Sahabat NilaiKu Jualan Apa Saja?

NilaiKu.id – Momentum besar Ramadhan yang baru saja berlalu tak bisa dipungkiri telah memberikan berkahnya tersendiri bagi para pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM), terutama saat menjelang perayaan Hari Raya Idul Fitri. Salah satunya, tingkat konsumsi yang meningkat dan ramainya pesanan berbagai produk untuk kebutuhan hari raya.

Tak terkecuali, para pengguna aplikasi NilaiKu pun kebanjiran order seperti penjahit dan pelaku usaha fashion di Sukabumi atau para pembuat produk makanan olahan dan sejenisnya, seperti Sahabat NilaiKu di Lombok Timur.

Lalu,produk apa sajakah yang biasa dipromosikan dengan menggunakan aplikasi NilaiKu? Berikut diantaranya:

Buah-buahan, jika Anda membutuhkan pemasok buah-buahan bisa Anda dapatkan melalui aplikasi NilaiKu seperti jeruk Garut, melom, duku, manggis dan lainnya yang tergantung musim.

Instalasi Hidroponik, tak hanya menjual produk Sahabat NilaiKu ada yang menjual jasa untuk melakukan instalasi hidroponik bagi kesulitan melakukannya lengkap dengan edukasi hidroponik, arahan dan pendampingan seperti yang dilakukan Rida Warsa, Sahabat NilaiKu Pasaman Barat. Berbagi Jenis Sayuran pun dipromosikan seperti cabe merah, selada, tomat dan berbagai jenis palawija. Tak hanya itu, Hasil ternak menjadi salah satu produk unggulan Warsa Farm di Pasaman Barat baik telur atau ayam potong. Produk pakaian pun, berikut jasa jahit pakaian digarap pengguna aplikasi NilaiKu di Sukabumi.

Abon Cabe Tetuteu. Produk ini merupakan produk olahan hasil pertanian dan perkebunan para petani di Lombok Timur, terkenal dengan cita rasa pedasnya yang khas. Tampil dalam bentuk murni cabe bubuk sebagai bahan dasar pemberi rasa pedas dan nikmat makanan yang alami. Ada pula varian cita rasa lainnya yang dikombinasikan dengan berbagai rempah dan bumbu hingga produk abon cabe yang telah dikombinasikan dengan ikan teri dari Nusa Tenggara Barat dan juga Kentang yang nyaris mirip kentang Mustofa tetapi lebih kering dan renyah.

Kopi. Siapa tak kenal kopi? Bahan minuman yang kini sangat digandrungi anak muda di Indonesia juga banyak dijual di aplikasi NilaiKu, misalnya Kopi Garut Selain terkenal karena keindahan alamnya, Gunung Papandayan di Kabupaten Garut juga menghasilkan kopi yang memiliki cita rasa yang khas, kopi Papandayan menjadi incaran banyak pecinta kopi.

Selain Kopi Garut dari Papandayan ada juga kopi Cikuray Garut, Karaha, Taraju, Galungung Tasikmalaya, kopi Robusta Nusa Tenggara, Pasaman Barat dan Aceh Gayo.

Beras dan Bibit Padi Sarinah. Padi Sarinah merupakan padi unggulan Kabupaten Garut, di mana berdasarkan laporan berbagai pihak dan pijhak terkait permintaan petani terhadap benih padi jenis sarinah belakangan ini meningkat.

Di Kabupaten Garut saja permintaan bibit padi Sarinah cukup tinggi hingga mencapai 173 ton. Begitu pun dengan daerah lainnya di Jawa Barat seperti Bandung, Tasikmalaya, dan Sumedang yang jumlahnya mencapai seratus ton benih setiap musim tanam. Sayangnya, pasar yang besar ini belum tergarap denganbaik karena keterbatasan lahan untuk penangkaran, sehingga permintaan pasar tak banyak terpenuhi.

Makan Tradisional. Ada beragam jenis makanan tradisional yang biasa dipromosikan para pengguna aplikasi NilaiKu di berbagai daerah yang cukup memberikan kekayaan produk keluarga yang bisa jadi pilihan dari berbagai jenis makanan olahan yang kita kenal selama ini seperti:

  1. Burayot, kudapan khas tradiosional Garur dengan aroma gula aren yang khas dan manis
  2. Cireng, Cireng isi dan berbagai varian lainnya.
  3. Burasak, makanan khas lombok timur
  4. Aneka kue/ Pastry
  5. Rengginang, Katapang, Kacang goreng dll.

