Pesan Petani Garut Kepada Dunia Ditengah Pandemi Covid 19

Kabar Desa Kelompok Tani “Sari Tani“
Percepatan Tanam Padi Sawah
Di tengah pandemi Covid 19 melanda Indonesia

Di tengah pandemi covid 19 petani dan penyuluh tetap bekerja memberikan pesan kepada masyarakat DUNIA  #Anda Di Rumah Saja Biar Petani yang menanam biar penyuluh yang mengawal pangan (Tetap mengutamakan standar protocol kesehatan keamanan jaga jarak)

Mempercepat tanam agar ketahanan pangan tetap terjaga dan harga-harga tetap stabil di tingkat masyarakat demi kebutuhan keluarga itu sendiri.

Kelompok Tani/Petani  dan penyuluh sepakat mempercepat tanam agar ketahanan pangan tetap terjaga walaupun keadaan/kondisi sangat sulit saat ini sedang di landa wabah corona petani harus tetap menanam pangan.

Biarpun PSBB di berlakukan hasil panen petani sulit didistribusikan ke pasar pasar dengan harga yang cenderung turun. Disitulah ‘seni’ petani dituntut KREATIF menjual hasil tani nya. Di zaman serba digital ini petani juga harus bisa mengikuti perubahan terutama di saat kondisi seperti ini.
Poktan Sari Tani yg di motori petani Warsito Sejati di Desa Cintakarya Kecamatan Samarang berterimakasih ke Aplikasi Nilaiku (MicroAid) yang telah hadir di tengah-tengah petani yang menyediakan fitur penjualan hasil panen pertanian secara ONLINE. Dengan adanya NilaiKu, petani merasa terbantu di tingkat pemasaran sehingga produk dapat dipasarkan secara ONLINE yang bisa dishare-link ke WA, Facebook dll.

Para Penyuluh pada saat percepatan Tanam di lahan petani milik Pak Warsito Sejati Poktan Sari Tani pada tanggal 21 april 2020 dan 24 april 2020 di harapkan pada September 2020 sdh panen raya kembali.

BPP Kec. Samarang (Korluh, Penyuluh, Pendamping IPDMIP, Fungsional Penyuluh) pola tanam jajar legowo 4:1 dan 2:1 di aplikasikan setelah Sekolah Lapangan (SL)

Sekolah Lapangan dengan Materi “Pengelolaan Tanaman Terpadu Padi Sawah“ sangat berhasil dan petani sangat berterima kasih kepada BPP Kec. Samarang dan Dinas Pertanian Kabupaten Garut yang telah memfasilitasi Sekolah Lapangan ini karena petani mendapat ilmu di zaman industri 4.0 dan digital. Saya Warsito Sejati Poktan “SARI TANI“ mewakili anggota yang lainya memohon Pemerintah Pusat Provinsi dan Kabupaten agar Sekolah Lapangan Program IPDMIP terus menerus berjalan agar peningkatan produksi pangan, pengasilan dan kesejahteraan petani makin meningkat terus sehingga petani-petani dapat memberikan andil menjaga ketahanan pangan Indonesia.

Petani berharap dengan adanya Sekolah Lapangan bisa kreatif dan ber INOVASI menciptakan lapangan kerja untuk generasi penerus terutama kaum muda dan melenial. Karena petani saat ini rata rata usia nya di atas 60 tahun, sangat sedikit di jaman sekarang anak anak muda yang mau bertani.

Hatur Nuhun …

Indonesia pasti bisa……..

Kelompok Tani “Sari Tani“

Warsito Sejati

Penyuluh Pendamping BPP Kec. Samarang

Susan Kurniasih

Panenku, Rezekiku

Panenku, Rezekiku

Pada Tanggal 31 Maret 2020, Diadakan panen Raya oleh POKTAN Sari tani yang berlokasi  di Kampung Pasir, Desa Cinta Karya, Kecamatan Samarang, Kabupaten Garit, Jawa Barat.   Panen Raya ini selain dihadiri oleh Petani juga di hadiri oleh Dinas Pertanian Kabupaten Garut. Jenis padi yang dipanen adalah Padi Inpari 32, dengan Lama tanam adalah 110 Hari. Dari Total 1 Ha luas sawah yang dipanen, dihasilkan 8,6 ton/Ha.

Berikut adalah nilai transaksi yang dihasilkan petani dalam 1 Ha panen kali ini:

Gabah ditanam dalam 16 ubin dimana ukuran 1 ubin adalah 2,5cm x 4 = 10cm
Jika satu ubin menghasilkan ± 5,370/kg gabah maka 980 ubin = 1Ha dan menghasilkan ± 8,6 ton.
Harga gabah basah dalam 1 ton adalah Rp 5.500.000
Maka dari hasil panen 8,6 ton menghasilkan uang sebesar Rp 47.300.000
Sedangkan selama proses penanaman, petani mengeluarkan biaya sebesar Rp. 8.000.000/Ha, dan upah jasa panen untuk 1 ton gabah sekitar Rp. 430.000/6 Orang sedangkan untuk 1 kuintal gabah dihargai Rp. 40.000/orang (3-4 kuintal gabah)

Panen Raya Garut 2020 Bersama Kelompok Tani Sari Tani

Di Kabupaten Garut tepatnya Kampung Pasir, Desa Cinta Karya, Kecamatan Samarang, Jawa Barat dilaksanakan acara musiman yaitu Panen Raya. Di hari itu, secara simbolis Dinas Pertanian Kab. Garut akan memulai proses panen. 

Seluruh petani padi yang tinggal di 7 Kecamatan se Kabupaten Garut akan ikut terlibat. Acara musiman Panen Raya padi Inpari32 program IPDMIP Kab. Garut.

Kabar Desa ini diperoleh dari Warsito Sejati, seorang petani mandiri kepada tim NilaiKu pada hari Kamis (26 Maret 2020).  Warsito dengan bangga menyampaikan bahwa PokTan Sari Tani yang dipimpinnya mendapat penghargaan karena paling berhasil dalam produksi padi. 

Panen raya padi inpari32 program IPDMIP telah hadiri Dinas Pertanian, BPP Kecamatan dan Poktan yg lainya. Panen kali ini menggunakan  sistem ubin dengan lama masa tanam 110 hari  dan menghasilkan padi jenis inpari32 sekitar 8,6/ton dalam 1 hektare di atas rata rata varietas padi lokal.

Pak Warsito dan Pesanan Gabah Dari KUR BNI

Pak Warsito dan Pesanan Gabah Dari KUR BNI

Tanggal 5 Februari 2020 Pak Warsito membagikan link Modal Sosialnya kepada pihak KUR BNI. Tidak lama Pihak KUR BNI 46 wilayah Kab. Garut Menghubungi Pak Warsito menanyakan apakah Poktan Saritani siap jika KUR BNI membutuhkan gabah basah sejumlah 1500 Kg,  dan Pak Warsito menyanggupi dan terjadilah transaksi. Jika tertarik untuk melihat halaman modal sosial Pak Warsito, bisa lihat Disini  (https://nilaiku-rama.microaid.io/profile/6d6e2890-c0d6-413b-be2e-27ce0be98dbf)

Dari transaksi tersebut pak warsito menerima uang sebesar Rp 8.250.000.

Halaman Modal Sosial di aplikasi Nilaiku  memiliki fungsi untuk  mempromosikan diri petani dan juga produk produknya – seperti website pada umumnya.  Anda mau seperti Pak Warsito, Install applikasi Nilaiku di Google store dan Buat modal sosial tentang anda dan produk-produk yang anda miliki sekarang.