Bulan: Februari 2021
Neneng: Berkat NilaiKu Saya Punya Brand Sendiri, Raos!
Inovasi merupakan salah satu langkah dalam menyelesaikan sebuah persoalan, ketika kata jadul dianggap ‘masalah’ tetapi bisa ditanggapi dengan positif dan inovatif oleh Neneng, salah seorang Sahabat NilaiKu di Sukabumi. Neneng salah satu wanita inspiratif yang mengalihkan cara pandang dan dari cara dagang konvesional ke marketing online dengan aplikasi NilaiKu. Dengan begitu, ibu rumah tangga yang memberi nama Raos pada produknya ini menjadi wanita yang berdaya dan membuat perubahan besar untuk kehidupan ekonomi keluarganya.
Raos dalam Bahasa Sunda jika diterjemahkan secara bebas berarti enak, lezat, nikmat atau delicious dalam Bahasa Inggris, yang merujuk pada makanan atau minuman sedap ketika dikonsumsi. Kata Raos sendiri biasanya digunakan seseorang untuk mengekspresikan rasa dan perasaan. Dengan berbagai alasan itu pula, Neneng memilih kata Raos sebagai merk produk usahanya. “Alhamdulilllah, sekarang saya punya brand sendiri,” ungkap Neneng.
Dengan Raos pulaia memproduksi ketapang dan kacang goreng, selain karena pengolahannya cukup mudah, bahan baku pun tidak sulit ia dapat, dan kedua makanan ini relatif tahan lama tanpa bahan pengawet, menurut Neneng bisa tahan hingga satu bulan lebih tanpa aroma yang mengganggu dengan rasa yang stabil.
Ketapang yang ia buat pun memiliki banyak varian, karena ia mencoba hal yang inovatif dengan menggunakan bahan dasar pembuatan ketapang mulai dari ubi jalar berwarna ungu, kuning hingga tempe dan lain-lain.
“Ah, apaan produknya jadul! Awlanya disepekean. Tapi, saya bilang saya bikinnya ketapang kekinian, yang mungkin belum dibuat orang lain, ketapang tempe misalnya, itu pun ada yang bilang tempe koq dibikin ketapang? Tapi akhirnya diterima lidah banyak orang juga,” Neneng menjelaskan tanggapan orang-orang ketika ia memperkenalkan ketapang dan kacang goreng yang ia tawarkan melalui sosial media.
“Mungkin karena dianggap makanan jadul saat lebaran mereka bilang begitu, makanya saya mencoba kombinasinya dengan tempe, kentang atau ubi,” jelas Neneng. Dan, siapa sangka ketapang Raos-nya ternyata sudah ada yang terbang sampai ke Inggris akhir tahun lalu. Hal ini pula yang mendorong rekan-rekan di kampungya tertarik untuk mengenal dan menggunakan aplikasi NilaiKu.
“Ada sekitar lima orang yang sepertinya serius ingin tahu apa itu NilaiKu, tapi karena waktu itu NilaiKu 5 belum launching ke publik, jadi belum saya lanjutkan. Nah, kalau sekarang kan sudah launching, in syaa Allah saya bisa memperkenalkan kepada mereka cara penggunaannya,” kata dia Ibu dari dua anak asal Cianjur yang kini menetap di daerah Sukaraja, Kabupaten Sukabumi kepada nilaiku.id (23/02).
Istri dari seorang buruh tani dan merbot masjid ini menceritakan, sekira tiga bulan ini hari-harinya disibukan dengan proses produksi untuk meladeni para pembeli, “Selalu ada lah (yang beli), ya kan tetangga-tetangga sekarang tahu, sedikit-sedikit juga ada beli. Dari yang dekat-dekat ini lumayan juga, mereka tahunya saya jualan dari status KBD NilaiKu yang saya posting di fesbuk, atau lewat grup WA,” jelas Neneng.
Menurut pengakuan Neneng, sejak NilaiKu versi 4 terakhir, ia mulai merasakan dampak penggunaan aplikasi NilaiKu, order pertama ketapangnya bahkan hingga laku 12Kg. Neneng pun tak menyia-nyiakan kesempatan memajang produknya di Toko Petani NilaiKu yang ada di Tokopedia, “Ada beberapa produk saya di Toko Petani NilaiKu, sebagian ada produk titipan teman seperti ringining dan rengginang dan seblak,” tuturnya.
Selamat bu Neneng! Semoga bisnisnya semakin berkembang bersama NilaiKu dan Kayu Manis Tanjung Kimpul! dagangnya laris manis uang ngumpul! Lihat Modal Sosial Neneng di sini: Neneng
Abon Ikan Tuna dipesan Lewat Toko Petani NilaiKu!
Ilmy Ahmad merupakan salah satu sahabat NilaiKu yang berasal dari Lombok Timur. Ilmy memiliki berbagai macam produk yang dipromosikan melalui NilaiKu mulai dari makanan ringan seperti kue khas Lombok yang bernama Kue Temerodok, Kue Kering Taker hingga Abon Ikan Tuna.
Produk abon Ikan Tuna yang dibuat Ilmy sudah pernah dibeli oleh sahabat NilaiKu di Bogor dan Lombok. Untuk promosi produk usahanya, bu Ilmy sering membagikan KBD (Kartu Bisnis Digital) ke Whatsapp Grup NilaiKu Lombok Timur. Selain lewat Whatsapp, produk abon Ikan Tuna ini sudah dipasarkan lewat Toko Petani NilaiKu dengan aplikasi Tokopedia.
Baru-baru ini tepatnya pada tanggal 13 Februari 2021, Bu Ilmy mendapat pesanan untuk produk Abon Ikan Tuna miliknya dikirimke Kalimantan Selatan sebanyak 2 kilogram dengan Total Belanja sebesar Rp. 291.500. Nah, Sahabat NilaiKu yang mau pesan produk olahan Abon Ikan Tuna yang gurih dan enak langsung aja klik link:
- Modal Sosial Bu Ilmy: https://nilaiku-rama.microaid.io/profile/bc61fbb4-e7bf-44be-870d-bd0bb65be849
- Dan Toko Petani NilaiKu di link berikut: https://www.tokopedia.com/tokopetaninilaikulombok
Pesan Pendiri MicroAid kepada Para Petani & Pelaku Usaha Mikro.
Setelah dipersiapkan cukup lama dan matang oleh Tim IT NilaiKu dan melalui pembahasan pada setiap pertemuan antara Tim dan Sahabat NilaiKu yang notabene merupakan para petani dan pelaku usaha mikro, akhirnya NilaiKu versi 5 resmi diluncurkan pada Jumat, 19 Februari 2021 yang dihadiri tim customer service NilaiKu MicroAid, para petani dan pelaku usaha mikro.
Dalam kesempatan tersebut, Jalu Wardhana selaku Head Officer Customer service mewakili NilaiKu MicroAid mengucapkan terimakasih kepada para petani dan pelaku usaha yang telah banyak berperan mengembangkan NilaiKu 5 hingga seperti sekarang ini.
“Mari kita mengucap Basmallah! Bismillahirrohmanirrohim, saat ini NilaiKu 5 resmi diluncurkan ke publik,” ucap Jalu Wardhana dalam acara peluncuran NilaiKu 5 melalui zoom meeting bersama perwakilan Sahabat NilaiKu di 4 Kabupaten, yakni Kabupaten Garut, Pasaman Barat, Lombok Timur dan Sukabumi (19/02).
Richard Beresford selaku pendiri MicroAid yang kebetulan sedang berasa di United Kingdom berpesan kepada para petani dan pelaku UMK melalui sebuah video dalam bahasa Indonesia yang sangat fasih, dirinya berharap agar para petani dan pelaku usaha mikro di Indonesia bisa menaikan taraf hidup dan pendapatan mereka dengan mengubah cara-cara konvensional dalam berbisnis, salah satunya dengan cara beralih ke pemanfaatan teknologi yang sudah ada dalam genggaman, yakni ponsel pintar.
“Selamat datang ke NilaiKu 5, kami harap dengan NilaiKu 5 pendapatan Anda, keluarga Anda dan bisnis Anda bisa meningkat. NilaiKu 5 memiliki banyak fitur baru untuk membantu petani dan pengusaha mikro berubah dari bisnis offline ke bisnis online,” kata Richard dalam intro sambutannya,
“Anda sekarang dapat menjadi pemain utama dalam perkenomian pedesaan dimana anda tinggal.” lanjut Richard.
Selamat atas peluncuran NilaiKu 5 ke publik! Semoga pelaku usaha mikro dan para petani berjaya! Update dan install NilaiKu 5 di Playstore! Klik link berikut: NilaiKu MicroAid
NilaiKu! Dari dan untuk Para Petani dan Pelaku UMK
Masyarakat Indonesia terbiasa bermusyawarah untuk mufakat dalam membuat kesepakatan dan kesamaan pandangan. Kata demokrasi biasanya merujuk pada aktivitas bernegara,pemerintahan, pemilu dan menyalurkan aspirasi.
Tetapi bila pendapat, saran, masukan, harapan dan keinginan Sahabat NilaiKu diakomodir dalam sebuah aplikasi bernama NilaiKu, maka tak berlebihan bila NilaiKu boleh disebut juga sebagai aplikasi sangat demokratis? Karena semenjak dicetuskan dan dikembangkan oleh MicroAid selalu memperhatikan apa yang menjadi keinginan dan pendapat para penggunanya.
Bicara keterlibatan dan peran penting Sahabat NilaiKu dalam pengembangan aplikasi NilaiKu, Klik tautan berikut ini. https://bit.ly/3rXWJmh
Kue Ketapangku, Rejekiku.
Neneng merupakan salah satu sahabat NilaiKu Sukabumi yang memiliki produk olahan Kue Ketapang Raos dan Kacang. Produk olahan kue Ketapang dari Bu Neneng memiliki 3 varian rasa mulai dari Ketapang ubi ungu, Ketapang tempe, hingga Ketapang jintan hitam. Kue Ketapang ini adalah makanan yang terbuat dari sagu yang diaduk bercampur santan dan gula pasir. Cara bu Neneng dalam mempromosikan produknya adalah dengan membagikan KBD (Kartu Bisnis Digital) aplikasi NilaiKu. KBD tersebut dibagikannya melalui sosial media seperti Whatsapp.
Tepatnya pada tanggal 6 Februari, bu Neneng Kembali mendapat pesanan dari salah satu kerabatnya yang akan pulang ke Bogor. Ketapang olahan Bu Neneng ini dijadikan salah satu oleh-oleh dari Sukabumi. Kerabatnya tersebut membeli Ketapang rasa Jintan Hitam sebanyak 1 kilogram dengan harga Rp. 50.000. “Kue Ketapangnya enak Bu, ibu mertua aku suka sampai lupa foto.” Kata Bu Risa (Pembeli Kue Ketapang Bu Neneng).
Nah, Sahabat NilaiKu yang mau pesan produk olahan Ketapang yang enak dan renyah ini yuk langsung aja lihat di Modal Sosial bu Neneng lewat link berikut: https://nilaiku-rama.microaid.io/profile/d4264385-9c7d-4da1-b182-8b8e0d7f8e07
Fitri: Berkat NilaiKu Produk Saya Dikenal Luas
Kali ini, kabar baik kembali datang dari Pasaman Barat, Fitri yang sehari-hari sibuk dengan tugasnya sebagai salah seorang staff keuangan di PMI Pasaman Barat yang memiliki semangat wirausaha yang tinggi mengabarkan kepada nilaiku.id, bahwa dirinya sangat senang dengan aplikasi NilaiKu, terlebih setelah diperkenalkannya NilaiKu versi 5 secara terbatas beberapa minggu lalu. “(NilaiKu versi 5) makin mantap dg tampilan (fitur) promosi produk yang menarik,” aku Fitri.
Fitri mengatakan bahwa produk-produk yang ia promosikan melalui aplikasi NilaiKu, kini lebih dikenal luas oleh masyarakat, bahkan tidak hanya dikenal di wilayah tempat ia tinggal di Pasaaman Barat namun juga ke luar Pulau Sumatera.
“Saya sangat senang sekali, semenjak saya pake aplikasi nilaiku, saya lebih gampang untuk promosi produk saya, dan produk yang saya promosikan bukan hanya dipesan oleh orang-orang pasaman barat saja lo…. ,seperti Keripik bayam saya dipesan oleh orang sukabumi,” terang Fitri melalui pesan Whatsapp kepada nilaiku.id (09/02/21).
