Fitri: Berkat NilaiKu Produk Saya Dikenal Luas

Kali ini, kabar baik kembali datang dari Pasaman Barat, Fitri yang sehari-hari sibuk dengan tugasnya sebagai salah seorang staff keuangan di PMI Pasaman Barat yang memiliki semangat wirausaha yang tinggi mengabarkan kepada nilaiku.id, bahwa dirinya sangat senang dengan aplikasi NilaiKu, terlebih setelah diperkenalkannya NilaiKu versi 5 secara terbatas beberapa minggu lalu. “(NilaiKu versi 5) makin mantap dg tampilan (fitur) promosi produk yang menarik,” aku Fitri.

Fitri mengatakan bahwa produk-produk yang ia promosikan melalui aplikasi NilaiKu, kini lebih dikenal luas oleh masyarakat, bahkan tidak hanya dikenal di wilayah tempat ia tinggal di Pasaaman Barat namun juga ke luar Pulau Sumatera.

Saya sangat senang sekali, semenjak saya pake aplikasi nilaiku, saya lebih gampang untuk promosi produk saya, dan produk yang saya promosikan bukan hanya dipesan oleh orang-orang pasaman barat saja lo…. ,seperti Keripik bayam saya dipesan oleh orang sukabumi,” terang Fitri melalui pesan Whatsapp kepada nilaiku.id (09/02/21).

Fitri menjelaskan ia sudah meraup uang sekira Rp 350.000,-  dari penjualan konektor masker dan kripik  bayam yang ia produksi sendiri selepas bekerja di PMI Pasaman Barat, semenjak menggunakan NilaiKu ia telah berhasil mendapatkan transaksi jual beli sebanyak empat kali, Fitri pun merasa akan terjadi lonjakan transaksi jual beli dengannya di kemudian hari.

Optimisme Fitri sangat beralasan, selain NilaiKu versi 5 memiliki tampilan yang lebih menarik dan seru, tambahan fitur promosi produk di NilaiKu versi 5 seperti mengarahkan bidikan pada sasaran yang tepat dengan beberapa pesan promosi, tawaran diskon dan laian-lain.

Perasaan senang Fitri dengan aplikasi NilaiKu nampaknya belum kelar diungkapkan semua, menurut Fitri kesan awal ia berkenalan dengan NilaiKu adalah biasa saja, namun setelah ia telah merasakan manfaatnya perasaan senangnya dengan NilaiKu bisa saja berubah jadi cinta.

Konektor masker saya juga sudah dipesan oleh orang Depok. Senang sekali saya rasanya! terimakasih Nilaiku…,” kata Fitri, sumringah. “Untuk itu saya sarankan gabung dengan Nilaiku buruan kita nikmati fasilitasnya bersama, rasakan faedahnya dan in syaa Allah jatuh cinta pada aplikasi NilaiKu,” pungkas Fitri.

Jual Makanan Khas Garut, Ladu bisa lewat NilaiKu juga!

Dyan merupakan sahabat NilaiKu Garut yang bergabung di Whatsapp NilaiKu Garut. Kerap kali pak Dyan mempromosikan produk usahanya yang salah satunya adalah makanan khas Garut yaitu Ladu. Ladu adalah makanan yang terbuat dari ketan yang berasal dari daerah Malangbong, Garut, Jawa Barat. Bahan dasarnya adalah tepung ketan putih saring, gula putih, gula aren merah, dan kelapa yang sudah diparut. Makanan Ladu yang diproduksi pak Dyan dinamakan “Ladu Geulis”.

Saat itu tepatnya pada tanggal  23 Januari 2021, pak Dyan mempromosikan produk Ladu Geulis melalui Whatsapp Grup NilaiKu Garut. Dan mendapat pesanan langsung dari pak Warsito yang merupakan sahabat NilaiKu Garut lainnya. Pak Warsito memesan Ladu sebanyak 1 porsi dengan isi Ladu sebanyak 5 buah dengan harga Rp. 17.000. “Pak Dyan ladu sudah sampai. Terima Kasih, Enak sekali.” Ujar pak Warsito di Whatsapp Grup NilaiKu Garut.

Nah untuk yang mau pesan Ladu, makanan khas Garut yang diproduksi pak Dyan langsung saja klik di link berikut ya: https://nilaiku-rama.microaid.io/profile/59797b6f-bc40-4947-b31e-2eb0ca5c5fab

(Siti Juliah)

Tips Memelihara Strawberry

Tips Memelihara Strawberry

Halo Sahabat NilaiKu! Apa ada yang menanam tumbuhan stroberi di rumah atau di lahannya? atau suka stroberi dan ingin coba tanam?

Ada sedikit tips nih untuk pemeliharaan tanaman stroberi karena setelah ditanam ternyata tanaman ini harus dirawat dengan baik loh supaya tumbuh subur, berikut tipsnya ya sahabat!

  1. Gunakan pelindung atap atau pelindung plastik yang tembus cahaya agar tanaman tetap memperoleh sinar matahari yang diperlukan
  2. Penyiraman dilakukan 2-3 hari seminggu. Penyiraman dikurangi ketika akan tumbuh buah.
  3. Pemupukan dilakukan secara rutin ya!
  4. Yang terakhir nih, penting untuk dilakukan. Kalau tanaman stroberi sahabat sudah muncul tanda terserang penyakit langsung dipangkas aja daun atau bunga dan buahnya.

Yuk dicoba tipsnya sahabat, yang mau sekalian promosi bibit stroberinya juga boleh loh

Siti Juliah/Sumber: pertanianku.com

Pesanan pun Datang!

Menjalankan bisnis secara online sama halnya denngan bisnis konvensional, sama-sama butuh ketelatenan dan pantang menyerah, serta menghindari rasa takut bahwa produk kita nggak bakal laku. Sebuah kutipan mengatakan jika berniat jualan, lakukan saja dan jangan berpikir siapa nanti yang akan beli.

Saat terjun ke dunia online, sejatinya sejak awal kita telah memperkenalkan diri, memperkenalkan produk ke lebih banyak orang sekaligus memperluas jaringan. Dampak penggunaan internet yang semakin meningkat dan kepercayaan pelanggan dalam berbelanja online pun membuat bisnis online lebih menjanjikan.

Sudah seringkali Annie Mariah membagikan gambar tas rajutannya di beranda sebuah platform sosial media, ia berharap ada yang tertarik membeli dagangangnya. Tetapi, sekedar tanda suka serta beberapa komentar ia dapatkan, namun tak sekalipun terjadi transaksi saat itu.

Tetapi, setelah NilaiKu versi 5 rilis dan diluncurkan secara terbatas beberapa waktu lalu, Annie memanfaatkan KBD NilaiKu 5 dengan meng-upload tas slempang rajut yang dibanderol seharga Rp 200.000,- dan untung tak dapat ditolak! Akhirnya ia mendapatkan pesanan. “Aku pernah share (produk tas slempang rajut) ke Facebook pakai KBD…Alhamdulillah nyangkut…,” kata Annie di WhatsApp grup NilaiKu.

Sahabat NilaiKu Sukabumi ini Selasa (02/02) menjelaskan bahwa ia mendapatkan tiga transakasi pembelian. Anni memasarkan produk tas dan mendapatkan respon cukup baik setelah produknya di-share melalui KBD NilaiKu versi 5. Padahal, menurut pengakuan Annie dirinya baru pertama kali membagikan produk-nya dengan  KBD NilaiKu versi 5 melalui beranda Facebook, “Padahal kemarin2 pernah posting gambar itu juga, gambar sama persis,t api g ada yang nyangkut,” lanjut Annie.

Begitu pun halnya yang dialami Fitri, Sahabat NilaiKu di Pasaman Barat, Sumatera Barat. “Alhamdulillah saya juga sudah (dapat transaksi pembelian) tapi nggak klik link juga pak @Jalu Wardhana … hanya melihat gambar saja… produk takoyamie,” ungkap Fitri seraya me-mention Jalu Wardhana Head Office Costumer Support NilaiKu.

“Saya pak, udah coba Share di Medsos FB, Alhamdulillah orderan langsung 300.000,banyak jg Yg penasaran sm Aplikasi NILAIKU…..he heee,” kabar baik pun datang dari Bu Hikmah, ia mengalami hal yang sama setelah share KBD. Demikian halnya, dengan Lusi Intan Sari yang mendapatkan orderan telur ayam dan Mahani di Lombok yang mendapatkan pesanan Abon Cabe Tetu-tetu-nya.

Tak berhenti di Bu Mahani, cerita mengenai terjadinya transaksi jual beli ini juga dikabarkan oleh Hera Absuki,”Saya Pak.. Share KBD Di WA, Dan Di Fb.. Alhamdulillah ada Yang Minat Alpukat Nya.. Terima Kasih Nilaiku.” Respon Hera menanggapi pertanyaan Jalu Wardhana. Jalu menganalogikan seorang penjual bunga yang sudah dikenal orang, maka calon pembeli akan datang ke rumahnya sekalipun untuk membeli.

“Sekarang kita taruh bunga itu didalam pot yang cantik. Lalu kita foto dan masukkan ke KBD. Kita share ke teman. Teman lihat, bunga yg kita jual sekarang dilengkapi pot dan di foto serta diberi harga dan keterangan. Maka teman semakin yakin bahwa kita jualan dengan tampilan lebih profesional. Kalau produk yang sama dijual secara profesional, maka pembeli menjadi lebih percaya diri untuk membeli produk tsb,” ungkap Jalu.

Cerita factual di atas menjelaskan bahwa melalui aplikasi NilaiKu, ketika Anda secara teratur dan rajin membagikan KBD alias Kartu Bisnis Digital NilaiKu yang didesign khusus bagi para pengguna aplikasi NilaiKu, yang terdiri dari gambar produk, deskripsi dan nomor telpon, maka kemungkinan selanjutnya adalah orang mulai melirik lalu tertarik dengan KBD Anda dan mendorong terjadinya transaksi jual beli.

Bagikan KBD-mu, Pesanan pun Datang!

Bantu Promosi Produk Teman

Siapa saja yang bisa menggunakan aplikasi NilaiKu, Sahabat? Siapa pun bisa, selain pelaku UMKM dan para petani. Bagi yang tak memiliki produk pun tak ada salahnya, siapa tahu di lingkungan terdekat kita ada yang produknya bisa kita bantu promosikan, ya nggak? Selain itu Sahabat juga bisa melihat-lihat produk Sahabat NilaiKu dari Garut, Lombok Timur, Pasaman Barat dan Sukabumi yang pasti suatu saat dibutuhkan.

Nah, jika sudah berteman seperti itu jual beli jadi lancar, kan? Bahkan kadang kala kita ditawari harga ‘teman’ juga lho, bukan kita yang nawar! Membeli dagangan teman artinya mengistewakan perteman dan bisa saling bantu juga. Yuk! Berteman di NilaiKu 5 dan install aplikasi NilaiKu dengan mengklik tautan ini: Google PlayStore

Pocong! Perlakuan Istimewa terhadap Padi.

Pocong! Perlakuan Istimewa terhadap Padi.

NilaiKu.id – Sahabat NilaiKu, Padi adalah salah komiditi yang bervolume banyak sehingga pada saat pasca panen ia membutuhkan ruang yang cukup luas atau setidaknya harus ada tempat dan wadah yang mampu menampung volume padi yang dipanen dalam jumlah tertentu. Maka untuk menyimpannya diperlukan karung plastik atau karung goni dan ditempatkan di ruangan yang difungsikan sebagai gudang.

Masyarakat Indonesia mengenal kearifan lokal dalam mengolah hasil panen, salah satunya lumbung padi yang dipersiapkan untuk ketahanan pangan sebuah komunitas atau wilayah. Di Jawa Barat dan Banten, lumbung padi pada umumnya disebut leuit. Leuit berfungsi sebagai gudang logistik, dan kemungkinan karena di zaman dahulu penggunaan karung plastik atau goni masih terbatas, maka gabah padi tidak dilepaskan dari tangkainya sejak saat memotong padi di sawah hingga padi dikeringkan dan siap disimpan di leuit.

Cara memperlakukan padi dengan mengikat tangkainya tanpa melepaskan gabah setelah dipanen menggunakan ketam, etem atau ani-ani (alat tradisonal pemotong tangkai padi) dengan ukuran tertentu dalam satu ikatnya disebut satu pocong,  perlakuan istimewa terhadap padi seperti ini sudah terbilang jarang, tetapi kita masih bisa menemukannya di beberapa daerah, diantaranya di salah satu wilayah Kabupaten Sukabumi yang bernama  Kasepuhan Ciptagelar.

Tidak ada aturan baku untuk jenis padi  atau spesikasi tertentu yang diperlakukan seperti ini, namun pertengahan tahun 80-an  seingat penulis, masyarakat Priangan Timur masih memperlakukan padi dengan cara mengikat tangkainya terutama pada jenis padi ketan untuk membedakannya dengan padi yang menghasilkan beras pada umumnya. Selain di Kabupaten Sukabumi, perlakuan istimewa terhadap padi masih bisa kita jumpai di  Kasepuhan Cisungsang, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten.

Masyarakat adat Cisungsang  memaknai  padi dengan sangat luar biasa luar biasa istimewa, padi dianggap sebagai simbol kemakmuran. Ratusan pocong padi bisa kita lihat dalam acara Seren Taun  yang merupakan bentuk syukur atas melimpahnya panen padi. Sayangnya, tidak semuanya terbuka untuk umum. Tetapi, hampir seluruh rangkaian acara Seren Taun ini memperlihatkan bagaimana krusialnya padi terhadap kehidupan warga adat Cisungsang.

Padi Pocong pun dikenal oleh para petani di Desa Pantirejo, Kecamatan Kesesi, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah.Bagaimana dengan Anda, Sahabat NilaiKu? Apakah cukup sering mendengar istilah Padi Pocong dan pernah melihat secara langsung?

Sahabat NilaiKu, Apa itu IP-400?

Rata-rata masa tanam dan panen atau Indeks pertanaman/pertanian  (IP) dalam satu tahun pada lahan yang sama di Kabupaten Garut adalah tiga kali dalam setahun. Secara umum, IP di setiap wilayah di Indonesia masih dapat ditingkatkan melalui optimalisasi lahan tak terkecuali di Kabupaten Garut, terutama yang berkaitan dengan pengelolaan secara terpadu, baik itu sumber daya air, perbaikan pola tanam, iklim, dan unsur hara tanah bagi komoditas tanaman padi maupun tanaman pangan lainnya.

Hal tersebut terungkap dalam sebuah Rapat Koordinasi IP-400 untuk tanaman padi yang dilakukan oleh Dinas Pertanian Kabupaten Garut, Senin, 18 Januari 2021, bertempat di Sekretariat Kelompok Tani Sari Tani, Desa Cintakarya, Kecamatan Samarang, Kabupaten Garut, Jawa Barat.

Warsito Sejati, Koordinator Sahabat NilaiKu Kabupaten Garut mengatakan bahwa masa tanam dan panen padi yang awalnya tiga kali tersebuta akan  digenjot menjadi empat kali dalam setahun dengan beberapa teknik meningkatkan indeks pertanian (IP) yang meliputi:

  1. Semai di luar, benih berumur pendek (70-90 HST/Hari Setelah Tanam)
  2. Mekanisasi pra dan pasca panen, 5 hari olah lahan, pola dan waktu tanam sesuai kalender tanam
  3. Penggunaan pupuk kimia dikurangi secara bertahap selama 6 MT, sehingga tinggal 25 Kg/Ha/MT, ditambah pupuk organik sekitar 2 Ton/ Ha/MT
  4. Unsur hara dari kompos, limbah tanaman dan limbah ternak (kohe)
  5. Hemat air sawah, dari sumur pantek/embung/pompa dan air diputar untuk berbagai aktivitas pertanian terlebih dahulu.
  6. Integrated farming menuju zero waste, antisipasi dan mitigasi OPT (Organisme Pengganggu Tanaman)
  7. Hilirisasi dan skala kawasan korporasi sebagai off taker untuk akses KUR (Kredit Usaha Rakyat)

Dengan IP-400 maka diharapkan produktivitas padi akan semakin meningkat dan memberikan keuntungan kepada para petani karena masa panen yang bertambah satu kali dalam setahun.

“Melalui IP-400 ini, masa tebar dilakukan lebih awal,  dengan mengkombinasikan beberapa komponen seperti penggunaan bibit padi varietas genjah, optimalisasi pemanfaatan air, manajemen tanam dan panen yang efisien dan optimalisasi penerapan pengendalian hama terpadu,” ungkap Warsito Sejati.

Hadir dalam kesempatan tersebut, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Garut, Beny Yoga yang aktif melaksanakan berbagai kunjungan kerja ke beberapa desa di berbagai kecamatan di Kabupaten Garut untuk melakukan inovasi pertanian,sebut saja salah stunya inovasi closed loop yang dilakukan akhir tahun lalu, inovasi tersebut bahkan menjadi percontohan di tingkat nasional.

“Pak Kadis kemarin dua hari di sini, beliau juga sempat menanyakan NilaiKu itu apa? dan saya jelaskan, sampai menyinggung microAid sama Wifi yang ada di sini. Dan saya bilang ke beliau, makanya kami (anggota Poktan Sari Tani dan Sahabat NilaiKu)  bisa online terus dan mengakses pasar secara online, karena ada fasilitas Wifi gratis dari microAid,” terang Warsito. Menurut Warsito, Beny Yoga dan staff-nya pun sangat mengapresiasi dan menanggapi positif dengan adanya faisilitas Wifi yang disediakan oleh microAid tersebut.

Kabupaten Garut merupakan sentra berbagai komoditas pertanian termasuk padi

Sari Tani dipercaya menjadi Poktan yang ditunjuk dalam melaksanakan proyek percontohan Program IP-400 tersebut, karena dianggap telah berhasil mengembangkan sector pertanian di Kabupaten Garut dan selama satu tahun akan dikawal oleh Dinas Pertanian Kabupaten Garut untuk program yang sedang dilakukan. “Para penyuluh pun kumpulnya di sini di sekretariat, dan siapa pun yang datang kemari akses wifi-nya pakai wifi yang disediakan microAid.” Pungkas Warsito (19/01/21).

Hal tersebut terungkap dalam sebuah Rapat Koordinasi IP-400 untuk tanaman padi yang dilakukan oleh Dinas Pertanian Kabupaten Garut, Senin, 18 Januari 2021, bertempat di Sekretariat Kelompok Tani Sari Tani, Desa Cintakarya, Kecamatan Samarang, Kabupaten Garut, Jawa Barat.

Warsito Sejati, Koordinator Sahabat NilaiKu Kabupaten Garut mengatakan bahwa masa tanam dan panen padi yang awalnya tiga kali tersebuta akan  digenjot menjadi empat kali dalam setahun dengan beberapa teknik meningkatkan indeks pertanian (IP) yang meliputi:

  1. Semai di luar, benih berumur pendek (70-90 HST/Hari Setelah Tanam)
  2. Mekanisasi pra dan pasca panen, 5 hari olah lahan, pola dan waktu tanam sesuai kalender tanam
  3. Penggunaan pupuk kimia dikurangi secara bertahap selama 6 MT, sehingga tinggal 25 Kg/Ha/MT, ditambah pupuk organik sekitar 2 Ton/ Ha/MT
  4. Unsur hara dari kompos, limbah tanaman dan limbah ternak (kohe)
  5. Hemat air sawah, dari sumur pantek/embung/pompa dan air diputar untuk berbagai aktivitas pertanian terlebih dahulu.
  6. Integrated farming menuju zero waste, antisipasi dan mitigasi OPT (Organisme Pengganggu Tanaman)
  7. Hilirisasi dan skala kawasan korporasi sebagai off taker untuk akses KUR (Kredit Usaha Rakyat)

Dengan IP-400 maka diharapkan produktivitas padi akan semakin meningkat dan memberikan keuntungan kepada para petani karena masa panen yang bertambah satu kali dalam setahun.

“Melalui IP-400 ini, masa tebar dilakukan lebih awal,  dengan mengkombinasikan beberapa komponen seperti penggunaan bibit padi varietas genjah, optimalisasi pemanfaatan air, manajemen tanam dan panen yang efisien dan optimalisasi penerapan pengendalian hama terpadu,” ungkap Warsito Sejati.

Hadir dalam kesempatan tersebut, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Garut, Beny Yoga yang aktif melaksanakan berbagai kunjungan kerja ke beberapa desa di berbagai kecamatan di Kabupaten Garut untuk melakukan inovasi pertanian,sebut saja salah stunya inovasi closed loop yang dilakukan akhir tahun lalu, inovasi tersebut bahkan menjadi percontohan di tingkat nasional.

“Pak Kadis kemarin dua hari di sini, beliau juga sempat menanyakan NilaiKu itu apa? dan saya jelaskan, sampai menyinggung microAid sama Wifi yang ada di sini. Dan saya bilang ke beliau, makanya kami (anggota Poktan Sari Tani dan Sahabat NilaiKu)  bisa online terus dan mengakses pasar secara online, karena ada fasilitas Wifi gratis dari microAid,” terang Warsito. Menurut Warsito, Beny Yoga dan staff-nya pun sangat mengapresiasi dan menanggapi positif dengan adanya faisilitas Wifi yang disediakan oleh microAid tersebut.

Sari Tani dipercaya menjadi Poktan yang ditunjuk dalam melaksanakan proyek percontohan Program IP-400 tersebut, karena dianggap telah berhasil mengembangkan sector pertanian di Kabupaten Garut dan selama satu tahun akan dikawal oleh Dinas Pertanian Kabupaten Garut untuk program yang sedang dilakukan. “Para penyuluh pun kumpulnya di sini di sekretariat, dan siapa pun yang datang kemari akses wifi-nya pakai wifi yang disediakan microAid.” Pungkas Warsito (19/01/21).

Belanja Kopi Garut dari Pasaman Barat

Hari Minggu, 20 Desember 2020, Rida Warsa, salah satu Sahabat NilaiKu di Pasaman Barat berkunjung ke Toko Petani NilaiKu Garut di Tokopedia, ia melihat-lihat beberapa produk khas Garut yang dijual lewat toko tersebut.

Dari sekian banyak produk yang tiwarkan oleh Toko Petani Garut, Rida Warsa tertarik dengan Kopi Lestari, salah satu produk unggulan Warsito Sejati, salah seorang Shabat NilaiKu Garut. Beras Merah yang merupakan hasil tanaman padi di sawah Warsito pun tak luput dari incaran Rida Warsa.

Alhasil, Rida pun membeli sebungkus Kopi Lestari dengan harga 63.250,-rupiah dan Beras Merah sebanyak1 kilogram dengan harga 23.000,-rupiah. Proses transaksi lewat Toko Petani NilaiKu Garut pun terjadi, setelah 6 hari lama waktu pengiriman, akhirnya kedua barang dari Garut pun sampai ke Pasaman Barat dan diterima oleh Rida Warsa.

“Transaksi lewat Toko Petani bagus dan tidak ada kendala, untuk produk Lestari Kopinya punya tampilan modern dan elegan, aroma dari Kopinya juga khas dari Petani langsung. Pak Rida berharap dengan adanya transaksi ini bisa memotivasi petani dan pelaku UMKM, para pengguna aplikasi NilaiKu ikut promosi lewat Toko Petani NilaiKu di Tokopedia,” Kata Rida Warsa.

Lihat! produk Sahabat NilaiKu di  Garut dan Pasaman di tautan berikut:

Toko PetaniNilaiKuGarut: https://www.tokopedia.com/tokopetaninilaikugarut

Toko PetaniNilaiKuPasaman Barat: https://www.tokopedia.com/tokopetaninilaikupasbar

Barter Bakso Ikan dengan Sambal

Minggu, 20 Desember 2020, di Whatsapp Grup NilaiKu Lombok Timur. Salah seorang Sahabat NilaiKu yang juga berdomisili di Lombok Timur, Ilmy membagikan KBD (Kartu Bisnis Digital), kartu digital berupa ptoto produk usaha yang menginformasikan kepada calon pembeli mengenai produk usaha bakso ikan tuna miliknya.

Dari keterangan dan photo produk yang terpampang di KBD, Ilmy menjual bakso ikan tuna seharga 1000 rupiah  per satu butir bakso ikan tuna. Dan yang menarik  Mahani memberikan respon membeli dangangan Ilmy dengan sistem barter. Maka, Mahani menawarkan produk sambal Tetu-Tetu dengan 10.000 rupiah per 1 botol untuk ditukar dengan Bakso ikan tuna dengan nilai yang sama. Alhasil, terjadilah transaksi dengan sistem barter produk bakso ikan tuna sebanyak 10 butir dengan harga 10.000 rupiah dan sambal Tetu-tetu yang harganya 10.000 rupiah.

Barter Bakso Ikan dengan Sambal

“Transaksi dengan sistem barter ini bagus untuk menghemat pengeluaran dan bisa saling melengkapi, misalnya bakso ikan ini sangat cocok dikonsumsi dengan sambal tetu-tetu milik saya,” ungkap Mahani yang terbilang sering menawarkan dan  melakukan transaksi system barter produk pengguna NilaiKu di daerahnya.

Ilmy juga merasakan manfaat transaksi barter tersebut, “Selain bisa hemat modal, saya tertarik dengan produk sambal milik Bu Mahani yang pasti aman karena ia buat sendiri tanpa bahan pengawet,” Jelas Ilmy

Sahabat NilaiKu, pernah melakukan hal unik tersebut di masa kini? Kalau belum boleh dicoba, seru lho!

Dan lihat link Modal Sosial Bu Mahani dan Bu Ilmy untuk tahu apa saja produk yang mereka tawarkan: Mahani:https://nilaiku-rama.microaid.io/profile/2c7c4208-a7ec-4994-a469-08acaa6fec37 Ilmy: https://nilaiku-rama.microaid.io/profile/bc61fbb4-e7bf-44be-870d-bd0bb65be849

Transaksi Bawang Merah Ibu Rina

Hari Sabtu, 12 Desember 2020 Ibu Rina membagikan KBD Bawang Merah miliknya yang dijual seharga Rp. 30.000 per kilogram di Whatsapp Grup NilaiKu Lombok Timur dan Bu Mahani tertarik unttuk membelinya. Setelah itu, terjadi transaksi pembelian sebanyak 5 kilogram Bawang Merah dan Tota Belanja Bu Mahani adalah sebesar Rp. 150.000. Ibu Mahani membeli bawang merah ini karena diperlukan sebagai bahan baku untuk membuat produk olahan cabai yang sudah dikenal banyak orang yaitu, Sambal Tetu-tetu dan Abon Cabe Super Pedas.

Lihat Modal Sosial Bu Rina lewat link berikut ya, yang mau beli produk usaha milik Bu Rina, disini: https://nilaiku-rama.microaid.io/profile/5273dc67-ead6-420a-b2a8-e7572d8e1b56