Benarkah Bertani Porang Menguntungkan?

NilaiKu.id – Pemerintah Daerah Kabupaten Lombok Timur melalui Dinas Perindustrian setempat menyelenggarakan kegiatan Peningkatan Kapasitas Pengelolaan Kelembagaan Sentra IKM Lombok Timur, dalam bentuk Pelatihan Managemen Mutu dan Pengelolaan Sentra IKM non fisik tahun 2022, yang dilaksanakan mulai 11 Juli 2022 dalam bentuk pelatihan pengolahan porang.

Tak kurang, sekira 20 peserta hadir pada kegiatan pelatihan tersebut, para peserta yang sebagian merupakan petugas PPL, Kelompok Wanita Tani dan berbagai elemen lainnya datang dari berbagai Desa, yakni Lendangnangka, Pringgabaya, Sapit, Sajang dan Pengadangan Lombok Timur.

Suhartini, Sahabat NilaiKu Lombok Timur mengatakan bahwa Pelaksanaan Kegiatan Peningkatan Kapasitas Pengelolaan Kelembagaan Sentra IKM dalam bentuk Pelatihan Teknik Produksi dan Standarisasi Produk Olahan Porang ini merupakan lanjutan.

(Mengenai Porang baca juga: Teknologi Budaya Porang)

“Pelatihan pengolahan porang menjadi tepung porang asalah lanjutan program Pemda, kami lakukan pada Selasa, 13 September 2022 s/d 17 September 2022, tempatnya di Bale Porang Lombok Timur Desa Lendang Nangka Kecamatan Masbagik, Kabupaten Lombok Timur,” jelas Suhartini.

Berbagai jenis pangan olahan berbahan dasar porang berhasil dibuat dalam pelatihan ini, diantaranya produk jeli porang, roti burger, mie Shirataki hingga es krim. Lihat video:

YouTube player
Aneka olahan Porang

Respon Pemda Lombok Timur terhadap Anjloknya Harga dan Menaikan daya jual

Suhartini menjelaskan, dengan adanya pelatihan pengolahan porang ini diharapkan porang-porang yang tidak laku dijual ke pasaran baik dalam dan luar negeri bisa bernilai jual kembali. Ia menyebutkan bahwa bertani porang membutuhkan waktu lama dan lahan yang cukup luas. Pengolahannya pun harus sesempurna mungkin sehingga porang-porang tersebut hasil ekstraksi bisa aman dikonsumsi.

“Awalnya pengenalan budidaya porang, terus buat chips porang kering dari umbi segar, terus dari chips menjadi tepung porang,terus dari tepung menjadi aneka olahan jajanan,” jelas Suhartini mengenai pelatihan tersebut kepada nilaiku.id (22/9).

Jeli Porang

Menurut Suhartini, harga porang di pasaran sedang anjlok, akibat adanya eksportir nakal yang mencampur chips porang dengan iles-iles jenis lain yang mirip dengan porang. Hal ini yang mengakibatkan beberapa petani merugi karena chips porang mereka tidak terserap pasar, sementara tehnik pengolahan porang belum banyak yang menguasai dan perlu teknologi bagus yang mendukung, terlebih pengeringan porang dengan cahaya matahari harus dilakukan dengan sempurna.

“Tahun 2017 dan 2018 itu adalah tahun-tahun di saat porang sedang mahal-mahalnya. bibitnya saja sampe 400 ribu sekilo. Sekarang nggak ada yang mau tanam, karena gak ada yang beli. Banyak yang stress petani porang,” ungkap Suhartini sedih. “Makanya ada pelatihan ini, Ya seperti itulah pak, dan satu-satunya Kabupaten di NTB yaitu Lombok Timur yang Pemdanya perhatian ke petani porang,” imbuhnya.

Porang pun bisa jadi roti burger!

” Sekarang sedang dibangun pabrik olahan dari umbi ke chips sih di Lombok Timur. Cuma gak tau kedepanya gimana ceritanya besok. Mudah-mudahan petani porang bisa tertolong. Dinas perindustrian yang dapat dana dari menteri perindustrian untyk bangun pabrik porang di Lotim. Jadi IKM-IKM porang dilatih sprti sekarang ini,” pungkasnya, menaruh harapan besar bagi perbaikan kondisi para petani porang.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *