Afirmasi Positif Sahabat NilaiKu

Afirmasi Positif Sahabat NilaiKu

NilaiKu.id – “Bismillah afirmasi yuk! Saya bahagia. Saya sehat. Saya bermanfaat untuk saya, keluarga dan masyarakat banyak Saya kaya dan mudah berbagi. Apapun yang saya jual, laris berkah berlimpah.

-Lusi Intansari

“😁🤲🏻Aminnn Ibu Lusi,”🤲timpal sahabat NilaiKu.🤲

Demikian, tulis Lusi Intam mengajak Sahabat NilaiKu lainnya berafirmasi.

Anda mungkin sering mendengar kata afirmasi, istilah yang erat kaitannya dengan hal-hal positif di sekitar kita. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), afirmasi adalah penetapan positif, penegasan, dan peneguhan. Afirmasi berupa pernyataan positif yang membantu mengubah pemikiran seseorang. Pernyataan positif ini dapat mengubah pemikiran dan menjauhkan dari keterbatasan.

Instal NilaiKu Sekarang!

Sahabat NilaiKu Pasaman Barat, Lusi Intansari memang sudah sejak lama dikenali sebagai pengguna aplikasi NilaiKu yang selalu menyemangati Sahabat NilaiKu lainnya dalam berbagai hal, termasuk menyemangati para pejuang rupiah di dunia internet, salah satunya dengan berjualan online.

Kembali ke afirmasi, afirmasi juga dapat diartikan sebagai kalimat atau pernyataan, untuk mempengaruhi pikiran bawah sadar seseorang, menurut para pakar.

Afirmasi ini akan membentuk perilaku, pola pikir, kebiasaan, dan lingkungan sekitar. Afirmasi positif memberikan dampak positif di kehidupan sehari-hari. Adanya afirmasi positif membantu kemajuan, semangat, dan perubahan untuk menjalankan aktivitas sehari-hari.

Yuk, berafirmasi!

Ingat Bu Mahani Ingat Abon Cabe-nya! Ingat Pak Kirno Ingat Bhevin Bio.

Ingat Bu Mahani Ingat Abon Cabe-nya! Ingat Pak Kirno Ingat Bhevin Bio.

NilaiKu.id – Para pengguna sosial media kini semakin banyak, dan mereka merupakan pangsa pasar besar bagi para pedagang online dengan jangkauan luas dan tidak terbatas. Meskipun tujuan awalnya beragam, ada yang menjadikan sosial media sebagai halaman portofolio, ada yang membangun personal branding sendiri dan tujuan berbisnis. Personal branding dan bisnis pun akhirnya menjadi dua hal penting agar netizen lain bisa lebih mudah mengenali dan mengingat siapa kita, dan apa produknya.

Sekedar informasi bahwa, pertumbuhan pengguna media sosial aktif di Indonesia berdasarkan laporan We Are Social, sebanyak 191 juta orang pada Januari 2022, meningkat 12,35 persen dibandingkan pada tahun sebelumnya yang sebanyak 170 juta orang. Jumlah tersebut tentu akan semakin bertambah di akhir tahun 2023 ini.

Postingan Pesan Promosi NilaiKu Sukirno di Snack Video

Adalah Mahani dan Sukirno, dua orang berbeda di tempat berbeda pula adalah Sahabat NilaiKu yang cukup aktif bersosial media. Tanpa mereka sadari, bahwa aktivitas bersosmednya telah membangun personal branding mereka sendiri. Hal ini bisa dilihat dari ciri khas kedua orang tersebut dibanding netizen lainnya.

Mahani, Sahabat NilaiKu Lombok Timur ini nyaris setiap hari memposting produk di WhatsApp Grup Sahabat NilaiKu, tak jarang ia menggunakan Desain Pesan Promosi NilaiKu sebagai postingan ucapan selamat pagi sambil menawarkan produk KWT Tetu-tetu yang ia kelola.

“Promosi pakai aplikasi NilaiKu, saya jadi lebih percaya diri,” kata Mahani pada sebuah kesempatan. Mahani pun tak jarang mengirimkan postingan promosi di laman facebooknya.

Begitu pula dengan Sukirno, sejak beberapa bulan lalu ia sangat rajin memposting pesan promosi di laman facebooknya. Sukirno yang merupakan salah satu petani di Pasamanbarat ini nampaknya cukup percaya diri memposting pesan promosi melalui aplikasi NilaiKu yang ia bagikan. Tak hanya di Facebook, Sukirno juga melakukan hal yang sama di akun snack video dan Tiktok-nya.

“Saya sangat mengapresiasi apa yang dilakukan pak Sukirno karena sering banget (pakai nget) beliau menggunakan NilaiKu untuk promosi di Facebook. Begitu juga dengan bu Mahani yang setiap hari menyapa Sahabat NilaiKu di WhatsApp Grup Sahabat NilaiKu, terimakasih Pak Kirno, bu Mahani,” kata Jalu Wardhana, Head Project Operational NilaiKu.

Sukirno dan Mahani adalah contoh dari sekian banyak pengguna sosial media yang tanpa sengaja telah membangun personal brandingnya sebagai pengusaha kecil yang dengan sangat cepat bisa dikenali sebagai pelaku usaha yang menyediakan produk yang mereka miliki. Ingat Pak Kirno menjadi ingat dengan produk Bhevin Bio yang kini sedang gencar ia promosikan, dan bila nama Ibu Mahani disebutkan langsung teringat dengan produk Abon Cabe-nya.

Nah!

Bagaimanakah Cara Menjual Sisir ke Orang Botak?

Bagaimanakah Cara Menjual Sisir ke Orang Botak?

NilaiKu.id – Tiga orang calon karyawan mendapat tes kerja. Tesnya unik dan sekilas tampak sangat tidak mungkin untuk berhasil. Bagaimana bisa mereka harus menjual sisir di komplek Biara para biksu yang semuanya gundul dan tak butuh sisir? Pasti akan sangat sulit.

Kesulitan ini juga yang membuat calon pertama hanya mampu menjual satu sisir. Itupun karena belas kasihan seorang biksu yang iba melihatnya. Tapi, tidak dengαn calon kedua. Ia berhasil menjual 10 sisir, ia tidak menawarkan kepada para biksu, tetapi kepada para turis yang ada di komplek itu, mengingat angin di sana memang besar sehingga sering membuat rambut jadi awut-awutan.

Lantas bagaimana dengan orang ketiga? Ia tidak menjual sisir dengan menemui biksu dan turis satu persatu, tetapi langsung menemui kepala biara, lalu meyakinkan jika sisir ini bisa dijadikan cindera mata atau souvenir yang bagus bagi para turis yang datang ke komplek biara tersebut.

Orang ketiga tersebut berhasil meyakinkan kepala biara bahwa dirinya bisa membubuhkan tanda tangan di atas sisir-sisir tersebut dan menjadikannya souvenir para turis. Sang kepala biara pun tertarik dan kemudian setuju, lantas membeli ratusan sisir.

Apa yang sering kita anggap sebagai penghambat terbesar dalam usaha inilah yang membuat calon pertama gagal. Sementara calon kedua, sudah berpikir lebih maju. Namun ia masih terpaku pada fungsi sisir yang hanya sebagai alat merapikan rambut.

Tapi calon ketiga sudah berani berpikir tak lazim atau out of the box, bukan hanya berani berpikir bahwa sisir bukan hanya alat merapikan rambut, melainkan bisa menjadi souvenir.

Ada dan tidaknya kisah ini dalam kehidupan nyata bukan persoalan, tetapi kita bisa mengambil pelajarannya bahwa setiap orang bisa mengerahkan segenap potensi untuk mencari solusi bukan hanya terbatas otot atau bekerja atau berpikir keras, tapi juga instuisi, ilmu, pengetahuan dan kerja cerdas.

Singkatnya, naluri atau instuisi yang dikatakan ‘feeling’ oleh kebanyakan orang bila dikolaborasikan dengan tindakan yang tepat dan ilmu pengetahuan yang bermanfaat maka kemungkinan besar mencapai kesuksesan bisa tercapai. Oh, ya! orang ketiga tadi mampu membuat target pasar baru dengan mengalihkan produk sebagai souvenir untuk para turis, yang awalnya tidak terpikirkan jika hanya fokus terhadap para biksu yang tak berambut.

Yuk! tentukan target pasarmu dan temukan calon pelanggan baru dengan promosi pakai aplikasi NilaiKu.