Sayuran yang Cocok Ditanam di Musim Penghujan

Sayuran yang Cocok Ditanam di Musim Penghujan

NilaiKu.id – Sahabat NilaiKu, saat ini Indonesia dalam musim suasana penghujan yang biasanya hingga awal tahun dan curah hujan yang tinggi di beberapa daerah telah mengakibatkan banjir seperti di Kabupaten Lombok  Barat, Garut, Pati, Indramayu dan daerah lainnya, semoga kondisinya telah berangsur membaik.

 Di saat musim hujan seperti sekarang, menjadikan melimpahnya air sehingga tanaman pun terkenba dampaknya, ada yang jauh menjadi lebih subur dan hijau, para pakar pertanian mengatakan hal tersebut diakibatkan adanya nitrogen bebas yang dihasilkan dari air hujan.

Musim penghujan menjadi saat yang tepat bagi kamu yang ingin bercocok tanam di sekitar halaman rumahmu, untuk sekedar memenuhi kebutuhan konsumsi sendiri atau untuk digarap dengan serius agar menghasilkan rupiah.

Saat musim hujan tanaman mampu bertumbuh lebih cepat, tanaman juga tidak mudah layu. Namun demikian, tanaman apakah yang cocok untuk ditanam saat musim penghujan? Berikut penelusuran nilaiku.id mengenai tanaman yang cocok ditanam saat musim hujan:

1.Kangkung

Kangkung termasuk salah satu tanaman yang membutuhkan banyak air setelah bibitnya tertancap di tanah, selain itu juga kangkung mampu hidup di atas permukaan air seperti kolam atau rawa-rawa dan pinggiran empang, hal ini membuktikan kakngkung merupakan tanaman yang cocok ditanama di musim hujan.

Selain pertumbuhannya yang cepat, kangkung juga disukai oleh kebanyakan orang untuk dijadikan olahan makanan seperti plecing kangkung, tumis, oseng-oseng atau pecel.

2.Selada

Tanaman lainnya dari jenis sayuran yang cukup kuat menerima limpahan air karena derasnya hujan adalah selada, pertumbuhan selada saat musim hujan juga menghasilkan kualitas selada yang baik, selain harganya yang terbilang stabil dengan cukup banyak permintaan pasar sebagai bahan campuran makanan lainnya seperti burger, selada banyak diminati sebagai lalapan.

3.Kemangi/Surawung

Kemangi atau juga disebut surawung dalam bahasa Sunda merupakan tanaman yang cukup kuat saat musim apa pun, tetapi pada saat musim hujan pertumbuhannya akan jauh lebih baik dibandingkan saat musim kemarau.

Daun-daunnya akan semakin lebar dengan limpahan air hujan, tanaman ini juga mudah dipalikasikan pada tambulapot dan benihnya mudah didapat.

Rasa yang hangat dan aroma wanginya sebagai bumbu rempah untuk beberapa jenis masakan sangat dibutuhkan sebagai penyedap. Kemani pun jadi lalapn yang menyertai mentimun dan kubis dalam menu pecel lele khas pedagang kaki lima. Setiap harinya akan selalu ada permintaan terhadap jenis tanaman yang satu ini.

4. Bawang Daun atau Daun Bawang dan Seledri

Daun bawang sangat dibutuhkan untuk membuat sop dalam budaya Indonesia, ia mampu tumbuh optimal dengan curah hujan yang tinggi, suhu tumbuh untuk tanaman bawang daun ini sekira 18-25 derajat celsius.

Daun bawang pun dapat ditanam di pekarangan rumah ataupun di dalam polybag dengan media tanam tanah, kompos, dan arang dengan perbandingan 2:1:1.

Selain daun bawang, seledri adalah jenis sayuran yang menjadi pelengkap utama dalam membuat sop, baik itu sop ayam atau pun daging dan lainnya. Kurang lengkap rasanya jika soup tidak dibubuhi taburan potongan seledri, seledri juga baik untuk kesehatan kemih dan menurunkan tekanan darah tinggi. Ia sanggup tumbuh optimal di musim penghujan.

Demikian, Sahabat NilaiKu beberapa contoh jenis tanaman yang mampu tumbuh baik ketika air sedang melimpah seperti di bulan Desember ini, tertarik untuk menanam di halaman rumah, Sahabat?  Yuk! Tanam dan temukan penjual atau pemasok bibit tanaman di aplikasi NilaiKu! Download di sini: NilaiKu MicroAid

Gotong Royong Membenahi Saluran Irigasi

Gotong royong dimaknai sebagai sebuah aktivitas yang dilakukan bersama-sama dan sifatnya suka rela, dengan harapan apa  yang dikerjakan bisa berjalan lebih mudah, lebih ringan dan pengerjaannya pun lebih cepat alias tidak memakan waktu yang cukup lama.

Datangnya musim penghujan menjadi berkah tersendiri bagi para petani, terutama di daerah-daerah yang sangat membutuhkan hujan seperti Lombok, dan curah hujan di Lombok masih belum merata di musim penghujan tahun ini, hal tersebut disampaikan oleh Wahyudi, salah seorang Sahabat NilaiKu Lombok kepada nilaku.id beberapa waktu lalu.

BMKG

Walaupun demikian prakiraan BMKG (Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika) mengatakan adanya hujan dari mulai hujan ringan hingga terjadi hujan petir di sekitar Lombok Timur cukup potensial dengan kondisi cuaca yang rata-rata berawan dalam satu minggu ke depan (1-7 Desember 2020).

Kondisi tersebut berbanding terbalik dengan curah hujan di wilayah Priangan Timur seperti Kabupaten Garut, Tasikmalaya, Ciamis dan Pangandaran dalam beberapa hari terakhir yang intesitasnya cukup tinggi, menjadikan debit air di sungai-sungai dan irigasi berlebih.

Daerah-daerah yang ada di sekitar tebing sungai, bebukitan dan di bawah gunung setidaknya harus lebih waspada atas segala kemungkinan dalam menyikapi kondisi cuaca di akhir tahun yang identik dengan musim penghujan, terlebih bila pepohonan dan daerah resapan air sangat sedikit.

Curah hujan yang tinggi pun mengakibatkan abrasi di sekitar irigasi  Desa Cintakarya, Kecamatan Samarang, Kabupaten Garut, Jawa Barat. “Berkah segalanya, jadi longsor solokan irigasi tersier,” tulis Warsito Sejati, pengurus Poktan Saritani mengabarkan sambil menunjukan sebuah photo rusaknya irigasi hujan di daerahnya.

Setelah ada tanggapan dari Triatmoko, Sahabat NilaiKu yang menyarankan agar melapor ke PUPR, tak berapa lama kemudian ia mengunggah photo yang memperlihatkan warga tengah bergotong-royong memperbaiki saluran air yang longsor tersebut. “lapor kemana lagi?” tanya Warsito.

Hingga saat ini, gotong royong masih melekat erat dalam diri masyarakat kita, salah satunya nampak dari aktivitas kerja bakti saat melakukan pembangunan fasilitas umum seperti membenahi saluran irigasi tadi. Gotong royong bukan sekedar menyelesaikan pekerjaan secara cepat dan ringan, tetapi juga bisa mempererat hubungan masyarakat dengan beragam manfaat dan tujuan yang positif dalam kehidupan bermasyarakat.

“Kami selalu gotong royong alias kerja bakti,” terang Warsito mengkonter anjuran melapor ke PUPR.

Warga bahu membahu membenahi saluran irigasi