkembangan zaman, internet dan media sosial adalah jawabannya, “Salah satunya yang saya gunakan adalah aplikasi NilaiKu,” lanjut Lusi.

Dalam kesempatan tersebut, Lusi juga menjelaskan bagaimana membangun kemitraan dengan orang yang sudah berpengalaman jika seseorang memiliki modal yang cukup, atau sebaliknya jika seseorang memiliki kemampuan dalam membangun sebuah usaha atau membuat produk ia pasti membutuhkan modal membangun usahanya, ini bisa dilakukan dengan kemitraan.

“Karena punya uang berlebih, kita inginnya skala besar, misalnya populasinya ingin lebih banyak kalau saya kan peternak ayam nih, Alhamdulillah pertanyaan mahasiswa terjawab semua sampai pertanyaan yang paling ekstrim, itu tadi saya banget, saya nggak ada kompetensi dan nggak hobi, tapi akhirnya jadi pengusaha” Kata Lusi.

Lusi menjelaskan kepada mahasiswa bahwa untuk masuk market share biasanya harus ada produk yang cukup, namun bagaimana dengan beberapa lainnya yang memiliki modal dan produk terbatas? Bisa memasarkan produknya secara online.

“Di aplikasi NilaiKu, ga perlu punya produk banyak, nggak perlu punya produk sendiri malah, saya bilang kalau mau mencari inspirasi usaha juga bisa tuh di aplikasi NilaiKu, baru launching tuh, cari aja di playstore, saya bilang itu ke mahasiswa” pungkas Lusi.

Kue Bolu Beras Merah, Lezat!

Kue Bolu Beras Merah, Lezat!

Di Indonesia terdapat banyak jenis sumber pangan lokal  yang bisa diolah menjadi produk pangan lainnya, baik beras dan non beras seperti jagung, ubi jalar, pisang, ubi kayu, kentang, sorgum, dan sagu yang biasanya hanya dijadikan makanan pokok dan harus disertai lauk pauk. Namun, di tangan Hikmah, Sahabat NilaiKu Lombok Timur, bersa merah bisa menjadi bolu panggang yang lezat!.

Beberapa waktu lalu, Hikmah mendapat kiriman paket  dari sesama pengguna NilaiKu di Garut berupa  beras merah hasil tani Warsito Sejati bersama kelompok tani Saritani, Kabupaten Garut. Ketika beras merah ia terima, Hikmah tidak serta merta menjadikannya sebagai nasi yang ia hidangkan di meja makan. Tetapi kali ini ia mencoba berinovasi dengan membuat panganan lain, yakni bolu beras merah.

Pembuatan bolu beras merah cukup mudah dan sederhana, seperti layaknya membuat kue berbahan dasar terigu, rasanya pun tak kalah menarik di lidah. “Alhamdulillah, (bolu) rasanya  itu lebih berisi! Pokoknya punya rasa khas, jauh lebih enak dari cake yang biasa kita olah dari terigu,” kata Hikmah kepada NilaiKu.id membandingkan rasa kue yang ia buat dengan kue lain yang berbahan dasar terigu.

Sahabat NilaiKu juga bisa membuat kue yang sama atau memodifikasinya sesuai selera, dengan dasar resep pembuatan bolu panggang beras merah ala Hikmah, begini resep dan langkah pembuatannya:

Bahan-bahan yang dibutuhkan:

  1. 250 gram tepung beras merah Saritani Garut
  2. Setengah sendok soda kue/ Baking powder
  3. 4 butir telur
  4. Setengah sendok vanili
  5. Setengah sendok garam
  6. Setengah gelas minyak goreng/ 70-90 mililiter
  7. 10 sendok gula pasir

Cara membuat

  1. Campurkan, tepung beras merah, vanili, garam, baking powder ke dalam wadah
  2. Mixing telur dan gua lpasir hingga mengembang
  3. Masukan campuran tepung dann bahan lainnya  ke dalam adonan telur dan gula pasir, sambil dituangkan minyak goreng.
  4. Aduk rata pakai sipatula, atau mixer kembali dgn kecepatan rendah
  5. Siapkan Loyang dan oleskan minyak lalu masukan adonan
  6. Panaskan panggangan/Oven dan masukan loyang
  7. Bila ingin dikukus , lakukan  selama25-30 menit

“Setelah matang, angkat lalu dinginkan, bolu beras merah pun siap disajikan, selamat mencoba!” ucap Hikmah menantang Anda untuk mencoba resepnya. Mudah bukan? Atau temukan Hikmah di aplikasi NilaiKu dan berteman dengannya bisa berbagi resep masakan lainnya, lho! Lihat modal sosial Hikmah d isini: Modal Sosial Hikmah

Oh, ya! sekedar informasi, bahwa beras merah sangat baik untuk kesehatan terutama bagi mereka yang tengah diet, dan mengurangi stress. Para ahli gizi mengatakan kandungan antosianin di dalam beras merah termasuk ke dalam golongan antioksidan yang kuat, yakni senyawa yang mampu melindungi tubuh dari stres oksidatif akibat radikal bebas.  Yuk Konsumsi beras merah! Temukan di Toko Petani NilaiKu Garut, klik! Disini.

Testimoni Fitri, Sahabat NilaiKu Pasaman Barat.

Alhamdulillah selama menggunakan Aplikasi Nilaiku sudah banyak yang memesan produk saya seperti Keripik Bayam, Takoyamie dan Konektor Masker.
Produk saya tidak hanya dipesan oleh sahabat NilaiKu di Pasaman Barat saja tetapi sudah sampai ke Sukabumi dan Depok. Total penjualan saya selama menggunakan Aplikasi nilaiku sebanyak Rp. 320.000,-. Terima Kasih NilaiKu dan semoga semua usaha kita lancar dan aplikasi NilaiKu semakin berkembang luas
,” Kata Fitri, pengguna NilaiKu di Pasaman Barat.

Selanjutnya, ia mempresentasikan sendiri pengalamannya menggunakan aplikasi NilaiKu lewat presentasi yang ia buat sendiri. Selengkapnya di tautan berikut ini: Presentasi Fitri tentang NilaiKu

Neneng: Berkat NilaiKu Saya Punya Brand Sendiri, Raos!

Inovasi merupakan salah satu langkah dalam menyelesaikan sebuah persoalan, ketika kata jadul dianggap ‘masalah’ tetapi bisa ditanggapi dengan positif dan inovatif oleh Neneng, salah seorang Sahabat NilaiKu di Sukabumi. Neneng salah satu wanita inspiratif yang mengalihkan cara pandang dan dari cara dagang konvesional ke marketing online dengan aplikasi NilaiKu. Dengan begitu, ibu rumah tangga yang memberi nama Raos pada produknya ini menjadi wanita yang berdaya dan membuat perubahan besar untuk kehidupan ekonomi keluarganya.

Raos dalam Bahasa Sunda jika diterjemahkan secara bebas berarti enak, lezat, nikmat atau delicious dalam Bahasa Inggris, yang merujuk pada makanan atau minuman sedap ketika dikonsumsi. Kata Raos sendiri biasanya digunakan seseorang untuk mengekspresikan rasa dan perasaan. Dengan berbagai alasan itu pula, Neneng memilih kata Raos sebagai merk produk usahanya. “Alhamdulilllah, sekarang saya punya brand sendiri,” ungkap Neneng.

Dengan Raos pulaia memproduksi ketapang dan kacang goreng, selain karena pengolahannya cukup mudah, bahan baku pun tidak sulit ia dapat, dan kedua makanan ini relatif tahan lama tanpa bahan pengawet, menurut Neneng bisa tahan hingga satu bulan lebih tanpa aroma yang mengganggu dengan rasa yang stabil.

Ketapang yang ia buat pun memiliki banyak varian, karena ia mencoba hal yang inovatif dengan menggunakan bahan dasar pembuatan ketapang mulai dari ubi jalar berwarna ungu, kuning hingga tempe dan lain-lain.

“Ah, apaan produknya jadul! Awlanya disepekean. Tapi, saya bilang saya bikinnya ketapang kekinian, yang mungkin belum dibuat orang lain, ketapang tempe misalnya, itu pun ada yang bilang tempe koq dibikin ketapang? Tapi akhirnya diterima lidah banyak orang juga,” Neneng menjelaskan tanggapan orang-orang ketika ia memperkenalkan ketapang dan kacang goreng yang ia tawarkan melalui sosial media.

“Mungkin karena dianggap makanan jadul saat lebaran mereka bilang begitu, makanya saya mencoba kombinasinya dengan tempe, kentang atau ubi,” jelas Neneng. Dan, siapa sangka ketapang Raos-nya ternyata sudah ada yang terbang sampai ke Inggris akhir tahun lalu. Hal ini pula yang mendorong rekan-rekan di kampungya tertarik untuk mengenal dan menggunakan aplikasi NilaiKu.

“Ada sekitar lima orang yang sepertinya serius ingin tahu apa itu NilaiKu, tapi karena waktu itu NilaiKu 5 belum launching ke publik, jadi belum saya lanjutkan. Nah, kalau sekarang kan sudah launching, in syaa Allah saya bisa memperkenalkan kepada mereka cara penggunaannya,” kata dia Ibu dari dua anak asal Cianjur yang kini menetap di daerah Sukaraja, Kabupaten Sukabumi kepada nilaiku.id (23/02).

Istri dari seorang buruh tani dan merbot masjid ini menceritakan, sekira tiga bulan ini hari-harinya disibukan dengan proses produksi untuk meladeni para pembeli, “Selalu ada lah (yang beli), ya kan tetangga-tetangga sekarang tahu, sedikit-sedikit juga ada beli. Dari yang dekat-dekat ini lumayan juga, mereka tahunya saya jualan dari status KBD NilaiKu yang saya posting di fesbuk, atau lewat grup WA,” jelas Neneng.

Menurut pengakuan Neneng, sejak NilaiKu versi 4 terakhir, ia mulai merasakan dampak penggunaan aplikasi NilaiKu, order pertama ketapangnya bahkan hingga laku 12Kg. Neneng pun tak menyia-nyiakan kesempatan memajang produknya di Toko Petani NilaiKu yang ada di Tokopedia, “Ada beberapa produk saya di Toko Petani NilaiKu, sebagian ada produk titipan teman seperti ringining dan rengginang dan seblak,” tuturnya.

Selamat bu Neneng! Semoga bisnisnya semakin berkembang bersama NilaiKu dan Kayu Manis Tanjung Kimpul! dagangnya laris manis uang ngumpul! Lihat Modal Sosial Neneng di sini: Neneng

NilaiKu! Dari dan untuk Para Petani dan Pelaku UMK

Masyarakat Indonesia terbiasa bermusyawarah untuk mufakat dalam membuat kesepakatan dan kesamaan pandangan. Kata demokrasi biasanya merujuk pada aktivitas bernegara,pemerintahan, pemilu dan menyalurkan aspirasi.

Tetapi bila pendapat, saran, masukan, harapan dan keinginan  Sahabat NilaiKu diakomodir dalam sebuah aplikasi bernama NilaiKu, maka tak berlebihan bila NilaiKu boleh disebut juga sebagai aplikasi sangat demokratis? Karena semenjak dicetuskan dan dikembangkan oleh MicroAid selalu memperhatikan apa yang menjadi keinginan dan pendapat para penggunanya.

Bicara keterlibatan dan peran penting Sahabat NilaiKu dalam pengembangan aplikasi NilaiKu, Klik tautan berikut ini. https://bit.ly/3rXWJmh

Lusi: Saya Ketagihan Otak-atik NilaiKu

Lusi: Saya Ketagihan Otak-atik NilaiKu

NilaiKu.id – NilaiKu 5 memang memiliki tampilan yang jauh berbeda dari versi-versi sebelumnya, dengan tampilan yang lebih eye catching (baca: menarik). Selain sederhana namun lebih  hidup dan seru dengan menampilkan fitur-fitur baru diantaranya KabarKu, Promosi ProdukKu dan ruang komentar pada postingan ProdukKu yang membuat para pengguna aplikasi NilaiKu seperti sedang sibuk mengutak-atik mainan baru sejak peluncurannya secara perlahan pada Rabu, 28 Januari 2021.

Hal tersebut, salah satunya nampak dalam sebuah postingan milik salah seorang Sahabat NilaiKu Pasaman Barat, Lusi Intan Sari di WAG NilaiKu.

“Nggak beres-beres, nih! Nyortir telur. Ketagihan utak-atik NilaiKu” ungkap Lusi sambil memperlihatkan telur-telur yang harus ia sortir (29/01/21), dan nampaknya Lusi tak segan mengungkapkan bahwa dirinya sedang kecanduan NilaiKu versi 5 yang merubah tampilan KBD dengan tiga pilihan template dan bisa disebarkan lewat beranda teman dan berbagai platform sosial media.

KBD NilaiKu versi 5 pada akhirnya banyak berubah, dengan memberikan ruang lebih luas bagi gambar sebuah produk nampaknya banyak menyita perhatian, apa lagi jika Sahabat NilaiKu mampu menyajikan sebuah gambar produk hasil bidikannya sendiri dengan kreatif, lebih memikat dan jelas.

Tak salah, bila Dharmawan , Sahabat NilaiKu Lombok mengatakan, “NilaiKu 5 memang gokil,” ungkapnya beberapa saat setelah acara peluncuran terbatas NilaiK 5 yang hanya bisa dilakukan lewat zoom meeting, sebab seperti kita tahu bahwa berbagai aktivitas kita masih terkendala penyebaran wabah Covid-19.

Meski terkendala pandemic dalam proses soft launching, sebuah lompatan yang cukup jauh telah dilakukan NilaiKu dalam mengembangkan aplikasi yang diperuntukan bagi para petani dan pelaku UMKM di Indonesia. Lompatan jauh tersebut adalah sebuah prestasi yang tentu saja dicapai berkat keikutsertaan Sahabat NilaiKu yang terlibat dalam diskusi secara rutin dengan Tim NilaiKu setiap Minggunya.

Terimakasih Sahabat NilaiKu, Bersama NilaiKu Petani Mandiri.

Peluncuran Terbatas NilaiKu versi 5

Berawal dari hobi, banyak yang berhasil menjadi usahawan sukses, Sahabat NilaiKu. Petuah mengatakan bahwa bekerja dan berusaha dengan rasa senang akan melahirkan hal yang menyenangkan pula. NilaiKu Versi 5 ternyata lebih menyenangkan dan “Ajib” Kata Sahabat NilaiKu Garut, Pasaman Barat, Sukabumi dan Lombok Timur yang hari ini ikut serta launching terbatas lewat zoom meeting.

Dengan NilaiKu 5 aktivitas usaha jadi lebih menyenangkan, lho Sahabat! Penasaran? Install saja langsung NilaiKu 5, sudah tersedia di Google playstore. Klik tautan ini: https://cutt.ly/Oj4sSpD

Para peserta yang beruntung mengikuti Peluncuran Terbatas NilaiKu versi 5 kali perdana, terdiri dari Sahabat NilaiKu di berbagai daerah di Indonesia antara lain Garut, Sukabumi, Lombok Timur dan Pasaman Barat berfoto bersama usai menginstall aplikasi NilaiKu versi 5.

Sahabat NilaiKu, Apa itu IP-400?

Rata-rata masa tanam dan panen atau Indeks pertanaman/pertanian  (IP) dalam satu tahun pada lahan yang sama di Kabupaten Garut adalah tiga kali dalam setahun. Secara umum, IP di setiap wilayah di Indonesia masih dapat ditingkatkan melalui optimalisasi lahan tak terkecuali di Kabupaten Garut, terutama yang berkaitan dengan pengelolaan secara terpadu, baik itu sumber daya air, perbaikan pola tanam, iklim, dan unsur hara tanah bagi komoditas tanaman padi maupun tanaman pangan lainnya.

Hal tersebut terungkap dalam sebuah Rapat Koordinasi IP-400 untuk tanaman padi yang dilakukan oleh Dinas Pertanian Kabupaten Garut, Senin, 18 Januari 2021, bertempat di Sekretariat Kelompok Tani Sari Tani, Desa Cintakarya, Kecamatan Samarang, Kabupaten Garut, Jawa Barat.

Warsito Sejati, Koordinator Sahabat NilaiKu Kabupaten Garut mengatakan bahwa masa tanam dan panen padi yang awalnya tiga kali tersebuta akan  digenjot menjadi empat kali dalam setahun dengan beberapa teknik meningkatkan indeks pertanian (IP) yang meliputi:

  1. Semai di luar, benih berumur pendek (70-90 HST/Hari Setelah Tanam)
  2. Mekanisasi pra dan pasca panen, 5 hari olah lahan, pola dan waktu tanam sesuai kalender tanam
  3. Penggunaan pupuk kimia dikurangi secara bertahap selama 6 MT, sehingga tinggal 25 Kg/Ha/MT, ditambah pupuk organik sekitar 2 Ton/ Ha/MT
  4. Unsur hara dari kompos, limbah tanaman dan limbah ternak (kohe)
  5. Hemat air sawah, dari sumur pantek/embung/pompa dan air diputar untuk berbagai aktivitas pertanian terlebih dahulu.
  6. Integrated farming menuju zero waste, antisipasi dan mitigasi OPT (Organisme Pengganggu Tanaman)
  7. Hilirisasi dan skala kawasan korporasi sebagai off taker untuk akses KUR (Kredit Usaha Rakyat)

Dengan IP-400 maka diharapkan produktivitas padi akan semakin meningkat dan memberikan keuntungan kepada para petani karena masa panen yang bertambah satu kali dalam setahun.

“Melalui IP-400 ini, masa tebar dilakukan lebih awal,  dengan mengkombinasikan beberapa komponen seperti penggunaan bibit padi varietas genjah, optimalisasi pemanfaatan air, manajemen tanam dan panen yang efisien dan optimalisasi penerapan pengendalian hama terpadu,” ungkap Warsito Sejati.

Hadir dalam kesempatan tersebut, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Garut, Beny Yoga yang aktif melaksanakan berbagai kunjungan kerja ke beberapa desa di berbagai kecamatan di Kabupaten Garut untuk melakukan inovasi pertanian,sebut saja salah stunya inovasi closed loop yang dilakukan akhir tahun lalu, inovasi tersebut bahkan menjadi percontohan di tingkat nasional.

“Pak Kadis kemarin dua hari di sini, beliau juga sempat menanyakan NilaiKu itu apa? dan saya jelaskan, sampai menyinggung microAid sama Wifi yang ada di sini. Dan saya bilang ke beliau, makanya kami (anggota Poktan Sari Tani dan Sahabat NilaiKu)  bisa online terus dan mengakses pasar secara online, karena ada fasilitas Wifi gratis dari microAid,” terang Warsito. Menurut Warsito, Beny Yoga dan staff-nya pun sangat mengapresiasi dan menanggapi positif dengan adanya faisilitas Wifi yang disediakan oleh microAid tersebut.

Kabupaten Garut merupakan sentra berbagai komoditas pertanian termasuk padi

Sari Tani dipercaya menjadi Poktan yang ditunjuk dalam melaksanakan proyek percontohan Program IP-400 tersebut, karena dianggap telah berhasil mengembangkan sector pertanian di Kabupaten Garut dan selama satu tahun akan dikawal oleh Dinas Pertanian Kabupaten Garut untuk program yang sedang dilakukan. “Para penyuluh pun kumpulnya di sini di sekretariat, dan siapa pun yang datang kemari akses wifi-nya pakai wifi yang disediakan microAid.” Pungkas Warsito (19/01/21).

Hal tersebut terungkap dalam sebuah Rapat Koordinasi IP-400 untuk tanaman padi yang dilakukan oleh Dinas Pertanian Kabupaten Garut, Senin, 18 Januari 2021, bertempat di Sekretariat Kelompok Tani Sari Tani, Desa Cintakarya, Kecamatan Samarang, Kabupaten Garut, Jawa Barat.

Warsito Sejati, Koordinator Sahabat NilaiKu Kabupaten Garut mengatakan bahwa masa tanam dan panen padi yang awalnya tiga kali tersebuta akan  digenjot menjadi empat kali dalam setahun dengan beberapa teknik meningkatkan indeks pertanian (IP) yang meliputi:

  1. Semai di luar, benih berumur pendek (70-90 HST/Hari Setelah Tanam)
  2. Mekanisasi pra dan pasca panen, 5 hari olah lahan, pola dan waktu tanam sesuai kalender tanam
  3. Penggunaan pupuk kimia dikurangi secara bertahap selama 6 MT, sehingga tinggal 25 Kg/Ha/MT, ditambah pupuk organik sekitar 2 Ton/ Ha/MT
  4. Unsur hara dari kompos, limbah tanaman dan limbah ternak (kohe)
  5. Hemat air sawah, dari sumur pantek/embung/pompa dan air diputar untuk berbagai aktivitas pertanian terlebih dahulu.
  6. Integrated farming menuju zero waste, antisipasi dan mitigasi OPT (Organisme Pengganggu Tanaman)
  7. Hilirisasi dan skala kawasan korporasi sebagai off taker untuk akses KUR (Kredit Usaha Rakyat)

Dengan IP-400 maka diharapkan produktivitas padi akan semakin meningkat dan memberikan keuntungan kepada para petani karena masa panen yang bertambah satu kali dalam setahun.

