Budidaya Melon Hidroponik, Solusi Lahan Terbatas

NilaiKu.id – Artikel menarrik dan sangat berguna ini telah tayang di laman Dinas Pertanian Mojokerto, Jawa Tengah, dengan Judul: Betani Asyik Tanpa Takut Kotor “Budidaya Melon Hidroponik” & Artikel ini ditulis oleh : Iwan (Petani Melon Hidroponik) Sumber: https://disperta.mojokertokab.go.id/

***

Bertani akhir-akhir ini semakin ditinggalkan oleh generasi muda karena bertani identik dengan bergelut tanah atau lumpur ini yang menyebabkan mereka tidak tertarik. Solusinya adalah bertani secara hidroponik yang modern. Berkebun melon hidroponik ialah sesuatu metode menanam tanpa memakai media tanah,menanam melon secara hidroponik jauh lebih gampang serta nyaman. Banyak kelebihan dari sistem hidroponik ini :

  1. Solusi lahan yang terbatas
  2. Pemeliharaan yang lebih gampang, media tanam hidroponik lebih steril dari penyakit jamur serta kuman. Tumbuhan melon hidroponik pula tidak membutuhkan penyiangan.
  3. Menanam tanpa menyiram
  4. Pemberian nutrisi secara otomatis
  5. Menanam melon hidroponik sangat cocok untuk orang yang sibuk.

Tahapan Budidaya Melon Hidroponik

Lokasi Tanam Melon Hidroponik

  • Tumbuhan melon memerlukan cahaya matahari minimun 6 jam dalam satu hari. pH sempurna media tanam melon hidroponik antara 6. 0– 7. 0 dengan kepekatan nutrisi sampai 2000 ppm.
  • Namun bila menanam melon hidroponik dipekarangan rumah yang kadang- kadang kesusahan mencari posisi yang pas, memilih tempat yang menemukan cahaya matahari pagi minimun 6 jam.
  • Jauhi menempatkan tumbuhan melon hidroponik pada posisi yang terhalang tembok, tumbuhan besar ataupun rumah orang sebelah.
  • Tumbuhan melon tidak akan berkembang serta berproduksi dengan baik tanpa cahaya matahari.

Mempersiapkan Peralatan Fertigasi

  • Fertigasi ialah salah satu sistem hidroponik yang sangat baik sebab dapat diaplikasikan buat menanam hidroponik dalam skala besar ataupun skala kecil.
  • Kelebihan dari sistem fertigasi merupakan kemudahannya memasang instalasi dan perlengkapan yang dapat digunakan berulang- ulang.
YouTube player

Peralatan sistem fertigasi yang diperlukan buat menanam melon hidroponik merupakan bagaikan berikut:

Tandon nutrisi: ialah wadah buat menampung larutan nutrisi hidroponik.
– Pompa air: berperan buat mengalirkan larutan nutrisi hidroponik dari tandon kemasing- masing pot lewat selang
– Timer: berperan buat mengendalikan frekuensi serta volume pemberian larutan nutrisi ketanaman
– Selang/ pipa induk: berperan buat mengalirkan larutan nutrisi dari tandon ke selang pembagi
– Selang pembagi: berperan buat membagi aliran larutan nutrisi dari selang induk kesetiap baris tanaman
– Selang fertigasi: berperan buat mengalirkan larutan nutrisi dari selang pembagi ke pot
– Nepple: berperan buat menghubungkan/ menymbung selang fertigasi dengan selang pembagi.
– Selang/ pipa induk ukurannya lebih besar dari selang pembagi serta dibutuhkan bila jumlah tanamannya banyak dengan jumlah – barisan pot lebih dari 1 baris.

Bila cuma menanam 1 baris, selang/ pipa dapat langsung dari pompa kebarisan tumbuhan. Gunakanlah pipa HDPE ataupun PVC yang spesial buat fertigasi.

Mempersiapkan dan Menyemai Benih Melon Hidroponik

Benih melon sesungguhnya bisa memakai benih langsung dari buah melon yang telah matang, namun kualitasnya kurang baik.Supaya buah dari tumbuhan melon cocok dengan apa yang diharapkan, hingga hendaknya pakai benih yang telah terbukti kualitasnya.

Banyak sekali varietas melon hibrida yang ada dipasaran, seleksi cocok dengan kemauan kamu.Apabila benih melon telah ada, hingga lekas semai benih melon saat sebelum ditanam.

Tahap awal, rendamlah benih melon pada air hangat kuku sepanjang kurang lebih 2 jam. Dapat ditambahkan sebagian irisan bawang merah pada air rendaman buat memicu perkecambagan.

Sehabis itu benih ditiriskan, setelah itu benih dibungkus dengan kertas tisu serta ditaruh dalam kantong plastik gelap yang diikat rapat. Letakkan pada tempat yang hangat, setelah itu umumnya benih telah berkecambah dalam waktu 2 hari.

Media semai memakai rockwool, Pesemaian dilaksanakan umur 1-10 hss siap pindah tanam. Buatlah lubang pada eockwool serta letakkan kecambah pada lubang tersebut dengan hati- hati. Letakkan pada tempat teduh yang terlindung dari hujan.

Sehabis berkembang kenalkan bibit dengan cahaya matahari secara bertahap supaya bibit kokoh serta tidak etiolasi.Siram bibit dengan larutan nutrisi hidroponik ppm rendah( 400 ppm) seperlunya. Seminggu setelah itu bibit telah siap dipindah tanam kedalam polybag ataupun pot.

Menanam Bibit Melon Hidroponik

  • Bibit melon telah dapat dipindah tanam pot pada usia 7– 10 hari sehabis semai.
  • Pemberian Larutan Nutrisi Hidroponik
  • Dosis PPM larutan nutrisi hidroponik dari dini tanam sampai panen itu bukanlah sama, terus menjadi meningkat umur tumbuhan hingga PPM yang diperlukan pula terus menjadi besar.

Berikut ini kebutuhan PPM nutrisi buat tumbuhan melon hidroponik pada tiap waktu pertumbuhannya:

  • 0 sampai 7 hari sehabis tanam= 500 ppm
  • 8 sampai 14 hari sehabis tanam= 750 ppm
  • 15 sampai 21 hari sehabis tanam= 1000 ppm
  • 22 sampai 28 hari sehabis tanam= 1250 ppm
  • 29 sampai 35 hari sehabis tanam= 1500 ppm
  • 36 hari serta seterusnya sampai panen=2000 ppm
  • Supaya tumbuhan melon hidroponik bisa berkembang maksimal serta berproduksi dengan baik, nutrisi wajib diberikan cocok dengan kebutuhan tumbuhan.

Frekuensi serta volume pemberian larutan nutrisi hidroponik wajib disesuaikan dengan massa perkembangan tumbuhan melon. Terus menjadi meningkat usia tumbuhan, hingga frekuensi serta volume larutan nutrisi yang diberikan pula terus menjadi ditingkatkan.

Berikut ini panduan dasar frekuensi, volume serta waktu pemberian larutan nutrisi buat tumbuhan melon hidroponik:

  • Nutrisi diberikan mulai jam 07. 00 pagi sampai jam 17. 00 sore Pada dini perkembangan nutrisi diberikan sebanyak 600 ml/hari.
  • Aturlah waktu supaya pompa hidup serta mati secara otomatis 5 kali dalam satu hari. Dalam sekali hidup, pompa diatur supaya mengalirkan nutrisi sebanyak 100 ml. Maksudnya nutrisi diberikan tiap 2 jam sekali.
  • Tiap 1 minggu sekali tumbuhan diberikan air tanpa nutrisi sepanjang 1 hari.Bila turun hujan disiang hari, tingkatkan frekuensi serta volume pemberian larutan nutrisi buat mengestimasi hilangnya nutrisi oleh air hujan. Tingkatkan frekuensi serta volume pemberian larutan nutrisi cocok dengan fase perkembangan tumbuhan.

