NilaiKu di Dada Tim Bola Voli

NilaiKu di Dada Tim Bola Voli

Ada sebuah permainan olahraga  bola besar yang menggunakan tangan dan anggota tubuh lainnya, di mana dalam olahraga ini  para pemainnya sama sekali tidak pernah kontak fisik seperti layaknya kita temukan dalam permainan sepak bola karena para pemainnya hanya boleh berada di area permainannya sendiri, sehingga adanya pertandingan persabatan sangat cocok dalam olah raga ini, ituah olah raga volly Ball atau Bola Voli.

Bola Volley ini awalnya bernama Mintonette, diciptakan dengan mengkombinasikan beberapa jenis permainan dengan mengadopsi empat macam karakter olahraga, yakni baseball, bola tangan, bola basket dan tenis,

Di desa-desa, olahraga bola voli ini masih menjadi kegemaran, tak jarang dilakukan oleh anak-anak muda dan para orang tua yang masih sanggup melakukannya.  

Voli Cilik Sahabat NilaiKu Garut

Selain menjadi salah satu olah raga dalam menunjang kebugaran, bola voli di kampung-kampung menjadi pilihan sebagai hiburan warga, terutama ketika ada turnamen dan kompetisi antar kampung, warga akan dengan ska cita menyempatan diri menonton turnamen tersebut guna memberikan dukungan bagi tim kampung kesayangannya masing-masing.

Salah satunya tampak di daerah Garut, tepatnya di Kecamatan Samarang, grup bola voli El-Visi masih sangat aktif melakukan kegiatan bola voli ini.

“Jika tidak diundang, kami yang giliran mengundang untuk melakukan pertandingan persahabatan antar kampung. Undang pun bisa datang ari luar kecamatan, misalnya kecamatan Tarogong, Pasir Wangi dan lain-lain. Awalnya Elvisi bernama Ladok, dua tahun ini kita ganti biar nggak kalah melulu! hahaha,” ucap Warstito, Sahabat NilaiKu Garut sambil berkelakar menjelaskan ikhwal pergantian nama grup.

Kegiatan Olahraga Voli dari Sahabat NilaiKu Garut

Ketika ditanya ikhwal memasang logo NilaiKu di kaos tim voli Warsito menjawab, “Oh, iya! Kami ini kan pemainnya rata-rata para pengguna aplikasi NilaiKu, jadi dengan memasang logo NilaiKu di kaos tim Elvisi, kami ingin membuat orang penasaran dan tahu apa sih NilaiKu, setidaknya selalu ada yang bertanya seusai pertandingan, saya bilang NilaiKu adalah aplikasi untuk promosi bagi para petani dan UMK, cari aja di PlayStore dan instal,” terang Warsito kepada nilaiku.id (1/10/21).

Warsito menjelaskan bahwa tim voli dibentuk kembali dalam rangka mempersatukan dan menguatkan ikatan silaturahmi warga, terutama para petani yang tergabung di kelompok Sari Tani yang telah berhasil menghasilkan padi terbaik di Kabupaten Garut.

“Sengaja kita pasang logo secara swadaya di kaos tim voli, biar yang lain juga pakai NilaiKu gitu, karena kita telah merasakan manfaat aplikasi ini,” pungkas Warsito. Terimakasih banyak atas logo yang terpasang di kaos tim voli Elvisi. Semoga Elvisi semakin maju berprestasi! Olahraga selalu mengandung nilai-nilai sportivitas, kebersamaan, kekeluargaan dan semangat kerjasama. Salam olahraga, Salam Lima Jari! Pakai Terus NilaiKu.

Unduh NilaiKu di sini

Warsito Sejati, Sahabat NilaiKu Garut yang Berprestasi

Warsito Sejati, Sahabat NilaiKu Garut yang Berprestasi

NilaiKu.idSebagai petani di masa kini, ia sadar betul dirinya harus responsif terhadap berbagai ilmu pengetahuan dan perkembangan teknologi. Namanya Warsito Sejati, ia cukup dikenal di Kabupaten Garut terutama di wilayah Kecamatan Samarang, salah seorang petani yang memiliki banyak pengalaman di bidang pertanian.

Warsito adalah sosok yang bisa menggerakan warga petani lainnya dalam melakukan inovasi, penerapan teknologi dan mengoptimalkan pengetahuan  pertanian yang diserapnya dari berbagai kegiatan, seperti seminar, webinar, forum grup discussion, penyuluhan dan kegiatan sejenisnya.

Bersama Kelompok Tani Sari Tani bersama rekan-rekan petani lainnya, Warsito berhasil menerapkan sistem tanam Jajar Legowo untuk optimalisasi hasil pertanian dalam rangka menunjang ketahanan pangan di Indonesia.