Fitri menjelaskan ia sudah meraup uang sekira Rp 350.000,- dari penjualan konektor masker dan kripik bayam yang ia produksi sendiri selepas bekerja di PMI Pasaman Barat, semenjak menggunakan NilaiKu ia telah berhasil mendapatkan transaksi jual beli sebanyak empat kali, Fitri pun merasa akan terjadi lonjakan transaksi jual beli dengannya di kemudian hari.
Optimisme Fitri sangat beralasan, selain NilaiKu versi 5 memiliki tampilan yang lebih menarik dan seru, tambahan fitur promosi produk di NilaiKu versi 5 seperti mengarahkan bidikan pada sasaran yang tepat dengan beberapa pesan promosi, tawaran diskon dan laian-lain.
Perasaan senang Fitri dengan aplikasi NilaiKu nampaknya belum kelar diungkapkan semua, menurut Fitri kesan awal ia berkenalan dengan NilaiKu adalah biasa saja, namun setelah ia telah merasakan manfaatnya perasaan senangnya dengan NilaiKu bisa saja berubah jadi cinta.
“Konektor masker saya juga sudah dipesan oleh orang Depok. Senang sekali saya rasanya! terimakasih Nilaiku…,” kata Fitri, sumringah. “Untuk itu saya sarankan gabung dengan Nilaiku buruan kita nikmati fasilitasnya bersama, rasakan faedahnya dan in syaa Allah jatuh cinta pada aplikasi NilaiKu,” pungkas Fitri.
Jual Makanan Khas Garut, Ladu bisa lewat NilaiKu juga!
Dyan merupakan sahabat NilaiKu Garut yang bergabung di Whatsapp NilaiKu Garut. Kerap kali pak Dyan mempromosikan produk usahanya yang salah satunya adalah makanan khas Garut yaitu Ladu. Ladu adalah makanan yang terbuat dari ketan yang berasal dari daerah Malangbong, Garut, Jawa Barat. Bahan dasarnya adalah tepung ketan putih saring, gula putih, gula aren merah, dan kelapa yang sudah diparut. Makanan Ladu yang diproduksi pak Dyan dinamakan “Ladu Geulis”.
Saat itu tepatnya pada tanggal 23 Januari 2021, pak Dyan mempromosikan produk Ladu Geulis melalui Whatsapp Grup NilaiKu Garut. Dan mendapat pesanan langsung dari pak Warsito yang merupakan sahabat NilaiKu Garut lainnya. Pak Warsito memesan Ladu sebanyak 1 porsi dengan isi Ladu sebanyak 5 buah dengan harga Rp. 17.000. “Pak Dyan ladu sudah sampai. Terima Kasih, Enak sekali.” Ujar pak Warsito di Whatsapp Grup NilaiKu Garut.
Nah untuk yang mau pesan Ladu, makanan khas Garut yang diproduksi pak Dyan langsung saja klik di link berikut ya: https://nilaiku-rama.microaid.io/profile/59797b6f-bc40-4947-b31e-2eb0ca5c5fab
(Siti Juliah)
Tips Memelihara Strawberry
Halo Sahabat NilaiKu! Apa ada yang menanam tumbuhan stroberi di rumah atau di lahannya? atau suka stroberi dan ingin coba tanam?
Ada sedikit tips nih untuk pemeliharaan tanaman stroberi karena setelah ditanam ternyata tanaman ini harus dirawat dengan baik loh supaya tumbuh subur, berikut tipsnya ya sahabat!
- Gunakan pelindung atap atau pelindung plastik yang tembus cahaya agar tanaman tetap memperoleh sinar matahari yang diperlukan
- Penyiraman dilakukan 2-3 hari seminggu. Penyiraman dikurangi ketika akan tumbuh buah.
- Pemupukan dilakukan secara rutin ya!
- Yang terakhir nih, penting untuk dilakukan. Kalau tanaman stroberi sahabat sudah muncul tanda terserang penyakit langsung dipangkas aja daun atau bunga dan buahnya.
Yuk dicoba tipsnya sahabat, yang mau sekalian promosi bibit stroberinya juga boleh loh
Siti Juliah/Sumber: pertanianku.com
Pesanan pun Datang!
Menjalankan bisnis secara online sama halnya denngan bisnis konvensional, sama-sama butuh ketelatenan dan pantang menyerah, serta menghindari rasa takut bahwa produk kita nggak bakal laku. Sebuah kutipan mengatakan jika berniat jualan, lakukan saja dan jangan berpikir siapa nanti yang akan beli.
