Ketika Keripik Pisang dan Abon Cabe Bertemu Teknologi

NilaiKu.id – Keripik pisang Bu Baiq adalah lambang UMKM yang berhasil menjaga cita rasa tradisional sekaligus merangkul kemajuan teknologi seperti Abon Cabe Tetu-teu. Dengan rasa gurih-manis yang pas dan tekstur renyah yang andal, camilan sederhana ini telah memenangkan hati konsumen di WAG Sahabat NilaiKu.

Titik baliknya datang saat Bu Mahani memutuskan memanfaatkan platform digital seperti aplikasi NilaiKu. Dampaknya sungguh konkret, penjualan produknya meningkat pesat. Berkat toko online dan video promosi yang tertata, jangkauan pasar meluas jauh di luar daerah asalnya, memudahkan pelanggan baru mengenal dan memesan produk kesayangan ini.

Peningkatan signifikan ini tidak hanya menambah omzet, tetapi juga membawa dampak ekonomi berlipat. Kenaikan permintaan otomatis memacu kebutuhan akan lebih banyak bahan baku dari petani lokal dan menyerap tenaga kerja tambahan untuk produksi dan pengemasan. Dengan demikian, platform digital bertindak sebagai motor penggerak, tidak hanya menumbuhkan usaha Bu Baiq, tetapi juga menggerakkan roda ekonomi desa.

Memberdayakan Ekonomi Pedesaan Melalui Warisan Keluarga dan Komunitas

Faktanya, banyak produk UMKM yang sukses bermula dari resep turun-temurun dan keterampilan keluarga. Keripik Bu Baiq bukan sekadar bisnis, melainkan warisan kuliner yang dijaga.

Selain itu, di tengah kekayaan kuliner Lombok, muncul Abon Cabe Tetu-Teu, sebuah produk yang dihasilkan oleh Kelompok Wanita Tani (KWT) Tetu Tetu. Ini membuktikan bahwa semangat kolektif di tingkat komunitas mampu menghasilkan produk berkualitas tinggi. Dengan varian rasa seperti Teri dan Rebon yang khas Lombok, mereka memanfaatkan platform digital besar untuk menjangkau pembeli di seluruh Indonesia.

Melalui digitalisasi, potensi ekonomi yang terkunci di tingkat rumah tangga dan desa kini dapat diakses oleh pasar yang lebih luas. Hal ini menciptakan ekonomi pedesaan yang lebih berdaya, di mana inisiatif keluarga dan komunitas seperti Bu Baia dan KWT Tetu Tetu didorong untuk berkembang, menjaga kelestarian budaya lokal, dan menahan arus urbanisasi.

Dalam sebuah acara bazar/pasar pagi

Platform Digital Jembatan Menuju Pasar Tanpa Batas

Platform digital seperti halnya NilaiKu, kini berfungsi sebagai jembatan tanpa batas yang menghubungkan produk keluarga dari pelosok desa langsung ke meja makan konsumen di kota-kota besar. Aplikasi dan marketplace menyediakan infrastruktur yang mahal dan rumit mulai dari sistem pembayaran, logistik, hingga pemasaran secara instan dan terjangkau bagi pelaku UMKM. Berbeda dengan NilaiKu yang mudah penggunaannya dan gratis, i memungkinkan Bu Baiq, Bu Mahani KWT Tetu Tetu, dan pelaku usaha kecil lainnya untuk fokus pada kualitas produk mereka, sementara teknologi yang mengurus ekspansi pasar. Inilah demokratisasi ekonomi yang sesungguhnya: setiap produk berkualitas, dari mana pun asalnya, memiliki peluang yang sama untuk sukses.

Kisah sukses produk-produk ini adalah sebuah inspirasi. Ini membuktikan bahwa produk lokal sederhana, yang dibuat dengan ketulusan dan keterampilan turun-temurun, dapat mencapai hasil luar biasa ketika dipadukan dengan ikhtiar memanfaatkan teknologi. Sebagaimana firman Allah SWT, “…Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sebelum mereka mengubah keadaan diri mereka sendiri.” (QS. Ar-Ra’d: 11).

Peningkatan ini adalah bukti nyata sebuah aplikasi sederhana di genggaman, dipadukan dengan produk yang dibuat sepenuh hati, mampu membawa hasil yang tidak sederhana. Ini bukan hanya tentang omzet, melainkan tentang keberkahan dan dampak baik yang mengalir dari setiap usaha jujur dan pemanfaatan peluang yang ada.

Abon Cabe Te-teu Siap Berangkat ke Luar Pulau Lombok

Promosi Produk melalui NilaiKu

Promosi Produk melalui NilaiKu

NilaiKu.id – Mahani, seorang petani cabai dan produsen abon cabe dari Desa Masbagik, Kecamatan Lendang Nangka, Kabupaten Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat adalah pengguna setia aplikasi NilaiKu.

Sebagai petani, Ketua Kelompok Wanita Tani “Tetu-Tetu” ini, Mahani menanam Cabai dan Tomat yang selanjutnya diolah menjadi produk seperti Abon Cabe Super Pedas dan Sambal Tetu-Tetu yang sering dipromosikan melalui KBD (Kartu Bisnis Digital) dari aplikasi NilaiKu.