Petani Garut yang sadar betul akan pentingnya pemasaran di era digital melaui akses pasar digital dengan menggunakan aplikasi NilaiKu yang kerap disapa Mas oleh warga sekitar ini adalah pelaku utama di bidang pertanian sekaligus pelaku usaha yang berprinsip bahwa di era teknologi seperti saat ini,  petani harus melek digital, sehingga terbuka pasar yang semakin lebar dan produk pertanian bisa diserap pasar secara maksimal.

Berbagai kegiatan yang berhubungan dengan usaha tani selalu Warsito ikuti (Warsito bertopi)

“Selain dengan cara-cara konvensional, petani harus melek bagaimana cara mempromosikan produk secara online,” terang Warsito kepada nilaiku.id (19/05) yang membangun Modal Sosial-nya dengan NilaiKu. Kini, Warsito pun telah menjadi mitra bisnis sebuah perusahaan sebagai offtaker benih padi unggulan.

Sahabat NilaiKu Garut ini pun rajin memposting berbagai kegiatan pertaniannya di Beranda aplikasi NilaiKu, dengan begitu ia berbagi ilmu pengetahuan secara online dengan para pengguna aplikasi Nilaiku lainnya di fitur KabarKu. Warsito juga memiliki banyak produk yang ia promosikan dengan aplikasi NilaiKu  diantaranya kopi Garut, beras merah dan makanan tradisional asal Garut yang bernama Kedempling.

Produk yang dipromosikan dengan menggunakan KBD aplikasi NilaiKu KLIK DI SINI untuk melihat produk

Produk kedempling merupakan salah satu produk lokal yang namanya masih terasa asing di luar daerah Garut, padahal kedempling adalah makanan tradisional warisan turun temurun yang juga berpotensi menjadi makanan khas Garut yang bisa menggerakan perekonomian daerah setempat,  hal inilah yang ditangkap Warsito sehingga tergerak untuk memviralkannya kepada masyarakat luas terutama keluar Kabupaten Garut.

Dan hal tersebut mendapat respon positif, “Asli! Saya baru tahu dari NilaiKu kalau ada panganan yang bernama kedempling, karena pak Warsito promosiin produk itu,  rasanya unik, berbeda dari keripik singkong walau bahan dasarnya sama, enak banget sebagai cemilan,” aku Danang, Sahabat NilaiKu Tasikmalaya.

Aktifnya Warsito Sejati dalam usaha pertanian membuahkan hasil, diantaranya penghasilan penangkaran padi sawah inpari 32, omsetnya kini mencapai 9,7 juta rupiah permusimnya, penjualan beras secara online-pun ia meraup 2,9 juta rupiah perbulan, dan lain sebagainnya.

“Dan dari peternakan ayam petelur saya meraup sekira 4,5 juta rupiah sebulan,” ucap petani yang pernah dianugerahi predikat Petani Teladan Kabupaten Garut tahun 2017 ini.

Berbagai Kegiatan Warsito

Warsito merupakan sosok petani yang segera mengimplementasikan apa yang didapat dari pengetahuannya termasuk apa yang disampaikan oleh para petugas penyuluh pertanian,

“Saya bangga terhadap Mas Warsito, karena Mas Warsito itu respon terhadap teknologi baru yang disampaikan oleh penyuluh,Aktif mengakses informasi pasar dan pertanian, baik dari dinas (pertanian) maupun dari internet,” terang Susan Kurniasih, Petugas Penyuluh Pertanian Kabupaten Garut dalam sebuah video pengenalan profile petani.

Setali tiga uang dengan petugas penyuluh lapangan, Soni Berliani, mahasiswa Polbangtan Bogor pun merasakan kebanggaan yang sama terhadap Warsito yang memudahkan mahasiswa melakukan kuliah kerja nyata bersamanya. Kebanggaan pun disampaikan Neneng Mariana Camat Kecamatan Samarang yang bangga adanya Warsito yang berpredikat sebagai petani Milenial kecamatan Samarang.

Tak luput, Jalu Wardhana mengatakan “Warsito adalah seorang manajer yang handal, yang sangat piawai dalam memenej pekerjaan dan bekerja dengan sangat professional di bidangnya,” kata Jalu Wardhana, dari MicroAid.

Apa yang dilakukan Petani dari Kampung Pasir, Desa Cintakarya Kecamatan Samarang, Kabupaten Garut ini lagi-lagi membuahkan hasil, tahun ini Warsito kembali diganjar dengan predikat Petani Berprestasi Tingkat Kabupaten Garut 2021, awal April lalu. Selamat Mas! Maju terus bersama NilaiKu! Semoga terlahir lebih banyak lagi petani-petani NilaiKu yang memiliki semangat yang sama untuk memajukan daerahnya masing-masing dan berkontribusi bagi ekonomi daerah secara nyata.

Lihat Modal Sosial Warsito, klik link berikut:  https://nilai.to/kbd.warsito

Warsito Mengikuti Zomm Meeting dalam sebuah pertemuan daring Tim Petani