NilaiKu.id – Sejak kemunculannya, NilaiKu berupaya memberikan sumbangsih terhadap kemajuan kehidupan para petani dan Usaha Mikro Kecil terutama di era digital. Tak heran, bila kebanyakan orang mengenal NilaiKu sebagai sebuah platform promosi usaha para petani dan UMK.
Sebagai aplikasi promosi, NilaiKu telah banyak berubah wajah dengan berbagai pertimbangan yang didasarkan pada keinginan, kebutuhan dan aspirasi penggunanya, dalam hal ini Tim Petani NilaiKu yang berada di empat wilayah yakni Pasaman Barat Sumatra Barat, Lombok Timur Nusa Tenggara Barat, Garut & Sukabumi Jawa Barat.
“Keberadaan tim petani sangat penting bagi kami, karena mereka yang berada di tataran desa yang bisa jadi penyambung lidah bagaimana menterjemahkan keinginan para petani lainnya agar bisa mengakses internet lewat aplikasi yang mudah dan sederhana, sehingga aplikasi NilaiKu lebih terasa sebagai aplikasi untuk promosi dan usaha pelaku UMK & Petani,” kata Jalu Wardhana, Operational Manager NilaiKu, merangkum percakapan Halo NilaiKu edisi 56 pada Jumat, 24 Februari 2023.
Jalu menjelaskan, Aplikasi NilaiKu sangat berbeda dengan marketplace karena ingin memberikan sentuhan personal dan business to business antara pelaku usaha, sehingga tercipta kemungkinan interaksi yang lebih intens untuk membuka peluang komunikasi bisnis seperti menjlankan kemitraan.
NilaiKu turut serta membangun ekosistem digital karena Indonesia punya potensi ekonomi digital yang tinggi. tingginya potensi ekonomi digital tersebut juga tak lepas dari terus meningkatnya jumlah pengguna internet di Indonesia.
Saat ini, sebuah laporan dari We Are Social mencatat, jumlah pengguna internet di Indonesia telah mencapai 212 juta pada Januari 2023. Ini berarti sekitar 77% dari populasi Indonesia telah menggunakan internet. Dan penduduk Indonesia di berbagai daerah telah memiliki akses terhadap internet, selain itu pandemi Covid-19 juga menjadi momentum akselerasi transformasi perdagangan digital di Indonesia.
NilaiKu.id – Siapapun berhak mencapai kesuksesan. Orang sukses punya ciri-ciri yang gampang terlihat, salah satunya keinginannya untuk selalu belajar. Belajar dalam berproses yang bisa dilakukan kapan saja, dimana saja, dan dari siapa saja.
Hal baru selalu tersedia di segala tempat, potensi selalu ada bila mampu melihat peluang, dan itulah yang mendorong orang sukses untuk terus belajar lalu berkarya. “Dalam istilah Sunda ada Pok, Pek Prak! ketika ada ide Pok terucapkan! Pek! Niatkan bergerak lalu Prak bertindak,” kata Nata Janeeta, nara sumber Halo NilaiKu di edisi ke-52.
Pok, Pek, Prak! adalah kata yang sulit ditemukan padanannya dalam bahasa Indonesia, tetapi secara garis besar merupakan sebuah dasar ketika ada ide atau inspirasi baik untuk berbuat sesuatu maka hendaknya langsung direalisasikan dan diimplementasikan pada sebuah karya nyata, terang Nata yang sering didapuk jadi dosen tamu untuk penguatan materi kuliah di beberapa perguruan tinggi di Kabupaten Tasikmalaya.
Pria yang sehari-harinya bekerja di Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Tasikmalaya ini, mengatakan kepada Halo NilaiKu, bahwa kita sering menerima petuah bijak, tetapi bila petuah itu hanya sebatas petuah maka tak ada gunanya. Untuk itu dirinya berusaha mengedukasi sekelilingnya dengan hal yang lebih terlihat dan nyata.
“Di sini banyak lahan kosong, luas dan tak terurus, rumputnya banyak. Maka saya pergunakan lahan tersebut untuk menggembalakan kambing. Awalnya hanya dua ekor, sekarang sudah lebih dari duapuluh ekor. Semoga bisa menginspirasi yang lainnya, jika saya bisa berhasil beternak kambing. Karena dengan keberhasilan orang akan meniru, kalau gagal kan tidak dilirik orang,” terang Nata yang memanfaatkan setiap waktu luangnya dengan kegiatan berfaedah. Terbukti, selepas jam kantor berlalu, ia kembali ke kediamannya dan langsung menggembalakan kambing-kambingnya agar mendapat pakan.