Pemeliharaan dan Perawatan Melon Hidroponik

  • Pewiwilan / pemangkasan cabang sampai ruas k 9 untuk calon bungah umur 12 hst. Umur 23 – 26 dilakukan polinasi, dengan cara menyerbukkan bunga jantan dan betina
  • Umur 40 hst dlakukan proning cabang sampai ke ruas daun 25 sth itu d lakukan toping potong pucuk. Mengecek pH larutan nutrisi serta media tanam secara berkala serta usahan pH senantiasa normal. Apabila pH turun naikkan dengan PH UP serta apabila pH naik hingga turunkan memakai PH DOWN.
  • Umur 56 – 60 hst menunggu panen d lakukan pemeliharaan hama penyakit Pemangkasan daun yang tua serta terkena penyakit. Melaksanakan pilih buah, buang bakal buah yang kurang bagus serta tinggalkan 1 buah yang dipelihara dalam 1 pohon.

Ahsan Raup Untung Setengah Juta Lebih dari Hobi Tanam Selada Secara Hidroponik

Ahsan Raup Untung Setengah Juta Lebih dari Hobi Tanam Selada Secara Hidroponik

NilaiKu.id – Budidaya Selada yang dilakukan secara hidroponik adalah salah satu budidaya sayuran yang boleh dicoba, Sobat! Musabab, budidaya sayuran yang satu ini terbilang cukup mudah dan menguntungkan dan bisa dilakukan di lahan yang terbatas sekalipun, salah satunya dengan memanfaatkan bagian atas rumah atau roof top.

Selada juga merupakan salah satu jenis sayuran yang banyak dikonsumsi masyarakat Indonesia. Dikenal dengan sayuran yang biasanya tumbuh di daerah pegunungan dengan iklim yang dingin.

Namun, siapa sangka budidaya Selada juga bisa dilakukan di daerah dataran rendah bahkan di atap gedung atau bangunan.

Berpose di demplot Hidroponik

Dan salah satu tanaman yang paling sering ditanam menggunakan metode hidoponik adalah selada (Lactuca sativa). Selada mencapai usia siap panennya selama satu bulan atau sebulan lebih.

Adalah Ahsanul Azmi atau biasa disapa Ahsan, pria lulusan Universitas Mataram ini sejak tahun 2020 gemar melakukan budidaya selada secara hidroponik di atap rumahnya yang berukuran sekira 10 X 10 Meter saja. Hobi yang digelutinya ini telah lama membuahkan hasil dengan memanen selada tanpa kenal musim.

“Berangkat dari hobi, alhamdulillah kalau untuk saya menguntungkan, walaupun pendapatannya sekali panen kira-kira baru sampai 700ribuan jika dinominalkan. Karena tergantung lubang tanamnya. Semakin banyak ya bisa sampai jutaan,” kata Ahsan buka-bukaan kepada nilaiku.id ihwal hasil panen seladanya (7/9).

“Kebetulan saya manfaatkan lahan di atas rumah ya soalnya rumah sya 3 lantai jadinya itu saya manfaatkan daripada kosong. Dunia saya juga related sama latar belakang pendidikan, saya sarjana pertanian. Dan sekarang, kerja di UPT pertanian bersama ibu Suhartini,” kata pria domisili Pringgasela, Lombok Timur yang sedang menanti kelahiran bayinya ini.

“Maaf nggak bisa jadi narasumber, saya sedang menunggu kelahiran anak dalam waktu dekat ini,” lanjut dia ketika ditawari jadi narasumber Halo NilaiKu.

Ahsanul Azmi bersama tanaman Selada Hidroponikinya

Hidroponik tidak mahal

Menurut Ahsan, menanam secara hidroponik tidaklah mahal seperti anggapan sebagian orang selama ini. Karena instalasi dan peralatan yang dibutuhkan dalam mendukung budidaya secara hidroponik hanya dilakukan satu kali dengan instalasi yang berumur panjang.

Perawatannya pun mudah serta nutrisi yang diberikan terhadap tanaman pun sewajarnya saja alias berimbang.

