NilaiKu.id – Lapas Kelas IIA Garut membuktikan komitmennya dalam ekonomi sirkular melalui ekspor coir shade berbahan sabut kelapa ke pasar Eropa. Produk anyaman sabut kelapa ini tidak hanya mendatangkan devisa, tetapi juga menjadi solusi cerdas pemanfaatan limbah pertanian. Sabut kelapa yang sebelumnya sering dibuang atau dibakar, kini berubah menjadi produk bernilai ekonomi tinggi yang diminati pasar internasional, terutama Spanyol dan Prancis
Manfaat sabut kelapa untuk coir shade ternyata sangat istimewa. Material alami ini memiliki kemampuan menyerap dan melepaskan air dengan baik, membuatnya tahan lama terhadap cuaca ekstrem. Karakteristik sabut kelapa yang kuat namun lentur menjadikannya bahan ideal untuk kanopi peneduh yang mampu bertahan tahunan. Keunggulan ekologis ini menjadi nilai jual utama, mengingat tren pasar global yang semakin mengutamakan produk ramah lingkungan dan berkelanjutan.
Proses daur ulang sabut kelapa menjadi coir shade juga membawa dampak lingkungan yang positif. Dengan mengolah limbah sabut kelapa menjadi produk ekspor, Lapas Garut turut mengurangi beban lingkungan dari limbah pertanian. Setiap lembar coir shade yang diproduksi berarti telah menyelamatkan lingkungan dari potensi polusi akibat pembakaran sabut kelapa, sekaligus mendukung gerakan zero waste dalam industri kerajinan.

Keberhasilan pemanfaatan sabut kelapa untuk produk ekspor ini tidak hanya membawa keuntungan ekonomi dengan omzet ratusan juta rupiah, tetapi juga menciptakan lapangan kerja yang memberdayakan Warga Binaan Pemasyarakatan. Inovasi ini sekaligus menjadi inspirasi bagi daerah lain untuk melihat potensi limbah pertanian yang selama ini terabaikan. Kini, sabut kelapa tidak lagi sekadar limbah, melainkan “emas coklat” yang mampu membawa perubahan sosial dan ekonomi.
Dampak ekonomi dari ekspor produk kerajinan sabut kelapa ini sangat signifikan. Lapas Garut telah dua kali melakukan pengiriman dalam sebulan dengan total keuntungan mencapai Rp800 juta. Keuntungan ini tidak hanya menguntungkan pihak lapas, tetapi juga menjadi sumber penghasilan langsung bagi WBP yang terlibat. Selain itu, para WBP juga mendapatkan manfaat tambahan berupa remisi karena dinilai berkelakuan baik selama terlibat dalam proses produksi.
Ke depan, pemerintah berkomitmen memperluas pasar ekspor untuk produk unggulan Lapas Garut ini.
Kementerian Koperasi dan UKM akan berkoordinasi dengan Kementerian Perdagangan untuk membuka akses pasar yang lebih luas. Kisah sukses ini diharapkan dapat mengubah persepsi masyarakat terhadap WBP, bahwa mereka bukanlah penjahat melainkan orang yang pernah tersesat dan masih memiliki potensi besar untuk berkontribusi positif bagi masyarakat melalui karya-karya berkualitas. (sumber:umkm.go.id)