Bappenas bersama dinas terkait di jajaran Kabupaten Garut melakukan kunjungan ke kelompok tani Saritani yang berada di Kecamatan Samarang pada Kamis (3/06) dalam rangka melakukan monitoring terhadap perkembangan penggunaan ICT (Information and Communication Technology) atau yang sering disebut TIK (Teknologi Informasi dan Komunikasi) dalam bahasa Indonesia.
Dimana Warsito Sejati, Sahabat NilaiKu Garut selaku anggota kelompok Tani dan pengurus gapoktan di wilayah tersebut mengatakan bahwa para petani sudah seharusnya melek digital untuk memasarkan hasil produksi taninya agar serapan keuntungan yang didapat para petani lebih maksimal.
“Dalam kunjungan kemarin, mereka menyampaikan rasa terimakasihnya jika ICT ini sudah bermanfaat bagi para petani di sini, dan kita pun sudah merasakan manfaat itu,” ungkap Warsito kepada nilaiku.id (4/06). Dan seperti yang kita tahu bahwa di zaman sekarang, TIK memang sangat berpenting dalam perkembangan sektor rill di dunia saat ini termasuk dalam dunia tani.
Dalam kesempatan tersebut Warsito menyampaikan bahwa dirinya bersama para petani kini cukup aware dengan dunia digital sehingga dirinya seringkali menyarankan bahwa para petani harus melek digital agar tidak tergantung dengan para tengkulak dalam persoalan harga.
Kepada para tamu dari Bappenas dan dinas terkait setempat, Warsito mengatakan bahwa aplikasi yang ia gunakan adalah NilaiKu.
“Saya melakukan (pemasaran) dengan online, Alhamdulillah di program IPDMIP ini kan ada partner, yakni aplikasi NilaiKu dan Petani, kebetulan yang saya pakai adalah aplikasi NilaiKu karena dia (aplikasi NilaiKu) cocok dengan penjualan,” tegas Warsito di hadapan para tamu.
Dengan tetap mematuhi protokol kesehatan yang dianjurkan, kunjungan Bappenas tersebut disambut baik oleh warga yakni para pengurus kelompok tani, anggota poktan dan masyarakat sekitar, kunjungan tersebut menandakan bahwa perhatian terhadap sektor pertanian di wilayah Kabupaten Garut semakin besar sehingga mendorong upaya mensejahterakan para petani, termasuk dengan cara mendorong pemanfaatan TIK sehingga para petani bisa mengakses pasar dengan jangkauan yang lebih luas dan menguntungkan.
“Yang saya rasakan, bahwa ril-nya kenaikan omset sekira tiga puluh persen untuk usaha tani kita dengan memasarkannya melalui aplikasi NilaiKu,” pungkas Warsito.
***