Sebagai pengguna NilaiKu, ia kerap kali mempromosikan produk usahanya dengan media KBD yang dibagikan lewat media sosial seperti Facebook dan Whatsapp. Selain promosi produk usaha miliknya, Mahani aktif mengajak Sahabat NilaiKu di Lombok Timur untuk ikut serta promosi produk usahanya sehingga terjadi transaksi dengan aplikasi NilaKu yang dapat membantu menambah penghasilan teman.

Dalam beberapa waktu terakhir, Mahani menjual produk olahannya berupa abon cabe super pedas dengan jumlah transaksi sebesar Rp.100.000 yang dibeli oleh Esa Wibowo dan Lalu Jaswandi yang berkunjung ke KWT Tetu-tetu untuk dijadikan oleh-oleh untuk temannya yang ada di Sumbawa.

Mahani juga sering kali membeli produk usaha dari Sahabat NilaiKu di Lombok Timur melalui KBD yang dibagikan temannya, yaitu:Dari Baiq Laely, Mahani membeli gula pasir, ebi rebon, bawang putih, minyak goreng, beras, dan gas elpiji dengan total belanja sebesar Rp 758.000. Dinataranya dari Wahyudi, ia membeli bibit selada, bibit tomat, dan bibit pakcoy dengan total belanja sebesar Rp. 45.000

“Saya melakukan transaksi jual beli dengan aplikasi NilaiKu karena dengan menggunakan KBD lebih lengkap ada informasi harga dan ada juga foto produk punya kita. Selain itu, saya mengenalkan aplikasi NilaiKu biar orang lain tahu manfaat dari aplikasi NilaiKu itu banyak. Dan juga sekarang lebih milih belanja online pakai NilaiKu sekalian membantu teman dan diantar ke rumah jadi lebih aman dan waktunya fleksibel”, Terang Mahani.

Yuk yang mau kerja sama dengan ibu Mahani atau beli produk olahannya, bisa lihat Modal Sosial Mahani

Produk Olahan Cabai untuk Tingkatkan Nilai Tambah Hasil Panenmu

Produk Olahan Cabai untuk Tingkatkan Nilai Tambah Hasil Panenmu

Cabai Merah merupakan salah satu jenis tanaman yang dapat dibudidayakan oleh segala jenis kalangan mulai dari ibu rumah tangga hingga petani. Penanaman cabai dapat dilakukan di pekarangan rumah melalui media polybag atau bahkan di lahan yang sempit dengan sistem tumpang sari dengan tanaman lainnya.

Tahu gak sih Sahabat NilaiKu? Ternyata iklim di Indonesia yang tropis ini cocok untuk budidaya tanaman cabai dimana matahari bersinar secara penuh. Untuk ketinggian tempat penanaman, baiknya tanaman cabai di tanam di dataran rendah.

Tanaman cabai ini merupakan tanaman yang atraktif atau paling banyak diminati untuk dibudidayakan. Perawatan yang dilakukan pada tanaman cabai adalah dengan menyiramnya saat musim kering.

Namun hati-hati ya, jika tanaman cabai belum kuat jangan disiram terlalu sering. Selain itu, usahakan untuk selalu cek tanaman cabai pada satu atau dua minggu pertama. Hal ini bertujuan agar jika ada tanaman yang mati atau pertumbuhannya abnormal bisa segera dicabut dan diganti dengan bibit yang baru.

Tanaman cabai dapat dipanen setelah tanaman berumur 75 hingga 85 hari setelah tanam. Pemanenan bisa dilakukan setiap 2 sampai 5 hari sekali di pagi hari.  Buah cabai dipetik sekaligus dengan tangkainya ya untuk memperpanjang umur tanaman. Lalu setelah panen, pasti para petani akan melihat harga di pasaran berapa.

Dengan fluktuasi harga cabai yang tidak menentu, petani dan ibu rumah tangga bisa membuat produk olahan cabai untuk meningkatkan keuntungan mengingat makanan pedas cenderung disukai oleh masyarakat Indonesia.

Setelah masa panennya, tanaman cabai tidak dapat disimpan dalam waktu yang lama. Oleh karena itu, membuat produk olahan cabai dapat menjadi solusi bagi para petani cabai untuk meningkatkan daya saing produk.

Produk olahan dari hasil panen cabai dapat dibuat menjadi olahan jadi seperti sambal dan abon cabai super pedas, seperti produk milik sahabat NilaiKu Lombok Timur yaitu Bu Mahani. Bu Mahani merupakan pengguna setia aplikasi NilaiKu. Setelah panen cabai beliau terkadang mengolahnya menjadi produk jadi. Lalu pemasarannya dilakukan dengan menggunakan Kartu Bisnis Digital (KBD) dari NilaiKu. Produk sambal dari Bu Mahani dinamai Sambal Tetu-Tetu. Sambal ini sudah cukup banyak dikenal orang, dan sudah banyak yang pesan mulai dari orang di sekitar Lombok Timur, tampil di pameran atau bahkan dikirim ke luar daerah seperti Depok dan Jakarta. Selain terkenal akan sambal Tetu-tetunya, Ibu Mahani juga salah satu pembuat abon cabai terkenal di Lombok dan produknya telah banyak beredar di toko swalayan di Nusa Tenggara Barat.

Bagi Anda pecinta makanan olahan yang pedas dan tertarik dengan sambal Tetu-Tetu milik bu Mahani bisa langsung hubungi Bu Mahani lewat Link Modal Sosial berikut ya! https://nilaiku-rama.microaid.io/profile

(Siti Juliah)