“Melalui IP-400 ini, masa tebar dilakukan lebih awal,  dengan mengkombinasikan beberapa komponen seperti penggunaan bibit padi varietas genjah, optimalisasi pemanfaatan air, manajemen tanam dan panen yang efisien dan optimalisasi penerapan pengendalian hama terpadu,” ungkap Warsito Sejati.

Hadir dalam kesempatan tersebut, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Garut, Beny Yoga yang aktif melaksanakan berbagai kunjungan kerja ke beberapa desa di berbagai kecamatan di Kabupaten Garut untuk melakukan inovasi pertanian,sebut saja salah stunya inovasi closed loop yang dilakukan akhir tahun lalu, inovasi tersebut bahkan menjadi percontohan di tingkat nasional.

“Pak Kadis kemarin dua hari di sini, beliau juga sempat menanyakan NilaiKu itu apa? dan saya jelaskan, sampai menyinggung microAid sama Wifi yang ada di sini. Dan saya bilang ke beliau, makanya kami (anggota Poktan Sari Tani dan Sahabat NilaiKu)  bisa online terus dan mengakses pasar secara online, karena ada fasilitas Wifi gratis dari microAid,” terang Warsito. Menurut Warsito, Beny Yoga dan staff-nya pun sangat mengapresiasi dan menanggapi positif dengan adanya faisilitas Wifi yang disediakan oleh microAid tersebut.

Sari Tani dipercaya menjadi Poktan yang ditunjuk dalam melaksanakan proyek percontohan Program IP-400 tersebut, karena dianggap telah berhasil mengembangkan sector pertanian di Kabupaten Garut dan selama satu tahun akan dikawal oleh Dinas Pertanian Kabupaten Garut untuk program yang sedang dilakukan. “Para penyuluh pun kumpulnya di sini di sekretariat, dan siapa pun yang datang kemari akses wifi-nya pakai wifi yang disediakan microAid.” Pungkas Warsito (19/01/21).

Sebatang Lidi Hanya Jadi Tusuk Gigi, Bagaimana jika Banyak & Diikat menjadi Satu?

Sapu lidi sering diibaratkan dengan yang paling relevan mengenai bersatunya sebuah kekuatan menjadi jauh lebih besar dibanding dengan ukuran fisiknya sendiri, dimana jika hanya sendirian nyaris tak menghasilkan apa-apa, sekalipun ada kemungkinan lidi bisa menjadi tusuk gigi atau tusukan sate.

Begitu pula dengan para petani, jika berjalan sendiri-sendiri kemungkinan berkembang pesat akan lebih sulit, adanya sebuah wadah niscaya diperlukan untuk mencapai target yang jauh lebih besar.

Adanya komunitas petani NilaiKu yang tergabung di Whatsapp Grup NilaiKu Pasaman Barat, Lombok, Sukabumi dan Garut diharapkan menjadi jembatan terbangunnya kekuatan bersama para petani dan pelaku usaha mikro kecil, sehingga bisa bangkit dalam kebersamaan menuju kesejahteraan yang lebih baik.

Apa yang dilakukan Tim NilaiKu dengan membuka toko online khusus, bagi produk Sahabat NilaiKu di berbagai daerah melalui platform Tokopedia adalah sebuah langkah maju dalam menjawab kebutuhan lintas pengguna NilaiKu dan calon konsumen produk mereka, di luar pengguna aplikasi NilaiKu.

https://www.tokopedia.com/tokopetaninilaikugarut

Harapannya terbentuk pangsa pasar yang lebih besar sehingga tercipta iklim usaha yang semakin maju dan mendatangkan profit bagi para pelaku UMK dan petani NilaiKu.

“Pembukaan toko untuk para petani atau pelaku UMK di tiap lokasi pengguna NilaiKu itu sangat bagus pak, mereka akan terbantu dari segi pemasaran juga, cakupannya jadi lebih luas. Selain itu (saya terdorong) untuk mengajarkan mereka berbisnis mengikuti perkembangan teknologi saat ini,” ungkap Viana, Manager Toko Petani NilaiKu di Tokopedia kepada nilaiku.id (8/12).

Langkah membuka toko online di Tokopedia ini disambut baik oleh para pengguna aplikasi NilaiKu. Alhasil, berbagai macam produk hasil pertanian dari Kabupaten Lombok dan Garut pun seperti Kopi Lanang Lombok, Madu Hutan Lombok, Java Coffee dari Gunung Papandayan dan Cikuray Garut, aneka makanan industri skala rumah tangga, abon Cabe Lombok kini berjajar di katalog produk Toko Petani NilaiKu di Tokopedia.

Setali tiga uang dengan Viana, Jalu Wardhana, Head Officer Customer Service NilaiKu Microaid mengatakan bahwa selayaknya konvergensi media dilakukan untuk menjangkau pasar yang lebih luas dalam memasarkan sebuah produk. Dimana ekosistem digital yang kini semakin besar harus dimafaatkan sebaik mungkin bagi peningkatan kesejahteraan para petani dan pelaku UMK.

https://www.tokopedia.com/tokopetaninilaikulombok

“Untuk tahap awal baru Lombok dan Garut, kedepannya segera menyusul toko petani untuk pengguna NilaiKu di daerah lainnya dan tidak menutup kemungkinan juga untuk Kabupaten Tasikmalaya misalnya. Dan saya mengucapkan selamat  atas dibukanya toko Petani NilaiKu ini, harapannya semakin luas pasar yang bisa dijangkau, Yuk! dilarisin produk petani kita. Dengan membeli berarti membantu para petani,” tutur Jalu Wardhana.

Terungkap! Setidaknya, menurut pengguna aplikasi NilaiKu itu sendiri, bahwa NilaiKu merupakan aplikasi yang menjembatani para petani dan pelaku UMK dalam mengakses pasar digital yang dibangun melibatkan ide, saran, keinginan dan harapan para petani dalam mengembangkan bisnisnya. Hal ini tersirat dari apa yang disampaikan oleh Rida Warsa, Sahabat NilaiKu di Pasaman Barat, Sumatera Barat ia mengatakan bahwa dirinya dan para petani merasa ikut terlibat dalam pengembangan aplikasi ini.

“Saya penasaran sekali endingnya nanti sepeti apa NilaiKu versi lima ini, terus terang dengan adanya dialog antara kami para petani dan tim NilaiKu saya merasa sangat dilibatkan. Dengan kata lain saya merasa bahwa aplikasi ini benar-benar dari para petani dan untuk para petani,” jelas Rida.

Kembali ke sapu lidi, Soekarno, Presiden Indonesia pertama pada peringatan Harkitnas tahun 1963 mengatakan bahwa ratusan lidi akan tercerai berai tidak berguna dan mudah patah jika tidak diikat, tetapi bila lidi-lidi tersebut disatukan dalam ikatan maka tak akan ada yang mampu mematahkannya.

Yuk, Support lokal! dengan mengklik gambar Usaha Tani menuju tautan Toko Petani NilaiKu

Cara Pembuatan Pupuk Kompos ala Sahabat NilaiKu

Bagi manusia tanah yang subur memberikan hasil yang baik dari apa yang ditanamnya, dan bagi tanaman tanah yang subur berperan memberikan nutrisi yang baik sehingga pertumbuhannya maksimal.

Adanya perbedaan tingkat kesuburan tanah di berbagai daerah menjadikan pupuk sangat dibutuhkan sebagai bahan tambahan yang berguna dalam menopang  tumbuhan-kembangnya tanaman karena mengandung  unsur hara atau nutrisi. Pemberian pupuk kimia secara berlebihan dan kurang bijaksana justru akan memperburuk kondisi fisik tanah. Maka, sebaiknya memilih pupuk yang baik dan ramah bagi tanah seperti pupuk organik.

Pupuk kompos merupakan salah satu jenis pupuk organik  yang berasal dari sisa-sisa tanaman itu sendiri atau berasal dari kotoran hewan yang diurai dengan bantuan organisme hidup. Pupuk kompos dapat dengan mudah dibuat karena  teknologinya sangat sederhana sehingga setiap orang bisa melakukannya, baik untuk skala pertanian maupun sekadar keperluan dengan skala kecil misalnya untuk memupuk tanaman di halaman rumah.

