Gotong Royong Membenahi Saluran Irigasi

Gotong royong dimaknai sebagai sebuah aktivitas yang dilakukan bersama-sama dan sifatnya suka rela, dengan harapan apa  yang dikerjakan bisa berjalan lebih mudah, lebih ringan dan pengerjaannya pun lebih cepat alias tidak memakan waktu yang cukup lama.

Datangnya musim penghujan menjadi berkah tersendiri bagi para petani, terutama di daerah-daerah yang sangat membutuhkan hujan seperti Lombok, dan curah hujan di Lombok masih belum merata di musim penghujan tahun ini, hal tersebut disampaikan oleh Wahyudi, salah seorang Sahabat NilaiKu Lombok kepada nilaku.id beberapa waktu lalu.

BMKG

Walaupun demikian prakiraan BMKG (Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika) mengatakan adanya hujan dari mulai hujan ringan hingga terjadi hujan petir di sekitar Lombok Timur cukup potensial dengan kondisi cuaca yang rata-rata berawan dalam satu minggu ke depan (1-7 Desember 2020).

Kondisi tersebut berbanding terbalik dengan curah hujan di wilayah Priangan Timur seperti Kabupaten Garut, Tasikmalaya, Ciamis dan Pangandaran dalam beberapa hari terakhir yang intesitasnya cukup tinggi, menjadikan debit air di sungai-sungai dan irigasi berlebih.

Daerah-daerah yang ada di sekitar tebing sungai, bebukitan dan di bawah gunung setidaknya harus lebih waspada atas segala kemungkinan dalam menyikapi kondisi cuaca di akhir tahun yang identik dengan musim penghujan, terlebih bila pepohonan dan daerah resapan air sangat sedikit.

Curah hujan yang tinggi pun mengakibatkan abrasi di sekitar irigasi  Desa Cintakarya, Kecamatan Samarang, Kabupaten Garut, Jawa Barat. “Berkah segalanya, jadi longsor solokan irigasi tersier,” tulis Warsito Sejati, pengurus Poktan Saritani mengabarkan sambil menunjukan sebuah photo rusaknya irigasi hujan di daerahnya.

Setelah ada tanggapan dari Triatmoko, Sahabat NilaiKu yang menyarankan agar melapor ke PUPR, tak berapa lama kemudian ia mengunggah photo yang memperlihatkan warga tengah bergotong-royong memperbaiki saluran air yang longsor tersebut. “lapor kemana lagi?” tanya Warsito.

Hingga saat ini, gotong royong masih melekat erat dalam diri masyarakat kita, salah satunya nampak dari aktivitas kerja bakti saat melakukan pembangunan fasilitas umum seperti membenahi saluran irigasi tadi. Gotong royong bukan sekedar menyelesaikan pekerjaan secara cepat dan ringan, tetapi juga bisa mempererat hubungan masyarakat dengan beragam manfaat dan tujuan yang positif dalam kehidupan bermasyarakat.

“Kami selalu gotong royong alias kerja bakti,” terang Warsito mengkonter anjuran melapor ke PUPR.

Warga bahu membahu membenahi saluran irigasi

Sekolah Lapang Akses Pemasaran Digital dengan NilaiKu di Desa Cintakarya Kabupaten Garut

Sekolah Lapang Akses Pemasaran Digital dengan NilaiKu di Desa Cintakarya Kabupaten Garut

NilaiKu.id – Cara petani di Kabupaten Garut dalam mengupayakan peningkatan produktivitas di sektor pertanian dan meningkatkan kemampuan untuk mengakses pasar digital patut diacungi jempol.

Pasalnya, upaya itu nampak dalam kegiatan sekolah lapang yang dihadiri 90 orang petani dan pelaku usaha kecil dari tiga kecamatan di Kabupaten Garut yakni Kecamatan Leles, Tarogong Kidul dan Samarang pada Jumat, 27 November 2020, bertempat di Sekretariat Kelompok Tani Sari Tani, Desa Cintakarya, Kecamatan Samarang, Kabupaten Garut, Jawa Barat.

“Hari ini, kebetulan kami menjadi tuan rumah mengenai kunjungan daerah lintas irigasi beserta sekolah lapang,” jelas Warsito Sejati, pengurus Poktan, kepada nilaiku.id Jumat (27/11).

Warsito yang merupakan pegiat dan pengusaha di bidang pertanian ini didapuk dalam memberikan materi mengenai akses pemasaran digital terutama dalam menyikapi iklim usaha di masa pandemik seperti saat ini.

Warsito Sejati

Hal tersebut mendapatkan tanggapan dari Dinas Pertanian Kabupaten Garut yang mengusulkan agar NilaiKu bisa menyambangi para petani di beberapa Kecamatan lainnya seperti Kecamatan Leles, Kadungora dan Leuwigoong untuk memberikan pelatihan penggunaan aplikasi.

“Kami berharap aplikasi NilaiKu bisa digunakan oleh semua petani di Kabupaten Garut untuk meningkatkan penjualan secara online,” ungkap petugas fungsional penyuluh pertanian Dinas Pertanian Kabupaten Garut

Instal NilaiKu, Temukan di PlayStore!

Selain para petani yang tergabung dalam beberapa kelompok tani yang hadir dalam sekolah lapang tersebut, turut hadir para penyuluh fungsional kabupaten Garut, dan puluhan petugas BPP Kabupaten Garut,

“Alhamdulillah, seluruh peserta merespon positif, mereka mengerti manfaat aplikasi NilaiKu. Mereka menginginkan sosialisasi untuk urusan teknis penggunaan, agar bisa tahu lebih detail mengenai aplikasi dalam mengakses pasar, petani yang sudah sepuh pun minta diajari penggunaan android,” imbuh Warsito.

Sekolah lapang  IPDMIP  (Integrated Participatory Development and Management of Irrigation Program) dibagi dalam beberapa sesi yang berakhir dengan tanya jawab antar petani dan sharing pengetahuan tentang akses pemasaran secara online.  

Dalam kesempatan itu Warsito menjelaskan kepada para peserta sekolah lapang bahwa dengan membagikan Kartu Bisnis Digital NilaiKu di beberapa platform media sosial adalah  salah satu cara menggaet pembeli dan meluaskan pasar bagi tercapainya tujuan meningkatkan hasil penjualan produk usaha para petani.

“Harapan petani, dalam hal ini mengingat waktu yang terbatas dan usia mereka yang rata-rata sudah tua, mengenai android tidak paham, nah! apabila diajarkan di kelompok terdekat artinya bisa mengirim anaknya untuk memahami aplikasi Niaiku, mereka berharap agar diajarkan secara langsung, kan kalau via WA atau telpon agak repot, sulit dimengertinya,” jelas Warsito.

Terima Kasih Sahabat NilaiKu

Terima Kasih Sahabat NilaiKu

Hari ini jumlah pengguna NilaiKu mencapai 7,644 orang, peningkatan jumlah 7000 pengguna dalam waktu 3 bulan. Sebuah pencapaian yang luar biasa dan sangat membanggakan, kami berharap aplikasi ini akan terus berguna bagi Petani dan Usaha Kecil. Ayo download aplikasi Nilaiku di playstore dan ikut menjadi bagian Keluarga besar Nilaiku.

Pesan Petani Garut Kepada Dunia Ditengah Pandemi Covid 19

Kabar Desa Kelompok Tani “Sari Tani“
Percepatan Tanam Padi Sawah
Di tengah pandemi Covid 19 melanda Indonesia

Di tengah pandemi covid 19 petani dan penyuluh tetap bekerja memberikan pesan kepada masyarakat DUNIA  #Anda Di Rumah Saja Biar Petani yang menanam biar penyuluh yang mengawal pangan (Tetap mengutamakan standar protocol kesehatan keamanan jaga jarak)

Mempercepat tanam agar ketahanan pangan tetap terjaga dan harga-harga tetap stabil di tingkat masyarakat demi kebutuhan keluarga itu sendiri.

Kelompok Tani/Petani  dan penyuluh sepakat mempercepat tanam agar ketahanan pangan tetap terjaga walaupun keadaan/kondisi sangat sulit saat ini sedang di landa wabah corona petani harus tetap menanam pangan.

Biarpun PSBB di berlakukan hasil panen petani sulit didistribusikan ke pasar pasar dengan harga yang cenderung turun. Disitulah ‘seni’ petani dituntut KREATIF menjual hasil tani nya. Di zaman serba digital ini petani juga harus bisa mengikuti perubahan terutama di saat kondisi seperti ini.
Poktan Sari Tani yg di motori petani Warsito Sejati di Desa Cintakarya Kecamatan Samarang berterimakasih ke Aplikasi Nilaiku (MicroAid) yang telah hadir di tengah-tengah petani yang menyediakan fitur penjualan hasil panen pertanian secara ONLINE. Dengan adanya NilaiKu, petani merasa terbantu di tingkat pemasaran sehingga produk dapat dipasarkan secara ONLINE yang bisa dishare-link ke WA, Facebook dll.

Para Penyuluh pada saat percepatan Tanam di lahan petani milik Pak Warsito Sejati Poktan Sari Tani pada tanggal 21 april 2020 dan 24 april 2020 di harapkan pada September 2020 sdh panen raya kembali.

BPP Kec. Samarang (Korluh, Penyuluh, Pendamping IPDMIP, Fungsional Penyuluh) pola tanam jajar legowo 4:1 dan 2:1 di aplikasikan setelah Sekolah Lapangan (SL)

Sekolah Lapangan dengan Materi “Pengelolaan Tanaman Terpadu Padi Sawah“ sangat berhasil dan petani sangat berterima kasih kepada BPP Kec. Samarang dan Dinas Pertanian Kabupaten Garut yang telah memfasilitasi Sekolah Lapangan ini karena petani mendapat ilmu di zaman industri 4.0 dan digital. Saya Warsito Sejati Poktan “SARI TANI“ mewakili anggota yang lainya memohon Pemerintah Pusat Provinsi dan Kabupaten agar Sekolah Lapangan Program IPDMIP terus menerus berjalan agar peningkatan produksi pangan, pengasilan dan kesejahteraan petani makin meningkat terus sehingga petani-petani dapat memberikan andil menjaga ketahanan pangan Indonesia.

Petani berharap dengan adanya Sekolah Lapangan bisa kreatif dan ber INOVASI menciptakan lapangan kerja untuk generasi penerus terutama kaum muda dan melenial. Karena petani saat ini rata rata usia nya di atas 60 tahun, sangat sedikit di jaman sekarang anak anak muda yang mau bertani.

Hatur Nuhun …

Indonesia pasti bisa……..

Kelompok Tani “Sari Tani“

Warsito Sejati

Penyuluh Pendamping BPP Kec. Samarang

Susan Kurniasih

Panenku, Rezekiku

Panenku, Rezekiku

Pada Tanggal 31 Maret 2020, Diadakan panen Raya oleh POKTAN Sari tani yang berlokasi  di Kampung Pasir, Desa Cinta Karya, Kecamatan Samarang, Kabupaten Garit, Jawa Barat.   Panen Raya ini selain dihadiri oleh Petani juga di hadiri oleh Dinas Pertanian Kabupaten Garut. Jenis padi yang dipanen adalah Padi Inpari 32, dengan Lama tanam adalah 110 Hari. Dari Total 1 Ha luas sawah yang dipanen, dihasilkan 8,6 ton/Ha.

Berikut adalah nilai transaksi yang dihasilkan petani dalam 1 Ha panen kali ini:

Gabah ditanam dalam 16 ubin dimana ukuran 1 ubin adalah 2,5cm x 4 = 10cm
Jika satu ubin menghasilkan ± 5,370/kg gabah maka 980 ubin = 1Ha dan menghasilkan ± 8,6 ton.
Harga gabah basah dalam 1 ton adalah Rp 5.500.000
Maka dari hasil panen 8,6 ton menghasilkan uang sebesar Rp 47.300.000
Sedangkan selama proses penanaman, petani mengeluarkan biaya sebesar Rp. 8.000.000/Ha, dan upah jasa panen untuk 1 ton gabah sekitar Rp. 430.000/6 Orang sedangkan untuk 1 kuintal gabah dihargai Rp. 40.000/orang (3-4 kuintal gabah)

Panen Raya Garut 2020 Bersama Kelompok Tani Sari Tani

Di Kabupaten Garut tepatnya Kampung Pasir, Desa Cinta Karya, Kecamatan Samarang, Jawa Barat dilaksanakan acara musiman yaitu Panen Raya. Di hari itu, secara simbolis Dinas Pertanian Kab. Garut akan memulai proses panen. 

Seluruh petani padi yang tinggal di 7 Kecamatan se Kabupaten Garut akan ikut terlibat. Acara musiman Panen Raya padi Inpari32 program IPDMIP Kab. Garut.

Kabar Desa ini diperoleh dari Warsito Sejati, seorang petani mandiri kepada tim NilaiKu pada hari Kamis (26 Maret 2020).  Warsito dengan bangga menyampaikan bahwa PokTan Sari Tani yang dipimpinnya mendapat penghargaan karena paling berhasil dalam produksi padi. 

Panen raya padi inpari32 program IPDMIP telah hadiri Dinas Pertanian, BPP Kecamatan dan Poktan yg lainya. Panen kali ini menggunakan  sistem ubin dengan lama masa tanam 110 hari  dan menghasilkan padi jenis inpari32 sekitar 8,6/ton dalam 1 hektare di atas rata rata varietas padi lokal.

Pak Warsito dan Pesanan Gabah Dari KUR BNI

Pak Warsito dan Pesanan Gabah Dari KUR BNI

Tanggal 5 Februari 2020 Pak Warsito membagikan link Modal Sosialnya kepada pihak KUR BNI. Tidak lama Pihak KUR BNI 46 wilayah Kab. Garut Menghubungi Pak Warsito menanyakan apakah Poktan Saritani siap jika KUR BNI membutuhkan gabah basah sejumlah 1500 Kg,  dan Pak Warsito menyanggupi dan terjadilah transaksi. Jika tertarik untuk melihat halaman modal sosial Pak Warsito, bisa lihat Disini  (https://nilaiku-rama.microaid.io/profile/6d6e2890-c0d6-413b-be2e-27ce0be98dbf)

Dari transaksi tersebut pak warsito menerima uang sebesar Rp 8.250.000.

Halaman Modal Sosial di aplikasi Nilaiku  memiliki fungsi untuk  mempromosikan diri petani dan juga produk produknya – seperti website pada umumnya.  Anda mau seperti Pak Warsito, Install applikasi Nilaiku di Google store dan Buat modal sosial tentang anda dan produk-produk yang anda miliki sekarang.