Suhartini: Petugas dan Kompakan, Yuk!

Suhartini: Petugas dan Kompakan, Yuk!

Desa Lendang Nangka merupakan sebuah desa di Kecamatan Masbagik, Kabupaten Lombok Timur yang terbilang cukup maju pembangunannya. Desa ini seringkali menjadi desa rujukan sebagai standar bagi desa-desa lainnya di Kabupaten Lombok Timur.

“Alhamdulillah, Desa kami memang diperhatikan dan sering kedatangan tamu, baik dari pemerintah pusat dan daerah, kita juga sering ikutan berbagi event, terutama di bidang usaha pertanian,” ungkap Mahani, Sahabat NilaiKu Lombok Timur.

Tak jarang Lendannangka menjadi juara di berbagai kegiatan pembangunan dan ajang lomba antar desa lainnya, salah satunya mendapatkan Bintang Selaparang, sekaligus menobatkan Lendangnangka sebagai desa pertama yang meraihnya karena tingkat kemajuannya.

Menurut berbagai literatur, masyarakat Desa Lendangnangka adalah masyarakat Sasak Muslim yang menggunakan bahasa relatif agak berbeda dengan bahasa Sasak pada umumnya mulai dari kata-kata hingga dialek yang mereka gunakan.

Sumber air minum terbesar bernama Otak Aik Tojang di daerah ini juga menjadikan Lendangnangka terbilang bagus di bidang pertanian, daerah ini terkenal sebagai penghasil buah-buahan dan sayuran, selain juga terdapat petani tembakau pada musim kemarau.

Suhartini pada kegiatan panen melon

Dengan jaringan internet yang cukup baik membuat warganya bisa menggakses informasi degan baik pula, bisa berselancar di Google mencari pengetahuan tentang dunia tani dan UMK, serta memanfaatkan aplikasi NilaiKu untuk mempromoikan usahanya.

Dan yang menjadikan Desa Lendangnangka spesial adalah semangat gotong-royong dan kekompakan masyarakatnya dalam bekerja dan berkarya, baik di lingkungan masyarakat itu sendiri maupun saat berkolaborasi dengan pegawai pemerintahan, misalnya saja saat harus bekerja sama dengan para petugas dari dinas pertanian setempat.

“Sebetulnya karena petugasnya juga sih, yang aktif terjun ke lapangan, para petugas PPL selalu melakukan kunjungan dan menyampaikan informasi apapun kepada kami, misalnya tentang pupuk, atau hal lainnya, contohnya bu Suhartini, beliau aktif sebagai petani juga, di dunia maya, misalnya di Whatsapp Grup NilaiKu Lotim beliau juga terlihat aktif,” terang Mahani (18/10).

Keaktifan para petugas PPL ternyata menjadi salah satu kunci keberhasilan dalam membangun kekompakan di tingkat petani, di mana interaksi positif dan semangat proaktif petugas dalam membangun kekompakan demi tujuan bersama adalah spirit yang membuat Lendangnangka terbilang maju dan berkembang.

Kunjungan KWT

“Alhamdulillah dari mereka (masayarakat petani) bilang sih, sekarang serasa nyambung dan ‘hidup’ dengan PPL katanya. Ada dibuatkan Whatsapp Grup sebagai wahana komunikasi dan (berbagi) informasi selalu mreka dapatkan katanya. Alhamdulillah kedepannya kita akan buktikan kalo kami bisa,” kata Suhartini, petugas PPL setempat. Meski demikian, Suhartini mengatakan masalah kekompakan menurutnya baru akan menuju kompak.

“Kayaknya belum terlalu kompak mnurut saya, pak! Tepatnya baru mau kompak deh! karena kan baru-baru ini juga saya tugas di desa Lendangnangka jadi hasilnya belum ada kelihatan. Alhamdulillah sekarang KWT dan Kelompok-kelompok tani  sudah mulai tergugah dan mau diajak untuk melakukan perubahan kedepannya,” terang Suhartini yang juga pengguna aplikasi NilaiKu.

Menurutnya kekompakan bisa terjadi apabila masayarakat mau dibimbing melakukan suatu kegiatan. “Misalnya tentang pemanfaatan pekarangan, nih. Kalo dari mereka saja tidak ada keinginan untuk dibina maka sulit bisa berhasil jadi PPL pak, untuk itu kita sebagai PPL harus proaktif! dari masyarakatnya juga punya semangat ekstra dalam membangun, baik secara offline maupun online,” pungkas Suhartini kepada nilaiku.id (18/10). Lihat modal Sosial Suhartini di sini: Modal Sosial

NilaiKu di Dada Tim Bola Voli

NilaiKu di Dada Tim Bola Voli

Ada sebuah permainan olahraga  bola besar yang menggunakan tangan dan anggota tubuh lainnya, di mana dalam olahraga ini  para pemainnya sama sekali tidak pernah kontak fisik seperti layaknya kita temukan dalam permainan sepak bola karena para pemainnya hanya boleh berada di area permainannya sendiri, sehingga adanya pertandingan persabatan sangat cocok dalam olah raga ini, ituah olah raga volly Ball atau Bola Voli.

Bola Volley ini awalnya bernama Mintonette, diciptakan dengan mengkombinasikan beberapa jenis permainan dengan mengadopsi empat macam karakter olahraga, yakni baseball, bola tangan, bola basket dan tenis,

Di desa-desa, olahraga bola voli ini masih menjadi kegemaran, tak jarang dilakukan oleh anak-anak muda dan para orang tua yang masih sanggup melakukannya.  

Voli Cilik Sahabat NilaiKu Garut

Selain menjadi salah satu olah raga dalam menunjang kebugaran, bola voli di kampung-kampung menjadi pilihan sebagai hiburan warga, terutama ketika ada turnamen dan kompetisi antar kampung, warga akan dengan ska cita menyempatan diri menonton turnamen tersebut guna memberikan dukungan bagi tim kampung kesayangannya masing-masing.

Salah satunya tampak di daerah Garut, tepatnya di Kecamatan Samarang, grup bola voli El-Visi masih sangat aktif melakukan kegiatan bola voli ini.

“Jika tidak diundang, kami yang giliran mengundang untuk melakukan pertandingan persahabatan antar kampung. Undang pun bisa datang ari luar kecamatan, misalnya kecamatan Tarogong, Pasir Wangi dan lain-lain. Awalnya Elvisi bernama Ladok, dua tahun ini kita ganti biar nggak kalah melulu! hahaha,” ucap Warstito, Sahabat NilaiKu Garut sambil berkelakar menjelaskan ikhwal pergantian nama grup.

Kegiatan Olahraga Voli dari Sahabat NilaiKu Garut

Ketika ditanya ikhwal memasang logo NilaiKu di kaos tim voli Warsito menjawab, “Oh, iya! Kami ini kan pemainnya rata-rata para pengguna aplikasi NilaiKu, jadi dengan memasang logo NilaiKu di kaos tim Elvisi, kami ingin membuat orang penasaran dan tahu apa sih NilaiKu, setidaknya selalu ada yang bertanya seusai pertandingan, saya bilang NilaiKu adalah aplikasi untuk promosi bagi para petani dan UMK, cari aja di PlayStore dan instal,” terang Warsito kepada nilaiku.id (1/10/21).

Warsito menjelaskan bahwa tim voli dibentuk kembali dalam rangka mempersatukan dan menguatkan ikatan silaturahmi warga, terutama para petani yang tergabung di kelompok Sari Tani yang telah berhasil menghasilkan padi terbaik di Kabupaten Garut.

“Sengaja kita pasang logo secara swadaya di kaos tim voli, biar yang lain juga pakai NilaiKu gitu, karena kita telah merasakan manfaat aplikasi ini,” pungkas Warsito. Terimakasih banyak atas logo yang terpasang di kaos tim voli Elvisi. Semoga Elvisi semakin maju berprestasi! Olahraga selalu mengandung nilai-nilai sportivitas, kebersamaan, kekeluargaan dan semangat kerjasama. Salam olahraga, Salam Lima Jari! Pakai Terus NilaiKu.

Unduh NilaiKu di sini