“Kalo menurut saya perawatannya itu gak mahal-mahal amat sih karena media yang kita beli satu kali, kita pakainya dalam jangka waktu cukup lama,” kata Ahsan, “Nutrisinya sedang aja ya cukup ppm nya 750-1000.” lanjut dia memberi saran pemberian nutrisi pada tanaman Selada.

Lahan hanya 10×10 Meter saja tiap bulan panen

Tahap-tahap Menanam Selada dengan Metode Hidroponik

Untuk menanam selada dengan metode hidroponik, perhatikan langkah-langkah berikut:

Tahap Penyemaian:

  • Isi wadah penyemaian menggunakan media tanam yang bukan tanah, misalnya kompos, sekam bakar, atau cocopeat.
  • Basahilah media tanam hingga menjadi lembap. Jangan terlalu basah, agar biji bisa mengeluarkan akar.
  • Lubangilah media tanam menggunakan jari sedalam 0.5 – 1 cm.
  • Isi tiap lubang dengan dua atau tiga biji selada.
  • Tutup kembali menggunakan media tanam.
  • Sirami menggunakan semprotan.
  • Pastikan media semai selalu lembap saat kegiatan penyemaian berlangsung.
  • Untuk hasil terbaik, simpan di tempat bersuhu 15-20 derajat Celsius.
  • Simpan di tempat yang terkena sinar matahari.
  • Setelah tinggi selada mencapai 5 cm, selada bisa ditanam secara mandiri.

Alat yang dibutuhkan untuk membuat media hidroponik selain instalasi pipa atau paralon:

  • Tanaman selada yang telah disemaikan
  • Baskom (dengan kedalaman 15 cm)
  • Sterofom (tebalnya sektar 2.5 cm)
  • Net pot (5 cm)
  • Pisau (cutter)
  • Spidol (marker)
  • Air
  • Nutrisi tanaman

Cara membuat media tanam:

  • Siapkan wadah seperti baskom atau wadah lainnya yang memiliki kedalaman 15 cm.
  • Potonglah sterofom sesuai ukuran baskom. Lebihkan sedikit agar sterofom tidak tenggelam. Sterofom berfungsi sebagai penyangga pot tanaman.
  • Lubangilah sterofom sebesar net pot.
  • Pastikan bagian atas net pot nantinya tersangga oleh sterofom. Jadi, lubangilah sterofom sebesar bagian bawah net pot, bukan diameter atas net pot.
  • Lubang yang paling pinggir usahakan jaraknya 10 cm dari bibir baskom. Tiap lubang satu sama lain memiliki jarak sekitar 20 cm.
  • Gunakan spidol untuk menandai setiap lubang.
  • Lubangi sterofom sebesar bagian bawah net pot, sterofom yang telah dilubangi berfungsi sebagai penyangga net pot.
  • Masukkan net pot pada setiap lubang di sterofom.
  • Isi baskom dengan air dan campuran nutrisi khusus tanaman hidroponik. Ketinggian air sekitar 3 cm dari bibir baskom.Net pot yang telah dimasukkan ke dalam sterofom diletakkan di atas baskom yang sudah berisi air.
  • Letakkan sterofom yang telah diisi net pot di atas baskom.
  • Pindahkan tanaman selada ke dalam net pot.
  • Satu net pot satu tanaman.
  • Selipkan akarnya ke dalam lubang net pot agar akarnya bisa menjuntai dalam air.
  • Hati-hati agar akarnya tidak patah.
  • Simpan baskom di tempat yang terkena sinar matahari penuh.
  • Jika Anda menanam di lokasi di dalam rumah yang tidak terkena sinar matahari, gunakanlah lampu florescent, setidaknya 14 jam sehari.
  • Selada yang mulai tumbuh dengan menggunakan metode hidroponik.
  • Simpanlah baskom di tempat yang terkena sinar matahari penuh.
  • Selada membutuhkan waktu panen lima sampai enam minggu setelah ditanam dari biji. Tambahkanlah air jika air dalam baskom berkurang.
  • Setelah selada dipanen, gunakan sisa air dalam baskom untuk menyiram tanaman lain di kebun Anda.

Bila Anda membutuhkan instalasi hidroponik, hubungi penyedia layanannya, seperti Rida Warsa di Warsa Farm Pasaman Barat. Atau jika Anda ada di wilayah Pringgasela dan sekitarnya bisa menghubungi Ahsan atau yang menyediakan layanan pemasangan instalasi Hidroponik.

Tiap bulan panen! lumayan, kan? tambah-tambah penghasilannya? Semoga bermanfaat! Pakai terus NilaiKu! Perbaharui segera untuk kenyamanan Anda dalam berpromosi. Salam lima jari!

Sebelum Komersil dengan Hidroponik Kita Bisa Memenuhi Kebutuhan Skala Rumah Tangga.

NilaiKu.id – “Hal yang paling membahagiakan bagi petani pemula seperti saya, melihat tanaman menunjukan bakal berbuah,” Demikian Lusi Intan Sari, Sahabat NilaiKu Pasamanbarat, Sumatera Barat mengungkapakan rasa senangnya ketika tanaman hidroponik yang ia rawat berupa sayuran mentimun telah menunjukan tanda-tanda bisa segera dipetik hasilnya.

Dalam beberapa bulan terakhir Lusi nampak menyibukan diri dengan bertanam hidroponik dengan memanfaatkan lahan yang ada di sekitar rumahnya. Bermodal paralon sebagai yang telah diinstalasi sedemikian rupa ia menyediakan kebutuhan sayurannya sendiri dengan metode tanam hidroponik yaitu sistem pertanian yang dilakukan dengan menggunakan media tanam air.

“Instalasi hidroponik it ada dua, yang dialiri oleh tandon yang tadi nih, kita tanam seledri, kemangi, mint dan beberapa selada merah ya, sahabat! Ya..,” jelas Lusi dalam sebuah video yang di diunggah di chanel youtube.com/microaidnilaiku.

Selanjutnya ia menerangkan bagaimana sistem tanam hidroponik yang menggunakan atap dengan berbagai macam sayuran diantaranya mentimun, seledri dan berbagai jenis sayuran lainnya. Atap berfungsi melindungi tanaman dari tetesan air hujan bisa saja membuat tanaman menjadi  rusak secara fisik, terlebih bila tanaman masih berukuran sangat kecil, dan dengan adanya atap, masuknya air hujan ke pipa atau tempat media hidroponik bisa dihindari.

“Yang menarik di sini timun dan tomat, timunnya sudah berbuah. Masya Allah…! Untuk benih timun saya beli di pertanian dan tomatnya saya beli di pasar.” Lusi mengungkap asal muasal benih tanamannya. Tetapi yang lebih menarik lagi, bibit cabe dan tomat yang ia tanam secara hidroponik adalah limbah dapur yang ia semaikan sendiri “nanti saya akan coba juga wortel dan beberapa cabai, cabai rawit dan cabai merah,” kata dia.

Di bagian berikutnya, Lusi memperlihatkan tanaman instalasi di atas kolam yang khusus untuk bertanam selada merah.  Instalasi tersebut dikatakan Lusi merupakan instalasi awal bagaimana ia belajar bercocok tanam secara hidroponik. Terlihat beberapa media penunjang metode tanam hidroponik lainnya seperti tandon air dan pompa yang bertugas mengaliri air dan mendistribusikan nutrisi bagi tanaman di instalasi pipa yang dibangun oleh suaminya sendiri, Rida Warsa.

“Kalau pelatihan itu bagiannya Pak Rida, kalau saya cukp bagian rawat-rawat aja seperti ini,” terang Lusi sembari menerangkan apa saja yang dibutuhkan jika kita tertarik bercocok tanam secara hidroponik.

“Masya Allah, tanamannya sudah berbuah! Lumayan kan, kita bisa dapat sekilo dua kilo untk memenuhi kebutuhan rumah tangga kita, nggak beli lagi, ya…!Nanti kita bisa kembangkan lagi untuk lebih komersil.” Lusi mengapresiasi dengan sumringah.

Bagaimana, Sahabat NilaiKu, tertarik dengan hidroonik? Simak Video selengkapnya di tautan berikut Selamat bercocok tanam, Sahabat.

YouTube player