Saat terjun ke dunia online, sejatinya sejak awal kita telah memperkenalkan diri, memperkenalkan produk ke lebih banyak orang sekaligus memperluas jaringan. Dampak penggunaan internet yang semakin meningkat dan kepercayaan pelanggan dalam berbelanja online pun membuat bisnis online lebih menjanjikan.
Sudah seringkali Annie Mariah membagikan gambar tas rajutannya di beranda sebuah platform sosial media, ia berharap ada yang tertarik membeli dagangangnya. Tetapi, sekedar tanda suka serta beberapa komentar ia dapatkan, namun tak sekalipun terjadi transaksi saat itu.
Tetapi, setelah NilaiKu versi 5 rilis dan diluncurkan secara terbatas beberapa waktu lalu, Annie memanfaatkan KBD NilaiKu 5 dengan meng-upload tas slempang rajut yang dibanderol seharga Rp 200.000,- dan untung tak dapat ditolak! Akhirnya ia mendapatkan pesanan. “Aku pernah share (produk tas slempang rajut) ke Facebook pakai KBD…Alhamdulillah nyangkut…,” kata Annie di WhatsApp grup NilaiKu.
Sahabat NilaiKu Sukabumi ini Selasa (02/02) menjelaskan bahwa ia mendapatkan tiga transakasi pembelian. Anni memasarkan produk tas dan mendapatkan respon cukup baik setelah produknya di-share melalui KBD NilaiKu versi 5. Padahal, menurut pengakuan Annie dirinya baru pertama kali membagikan produk-nya dengan KBD NilaiKu versi 5 melalui beranda Facebook, “Padahal kemarin2 pernah posting gambar itu juga, gambar sama persis,t api g ada yang nyangkut,” lanjut Annie.
Begitu pun halnya yang dialami Fitri, Sahabat NilaiKu di Pasaman Barat, Sumatera Barat. “Alhamdulillah saya juga sudah (dapat transaksi pembelian) tapi nggak klik link juga pak @Jalu Wardhana … hanya melihat gambar saja… produk takoyamie,” ungkap Fitri seraya me-mention Jalu Wardhana Head Office Costumer Support NilaiKu.
“Saya pak, udah coba Share di Medsos FB, Alhamdulillah orderan langsung 300.000,banyak jg Yg penasaran sm Aplikasi NILAIKU…..he heee,” kabar baik pun datang dari Bu Hikmah, ia mengalami hal yang sama setelah share KBD. Demikian halnya, dengan Lusi Intan Sari yang mendapatkan orderan telur ayam dan Mahani di Lombok yang mendapatkan pesanan Abon Cabe Tetu-tetu-nya.
Tak berhenti di Bu Mahani, cerita mengenai terjadinya transaksi jual beli ini juga dikabarkan oleh Hera Absuki,”Saya Pak.. Share KBD Di WA, Dan Di Fb.. Alhamdulillah ada Yang Minat Alpukat Nya.. Terima Kasih Nilaiku.” Respon Hera menanggapi pertanyaan Jalu Wardhana. Jalu menganalogikan seorang penjual bunga yang sudah dikenal orang, maka calon pembeli akan datang ke rumahnya sekalipun untuk membeli.
“Sekarang kita taruh bunga itu didalam pot yang cantik. Lalu kita foto dan masukkan ke KBD. Kita share ke teman. Teman lihat, bunga yg kita jual sekarang dilengkapi pot dan di foto serta diberi harga dan keterangan. Maka teman semakin yakin bahwa kita jualan dengan tampilan lebih profesional. Kalau produk yang sama dijual secara profesional, maka pembeli menjadi lebih percaya diri untuk membeli produk tsb,” ungkap Jalu.
Cerita factual di atas menjelaskan bahwa melalui aplikasi NilaiKu, ketika Anda secara teratur dan rajin membagikan KBD alias Kartu Bisnis Digital NilaiKu yang didesign khusus bagi para pengguna aplikasi NilaiKu, yang terdiri dari gambar produk, deskripsi dan nomor telpon, maka kemungkinan selanjutnya adalah orang mulai melirik lalu tertarik dengan KBD Anda dan mendorong terjadinya transaksi jual beli.
Bagikan KBD-mu, Pesanan pun Datang!