“Kawasan di sini, kan sentra jagung. Kalau rekomendasi pertanian kan menggunakan pupuk kandang, untuk lima sampai sepuluh ton per hektar, siapa coba yang mau sampai lima ton ke tengah-tengah kebun, ya kan?” ungkap Rida Warsa, Sahabat NilaiKu Pasaman Barat yang tengah getol memberikan pelatihan teknologi pertanian kepada sejumlah warga binaan Lapas Kelas II.B Pasaman Barat ini.

Kompos bisa berasal dari segala jenis sisa tanaman yang dimanfaatkan sebagai nutrisi tanaman

Dengan jumlah yang sedemikian banyak dalam mendistribusikan pupuk kandang adalah hal yang dirasa kurang memungkinkan dan memakan waktu  dan tenaga para petani,“Maka kita buatkan alternatif agar mudah dikerjakan,” imbuhnya.

Maka dibuatlah lobang tunggal untuk pembuatan pupuk kompos dengan trichoderma, dimana satu karung pupuk kandang digunakan untuk satu lobang tunggal dengan rincian satu hektar lahan hanya membutuhkan 30 karung pupuk kandang.  

“Hasilnya pun sangat signifikan, walaupun untuk sifat biologi dan fisika tanahnya tidak terlalu tinggi, tapi bagi tanamannya itu sendiri sangat membantu pertumbuhannya, karena jagung termasuk tanaman yang cukup responsif terhadap pemupukan, kan?” jelas Rida, dengan aplikasi tersebut maka diyakini bisa menaikan tingkat produktivitas tanaman.

Menurutnya proses pembuatan pupuk kompos  dengan pupuk kandang ini hanya memakan waktu 21 hari dengan syarat kadar air (tingkat kebasahan kotoran hewan/pupuk kandang) tidak terlalu tinggi, dan dengan menjadikannya pupuk kompos dengan trichoderma pula maka pupuk kandang bisa diurai menjadi pupuk yang sangat berguna bagi tanaman dalam menaikan produksi. Selain itu aroma tidak sedap dari kotoran hewan bisa diminimalisir, “bau kotorannya pun berkurang, nggak terlal sangit,” jelas Rida.

Kotoran ternak jadi salah satu sumber bahan pembuatan kompos

Jika Sahabat NilaiKu ingin mencoba sendiri bagaimana caranya membuat pupuk kompos dengan trichoderma, yang lazim juga disebut trichokompos, persiapakan bahan-bahannya dan ikuti langkah berikut:

  1. Siapkan bahan-bahan pupuk kompos dalam hal ini pupuk kandang  atau bisa juga sisa-sisa tanaman.
  2. Aduk sampai rata  bahan-bahan tersebut diatas tanah dan ratakan didalam lubang dengan ketebalan 20 cm
  3. Taburkan kapur dolomit di atasnya untuk menjaga ph pupu
  4. Larutkan gula merah dalam 10 liter air
  5. Masukkan EM-4 ke dalam larutan gula merah dan diaduk hingga rata
  6. Siramkan larutan EM4 dan gula merah di atas campuran pupuk kompos dan pupuk kandang menggunakan gembor  atau penyiram tanaman berbentuk seperti cerek besar yang biasanya memiliki pegangan dan corong.
  7. Aduk menggunakan cangkul hingga merata, kemudian ditutup rapat dengan plastik atau terpal selama kurang lebih 7 hari
  8. Setelah 7 hari buka plastik penutup dan dimasukkan biang/bibit Trichoderma sebanyak 250 gram dan diaduk kembali kemudian Plastik kembali ditutup dan dibiarkan kurang lebih selama 21 hari.

Setelah 21 hari pupuk kompos pun siap diaplikasikan pada tanaman, dan kompos pun ditandai dengan jamur Trichoderma yang tumbuh dengan munculnya benang halus berwarna putih pada media kompos. Selamat mencoba.

Lihat link modal sosial Rida Warsa: https://nilai.to/kbd.ridawarsa

Pupuk organik kini banyak dijual dalam berbagai kemasan seperti yang terlihat dalam gambar di Kampung kolecer, Cisayong Tasikmalaya, namun tak ada salahnya jika Anda mencoba membuat kompos sendiri dengan memanfatkan limbah organik dari dapur Anda.