Cemilan/Snack. C’milan Sultan yang merupakan merk dagang dari beberapa produk yang dijual oleh Sahabat NilaiKu di Tasikmalaya dengan tehnik menggoreng yang terdiri dari:

  1. Basreng, adalah Baso Goreng yang merupakan cemilan kekinian yang terbuat dari baso sapi goreng dengan tambahan rasa pedas yang ditaburkan pada baso goreng dengan tingkat kepedasan berbeda.
  2. Tahu Crispy, tahu yang digoreng garing dan renyah dengan taburan bumbu yang melahirkan rasa nikmat lebih dari sekedar tahu digoreng.
  3. SioMiker, Siomay Kering yang diperuntukan bagi para penyuka siomay dam bentuk kemasan yang cocok dijadikan cemilan.
  4. Pangker, Pangsit Kering.

Nah, itu dia diantaranya dan kita runut lagi nanti Sahabat NilaiKu di artikel berikutnya. Anda produk apa? Jangan sungkan untuk mempromosikan ke berbagai platform sosmec pakai aplikasi NilaiKu! Unduh Sekarang.

Abon Cabe, Karya Kita, Hati Kita.

Menumpuknya produksi saat panen raya membuka peluang terjadinya kerusakan pada beberapa komoditas hasil tani seperti mudah busuk dalam waktu tertentu yang berakibat pada turunnya kuantitas dan kualitas produk.

Disinilah pentingnya menguasai teknologi pengolahan dan penanganan pasca panen yang baik, menjadikan bahan baku sebagai produk olahan selain ada pertambahan nilai, membuat produk olahan adalah jalan keluar mengatasi over produksi hasil tani. Mengingat banyaknya produk hasil tani yang belum dapat langsung terjual atau diserap pasar, maka potensi hasil pertanian di pedesaan disikapi dengan lebih baik melalui kegiatan yang melibatkan wanita dalam memanfaatkan hasil pertanian dan mengelola lingkungan di sekitarnya melalui kelompok wanita tani (KWT).

Ibu Mahani bangga dengan aplikasi NilaiKu untuk mempromosikan produk abon cabenya.

Pada prakteknya, KWT ternyata mampu mengolah hasil tani yang biasanya hanya dijual begitu saja setelah panen, hanya sebatas bahan baku atau bahan mentah. Tetapi, di tangan para wanita bahan baku dilolah menjadi sebuah produk turunan atau produk olahan, contohnya dengan memproduksi keripik dari pisang atau singkong, membuat dodol dari beras ketan atau labu, memproduksi cireng dari tepung tapioka atau sagu, atau membuat ketapang yang berbahan dasar ubi dan sejenisnya, membuat abon cabe dan sambal dalam kemasan dari cabe dan masih banyak lagi jenis produk olahan yang lainnya.  

Sebut saja Kelompok Wanita Tani Tetu-tetu, mereka tak lagi risau bila sewaktu-waktu harga komoditas cabe menjadi rendah, sebab kini cabe telah berhasil mereka olah menjadi abon cabe.  “Ide awal pembuatan abon cabe ini, karena saya lihat hasil panen petani cabe yang melimpah tetapi harganya yang rendah. Dari situlah saya mulai berpikir untuk mengolah cabe agar harganya menjadi lebih baik lagi,” ungkap Mahani, Ketua KWT Tetu-tetu, Lombok Timur kepada nilaiku.id (14/12).

Sejak saat itu muncul-lah kesadaran Mahani bersama KWT Tetu-tetu yang kini beranggotakan 30 orang ini untuk mulai memproduksi Abon Cabe. “Kami memproduksi abon cabe ini sejak tahun 2107, awalnya sekilo aja dulu, baru naik dua kilo, naik lagi empat kilo, Sembilan kilo,” kenang Mahani ikhwal pertama kali memproduksi abon cabe. Kini, dalam satu bulan Mahani mengatakan bahan baku cabe yang ia produksi bersama anggotanya pernah mencapai satu kwintal dalam satu bulan.

“Promosinya pun dari mulut ke mulut, mas! Saya bawakan sambal, ya, abon cabe ke petani, saya datangi mereka, terus saya bilang mau ngga nih sambal, ada cabe ga? tapi saya tukar dengan cabe,” terang Mahani yang kini lebih memilih menggunakan aplikasi NilaiKu dalam memasarkan produk KWT Tetu-tetu. “Ya, kalau sekarang saya pakai NilaiKu-lah membagikan KBD,” imbuhnya.

Abon Cabe adalah cabe segar pilihan yang dikeringkan melalui proses yang higienis dan proses oven yang sangat lama, setelah pengovenan kemudian dicampurkan dengan berbagai rempah dan bumbu seperti bawang, gula, garam dan lain-lain sehingga lahir cita rasa yang khas dan nikmat untuk disantap dengan rasa yang gurih dan pedas.

Ibu-ibu anggota KWT Tetu-Tetu sedang belajar mempromosikan produk melalui NilaiKu

Abon Cabe KWT Tetu-tetu kini dibanderol dengan harga 20.000,-/70gram, dan Anda bisa mendapatkannya di Toko Petani Nilaiku Lombok. Dengan harga jual Rp20.000,-/Kg Mahani mengatakan dengan modal untuk pembelian bahan baku dan bumbu sebesar Rp2.000.000,-keuntungan yang didapat bervariasi antara Rp100.000,- per minggu, hingga Rp500.000,- bulan tergantung tinggi rendahnya bahan baku yang didapat, karena komoditas cabe merupakan salah satu jenis komoditi dengan harga yang sangat fluktuatif.

 “Kami juga mendapatkan beberapa pelatihan dari mulai membuat pupuk oeganik sampai ke pelatihan pengolahan hasil turunan cabe, produk kami juga sering mengikuti beberapa pameran dan event lainnya. Dan alhamdulillah saya juga mendapatkan beberapa bantuan peralatan pengolahan  di masa pandemic ini, produk Tetu-tetu tidak berhenti begitu saja, ada aplikasi NilaiKu yang membantu memasarkan secara online,” pungkas Mahani.

Video proses dapur produksi KWT Tetu-Tetu bisa dilihat di link berikut: https://youtu.be/NJYyBwmJVk0

Abon Cabe KWT Tetu-tetu

Produk Olahan Cabai untuk Tingkatkan Nilai Tambah Hasil Panenmu

Produk Olahan Cabai untuk Tingkatkan Nilai Tambah Hasil Panenmu

Cabai Merah merupakan salah satu jenis tanaman yang dapat dibudidayakan oleh segala jenis kalangan mulai dari ibu rumah tangga hingga petani. Penanaman cabai dapat dilakukan di pekarangan rumah melalui media polybag atau bahkan di lahan yang sempit dengan sistem tumpang sari dengan tanaman lainnya.

Tahu gak sih Sahabat NilaiKu? Ternyata iklim di Indonesia yang tropis ini cocok untuk budidaya tanaman cabai dimana matahari bersinar secara penuh. Untuk ketinggian tempat penanaman, baiknya tanaman cabai di tanam di dataran rendah.

Tanaman cabai ini merupakan tanaman yang atraktif atau paling banyak diminati untuk dibudidayakan. Perawatan yang dilakukan pada tanaman cabai adalah dengan menyiramnya saat musim kering.

Namun hati-hati ya, jika tanaman cabai belum kuat jangan disiram terlalu sering. Selain itu, usahakan untuk selalu cek tanaman cabai pada satu atau dua minggu pertama. Hal ini bertujuan agar jika ada tanaman yang mati atau pertumbuhannya abnormal bisa segera dicabut dan diganti dengan bibit yang baru.

Tanaman cabai dapat dipanen setelah tanaman berumur 75 hingga 85 hari setelah tanam. Pemanenan bisa dilakukan setiap 2 sampai 5 hari sekali di pagi hari.  Buah cabai dipetik sekaligus dengan tangkainya ya untuk memperpanjang umur tanaman. Lalu setelah panen, pasti para petani akan melihat harga di pasaran berapa.

Dengan fluktuasi harga cabai yang tidak menentu, petani dan ibu rumah tangga bisa membuat produk olahan cabai untuk meningkatkan keuntungan mengingat makanan pedas cenderung disukai oleh masyarakat Indonesia.

Setelah masa panennya, tanaman cabai tidak dapat disimpan dalam waktu yang lama. Oleh karena itu, membuat produk olahan cabai dapat menjadi solusi bagi para petani cabai untuk meningkatkan daya saing produk.

Produk olahan dari hasil panen cabai dapat dibuat menjadi olahan jadi seperti sambal dan abon cabai super pedas, seperti produk milik sahabat NilaiKu Lombok Timur yaitu Bu Mahani. Bu Mahani merupakan pengguna setia aplikasi NilaiKu. Setelah panen cabai beliau terkadang mengolahnya menjadi produk jadi. Lalu pemasarannya dilakukan dengan menggunakan Kartu Bisnis Digital (KBD) dari NilaiKu. Produk sambal dari Bu Mahani dinamai Sambal Tetu-Tetu. Sambal ini sudah cukup banyak dikenal orang, dan sudah banyak yang pesan mulai dari orang di sekitar Lombok Timur, tampil di pameran atau bahkan dikirim ke luar daerah seperti Depok dan Jakarta. Selain terkenal akan sambal Tetu-tetunya, Ibu Mahani juga salah satu pembuat abon cabai terkenal di Lombok dan produknya telah banyak beredar di toko swalayan di Nusa Tenggara Barat.

Bagi Anda pecinta makanan olahan yang pedas dan tertarik dengan sambal Tetu-Tetu milik bu Mahani bisa langsung hubungi Bu Mahani lewat Link Modal Sosial berikut ya! https://nilaiku-rama.microaid.io/profile

(Siti Juliah)