NilaiKu.id – Tiga orang calon karyawan mendapat tes kerja. Tesnya unik dan sekilas tampak sangat tidak mungkin untuk berhasil. Bagaimana bisa mereka harus menjual sisir di komplek Biara para biksu yang semuanya gundul dan tak butuh sisir? Pasti akan sangat sulit.

Kesulitan ini juga yang membuat calon pertama hanya mampu menjual satu sisir. Itupun karena belas kasihan seorang biksu yang iba melihatnya. Tapi, tidak dengαn calon kedua. Ia berhasil menjual 10 sisir, ia tidak menawarkan kepada para biksu, tetapi kepada para turis yang ada di komplek itu, mengingat angin di sana memang besar sehingga sering membuat rambut jadi awut-awutan.

Lantas bagaimana dengan orang ketiga? Ia tidak menjual sisir dengan menemui biksu dan turis satu persatu, tetapi langsung menemui kepala biara, lalu meyakinkan jika sisir ini bisa dijadikan cindera mata atau souvenir yang bagus bagi para turis yang datang ke komplek biara tersebut.

Orang ketiga tersebut berhasil meyakinkan kepala biara bahwa dirinya bisa membubuhkan tanda tangan di atas sisir-sisir tersebut dan menjadikannya souvenir para turis. Sang kepala biara pun tertarik dan kemudian setuju, lantas membeli ratusan sisir.

Apa yang sering kita anggap sebagai penghambat terbesar dalam usaha inilah yang membuat calon pertama gagal. Sementara calon kedua, sudah berpikir lebih maju. Namun ia masih terpaku pada fungsi sisir yang hanya sebagai alat merapikan rambut.

Tapi calon ketiga sudah berani berpikir tak lazim atau out of the box, bukan hanya berani berpikir bahwa sisir bukan hanya alat merapikan rambut, melainkan bisa menjadi souvenir.

Ada dan tidaknya kisah ini dalam kehidupan nyata bukan persoalan, tetapi kita bisa mengambil pelajarannya bahwa setiap orang bisa mengerahkan segenap potensi untuk mencari solusi bukan hanya terbatas otot atau bekerja atau berpikir keras, tapi juga instuisi, ilmu, pengetahuan dan kerja cerdas.

Singkatnya, naluri atau instuisi yang dikatakan ‘feeling’ oleh kebanyakan orang bila dikolaborasikan dengan tindakan yang tepat dan ilmu pengetahuan yang bermanfaat maka kemungkinan besar mencapai kesuksesan bisa tercapai. Oh, ya! orang ketiga tadi mampu membuat target pasar baru dengan mengalihkan produk sebagai souvenir untuk para turis, yang awalnya tidak terpikirkan jika hanya fokus terhadap para biksu yang tak berambut.

Yuk! tentukan target pasarmu dan temukan calon pelanggan baru dengan promosi pakai aplikasi NilaiKu.

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *