Kenapa Ada Nasi Pulen dan Pera? Cek Jawabannya di Sini!

NilaiKu.id – Indonesia merupakan salah satu negara agraris terbesar di dunia, maka tidak heran jika Indonesia kaya akan jenis padi. 

Padi, atau Oryza Sativa merupakan komoditas tanaman pangan di Indonesia yang paling banyak dibudidayakan oleh petani. Dengan nama dan jenis yang beragam, mulai dari jenis padi lokal hingga padi unggul. Rasanyapun berbeda-beda ketika menjadi nasi, ada yang pulen ada yang pera.

Masyarakat di Sumatera nampaknya lebih bisa menikmati padi jenis pera di banding pulen. Sehingga, jenis beras pera adalah yang paling laku di pasaran setempat. Beda halnya dengan di Jawa, penghuni Pulau Jawa lebih menyukai jenis beras pulen. Lantas mengapa bisa ada jenis pera dan pulen?

Beras Pera

Beras pera berasal dari Padi pera, yang apabila berasnya dimasak, akan menghasilkan nasi bertekstur tekstur nasi yang sedikit keras atau pera.

Padi pera populer di daerah Sumatera Barat dan Riau. Padi dengan kadar amilosa tinggi tak hanya dijadikan nasi, pun juga menjadi bahan utama pembuatan bihun dan tepung beras. Pembuatan nasi goreng pun lebih cocok menggunakan nasi dengan tekstur yang pera.

Penjelasan ilmiahnya, dikatakan bahwa tekstur ini berasal dari kadar amilosa yang tinggi. Semakin tinggi kadar amilosa, semakin terasa tekstur nasi tersebut. Kadar amilosa yang menghasilkan tesktur pera minimal 25%.

Contoh padi penhasil nasi pera: Inpara 1 (27,9%), Inpara 3, (28,6%), Inpara 4 (29%),  Inpari 12 (amilosa 26,4%), Inpari 17 (amilosa 26%), Hipa 4 (24,7%), dan Inpari 13.

Beras Pulen

Padi pulen adalah padi yang apabila berasnya dimasak, akan menghasilkan karakteristik nasi yang pulen. Karena tidak selengket nasi ketan, sebagian orang lebih menyukai nasi yang pulen, seperti rasa nasi yang biasanya disajikan di rumah makan Jepang, atau ala Jepang misalnya Hoka-hoka Bento.

Berdasarkan penjelasan ilmiahnya, rasa pulen berasal dari amilopektin yang tinggi di dalam padi dan kadar amilosa di bawah 25%. Apabila dimasak, nasi yang dihasilkan terasa sedikit lengket dan empuk.

Contoh padi penghasil nasi pulen: Ciherang, dan IR64.

Termasuk yang manakah Anda, Sahabat NilaiKu? Apakah Anda penyuka nasi pulen atau Pera? Temukan produk beras di aplikasi NilaiKu! Download di sini: NilaiKu MicroAid

2 gagasan untuk “Kenapa Ada Nasi Pulen dan Pera? Cek Jawabannya di Sini!

  • 29 Agustus 2022 pukul 19:15
    Permalink

    Inpari 13 termasuk padi pera umur genjah.

    Balas
    • 30 Agustus 2022 pukul 12:26
      Permalink

      Terima kasih untuk Koreksinya Pak Sulistyono. Salam

      Balas

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *