Sukses Tumpang Sari Gito: Membongkar Rahasia Hasil Tanam dan Foto Bagus

NilaiKu.id- Unggahan sederhana Gito di grup WAG Sahabat NilaiKu  “Sudah mulai berbuah tanaman tumpang sari. Terong ungu, cabe rawit, jagung manis šŸ™”  telah memicu rasa penasaran. Bukan hanya kabar panen, tetapi juga foto yang dilampirkannya yang dinilai “sebagus itu”. Foto tersebut menampilkan kebun yang subur, kaya warna, dan memiliki estetika visual yang menawan. Bagaimana Gito bisa mencapai hasil panen seproduktif dan foto seartistik itu dalam satu waktu? Berikut adalah analisis mendalam terhadap rahasia di balik keberhasilan kebun dan dokumentasi Gito.

Ternyata, rahasia kesuburan kebun tumpang sari Gito terletak pada jadwal tanam bertahap. Dalam diskusi di WAG, Gito mengungkapkan jawaban atas pertanyaan Sunaryono bahwa ia menanam ketiga komoditi dengan selisih 2 minggu. Strategi ini membuat perawatan lebih fokus, panen lebih berkelanjutan, dan efisiensi lahan menjadi maksimal. Sekali lagi, Gito membagikan ilmu praktis yang langsung bisa diterapkan oleh para anggota Sahabat NilaiKu.

Analisis Strategi Berkebun: Tiga Komoditas dalam Simfoni Tumpang Sari

Keberhasilan Gito tampaknya didasarkan pada pemilihan kombinasi tanaman yang cerdas: terong ungu, cabai rawit, dan jagung manis dalam satu lahan. Ini bukanlah penanaman acak, melainkan penerapan prinsip tumpang sari (intercropping) yang terencana. Kami mengestimasi bahwa Gito memanfaatkan tiga fungsi utama:

  1. Efisiensi Lahan Maksimal: Menanam tiga jenis tanaman dengan kebutuhan ruang vertikal yang berbeda (jagung tinggi, terong sedang, cabai pendek) memanfaatkan setiap jengkal tanah.
  2. Saling Mendukung (Mutualisme): Jagung kemungkinan besar berperan ganda sebagai penyangga alami (turus hidup) bagi tanaman lain dan memberikan naungan yang ideal untuk cabai dan terong dari paparan sinar matahari berlebihan di iklim tropis.
  3. Pengendalian Hama: Keanekaragaman jenis tanaman diduga membantu memutus siklus hidup hama yang spesifik pada satu jenis tanaman, sehingga menekan risiko serangan penyakit secara keseluruhan.

Analisis Estetika Foto: Mengapa Hasil Bidikan Gito Begitu Memikat

Selain menjadi petani ulung, Gito juga diperkirakan memiliki kepekaan fotografi yang baik. Foto-fotonya menarik karena memenuhi kaidah komposisi visual yang kuat:

  • Komposisi Warna yang Kuat: Foto Gito berhasil menangkap kontras warna yang dramatis antara ungu pekat terong, merah menyala cabai, dan hijau segar daun jagung. Kontras ini yang langsung “menangkap” mata audiens.
  • Penggunaan Dimensi dan Kedalaman: Kami menganalisis bahwa Gito menyusun tanamannya secara berlapis  Jagung di latar belakang tinggi, terong di tengah, dan cabai di depan  sehingga menciptakan kedalaman (depth of field) yang membuat foto terlihat berdimensi dan tidak datar.
  • Pemanfaatan Golden Hour: Kualitas cahaya dalam foto mengindikasikan bahwa Gito memotret saat pagi atau sore hari. Cahaya lembut (golden hour) ini menghasilkan bayangan yang dramatis dan menyorot tekstur buah serta warna tanpa menimbulkan over-exposure.
  • Fokus pada Detail: Foto yang sukses selalu menonjolkan detail ketajaman (misalnya, tekstur mengilap kulit terong atau runcingnya cabai). Detail ini merupakan “bukti” visual yang meyakinkan tentang kesehatan prima tanaman.

Prediksi Resep Perawatan Rutin

Kesuksesan ini tentu bukan kebetulan. Di balik foto yang memukau, dapat diprediksi ada rutinitas perawatan yang telaten. Hal-hal yang kemungkinan besar diterapkan Gito meliputi:

  1. Pengolahan Tanah yang Maksimal: Memastikan media tanam gembur, subur, dan memiliki drainase yang sangat baik agar akar tanaman tumbuh optimal.
  2. Manajemen Jarak Tanam: Pengaturan jarak tanam yang ideal untuk mencegah perebutan nutrisi dan sinar matahari antar tanaman yang ditumpang sari.
  3. Pemupukan Konsisten: Pemberian nutrisi secara berkala, kemungkinan besar dengan mengedepankan pupuk organik untuk menjaga kesuburan lahan jangka panjang.
  4. Pengendalian Hama Preventif: Rutin memeriksa tanaman dan menggunakan pestisida alami sebagai upaya pencegahan sebelum terjadi serangan masif.

Kisah Gito menjadi studi kasus nyata bahwa berkebun di lahan terbatas dapat menghasilkan panen yang melimpah (materi) sekaligus kepuasan batin (immateri). Yang lebih unik, ia membuktikan bahwa aktivitas bercocok tanam bisa menjadi objek ekspresi seni melalui fotografi. Selamat kepada Gito! Kami berharap analisis ini dapat menginspirasi seluruh Sahabat NilaiKu untuk menerapkan strategi tumpang sari yang cerdas dan mengabadikan hasilnya dengan seni fotografi yang sama memukaunya.

Siapa Gito? Gito adalah Warsito Sejati adalah petani dan pengusaha asal Garut, Jawa Barat, tepatnya dari Desa Cintakarya, Kecamatan Samarang. Ia dikenal sebagai sosok yang aktif mengadopsi teknologi seperti NilaiKu dalam praktik pertanian dan pemasaran. Warsito memanfaatkan aplikasi untuk mengelola dan menjual hasil panennya, terutama beras merah, secara digital, terutama selama masa pandemi. Warsito juga pernah bekerja sama dengan Mercy Corps Indonesia dalam proyek pengenalan teknologi ICT (Informasi dan Komunikasi) untuk petani, yang bertujuan meningkatkan pengetahuan petani mengenai produksi, panen, dan informasi cuaca.

Kisah UMKM: Bikin Senyum dan Semangat Jualan! UMKM Lokal Nampang dan Panen di Panggung Besar!

Halo Sobat NilaiKu, para pelaku UMKM dan penggerak ekonomi Indonesia! Kita punya rangkuman berita yang bikin semangat sekaligus mengajak kita berpikir keras juga,nih. Kita akan bahas kabar gembira dari UMKM binaan Pertamina yang sukses besar di Inacraft dan Mandalika, membuktikan bahwa produk lokal kita layak go global dan bisa meraup omzet miliaran. Namun, di saat yang sama, kita juga harus menghadapi kenyataan pahit seperti dampak blokir fitur live selling TikTok yang langsung memukul pendapatan banyak pelaku usaha, serta “gap” digitalisasi yang masih jadi PR besar. Intinya, UMKM adalah tulang punggung negeri, dan mari kita lihat bagaimana mereka berjuang di tengah tantangan dan peluang yang silih berganti.

Siapa Bilang Usaha Rumahan Cuma Receh? Omzet Milyaran di Inacraft!

Bayangkan, 32 pelaku UMKM kreatif yang dibina Pertamina baru saja membuktikan kalau bisnis lokal itu powerhouse! Mereka tampil di pameran keren se-Asia Tenggara, Inacraft 2025, dari tanggal 1 sampai 5 Oktober di JCC Jakarta.

Hasilnya? Bikin geleng-geleng! Total omzet yang mereka kantongi selama 5 hari pameran mencapai Rp4,7 Miliar! Angka ini melonjak tajam, naik 62% dari tahun lalu. Salah satu yang paling bersinar adalah Batik Mata Andau dari Palangka Raya. Mereka memboyong motif Dayak yang otentik, dan tahu enggak? Produknya langsung dilirik pembeli dari luar negeri! Ini benar-benar kisah sukses: dari meja kerja rumahan, sekarang produknya go global. Keren banget, kan?

Cari Pelanggan Baru? Pakai NilaiKu! Upload Produkmu, Segera!

Nonton Balapan Sambil Bikin Duit di Mandalika!

Vibes balapan MotoGP Pertamina Grand Prix Mandalika di Lombok (3-5 Oktober) enggak cuma soal speed motor, tapi juga soal kecepatan UMKM NTB naik kelas. Acara balap kelas dunia ini jadi panggung buat produk lokal. Coba lihat kacang Nutsafir—camilan lokal yang dulunya biasa aja, sekarang dijual di area pameran yang dipenuhi turis asing. Peluang eksposur internasional ini emas banget! Bisa nonton balapan seru, sambil produk kita dipegang turis mancanegara.

Program Makan Gratis: Pasar Tetap buat UMKM Lokal!

Di media sosial X (dulu Twitter), banyak yang heboh positif soal program Makan Bergizi Gratis (MBG) dari Prabowo. Program ini bukan cuma tentang kasih makan anak sekolah, tapi juga tentang menggerakkan ekonomi akar rumput. Ribuan Satuan Pelayanan Pendidikan Gratis (SPPG) yang akan tersebar di seluruh Indonesia bakal jadi pasar tetap bagi UMKM, petani, dan nelayan lokal. Banyak pelaku usaha lokal bilang, program ini bikin usaha mereka “hidup” dan bukan sekadar proyek musiman. Ini game changer buat peningkatan ekonomi daerah!

Produk dari desa adalah tulang punggung ekonomi bangsa!

Dan ini berita berat yang bikin mikir dan butuh solusi, yakni Tantangan Berat di Era Digital dan Regulasi yang ‘Kagetan’

Live TikTok Diblokir, UMKM Teriak Rugi Besar!

Nah, ini nih yang bikin pusing. Sejak akhir Agustus 2025, TikTok harus mematikan fitur live selling di Indonesia gara-gara kerusuhan demo di Jakarta. Dampaknya? Pedagang UMKM yang jualan utamanya lewat live streaming langsung kena pukul telak! Penjualan mereka anjlok drastis. Desainer mode bahkan mengaku rugi sampai jutaan. Kejadian ini menegaskan, kita butuh regulasi yang lebih solid dan jelas agar platform digital bisa tetap beroperasi saat ada gejolak. Nasib bisnis jangan sampai jadi korban ketidakpastian.

Go Digital Cuma Mimpi? Ada ‘Gap’ Besar di Lapangan!

Pemerintah punya target ambisius: 30 juta UMKM harus go digital. Tapi, per 2025, yang berhasil ‘nyemplung’ baru 12,5 juta. Jauh, kan? Ada kesenjangan besar antara kebijakan di atas kertas dengan kenyataan di lapangan. Masalah klasik seperti akses internet, kurangnya skill digital, dan biaya masih jadi tembok besar. Padahal, potensi ekonomi digital kita diprediksi mencapai US$130 Miliar tahun ini. Kalau gap ini diatasi, UMKM bisa jadi kunci utama!

Stimulus Baru, Tapi Masih Sulit “Naik Kelas

Pemerintah baru saja meluncurkan paket stimulus (disebut 8+4+5 pada 15 September 2025) yang isinya macam-macam, mulai dari keringanan pajak sampai akses pasar. Ini kabar baik. Tapi, meskipun sektor logistik tumbuh kencang (8,52% di Q2 2025), UMKM kita masih kesulitan banget buat bersaing dengan produk impor dan naik kelas. Belum lagi, isu panas di media sosial tentang produk UMKM lokal yang tiba-tiba disebut “ilegal” di ranah digital. Ini menunjukkan bahwa meskipun sudah banyak upaya, dukungan yang lebih terstruktur dan perlindungan hukum masih sangat dibutuhkan.

Intinya: UMKM adalah tulang punggung sejati ekonomi kita (kontribusinya di atas 60% PDB!). Mereka kuat, tapi butuh jalan yang lebih mulus dan perlindungan yang lebih tebal biar enggak cuma bertahan, tapi benar-benar maju dan jadi raja di negeri sendiri.

Kolaborasi Batu Loncatan & Kekuatan Menuju Sukses Bersama

NilaiKu.id – Dalam perjalanan meraih kesuksesan, kegagalan seringkali dianggap sebagai jurang yang paling menakutkan, padahal sesungguhnya ia adalah guru terbaik. Setiap kegagalan menyimpan pelajaran berharga yang tak akan pernah didapatkan dari keberhasilan instan. Mengambil inspirasi dari pepatah abadi, “Kegagalan adalah awal dari kesuksesan,” kita melihat bukti nyata dalam kisah-kisah luar biasa. Ambil contoh J.K. Rowling yang mengalami 12 kali penolakan naskah sebelum akhirnya dunia mengenal Harry Potter. Andai ia menyerah pada penolakan terakhir, sebuah karya monumental mungkin tidak akan pernah lahir. Kisah ini menegaskan bahwa ketekunan adalah kunci utama yang mengubah kerikil sandungan menjadi anak tangga.

Semangat Pantang Menyerah dalam Ekosistem Modern

Semangat untuk terus bangkit dari keterpurukan ini diterjemahkan ke dalam tindakan nyata dalam komunitas bisnis modern. Platform seperti NilaiKu hadir sebagai fasilitator, memberdayakan para pelaku usaha untuk berinovasi dan berdiri tegak kembali melalui tools digital yang mudah diakses. Fitur-fitur esensial seperti toko online dan kartu bisnis digital yang dapat dibagikan secara instan adalah contoh nyata bagaimana teknologi mengubah tantangan menjadi peluang konkret. Lebih dari itu, saling berbagi pengalaman dan pengetahuan dalam komunitas menciptakan ekosistem yang saling mendukung dan mendorong pertumbuhan kolektif.

Mengubah Pola Pikir

Seringkali, solusi atas masalah telah berada tepat di depan mata, namun terlewat karena fokus yang berlebihan pada masalah itu sendiri. Seperti yang diungkapkan salah seorang anggota komunitas dengan bijak dalam Obrolan WAGs Sahabat NilaiKu pekan pertama Oktober 2025, “Terkadang kita melupakan kesempatan dan peluang yang sudah ada, karena fokus ke persoalan hidup bukan ke penyelesaian masalah.” Pola pikir inilah yang perlu diubah secara mendasar. Jangan lagi menganggap tantangan sebagai “batu sandungan,” tetapi sebagai fondasi kokoh yang kita butuhkan untuk membangun masa depan yang lebih baik. Kegagalan bukan untuk dihindari, melainkan untuk dimanfaatkan.

Kolaborasi sebagai Kekuatan Utama

Oleh karena itu, mari kita terus bergerak maju dengan semangat kolaborasi. Ingatlah: Setiap kegagalan adalah pembelajaran, setiap peluang harus diraih, dan setiap kesuksesan rekan adalah inspirasi. Melalui pertukaran ilmu dan dukungan, seperti yang tercermin dalam semangat komunitas NilaiKu, tidak ada halangan yang benar-benar tidak dapat diatasi. Masa depan yang lebih baik menanti di ujung perjalanan bagi mereka yang berani untuk terus mencoba, berinovasi, dan menjadikan kegagalan sebagai batu loncatan sejati.

Artikel ini disusun dari percakapan dalam grup WAG “Sahabat NilaiKu”, Jalu Wardhana membuka dengan motivasi, sementara Lusi Pasaman Barat menguatkannya dengan kisah inspiratif. Semangat kebersamaan ini berlanjut ke hari berikutnya, di mana Mahani Lombok dan Lusi dengan antusias mempromosikan fitur Toko Online dan aplikasi NilaiKu. Dukungan terus mengalir ketika Jalu mendorong anggota lain untuk berbagi kartu nama digital, yang kemudian dipandu oleh Lusi melalui tutorial praktis, menciptakan komunitas yang solid, edukatif, dan berfokus pada pertumbuhan bisnis bersama.

Limbah Jadi Emas: Kisah Sukses Ekspor Coir Shade Lapas Garut Ubah Sabut Kelapa Jadi Bernilai Tinggi

NilaiKu.id – Lapas Kelas IIA Garut membuktikan komitmennya dalam ekonomi sirkular melalui ekspor coir shade berbahan sabut kelapa ke pasar Eropa. Produk anyaman sabut kelapa ini tidak hanya mendatangkan devisa, tetapi juga menjadi solusi cerdas pemanfaatan limbah pertanian. Sabut kelapa yang sebelumnya sering dibuang atau dibakar, kini berubah menjadi produk bernilai ekonomi tinggi yang diminati pasar internasional, terutama Spanyol dan Prancis

Manfaat sabut kelapa untuk coir shade ternyata sangat istimewa. Material alami ini memiliki kemampuan menyerap dan melepaskan air dengan baik, membuatnya tahan lama terhadap cuaca ekstrem. Karakteristik sabut kelapa yang kuat namun lentur menjadikannya bahan ideal untuk kanopi peneduh yang mampu bertahan tahunan. Keunggulan ekologis ini menjadi nilai jual utama, mengingat tren pasar global yang semakin mengutamakan produk ramah lingkungan dan berkelanjutan.

Proses daur ulang sabut kelapa menjadi coir shade juga membawa dampak lingkungan yang positif. Dengan mengolah limbah sabut kelapa menjadi produk ekspor, Lapas Garut turut mengurangi beban lingkungan dari limbah pertanian. Setiap lembar coir shade yang diproduksi berarti telah menyelamatkan lingkungan dari potensi polusi akibat pembakaran sabut kelapa, sekaligus mendukung gerakan zero waste dalam industri kerajinan.

Lapas IIA Garut menunjukkan karya inspiratif dengan mengeksporĀ coir shadeĀ (kanopi peneduh) anyaman sabut kelapa ke Eropa.Ā 

Keberhasilan pemanfaatan sabut kelapa untuk produk ekspor ini tidak hanya membawa keuntungan ekonomi dengan omzet ratusan juta rupiah, tetapi juga menciptakan lapangan kerja yang memberdayakan Warga Binaan Pemasyarakatan. Inovasi ini sekaligus menjadi inspirasi bagi daerah lain untuk melihat potensi limbah pertanian yang selama ini terabaikan. Kini, sabut kelapa tidak lagi sekadar limbah, melainkan “emas coklat” yang mampu membawa perubahan sosial dan ekonomi.

Dampak ekonomi dariĀ ekspor produk kerajinan sabut kelapaĀ ini sangat signifikan. Lapas Garut telah dua kali melakukan pengiriman dalam sebulan dengan total keuntungan mencapai Rp800 juta. Keuntungan ini tidak hanya menguntungkan pihak lapas, tetapi juga menjadi sumber penghasilan langsung bagi WBP yang terlibat. Selain itu, para WBP juga mendapatkan manfaat tambahan berupa remisi karena dinilai berkelakuan baik selama terlibat dalam proses produksi.
Ke depan, pemerintah berkomitmen memperluas pasar ekspor untukĀ produk unggulan Lapas GarutĀ ini.

Kementerian Koperasi dan UKM akan berkoordinasi dengan Kementerian Perdagangan untuk membuka akses pasar yang lebih luas. Kisah sukses ini diharapkan dapat mengubah persepsi masyarakat terhadap WBP, bahwa mereka bukanlah penjahat melainkan orang yang pernah tersesat dan masih memiliki potensi besar untuk berkontribusi positif bagi masyarakat melalui karya-karya berkualitas. (sumber:umkm.go.id)

Sukirno dari Petani hingga Penggerak Digital, Memperkuat Pangan dan Kesehatan dengan Aplikasi Lokal NilaiKu

NilaiKu.id – Sukirno, seorang digital creator yang lahir dan besar di Padang, tidak hanya piawai di dunia maya, tetapi juga memiliki akar kuat di tanah. Lulusan SMAN 1 Pasaman ini adalah seorang petani. Tentu saja petani adalah orang yang berdedikasi, ikut serta secara langsung dalam upaya ketahanan pangan lokal. Semangat inilah yang ia bawa dalam membangun bisnisnya, memanfaatkan platform digital lokal untuk dampak yang lebih luas.

Sukirno kini aktif sebagai “Sahabat NilaiKu,” mempromosikan aplikasi buatan anak bangsa tersebut sebagai alat pemberdayaan yang efektif bagi petani dan UMKM di wilayah Pasaman Barat dan lainnya, bahkan melalui akun sosmed-nya. Peran ganda yang ia jalankan sebagai petani dan digital entrepreneur memberi nilai otentik pada bisnis utamanya menjadi reseller produk herbal lokal, Herbal Shang Ratu

Sukirno dari Petani hingga Penggerak Digital, Memperkuat Pangan dan Kesehatan dengan Aplikasi Lokal NilaiKu

.Melalui konten-kontennya, Sukirno tak hanya memperkenalkan aplikasi NilaiKu, tetapi juga memasarkan berbagai varian Herbal Shang Ratu, seperti Air Kesat dan varian Merah Delima, yang diklaim memiliki manfaat bagi kesehatan wanita. Ia menunjukkan bahwa teknologi dan pertanian dapat berjalan beriringan, di mana kreativitas digital dapat mengangkat harkat produk lokal.

Meskipun produk Herbal Shang Ratu mudah ditemukan di berbagai e-commerce, Sukirno adalah perpanjangan tangan dari semangat lokal. Konsumen dihimbau untuk selalu menjadi pembeli yang cerdas: memverifikasi keaslian nomor BPOM secara mandiri melalui situs resmi dan kritis terhadap klaim kesembuhan yang berlebihan, sejalan dengan imbauan dari Badan POM RI.

Kisah Sukirno ini adalah bukti nyata potensi bisnis digital lokal dan kekuatan kolaborasi di mana satu individu dapat menjadi jembatan antara sawah, komunitas, dan pasar digital yang luas. Ia menunjukkan bahwa sukses sejati adalah ketika kita mampu memberdayakan diri sendiri sambil turut menopang masyarakat dan ketahanan pangan.

Bantu petani lokal seperti Sukirno memberdayakan diri dan UMKM! Segera beli produk Herbal Shang Ratu autentik dan bermutu tinggi yang ia tawarkan. Kunjungi Toko NilaiKu Sukirno sekarang dan jadilah bagian dari gerakan #BeliLokal!

#PetaniDigital #DigitalCreator #UMKMInspiratif #HerbalLokal #NilaiKu #KetahananPangan

5 Skill Wajib Agar Jualan Online Makin Laris

Nilaiku.id – Jika jualan online sepi pembeli, mungkin ada skill dasar yang terlewat. Kuasai 5 hal praktis ini untuk meningkatkan penjualan:

1. Fotografi & Videografi Produk: Pelanggan hanya bisa melihat. Pastikan foto dan video jelas, menarik, dan diambil di cahaya terang. Tunjukkan produk dari berbagai sudut dan buat video singkat cara pemakaian.

2. Respons Chat Cepat & Ramah: Balas semua pertanyaan pelanggan dengan cepat (DM, komentar, WhatsApp). Siapkan balasan standar untuk pertanyaan umum agar lebih efisien. Kepercayaan pelanggan akan meningkat karena merasa dihargai.

3. Desain Konten & Caption Menjual: Tampilan feed adalah etalase tokomu. Gunakan desain menarik dan caption catchy. Anda bisa memanfaatkan aplikasi seperti NilaiKu untuk membuat desain dan caption promosi kreatif secara otomatis menggunakan AI, hanya dengan memfoto produk Anda.

Tampilan aplikasi NilaiKu untuk desain promosi otomatis

4. Pengemasan Aman dan Rapi: Pastikan produk sampai dengan selamat. Gunakan bubble wrap atau kardus yang memadai. Tambahkan notes “Terima Kasih” kecil untuk memberikan kesan personal dan meningkatkan potensi repeat order.

5. Pencatatan Keuangan Sederhana: Catat semua pemasukan dan pengeluaran setiap hari, meskipun kecil. Pisahkan uang pribadi dan uang bisnis. Dengan begitu, Anda tahu persis kondisi keuntungan usaha Anda. Intinya: Konsisten dan telaten. Untuk urusan desain dan caption slogan promosi, NilaiKu bisa menjadi partner andalan Anda.

Tingkatkan penjualan online UMKM Anda! Pelajari 5 skill praktis mulai dari foto produk, desain caption, hingga manajemen keuangan. Download aplikasi NilaiKu untuk bantuan AI membuat konten promosi kreatif secara instan.

Menguasai skill jualan online bukanlah hal yang mustahil. Dengan konsistensi dan tool yang tepat, setiap UMKM bisa bersaing di dunia digital. Sekarang, waktunya fokus pada hal yang paling penting: melayani pelanggan dan mengembangkan bisnis. Untuk urusan desain dan konten promosi yang menawan, serahkan pada NilaiKu. Unduh aplikasinya sekarang, dan jadikan AI sebagai partner kreatifmu yang paling pintar. Toko online Anda sudah siap? Lengkapi dengan konten berkualitas dari NilaiKu dan sambut lebih banyak pelanggan!

Solar Dryer EmPower Ubah Cabe Basah ke Abon Cabe Berkualitas TinggiĀ 

NilaiKu.id – Di tengah terik matahari Lombok Timur, kelompok KWT Tetu-tetu, Desa Lendang Nangka, Kecamatan Masbagik, telah menorehkan kisah sukses yang inspiratif. Kini, dukungan program Solar Dryer EmPower sebagai teknologi pengering sederhana cukup membantu proses pengeringan. Dan dengan menggunakan aplikasi NilaiKu sebagai alat promosi, usaha abon cabainya yang kadang terkendala cuaca dan keterbatasan pengeringan, kini berkembang dengan produk yang lebih higienis, berkualitas, dan bernilai jual tinggi dan dikenal khalayak di berbagai daerah di Indonesia.Ā 

“Disini dulu bersama Ibu-ibu kwt di Desa Waringin ngajarin membuat abon cabe,” kata Mahani di WhatsApp Grup Sahabat NilaiKu (10/9), sembari memposting beberapa foto kegiatan, termasuk alat pengering cabe yang bernama Dryer Solar.

 Simak kisah inspiratif Mahani, pengusaha abon cabe dari KWT Tetu-tu, Lendang Nangka, Masbagik, Lombok Timur, yang sukses meningkatkan usaha berkat Solar Dryer EmPower dan aplikasi NilaiKu.

Sebagai pengusaha abon cabe, Mahani bertany akepada para petani yang kerap menghadapi kendala saat musim hujan. Cabe yang seharusnya dikeringkan dengan sinar matahari seringkali busuk karena cuaca tidak menentu. Proses pengeringan tradisional juga memakan waktu lama dan rentan terhadap kontaminasi dan alat pengering ini bisa jadi solusinya meski waktu yang digunakan untuk mengeringkan bisa berhari-hari, tapi cabe menjadi lebiha aman dan terjaga mutunya. . 

Solar Dryer EmPower: Solusi Efisien dan Ramah Lingkungan 

Melalui program Solar Dryer EmPower yang didukung oleh UN Women dan Sverige, Mahani dan kelompok KWT Tetu-tu memperoleh akses kepada teknologi pengering tenaga surya. Alat ini memungkinkan mereka mengeringkan cabe dengan cepat, bahkan saat cuaca hujan sekalipun. Dengan suhu yang terkontrol dan sirkulasi udara optimal, cabe kering yang dihasilkan lebih higienis, warnanya tetap cerah, dan bebas dari kontaminasi. 

Dampak Langsung pada Usaha Abon Cabe 

1. Peningkatan Kapasitas Produksi: Dengan Solar Dryer dapat mengeringkan cabe dalam jumlah besar secara serempak. Waktu pengeringan bahkan saat cuaca kurang mendukung. 

2. Peningkatan Kualitas dan Harga Jual: Cabe kering yang dihasilkan lebih bersih, utuh, dan bebas jamur. Abon cabe yang dibuat dari bahan baku berkualitas ini pun memiliki cita rasa lebih baik dan daya tahan lebih lama. Nilai jualnya meningkat hingga 30-40%.

3. Penghematan Waktu dan Tenaga: Proses yang efisien membuat petani memiliki lebih banyak waktu untuk mengembangkan varian produk, seperti abon cabe dengan level kepedasan berbeda, serta memperluas jaringan pemasaran. 

Dukungan Aplikasi NilaiKu: Memudahkan Promosi Usaha 

Tidak hanya mengandalkan teknologi pengering, Mahani juga memanfaatkan aplikasi NilaiKu untuk mengelola usaha secara digital. Aplikasi NilaiKu membantunya melakukan promosi usaha dengan desain promosi instant, membuat slogan promosi dalam satu kali klik dan memiliki toko virtual di NilaiKu. Dengan demikian, usaha abon cabainya semakin terkelola dengan rapi dan terencana. DOWNLOAD DI SINI

Peran Komunitas dan Dukungan Berkelanjutan 

Keberhasilan Mahani tidak lepas dari dukungan KWT Tetu-tu sebagai wadah berkumpulnya perempuan-perempuan pejuang ekonomi, seperti WAG Sahabat NilaiKu, MicroAid, KWT dan lain-lain. Melalui kelompok ini, mereka saling berbagi pengetahuan, mengakses pelatihan, dan membangun jaringan pemasaran yang lebih luas. Dukungan pendampingan dari program EmPower juga memastikan bahwa teknologi Solar Dryer tidak hanya diserahkan, tetapi juga dimanfaatkan secara optimal. 

Tantangan dan Harapan ke Depan 

Meski telah merasakan manfaat besar, Mahani berharap agar program seperti ini dapat terus berkelanjutan, tidak hanya berhenti pada pemberian alat. Pendampingan lanjutan, akses permodalan, dan perluasan pasar menjadi kunci agar usahanya semakin berkembang dan mampu menembus pasar nasional.  Kisah sukses Mahani membuktikan bahwa dengan dukungan teknologi tepat guna seperti Solar Dryer EmPower dan aplikasi NilaiKu, usaha skala kecil dapat bertransformasi menjadi bisnis yang kompetitif. Inisiatif ini tidak hanya memberdayakan perempuan secara ekonomi, tetapi juga menginspirasi komunitas lain untuk memanfaatkan inovasi dalam mengolah potensi lokal. 

Kisah Sukses Abon Cabe Tetu Tetu Lombok: Dari Pemasaran Mulut ke Mulut Hingga Ekspor Berkat NilaiKu

NILAIKU.id – LOMBOK – ā€œBismillah, pengiriman produk Tetu Tetu pagi ini ke KOPEBI (Koperasi Bank Indonesia),ā€ tulis Mahani, di WAG NilaiKu, seorang pengusaha UMKM penuh syukur. Orderan besar untuk souvenir, mulai dari 50 hingga 750 pcs, kini menjadi rutinitasnya. Ini adalah secuil bukti kesuksesanĀ Abon Cabe Tetu Tetu LombokĀ yang berhasil transformasi digital.

Sebelum mengenal aplikasiĀ NilaiKu, perjalanan pemasaran Ibu Mahani, pemilik usaha ini, dimulai dengan cara yang sangat tradisional. ā€œDulu penjualan produk abon cabe Tetu Tetu masih sekitaran dariĀ mulut ke mulut, dari tetangga ke tetangga, dan dari setiapĀ event bazar,ā€ kenangnya. Jaringan promosi yang terbatas membuat angka penjualan kala itu masih biasa saja.

Kisah inspiratif Ibu Mahani pemilik Abon Cabe Tetu Tetu Lombok yang berhasil naik kelas. Dari jualan mulut ke mulut hingga ekspor dan jadi supplier souvenir corporate KOPEBI berkat promosi digital menggunakan aplikasi NilaiKu.

Perubahan signifikan mulai terjadi ketika ia memutuskan untuk go digital.Ā Aplikasi NilaiKu hadir sebagai solusi. ā€œNilaiKu membantu sekali memperluas jaringan pemasaranĀ hingga keseluruhan penjuru Nusantara, bahkan sampai orderanĀ ekspor ke luar negeriĀ walaupun masih sedikit,ā€ ujarnya dengan penuh syukur.

Salah satu kesuksesan terbesar adalah menjalin kemitraan dengan pelanggan korporat sepertiĀ KOPEBI. Ternyata,Ā KWT Tetu TetuĀ merupakan salah satuĀ binaan Bank Indonesia. Dengan gencar mempromosikan produknya melalui fiturĀ NilaiKu, terutama di media sosial Facebook, produk ini semakin dikenal dan akhirnya dipercaya untuk menjadi souvenir corporate yang berkualitas.

ā€œAlhamdulillah semoga penjualan produk Tetu Tetu terus meningkat,ā€ harap Ibu Mahani. Kisah inspiratif ini membuktikan bahwa UMKM Indonesia seperti Tetu Tetu bisa bersaing dengan memanfaatkan teknologi digital dan platform pemasaran online untuk melejitkan penjualan hingga ke tingkat nasional dan internasional.

Untuk Pemilik Warung & Toko Kecil, Siap-Siap Hadapi Aturan Pajak Baru!

NilaiKu.id – Bayangkan Seperti Ini! Dulu, Anda hanya kena pajak jika toko Anda sangat besar (omzet di atas Rp 4,8 miliar/tahun). Kebanyakan usaha kecil bebas dari aturan ini. Mulai 2026 aturannya berubah. Jika omzet toko Anda sudah mencapai Rp 500 juta/tahun, Anda wajib memungut PPN (Pajak Pertambahan Nilai) sebesar 11% dari penjualan.

PPN itu adalah pajak yang Anda pungut dari pembeli saat mereka beli barang. Uangnya bukan untuk Anda, tapi nanti harus disetor ke negara. Lalu, Apa yang Harus Anda Lakukan Sekarang?

Sri Mulyani incar pedagang eceran: Untuk Pemilik Warung & Toko Kecil, Siap-Siap Hadapi Aturan Pajak Baru!

1. Jangan Panik, Tapi Jangan Tidur! Ini aturan baru untuk semua orang. Anda punya waktu untuk siap-siap. Manfaatkan waktu ini.

2. Mulai Catat Uang Masuk dan Keluar: Ini yang paling penting! Tidak perlu ribet. Pisahkan uang toko dan uang pribadi. Kalau bisa, buat rekening bank sendiri untuk usaha. Catat semua penjualan harian di buku khusus. Kumpulkan kertas bon/bukti beli barang dagangan. Simpan yang rapi.

3. Hitung Kira-Kira Omzet Anda: Seberapa laris toko Anda? Apakah dalam setahun pendapatannya sudah mendekati Rp 500 juta? Kalau sudah mendekati, berarti Anda harus serius mempersiapkan langkah selanjutnya.

4. Urus NPWP: NPWP seperti KTP-nya usaha. Jika belum punya, segera daftar. Ini syarat utama. Bisa daftar online di website pajak.go.id.

5. Siap-Siap Naikkin Harga (Tapi Jelaskan ke Pelanggan): Nanti kalau aturan sudah berlaku, Anda harus tambah PPN 11% di struk belanjaan. Contoh: Harga semen Rp 50.000 + PPN 11% (Rp 5.500) = yang dibayar customer Rp 55.500. Beri tahu pelanggan bahwa kenaikan ini karena aturan pemerintah, bukan dari Anda. Mereka biasanya akan paham.

6. Cari Tahu Info yang Benar. Jangan hanya mendengar dari tetangga. Cari informasi resmi dari: Website Direktorat Jenderal Pajak (pajak.go.id), Halo Pajak (1500-200) & Konsultasi ke Kantor Pelayanan Pajak (KPP) terdekat.

Intinya, mulai disiplin catat keuangan dari sekarang. Itu kunci utamanya! Dengan begitu, ketika aturan berlaku, Anda tidak kaget dan sudah siap. Ini justru bisa bikin usaha Anda lebih tertata dan lebih profesional.

Apa Itu Biosaka? Revolusi Hijau dari Kearifan Lokal Petani Indonesia

NilaiKu.id – Di tengah tingginya ketergantungan petani pada pupuk dan pestisida kimia, sebuah inovasi sederhana bernama Biosaka hadir sebagai angin segar. Biosaka bukanlah produk pabrikan, melainkan formula alami yang diciptakan dari ramuan berbagai jenis rumput dan tanaman liar yang diambil dari sekitar lingkungan pertanian.

Konsep ini digagas oleh almarhum Mbah Lasiyo, seorang petani dari Jember, Jawa Timur, dan disebarluaskan oleh para penyuluh pertanian. Prinsip dasarnya adalah ā€œmengobati tanaman dengan tanamanā€, dengan memanfaatkan memori ketahanan yang dimiliki oleh tanaman liar yang sudah adaptif terhadap tekanan lingkungan.

Cara Buat Biosaka: Racikan Tanaman Liar Pemicu Kekebalan Tanaman. Buktikan Sendiri Hasilnya di Lahan Anda!

Pembuatan Biosaka sangat mudah, murah, dan ramah lingkungan. Petani hanya perlu mengumpulkan setidaknya 40 jenis rumput dan tanaman liar, seperti alang-alang, rumput gajah, atau daun bambu.

Bahan-bahan tersebut kemudian dicacah, diremas-remas untuk diambil sarinya, dan dicampur dengan air serta gula merah sebagai sumber energi untuk mikroorganisme. Setelah disaring, larutan inilah yang disebut Biosaka. Yang membedakannya dari pupuk biasa adalah proses pembuatannya yang seringkali disertai dengan nuansa kearifan lokal, seperti doa dan rasa syukur, yang menambah nilai spiritual dalam praktik pertanian.

Cara aplikasinya pun sangat praktis.

Biosaka yang telah jadi diencerkan dengan air dalam takaran sangat kecil (sekitar 100-200 ml untuk 15-17 liter air) lalu disemprotkan ke daun tanaman. Larutan ini tidak berfungsi sebagai pupuk yang memberikan unsur hara, melainkan sebagai elicitor atau pemicu yang mengaktifkan gen-gen ketahanan alami dalam tanaman budidaya. Dengan demikian, tanaman menjadi lebih kuat, sehat, dan mampu menghadapi serangan hama maupun penyakit secara mandiri.

Manfaat penggunaan Biosaka sudah dibuktikan secara empiris oleh ribuan petani di berbagai daerah. Mereka melaporkan penurunan serangan hama, pemulihan kesehatan tanah, dan yang terpenting, pengurangan drastis biaya produksi karena tidak lagi bergantung pada input kimiawi. Biosaka tidak hanya membantu petani secara ekonomi, tetapi juga mendukung kelestarian lingkungan dengan menghindari residu bahan kimia berbahaya di tanah dan air.

Meskipun belum banyak didukung oleh penelitian ilmiah formal, popularitas Biosaka terus menyebar bak virus positif di kalangan petani. Inovasi ini tidak hanya dilihat sebagai sekadar teknik, tetapi juga sebagai gerakan kembali ke alam dan membangun kemandirian pertanian. Biosaka membuktikan bahwa solusi untuk tantangan pertanian modern seringkali bersumber dari kearifan lokal yang sederhana, murah, dan berkelanjutan.

Audah Coba NilaiKu? Cobain!