NilaiKu.id – Indonesia terkenal dengan suburnya tanah, sehingga tongkat, kayu dan batu pun jadi tanaman kat Koes Ploes. Namun beberapa daerah di Indonesia ada yang tandus dan tidak subur. Berdasarkan beragam informasi yang dihimpun nilaiku.id kondisi tanah yang kering atau tandus bisa disebabkan oleh berbagai faktor, mulai dari cuaca, struktur dengan porositas rendah, kekurangan mineral, kekurangan organik ataupun kurangnya rongga udara pada permukaan media tanam ini.
Tetapi, ada cara bagaimana mengembalikan tanah, mislanya di pekarangan hunian sekitar rumah Anda agar kembali subur kemudian dapat dijadikan sebagai media tanam secara maksimal.
Ciri-ciri tanah tidak subur tampak dari permukaannya yang kering, menandakan kadar air yang kurang karena intensitas hujan rendah dan jauh dari sumber air, saat musim kemarau curah hujan amat kecil, tanah tentu saja akan menjadi gersang.
Berikut beberapa cara mengakali tanah agar bisa dijadikan media tanam:
Gemburkan Tanah
Penggemburan tanah dengan cara mencangkul dan membolak-balikan tanah membantu mengembalikan kondisi media tanam ini dari tandus menjadi subur. Anda juga bisa memanfaatkan alat seperti cangkul, garpu tanah atau sekop untuk membalikkan permukaan tanah sehingga tekstur menjadi lebih lunak sehingga tanaman terutama di bagian akar lebih mudah menembusnya. Selain itu fungsi penggemburan juga dimaksudkan agar udara bisa mengalir dan membuat media tanam itu sendiri bisa bernafas dengan cukup.
Menambah Pupuk Kandang atau Kompos
Lakukan penambahan pupuk kandang atau kompos untuk menggemburkan tanah. Anda bisa memilih menambahkan pupuk kandang baik kotoran ayam atau sapi dan lain-lain yang cukup efektif untuk membuat tanah menjadi lebih gembur.
Kurangi pemakaian pupuk kimia dan pelihara organisme penyubur tanah.
Selain menggunakan pupuk kompos, pupuk kimia seperti NPK, urea ataupun ZA biasa digunakan menutrisi tanah yang tandus. Pupuk kimia dapat diserap langsung oleh tanaman sehingga tumbuh secara subur, namun batasi penggunaannya karena akan mencemari air tanah dan bisa menyebabkan tanah menjadi asam dan keras.
Organisme tanah berperan dalam penguraian (dekomposisi) bahan-bahan organik yang berasal dari sisa makhluk hidup. Misalnya, daun-daun yang telah jatuh ke tanah, ranting-ranting, dan jasad hewan yang telah mati akan diuraikan menjadi materi organik yang lebih sederhana.
Selain menguraikan materi organik, organisme tanah juga dapat membantu pelapukan batuan menjadi bahan-bahan anorganik atau yang biasa kita sebut mineral tanah.
Materi organik dan mineral yang ada di tanah inilah yang disebut dengan zat hara atau nutrisi bagi tanaman. Keberadaan organisme tanah sebagai dekomposer dimanfaatkan untuk membuat pupuk kompos, yaitu pembuatan pupuk dari bahan organik.
Tanah yang subur dapat ditandai dengan hidupnya organisme tanah seperti cacing, belut (bila tanahnya berair seperti sawah) dan lain-lain. Cacing tanah adalah hewan yang bisa meningkatkan pemadatan tanah.
Anda bisa menambahkan cacing tanah di media tanam atau tanah Anda yang memiliki masalah dengan pemadatan tanah. Cacing-cacing tersebut akan membuka jalan dan meninggalkan lobang juga kotoran yang membantu menganginkan dan menyuburkan tanah
Gunakan Dolomite
Menurut para ahli pertanian, tanah yang kering cenderung memiliki tingkat keasaman atau pH yang tinggi, sehingga tingkat pH perlu diseimbangkan agar tidak terlalu rendah ataupun tinggi. Caranya, taburkan kapur dolomite pada permukaan media tanam sehingga pH tetap stabil.
Selain itu, Sahabat NilaiKu juga bisa melakukan tindakan lainnya seperti melakukan rotasi tanam dan tanaman memberi nutri tanah berupa mineral, menggunakan mulsa untuk pelindung tanah di sekitar tanaman, menambahkan batuan halus, hingga menyiram tanaman dengan teratur.
Atau Anda punya cara lain? Yuk berdiskusi di grup Sahabat NilaiKu dan selamat berbagi informasi dunia usaha dan tani. Pakai terus Nilaiku! Alat Promosimu Setiap Waktu, Temukan di PlayStore!