Menurut Nata, umumnya, orang akan memandang seseorang ketika ia berhasil mewujudkan sesuatu. Nilainya bukan pada kegagalan. Ia menyadari bahwa ia harus berusaha melakukan sesuatu secara langsung melalui tindakannya agar bisa berhasil mengelola dan memanfaatkan potensi lingkungan dengan baik dan ramah. Sehingga dampak yang terjadi di kemudian hari bisa terasa dengan sebuah edukasi bagi sekelilingnya.
Menurut Nata, era sosial media dan kemajuan teknologi terutama pesatnya perkembangan internet memberikan dampak poistif bagi banyak sisi kehidupan. Adapun dampak negatif adalah perihal karakter manusianya itu sendiri apakah ia akan menjadi bagian yang terdampak baik atau buruk.
“Secara keseluruhan aplikasi NilaiKu ini cukup bagus! Apalagi tujuannya membantu petani dan para pelaku usaha kecil. Tinggal bagaimana NilaiKu bisa disosialisasikan ke masyarakat. Agar yang tidak mengenal NilaiKu bisa tahu jika ada aplikasi ini, Baguslah aplikasi ini bisa bermanfaat.” ucap Nata.
Semoga bermanfaat! Pakai Terus NilaiKu! Alat Promosimu Sehari-hari! Download dan Perbarui deng klik link: Google Playstore.
NilaiKu.id – Pada episode ke-51 Halo NilaiKu On the Spot (29/7), Danang Hamid, pembawa acara Halo NilaiKu mengunjungi kawasan Ciherang, Kecamatan Cisayong Kabupaten Tasikmalaya. Bertemu dengan Anggun Bachtiar, Kepala RPH Cisayong dan Awan, Polhut Mobile di Wilayah Kabupaten Tasikmalaya.
Kedua personel Perhutani tersebut menyempatkan diri berbagi pengalaman sebagai Rimbawan Perhutani dan rasa cinta mereka terhadap lingkungan, yang kebetulan saatnya berdekatan dengan Hari Sungai.
Pengelolaan Hutan Bersama Masyarakat (PHBM)
Pulau Jawa yang hanya memiliki luasan 6% saja dari luas wilayah Indonesia, tetapi 60% dari jumlah penduduk Indonesia tinggal di Jawa. Nampak, dengan kepadatan populasi dan pemukimannya, maka bisa diatrik kesimpulan bahwa kondisi ini tidak seimbang bila melihat sedikitnya ruang terbuka hijau. Sementara Undang-undang mengamanatkan sebuah kawasan harus memiliki RTH 30% atau lebih. UU Penataan Ruang juga menyebut harus ada minimal 20 persen RTH.
Perum Perhutani, BUMN yang diberi mandat untuk mengelola ruang hijau bernama hutan negara, dituntut memberikan perhatian yang besar terkait masalah sosial ekonomi masyarakat, terutama masyarakat pedesaan yang tinggal di sekitar hutan.
Interaksi antara masyarakat dengan hutan tidak mungkin dapat dipisahkan. Karenanya para Rimbawan di RPH Cisayong ini melakukan Komsos atau Komunikasi Sosial secara intens, di mana pendekatan yang dilakukan dalam pengelolaan hutan wajib memperhatikan keberlanjutan ekosistem hutan dan kelestariannya namun tetap peduli dengan pertumbuhan ekonomi masyarakat di sekitar hutan, terutama golongan masyarakat yang ekonominya rendah.
Masyarakat Sudah & Sedang Merasakan Manfaat PHBM
Dian (20) Warga Ciherang, seorang petani dan pengangkut getah pinus mengatakan kepada nilaiku.id melalui Halo NilaiKu, dirinya yang hanya tamatan sekolah menengah pertama, bisa mengantongi 100ribu Rupiah atau lebih per harinya bila sedang musim angkut getah untuk dibawa ke Tempat penampungan getah (TPG) dari hutan.
“Kebetulan saya ketua paguyuban penyadap yang namanya Squad Cisayong, saya sangat terbantu selama bertahun-tahun dengan adanya PHBM ini, saya juga sekarang sedang membangun rumah,” ungkap Dian. Hal senada juga diamini warga Ciherang lainnya yang rata-rata berprofesi sebagai Petani.
“Kalau palawija dan sayuran ada yang nampung, tapi kalau untuk beras saya tidak jual hasil panen padi, itu untuk kebutuhan logistik kami, income lainnya ya ini, kami dapat dari honor ngangkut getah,” kata Dian.
Kunjungan Wisata Menopang Ekonomi Warga
Hutan pinus Ciherang kerap dijadikan tempat wisata, secara geografis dataran tinggi di Kecamatan Cisayong ini menyuguhkan kesegaran oksigen murni hasil vegetasi hutan, Terlebih dengan adanya Air Terjun di sekitarnya, bisa memberi atraksi wisata yang memukau dengan keindahan alamnya. Hal ini turut mendorong geliat ekonomi dengan adanya pengelolaan kawasan wisata bersama Perhutani.
Harapan Bagi Kelestarian Hutan
Hutan yang merupakan daerah resapan air dan sumber mata air selayaknya dijaga, dirawat dan dilestarikan. “Harapannya, kita bisa mewarisi hutan ini kepada anak-anak dan cucu kita di kemudian hari jangan sampai hutan itu nantinya hanya ada di lukisan saja,” ungkap Awan.
Senada dengan Awan, Anggun Bachtiar juga berharap vegetasi yang telah ada tidak terganggu oleh hal lainnya yang berorientasi bisnis yang cenderung merusak. Menurutnya, memanfaatkan hutan masih bisa dilakukan dengan cara-cara yang lebih baik dan menjaga ekosistem demi kelestariannya.
Kata Mereka tentang Aplikasi NilaiKu
Anggun Bachtiar dan Awan, adalah bapak-bapak yang jarang melakukan kegiatan belanja online. Mereka beralasan untuk urusan tersebut merupakan tugas istri-istrinya, berhubung wanita memang lebih sering dan menyukai belanja ketimbang laki-laki. Meski demikian, mereka berdua berbagi pengalaman online-nya (Tonton Halo NilaiKu EDC 51).
Ketika ditanya pendapatnya tentang aplikasi NilaiKu, saat Danang Hamid memnperkenalkan dan memberikan penjelasan, begini kata mereka:
“Saya pikir, NilaiKu bagus bisa membantu para UMK dan petani melakukan promosi, hanya saja ke depannya perlu ada pembenahan-pembenahan yang lebih baik,” kata Awan.
“NilaiKu itu simple, kalau menurut saya tapi lebih atraktif, dengan begitu pembeli dan penjual bisa terkoneksi langsung secara personal dan melakukan jual beli secara sah melalui ijba kabul, kan jual beli itu menurut sunah harus ada ijab kabulnya. Nah, NilaiKu memungkinkan itu. Kalau pembelian dalam jumlah besar juga bisa tawar menawar, kan? karena terhubung lansung melalui WhatsApp,” terang Anggun.
KALI INI HALO NILAIKU EDISI 49 ON THE SPOT BERKESEMPATAN BINCANG-BINCANG DENGAN TEH WILDAN DI CAFE CERITA SORE TASIKMALAYA.
iNews.id – Senang berbagi atau sharing berkenaan dengan ilmu, pengalaman, serta bimbingan terhadap pelaku usaha, hingga kini masih tetap dijalankan Komunitas Melek Bisnis (MelBi) Tasikmalaya yang menginjak usia 5 tahun sejak berdiri pada tanggal 16 Desember 2016 silam. Menurut Founder Komunitas MelBi Teguh Nugraha, awal berdirinya komunitas tersebut hanya sekitar delapan orang saja yang diawali dengan keinginan untuk mencari ilmu tentang bisnis yang saat itu masih langka.
Susah mendapatkan mentor yang bagus, atau bahkan harus rela merogoh saku lebih dalam untuk bisa belajar dengan baik. Banyaknya pelaku usaha yang terpaksa gulung tikar atau roda bisnis yang jalan ditempat, menjadi dasar pula dari komunitas ini untuk kemudian menjadi volunteer agar pelaku usaha bisa menemukan model bisnis yang tepat bagi sektor usaha yang digelutinya.
Agar makin berkembang dan maju, hingga beberapa diantaranya justru mengawali usahanya setelah bergabung di komunitas tersebut. “Filosofi dasarnya MelBi itu membantu atau volunteer, maka diharapkan keberadaannya bisa banyak memberikan manfaat atau banyak para pelaku usaha yang terbantu dengan keberadaannya. Karena disini memang diisi oleh orang-orang yang senang berbagi ilmu, pengalaman, serta strategi dalam menjalankan berbagai usaha,” ungkap Teguh
Salah satu jenis ternak yang bisa menjadi lahan bisnis menjanjikan di Indonesia adalah domba. Usaha ternak domba dapat dijadikan pilihan agribisnis untuk meningkatkan pemasukan atau pendapatan Anda baik dalam skala kecil atau menengah.
Itulah sebabnya, beberapa anak muda melirik ternak domba sebagai salah satu jalan usaha yang mandiri. Namanya Jemmy, seorang milenials di Kampung Sukahurip, Desa Sinagar Sukaratu, Kabupaten Tasikmalaya beternbak domba dan mengitegrasikannya dengan pemanfaatan kotoran hewan menjadi pupuk organik yang digunakan dalam pemberdayaan beberapa keluarga di wilayah setempat agar mendapatkan income dengan arahan Pak RT setempat dan pihak-pihak terkait.
Selengkapnya, langsung saja simak! Pakai Terus NilaiKu, alat Promosi Usahamu Sehari-hari. Instal di PlayStore atau klik di; https://nilai.to/nilaiku7
NilaiKu.id – Sejak Jalu Wardhana, Head Office Customer Support NilaiKu MicroAid, mencetuskan ide untuk menyuguhkan acara Halo NilaiKu yang tayang melalui kanal Youtube NilaiKu. Halo NilaiKu kini sudah menjelang episode yang ke-50. Dengan menghadirkan berbagai nara sumber dari berbagai daerah.
Berikut daftar beberapa nara sumber Halo NilaiKu yang berhasil dirangkum NilaiKu.id:
Mahani,Lombok Timur.
Mahani adalah seoranng ibu rumah tangga, petani, pengusaha Abon Cabe Tetu-tetu sekaligus pengurus Kelompok Wanita Tani di Desa Lendangnangka, Masbagik Lombok Timur. Ia adalah Sahabat NilaiKu yang terbilang aktif menggunakan NilaiKu dan mendapatkan banyak perhatian dari berbagai media pemberitaan dan juga pemerintah. Tak jarang, Rumah Produksi Abon Cabe Tetu-tetu di kampungnya sering disambangi tamu penting dan wisatawan.
Novian Abdurahman
Novian adalah seorang pengusaha di Jakarta, berdomisili di Bintaro yang berkenan diwawancarai di salah satu episode Halo NilaiKu, Pria yang pernah terjun di kancah perpolitikan Kabupaten Sukabumi ini juga merupakan pengembang sebuah aplikasi e-ticket untuk menonton film di sejumlah bioskop di kota-kota besar. Ia menyoroti bagaimana para pelaku usaha bisa terus beradaptasi dengan kemajuan zaman.
Lusi Intan Sari
Istri dari Rida Warsa di Pasaman Barat ini didapuk menjadi narsum Halo NilaiKu tentang bagaimana ia mengelola ternak ayam petelur dengan manajemen keluarga yang baik dan unik. Ibu dari dua anak ini aktif berbagi ilmu pengetahuan dan hal-hal inspiratif lainnya. Kini, Lusi aktif berjualan BP Propolis dengan promosi menggunakan aplikasi NilaiKu dan nampaknya kemampuan copy writing Lusi selalu meningkat, tampak dalam narasi promosi lewat aplikasi NilaiKu.
Rida Warsa
Alumnus IPB ini pernah didapuk menjadi narasumber di awal-awal kemunculan Halo NilaiKu dengan pembahasan seputar usahanya di bidang instalasi dan penyedian alat-alat Hidroponik. Suami dari Lusi Intansari ini adalah pengurus dan aktivis Palang Merah Indonesia Pasaman Barat, mantan penyiar radio kampus dan pemuda yang cinta kampung halaman dengan mendedikasikan diri di tanah kelahirannya.
Cucu & Annie Mariah
Dua wanita cantik asal Sukabumi ini memang kompakan! Mereka punya passion sama di bidang kerajinan tangan membuat bunga. Cucu dan Annie pernah menampakan diri di Halo NilaiKu di episode yang berbeda dengan berbagi cara bagaimana membuat bunga artificial, rajutan dan berbagi cerita kesibukannya sebagai Ibu rumah tangga yang aktif di aplikasi NilaiKu dengan menjual beragam produk di daerahnya.
Nah itu, tadi Sahabat NilaiKu! Beberapa narasumber Halo NilaiKu yang bersedia bincang-bincang di acara Berbagi Insiprasi dan Pengalaman Baik di bersama NilaiKu-MicroAid ini. Tunggu kemunculan profile lainnya, ya!
Pakai Terus NilaiKu sebagai alat Promosi Usahamu Sehari-hari. Temukan diPlayStore.
Tak kurang dari delapan orang pengusaha mikro kecil berkumpul di ‘basecamp’ Kelompok Wanita Tetu-tetu, Lendang Nangka,Masbagik, Lombok Timur pada Jumat (11/06) dalam rangka Nobar Halo NilaiKu yang disiarkan Live melalui kanal Youtube MicroAid – NilaiKu.
“Sengaja kami buat acara Nobar Halo NilaiKu ini, karena kami merasa ada banyak faedah ketika nonton Halo NilaiKu, sangat menginspirasi kami lah sebagai pelaku usaha kecil,” terang Mahani, pengurus KWT Tetu-tetu. “Tadi diantaranya ada Pak Rinawan, ada Syafrin, ada bu Swaseni, ada pak Rus, Arviani, Rani, Mbak Nana, Mbak Dya,” terang Mahani menyebut beberapa nama yang mengikuti Halo NilaiKu lewat layar datar cukup besar yang sengaja ia persiapkan agar bisa melakukan kegiatan tersebut.
“Keren sekali, sih mas! Dari Halo NilaiKu ini bisa belajar dari pengalaman teman-teman yang lain, dari Sahabat NilaiKu daerah lain, jadi kita bisa berbagi juga,” ungkap salah seorang Sahabat NilaiKu Lombok Timur.
Halo NilaiKu yang digagas oleh Jalu Wardhana, Head Officer Customer Service MicroAid, kini telah memasuki episode yang ke-10 awalnya hanya disiarkan melalui facebook di Laman Facebook NilaiKu MicroAid.
Bersama NilaiKu, belajar bisa di mana saja, mencari pengetahuan lewat berbagi kabar di KabarKu atau nonton bareng Halo NilaiKu (On Frame: KWT Tetuteu Lombok Timur)
“Mengapa kita pindahkan ke Youtube, saya kira tidak semua pelaku usaha kecil dan para petani memiliki akun fesbuk, jadi kalau tayangnya di youtube nggak perlu akun untuk menontonnya,” terang penikmat kopi hitam dan pemburu kuliner tradisional ini, “Saya berharap program ini memiliki impact positif bagi para pengguna aplikasi NilaiKu khususnya, umumnya bagi setiap orang yang menontonnya,” imbuh dia.
Halo NilaiKu merupakan sebuah program podcast live yang menghadirkan narasumber di berbagai daerah dengan menguatarakan berbagai tema menarik da inspiratif dalam dunia pertanian dan kewirausahaan. Pada episode yang ke-10 ini, Sahabat NilaiKu di Pasaman Barat menghadirkan Mohamad Idkon sebagai tamu melalui zoom meeting dan komunitas enterpreuner Maligi yang berbicara mengenai seluk beluk dan semangat kewirausahaan pemuda milenials di era padatnya persaingan di dunia kerja.
Youtube Chanel NilaiKu-MicroAid
“Pesannya mas Idkon keren. Membentuk enterprenuer Maligi agar UMKM lokal bisa naik kelas untuk meningkatkan bisnis teman-teman. Salah satunya dengan melek teknologi untuk meningkatkan penjualan produk. NilaiKu kami pakai untuk mempromosikan produk,” komentar Jalu Wardhana setelah menonton Halo NilaiKu.
Dan untuk Sahabat NilaiKu yang ingin menonton Halo NilaiKu episode sebelumnya, kunjungi Laman Facebook NilaiKu MicroAid atau melalui kanal Youtube MicroAid – NilaiKu, Live setiap hari Jumat jam 13.30 WIB. Jangan lupa like & subscribe, juga! Ya..
“Halo NilaiKu!” Halo Juga! Pakai terus NilaiKu! Salam Lima Jari.